Anemi Pada Ibu Hamil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ANEMIA DALAM KEHAMILAN



Pendahuluan WHO melaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di negara berkembang pada tahun 2005. Di Indonesia, . Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Laporan Survei Departemen Kesehatan -Unicef tahun 2005, menemukan dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhnya mengalami anemia gizi (50%) dan satu juta lainnya mengalami kekurangan energi kronis. Laporan WHO tahun 2005 mengkonfirmasi bahwa yang paling sering menjadi penyebab anemia pada ibu hamil adalah poor nutrition, defisiensi zat besi dan mikronutrient lainnya, malaria dan hookworm infection. Berdasarkan laporan USAID's, A2Z, Micronutrient and Child Blindness Project, ACCESS Program, and Food and Nutrition Technical Assistance (2006) bahwa sekitar 50% dari seluruh jenis anemia diperkirakan akibat dari defisiensi besi. (1) Hasil penelitian memperlihatkan korelasi yang erat antara anemia pada saat kehamilan dengan kematian janin, abortus, cacat bawaan, berat bayi lahir rendah, cadangan zat besi yang berkurang pada anak atau anak lahir keadaan anemia gizi. Kondisi ini menyebabkan angka kematian perinatal masih tinggi, demikian pula dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu. Selain itu, dampak pada ibu adalah dapat mengakibatkan perdarahan pada saat persalinan. Perdarahan pada persalinan merupakan penyebab utama (28%) kematian ibu hamil/bersalin di Indonesia. (1) Mengingat dampak anemia tersebut di atas yang dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, maka perlu penanggulangan kekurangan zat besi pada ibu hamil dengan segera karena sebagian besar penyebab anemia pada ibu hamil akibat kekurangan zat besi.. Oleh sebab itu pemerintah Indonesia mulai menerapkan suatu program penambahan zat besi sekitar dua puluh tahun yang lalu. Program ini didasarkan dengan harapan setiap ibu hamil secara teratur memeriksakan diri ke Puskesmas atau Posyandu selama masa kehamilannya. Tablet besi dibagikan oleh petugas kesehatan kepada ibu hamil secara gratis. (2) Anemia sering dijumpai pada kehamilan karena pada masa hamil keperluan akan zat-zat bertambah dan terjadi pula perubahan-perubahan dalam darah dan sumsum tulang. Bertambahnya sel-sel darah kurang dibandingkan dengan pertambahan plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Pengenceran darah dianggap sebagai penyesuaian diri secara fisiologis dalam kehamilan dan bermanfaat bagi wanita. Pengenceran tsb meringankan kerja jantung yang harus bekerja lebih keras pada masa hamil, resistensi periver berkurang sehinnga tekanan darah tidak naik. Dan pada perdarahan persalinan zat besi yang hilang lebih sedikit jika dibandingkan darah itu tetap kental. Pertambahan ini sudah mulai pada kehamilan 10 minggu dan puncaknya pada 32-36 minggu.(3) Pada ibu hamil diperlukan kebutuhan zat gizi yang meningkat. Selain untuk menutupi kehilangan basal (kehilangan zat gizi melalui keringat, urine, dan kulit), juga dibutuhkan untuk keperluan pembentukan sel-sel darah merah yang bertambah banyak serta untuk kebutuhan plasenta dan janin dalam kandungan. Di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia banyak wanita yang memasuki masa kehamilan dengan cadangan zat besi dalam tubuhnya hanya sedikit. Wanita-wanita tersebut pada



masa kehamilannya akan mempunyai kadar hemoglobin kurang dari normaluntuk keadaan ini, WHO menganjurkan untuk memberikan suplementasi Fe kepada ibu hamil, karena keperluan zat besi pada masa hamil tidak dapat dipenuhi hanya dari makan saja. Namun adanya efek samping berupa gangguan perut pada pemberian besi oral menurunkan kepatuhan pemakaian secara massal, karena ternyata ratarata hanya 15 tablet saja yang dimakan ibu hamil. (4) Definisi Anemia pada wanita tidak hamil didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin yang kurang dari 12 g/dl dan kurang dari 10 g/dl selama kehamilan atau masa nifas. Konsentrasi hemoglobin lebih rendah pada pertengahan kehamilan, pada awal kehamilan dan kembali menjelang aterm, kadar hemoglobin pada sebagian besar wanita sehat yang memiliki cadangan besi adalah 11g/dl atau lebih. Atas alasan tersebut, Centers for disease control (CDC) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin kurang dari 11 g/dl pada trimester pertama dan ketiga, dan kurang dari 10,5 g/dl pada trimester kedua. (5) Pembentukan Hemoglobin Pembentuk sitoplasma sel dan hemoglobin (Hb) terjadi bersamaan dengan proses pembentukan DNA dalam inti sel. Hb merupakan unsur terpenting dalam plasma eritrosit. Molekul Hb terdiri dari 1.globin, 2. protoporfirin dan 3. besi (Fe). Globin dibentuk sekitar ribosom sedangkan protoporfirin dibentuk sekitar mitokondria. Besi didapat dari transferin. Pala permulaan sel eritrosit berinti terdapat reseptor transferin. Gangguan dalam pengikatan besi untuk membentuk Hb akan mengakibatkan terbentuknya eritrosit dengan sitoplasma yang kecil (mikrositer) dan kurang mengandung Hb di dalamnya (hipokrom). Tidak berhasilnya sitoplasma sel eritrosit berinti mengikat Fe untuk pembentukan Hb dapat disebabkan oleh: a. rendahnya kadar Fe dalam darah. Hal ini dapat disebabkan oleh 1. Kurang gizi, 2.gangguan absorbsi Fe (terutama dalam lambung), 3. Kebutuhan besi yang meningkat akan besi (kehamilan, perdarahan dan sebagainya). b. rendahnya kadar transferin dalam darah. Hal ini dapat dimengerti karena sel eritrosit berinti maupun retikulosit hanya memiliki reseptor transferin bukan reseptor Fe. Perlu kiranya diketahui bahwa yang dapat terikat dengan transferin hanya Fe elemental dan untuk membentuk 1 ml packed red cells diperlukan 1 mg Fe elemental. Gangguan produksi globin hanya terjadi karena kelainan gen (Thalassemia, penyakit HbF, penyakit Hb C, D, E, dan sebagainya). Bila semua unsur yang diperlukan untuk memproduksi eritrosit (eritropoetin, B , asam folat, Fe) terdapat dalam jumlah cukup, maka proses pembentukan eritrosit dari pronormoblas s/d normoblas polikromatofil memerlukan waktu 2-4 hari. Selanjutnya proses perubahan retikulosit menjadi eritrosit memakan waktu 2-3 hari; dengan demikian seluruh proses pembentukan eritrosit dari pronormoblas dalam keadaan "normal" memerlukan waktu 5 s/d 9 hari. Bila diberikan obat anti anemik yang cukup pada penderita anemia defisiensi maka dalam waktu 3-6 hari kita telah dapat melihat adanya kenaikan kadar retikulosit; kenaikan kadar retikulosit biasanya dipakai sebagai patokan untuk melihat adanya respon pada terapi anemi. Perlu kiranya diketahui bahwa diperlukan beberapa jenis ensim dalam kadar yang cukup agar eritrosit dapat bertahan



dalam bentuk aktif selama 120 hari. Kekurangan ensim-ensim ini akan menyebabkan eritrosit tidak dapat bertahan cukup lama dan menyebabkan umur eritrosit tadi kurang dari 120 hari. Ada dua ensim yang berperan penting yaitu 1) piruvat kinase, 2) glukose 6-fosfat dehidrokinase (G6PD). Anemia karena defisiensi ensim piruvat kinase hanya dapat diobati dengan transfusi eritrosit. Etiologi Anemia: (5) Anemia Didapat : 1. Anemia Defisiensi besi 2. Anemia disebabkan Kehilangan darah akut 3. Anemia Peradangan atau keganasan 4. Anemia Megaloblastik 5. Anemia Hemolisis Didapat 6. Anemia Aplastik/ Hipoplastik Anemia Herediter : 1. Talasemia 2. Hemoglobinopati sel sabit 3. Hemoglobinopati lainnya 4. Anemia hemolitik herediter Dari klasifikasi tersebut diatas, 2 penyebab umum anemia pada masa kehamilan dan nifas adalah Anemia Defisiensi Fe dan Anemia Kehilangan Darah Akut.(5) Di Indonesia, anemia pada kehamilan yang terbanyak ditemukan adalah: (2) a. Anemia Defisiensi Besi b. Anemia Megaloblastik c. Anemia Hipoplastik d. Anemia Hemolitik



Pengaruh anemia terhadap kehamilan Etiologi anemia merupakan hal penting dalam mengevaluasi efek anemia pada hasil kehamlian. Sebagai contoh, pada wanita dengan anemia sel sabit, hasil akhir pada ibu dan perinatal sangat berubah. Saat ini, belum ada bukti yang menyatakan bahwa efek samping berkaitan dengan anemia itu sendiri, tetapi lebih berhubungan dengan penyulit vascular akibat pembentukan sel sabit (sickling). Menurut Bennet dkk. (1998), berdasarkan National Hospital Dischange Data tahun 1991 – 1992, anemia sendiri jarang menjadi penyebab rawat inap terkait kehamilan. Klebanoff dkk.(1991) meneliti hampir 27.000 wanita dan menemukan peningkatan ringan resiko kelahiran preterm pada anemia midtrimester. Lieberman dkk.(1987) mendapatkan keterkaitan positif antara hematokrit yang rendah dan kelahiran preterm pada



wanita berkulit hitam, dan menyarankan bahwa anemia merupakan penanda difisiensi gizi. Anemia mungkin menyebabkan hambatan pertumbuhan janin. Menurut Barker dkk(1990), anemia dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Kadyrov dkk (1998) mengajukan bukti bahwa anemia ibu mempengaruhi vaskularisasi plasenta dengan mengubah angiogenesis pada awal kehamilan. (5) Menurut World Health Organization, anemia diperkirakan ikut berperan pada hampir 40% kematian ibu hamil. Di Negara-negara dunia ketiga (Viteri, 1994). Ironisnya, pada wanita yang sebenarnya sehat. Konsentrasi hemoglobin yang lebih tinggi cenderung menyebabkan gangguan hasil kehamilan. Pada kasus-kasus ini, ekspensi normal volume darah selama kehamilan tampaknya terganggu. Murphy dkk(1986) melaporkan temuan dari Cardiff Birth Survey terhadap lebih dari 54.000 kehamilan tunggal. Mereka menemukan peningkatan angka kematian perinatal pada konsentrasi hemoglobin yang tinggi. Secara spesifik, wanita yang konsentrasi hemoglobinnya lebih dari 13,2 g/dl pada gestasi 13 sampai 18 minggu memperlihatkan peningkatan angka kematian perinatal, bayi dengan berat lahir rendah, dan pelahiran premature, preeklamasia pada nulipara. Scanloon dkk.(2000) mempelajari hubungan antara hemoglobin Ibu dan bayi preterm atau dengan hambatan pertumbuhan pada173.031 kehamilan. Hemoglobin yang rendah (< 3 SD) pada gestasi 12 minggu yang menyebabkan resiko 1,7 kali lipat untuk kelahiran preterm, sedangkan hemoglobin yang tinggi (> 3 SD) pada gestasi 12 sampai 18 minggu memperlihatkan peningkatan 1,3 sampai 1,8 kali lipat untuk hambatan pertumbuhan janin. (5) Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh yang kurang baik bagi ibu pada kehamilan, persalinan, nifas dan masa selanjutnya. Berbagai penyulit yang dapat timbul akibat anemia, seperti : (2)  Abortus  Partus prematurus  Partus lama karena inersia uteri  Perdarahan postpartum karena atonia uteri  Syok  Infeksi intra/post partum  Dekompensasi kordis pada anemia sangat berat. Gambaran Klinik Anemia : (4) Keluhan lemah, pucat, mudah pingsan sementara tekanan darah masih dalam batas normal, perlu dicurigai anemia defisiensi. Sementara gejala lainnya tergantung dari jenis anemianya. Diagnosis: (4) Pemeriksaan Hb dan Gambaran Darah Tepi akan memberikan kesan pertama. Pemeriksaan Hb dengan Spektrofotometri merupakan standar. Karena di Indonesia masih relatif banyak ditemukan peyakit TB dan malaria sehingga pemeriksaan khusus : darah tepi dan sputum perlu dilakukan. Diperlukan pemeriksaan khusus untuk membedakan dengan defisiensi asam folat dan thalassemia. (elektroforesis Hb).



Skema diagnosis Anemia : (4)



Pemeriksaan Hematologi Malnutrisi, pertambahan berat < Hb, Ht Infeksi Kronik : malaria, TB Darah tepi Lemah, Pucat, Glositis urinalisis Penilaian beratnya anemia



Ht > 30% Ht < 30% Profilaksis Fe + Folat



Baik Buruk Asuhan antenatal Diagnosis Banding: Evaluasi Ketidakpatuhan Malnutrisi Malabsorbsi ciri-ciri eritrosit Penyakit kronik Perdarahan Infeksi Normositik atau Makrositik



Kehamilan Ganda Mikrositik Sicle cell disease Penyakit hati MCV Defisiensi Anemia hemolitik Asam Folat Anemia Aplastik >80 ul 3,5% Α Thalassemia β Thalassemia



Gambar 1: Jalur alur diagnosis Anemia dalam kehamilan (4) Manifestasi Klinis dan Penanganan Anemia menurut jenisnya : (5) 1.Anemia Defisiensi Besi Defisiesnsi besi sering terjadi pada wanita dan Centers For Disease Control and Prevention memperkirakan bahwa sekitar 8 juta wanita Amerika usia subur mengalami defisiensi besi. Status gizi yang kurang sering berkaitan dengan anemia defisiensi besi. Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh kehamilannya rata-rata mendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi massa hemoglobin ibu sekitar 200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita. Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadangan besi ibu dan kebutuhan besi selama kehamilan normal yang disebutkan diatas dikompensasi oleh penyerapan besi dari saluran cerna, akan terjadi anemia defisiensi besi. Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua, maka kekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi hemoglobin. Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak terlalu besar, kebutuhan akan besi tetap meningkat karena



peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yang secara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemia defisiensi besi. Penegakan diagnosis Evaluasi awal pada wanita hamil dengan anemia sedang adalah pengukuran hemoglobin, hemaokrit, dan indeks-indeks sel darah merah, pemeriksaan cermat terhadap sedian apus darah tepi; preparat sel sabit apabila wanita yang bersangkutan keturunan Afrika; dan pengukuran konsentrasi besi atau ferritin serum, atau keduanya. Gambaran morfologis klasik anemia defisiensi besi-hipokromia dan mikrositosis dan mikrositosis eritrosit tidak begitu menonjol pada wanita hamil dibandingkan pada wanita tidak hamil dengan kosentrasi hemogolobin yang sama. Anemia difesiensi besi tingkat sedang selama kehamilan contohnya, konsentrasi hemoglobin 9g/dl,biasanya tidak disertai perubahan morfologis eritrosit yang nyata. Namun, dengan derajat anemia defisiensi besi sebesar ini, kadar feritin serum lebih rendah daripada normal, dan pewarna besi pada sumsum tulang memberi hasil negatif. Kapasitas serum untuk mengikat besi (serum iron-binding capacity) meningkat, tetapi kapasitas ini saja tidak banyak bernilai diagnostic karena kapasitas ini juga meningkat pada kehamilan normal tanpa defisiensi besi. Hyperplasia normoblastik sedang pada sumsum tulang juga sama dengan yang terjadi pada kehamilan normal. Karena itu, anemia defisiensi besi pada kehamilan terutama merupakan konsekuensi dari ekspansi volume darah tanpa ekspansi normal massa hemogolobin ibu. Kadar ferritin serum normalnya menurun selama g/lkehamilan (Godenberg dkk, 1996). Kadar yang kurang dari 15 memastikan anemia difisiensi besi (centers for disease control and prevention, 1989). Secara pragmatis, diagnosis defisiensi besi pada wanita hamil dengan anemia sedang biasanya bersifat presumtif dan terutama didasarkan pada ekslusi kausa anemia yang lain. Apabila wanita hamil dengan anemia defisiensi besi tingkat sedang diberi terapi besi yang memadai, akan terdeteksi respons hematologist berupa peningkatan hitung retikulosit. Laju peningkatan konsentrasi hemgolobin atau hematokrit cukup bervariasi, tetapi biasanya lebih lambat dibanding pada wanita tidak hamil. Penyebabnya terutama berkaitan dengan perbedaan volume darah, dan pada separuh terakhir kehamilan, terjadi penambahan hemoglobin baru kedalam volume sirkulasi yang lebih besar. Terapi Tujuan terapi adalah koreksi defisit massa hemoglobin dan akhirnya pemulihan cadangan besi. Kedua tujuan ini dapat dicapai dengan senyawa besi sederhana ferro sulfat, fumarat, atau glukonat per oral yang mengandung dosis harian sekitar 200 mg besi elemental. Apabila wanita yang bersangkutan tidak dapat atau tidak mau mengkonsumsi preparat besi oral, ia diberi terapi parental (Andrews, 1999; Hallak dkk., 1997). Untuk mengganti simpanan besi, terapi oral harus dilanjutkan selama 3 bulan atau lebih setelah anemia teratasi. Transfuse sel darah merah atau darah lengkap jarang diindikasi untuk mengobati anemia defisiensi besi kecuali apabila juga terdapat hepovolemia akibat perdarahan atau harus dilakukan suatu tindakan bedah darurat pada wanita dengan anemia berat. 2.Anemia akibat perdarahan akut Sering terjadi pada masa nifas. Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi sumber perdarahan serius dan anemia sebelum atau setelah pelahiran. Pada awal kehamilan, anemia akibat perdarahan



sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan dan mempertahankan perfusi di organ-organ vital walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin akibat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya telah teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi dengan besi. Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7 g/dl, kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius, dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi selama setidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah. 3.Anemia pada penyakit kronik Gejala-gejala tubuh lemah, penurunan berat badan, dan pucat sudah sejak jaman dulu dikenal sebagai cirri penyakit kronik. Berbagai penyakit terutama infeksi kronik dan neoplasma menyebabkan anemia derajat sedang dan kadang-kadang berat, biasanya dengan eritrosit yan sedikit hipokromik dan mikrositik. Dahulu, infeksi khususnya tuberculosis, endokarditis, atau esteomielitis sering menjadi penyebab, tetapi terapi antimikroba telah secara bermakna menurunkan insiden penyakit-penyakit tersebut. Saat ini, gagal ginjal kronik, kanker dan kemoterapi, infeksi virus imunodefisiensi manusia (HIV), dan peradangan kronik merupakan penyebab tersering anemia bentuk ini. Pada pasien tidak hamil dengan penyakit peradangan kronik, konsentrasi hemoglobin jarang kurang dari 7 g/dl. Biasanya morfologi sel sumsum tulang tidak terlalu berubah. Konsentrasi besi serum menurun, dan kapasitas serum mengikat besi , walaupun lebih rendah daripada kehamilan normal , tidak jauh dibawah rentang normal tidak hamil. Kadar ferittin serum biasanya meningkat. Karena itu, walaupun mekanisnmenya sedikit berbeda satu sama lain, anemia-anemia ini sama-sama memperlihatkan perubahan fungsi retikuleondotelial, metabolisme besi, dan penurunan eritropoiesis dengan derajat dan kombinasi yang berbeda-beda. Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan anemia. Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik, infeksi granulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya semakin berat seiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi massa sel darah merah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata. Hal ini tampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan produksi eritropoietin normal. Anemia pada penyakit kronik berespons terhadap pemberian eritropoietin rekombinan. Obat ini sudah berhasil digunakan untuk mengobati anemia pada insufisiensi ginjal kronik, peradangan kronik, dan keganasan.



4.Anemia Megaloblastik Anemia megaloblastik adalah kelompok penyakit darah yang ditandai oleh kelainan darah dan sumsum tulang akibat gangguan sintesis DNA. Defisiensi Asam Folat. Anemia megaloblastik yang dimulai selama kehamilan hampir selalu disebabkan oleh difisiensi asam folat, dan dahulu disebut sebagai anemia pernisiosa gravidarum. Anemia ini biasanya dijumpai pada



wanita yang tidak mengokonsumsi sayuran berdaun hijau, polong-polongan, dan protein hewani. Wanita dengan anemia megaloblastik mungkin mengalami mual, muntah dan anoreksia selama kehamilan. Seiring dengan memburuknya difisiensi folat dan anemia, anoreksa semakin parah sehinggga difisiensi gizi juga semaki parah. Pada sebagian kasus, konsumsi etanol yang berlebihan menjadi penyebab atau ikut berperan dalam timbulnya anemia ini. Pada wanita normal tidak hamil, kebutuhan asam folat g/hari. Selama kehamilan, kebutuhan akanharian adalah 50 sampai 100 g/hari. Bukti biokimiawiasam folat meningkat, asupan dianjurkan 400 yang paling awal ditemui adalah rendahnya aktivitas asam folat di dalam plasma. Tanda morfologis paling dini biasanya adalah hipersegmentasi neufrofil. Seiring dengan timbulnya anemia, eritosit yang baru terbentuk akan menjadi makrositik. Apabila sudah terdapat difisiensi besi, eritrosit makrositik tidak dapat terdeteksi dari pengukuran volume rata-rata sel darah merah (mean corpuscular volume). Namun, pada pemeriksaan yang teliti terhadap sediaan apus darah tapi biasanya ditemukan makrosit. Seiring dengan bertambah parahnya anemia, kadang-kadang muncul eritrosit berinti didarah tepi. Pada saat yang sama, pemeriksaan sumsum tulang akan mengungkapkan adanya eritorpoiesis megaloblastik. Anemia kemudian dapat bertambah parah, dan dapat juga terjadi trombositopenia, laukopenia atau keduanya. Janin dan plasenta mengekstraksi folat dari sirkulasi ibu sedemikian efektifnya sehingga janin tidak mengalami anemia walaupun ibunya mengerita anemia berat akibat difisiensi folat. Pernah dilaporkan kasus-kasus dengan kadar hemoglobin neonatus mencapai 18 g/dl atau lebih, sedangkan pada ibu 3,6 g/dl. Terapi Asam folat, makanan bergizi, dan zat besi. Bahkan hanya 1 mg asam folat yang diberikan per oral setiap hari sudah dapat menimbulkan respons hematologis yang nyata. Dalam 4 sampai 7 hari setelah awal pengobatan, hitung retikulosit akan meningkat secara bermakna, sedangkan leucopenia dan trombositopenia akan segera terkoreksi. Kadang-kadang laju peningkatan konsentrasi hemoglobin atau hematokrit tidak terlalu besar, terutama apabila dibandingkan dengan retikulositosis yang biasanya mencolok segera setelah terapi dimulai. Pencegahan Makanan yang cukup mengandung asam folat mencegah anemia megaloblastik. Telah banyak perhatian dipusatkan pada peran defisiensi folat pada pembentukan defek tabung saraf (neural – tube defect) Temuan-temuan ini mendorong Centers for Disease control dan American college of obstetricians and Gynecologists mengeluarkan anjuran bahwa semua wanita usia subur mengkonsumsi paling sedikit 0,4 mg asam folat setiap hari. Tambahan asam folat diberikan pada keadaan-keadaan kebutuhan folat sangat meningkat, misalnya pada kehamilan multijanin atau anemia hemolitik, misalnya penyakit sel sabit. Indikasi lain adalah penyakit peradangan kulit. Terdapat bukti bahwa wanita yang pernah melahirkan janin dengan defek tabung saraf mengalami penurunan angka kekambuhan apabila mereka mendapat asam folat 4 mg perhari sebelum dan selama awal kehamilan.



Defisiensi Vitamin B12 Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 selama kehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh kegagalan tubuh menyerap vitamin B12 karena tidak adanya faktor intrinsik. Ini adalah suatu penyakit autoimun yang sangat jarang pada wanita dengan kelainan ini. Defisiensi vitamin



B12 pada wanita hamil lebih mungkin dijumapai pada mereka yang menjalani reseksi lambung parsial atau total. Kausa lain adalah penyakit Crohn, reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihan di usus halus. Kadar vitamin B12 serum diukur dengan radio immunoassay. Selama kehamilan, kadar nonhamil karena berkurangnya konsentrasi protein pengangkut B12 transkobalamin. Wanita yang telah menjalani gastrektomi total harus diberi 1000 mg sianokobalamin (vitamin B12) intramuscular setiap bulan. Mereka yang menjalani gastrektomi parsial biasanya tidak memerlukan terapi ini, tetapi selama kehamilan kadar vitamin B12 perlu dipantau. Tidak ada alasan untuk menunda pemberian asam folat selama kehamilan hanya karena kekhawatiran bahwa akan terjadi gangguan integritas saraf pada wanita yang mungkin hamil dan secara bersamaan mengidap anemia pernisiosa Addisonian yang tidak terdeteksi (sehingga tidak diobati).



5.Anemia hemolitik didapat Anemia Hemolitik Autoimun Adalah penyakit yang jarang dan penyebab penyimpangan pembentukan antibodi tidak diketahui. Anemia yang disebabkan oleh faktor-faktor ini mungkin disebabkan oleh autoantibody aktif-hangat (80 sampai 90%), antibodi aktif – dingin, atau kombinasinya. Sindrom-sindrom ini juga dapat diklasifikasikan sebagai primer atau idiopatik, dan separuhnya adalah sekunder akibat suatu penyakit atau faktor lain. Contoh dari keadaan yang terakhir adalah limfoma dan leukemia, penyakit jaringan ikat, bebarapa infeksi, penyakit peradangan kronik atau akibat obat. Pada sebagian kasus yang diklasifikasikan sebagai idiopatik, tindak lanjut yang cermat mungkin dapat mengungkapkan adanya suatu penyakit yang mendasari. Pada anemia hemolitik autoimun, uji antiglobulin (Coombs) langsung dan tidak langsung biasanya positif. Hemolisis dan uji antiglobulin yang positif mungkin merupakan konsekuensi dari adanya antibodi lgM atau lgG antieriritrosit. Sferositosis dan retikulositosis merupakan gambaran khas pada sediaan apus darah tepi. Penyakit agglutinin dingin (cold agglutinin disease) dapat dipicu oleh Mycoplasma pneumoniae atau mononucleosis infeksiosa. Wanita dengan anemia hemolitik autoimun kadang-kadang memperlihatkan percepatan hemolisis yang mencolok selama hamil. Glukokortikoid biasanya efektif seperti pada pasien tidak hamil, dan terapinya adalah dengan prednisone 1 mg/kg perhari atau ekivalennya. Terapi ini juga biasanya memperbaiki trombositopenia yang secara kebetulan terjadi bersamaan. Antibodi lgM tidak melewati plasenta sehingga sel darah merah janin tidak terpengaruh; namun, antibodi lgG, khususnya subkelas lgG1 dan lgG3 menembus plasenta. Contoh paling umum efek samping pada janin akibat antibodi lgG yang dibentuk oleh ibu adalah isoimunisasi D maternal disertai penyakit hemolitik pada janin dan neonatus (bab 39, hal 1182). Transfuse sel darah merah untuk ibu hamil dengan penyakit hemolitik autiomun yang parah dipersulit oleh adanya antibodi antieritrosit yang beredar dalam darah. Penghangatan sel-sel donor hingga mencapai suhu tubuh akan mengurangi kerusakan sel-sel donor oleh agglutinin dingin. Anemia Hemolitik Akibat Obat



Hemolisis akibat obat yang dijumpai selama kehamilan harus dibedakan dari bentuk-bentuk lain anemia hemolitik autoimun. Hemolosis yang terjadi biasanya ringan, mereda setelah obat dihentikan, dan dapat dicegah dengan menghindari obat tersebut. mekanisme kerjanya berbeda-beda, tetapi umumnya terjadi karena cedera imunologis sel darah merah yang perantarai oleh obat. Obat yang bekerja sebagai hapten beratinitas tinggi dengan suatu protein sel darah merah. Tempat melekatnya antibodi antiobat ini, contohnya antibodi lgM antipenisilin. Obat dapat bekerja sebagai hapten berafinitas rendah dan melekat keprotein membran sel. Gejala yang timbul tergantung pada derajat hemolisis. Biasanya terjadi hemolisis kronik ringan sampai sedang, tetapi beberapa obat yang bekerja sebagai hapten berafinitas rendah dapat memicu hemolisis akut yang parah. Garratty dkk, tahun 1999 melaporkan tujuh kasus anemia hemolitik berat akibat sofetetan profilaksis untuk tindakan obstetric. Uji antiglobulin langsung positif; dijumpai sfrositosis dan retikulositosis; dan mungkin terjadi trombositopenia dan leucopenia. Pada sebagian besar kasus, penghentian obat penyebab mengakibatkan gejala-gejala lenyap. Efektivitas kortikosteriod masih dipertanyakan, dan transfusi diberikan hanya apabila anemianya parah. Hemolisis akibat obat terutama pada wanita Amerika – Afrika, jauh lebih sering berkaitan dengan defek enzim eritrosit congenital, misalnya defisiensi glukosa 6 fosfat dehidrogenenese (G6PD) yang parah. Anemia hemolitik akibat kehamilan Anemia hemolitik yang tidak jelas sebabnya pada kehamilan, jarang dijumpai tetapi mungkin merupakan entitas tersendiri dan pada kelainan ini terjadi hemolisis berat yang dimulai pada awal kehamilan dan reda dalam beberapa bulan setelah melahirkan. Penyakit ini ditandai oleh tidak adanya bukti mekanisme imunologik atau defek intra atau ekstraeritrosit. Karena janin bayi juga mungkin memperlihatkan hemolisis transient, diduga terdapat suatu kausa imunologis. Terapi kortiko steroid terhadap ibu biasanya efektif. Hemoglobinuria Noktural Paroksismal Walaupun sering dianggap sebagai suatu anemia hemolitik, ini adalah suatu gangguan sel induk hemopoetik yang ditandai oleh terbentuknya trombosit, granulosit, dan eritrosit yang cacat. Hemoglobinuria nocturnal paroksismal merupakan penyakit didapat dan timbul dari satu klon sel yang abnormal, kurang lebih seperti neoplasma (Packham, 1998). Salah satu gen terkait – x yang mengalami mutasi dan berperan dalam penyakit ini disebut PIG – A (fofatidilinositol glikan protein A). Proteinpretoin utama abnormal yang terbentuk di membrane ertrosiit dan granulosit menyebabkan sel-sel tersebut sangat rentan mengalami lisis oleh kemplemen. Gambaran klinisnya sama seperti Anemia hemolitik di dapat dengan awitan perlahan dan perjalan penyakit yang kronik. Hemoglobinuria terjadi dalam interval yang tidak teratur dan tidak selalu malam hari. Hemolisis dapat dipicu oleh transfusi, infeksi, atau pembedahan. Keparahan penyakit berkisar dari ringan sampai mematikan. Penyulit mencakup penyulit yang terjadi pada enemia kronik, dan diperparah oleh difisiensi besi akibat pengeluaran besi melalalui urin. Hampir 40 % pasien menderita trombosis vena, dan pernah dilaporkan sindrom Budd – Chiari yang disebabkan oleh trombosis vena hepatica. Kelainan ginjal dan hipertensi juga sering terjadi. Media angka harapan hidup setelah diagnosis adalah 10 tahun tetapi 15 persen pasien mengalami remisi jangka panjang secara spontan (Hillmen dkk, 1995). Belum ada terapi yang definitive, kecuali mungkin tranplantasi sumsum tulang.



Efek Pada Kehamilan yaitu dapat membahayakan kehamilan, sering terjadi penyulit yang mengancam nyawa, terutama akibat hemolisis dan perdarahan. Anemia didapat lainnya. Seperti diuraikan oleh Pritchard dkk, walaupun jarang, hemolisis fragmentasi (mikroangiopatik) yang nyata disertai hemoglinemia kadang-kadang menjadi penyulit preeklamsia-eklamsia. Hal ini sering disebut sabagai sindrom HELP (Hemolysis, Elevated Liver Ensym an Low Platelest) .Anemia hemolitik didapat yang paling fuminan pada kehamilan adalah yang disebabkan oleh eksotoksin clostridium perferingens atau streptokokus - hemolitikus grup A. Akhirnya, endotoksin bakteri gram-negatif, atau lipopolisakarida – terutama pada pielonefritis akut berat – mungkin disertai oleh tanda-tanda hemolisis dan anemia ringan sampai sedang.



6.Anemia Aplastik dan Hipoplastik Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah suatu penyulit yang parah. Diagnosis ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya disertai trombositopenia, leucopenia, dan sumsum tulang yang sangat hiposeluler (Marsh dll, 1999). Pada sekitar sepertiga kasus, anemua dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasim, leukemia, dan gangguan imunologis. Anemia Fanconi dan sindrom Diamond-Blackfan merupakan penyakit herediter. Pada dua pertiga kasus lainnya, kausa tidak diketahui. Kelainan fungsional mendasar tampaknya adalah penurunan mencolok sel indik yang terikat di sumsum tulang. Banyak bukti yang menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai oleh proses imunologis. Pada penyakit yang parah, yang didefinisikan sebagai hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25 persen, angka kelangsungan hidup 1 tahun hanya 20 persen. Anemia Aplastik pada Kehamilan Pada sebagian besar kasus, anemia aplastik dan kehamilan tampaknya terjadi bersamaan secara kebetulan. Karena sekitar sepertiga wanita membaik setelah terminasi kehamilan, dipostulasikan bahwa kehamilan-melalui satuan cara-memicu hipoplasia eritroid. Yang jelas, pada beberapa wanita, anemia hipoplastiknya pertama kali diidentifikasi saat hamil dan kemudian membaik atau bahkan sembuh saat kehamilan berakhir namun kambuh pada kehamilan berikutnya. .



7. Thalassemia Hemoglobinopati yang timbul secara genetik yang ditandai dengan gangguan pembentukan satu atau lebih rantai peptida pada globin dikenal dengan talasemia. Akibat dari gangguan pembentukan globin ini maka akan terjadi gangguan pada proses eitropoiesis, menimbulkan hemolisis dan akhirnya timbul dengan gejala anemia. Talasemia diklasifikasi berdasarkan defisit rantai globin, ada dua kelompok besar talasemia yaitu: talasemia α (gangguan pembentukan ranta peptida α) dan talasemia β (gangguan pembentukan rantai peptida β). Insiden talasemia dalam kehamilan adalah 1 dalam 300-500 kehamilan. Terdapat empat rantai peptida α, sehingga talasemia α lebih berat dibandingkan talasemia β. Namun demikian karena hanya terjadi gangguan pada pembentukan rantai peptida α, talasemia α secara klinis muncul sebagai talasemia minor, dengan gejala khas berupa anemia mikrositik hipokrom ringan sampai sedang.



Talasemia β timbul karena gangguan pembentukan rantai peptida β atau gangguan keseimbangan pada rantai peptida α. Karena terjadinya defisiensi AHSP (α Hemoglobin Stabilizing Protein) yang mengakibatkan gangguan keseimbangan rantai peptida α sehingga akan memperberat klinis dari talasemia ini,dan dikenal dengan talasemia mayor atau Cooley Anemia. Bila tidak terjadi gangguan keseimbangan pada rantai peptida α maka talemia ini muncul secara klinis dengan talasemia minor. Talasemia minor dalam kehamilan biasanya hanya menyebabkan anemia ringan dengan gambaran sel darah merah yang mikrositik hipokrom, dan karena pengaruh kehamilan akan terjadi peningkatan proses eritropoesis. Tidak ada terapi spesifik untuk talasemi minor selama kehamilan. Dapat diberikan terapi pencegahan berupa suplementasi besi dan asam folat. Efeknya terhadap janin adalah dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.



Penangan Anemia dalam kehamilan menurut tingkat Pelayanan : (4)  Polindes  Membuat diagnosis klinik dan rujukan pemeriksaan labor  Memberikan terapi oral: besi 60 mg/ hari  Penyuluhan gizi pada ibu hamil dan menyusui  Puskesmas  Membuat diagnosis dan terapi  Menentukan penyakit kronik (TB, malaria) dan penanganannya  Rumah Sakit  Membuat diagnosis dan terapi  Diagnosis Thalassemia dengan elektroforesis Hb, bila ibu ternyata pembawa sifat, perlu tes pada suami untuk menentukan resiko pada bayi.



Pencegahan dengan Asuhan Antenatal : (1,4) 1. Kunjungan ante natal yang teratur dengan pemeriksaan Hb dan konseling yang dapat dipahami ibu hamil 2. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka waktu tertentu untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Tablet besi untuk ibu hamil sudah tersedia dan telah didistribusikan ke seluruh provinsi dan pemberiannya dapat melalui Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Posyandu dan Bidan desa, dan kemasan Fe yang tadinya menimbulkan bau kurang sedap sekarang sudah mengalami perbaikan yaitu tablet salut yang dikemas sebanyak 30 tablet per bungkus aluminium dengan adanya program nasional untuk profilak anemia dengan menganjurkan 60 mg Fe kombinasi 50ųg asam folat. 3. Terpenuhinya kebutuhan gizi ibu hamil 4. Pemahaman ibu hamil akan persalinan yang aman



DAFTAR PUSTAKA



1. St. Patimah. Pola Konsumsi Ibu Hamil dan hubungannya dengan kejadian anemia defefisiensi besi. J. Sains & Teknologi, Desember 2007, Vol. 7 No. 3, diakses dari http://www.pascaunhas.net, pada tanggal 22 Februari 2009. 2. Winkjosastro, dkk. Penyakit Darah, Anemia dalam kehamilan. Dalam Ilmu Kebidanan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2008. 3. Darlina, Hardinsyah. Faktor Resiko Anemia pada ibu hamil di Kota Bogor. Media Gizi & Keluarga, Desember 2003. 4. Abdul Bari Saifuddin,dkk. Anemia dalam Kehamilan. Dalam: Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2006. 5. Cunningham F-Gary, et all. Hematological Disorders. Dalam Williams Obstetrics 22 eds, McGraw-Hill Companies,Inc. 2005.



Sistem Reproduksi Pada Manusia - Wanita



post info By luwzee Categories: aBout Kebidanan Sistem Reproduksi Pada Manusia - Wanita female_reproductive_system_lateral Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. 1.Organ Reproduksi Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar. Organ reproduksi dalam Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). Ovarium Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari. Ovum yang dihasilkan ovarium akan bergerak ke saluran reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron. Saluran reproduksi Saluran reproduksi (saluran kelamin) terdiri dari oviduk, uterus dan vagina. Oviduk Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. Uterus Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi. Vagina Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan



seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan. Organ reproduksi luar Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah. 2.Oogenesis Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogonium akan memperbanyak diri dengan cara mitosis membentuk oosit primer. Oogenesis telah dimulai saat bayi perempuan masih di dalam kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat bayi perempuan berumur 6 bulan, oosit primer akan membelah secara meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan sampai bayi perempuan tumbuh menjadi anak perempuan yang mengalami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman). Pada saat bayi perempuan lahir, di dalam setiap ovariumnya mengandung sekitar 1 juta oosit primer. Ketika mencapai pubertas, anak perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya. Saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak sama ukurannya. Sel oosit pertama merupaakn oosit yang berukuran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer). Selanjutnya , oosit sekunder meneruskan tahap meiosis II (meiosis kedua). Namun pada meiosis II, oosit sekunder tidak langsung diselesaikan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang disebut ootid dan satu sel kecil yang disebut badan polar kedua (polosit sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium.



Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folikel) merupakan sel pembungkus penuh cairan yang menglilingi ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengalami perubahan seiring dengan perubahan oosit primer menjadi oosit sekunder hingga terjadi ovulasi. Folikel primer muncul pertama kali untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel primer berkembang menjadi folikel sekunder. Pada saat terbentuk oosit sekunder, folikel sekunder berkembang menjadi folikel tersier. Pada masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan. 3.Hormon pada Wanita Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi. Siklus menstruasi Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi. Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-ovulasi. Fase menstruasi Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus yang menebal (endometrium). Lepasnya ovum tersebut menyebabkan endometrium sobek atau meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis. Peluruhan pada endometrium yang mengandung pembuluh darah menyebabkan terjadinya pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL. Fase pra-ovulasi Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin. Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH. Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta



basa. Lendir yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma. Fase ovulasi Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif atau penghambatan terhadap pelepasan FSH lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14. Fase pasca-ovulasi Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara. Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berguna untuk menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan. Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan. Korpus albikan memiliki kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya. 4.Fertilisasi Fertilisasi atau pembuahan terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung. Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan: hialuronidase Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. akrosin Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida. antifertilizin Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder.



Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi : Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. Menarik sperma secara kemotaksis positif. Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder. Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu yang menyebabkan zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma lainnya. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder. Segera setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti (nukleus) pada kepala sperma akan membesar. Sebaliknya, ekor sperma akan berdegenerasi. Kemudian, inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) akan bersatu menghasilkan zigot dengan 23 pasang kromosom (2n) atau 46 kromosom. 5.Gestasi (Kehamilan) Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit. Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam. Sel-sel bagian luar blastosit Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu implantasi blastosit pada uterus. Sel-sel trofoblas membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofoblas juga mensekresikan enzim proteolitik yang berfungsi untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan. Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses transportasi, respirasi, ekskresi dan fungsi-fungsi penting lainnya selama embrio hidup dalam uterus. Selain itu, adanya lapisan-lapisan membran melindungi embrio terhadap tekanan mekanis dari luar, termasuk kekeringan. Sakus vitelinus Sakus vitelinus (kantung telur) adalah membran berbentuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisan terdalam pada blastosit). Sakus vitelinus merupakan tempat pembentukan sel-sel darah dan pembuluh-pembuluh darah pertama embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion. Korion Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embrio. Korion membentuk vili korion (jonjot-jonjot) di dalam endometrium. Vili korion berisi pembuluh darah emrbrio yang



berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endometrium uterus. Korion dengan jaringan endometrium uterus membentuk plasenta, yang merupakan organ pemberi nutrisi bagi embrio. Amnion Amnion merupakan membran yang langsung melingkupi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion dihasilkan oleh membran amnion. Cairan amnion berfungsi untuk menjaga embrio agar dapat bergerak dengan bebas, juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar. Alantois Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zat-zat makanan dan oksigen dari ibu dan mengeluarkan sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu. Sel-sel bagian dalam blastosit Sel-sel bagian dalam blastosit akan berkembang menjadi bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terdiri dari lapisan luar (ektoderm) dan lapisan dalam (endoderm). Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi berbagai organ (organogenesis) pada minggu ke-4 sampai minggu ke-8. Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelamin. Endoderm akan membentuk organ-organ yang berhubungan langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan. Selanjutnya, mulai minggu ke-9 sampai beberapa saat sebelum kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus. 6.Persalinan Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktorfaktor hormonal dan faktor-faktor mekanis. Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin. Estrogen Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus. Oksitosin Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis ibu dan janin. Oksitosin berfungsi untuk kontraksi uterus. Prostaglandin Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus.



Relaksin Relaksin dihasilkan oleh korpus luteum pada ovarium dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. 7.Laktasi Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu dari ibu. Produksi air susu (laktasi) berasal dari sepasang kelenjar susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluransaluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang. Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar payudara tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan kelenjar payudara dan jaringan lemak disekitarnya juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan progesteron penting untuk perkembangan fisik kelenjar payudara selama kehamilan, pengaruh khusus dari kedua hormon ini adalah untuk mencegah sekresi dari air susu. Sebaliknya, hormon prolaktin memiliki efek yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenjar hipofisis ibu dan konsentrasinya dalam darah ibu meningkat dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita Gangguan menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi. Kanker genitalia Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium. Kanker vagina Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser. Kanker serviks Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul. Kanker ovarium Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul,



perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi. Endometriosis Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser. Infeksi vagina Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.



Sunday, September 28, 2008 Kehamilan Minggu 26: Usia Janin 24 Minggu Posted by Dynamic at 7:29 AM



Berapa Besar Bayi Anda? Berat bayi anda sekarang hampir 2 pon (910 g). Pada minggu ini, panjang dari kepala ke bokong sekitar 9,2 inci (23 cm). Lihat ilustrasi pada halaman 259. Bayi anda mulai bertambah gemuk. Berapa Besar Anda? Pengukuran rahim anda sekitar 2,5 inci (6 cm) di atas pusar anda atau hampir 10,5 inci (26 cm) dari simfisis pubis. Selama pertengahan kehamilan kedua ini, anda akan bertumbuh sekitar 0,4 inci (1 cm) setiap minggu. Jika anda mengikuti perencanaan makanan yang bergizi dan seimbang, total penambahan anda mungkin antara 16 dan 22 pon (7,2 sampai 9,9 kg). Bagaimana Bayi Anda Bertumbuh dan Berkembang Sekarang anda telah mendengar denyut jantung bayi anda pada beberapa kali kunjungan. Mendengarkan denyut jantung bayi anda yang sedang berkembang menenangkan hati. Aritmia Jantung Saat mendengarkan denyut jantung bayi anda selama kehamilan, anda mungkin terkejut mendengar denyut yang hilang. Denyut jantung yang tidak teratur disebut aritmia. Ini ditandai dengan denyut nadi yang reguler dan kadang-kadang menghilang. Aritmia pada janin bukan hal luar biasa.



Banyak penyebab aritmia pada janin. Aritmia terjadi saat jantung bertumbuh dan berkembang. Saat jantung dewasa, aritmia sering hilang. Aritmia dapat terjadi pada janin dari wanita hamil yang menderita lupus. Pada minggu ini, berat bayi anda sekitar 2 pon (910g). Janin mulai gemuk. Jika aritmia ditemukan sebelum sakit melahirkan dan persalinan, anda membutuhkan monitor kecepatan denyut jantung janin selama sakit melahirkan. (Lihat Minggu 34 dan 38.) Bila aritmia dideteksi selama sakit melahirkan, diperlukan seorang dokter anak pada saat persalinan. Dokter itu akan memastikan bayi anda sehat dan dirawat dengan tepat jika timbul masalah. Perubahan pada Anda Anda makin besar saat rahim anda, placenta, dan bayi anda tumbuh makin besar. Ketidaknyamanan seperti sakit puinggung, tekanan pada pelvis anda, kram kaki, dan sakit kepala terjadi lebih sering. Waktu berlalu dengan cepat. Anda menjdekati akhir trimester kedua. Dua pertiga dari kehamilan sudah anda lewati. Tidak lama lagi bayi anda lahir. Bagaimana Tindakan Anda Mempengaruhi Perkembangan Bayi Anda Monitor Rahim di Rumah Monitor rahim di rumah digunakan untuk mengidentifikasi wanita dengan perslainan prematur. Keadaan yang berhubungan dengan persalinan prematur antara lain persalinan prematur sebelumnya, infeksi, pecah selaput prematur, hipertensi pada kehamilan, dan janin kembar. Monitor rahim di rumah menggabungkan catatan kontraksi rahim dengan hubungan telepon harian dengan dokter. Catatan kontraksi ditransmisi dari rumah seorang wanita hamil dengan telepon ke pusat tempat kontraksi dapat dievaluasi. Terimakasih untuk komputer pribadi, dokter anda dapat meninjau catatan tersebut di rumahnya. Biaya untuk monitoring rumah bervariasi tetapi berkisar antara 80 dan 100 dolar per hari; beberapa perusahaan asuransi menanggungnya. Biaya monitoring rumah dapat dikurangi jika persalinan prematur dicegah—sehingga menabung ribuan dokar dalam perawatan bayi prematur (kadang-kadang lebih dari 100.000 dolar). Tidak setiap orang setuju bahwa monitoring rumah bermanfaat atau cost-effective. Sulit untuk mengidentifikasi semua pasien yang membutuhkan jenis monitoring ini. Kebutuhan monitoring rahim di rumah berdasarkan kebutuhan individu. Diskusikan pilihan ini dengan dokter anda jika anda pernah mengalami persalinan prematur di masa lalu atau mempunyai faktor risiko lain untuk mengalami persalinan prematur.



Gizi Anda Anda berada di minggu terakhir trimester kedua. Pada saat ini, anda mungkin lebih sulit mengatasi perencanaan makanan daripada pada kehamilan lebih awal. Anda mungkin bosan dengan makanan yang anda makan. Bayi anda makin bsar, dan anda tampaknya tidak bisa makan banyak. Rasa terbakar atau gangguan pencernaan mungkin juga menjadi masalah sekarang. Jangan menyerah untuk mendapatkan gizi yang baik! Penting untuk terus memperhatikan apa yang anda makan. Jadilah cermat sehingga anda terus memberikan bayi anda gizi yang terbaik yang dibutuhkannya sebelum lahir. Setiap hari, usahakan untuk makan satu porsi sayuran hijau, makanan atau jus yang kaya vitamin C, dan satu porsi yang kaya vitamin A (banyak makanan berwarna kuning, seprti ubi rambat, wortel, dan belewah, merupakan sumber vitamin A). Ingat untuk menjaga pemasukan cairan anda. Perencanaan Makanan yang Seimbang Roti, sereal, nasi, pasta, dan padipadian, 6 sampai 11 porsi—1 iris roti, ½ bun, ½ muffin Inggris atau bagel, ½ gelas pasta masak, nasi atau sereal panas, 4 kraker, ¾ gelas sereal masak. Buah, 2 sampai 4 porsi—1/4 gelas buah kering, ½ gelas buah segar, kaleng atau masak. ¾ gelas jus Sayuran, 3 sampai 5 porsi—½ gelas sayuran masak, 1 gelas sayuran salad berdaun, ¾ gelas jus. Sumber protein, 2 sampai 3 porsi—2 sampai 3 ons unggas masak, daging atau ikan, 1 geas kacang masak, ¼ gelas biji-bijian atau kacang, ½ gelas tahu, 2 telur Produk susu, 4 porsi—1 gelas susu (jenis apapun), 1 gelas yogurt, 1½ ons keju, 1½ gelas keju lembut, 1½ gelas yogurt beku atau es krim. Lemak, minyak, dan gula—batasi pemasukan produk makanan ini dan pusatkan pada makanan yang bergizi dan sehat.



Anda Juga Harus Tahu Serangan Epilepsi Riwayat serangan epilepsi—sebelum kehamilan, selama kehamilan sebelumnya atau selama kehamilan ini—informasi ini harus anda bagikan dengan dokter anda. Serangan epilepsi dapat dan biasanya terjadi tanpa peringatan. Serangan epilepsi mengindikasi kondisi abnormal berhubungan dengan sistem saraf, khususnya otak. Selama serangan, seseorang sering kehilangan kendali tubuh. Masalah ini dipersulit karena berhubungan dengan keamanan bayi. Para dokter menjelaskan jenis serangan yang berbeda. Serangan yang menyebabkan seluruh tubuh disebut grand mal (serangan besar). Serangan besar dimulai dengan hilangnya kesadaran tiba-tiba; orang tersebut biasanya jatuh ke lantai. Tangan dan kaki sering bergerak-gerak, dan kadang orang tersebut kehilangan kendali usus pada waktu yang bersamaan. Serangan terjadi selama beberapa menit, setelah serangan berlalu, terjadi kekacauan mental, sakit kepala, dan kantuk. Jenis serangan yang lain ialah serangan kecil (petit mal). Jenis serangan ini juga terjadi tanpa peringatan. Serangan tidak lama dan melibatkan gerakan tangan atau kaki yang minimal. Bisanyanya meyebabkan kehilangan kesadaran yang terjadi hanya beberapa detik. Jenis serangan lainnya juga dapat terjadi. Jika anda belum pernah mengalami serangan, pusing yang terjadi sebentar biasanya bukan serangan. Serangan biasanya didiagnosis oleh seseorang yang mengamati serangan dan memperhatikan gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya. Elektroensefalogram (EEG) mungkin diperlukan untuk mendiagnosis suatu serangan. (Lihat Minggu 31 untuk pembahasan mengenai serangan berhubungan dengan eklampsia.) Obat untuk Mengendalikan Serangan Jika anda meminum obat untuk mengendalikan atau mencegah serangan, bagikan informasi penting ini dengan dokter anda pada awal kehamilan. Obat dapat diberikan selama kehamilan untuk mengendalikan serangan, tetapi beberapa obat lebih aman daripada obat lainnya. Tip untuk Minggu 26 Berbaringlah ke samping (samping kiri yang terbaik) saat anda beristirahat memberikan sirkulasi yang terbaik bagi bayi anda. Anda tidak mengalami pembengkakan yang parah jika anda berbaring ke sebelah kiri selama hari itu.



Misalnya, Dilantin dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi, antara lain gangguan pada wajah, mikrosefali (kepala kecil), dan tertundanya perkembangan. Obat-obatan lain yang digunakan selama kehamilan untuk pencegahan serangan. Salah satu yang lebih umum adalah phemobarbital, tetapi keamanannya perlu diperhatikan. Serangan selama kehamilan atau di waktu lain membutuhkan pembahasan serius dengan dokter anda dan meningkatkan monitor selama kehamilan. jika anda mempunyai pertanyaan atau perhatian tentang riwayat kemungkinan serangan, bicarakan dengan dokter anda. Tip buat Ayah Sekarang, pasangan anda mungkin merasa tidak menarik. Ajak dia pergi makan malam atau nonton! Katakan bahwa dia cantik. Ambil fotonya sebagai pengingat betapa cantiknya dia sekarang.



Jurnal Trimester Ketiga 1. Pertanyaan untuk ditanyakan pada kunjungan ke dokter berikutnya: 2. Peralatan bayi (tempat duduk, tempat tidur bayi, popok): 3. Apa yang perlu dikemas untuk ke rumah sakit: 4.Nama dan nomor telepon pengganti jika pasangan saya tidak ada saat saya akan melahirkan: 5. - Jika Laki-laki



Nama Jika



6. Catatan:



Artikel yang Berhubungan Panduan Kehamilan dan Kelahiran   



Persiapan Kehamilan Kehamilan Minggu 1 & 2: Awal kehamilan Kehamilan Minggu 3: Usia janin: 1 minggu



bayi: Perempuan



                     



Kehamilan Minggu 4: Usia janin 2 Minggu Kehamilan Minggu 5: Usia janin 3 minggu Kehamilan Minggu 6: Usia janin 4 Minggu Kehamilan Minggu 7: Usia janin 5 Minggu Kehamilan Minggu 8: Usia Janin 6 Minggu Kehamilan Minggu 9: Usia Janin 7 Minggu Kehamilan Minggu 10: Usia Janin 8 Minggu Kehamilan Minggu 11: Usia Janin: 9 Minggu Kehamilan Minggu 12: Usia Janin 10 Minggu Kehamilan Minggu 13: Usia Janin 11 Minggu Kehamilan Minggu 14: Usia Janin 12 Minggu Kehamilan Minggu 15: Usia Janin 13 Minggu Kehamilan Minggu 16: Usia Janin 14 Minggu Kehamilan Minggu 17: Usia Janin 15 Minggu Kehamilan Minggu 18: Usia Janin 16 Minggu Kehamilan Minggu 19: Usia Janin 17 Minggu Kehamilan Minggu 20: Usia Janin 18 Minggu Kehamilan Minggu 21: Usia Janin 19 Minggu Kehamilan Minggu 22: Usia Janin 20 Minggu Kehamilan Minggu 23: Usia Janin 21 Minggu Kehamilan Minggu 24: Usia Janin 22 Minggu Kehamilan Minggu 25: Usia Janin 23 Minggu



Sunday, October 26, 2008 Kehamilan Minggu 1 & 2: Awal kehamilan Posted by Dynamic at 3:15 PM



Merupakan waktu yang menggembirakan bagi anda— memiliki bayi yang sedang tumbuh dan berkembang di dalam tubuh anda adalah pengalaman yang menakjubkan! Artikel ini akan membantu anda memahami dan menikmati kehamilan anda. Anda akan mempelajarai apa yang sedang terjadi di dalam tubuh anda dan bagaimana bayi dan bertumbuh dan berubah.



Fokus pada artikel ini adalah untuk membantu anda melihat bagaimana tindakan dan aktivitas anda mempengaruhi kesehatan dan status kesehatan anda dan bayi yang sedang berkembang. Jika anda sadar mengenai bagaimana tes tertentu pada waktu tertentu, seperti sinar X, akan mempengaruhi pertumbuhan bayi, anda boleh memutuskan tindakan lain. Jika anda memahami bagaimana mengkonsumsi obat tertentu dapat membahayakan bayi anda atau menyebabkan efek tetap, anda boleh memutuskan untuk tidak memakainya. Jika anda mengetahui diet yang buruk dapat menyebabkan rasa panas dalam perut atau mual atau mengganggu pertumbuhan bayi anda, anda boleh memilih makan makanan yang sehat. Jika anda menyadari berapa banyak tindakan anda mempengaruhi kehamilan anda, anda dapat memilih dengan bijaksana, bebaskan diri anda dari rasa khawatir dan lebih menikmati kehamilan anda. Materi dalam artikel ini dibagi dalam minggu-minggu kehamilan. Ilustrasi membantu anda melihat dengan jelas bagaimana anda dan bayi anda berubah dan bertumbuh setiap minggu. Topik umum setiap minggu mencakup perhatian tertentu seperti berapa besar bayi anda, berapa besar anda, dan bagaimana tindakan anda mempengaruhi bayi anda.



Informasi dalam artikel ini tidak berarti menggantikan diskusi dengan dokter anda. Pastikan anda mendiskusikan semua masalah dengan dokter anda. Gunakan materi ini sebagai awal perbincangan anda. Hal ini akan membantu anda mengungkapkan perhatian atau minat anda. Tanda dan Gejala Kehamilan Banyak tanda dan gejala yang mengindikasikan kehamilan, tetapi sebagian besar juga menunjukkan penyebab lain. Periksakan gejala berikut ini pada dokter anda. Tanda atau gejala kehamilan dan Kemungkinan penyebab lain Terlambat datang bulan: perubahan berat badan berlebihan, stress, kelelahan, masalah hormonal, berhenti KB, menyusui, cemas Mual, dengan atau tanpa muntah: gangguan perut, keracunan makanan, stress Kelelahan: stress, depresi, pilek atau flu, anemia Perubahan payudara: ketidakseimbangan hormonal, mulai pil KB, akan menstruasi Keseringan buang air kecil: diabetes, infeksi saluran kencing, terlalu banyak konsumsi diuretik (seperti kopi) Apa yang akan anda perhatikan pertama kali? Setiap wanita berbeda. Ketika anda menduga siklus menstruasi tidak tiba, mungkin tanda atau gejala pertama dari kehamilan.



Kapan waktu melahirkan bayi anda? Awal kehamilan biasanya ditunjukkan dari awal dari siklus menstruasi terakhir anda. Artinya, untuk tujuan perhitungan dokter anda, anda hamil 2 minggu sebelum anda benar-benar hamil! Memperkirakan Batas Tanggal Anda Kebanyakan wanita tidak tahu tanggal pembuahan yang tepat, tetapi biasanya menyadari awal menstruasi terakhir mereka. Dari tanggal inilah kehamilan ditentukan. Batas tanggal penting dalam kehamilan karena membantu dokter anda menentukan kapan melaksanakan tes-tes atau



prosedur tertentu. Juga membantu mengestimasi pertumbuhan bayi dan dapat mengindikasi apakah anda melampaui batas waktunya. Bagi sebagian besar wanita, masa subur (ovulasi) sekitar pertengahan siklus bulanan mereka, atau sekitar 2 minggu sebelum awal menstruasi berikutnya. Kehamilan berakhir sekitar 280 hari, atau 40 minggu, dari awal menstruasi terakhir. Anda dapat menghitung batas tanggal anda dengan menghitung 280 hari dari hari pertama menstruasi terakhir anda. Atau menghitung mundur 3 bulan dari tanggal siklus terakhir anda dan ditambah 7 hari. Ini juga dapat memperkirakan tanggal persalinan. Contohnya, jika siklus terakhir anda mulai tanggal 20 Februari, batas tanggal anda 27 November. Menghitung kehamilan dengan cara ini memberikan masa gestasi (masa menstruasi). Kebanyakan dokter dan perawat menggunakan cara ini. berbeda dengan masa ovulasi (masa pembuahan), yang 2 minggu lebih pendek dan menentukan tanggal dari tanggal pembuahan sebenarnya. Banyak orang menghitung waktu selama kehamilan dengan minggu. Cara ini benar-benar cara termudah. Tetapi dapat membingungkan karena mulai menghitung dari kapan awal siklus anda dan anda tidak hamil sampai sekitar 2 minggu kemudian. Contohnya, jika dokter anda mengatakan anda hamil 10 minggu (dari siklus terakhir anda), pembuahan terjadi 8 minggu yang lalu. Anda mungkin mendengar referensi pada tahap kehamilan anda dengan trimester. Trimester membagi kehamilan menjadi tiga periode, setiap periode lamanya sekitar 13 minggu. Ini membantu mengelompokkan tahap perkembangan. Contohnya, Struktur tubuh bayi anda sebagian besar terbentuk dan sistem organnya berekmbang selama trimester pertama. kebanyakan keguguran terjadi selama trimester pertama. Selama trimester ketiga, sebagian besar masalah ibu yaitu terjadinya hipertensi kehamilan atau pre-eklampsia. Anda mungkin mendengar tentang bulan Lunar, mengacu pada siklus bulan sepenuhnya, yaitu 28 hari. Karena kehamilan selama 280 hari dari awal menstruasi anda sampai batas tanggal anda, kehamilan berakhir 10 bulan lunar. Definisi Waktu Masa Gestasi (masa menstruasi): mulai dari hari pertama menstruasi terakhir anda, yang sebenarnya sekitar 2 minggu sebelum anda hamil. Kebanyakan dokter menggunakan masa ini untuk membahas kehamilan anda. Rata-rata lama kehamilan: 40 minggu. Masa Ovulasi (masa pembuahan): mulai dari hari anda hamil. Rata-rata lama



kehamilan: 38 minggu. Trimester: setiap trimester berakhir sekitar 13 minggu. Ada tiga trimester dalam kehamilan. Bulan Lunar: 28 hari. kehamilan berakhir rata-rata 10 bulan lunar.



Program 40 Minggu Dalam artikel ini, kehamilan berdasarkan program 40 minggu. Dengan menggunakan metode ini, anda benar-benar hamil dalam minggu ketiga. Rincian kehamilan anda dibahas minggu per minggu diawali dengan Minggu 3. Batas tanggal anda di akhir minggu keempat puluh. Pikirkan batas tanggal anda sebagai suatu tujuan—waktu yang dinantikan dan dipersiapkan. Pembahasan tiap minguaan termasuk usia sebenarnya dari pertumbuhan bayi anda. Contohnya, dalam bab Minggu 8 anda akan melihat sebagai berikut: Minggu 8 (usia kehamilan) - Usia janin—6 Minggu (usia pembuahan) Dengan cara ini, anda akan mengetahui berapa usia bayi anda yang sedang berkembang di setiap tahap kehamilan. Penting untuk dipahami bahwa batas tanggal hanyalah estimasi, bukan tanggal yang tepat. Hanya 1 dari 20 wanita melahirkan pada batas tanggalnya. Tidak dapat dihitung dengan hari khusus (batas tanggal atau tanggal yang lebih awal). Anda dapat melihat hari-hari berlalu dan anda masih belum melahirkan. Pikirkan batas tanggal anda sebagai suatu tujuan—waktu yang dinantikan dan dipersiapkan. Akan bermanfaat bila anda mengetahui anda mengalami kemajuan. Memahami bagaimana waktu direkam selama kehamilan akan membantu. Tidak masalah bagaimana anda menghitung waktu kehamilan anda, kehamilan akan berakhir selama kehamilan itu akan berakhir. Tetapi mujizat sedang terjadi—manusia yang hidup sedang bertumbuh dan berkembang di dalam anda! Nikmati waktu menyenangkan ini dalam hidup anda. Siklus Menstruasi Anda Menstruasi adalah peluruhan normal dan berkala dari darah, lendir dan sel dari ruang rahim. Interval menstruasi biasanya 28 hari, tetapi bisa sangat bervariasi dan masih dianggap normal. Lama dan jumlah lairan menstruasi juga dapat bervariasi; biasanya 4 sampai 6 hari. Dua siklus penting sebenarnya terjadi pada saat yang sama—siklus ovarium dan siklus endometrium. Siklus ovarium menyediakan sel telur untuk pembuahan. Siklus endometrium



menyediakan tempat yang cocok untuk implantasi sel telur yang sudah dibuahi di dalam rahim anda. karena perubahan endometrium diatur oleh hormon yang dibuat dalam ovarium, dua diklus ini berhubungan erat. Siklus ovarium menghasilkan satu sel telur (ovum) untuk pembuahan. Dalam bayi perempuan yang baru lahir terdapat sekitar 2 juta sel telur. Kemudian sel telur itu berkurang sekitar 400.000 dalam gadis sebelum pubertas. Jumlah sel telur maksimum terjadi pada saat sebelum lahir. Saat janin perempuan berusia sekotar 5 bulan (4 bulan sebelum lahir), dia memiliki sekitar 6,8 juta sel telur. Beberapa wanita (sekitar 25%) mengalami rasa sakit perut bawah atau tidak nyaman pada saat ovulasi, yang disebut mittelschmerz. Hal ini dikarenakan iritasi dari cairan atau darah dari folikel yang pecah. Ada atau tidak ada gejala ini bukan bukti ovulasi terjadi atau tidak terjadi. Kesehatan Anda Mempengaruhi Kehamilan Kesehatan anda yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam kehamilan anda. nutisi yang baik, olahraga yang cukup, istirahat yang cukup dan perhatian kesehatan anda mempengaruhi kehamilan anda. Melalui artikel ini, kami menyeidakan informasi mengenai obat-obatan yang boleh anda minum, tes kesehatan yang bisa anda dapatkan, obat bebas yang mungkin anda konsumsi dan hal lainnya. Informasi ini penting bagi anda agar anda sadar bahwa tindakan anda mempengaruhi kesehatan anda dan kesehatan bayi anda yang sedang berkembang. Perawatan kesehatan yang anda terima juga dapat mempengaruhi kehamilan anda dan seberapa baik anda dapat hamil. Perawatan kesehatan yang baik juga penting untuk perkembangan dan kesehatan bayi anda. Penyedia Kesehatan Anda Anda mempunyai banyak pilihan untuk memilih penyedia kesehatan. Seorang ahli kandungan adalah seorang dokter spesialisasi perawatan wanita hamil, termausk melahirkan bayi. Ahli kandungan adalah dr. (dokter yang lulus dari sekolah kedokteran terakreditasi dan telah memenuhi persyaratan ijin medis) atau D.O (dokter obat-obatan osteopati yang lulus dari sekolah obat-obatan osteopati yang terakreditasi dan telah memenuhi persyaratan ijin medis). Keduanya dilengkapi dengan pelatihan lebih lanjut setelah sekolah kedokteran (keresidenan). Ahli kandungan spesialisasi kehamilan risiko tinggi disebut perinatologis. Beberapa wanita membutuhkan perinatologis (1 dari 10). Tanya dokter anda jika anda perlu menemui seorang spesialis, jika anda peduli dengan masalah kesehatan sebelumnya. Beberaa wanita memilih dokter keluarga. Dalam beberapa kasus, seorang ahli kandungan mungkin tidak ada karena masyarakat yang kecil atau dalam daerah terpencil. Dokter keluarga juga bekerja sebagai internis anda, obstetrik/ginekologis dan dokter anak. Banyak dokter keluarga berpengalaman dalam membantu persalinan. Jika ada masalah, dokter keluarga akan meminta anda untuk pergi ke ahli kandungan untuk perawatan prenatal anda. Juga dalam kasus bedah Cesar.



Wanita hamil kadang memilih bidan untuk perawatan mereka. Bidan yang bersertifikat adalah seorang profesional yang telah dilatih membantu persalinan kehamilan yang risiko rendah. Para bidan ini membutuhkan dokter, jika terjadi komplikasi. Komunikasi Itu Penting Penting untuk berkomunikasi dengan penyedia kesehatan anda. kehamilan adan persalinan merupakan pengalaman individu. Anda perlu bertanya apapun yang ingin anda tanyakan, seperti berikut ini. Bagaimana dengan persalinan alami? Apakah anda percaya? - Apakah ada rutinitas yang anda lakukan pada setiap pasien? Apakah setiap orang “mendapat” enema, monitor janin atau lainnya? Siapa yang menggantikan perawatan pasien bila anda pergi? - Apakah ada dokter yang akan saya temui atau yang akan merawat saya? Ekspresikan kepedulian anda dan bicarakan tentang apapun yang penting bagi anda. Penyedia kesehatan anda berpengalaman ratusan atau ribuan persalinan dan merapkan semua ini bagi kesehatan anda. Penyedia kesehatan anda harus mempertimbangkan apa yang terbaik untuk anda dan bayi anda, sementara dia berusaha menghargai permintaan “khusus” yang mungkin anda miliki. Jangan takut untuk bertanya; dokter anda mungkin sudah pernah mendengarnya. Mungkin permintaan itu tidak bijaksana atau berisiko bagi anda, tetapi penting untuk menanyakannya terlebih dahulu. Jika suatu permintaan dapat dilakukan, maka anda dapat merencanakannya bersama, mencegah perkembangan yang tak terduga. Menemukan Penyedia Kesehatan yang “Tepat” Untuk Anda Bagaimana anda menemukan seseorang “yang pas”? Jika anda sudah mempunyai seorang ahli kandungan yang anda senangi, semuanya sudah ditentukan untuk anda. Jika belum, telepon yayasan kesehatan daerah anda. Mintalah referensi untuk profesional yang menerima pasien baru yang hamil. Surat kepercayaan tambahan yaitu sertifikat kesehatan. Tidak semua dokter yang membantu persalinan bayi memiliki sertifikat kesehatan. Ini bukan suatu persyaratan. Sertifikat kesehatan berarti dokter anda telah mengikuti ujian untuk meningkatkan mutu pelayanannya pada wanita hamil dan persalinan. Sertifikat kesehatan diiberikan oleh American Board of Obstetrics and Gynecology, di bawah arahan American College of Obstetricians and Gynecologists. Jika dokter anda telah mendapatkan sertifikatnya, sering ditunjukkan dengan inisial F.A.C.O.G. di belakang nama dokter itu. Ini berarti dokter itu adalah Anggota dari American College of Obstetricians and Gynecologists. Yayasan kesehatan daerah itu dapat memberikan anda informasi ini. Ada cara lain untuk menemukan penyeida kesehatan yang akan anda senangi. Tanyakan pengalaman teman anda yang baru-baru ini melahirkan. Tanyakan pendapat bidan di rumah sakit daerah anda. Media seperti Directory of Medical Spesialities atau Directory of the American Medical Association, tersedia di banyak perpustakaan Amerika. Di Kanada, terdapat



Canadian Medical Directory. Dokter lainnya, seperti dokter anak atau dokter spesialis penyakit dalam, juga menyediakan referensi. Bagaimana Tindakan Anda Mempengaruhi Perkembangan Bayi Anda Tidak pernah terlalu dini untuk memikirkan bagaimana aktivitas dan tindakan anda dapat mempengaruhi perkembangan bayi anda. Banyak zat yang biasa anda gunakan mempunyai efek yang merugikan bagi bayi yang anda kandung. Zat-zat ini termausk obat-obatan, tembakau, alkohol, dan kafein. Berikut ini adalah pembahasan merngenai merokok dan penggunaan alkohol. Nicoderm dan Nicorette Banyak studi menunjukkan efek membahayakan dari merokok selama kehamilan. Efek khusus dari Nicoderm dan Nicorette pada perkembangan janin tidak diketahui. Tetapi, jika anda hamil, para peneliti menyarankan untuk menghindari merokok.



Merokok Merokok mempunyai efek membahayakan bagi kehamilan. Wanita hamil yang merokok 20 batang sehari (satu bungkus) menghisap asap tembakau lebih dari 11.000 kali dalam rata-rata kehamilan! Asap tembakau terdiri sari banyak zat yang membahayakan, seperti nikotin, karbon monoksida, hidrogen sianida, tar, resin, dan agen penyebab kanker (karsinogen). Zat-zat ini dapat menggangu perkembangan bayi anda secara tunggal atau bersamaan. Tips Berhenti Merokok - Daftar hal yang dapat anda lakukan selain merokok, khususnya aktivitas yang melibatkan tangan anda, seperti puzzle atau menjahit. - Daftar barang yang ingin anda beli untuk diri anda atau bayi anda. Pakai uang rokok anda untuk membeli barang-barang ini. Kenali semua “pemicu”—apa yang menyebabkan anda ingin merokok. Buat rencana untuk menghindari atau mengatasi semua hal ini. - Daripada merokok setelah makan, lebih baik gosok gigi anda, cuci piring, dan pergi berjalan-



jalan. - Jika anda selalu merokok saat menyetir, bersihkan mobil anda dalam dan luar dan gunakan penyegar ruangan. Bernyanyi dengan radio atau kaset. Untuk sementara naik bus. - Banyak minum air.



Bukti ilmu pengetahuan menunjukkan merokok selama kehamilan meningkatkan risiko kematian janin atau kerusakan jnain. Merokok mengganggu penyerapan vitamin B dan C dan asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat pada persarafan dan meningkatkan risiko komplikasi pada wanita hamil. Selama lebih dari 20 tahun, kami mengetahui bayi yang lahir dari ibu yang merokok mempunyai berat badan kurang dari 7 ons (200 g). Itulah sebabnya terdapat peringatan pada bungkus rokok terhadap bahaya merokok bagi wanita hamil. Berat badan yang rendah berhubungan langsung dengan jumlah rokok yang dihisap sang ibu. Efek ini tidak muncul pada bayi lainnya jika ibu tidak merokok pada kehamilan berikutnya. Terdapat hubungan langsung antara merokok dengan gangguan pertumbuhan janin. Anak-anak yang lahir dari ibu yang merokok selama kehamilan mempunyai nilai IQ yang lebih rendah dan meningkatkan insiden gangguan membaca daripada anak-anak yang lahir dari ibu yang tidak merokok. Insiden dari sindrom disfungsi otak ringan (hiperaktivitas) juga dilaporkan lebih tinggi di antara anak-anak yang ibunya merokok selama kehamilan. Merokok selama kehamilan meningkatkan risiko keguguran dan kematian janjin atau kematian bayi segera setelah lahir. Risiko ini juga berhubungan langsung dengan jumlah rokok yang dihisap wanita hamil. Risiko meingkat sebesar 35% pada wanita yang merokok lebih dari satu bungkus sehari. Merokok juga meningkatkan insiden komplikasi serius pada calon ibu. Contohnya, abruptio placenta, yang dibahas dalam Minggu 33. Risiko terjadi abruptio placenta meningkat hampir 25 % pada perokok moderat dan lebih dari 65 % pada perokok berat. Placenta previa (dibahas dalam Minggu 33) juga terjadi lebih sering pada perokok. Angka kejadian meningkat 25% pada perokok moderat dan 90% pada perokok berat. Efek membahayakan pada kesehatan umum yang disebabkan karena merokok banyak sekali dan termasuk meningkatkan risiko terhadap penyakit: Penyakit paru, seperti bronkitis kronik, emfisema, dan kanker. - Penyakit kardovaskuler, termasuk penyakit jantung iskhemik, penyakit peripheral vaskuler atau arteriosklerosis.



Kanker - Penyakit radang dinding perut.



kandung



kemih.



Sebagai tambahan, perokok mempunyai angka mortalitas 30 sampai 80% lebih tinggi daripada nonperokok. Apa yang dapat anda lakukan? Sederhana tetapi tidak mudah—berhenti merokok. Dalam keadaan yang lebih realistik, seorang wanita yang merokok selama kehamilan akan memperoleh manfaat dari mengurangi atau berhenti merokok sebelum atau selama kehamilan—dan juga bagi bayinya yang sedang berkembang. Beberapa studi menunjukkan bahwa nonperokok dan janinnya yang merupakan perokok pasif juga terpapar pada nikotin dan zat membahayakn lainnya. Mungkin kehamian dapat menjadi motivasi yang baik bagi semua orang di keluarga untuk berhenti merokok! Penggunaan Alkohol Penggunaan alkohol oleh wanita hamil menimbulkan risiko. Peminum moderat meningkatkan kemungkinan keguguran. Konsumsi alkohol yang berlebihan selama kehamian sering menyebabkan kelainan janin. Penggunaan alkohol kronis dalam kehamian dapat menyebabkan kelainan perkembangan janin yang diosebut fetal alcohol syndrome (FAS). FAS dicirikan dengan retardasi pertumbuhan sebelum dan setelah kelahiran, dan cacat pada anggota badan, karakteristik jantung dan wajah. Karakteristik wajah dapat diketahui—hidung menengadah dan pendek, rahang atas rata dan mata tampak “berbeda.” Anak dengan FAS juga mempunyai masalah kelakuan. Anak-anak dengan FAS sering mengalami gangguan berbicara, gangguan fungsi motorik. Mortalitas perinatal (masa sebelum, selama dan tidak lama setelah kelahiran) yaitu 15 sampai 20%. Sebagian besar studi menunjukkan wanita yang minum empat sampai lima gelas alkohol mempunyai kemungkinan untuk terjadinya FAS. Tetapi abnormalitas ringan berhubungan dengan dua gelas alkohol sehari (1 ons alkohol). Gangguan lebih ringan ini sebagai akibat fetal alcohol eksposure (FAE), suatu kondisi yang dapat dikarenakan alkohol yang sangat sedikit. Hal ini menuntun para peneliti untuk menyimpulkan baha tidak ada level aman terhadap konsumsi alkohol selama kehamilan. Untuk alasan ini, semua minuman alkohol di Amerika disertai label peringatan sama seperti pada kemasan rokok. Peringatan itu menyarankan wnaita untuk menghindari alkohol selama kehamilan karena kemungkinan masalah janin, termasuk paparan alkohol pada janin dan sindrom alkohol pada janin. Mengkonsumsi obat dengan alkohol meningkatkan kemungkinan gangguan pada bayi. Analgesik, antidepresan, dan antikonvulsan menyebabkan masalah utama. Beberapa peneliti menyimpulkan ayah dengan konsumsi alkohol berat sebelum pembuahan juga menyebabkan sindrom alkohol pada janin. Konsumsi alkohol pada ayah merupakan salah satu penyebab dari intrauterine-growth retardation (retardasi pertumbuhan dalam rahim).



Sebagai peringatan, sangat berhati-hati dengan penggunaan obat bebas untuk batuk dan pilek. Banyak yang berisi alkohol—beberapa sebesar 25%! Beberapa wanita bertanya apakah mereka bisa mimum sedikit. Banyak sekali pertentangan mengenai hal ini karena tidak diketahui level aman konsumsi alkohol selama kehamilan. Mengapa mengambil risiko? Demi kesehatan janin anda, jauhkan diri dari alkohol selama kehamilan. Tanggung jawab mencegah semua masalah ini berada di pundak anda! Alkohol dalam masakan Sebagian besar wanita mengethaui bahwa mereka harus menghindari alkohol selama kehamilan, tetapi bagaimana dengan resep masakan yang menggunakan alkohol? Aturan yang baik mengatakan tidak apa-apa memakan makanan yang mengandung alkohol jika dibakar atau dididihkan minimal selama 1 jam. Memasak dengan waktu yang lama menyebabkan kandungan alkohol sebagian besar keluar.



Gizi anda Jika berat badan anda normal sebelum kehamilan, anda perlu meningkatkan pemasukan kalori selama kehamilan. selama trimester pertama (13 minggu pertama), anda harus memakan kirakira sejumlah 2.200 kalori per hari. Selama trimester kedua dan ketiga, anda mungkin perlu tambahan 300 kalori per hari. Ekstra kalori memberikan energi yang dibutuhkan tubuh anda untuk anda dan janin anda. Bayi anda menggunakan energi untuk membentuk dan menyimpan protein, lemak, dan karbohidrat. Bayi anda membutuhkan energi agar tubuhnya bisa berfungsi. Kalori ekstra juga mendukung perubahan tubuh anda. Rahim anda membesar dan volume darah anda meningkat sekitar 50%. Anda dapat memenuhi kebutuhan gizi anda dengan makan yang seimbang, diet yang bervariasi. Kualitas kalori anda juga penting. Jika suatu bahan makanan tumbuh di tanah atau di pohon (berarti segar), akan lebih baik untuk anda daripada makanan kotak atau kaleng. Hati-hati mengenai tambahan ekstra 300 kalori pada rencana nutrisi anda—tidak berarti anda menggandakan porsi. Apel sedang dan segelas yogurt rendah lemak sejumlah 300 kalori! Anda Juga Harus Tahu Hepatitis dalam Kehamilan Hepatitis adalah infeksi virus di hati. Penyakit ini merupakan salah satu infeksi paling serius



yang dapat terjadi selama kehamilan. Hepatitis B bertangung jawab pada hampir setengah kasus hepatitis di Amerika. yang di tularkan melalui hubungan seksual atau menggunakan jarum bekas. Orang-orang yang berisiko terkena hepatitis B termasuk orang dengan riwayat penggunakan obat intravena, riwayat penyakit menular seksual atau terpapar dengan orang atau hasil darah yang mengandung hepatitis B. Hepatitis B dapat ditularkan pada janin dari wanita hamil. Gejala-gejala hepatitis Gejala Jaundice Urin - Rasa sakit di atau sekitar hati atau perut bagian atas



antara seperti (kulit



lain: Mual flu kuning) gelap



Hepatitis B didiagnosis dengan tes darah. Di sebagian besar daerah, wanita diperiksa hepatitis B pada awal kehamilan. Jika hasilnya positif, bayi anda menerima imun globulin (antibodi melawan hepatits). Sekarang disarankan semua bayi yang baru lahir menerima vaksin hepatitis tidak lama setelah lahir. Tanyalah dokter anak anda apakah vaksin ini tersedia di daerah anda. Jurnal Trimester Pertama Olahraga Rencana saya untuk memulai atau melanjutkan program olahraga (aerobik dan kebugaran): Jenis olahraga yang mungkin dapat saya nikmati selama kehamilan: Di mana saya dapat menemukan waktu untuk berolahraga: Perhatian dan pertanyaan untuk dokter pada pemeriksaan saya berikutnya.



Tabel Penambahan Berat Badan Anda Selama Kehamilan Minggu



berat badan



penambahan



setiap 4 minggu



berat badan 4 minggu



4 8 12 16 20 24 28 32 36 40 Total penambahan berat badan kehamilan Artikel yang Berhubungan Panduan Kehamilan dan Kelahiran                      



Persiapan Kehamilan Kehamilan Minggu 3: Usia janin: 1 minggu Kehamilan Minggu 4: Usia janin 2 Minggu Kehamilan Minggu 5: Usia janin 3 minggu Kehamilan Minggu 6: Usia janin 4 Minggu Kehamilan Minggu 7: Usia janin 5 Minggu Kehamilan Minggu 8: Usia Janin 6 Minggu Kehamilan Minggu 9: Usia Janin 7 Minggu Kehamilan Minggu 10: Usia Janin 8 Minggu Kehamilan Minggu 11: Usia Janin: 9 Minggu Kehamilan Minggu 12: Usia Janin 10 Minggu Kehamilan Minggu 13: Usia Janin 11 Minggu Kehamilan Minggu 14: Usia Janin 12 Minggu Kehamilan Minggu 15: Usia Janin 13 Minggu Kehamilan Minggu 16: Usia Janin 14 Minggu Kehamilan Minggu 17: Usia Janin 15 Minggu Kehamilan Minggu 18: Usia Janin 16 Minggu Kehamilan Minggu 19: Usia Janin 17 Minggu Kehamilan Minggu 20: Usia Janin 18 Minggu Kehamilan Minggu 21: Usia Janin 19 Minggu Kehamilan Minggu 22: Usia Janin 20 Minggu Kehamilan Minggu 23: Usia Janin 21 Minggu



 



Kehamilan Minggu 24: Usia Janin 22 Minggu Kehamilan Minggu 25: Usia Janin 23 Minggu