Analysis Teknikal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANALYSIS TEKNIKAL Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan Islam yang bimbing oleh: Dr. DIKDIK TANDIKA, SE, M.Sc



Disusun Oleh :



Andre Yasir (10090316304) Annisa Firdhaus K (10090316290) Khanifah Noviyanti (10090316287)



FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG



i



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berisikan tentang materi “Analisis Teknikal” ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontibusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran. Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Analisis Teknikal” ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.



Bandung,



Oktober 2018



2



DAFTAR ISI



COVER KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Abstrak BAB I Pendahuluan BAB II Kajian Teoritis BAB III Studi Kasus Dan Permasalahan BAB VI Analisis Pembahasan Bab V Kesimpulan dan Saran Daftar Pustaka Lampiran



3



ABSTRACT



Perkembangan dunia investasi dan trading cukup significant di indonesia. Perkembangan ini tentu saja membuat banyak masyarakat muslim indonesia yang menanamkan modalnya di bursa efek indonesia. Hal ini membuat lahirnya berbagai cara analisis, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Trader atau investor punya cara analisis yang memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing sehingga tidak ada satupun yang dapat dianggap paling unggul dan dapat diterapkan disetiap situasi. Bagi kebanyakan trader atau investor yang terpenting adalah memanfaatkan informasi tren perubahan harga saham dengan motif untuk mendapatkan keuntungan. Akan tetapi kenyataannya tanpa analisis yang benar dalam berinvestasi maka bisa dikatakan berspekulasi secara asal yang hukumnya haram karena sama saja melakukan judi. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam bentuk penulisan ilmiah dengan judul “PENERAPAN ANALISIS TEKNIKAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM BERINVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus pada Saham PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk)



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Untuk mengantisipasi perubahan harga saham tersebut maka diperlukan analisis saham. Terdapat dua pendekatan yang sering dilakukan untuk menganalisis harga saham, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Analisis Fundamental pada dasarnya adalah melakukan analisis historis atas kekuatan keuangan, dimana proses ini sering juga disebut sebagai analisis perusahaan (company analysis), sementara itu analisis teknikal merupakan studi yang dilakukan untuk mempelajari berbagai kekuatan yang berpengaruh dipasar saham dan implikasi pada harga saham. 4



Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perubahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lampau. Meskipun demikian. analisis teknikal tidak terbatas dapat dilakukan pada saham saja, analisis teknikal dapat pula dilakukan untuk memprediksi harga suatu komoditi maupun mata uang asing. Analisis teknikal menitikberatkan pada upaya-upaya untuk memperkirakan suatu harga saham. Teori yang mendasarinya adalah bahwa analisis ini berdasarkan pada kenyataan bahwa informasi masuk secara perlahan-lahan kedalam harga saham, sehingga memungkinkan investor untuk memperoleh keuntungan yang lebih dari biasanya (excessive return) dengan mengamati tren pergerakan harga saham. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam bentuk penulisan



ilmiah



dengan



judul



“PENERAPAN



ANALISIS



TEKNIKAL



UNTUK



PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM BERINVESTASI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus pada Saham PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk)



1.2 Rumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Rumusan Masalah Analisis teknikal biasanya digunakan oleh para investor jangka pendek. Mereka membeli saat harga naik, dan menjualnya saat harga turun. Maka dibutuhkan ketepatan dalam memprediksi kapan waktu yang tepat untuk membeli dan kapan waktu yang tepat untuk menjual. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana memprediksi kapan waktu beli dan waktu jual dalam transaksi saham dengan analisis teknikal? 2. Bagaimana mengoptimalkan gain dari suatu saham dengan analisis teknikal?



1.2.2 Batasan Masalah



5



Pada penulisan Ilmiah ini penulis membatasi masalah pada pergerakan harga saham PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk. Adapun data yang digunakan adalah pergerakan harian harga saham PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk yang diperoleh dari situs yahoo finance.



1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: 1. Memprediksikan kapan waktu beli dan waktu jual yang tepat dengan menggunakan garis trend, pola grafik, dan indicator. 2. Mengoptimalkan gain dari suatu saham dengan analisis teknikal. 1.4 Manfaat Penelitan 



Untuk memenuhi tugas mata kuliah teori portofolio dan analisis investasi







Dengan analisis yang digunakan, diharapkan bisa dipakai oleh para investor sebagai salah satu referensi dalam membuat rencana fortofolio nya



BAB II PEMBAHASAN



2.1 PENGERTIAN ANALISIS TEKNIKAL Menurut Arief Habib (Kiat Jitu Peramalan Saham, 2008: 166) definisi dari analisis teknikal adalah “ suatu analisa yang mempelajari harga pasar yang memakai alat bantu berupa grafik (chart), dengan tujuan untuk memprediksi harga dimasa yang akan datang”. Ada dua kata kunci dari definisi di atas yakni pergerakan pasar (market action), dan pergerakan harga (price). 6



Jadi pada intinya analisis teknikal merupakan analisis terhadap pola pergerakan harga di masa lampau dengan tujuan untuk meramalkan pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal ini sering juga disebut dengan chartist karena para analisisnya melakukan studi dengan menggunakan grafik (chart), dimana mereka berharap dapat menemukan suatu pola pergerakan harga sehingga mereka dapat mengeksploitasinya untuk mendapatkan keuntungan. Dalam analisis teknikal, memprediksikan pergerakan harga saham sama seperti memprediksi pergerakan harga forex/komoditas/index karena para analis hanya melihat faktor grafik dan volume transaksi saja. Technical analysis mengambil keputusan dalam perdagangan saham berdasarkan pada data harga dan volume perdagangan untuk menganalisis past market trend dan kemudian menggunakan trend tersebut untuk memprediksi perilaku pasar secara keseluruhan dan perilaku asset secara individual.



Dasar Pemikiran Mengapa analiisis teknikal digunakan? Para investor jangka pendek meyakini asumsi berikut ini: 1. Market action discounts everything Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga yang tercermin pada grafik telah menggambarkan semua faktor yang mempengaruhi pasar. Artinya faktor politik, ekonomi, dan faktor fundamental lainya yang mempengaruhi kekuatan penawaran dan permintaan serta psikologi pelaku pasar dapat dibaca dari grafik pergerakan harga masa lalu. 2. Price moves in trends Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga tidak bergerak secara acak, melainkan berlangsung dalam satu pola tertentu. Pola berlangsung sampai ada tanda bahwa pola pergerakan berhenti dan akhirnya berubah. Dengan menggunakan bantuan chart dan indikator teknikal, arah trend dapat dilihat dan diprediksikan kemana dan sampai kapan. 3. History repeat itself



7



Analisis teknikal mengasumsikan bahwa perilaku pelaku pasar dimasa lalu adalah sama dengan dimasa kini dalam menyikapi berbagai informasi yang mempengaruhi pasar. Perilaku ini terermin dalam pergerakan harga. Dengan modal ini pergerakan harga dimasa yang akan datang dapat diperkirakan.



Pedoman Menetapkan Analisis Teknikal Banyaknya alat analisa teknikal memuat kita sulit memutuskan alat mana yang akan digunakan. Berikut ini adalah beberapa Pedoman yang dapat digunakan (Salim, 2003). 1. Periksa kondisi pasar secara menyeluruh Periksalah tren suku bunga, tren di pasar saham dan sentimen investor. Misalnya: dari berita, surat kabar dan majalah. Tujuannya adalah memeriksa tren pasar secara menyeluruh. 2. Pilih saham yang ingin diperdagangkan Pilihlah saham dari bisnis atau industri yang dikenal. 3. Periksa tren saham secara menyeluruh Gunakan moving average untuk 200 hari (atau 39 minggu). Kita akan menemukan kesempatan membeli yang terbaik ketika saham baru bergerak naik di atas moving average jangka panjang ini. 4. Pilih entry point (titik masuk) Dengan menggunakan indikator favorit, kita dapat memutuskan untuk membeli atau menjual. Ingat, kita sebaiknya mengambil posisi jika keputusan tersebut cocok dengan kondisi pasar secara menyeluruh.



Kelemahan dan Kekuatan Analisis Teknikal Pada dasarnya, setiap cara dalam melakukan analisis perdagangan saham memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing. Berikut ini akan dijelaskan mengenai kekuatan analisis teknikal terlebih dahulu : a. Analisis teknikal dapat digunakan secara luas hampir di semua pasar modal di seluruh dunia.



8



b. Grafik dapat digunakan untuk menganalisis dalam satuan waktu: jam, hari, minggu, bulan bahkan tahun. c. Banyak terdapat alat-alat analisis teknikal dan teknik-teknik yang tersedia untuk digunakan sesuai kebutuhan di berbagai sektor pasar yang berbeda. d. Prinsip dasar analisis teknikal mudah dipahami dan lebih memperhatikan pada kejadiaan sesungguhnya di pasar. e. e. Analisis teknikal dapat menggunakan data secara akurat dan setiap saat tersedia di RTI (Real Time Information) dan IMQ (Information Market Quote).



Selain kelebihan dari analisis teknikal, terdapat pula kelemahannya yang meliputi (Susanto dan Sabardi, 2002): a. Analisis teknikal menganggap bahwa sifat manusia adalah konstan sehingga pola kecenderungan akan selalu berulang. Bagaimana pun juga terdapat batasan bahwa masa yang akan datang merupakan cerminan masa lalu. b. Analisis teknikal memperhatikan tingkat kernungkinan suatu kejadian akan terjadi, bukan kepastian dari kejadian tersebut. c. Beberapa analisis teknikal modern berdasarkan pada konsep matematik dan statistik yang cukup kompleks sehingga menganalisis dengan perangkat lunak komputer sulit dihitung dan tidak mudah untuk memahami hasil keseluruhannya. d. Untuk keberhasilan analisis teknikal, maka informasi yang dipakai harus akurat dan tepat waktu.



2.4 Tantangan Terhadap Analisis Teknikal Tantangan terhadap penggunaan technical analysis diungkapkan oleh para penentangnya. Fokus penentang penggunaan technical analysis adalah pada:



1.



Basic assumption



9



Asumsi technical analysis berlawanan dengan konsep dan hasil penelitian empiris tentang EMH. Untuk menghasilkn superior risk-adjusted return (setelah dikurangi transaction costs), harga pasar suatu sekuritas akan segera menyesuaikan diri terhadap munculnya informasi. Trend ini menjadikan munculnya weak-form EMH. Setelah menguji keberadaan weak-form EMH (lihat bahasan sebelumnya), peneliti menemukan bahwa harga asset tidak bergerak pada suatu trend tertentu. Hasil riset ini mendukung adanya EMH. 2.



Technical trading rules Harga pasar asset (hubungan antara specific market variables dengan harga saham) tidak



berulang. Sebagai konsekuensinya, penggunaan suatu teknik di masa lalu mungkin saja menjadi tidak dapat diaplikasikan pada kesempatan lain. Kemungkinan ini menyebabkan technical analyst menerapkan beragam trading rules dan mencari kesepakatan dan consensus bersama untuk memprediksi pola harga pasar suatu asset (future market pattern).



Masalah lain pada technical analyst adalah keberhasilan penggunaan suatu trading rule akan mendorong investor lain untuk mengadopsinya. Hal ini akan menjadikan trading rule tersebut popular dan berakibat pada meningkatnya level persaingan antar investor, dan pada akhirnya akan menetralkan teknik tersebut.



Hal lain adalah penggunaan trading rules yang banyak menjadikan technical analyst membutuhkan a great deal of subjective judgment. Dua orang technical analyst yang mengamati pola harga saham yang sama bisa jadi memiliki interpretasi yang berbeda tentang pola harga yang sedang terjadi. Faktor lain tentang technical analysis adalah bahwa standard values yang bisa menjadi signal untuk keputusan investasi bisa berubah sepanjang waktu. 3.



Technical trading indicators Grafik berikut ini menggambarkan siklus harga saham yang terjadi secara normal. Siklus



ini bisa terjadi pada keseluruhan pasar modal (overall stock market) atau untuk saham individual. Grafik tersebut menggambarkan peak (puncak) dan trough (low activity), rising trend channel, declining trend channel, flat trend channel. 10



Jenis-jenis Analisis Teknikal Analisis teknikal dibedakan menjadi dua kelompok yaitu analisis teknikal klasik dan analisis teknikal modern. Analisis teknikal klasik lebih melihat pada trend yang sedang terjadi dan polapola grafik yang terbentuk. Sedangkan analisis teknikal modern menggunakan bantuan indikator dalam menentukan sinyal beli dan jual. 



Analisis Teknikal Klasik



Analisis teknikal dibedakan menjadi dua yaitu analisis teknikal klasik dan analisis teknikal modern. Analisis teknikal klasik memperhatikan dan mempelajari pola-pola grafik, dimana pergerakan saham diidentifikasikan dengan pola-pola tertentu. Pola-pola grafik tersebut dibagi menjadi dua yaitu reversal pattern(pembalikan) dan continuation patter (lanjutan). Adapun pola-pola yang terbentuk dalam reversal pattern adalah sebagai berikut: 1. Head and shoulder top dan Head and shoulder bottom Pola pembalikan head & shoulder terbentuk setelah tren naik/turun yang berkepanjangan. Pola tersebut terdiri dari tiga puncak, di mana puncak yang berada di tengah (head) adalah puncak yang tertinggi dan dua puncak lainnya memiliki ketinggian lebih rendah. Reaksi harga terendah dari palung yang terbentuk dapat dihubungkan dan akan membentuk garis neckline. Terdapat dua jenis Head and shoulder, yaitu Head and shoulder top dan Head and shoulder bottom. 2. Double top dan Double bottom Pola ini terbentuk setelah suatu tren turun/naik yang berkepanjangan. Sebagaimana diimplikasikan oleh namanya, pola ini terbentuk dari dua puncak (double top), atau dua palung untuk (double bottom). 3. Triple top dan Triple bottom Pola ini terbentuk dari tiga harga tertinggi yang diikuti oleh sebuah breakdown di bawah support (untuk triple top), atau tiga harga terendah yang diikuti sebuah breakout (untuk triple bottom). 4. Rounding bottom



11



Rounding bottom adalah pola pembalikan jangka panjang yang grafiknya berbentuk melengkung dan cembung kebawah. Pola ini terbentuk dari trend bearish lalu konsolidasi dan kemudian secara perlahan-lahan bergerak keatas menjadi trend bullish. Jangka waktu biasanya terjadi sekitar 6 bulan – 1 tahun atau lebih. 5. Falling wedge dan Rising wedge Rising wedge adalah sebuah pola bearish yang diawali dengan pergerakan harga yang menguat namun diikuti dengan ramge harga yang semakin sempit. Sedangkan falling wedge adalah pola bullishyang diawali dengan pergerakan harga yang melemah dan diikuti dengan pergerakan harga semakin sempit. Pada dasarnya pola ini adalah sama, hanya saja berkebalikan. Sedangkan pola-pola yang terbentuk dalam continuation pattern adalah sebagai berikut: 1. Flag dan Penants Flags dan Pennants adalah pola kelanjutan jangka pendek yang menandai konsolidasi kecil sebelum gerakan yang terdahulu mulai lagi. Pola ini biasanya didahului oleh penurunan tajam. 2. Triangle Pola ini terbentuk oleh range harga yang semakinmenyempit, dan ketika titik harga tertinggirendah dihubungkan akan membentuk sebuah segitiga (triangle). Terdapat tiga jenis pola triangle yaitu ascending triangle, descending triangle, dan symmetrical triangle.



 1.



Analisis Teknikal Moderen The Dow Theory Teori ini The Dow Theory dikemukakan oleh Charles H. Dow pada tahun 1800-an, yang



bertujuan untuk mengidentifikasi trend harga pasar saham dalam jangka panjang dengan berdasar pada data-data historis harga pasar saham di masa lalu. Teori ini pada dasarnya menjelaskan bahwa pergerakan harga saham bisa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:



12



a.



Primary trend yaitu pergerakan harga saham dalam jangka waktu yang lama (beberapa



tahun). b.



Secondary (intermediate) trend yaitu pergerakan harga saham yang terjadi selama



pergerakan harga dalam primary trend. Biasanya terjadi dalam waktu beberapa minggu atau beberapa bulan. c.



Minor trend atau day-to-day move merupakan fluktuasi harga saham yang terjad setiap



hari. Bertahan kurang dari tiga minggu Untuk menggambarkan pola pergerakan harga-harga saham dalam primary trend, dalam The Dow Theory dikenal adanya dua istilah utama yaitu: 



Pasar dalam kondisi



bergairah (bull market). Bull market terjadi ketika pergerakan harga-harga saham dalam primary trend cenderung untuk bergerak naik. 



Pasar yang lesu (bear market). Bear market menunjukkan pergerakan harga-harga saham dalam primary trend yang cenderung turun.



2.



Rata-Rata Bergerak Tujuan penggunaan teknik ini adalah untuk mendeteksi arah pergerakan harga saham dan



besarnya tingkat pergerakan tersebut. Dalam perhitungan rata-rata bergerak, data yang dipakai adalah data harga penutupan saham (closing price) untuk waktu tertentu (misalnya 200-harian). Teknik rata-rata bergerak dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata bergerak dari data harga penutupan saham harian selama beberap periode pengamatan. 13



Perhitungan rata rata bergerak dilakukan secara terus menerus hingga menghasilkan sebuah garis tren rata rata bergerak yang menunjukan pergerakan harga saham. Garis tersebut berguna untuk memprediksi arah pererakan saham di masa depan dan pengambilan keputusan menjual atau membeli saham serta membandingkan harga pasar saham saat ini dengan nilai rata rata bergerak harga saham.



Investor dianjurkan untuk membeli saham, jika: 



Garis rata-rata bergerak secara mendatar dan harga pasar saham melampaui garis tersebut.







Harga saham berada di bawah garis ratarata bergerak yang sedang menaik.







Harga saham saat ini berada di atas garis rata-rata bergerak yang cenderung menurun, namun kembali menaik sebelum mencapai garis tersebut.



Investor disarankan untuk menjual saham, jika: 



Harga saham saat ini berada di bawah garis rata-rata bergerak yang mendatar.







Harga saham bergerak naik di atas garis rata-rata bergerak, namun garis rata-rata bergerak tersebut justru sedang menurun.



14







Harga saham yang cenderung mengalami kenaikan (berada di bawah garis rata-rata bergerak), tetapi kembali menurun sebelum mencapai garis rata-rata bergerak tersebut.



3.



Relative Strength Relative strength dipakai untuk menggambarkan rasio antara harga saham dengan indeks



pasar atau industri tertentu. Hasil perbandingan biasanya digambarkan dengan plot-plot yang menunjukkan perbandingan harga relatif saham selama jangka waktu tertentu. Dari gambar yang telah disusun, investor bisa melihat perbandingan kekuatan saham-saham terhadap industrinya atau terhadap indeks pasar.



Contoh Relatives Strength Berikut adalah harga saham bulanan perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Daya Sakti Unggul Corporation Tbk pada tahun 2004. Dengan menggunakan teknik relative strength, bagaimana kinerja saham Pakuwon Jati dibandingkan saham Daya Sakti Unggul Corporation?



Bulan, 2004



Pakuwon Jati



Daya Sakti



Januari



Rp75



Rp325



Februari



85



405



Maret



130



405



April



170



400



Mei



175



405



Juni



170



400



Juli



175



370



Agustus



170



375



September



230



00



Oktober



335



400



Nopember



300



365



Desember



335



380 15



Untuk mencari relative strength, nilai investasi pada kedua saham dibuat sama jumlahnya terlebih dahulu pada awal periode. Selanjutnya rasio nilai investasi saham Pakuwon Jati terhadap Daya Sakti dihitung pada tiap bulan sebagai berikut:



NILAI INVESTASI Bulan, 2004



Pakuwon Jati



Daya Sakti



Relative



(325 lembar



(75 lembar



strength



saham)



saham)



Januari



Rp24.375



Rp24.375



1,00



Februari



27.625



30.375



0,91



Maret



42.250



30.375



1,39



April



55.250



30.000



1,84



Mei



56.875



30.375



1,87



Juni



55.250



30.000



1,84



Juli



56.875



27.750



2,05



Agustus



55.250



28.125



1,96



September



74.750



30.000



2,49



Oktober



108.875



30.000



3,63



Nopember



97.500



27.375



3,56



Desember



108.875



28.500



3,82



Trading Rule dalam Analisis Teknikal Trading rule bisa dipakai sebagai patokan dalam mengambil keputusan membeli atau menjual saham. 16



Grafik 



Fungsi Grafik



Grafik merupakan alat yang paling vital dalam analisis teknikal. Tanpa bantuan grafik investor tidak akan bisa melakukan analisis teknikal. Dalam analisis teknikal grafik mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Grafik digunakan untuk melihat pergerakan harga saham dimasa lalu dan digunakan untuk memprediksikan pergerakan dimasa yang akan datang. 2. Grafik digunakan sebagai timing untuk melakukan transaksi saham. 3. Grafik dapat digunakan untuk melihat perilaku para pelaku pasar pada suatu saham tertentu maupun di suatu bursa. 



Jenis-jenis Grafik



Terdapat bermacam-macam jenis grafik, namun yang biasa digunakan oleh para investor diantaranya sebagai berikut: a. Line chart Line chart adalah grafik yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis yang menghubungkan harga-harga penutupan. Misalnya: dalam beberapa hari berturutturut perdagangan ditutup pada harga 100, 200, 150, 250… maka level-level harga tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Dengan grafik ini kita bisa melihat pergerakan harga secara umum dalam satu periode waktu tertentu.



b. Bar chart (open, high, low, close)



17



Chart jenis ini memberikan informasi mengenai harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah dalam satu periode waktu tertentu. Karena memiliki informasi tersebut, chart ini juga disebut dengan OHLC chart (Open-High-Low-Close). Berikut ini adalah bentuk dasar dari bar chart:



Ujung bawah dari chart ini adalah harga terendah yang pernah diperdagangkan dalam periode waktu tertentu, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya. Garis vertikalnya mewakili range (rentang) harga dalam periode waktu tersebut. Garis horizontal kecil yang berada di sebelah kiri adalah harga pembukaan sedangkan yang berada di sebelah kanan merupakan harga penutupannya. Pada contoh di atas, harga pembukaan berada lebih rendah daripada harga penutupan. Namun harga pembukaan bisa saja berada lebih tinggi daripada harga penutupan. Contoh bar chart di grafik adalah sebagai berikut:



Secara sederhana bisa kita katakan bahwa satu bar merupakan satu periode waktu, entah itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau bahkan satu menit. Tergantung pada kerangka waktu berapa lama kita plot chart tersebut. 18



c. Candlestick chart Grafik jenis ini juga dibentuk dengan menggabungkan empat jenis harga yang terjadi tiap harinya. Namun bedanya grafik ini berbentuk batang (candle=lilin) dan bayangan (shadow). Selain itu secara visual grafik jenis ini juga memiliki perbedaan karena antara harga naik dan harga turun dibedakan dengan warna. Grafik ini paling banyak digunakan oleh para investor karena lebih mudah pembacaanya. Berikut ilustrasi dari candlestick chart. Jika harga open di bawah harga close, maka biasa disebut dengan bull candle. Dalam analisis



teknikal,



istilah “bull” atau “bullish” digunakan



untuk



menggambarkan pergerakan harga yang naik. Untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun,



digunakan



istilah “bear” atau “bearish”,



sehingga candlestick yang memiliki harga open di atas harga close disebut bear candle. Gunakan saja “jembatan



keledai”



ini



agar



lebih



gampang



mengingatnya: BULL = naik, BEAR = turun



19



BAB V PENUTUP KESIMPULAN Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksikan arah pergerakan harga saham dan indicator pasar saham berdasarkan historis harga dan volume saham. Tiga asumsi atau anggapan dasar yang dipakai dalam analisis teknikal adalah: Market price discounts everything ,Price moves in trend ,History repeats itself. Analisis teknikal ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada beberapa teknik yang bisa digunakan dalam analisis teknikal ini yaitu: 1.



Dow theory



2.



Moving average



3.



Relative strength



20



DAFTAR PUSTAKA



Hirt, G. A., & Block, S. B. (1993). Fundamentals of Investment Management(Vol. Fourth Edition). Boston: Richard D. Irwin, Inc. Reilly, F. K., & Brown, K. C. (2009). Investment Analysis and Portfolio Management (Vol. 9th Edition). Mason, Ohio, USA: South-Western Cengage Learning. Reilly, F.K., dan Brown, K.C., 1997. “Investment Analysis and Portfolio Management”, 5th ed., The Dryden Press, New York, hal. 776. Tandelilin, Eduardus. 2009. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Kanisius http://www.foreximf.com/belajar-forex-2/pemula/membaca-chart-grafik/



21