Anatomi Fisiologi Sistem Pendengaran [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PENDENGARAN



Makalah Mata Pelajaran KKPMT – III (Anatomi Fisiologi)



Disusun Oleh : Kelompok 2 Dea Wulandari (E711811036) Dina Nuryuliana S (E711811007) Izka Nur Salsabila (E711811042) Justina Rahayu (E711811043) Shella Rahmawati (E711811058)



Rekam Medis dan Informasi Kesehatan 3-B POLITEKNIK TEDC BANDUNG 2019



KATA PENGANTAR Assalamualikum wr.wr Puji syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas diberikannya rahmat, petunjuk, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah anatomi sistem pendengaran . makalah ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang diperoleh penulis. Dalam penyususnan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak membangun penulis harapkan bisa mencapai kesempurnaan. Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua yang sudah membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridha. Waalaikumsalam Wr.Wb



Bandung, 25 September 2019 Penulis



i



DAFTAR ISI



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal. Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu : 1. Indera Penglihatan Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali bendabenda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak. 2. Indra Penciuman Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau. 3. Indera Pengecap Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon



1



berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indera



1



2



pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pahit. 4. Indera Pendengaran Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam. 5. Indera Peraba. Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll. Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi kedalam tiga grup kelompok, yakni : 1. Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan indra pengecap (lidah). 2. Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping). 3. Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata. Berdasarkan uraian diatas, maka kami akan membahas salah satu dari alat indera tersebut, yaitu anatomi dan fisiologi pada indera pendengaran.



BAB II PEMBAHASAN



A. Anatomi Dan Fisiologi Telinga Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. 1. Telinga luar Telinga luar terdiri atas aurikel atau vina, yang pada binatang rendahan berukuran besar serta dapat bergerak dan membantu mengumpulkan gelombang suara dan meatus auditorius eksterna yang menjorok kedalam menjauhi vina serta menghantam getaran menghantarkan getaran suara menuju membran timpani Liang ini berukuran panjang sekitar 2.5 cm sepertiga luarnya adalah tulang rawan sementara duapertiga dalamnya berupa tulang. Bagian tulang rawan tidak lurus serta bergerak kearah atas dan belakang. Liang ini dapat diluruskan dengan cara mengangkat daun telinga keatas dan kebelakang. Aurikel berbentuk tidak teratur serta terdiiri atas tulang rawan dan jaringan fibrus, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga yang terutama terdiri atas lemak.



3



4



Ada 3 kelompok otot yang terletak pada bagian depan, atas, dan belakang telinga dan semuanya bisa digerakan tanpa disadari. 2. Telinga tengah Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara. Rongga itu terletak sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga,yang memisahkan rongga itu dari meatus auditorius eksterna. Rongga itu sempit serta memiliki dinding tulang dan dinding membran nosa, sementara pada bagian belakngnya bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus pada tulang temporalis, melalui sebuah celah yang disebut aditus.



4



Prosesus mastoideus adalah bagian tulang temporalis yang terletak di belakang telinga,sementara ruang udara yang berada pada bagian atasnya adalah antrum mastoideus yang berhubungan dengan rongga telinga tengah. Tulang-tulang pendengaran adalah 3tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengan seperti rangkai yang tersambung dari membran timfani menuju rongga telinga dalam. Tulang sebelah luar adalah maleus,berbentuk seperti matil dengan gagang yang terkait pada membran timfani, sementara kepalanya menjulur pada ruang timfani. Tulang yang berada ditengah adalah inkus atau landasan,sisi luarnya bersendi dengan maleus,sementara sisi dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang kecil yaitu stapes. Stapes atau tulang sanggurdi dikaitkan pada inkus dengan ujungnya yang lebih kecil, sementara dasarnya yang bulat panjang terkait pada membran yang menutup fenestra festibuli atau tingkap jorong. Rangkaian tulang tulang ini berfungsi mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga. 3. Telinga dalam (labirin) Rongga telinga dalam berada dalam bagian os pretosum tulang temporalis. Rongga telinga dalam itu terdiri atas berbagai rongga yang menyerupai saluran saluran dalam tulang temporalis. Rongga-rongga itu disebut labirin tulang dan dilapisi membran sehingga membentuk labirin membranosa. Saluran-saluran bermembran ini mengandung cairan dan ujungujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan.



4



Labirin tulang terdiri atas 3 bagian a) vestibula yang merupakan bagian tengah, dan tempat bersambungnya bagian bagian yang lain, ibarat sebuah pintu menuju ruang tengah(vestibula) pada sebuah rumah. b) Saluran tengah lingkaran bersambung dengan vestibula ada 3 jenis saluran-saluran itu, yaitu saluran superior,posterior,dan lateral. Saluran lateral letaknya horizontal, sementara ke tiga-tiganya saling membuat



5



sudut tegak lurus. Pada salah satu ujung setiap saluran terdapat penembalan yang disebut ampula. c) Koklea adalah sebuah tabung berebntuk spriral yang membelit dirinya laksankan sebuah rumah siput. Belitan-belitan melingkari sebuah sumbu kerucut yang memiliki bagian tengah dari tulang, dan disebut modiulus. d) Nervus auditorius (saraf pendengaran) terdiri atas dua bagian: salah satunya pengumpulan sensibilitas dari bagian vestibuler rongga telinga dalam, yang mempunyai hubungan dengan keseimbangan. B. Mekanisme Pendengaran Pada Telinga Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput Basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran. C. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus. Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang



5



menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori



6



yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala. Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak D. Kelainan-Kelainan Pada Telinga Beberapa penyakit telinga dapat menyebabkan ketulian sebagian bahkan ketulian total. Bahkan lagi, kebanyakan penyakit pada telinga bagian dalam dapat mengakibatkan gangguan pada keseimbangan. permasalahan yang terjadi pada telinga kita harus ditangani oleh dokter spesialis khusus yang disebut otolaryngologist, yang mana spesialist ini ahli dalam mengobati gangguan yang terjadi pada gendang telinga sampai pada telinga dalam yang luka akibat benturan fisik. Kelainan pada telinga, diantaranya : 1. Radang telinga (otitas media) Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri. Gejalanya sakit pada telinga, demam, dan pendengaran berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah. 2. Labirintitis Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga berdengung, mual, muntah, vertigo, dan berkurang pendengaran. 3. Motion sickness Mabuk perjalanan atau disebut motion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat dingin dan pusing.



7



4. Tuli Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea khususnya pada organ korti. 5. Othematoma Pada beberapa kasus kelainan pada telinga terjadi kelainan yang disebut othematoma atau popular dengan sebutan ‘telinga bunga kol’, suatu kondisi dimana terjadi gangguan pada tulang rawan telinga yang dibarengi dengan pendarahan internal serta pertumbuhan jaringan telinga yang berlebihan (sehingga telinga tampak berumbai laksana bunga kol). Kelainan ini diakibatkan oleh hilangnya aurikel dan kanal auditori sejak lahir. 6. Penyumbatan Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, nyeri serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya



tidak digunakan pelarut



serumen karena



bisa



menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat. 7. Perikondritis Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi akibat: - cedera - gigitan serangga - pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul diantara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan



8



terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan diberikan antibiotik per-oral, sedangkan untuk infeksi yang lebih berat diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya. (medicastore) Ada banyak lagi gangguan yang terjadi pada alat pendengaran kita ini, misalnya tumor, cedera, eksim, otitis dan lain-lain



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Indera pendengar dan keseimbangan terdapat di dalam telinga. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu : 1. Telinga luar, yang menerima gelombang suara. 2. Telinga tengah, dimana gelombang suara dipindahkan dari udara ke tulang dan oleh tulang ke telinga dalam. 3. Telinga dalam, dimana getaran ini diubah menjadi impuls saraf spesifik yang berjalan melalui nervus akustikus ke susunan saraf pusat. Telinga dalam juga mengandung organ vestibuler yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan. Pendengaran



merupakan



indera



mekanoreseptor



karena



telinga



memberikan respon terhadap getaran gelombang suara yang terdapat di udara. Factor utama yang menyokong kepekaan telinga adalah sistem mekanik dari telinga luar dan telinga tengah, yang satu mengumpulkan suara dan kedua menyalurkan ke telinga bagian dalam. Telinga dapat mengalami penurunan fungsi pendengaran jika pada salah satu fisiologinya mengalami kerusakan. Salah satunya adalah ketulian yang diakibatkan pecahnya gendang telinga. Oleh karena itu diharapkan dapat menjaga dan selalu merawat indera pendengaran supaya tetap dalam kondisi normal.



9