Analisis Unsur Intrinsik (Virgie Avidia) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALISIS UNSUR INTRINSIK FILM LIMA ELANG



Di susun oleh : Virgie Avidia XI-IPS 3 Guru pembimbing : Abdullah Wahab Amrullah S,PD



A. Tema Tema dari film Lima Elang adalah persahabatan. Dalam film Lima Elang ini tidak hanya tertuju pada satu tokoh saja, melainkan beberapa tokoh yang digambarkan dari cerita tentang persahabatan lima siswa dengan latar belakang yang berbeda-beda.



B. Penokohan Tokoh-tokoh yang berperan dalam film Lima Elang, antara lain: 1. Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan sebagai Rusdi Badrudin Tokoh Rusdi menggambarkan sosok anak yang memliki jiwa kepemimpinan yang besar, pantang menyerah, bersahabat/komunikatif, optimis, dan humoris. Diantara sifat-sifatnya, berikut ditunjukkan dengan naskah film, antara lain: a) Kepemimpinan yang besar, Regu Elang pun berkumpul untuk menentukan ketua regunya. Rusdi : “Aku baca ya.” (sambil membuka satupersatu kertas yang sudah di isi nama calon ketua) Rusdi, Rusdi, Rusdi, Baron. Terimakasih, aku terima kepercayaan kalian. Sekarang sebagai pimpinan regu, aku akan memilih wakil. Aku pilih Baron.” Rusdi : “Ini pakai tatacara pramuka, yang terbanyak kedua jadi wakil.” b) Pantang menyerah Rusdi : “Apapun harus kita lakukan Ton, yang penting kita bisa ikut perkemahan itu. Kan kalau kita bisa ikut, kita ikut JAMBORE NASIONAL. Mantap, kan?”



Rusdi : “Justru itu, selama di pramuka aku diajarkan untuk tidak menyerah.” c) Bersahabat/komunikatif Rusdi : “Hey, kamu anak baru dari Jakarta itu, kan? Aku Rusdi Badrudin, Penggalang Kalau ikam ikut ini, teman ikam langsung banyak. Pramuka semua lagi..”(menyapa Baron yang sedang istirahat di kantin sambil bersalaman dengan menyodorkan formulir) “Keren” (memuji Baron yang sedang sibuk dengan mobil RC miliknya) d) Optimis Rusdi : “Ini pakai teknik lama, regu lain pasti nggak ada yang tau. Dan kita pasti bisa menang di lomba ketrampilan souvernir.” e) Disiplin Rusdi sebagai siswa yang disiplin dengan aturan sekolah, sering ketika bel sekolah rusak Rusdi membantu penjaga sekolah meneriaki teman-temannya agar cepat masuk. f) Humoris Rusdi : “Akhirnya kita bisa menang Ton.” (sambil berjabatangan untuk kemenangannya) “Kalau gitu, ayo kita yel-yel regu Elang.” “Elang- Elang- ElangElang- Elang” (dengan gaya kocak Rusdi, sementara teman-temannya hanya diam dan bengong melihat tingkah Rusdi)



2. Christoffer Nelwan sebagai Baron Aruna



Tokoh Baron digambarkan dengan sosok yang mempunyai hobi bermain RC, kreatif, cerdas, keras kepala. Diantara sifat-sifatnya, berikut ditunjukkan dengan naskah film, antara lain: a) Hobi bermain RC, Suasana berganti haru, keduanya terlihat diam. Abdul memberikan selembar kertas berwarna biru. Berisi tentang info kompetisi RC di Jakarta. Baron : “Liburan pasti gue balik. Kita pasti ikut ini.” b) Kreatif Baron : “Gue udah tau caranya kita menang. Di peraturan Markas bintang, ada celah yang kita bisa manfaatin. Setiap regu harus nemuin delapan titik petunjukkan, satu pos nusantara dan satu markas besar. Tapi kalau kita bisa langsung sampai ke pos nusantara, kita akan lebih cepat sampai ke markas.” c) Cerdas Baron : “Diajarin kakek gue. Matematika itu bukan musuh, ada disekitar kita katanya. Tadi kata Kak Tito ada pesan tersembunyi „kan dalam hitungan ini. Berarti tiap satu hitungan sama dengan huruf. Catat A-R-PM...” Baron : “Ndai, pinjem bukunya.” (sambil minta buku jurnal milik Rusdi yang di bawa Sindai) “Ini dia, lumut tumbuh diarea yang lembab dan nggak kena sinar matahari. Di sini nggak ada lumutnya, berarti matahari di sebelah sana, dan itu timur. Kalau timur itu disitu, utara disana.” d) Keras kepala



Baron : “Aku gak ikut ini kok. Aku mau ke Jakarta!” Baron : “Gue nggak butuh Pramuka, gue nggak bakal ikut. Gue bakal ikut liburan ke Jakarta, pergi dari sini ketemu geng RC gue.” Baron : “Lo semua udah nemuin pos Nusantara, kan? Silahkan terus aja, gue harus ke pameran RC. Sorry Rus, gue pembalap RC bukan Pramuka.”



3. Bastian Bintang Simbolon sebagai Aldi Simbolon Tokoh Aldi menggambarkan sebagai sorang anak yang jago berenang, tetapi memiliki sifat yang tempramental dan sombong. Diantara sifat-sifatnya, berikut ditunjukkan dengan naskah film, antara lain: a) Tempramental Aldi : “Muka kau yang ku operasi.” (dengan rasa penuh amarah, tetapi ditahan oleh Baron dan Rusdi) Aldi : “Apanya yang gampang? Katanya tinggal cari, utara, utara, utara. Apa pohon ini pohon utara? Bener Rusdi, aturan kita jangan curang.” (dengan nada berteriakteriak kepada Baron) b) Jago berenang Kemudian Aldi keluar dari jendela langsung berenang menyusuri sungai untuk mencari pertolongan. Sementara Rusdi, Baron, Anton dan Sindai melanjutkan menyusun jebakan ketika pimpinan penculik itu datang. c) Sombong Aldi : “Selama masih ada aku, kita bisa sendiri.”(dengan nada agak sombong)



4. Teuku Rizky Muhammad sebagai Anton Suryadi Digambarkan dengan sosok yang kreatif membuat atraksi api dan juga memiliki rasa tanggung jawab. Diantara sifat-sifatnya, berikut ditunjukkan dengan naskah film, antara lain: a) Kreatif membuat atraksi api Rusdi : “Lapor Kak! Ini anggota tim perkemahan Bintang Utama kita. Ini anton, atraksi apinya semakin keren. Bagus untuk uji ketrampilan nanti.” b) Tanggung jawab Regu Elang pun terpecah menjadi dua. Rusdi langsung lari untuk menenangkan amarahnya, disusul Anton di belakangnya yang akan meneruskan kompetisi puncaknya. Di tengah perjalanan Rusdi yang berlari amat cepat, tiba-tiba terhenti.



5. Monica Sayangbati sebagai Sindai Sindai digambarkan dengan sifat tegas dan pemberani meskipun dirinya perempuan. Dan juga paling tahu tentang Batutut. Diantara sifat-sifatnya, berikut ditunjukkan dengan naskah film, antara lain: a) Paling tahu tentang Batutut Sindai : “Kalian tau, didalam hutan itu? (menunjuk pepohonan yang berada di hutan dekat perkemahan) Itu ada Batutut, akan marah kalau ada yang mengganggu hutan.” b) Dimanfaatkan oleh teman-temannya



Kompetisi-kompetisi dalam kegiatan kemah kembali berlanjut dengan meriah. Tetapi ada yang berbeda dari salah satu regu putri. Sindai yang sudah berusaha berlarian untuk bergantian dengan temannya dalam permainan estafet, ternyata teman berikutnya hanya memanfaat Sindai saja. c) Tegas dan pemberani Keesokan harinya, dengan rapi seluruh peserta antri menunggu giliran mandi yang hanya disediakan beberapa saja. Tiba-tiba ada anak yang menyerobot barisan anak lain. Sindai : “Antri!”(dengan mendorong bahu anak yang melanggar)



6. Si kembar: Rio Sudjono dan Candra Sudjono a) Mempunyai potensi fisik (kuat) Rusdi : “Kalau Rio, Candra siap untuk ujian fisik. Dan ini Aldi (terdiam sejenak) Dia sangat berminat ikut Pramuka Kak!



7. Ibu Baron Ibu Baron mempunyai sifat penyayang terhadap anaknya. Berikut ditujukkan dari naskanya: a) Baik hati/penyayang Ibu Baron : “Ron... Lihat deh sayang, kamu kok gak pernah cerita kalau kamu ikut pramuka? Ini deh baca, keliatannya kegiatannya seru deh.



8. Ayah Baron



Ayah baron menjadi sosok Ayah yang sayang dengan anaknya, sampai dengan



menyemangati



anaknya



untuk



mengembangkan



prestasinya.



Ditunjunjukkan dari naskah film: a) Menghargai prestasi Ayah Baron : “Perkemahan antar Cabang se-Kalimantan Timur. Ini jauh lebih bagus dari pada Baron ke Jakarta.” Ayah Baron : “Iya, perkemahan Bintang Utama lagi. Itu baru anak ayah..” (dengn rasa bangga dan memeluk Baron)



9. Kepala Sekolah Kepala sekolah digambarkan sebagai sosok pemimpin yang tegas dalam memberi keputusan. Berikut pembuktian dari naskah film: a) Tegas Kepala Sekolah : “Kalau yang lainnya masih ada, paling tidak 20 sampai 40 anak. Bukan 4 anak, kan? Pak Amir wajibkan saja latihan Pramuka itu.” Kepala Sekolah : “Ya, Bintang Utama. Siapkan selayaknya sebelum menerima raport atau tidak usah.”



10. Kak Amir Kak Amir digambarkan sebagai tokoh yang disiplin. Berikut pembuktian dari naskah film: a) Disiplin Kak Amir : “Pramuka tidak bisa seperti itu, Pramuka itu harus muncul dari dalam diri siswa.”



Kak Amir : “Dan Kakak sudah minta Rusdi untuk membuat program khusus buat kamu dan tim perkemahan kita, karena kita sudah harus lengkap sebelum pembagian raport.” (Kak Amir meninggalkan ruang Pramuka)



11. Kak Tito Kak Tito digambarkan sebagai tokoh yang ramah, tegas dan perhatian. Berikut pembuktian dari naskah film: a) Ramah Kak Tito : “Halo semua. Hmmm, pasti masih pada capek ya? Kakak kesini Cuma mau ngasih tau, kalau di perkemahan kita kali ini akan penuh dengan hal yang seru. Ada banyak game, kompetisi dan kreatifitas. Puncaknya nanti adalah permainan Markas Bintang, pembuktian regu paling hebat dan nanti akan ada juga penentuan Pramuka Bintang Utama, Pramuka Terbaik. Semua itu untuk bisa ikut JAMBORE NASIONAL. Nah, sekarang ayo kumpulin semua HPnya. Eh ayo, nanti juga bakal dikembaliin. Kakak bilang semua ya, itu yang dibalik kaos kaki. Selamat istirahat” b) Tegas Setelah mengambil kertas yang diberi oleh kakak Pembina. Rusdi membuka kertas tersebut, terdapat tulisan ELANG sebagai nama regu yang baru. Kak Tito : “Dan sekarang, saatnya kalian memilih ketua regu secara demokratis.” Kak Tito : “Adek-adek diperhatikan ya sekitarnya, jangan sampai ada sampah yang tertinggal, coba dilihat sekitarnya,



dibawahnya masing-masing, jangan sampai ada yang tertinggal.” (mengeraskan suara dengan daun yang digulung) c) Perhatian Sore harinya dengan cuaca hujan lebat, Kak Tito yang sedang berlari bertemu Baron sedang sendiri. Kak Tito : “Baron, Ngapain kamu disini? Gak istirahat? Kakak lihat kamu sering sendirian, kenapa?”



C. Alur Alur dalam film lima elang yaitu Maju, artinya tidak ada adegan yang menceritakan kisah sebelumnya atau yang biasa disebut flashback. Yang ditunjukan dari kondisi waktu yang runtut, tanpa mengulang kejadian sebelumnya pada naskah: Pagi hari yang asing bagi Baron karena harus menerima kenyataan bahwa sekarang harus menyesuaikan diri mulai dari nol lagi, mulai dari lingkungan yang baru, teman baru, dan lagi Sekolah barunya. SD Nusa Dharma, Balikpapan, Kalimantan Timur. Keesokan harinya terlihat perbincangan antara Rusdi yang mengayuh sepeda dengan memboncengi Anton menuju Sekolah.



D. Latar Latar pada film Lima Elang: 1) Latar tempat yang digambarkan pada film Lima Elang, antara lain: a) Perkemahan Bintang Utama Begitu sampai di lokasi Perkemahan Bintang Utama, kompetisikompetisi antar regu pun berlangsung dengan meriah dan seru. Untuk hari pertama diadakan kompetisi adu ketangkasan fisik. Kelompok



mereka berhasil menang dalam lomba Tarik Tambang. Setelah kompetisi adu fisik selesai, semua kelompok beristirahat di tenda masing-masing. b) Rumah Baron (Jakarta) Pagi hari di rumah Baron (Jakarta) Ibu Baron : “Baron mana? Baron?” (Tanya ke Ayah Baron) Ayah Baron : “Nggak tau, diataskan?” “Baron” (Mamanggil Baron) c) Rumah Baron (Balikpapan) Di rumah baru Baron (Balikpapan). Terlihat perbincangan serius dari kedua orang tua Baron. d) Sekolah (SD Nusa Dharma) Pagi hari yang asing bagi Baron karena harus menerima kenyataan bahwa sekarang harus menyesuaikan diri mulai dari nol lagi, mulai dari lingkungan yang baru, teman baru, dan lagi Sekolah barunya. SD Nusa Dharma, Balikpapan, Kalimantan Timur. e) Rumah persembunyian penculik di tengah hutan Merekapun berlari untuk pergi dari tempat itu. Hal yang sama juga dilakukan oleh Rusdi dan Anton yang berlari karena di kejar oleh penculik tadi. Dan mereka pun akhirnya tertangkap oleh penculik itu dan di bawa ke tempat persembunyiannya. 2) Latar waktu yang digambarkan pada film Lima Elang, antara lain: a) Pagi hari, Pagi hari yang asing bagi Baron karena harus menerima kenyataan bahwa sekarang harus menyesuaikan diri mulai dari nol lagi, mulai



dari lingkungan yang baru, teman baru, dan lagi Sekolah barunya. SD Nusa Dharma, Balikpapan, Kalimantan Timur. b) Siang hari Saat istirahat siang, dengan guyuran hujan. Regu Macan tiba-tiba menghampiri ke tenda regu Elang. c) Sore hari Sore harinya dengan cuaca hujan lebat, Kak Tito yang sedang berlari bertemu Baron sedang sendiri. d) Malam hari Beberapa kompetisi pun sudah terlampaui. Pada malam harinya, Rusdi dan Anton terlihat sedang mempersiapkan alat untuk membuat cinderamata bros lambang regu dari lilin.



E. Sudut pandang pandang adalah posisi pengarang dalam membawakan cerita. Posisi pengarang terdiri atas dua macam, yaitu berperan langsung sebagai orang pertama dan hanya sebagai orang ketiga yang berperan sebagai pengamat. Sudut pandang pada film Lima Elang yaitu sebagai orang pertama yang terdiri dari lima anggota pramuka menjadi sahabat. Di akhir cerita film Lima Elang (Baron, Rusdi, Anton, Aldi, dan Sindai) sudah mempunyai basecamp khusus dan mempunyai lambang bergambar Elang. Baron : “Lima Elang, ada yang harus kita bantu. Elang!” Lima Elang : “Siaga!”



F. Amanat



Amanat merupakan ajaran moral yang akan disampaikan melalui film tersebut. Amanat yang dapat diambil dari film Lima Elang adalah teruslah berusaha untuk meraih cita-cita. Jangan sampai menyerah dalam menghadapi cobaan yang akan dihadapi. Rusdi : “Apapun harus kita lakukan Ton, yang penting kita bisa ikut perkemahan itu. Kan kalau kita bisa ikut, kita ikut JAMBORE NASIONAL.mantap, kan?” Anton : “Mantap.”



Tugas Merangkum Bab Resensi