Anatomi Ikan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANATOMI IKAN Anatomi ikan adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau morfologi ikan . Hal ini dapat dibedakan dengan fisiologi ikan , yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana bagianbagian komponen ikan berfungsi bersama dalam ikan hidup. [1] Dalam praktiknya, anatomi ikan dan fisiologi ikan saling melengkapi, yang pertama berhubungan dengan struktur ikan, organ atau bagian-bagiannya dan bagaimana mereka disatukan, seperti yang dapat diamati di meja bedah atau di bawah mikroskop , dan yang terakhir membahas bagaimana komponen-komponen tersebut berfungsi bersama dalam ikan hidup. Anatomi ikan seringkali dibentuk oleh ciri fisik air , media tempat ikan hidup. Air jauh lebih padat daripada udara , menahan jumlah oksigen terlarut yang relatif kecil, dan menyerap lebih banyak cahaya daripada udara. Tubuh ikan terbagi menjadi kepala, batang dan ekor, meskipun pembagian di antara ketiganya tidak selalu terlihat dari luar. Kerangka, yang membentuk struktur pendukung di dalam ikan, terbuat dari tulang rawan, pada ikan bertulang rawan , atau tulang pada ikan bertulang . Elemen kerangka utama adalah kolom vertebral, terdiri dari vertebra artikulasi yang ringan namun kuat. Tulang rusuk menempel pada tulang belakang dan tidak ada anggota badan atau ikat pinggang. Ciri luar utama ikan, sirip , terdiri dari tulang atau duri lunak yang disebut sinar yang, dengan pengecualian sirip ekor , tidak memiliki hubungan langsung dengan tulang belakang. Mereka ditopang oleh otot yang menyusun bagian utama batang tubuh. [2] Jantung memiliki dua ruang dan memompa darah melalui permukaan pernapasan dari insang dan di sekeliling tubuh dalam satu putaran peredaran darah. [3] Mata diadaptasi untuk melihat di bawah air dan hanya memiliki penglihatan lokal. Ada telinga bagian dalam tetapi tidak ada telinga luar atau tengah . Getaran frekuensi rendah dideteksi oleh sistem gurat sisi organ indera yang membentang di sepanjang sisi ikan, dan ini merespons gerakan terdekat dan perubahan tekanan air. Hiu dan pari adalah ikan basal dengan banyak fitur anatomi primitif yang mirip dengan ikan purba, termasuk kerangka yang terdiri dari tulang rawan. Tubuh mereka cenderung pipih secara dorso-ventral, mereka biasanya memiliki lima pasang celah insang dan mulut besar dipasang di bagian bawah kepala. Dermis ditutupi dengan sisik plasoid dermal terpisah. Mereka memiliki kloaka tempat saluran kemih dan genital terbuka, tetapi bukan kantung renang . Ikan bertulang rawan menghasilkan sejumlah kecil telur kuning besar. Beberapa spesies ovovivipar dan yang muda berkembang secara internal tetapi yang lain ovipar dan larva berkembang secara eksternal dalam kasus telur. Garis keturunan ikan bertulang menunjukkan ciri-ciri anatomis yang lebih diturunkan , seringkali dengan perubahan evolusioner utama dari ciri-ciri ikan purba. Mereka memiliki kerangka tulang, umumnya pipih secara lateral, memiliki lima pasang insang yang dilindungi oleh operkulum , dan mulut di atau dekat ujung moncong. Dermis ditutupi dengan sisik yang tumpang tindih. Ikan bertulang sejati memiliki kantung renang yang membantu mereka mempertahankan kedalaman yang konstan di kolom air, tetapi bukan kloaka. Mereka kebanyakan menelurkan sejumlah besar telur kecil dengan sedikit kuning telur yang mereka tayangkan ke kolom air.



1.      Olfactory Blulb : Bul Penciuman Bul penciuman berfungsi untuk mengenal bau mangsa, predator dan sejenisnya yang baubau tersebut larut dalam air dan dapat merangsang reseptor pada organ olfaktoris ikan sehingga pada ikan dapat menimbulkan reaksi . Bul penciuman terletak di depan otak ikan dan secara umum bul penciuman serupa dengan organ nasal pada manusia, namun lubang hidung pada ikan jarang terbuka ke rongga mulut. Lubang hidung pada ikan dibentuk oleh epitheium pernciuman atau mukosa berupa lipatan/ lamella. 2.      Efferent Branchial Artery : Pembuluh Darah Arteri Pembuluh darah arteri berfungsi untuk membawa oksigen dari insang menuju ke jantung dan pembuluh darah vena membawa O2 mesuk ke jantung dan pembuluh darah kapiler yag mengedarkannya ke seluruh tubuh. 3.      Brain : Otak Otak berfungsi untuk ikan yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan melalui organ perasa (sense organ).Organ otak di bentuk pada saat ikan masih embrio sedangkan organ yang lain di bentuk kemudian bersamaan degan pembentukan organ-organ lainnya.



Otak pada ikan terlindungi di dalam tengkorak dan juga tulang rawan yang berada didalamnya, otak tersebut merupakan sistem saraf pada ikan yang pada gilirannya akan mengalir melalui tulang belakang (vertebrae) ikan. 4.       Spinal Cord : Sum-Sum Tulang Belakang Sum-sum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari sistem saraf pusat ke otak dan melengkung  serta dilindungi oleh tulang belakang. Sum-sum tulang belakang berfungsi sebagai trasmisi pemasukan rangsangan antara periferi dan otak serta berfungsi untuk mengontrol gerakan refleks. 5.      Vertebra : Tulang Punggung Tulang punggung pada ikan berfungsinya Menopang dan membentuk tubuh ikan. 6.      Fin Ray Support : Sirip Pendukung Sirip Pendukung berfungsi untuk membantu keseimbangan tubuh ikan saat berenang atau bergerak. 7.      First Dorsal Fin : Sirip Tunggal Pertama Sirip tunggal pertama berukuran panjang dan besar. Terletak diatas dan fungsi utamanya sebagai penyeimbang agar tubuh ikan tetap tegak. 8.      Myomere (muscle segment) : Segmen Otot Segmen otot berfungsinya untuk pergerakan tubuh,sirip-sirip,rongga mulut, dan organorgan dalam dan tempat peredaran darah karena keaktifan otot. 9.      Swim Bladder : Gelembung Renang Gelembung renang (vesica natatoria) atau yang biasa disebut dengan pneumatocyst adalah suatu organ pada ikan yang berupa kantong selaput berisi campuran gas dengan tekanan yang berubah-ubah. Gas yang terdapat pada gelembung renang biasanya adalah gas oksigen. Pneumatocyst terletak di bagian belakang (dorsal) tubuh ikan. Gelembung renang berfungsi untuk mengatur tubuh ikan saat mengapung di dalam air karena dengan alat itu ikan dapat menyesuaikan volume tubuh dan berat jenisnya dengan kedalaman air yang direnanginya sehingga ikan dapat tetap mempertahankan posisinya tanpa harus berenang secara terus-menerus atau sebagai alat hidrostatik yang menentukan tekanan air sehubungan dengan kedalaman perairan yang di diami oleh ikan tersebut.. Gelembung renang dapat ditemukan pada hampir semua jenis ikan.Gelembung renang juga berfungsi sebagai ruang untuk beresonansi dalam menghasilkan atau menerima suara. Beberapa spesies gelembung renangnya berisi minyak, bukan gas.Gelembung renang tidak ditemukan pada beberapa ikan bertulang yang berenang pada perairan laut dalam dan pada semua ikan bertulang rawan seperti . Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, pada ikan paru-paru juga berfungsi sebagai alat pernapasan. Gelembung renang terletak pada bagian rongga tubuh ikan. Gelembung ikan dapat mengalami kerusakan atau kelainan yang umum dijumpai adalah luka dalam akibat berkelahi dan kelainan bentuk tubuh. 10.      Kidney (Opisthonephros) : Ginjal



Ginjal teletak di atas rongga perut, di luar peritonium, di bawah tulang punggung dan aorta dorsalis, sebanyak satu pasang, berwarna merah, memanjang. Fungsi ginjal untuk menyaring sisa-sisa proses metabolisme dan mengambil zat-zat yang diperlukan oleh tubuh diedarkan lagi melalui darah; dan untuk menjaga keseimbangan tekanan osmotik cairan tubuh.Selain itu ginjal juga berfungsi sebagai organ hemopoietic yang berperan dalam pembentukan darah pada ikan. Ginjal pada ikan ada sepasang, terletak memanjang di bagian dorsal rongga tubuh ikan, di sebelah ventral dari vertebrae. Struktur ginjal ini lunak dan berwarna merah tua. Pada bagian depan ginjal biasanya terdapat alat untuk reproduksi 11.      Second Dorsal Fin : Sirip Punggung Kedua Sirip Punggung Kedua berfungsinya: untuk menstabilkan tubuh ikan dan juga untuk membantu ikan memutarkan badan dengan cepat. 12.      Lateral Line : Gurat sisi Gurat sisi mempunyai fungsi sebagai organ penerima getaran suara untuk menganalisis tekanan hidrodinamik dan mendeteksi suara jarak jauh. Gurat sisi pada memiliki warna keputihputihan yang memanjang dari kepala ke ekor. 13.      Caudal Fin : Sirip Ekor sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) dan juga sebagai kemudi ketika bermanuver 14.      Anal Fin (Sirip Dubur), Sirip yang berada dibagian ventral tubuh di daerah posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang ikan. 15.      Urinary Bladder : Kantung Kemih Organ ini berbentuk datar dan oval dan berada di antara anus dan lubang ekskresi. Di belakang kantung kemih terdapat saluran kencing (uretra). Kantung kemih berfungsi sebagai pengatur pengeluaran air berlebih untuk mempertahankan kadar garam yang di butuhkan tubuh. 16.      Urogenital Opening : Lubang urogenital Lubang urogenital berfungsinya sebagai tempat bermuaranya saluran ginjal juga saluran kelamin yang ada di belakang anus, sebagai saluran untuk membuang urine. 17.      Anus : Dubur Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Pada ikan yang bentuk tubuhnya memanjang, anus terletak jauh dibelakang kepala bedekatan dengan pangkal ekor. Sedangkan ikan yang tubuhnya membundar, posisi anus terletak jauh di depan pangkal ekor mendekati sirip dada. Anus merupakan ujung dari saluran pencernaan. Pada ikan bertulang sejati anus terletak di sebelah depan saluran genital. Anus berfungsi untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan.



18.      Ovary : Indung Telur Indung Telur berfungsi sebagai tempat dihasilkannya sel ovum (sel telur). 19.      Intestine : Usus Usus pada ikan relatif besar. Terdapat lipatan-lipatan yang berfungsi untuk memperluas penyerapan makanan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. 20.      Stomach : Lambung Lambung merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnya terdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimana cairan ini membantu proses pencernaan. Bentuk anatomi lambung sangat bervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung ikan herbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora tidak mempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambung palsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya ikan carnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabung , sedangkan pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung. Pada beberapa ikan tertentu lambung mengalami modifikasi. Pada ikan belanak (Liza sp.), lambung mengalami modifikasi menjadi gizzard yang berfungsi sebagai alat untuk menggiling makanan. Gizzard mempunyai dinding (lapisan otot) yang lebih tebal dibanding  dengan dinding lambung biasa. Pada ikan cucut, usus mengalami modifikasi dimana pada bagian dalamnya membentuk spiral (spiral valve). Dengan adanya spiral valve ini, daerah penyerapan zat-zat makanan yang telah dicerna semakin luas. Seluruh permukaan lambung ditutupi oleh sel mukus yang mengandung mukopolisakarida yang agak asam berfungsi sebagai pelindung dinding lambung dari kerja asam klorida. Lambung merupakan tempat pengumpulan makanan sebelum dicernakan dengan sebenarnya dan memiliki fungsi sebagai: a. Menyimpan makanan dalam jumlah yang besar setelah selesai makan. b. Mengaduk makanan dengan sekresi (getah lambung) c. Pengosongan lambung dan memasukkan isinya ke dalam usus 21.      Spleen : Limpa Limpa berfungsi untuk memproduksi sel getah bening dan menyimpan sel darah merah. Limpa terletak di dekat hati. 22.      Pelvic Fin : Sirip Perut Sirip perut sirip berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman dan membantu menstabilkan ikan saat renang.. Sirip perut terletak di bagian perut ikan. 23.      Pyloric Caeca : Usus Kecil dan Pendek Usus kecil dan pendek berfungsi sebagai pengatur pengeluaran makanan (chyme) dari lambung ke segmen usus terjadi pada saat penyempitan saluran pencernaan.



24.      Liver : Hati Hati pada ikan bentuknya besar, berwarna merah kecoklat-coklatan, letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Hati berfungsi sebagai : a. hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. b. Menghasilkan empedu. Empedu ini adalah salah satu enzim yang akan membantu dalam proses pencernaan makanan, terutama dalam memecah lemak. Empedu disimpan dalam suatu kantung, biasa disebut sebagai kantung empedu. Kantung empedu terletak di bagian depan hati. Kantung empedu ikan berwarna kehijau-hijauan dan mempunyai saluran yang menghubungkan kantung empedu dengan usus. c. Membantu daya absorsi lemak di usus dan mengubah zat yang tidak dapat larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air. d. Tempat metabolisme karbohidrat yang mencakupi sintesis, penguraian dan perubahan antar bentuk pada karbohidrat di dalam ikan. e. Menghancuran sel darah pada ikan. Seperti halnya pada hati manusia juga mengganti sel darah merah yang telah rusak dengan sel darah yang baru. f. Mempertahankan kimia darah yang sesuai pada tubuh ikan. Dalam darah ini yang terdiri dari eritrosit (sel darah merah), trombosit, hematrokit, leukosit (sel darah putih dan trombosit diatur keberadaan kimianya agar bisa bekerja dengan baik sesuai dengan perannya masing-masing. g. Menawarkan dan menghilangkan racun. Hati berfungsi untuk membuang dan membersihkan racun atau limbah-limbah dalam tubuh ikan. Jalan terjadinya sirkulasi darah dalam tubuh, yang terdiri dari oksigen dan nutrisi dicerna dikirim ke berbagai organ dalam tubuh melalui darah, selanjutnya darah mengangkut produk-produk limbah dari sel ke ginjal dan hati. Lha di sinilah hati berperan. h. Berperan dalam mengatur kadar nitrogen dalam proses ekskresi. 25.      Ventricle : Ventrikel Ventrikel adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar. 26.      Bulbus Arteriosus : Jantung Jantung nama ruang pada teleost (rayfinned, ikan bertulang), struktur ini dikenal sebagai konus arteriosus pada elasmobranch (ikan dengan kerangka tulang rawan dan sisik placoid). Konus arteriosus memiliki banyak katup dan otot, sedangkan bulbus arteriosus tidak memiliki katup. Fungsi utama dari struktur ini adalah untuk mengurangi tekanan nadi yang dihasilkan oleh ventrikel, untuk menghindari kerusakan pada insang yang berdinding tipis. 27.      Afferent Branchial Artery : Pembuluh Darah Arteri Pembuluh Darah Arteri berfungsi membawa CO2 keluar dari jantung menuju insang



Duri dan sinar



Pada ikan bertulang, sebagian besar sirip mungkin memiliki duri atau pari. Sirip mungkin hanya berisi sinar berduri, hanya sinar lembut, atau kombinasi keduanya. Jika keduanya ada, sinar berduri selalu berada di anterior . Duri umumnya kaku, tajam dan tidak beruas. Sinar umumnya lembut, fleksibel, tersegmentasi, dan mungkin bercabang. Segmentasi sinar ini adalah perbedaan utama yang membedakannya dari duri; duri mungkin fleksibel pada spesies tertentu, tetapi tidak pernah tersegmentasi. Duri memiliki berbagai kegunaan. Pada ikan lele , mereka digunakan sebagai bentuk pertahanan; banyak ikan lele memiliki kemampuan mengunci duri mereka ke arah luar. Triggerfish juga menggunakan duri untuk mengunci diri di celah-celah agar tidak ditarik keluar. Lepidotrichia adalah sinar sirip bertulang, berpasangan bilateral, dan tersegmentasi yang ditemukan pada ikan bertulang . Mereka berkembang di sekitar actinotrichia sebagai bagian dari exoskeleton dermal. Lepidotrichia mungkin memiliki beberapa tulang rawan atau tulang di dalamnya juga. Mereka sebenarnya tersegmentasi dan muncul sebagai rangkaian disk yang bertumpuk satu sama lain. Basis genetik untuk pembentukan sinar sirip dianggap gen yang mengkode protein aktinodin 1 dan aktinodin 2 . [20] Jenis sirip 







Sirip punggung terletak di bagian belakang. Kebanyakan ikan memiliki satu sirip punggung, tetapi beberapa ikan memiliki dua atau tiga sirip punggung. Sirip punggung berfungsi untuk melindungi ikan agar tidak berguling, dan membantu saat berputar dan berhenti secara tiba-tiba. Pada anglerfish , bagian depan sirip punggung diubah menjadi illicium dan esca , yang secara biologis setara dengan pancing dan umpan . Tulang yang menopang sirip punggung disebut Pterygiophore . Ada dua atau tiga di antaranya: "proximal", "middle", dan "distal". Pada sirip spinosus distal sering menyatu ke tengah, atau tidak ada sama sekali. Sirip ekor adalah sirip ekor, terletak di ujung tangkai ekor dan digunakan untuk penggerak. Batang ekor adalah bagian tubuh ikan yang sempit tempat menempelkan sirip ekor atau ekor. Sendi hypural adalah sendi antara sirip ekor dan tulang belakang terakhir. Hypural sering berbentuk kipas. Ekornya disebut: o Heterocercal jika vertebra meluas ke lobus atas ekor, membuatnya lebih panjang (seperti pada hiu ) o Heterocercal terbalik jika vertebra meluas ke lobus bawah ekor, membuatnya lebih panjang (seperti pada Anaspida ) o Protocercal jika vertebra meluas ke ujung ekor dan ekornya simetris tetapi tidak melebar (seperti pada amphioxus ) o Diphycercal jika vertebra memanjang ke ujung ekor dan ekornya simetris dan meluas (seperti pada bichir , lungfish , lamprey dan coelacanth . Kebanyakan ikan Paleozoikum memiliki ekor heterocercal diphycercal. [21] ) o Kebanyakan ikan memiliki ekor homocercal , di mana siripnya tampak simetris secara dangkal tetapi tulang belakangnya memanjang untuk jarak yang sangat pendek ke lobus atas sirip. Ini bisa diekspresikan dalam berbagai bentuk. Sirip ekor bisa berupa:  dibulatkan di bagian akhir







 



















terpotong: atau diakhiri dengan tepi vertikal yang kurang lebih, seperti pada salmon  bercabang dua: atau diakhiri dengan dua cabang  emarginate: atau dengan sedikit kurva ke dalam.  kontinu: dengan sirip punggung, ekor dan dubur terpasang, seperti pada belut Sirip dubur terletak di permukaan perut di belakang anus . Sirip ini digunakan untuk menstabilkan ikan saat berenang. Sirip dada berpasangan terletak di setiap sisi, biasanya tepat di belakang operkulum, dan homolog dengan kaki depan tetrapoda . Fungsi khas sirip dada, yang sangat berkembang pada beberapa ikan, adalah penciptaan gaya angkat dinamis yang membantu beberapa ikan, seperti hiu , dalam menjaga kedalaman dan juga memungkinkan "penerbangan" bagi ikan terbang . Pada banyak ikan, sirip dada membantu berjalan , terutama pada sirip seperti lobus pada beberapa anglerfish dan pada mudskipper . Sinar tertentu dari sirip dada dapat diadaptasi menjadi proyeksi seperti jari, seperti pada robin laut dan talang terbang . "Tanduk" pari manta dan kerabatnya disebut sirip kepala ; ini sebenarnya adalah modifikasi dari bagian anterior sirip dada. Sirip perut atau perut yang berpasangan terletak di bagian perut di bawah sirip dada. Mereka homolog dengan kaki belakang tetrapoda . Sirip perut membantu ikan naik atau turun melalui air, berbelok tajam, dan berhenti dengan cepat. Pada ikan gobi , sirip perut sering menyatu menjadi satu cakram pengisap. Ini dapat digunakan untuk menempel pada objek. Sirip adiposa adalah sirip lunak dan berdaging yang terdapat di belakang sirip punggung dan tepat di depan sirip ekor. Ini tidak ada di banyak keluarga ikan, tetapi ditemukan di Salmonidae , characins dan catfishes . Fungsinya tetap menjadi misteri, dan sering kali terpotong untuk menandai ikan yang dibesarkan di tempat pembenihan, meskipun data dari tahun 2005 menunjukkan bahwa ikan trout dengan sirip adiposa dihilangkan memiliki frekuensi tailbeat 8% lebih tinggi. [22] Penelitian tambahan yang diterbitkan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa sirip mungkin penting untuk mendeteksi dan merespons rangsangan seperti sentuhan, suara, dan perubahan tekanan. Peneliti Kanada mengidentifikasi jaringan saraf di sirip, menunjukkan bahwa kemungkinan memiliki fungsi sensorik, tetapi masih tidak yakin apa konsekuensi dari menghilangkannya. [23] Beberapa jenis ikan perenang cepat memiliki lunas ekor horizontal tepat di depan sirip ekor. Sama seperti lunas kapal, ini adalah punggungan lateral pada batang ekor, biasanya terdiri dari sisik (lihat di bawah), yang memberikan stabilitas dan dukungan pada sirip ekor. Mungkin ada satu pasang lunas, satu di setiap sisi, atau dua pasang di atas dan di bawah. Finlet adalah sirip kecil, umumnya di antara sirip punggung dan sirip ekor juga di antara sirip dubur dan sirip ekor (pada bichir , hanya ada sirip pada permukaan punggung dan tidak ada sirip punggung). Pada beberapa ikan seperti tuna atau saury , mereka tidak memiliki sinar, tidak dapat ditarik kembali, dan ditemukan di antara sirip punggung dan / atau dubur terakhir dan sirip ekor.



Organ internal



Organ internal bertengger kuning jantan A = insang , B = atrium jantung , C = ventrikel jantung , D = hati (potong), E = perut , F = caeca pilorus , G = kantung renang , H = usus , I = testis , J = kandung kemih



Usus Seperti vertebrata lainnya, usus ikan terdiri dari dua segmen, usus halus dan usus besar. Pada kebanyakan vertebrata yang lebih tinggi, usus kecil dibagi lagi menjadi duodenum dan bagian lainnya. Pada ikan, divisi usus kecil tidak begitu jelas, dan istilah usus anterior atau usus proksimal dapat digunakan sebagai pengganti duodenum. [24] Pada ikan bertulang , ususnya relatif pendek, biasanya sekitar satu setengah kali panjang tubuh ikan. Ini biasanya memiliki sejumlah caeca pilorus , struktur seperti kantong kecil di sepanjang panjangnya yang membantu meningkatkan luas permukaan keseluruhan organ untuk mencerna makanan. Tidak ada katup ileocaecal di teleosts, dengan batas antara usus kecil dan rektum hanya ditandai dengan ujung epitel pencernaan. [19] Tidak ada usus halus seperti itu pada ikan non-teleost, seperti hiu , sturgeon , dan lungfish . Sebaliknya, bagian pencernaan usus membentuk usus spiral , menghubungkan lambung ke rektum. Pada jenis usus ini, ususnya sendiri relatif lurus, tetapi memiliki lipatan panjang di sepanjang permukaan dalam berbentuk spiral, kadang-kadang hingga puluhan putaran. Lipatan ini menciptakan struktur seperti katup yang sangat meningkatkan luas permukaan dan panjang efektif usus. Lapisan usus spiral mirip dengan lapisan usus kecil di teleost dan tetrapoda non-mamalia. [19] Pada lamprey , katup spiral sangat kecil, mungkin karena



makanannya hanya membutuhkan sedikit pencernaan. Hagfish tidak memiliki katup spiral sama sekali, dengan pencernaan terjadi hampir di seluruh panjang usus, yang tidak terbagi menjadi beberapa bagian. [19]



Caeca pilorus Sekum pilorus adalah kantung, biasanya peritoneal , di bagian awal usus besar. Ini menerima bahan feses dari ileum , dan terhubung ke usus besar usus besar yang naik . Ini hadir di sebagian besar amniota , dan juga di lungfish . [25] Selain itu, banyak ikan memiliki sejumlah kantong kecil, juga disebut pyloric caeca, di sepanjang usus mereka; meskipun namanya mereka tidak homolog dengan sekum amniota. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keseluruhan luas permukaan epitel pencernaan, sehingga mengoptimalkan penyerapan gula, asam amino, dan dipeptida, di antara nutrisi lainnya. [25] [26]



Burung walet hitam adalah salah satu spesies ikan laut dalam dengan perut yang dapat diperpanjang sehingga dapat menelan ikan yang lebih besar dari dirinya.



Organ internal ikan cod Atlantik betina 1. Hati , 2. Kandung kemih 3. ovarium , 4. Caeca pilorus 5. Perut 6. Usus



Perut



Seperti vertebrata lain, posisi relatif dari bukaan esofagus dan duodenum ke lambung relatif konstan. Akibatnya, perut selalu agak melengkung ke kiri sebelum kembali melengkung untuk bertemu dengan sfingter pilorus . Namun, lamprey , hagfishes , chimaeras , lungfishes , dan beberapa ikan teleost tidak memiliki perut sama sekali, dengan kerongkongan yang terbuka langsung ke dalam usus. Ikan ini mengkonsumsi makanan yang membutuhkan sedikit penyimpanan makanan, atau tanpa pra-pencernaan dengan cairan lambung, atau keduanya. [27]



Ginjal Ginjal ikan biasanya berbentuk sempit, organ memanjang, menempati sebagian besar batang. Mereka mirip dengan mesonefros dari vertebrata tingkat tinggi (reptil, burung dan mamalia). Ginjal mengandung kelompok nefron , yang dilayani oleh saluran pengumpul yang biasanya mengalir ke saluran mesonefrik . Namun, situasinya tidak selalu sederhana. Pada ikan bertulang rawan ada juga saluran yang lebih pendek yang mengalir ke bagian posterior (metanephric) ginjal, dan bergabung dengan saluran mesonefrik di kandung kemih atau kloaka . Memang, pada banyak ikan bertulang rawan, bagian anterior ginjal bisa merosot atau berhenti berfungsi sama sekali pada orang dewasa. [28] Ginjal hagfish dan lamprey sangat sederhana. Mereka terdiri dari deretan nefron, masing-masing mengosongkan langsung ke saluran mesonefrik. [28]



Limpa Limpa ditemukan di hampir semua vertebrata. Ini adalah organ non-vital, mirip strukturnya dengan kelenjar getah bening yang besar. Ini bertindak terutama sebagai filter darah, dan memainkan peran penting dalam hal sel darah merah dan sistem kekebalan tubuh . [29] Pada ikan bertulang rawan dan bertulang, ikan ini terutama terdiri dari pulpa merah dan biasanya merupakan organ yang agak memanjang karena sebenarnya terletak di dalam lapisan serosal usus . [30] Satu-satunya vertebrata yang tidak memiliki limpa adalah lamprey dan hagfishes. Bahkan pada hewan ini, terdapat lapisan jaringan hematopoeitik yang menyebar di dalam dinding usus, yang memiliki struktur mirip dengan pulpa merah, dan dianggap homolog dengan limpa vertebrata yang lebih tinggi. [30]



Hati Hati adalah organ vital besar yang ada di semua ikan. Ia memiliki berbagai fungsi, termasuk detoksifikasi , sintesis protein , dan produksi biokimia yang diperlukan untuk pencernaan . Ini sangat rentan terhadap kontaminasi oleh senyawa organik dan anorganik karena dapat terakumulasi dari waktu ke waktu dan menyebabkan kondisi yang berpotensi mengancam nyawa. Karena kapasitas hati untuk detoksifikasi dan penyimpanan komponen berbahaya, ini sering digunakan sebagai penanda lingkungan. [31]



Hati



Aliran darah melalui jantung: sinus venosus, atrium, ventrikel, dan saluran keluar



Siklus kardiovaskular pada ikan Ikan memiliki apa yang sering digambarkan sebagai jantung dua bilik, [32] terdiri dari satu atrium untuk menerima darah dan satu ventrikel untuk memompanya, [33] berbeda dengan tiga bilik (dua atrium, satu ventrikel) amfibi dan kebanyakan reptil jantung dan empat ruang (dua atrium, dua ventrikel) jantung mamalia dan burung. [32] Namun, jantung ikan memiliki ruang masuk dan keluar yang dapat disebut bilik, sehingga kadang-kadang juga digambarkan sebagai bilik tiga [33] atau empat bilik, [34] tergantung pada apa yang dihitung sebagai bilik. Atrium dan ventrikel kadang-kadang dianggap sebagai "ruang sejati", sementara yang lain dianggap "ruang aksesori". [35] Keempat kompartemen tersebut disusun secara berurutan: 



Sinus venosus , kantung atau reservoir berdinding tipis dengan beberapa otot jantung yang mengumpulkan darah terdeoksigenasi melalui vena hepatik dan kardinal yang masuk. [33]



 







Atrium, ruang otot berdinding lebih tebal yang mengirimkan darah ke ventrikel. [33] Ventrikel, ruang berotot berdinding tebal yang memompa darah ke bagian keempat, saluran keluar. [33] Bentuk ventrikel sangat bervariasi, biasanya berbentuk tabung pada ikan dengan tubuh memanjang, berbentuk piramidal dengan dasar segitiga pada orang lain, atau terkadang seperti kantung pada beberapa ikan laut. [34] Saluran keluar (OFT) ke aorta ventral, terdiri dari tubular conus arteriosus , bulbus arteriosus , atau keduanya. [34] Conus arteriosus, biasanya ditemukan pada spesies ikan yang lebih primitif, berkontraksi untuk membantu aliran darah ke aorta, sedangkan bulbus anteriosus tidak. [35] [36]



Katup ostial, terdiri dari jaringan ikat seperti penutup, mencegah darah mengalir ke belakang melalui kompartemen. [34] Katup ostial antara sinus venosus dan atrium disebut katup sino-atrium, yang menutup selama kontraksi ventrikel. [34] Antara atrium dan ventrikel terdapat katup ostial yang disebut katup atrio-ventrikel, dan di antara bulbus arteriosus dan ventrikel terdapat katup ostial yang disebut katup bulbo-ventrikel. [34] Konus arteriosus memiliki sejumlah variabel katup semilunar. [35] Aorta ventral mengirimkan darah ke insang di mana ia teroksigenasi dan mengalir, melalui aorta punggung , ke seluruh tubuh. (Pada tetrapoda , aorta ventral telah terbagi menjadi dua; setengah membentuk aorta asendens , sedangkan yang lainnya membentuk arteri pulmonalis ). [30] Sistem peredaran darah semua vertebrata , ditutup . Ikan memiliki sistem peredaran darah yang paling sederhana, hanya terdiri dari satu sirkuit, dengan darah yang dipompa melalui kapiler insang dan ke kapiler jaringan tubuh. Ini dikenal sebagai sirkulasi siklus tunggal . [37] Pada ikan dewasa, keempat kompartemen tersebut tidak disusun dalam satu baris lurus melainkan membentuk bentuk S dengan dua kompartemen terakhir berada di atas dua kompartemen sebelumnya. Pola yang relatif lebih sederhana ini ditemukan pada ikan bertulang rawan dan ikan bersirip pari . Dalam teleosts , konus arteriosus sangat kecil dan lebih akurat dapat digambarkan sebagai bagian dari aorta daripada jantung. Konus arteriosus tidak ada di amniota , mungkin telah diserap ke dalam ventrikel selama evolusi. Demikian pula, meskipun sinus venosus hadir sebagai struktur vestigial pada beberapa reptil dan burung, sinus venosus diserap ke dalam atrium kanan dan tidak lagi dapat dibedakan. [30]



Kandung kemih Berenang



Kantung renang seekor rudd



Kantung renang (atau gas bladder) adalah organ dalam yang berkontribusi pada kemampuan ikan untuk mengontrol daya apung, dan dengan demikian tetap berada di kedalaman air saat ini, naik, atau turun tanpa harus membuang energi untuk berenang. Kandung kemih hanya ditemukan pada ikan bertulang . Pada kelompok yang lebih primitif seperti beberapa ikan kecil , bichir dan lungfish , kandung kemih terbuka ke kerongkongan dan berfungsi ganda sebagai paru - paru . Ini sering tidak ada pada ikan perenang cepat seperti keluarga tuna dan mackerel. Kondisi kandung kemih yang terbuka ke kerongkongan disebut physostome , physoclist kondisi tertutup. Yang terakhir, kandungan gas kandung kemih dikendalikan melalui rete mirabilis , jaringan pembuluh darah yang mempengaruhi pertukaran gas antara kandung kemih dan darah. [38]



Peralatan Weberian Ikan-ikan dari superordo Ostariophysi memiliki struktur yang disebut peralatan Weberian , modifikasi yang memungkinkan mereka untuk mendengar dengan lebih baik. Kemampuan ini yang mungkin menjelaskan keberhasilan ikan otophysian yang ditandai. [39] Aparat terdiri dari satu set tulang yang dikenal sebagai osikel Weberian , rantai tulang kecil yang menghubungkan sistem pendengaran ke kandung kemih ikan. [40] Osikel menghubungkan dinding kandung kemih gas dengan sinus getah bening berbentuk Y yang berbatasan dengan saluran melintang berisi getah bening yang menghubungkan sakuli telinga kanan dan kiri. Hal ini memungkinkan transmisi getaran ke telinga bagian dalam. Alat Weberian yang berfungsi penuh terdiri dari kandung kemih berenang, osikel Weberian, sebagian dari kolom vertebral anterior, dan beberapa otot dan ligamen. [40]



Organ reproduksi



7 = testis atau ovarium Organ reproduksi ikan meliputi testis dan ovarium . Pada kebanyakan spesies, gonad adalah organ berpasangan dengan ukuran yang sama, yang dapat menyatu sebagian atau seluruhnya. [41] Mungkin juga ada serangkaian organ sekunder yang meningkatkan kebugaran reproduksi. Papilla genital adalah tabung kecil berdaging di belakang anus pada beberapa ikan, tempat sperma atau telur dilepaskan; Jenis kelamin ikan seringkali dapat ditentukan oleh bentuk papilla.



Testis Kebanyakan ikan jantan memiliki dua testis dengan ukuran yang hampir sama. Dalam kasus hiu , testis di sisi kanan biasanya lebih besar. Ikan primitif tanpa rahang hanya memiliki satu testis, yang terletak di garis tengah tubuh, meskipun ini pun terbentuk dari perpaduan struktur berpasangan dalam embrio. [30] Di bawah cangkang membran yang keras, tunika albuginea , testis dari beberapa ikan teleost , berisi tabung melingkar yang sangat halus yang disebut tubulus seminiferus . Tubulus dilapisi dengan lapisan sel (sel germinal ) yang dari masa pubertas hingga usia tua, berkembang menjadi sel sperma (juga dikenal sebagai spermatozoa atau gamet jantan). Sperma yang berkembang berjalan melalui tubulus seminiferus ke rete testis yang terletak di mediastinum testis , ke saluran eferen , dan kemudian ke epididimis di mana sel sperma yang baru dibuat matang (lihat spermatogenesis ). Sperma bergerak ke vas deferens , dan akhirnya dikeluarkan melalui uretra dan keluar dari lubang uretra melalui kontraksi otot. Namun, kebanyakan ikan tidak memiliki tubulus seminiferus. Sebaliknya, sperma diproduksi dalam struktur bola yang disebut ampula sperma . Ini adalah struktur musiman, melepaskan isinya selama musim kawin, dan kemudian diserap kembali oleh tubuh. Sebelum musim kawin berikutnya, ampula sperma baru mulai terbentuk dan matang. Ampula pada dasarnya identik dengan tubulus seminiferus pada vertebrata yang lebih tinggi, termasuk jenis sel yang sama. [42] Dalam hal distribusi spermatogonia , struktur teleost testis memiliki dua jenis: yang paling umum, spermatogonia terjadi di sepanjang tubulus seminiferus , sedangkan pada ikan Atherinomorph mereka terbatas pada bagian distal dari struktur ini. Ikan dapat menunjukkan spermatogenesis kistik atau semi-kistik dalam kaitannya dengan fase pelepasan sel germinal dalam kista ke lumen tubulus seminiferus. [41]



Ovarium Banyak fitur yang ditemukan di ovarium yang umum untuk semua vertebrata, termasuk adanya sel folikel dan tunika albuginea. Mungkin ada ratusan atau bahkan jutaan telur subur yang ada di ovarium ikan pada waktu tertentu. Telur segar dapat berkembang dari epitel germinal sepanjang hidup. Corpora lutea hanya ditemukan pada mamalia, dan pada beberapa ikan elasmobranch ; pada spesies lain, sisa-sisa folikel dengan cepat diserap oleh ovarium. [42] Ovarium teleost sering kali berisi ruang berongga yang berisi getah bening yang membuka ke saluran telur , dan tempat telur-telur tersebut dikeluarkan. [42] Kebanyakan ikan betina normal memiliki dua ovarium. Pada beberapa elasmobranch , hanya ovarium kanan yang berkembang sempurna. Pada ikan primitif tanpa rahang , dan beberapa teleost, hanya ada satu ovarium, yang dibentuk oleh peleburan pasangan organ di dalam embrio. [42] Ovarium ikan dapat terdiri dari tiga jenis: gymnovarian, gymnovarian sekunder, atau cystovarian. Pada tipe pertama, oosit dilepaskan langsung ke rongga selom kemudian masuk ke ostium , kemudian melalui saluran telur dan dieliminasi. Ovarium gymnovarian sekunder melepaskan sel telur ke dalam selom tempat mereka langsung masuk ke saluran telur. Pada tipe



ketiga, oosit dibawa ke luar melalui saluran telur . [43] Gimnovaries adalah kondisi primitif yang ditemukan pada lungfish , sturgeon , dan bowfin . Sistovarium mencirikan sebagian besar teleost, di mana lumen ovarium memiliki kontinuitas dengan saluran telur. [41] Senam sekunder ditemukan pada salmon dan beberapa teleost lainnya.



Sistem saraf



Tampilan punggung otak ikan forel pelangi



Sistem saraf pusat Ikan biasanya memiliki otak yang relatif kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh dibandingkan dengan vertebrata lain, biasanya seperlima dari massa otak burung atau mamalia yang berukuran sama. [44] Namun, beberapa ikan memiliki otak yang relatif besar, terutama mormyrid dan hiu , yang memiliki otak yang relatif masif relatif terhadap berat badan seperti burung dan marsupial . [45] Otak ikan dibagi menjadi beberapa wilayah. Di bagian depan adalah lobus penciuman , sepasang struktur yang menerima dan memproses sinyal dari lubang hidung melalui dua saraf



penciuman . [44] Mirip dengan cara manusia mencium bahan kimia di udara, ikan mencium bahan kimia di dalam air dengan mencicipinya. Lobus penciuman sangat besar pada ikan yang berburu terutama dengan penciuman, seperti hagfish, hiu, dan lele. Di belakang lobus penciuman adalah telencephalon dua lobus, struktur yang setara dengan otak besar pada vertebrata yang lebih tinggi. Pada ikan, telencephalon sebagian besar berkaitan dengan penciuman . [44] Bersama-sama struktur ini membentuk otak depan . Otak depan terhubung ke otak tengah melalui diencephalon (dalam diagram, struktur ini berada di bawah lobus optik dan akibatnya tidak terlihat). Diencephalon melakukan fungsi yang berhubungan dengan hormon dan homeostasis . [44] Tubuh pineal terletak tepat di atas diencephalon. Struktur ini mendeteksi cahaya, mempertahankan ritme sirkadian , dan mengontrol perubahan warna. [44] Otak tengah atau mesencephalon berisi dua lobus optik . Ini sangat besar dalam spesies yang berburu dengan melihat, seperti trout pelangi dan cichlid . [44] Otak belakang atau metencephalon secara khusus terlibat dalam renang dan keseimbangan. [44] Otak kecil adalah struktur lobus tunggal yang biasanya merupakan bagian terbesar dari otak. [44] Hagfish dan lamprey memiliki cerebellae yang relatif kecil, sedangkan otak kecil mormyrid sangat besar dan tampaknya terlibat dalam indra listrik mereka. [44] Batang otak atau myelencephalon adalah bagian posterior otak. [44] Selain mengendalikan beberapa otot dan organ tubuh, setidaknya pada ikan bertulang, batang otak mengatur respirasi dan osmoregulasi . [44] Vertebrata adalah satu-satunya kelompok chordata yang menunjukkan otak yang tepat. Sedikit pembengkakan pada ujung anterior tali pusat dorsal ditemukan di lancelet , meskipun tidak memiliki mata dan organ indera kompleks lainnya yang sebanding dengan vertebrata. Chordata lain tidak menunjukkan tren ke arah cephalisasi. [8] Sistem saraf pusat didasarkan pada tabung saraf berlubang yang membentang di sepanjang hewan, dari mana sistem saraf tepi bercabang untuk menginervasi berbagai sistem. Ujung depan tabung saraf diperluas dengan penebalan dinding dan perluasan kanal sentral sumsum tulang belakang menjadi tiga vesikula otak utama: The prosencephalon (otak depan), mesencephalon (otak tengah) dan rhombencephalon (otak belakang), selanjutnya dibedakan di berbagai kelompok vertebrata. [46] Dua mata yang ditempatkan secara lateral terbentuk di sekitar tonjolan dari otak tengah, kecuali pada hagfish , meskipun ini mungkin merupakan kerugian sekunder. [47] [48] Otak depan berkembang dengan baik dan terbagi di sebagian besar tetrapoda , sedangkan otak tengah mendominasi banyak ikan dan beberapa salamander . Vesikel otak depan biasanya berpasangan, sehingga menimbulkan belahan seperti belahan otak pada mamalia . [46] Hasil anatomi dari sistem saraf pusat, dengan satu, korda saraf ventral berongga diatapi oleh serangkaian vesikula (sering berpasangan) adalah unik untuk vertebrata. [8]



Penampang melintang otak hiu porbeagle, dengan otak kecil disorot



Otak Kecil Sirkuit di otak kecil serupa di semua kelas vertebrata , termasuk ikan, reptil, burung, dan mamalia. [49] Ada juga struktur otak analog pada cephalopoda dengan otak yang berkembang dengan baik, seperti gurita . [50] Ini telah diambil sebagai bukti bahwa otak kecil menjalankan fungsi-fungsi penting bagi semua spesies hewan dengan otak. Ada variasi yang cukup besar dalam ukuran dan bentuk otak kecil pada spesies vertebrata yang berbeda. Pada amfibi , lamprey , dan hagfish , otak kecil sedikit berkembang; pada dua kelompok terakhir, hampir tidak bisa dibedakan dari batang otak. Meskipun spinocerebellum ada dalam kelompok ini, struktur utamanya adalah nukleus berpasangan kecil yang sesuai dengan vestibulocerebellum. [42] Otak kecil ikan bertulang rawan dan bertulang sangat besar dan kompleks. Setidaknya dalam satu hal penting, ia berbeda dalam struktur internal dari otak kecil mamalia: Otak kecil ikan tidak mengandung inti otak kecil yang terpisah. Sebaliknya, target utama sel Purkinje adalah jenis sel berbeda yang tersebar di seluruh korteks serebelar, jenis yang tidak terlihat pada mamalia. Pada ikan mormyrid (keluarga ikan air tawar yang peka terhadap listrik lemah), otak kecil jauh lebih besar daripada bagian otak lainnya yang disatukan. Bagian terbesarnya adalah struktur khusus yang disebut valvula , yang memiliki arsitektur teratur yang tidak biasa dan menerima banyak masukan dari sistem elektrosensori. [51] Sebagian besar spesies ikan dan amfibi memiliki sistem gurat sisi yang merasakan gelombang tekanan dalam air. Salah satu area otak yang menerima masukan primer dari organ gurat sisi, nukleus oktavolateral medial, memiliki struktur seperti otak kecil, dengan sel granul dan serabut paralel. Pada ikan yang sensitif terhadap elektro, masukan dari sistem elektrosensori mengalir ke inti oktavolateral punggung, yang juga memiliki struktur mirip otak kecil. Pada ikan bersirip pari (sejauh ini merupakan kelompok terbesar), tektum optik memiliki lapisan - lapisan tepi - yang mirip otak kecil. [49]



Neuron yang teridentifikasi Sebuah neuron disebut teridentifikasi jika ia memiliki sifat yang membedakannya dari setiap neuron lain pada hewan yang sama — properti seperti lokasi, neurotransmitter, pola ekspresi gen, dan konektivitas — dan jika setiap organisme individu yang termasuk dalam spesies yang sama memiliki satu dan hanya satu neuron dengan set properti yang sama. [52] Dalam sistem saraf vertebrata, sangat sedikit neuron yang "diidentifikasi" dalam pengertian ini — pada manusia, diyakini tidak ada — tetapi dalam sistem saraf yang lebih sederhana, beberapa atau semua neuron mungkin unik. [53] Pada vertebrata, neuron teridentifikasi yang paling terkenal adalah sel Mauthner ikan raksasa. [54] Setiap ikan memiliki dua sel Mauthner yang terletak di bagian bawah batang otak, satu di sisi kiri dan satu di kanan. Setiap sel Mauthner memiliki akson yang melintasi, neuron yang menginervasi pada tingkat otak yang sama dan kemudian turun melalui sumsum tulang



belakang, membuat banyak koneksi seiring berjalannya waktu. Sinapsis yang dihasilkan oleh sel Mauthner begitu kuat sehingga potensial aksi tunggal menimbulkan respons perilaku utama: dalam milidetik ikan membengkokkan tubuhnya menjadi bentuk-C , lalu meluruskan, sehingga mendorong dirinya sendiri dengan cepat ke depan. Secara fungsional ini adalah respons melarikan diri cepat , yang paling mudah dipicu oleh gelombang suara yang kuat atau gelombang tekanan yang menimpa organ gurat sisi ikan. Sel Mauthner bukan satu-satunya neuron yang teridentifikasi pada ikan — ada sekitar 20 jenis lagi, termasuk pasangan "analog sel Mauthner" di setiap nukleus segmental tulang belakang. Meskipun sel Mauthner mampu menghasilkan respons melarikan diri dengan sendirinya, dalam konteks perilaku biasa, jenis sel lain biasanya berkontribusi untuk membentuk amplitudo dan arah respons. Sel Mauthner telah dijelaskan sebagai neuron perintah . Neuron perintah adalah jenis neuron teridentifikasi khusus, yang didefinisikan sebagai neuron yang mampu menggerakkan perilaku tertentu dengan sendirinya. [55] Neuron semacam itu muncul paling umum dalam sistem pelarian cepat berbagai spesies — akson raksasa cumi - cumi dan sinaps raksasa cumi-cumi , yang digunakan untuk eksperimen perintis dalam neurofisiologi karena ukurannya yang sangat besar, keduanya berpartisipasi dalam sirkuit pelarian cepat cumi-cumi. Konsep neuron perintah, bagaimanapun, telah menjadi kontroversial, karena penelitian menunjukkan bahwa beberapa neuron yang awalnya tampak cocok dengan deskripsi sebenarnya hanya mampu membangkitkan respon dalam keadaan tertentu. [56]



sistem kekebalan Organ kekebalan berbeda-beda menurut jenis ikan. [57] Pada ikan tanpa rahang (lamprey dan hagfish), organ limfoid sejati tidak ada. Ikan ini mengandalkan daerah jaringan limfoid di dalam organ lain untuk menghasilkan sel kekebalan. Misalnya, eritrosit , makrofag , dan sel plasma diproduksi di ginjal anterior (atau pronephros ) dan beberapa area usus (tempat granulosit matang). Mereka menyerupai sumsum tulang primitif pada hagfish. Ikan bertulang rawan (hiu dan pari) memiliki sistem kekebalan yang lebih maju. Mereka memiliki tiga organ khusus yang unik untuk chondrichthyes ; organ epigonal (jaringan limfoid mirip dengan tulang mamalia) yang mengelilingi gonad, organ Leydig di dalam dinding kerongkongan mereka, dan katup spiral di usus mereka. Organ-organ ini menampung sel-sel kekebalan yang khas (granulosit, limfosit, dan sel plasma). Mereka juga memiliki timus yang dapat diidentifikasi dan limpa yang berkembang dengan baik (organ kekebalan terpenting mereka) di mana berbagai limfosit , sel plasma dan makrofag berkembang dan disimpan. Ikan chondrostean (sturgeon, paddlefish dan bichir ) memiliki tempat utama untuk produksi granulosit dalam massa yang berhubungan dengan meninges (selaput yang mengelilingi sistem saraf pusat.) Jantung mereka sering ditutupi dengan jaringan yang mengandung limfosit, sel retikuler dan sejumlah kecil makrofag . Ginjal chondrostean adalah organ hemopoietik yang penting; di mana eritrosit, granulosit, limfosit, dan makrofag berkembang. Seperti ikan chondrostean, jaringan kekebalan utama ikan bertulang (atau teleostei ) termasuk ginjal (terutama ginjal anterior), yang menampung banyak sel kekebalan yang berbeda. [58] Selain itu, ikan teleost memiliki timus, limpa dan area kekebalan yang tersebar di dalam jaringan mukosa (misalnya di kulit, insang, usus dan gonad). Sama seperti sistem kekebalan mamalia, eritrosit teleost, neutrofil dan granulosit diyakini berada di limpa sedangkan limfosit



adalah jenis sel utama yang ditemukan di timus. [59] [60] Pada tahun 2006, sistem limfatik yang mirip dengan mamalia dijelaskan pada salah satu spesies ikan teleost, ikan zebra . Meskipun belum dikonfirmasi, sistem ini mungkin akan menjadi tempat sel T yang naif (tidak distimulasi) terakumulasi sambil menunggu untuk menemukan antigen . [61]