Apa Saja Penyebab Keracunan Makanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Apa Saja Penyebab Keracunan Makanan? Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia. Makanan yang baik tentunya harus memenuhi kandungan nutrisi serta persyaratan kesehatan dan kebersihan. Namun, mengapa keracunan makanan masih sering terjadi?



Suatu bahan makanan dapat disebut sebagai makanan, apabila bahan makanan tersebut dapat atau siap untuk dimakan. Bahan makanan merupakan media yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme, sehingga kerusakan makanan biasanya ditimbulkan dengan mudah oleh mikroorganisme. Masalah yang sering dihadapi akibat kerusakan makanan adalah masalah keracunan. Faktor-faktor yang berperan terhadap terjadinya keracunan makanan, yaitu:  Faktor makanan itu sendiri  Bahan kimia beracun dalam makanan  Bahan tambahan dalam makanan Keracunan sebagai akibat dari aktivitas mikroorganisme dibedakan menjadi food intoxication dan food infection. Food intoxication terjadi karena makanan tercemar oleh toksin, sedangkan food infection terjadi karena makanan terkontaminasi oleh parasit, protozoa atau bakteri patogen. Keracunan makanan yang sering terjadi umumnya disebabkan karena makanan mengandung eksotoksin, yang dihasilkan oleh Clostridium botulinum atau enterotoksin yang dihasilkan oleh Staphyilococci. Bakteri patogen yang sering mencemari makanan yaitu Salmonella, Proteus, Escherichia, dan Pseudomonas. Oleh sebab itu, sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang telah dimasak atau diolah dengan sempurna untuk menghindari terjadinya kontaminasi dari bakteri-bakteri tersebut.



Pada dasarnya semua bahan kimia adalah beracun. Efek atau pengaruhnya?terhadap kesehatan sangat?berbeda-beda dan tergantung dari jumlah zat kimia yang masuk ke dalam tubuh. Contohnya senyawa merkuri dapat menimbulkan kelainanan genetik atau keracunan. Sedangkan senyawa organik yang mengandung cincin benzena, senyawa nikel, dan chrom dapat bersifat karsinogenik atau menyebabkan terjadinya kanker. Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan dapat mempunyai ataupun tidak mempunyai nilai gizi. Bahan tambahan makanan berfungsi sebagai penambah citarasa, tekstur, pengental, pemanis, pewarna, pengawet, dan penguat rasa serta aroma. Beberapa bahan tambahan yang dilarang digunakan dalam makanan yaitu asam borat dan senyawanya, formalin, minyak nabati yang dibrominasi, asam dietil pirokarbonat, Rhodamin B, Ponceau 3R, Violet 6B, Orange G, Orange RN, dan lain-lain. Di lingkungan sekitar kita,?seringkali terlihat banyak makanan yang? beredar dengan leluasa dan dijual tanpa terkontrol kualitas dan keamanannya. Hal itu disebabkan karena hampir sebagian besar produk makanan tersebut dihasilkan oleh produsen yang bersifat tradisional, yakni proses produksinya masih jauh memenuhi persyaratan standar untuk kesehatan dan keamanan makanan. Hal itulah yang menyebabkan sering timbulnya masalah keracunan makanan, baik massal maupun individual. Hal tersebut seharusnya tidak akan terjadi jika produsen memahami arti kebersihan dan keselamatan makanan. Selain itu, peraturan yang tegas dari pemerintah sangat diperlukan untuk mengontrol kualitas dan keamanan dari setiap jenis makanan yang diproduksi.



Enam Langkah Mencegah Keracunan Makanan! Kamis, 11 November, 2004 oleh: Gsianturi



Enam Langkah Mencegah Keracunan Makanan! Gizi.net - Makanan bisa menyehatkan, bisa pula menyusahkan. Bikin sehat bila higienis dan mencukupi kebutuhan gizi. Bikin susah kalau ditebengi "penumpang gelap" berupa racun atau kuman.



Dengan penanganan sempurna sejak pemilihan bahan makanan hingga penyajiannya, keracunan yang bisa berakibat fatal bisa dicegah. Masih ingat kasus keracunan makanan yang menimpa sejumlah demonstran penentang pemilihan Sutiyoso sebagai Gubernur DKI Jakarta September 2002? Korban terkapar kesakitan usai mengonsumsi makanan kecil sampai harus ditandu ke rumah sakit. Usut punya usut, makanan kecil yang mereka santap ternyata dibubuhi racun sianida. Diduga, sengaja dilakukan oleh "dermawan siluman". Kasus keracunan makanan macam itu boleh dibilang bentuk "kecelakaan" yang sering terjadi. Pesta pernikahan, ulang tahun, penyediaan makanan bagi karyawan suatu perusahaan, dsb. adalah beberapa contoh lain kegiatan melibatkan makanan yang ditengarai rawan keracunan. Dengan kata lain, kegiatan penyediaan makanan dalam jumlah besar seperti dilakukan perusahaan katering, rumah makan, dan industri makanan, berpeluang memunculkan masalah keracunan. Kalau kasus keracunan, kerugian akan menimpa banyak pihak. Konsumen mendapat rasa sakit. Bahkan pada ke-lompok berisiko tinggi seperti balita, lansia, atau orang sa-kit bisa berisiko kematian. Sementara produsen atau pe-nyedia makanan akan menderita penurunan, atau kehilangan, kepercayaan konsumen. Biang keladinya macam-macam Keracunan makanan sejatinya gejala klinis atau gangguan kesehatan akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi racun. Bisa berasal dari bahan kimia, racun alami makanan, atau mikroorganisme. Kalau terjadi akibat bahan kimia, biasanya itu gara-gara kecerobohan atau kesengajaan. Bahan itu di antaranya sianida, pestisida yang digunakan berlebihan pada produk pertanian, dan bahan kimia rumah tangga. Makanan yang dari sononya sudah menyimpan racun juga bisa menimbulkan keracunan. Biasanya akibat pengolahan atau pemasakannya kurang sempurna atau dikonsumsi mentah-mentah. Contoh, singkong dan daunnya mengandung zat amidalin. Sewaktu-waktu asam sianidanya dapat terlepas dari ikatannya sehingga bisa menimbulkan keracunan sianida. Biji jengkol mengandung asam jengkol yang sukar larut dalam air. Kentang dengan racun solanin bisa menimbulkan gejala muntah-muntah, diare, sakit kepala, sakit perut, dan badan lemah. Mikroorganisme yang mencemari makanan berulah dengan cara mengeluarkan racun (bacterial food poisoning) atau menginfeksi saluran pencernaan (bacterial food infection). Clostridium botulinum adalah contoh mikroorganisme yang meracuni dengan cara mengeluarkan racun. Penderita yang terserang toksin ini umumnya meninggal karena kesulitan bernapas. Bakteri ini sering terdapat pada makanan kaleng yang sudah rusak, umpamanya kaleng kembung, berkarat, bocor, segel rusak, isinya menggelembung, berbau, atau berwarna tak normal. Juga Pseudomonas cocovenans yang menghasilkan racun pada tempe bongkrek, dan Staphylococcus aureus yang mengeluarkan toksin pada makanan berprotein tinggi (daging, telur, susu, ikan) dan makanan yang disiapkan dalam jumlah besar.



Sedangkan yang menginfeksi saluran pencernaan di antaranya Salmonella sp., penyebab salmonellosis. Orang bisa menularkan penyakit ini bila menderita sakit atau sebagai carrier. Makanan yang sering tercemar salmonela antara lain daging atau hasil olahannya, telur retak, dan makanan yang disimpan pa-da suhu 10 - 60 derajat C (danger zone). Jangan abaikan kebersihan diri Ada enam langkah mencegah keracunan seperti dimasyarakatkan Departemen Kesehatan RI. Tidak cuma untuk sektor industri, tapi bisa pula untuk tingkat rumah tangga. Langkah itu dimulai dari pemilihan bahan makanan, penyimpanan makanan mentah, pengolahan bahan makanan, penyimpanan makanan jadi, pengangkutan, dan penyajian. Semua itu bertujuan menyediakan makanan sehat dan aman dikonsumsi, dengan menekankan pentingnya aspek higiene dan sanitasi. Biasanya, bahan makanan dibagi menjadi dua jenis: yang tidak mudah rusak dan tahan lama, serta yang mudah rusak. Yang tahan lama biasanya dibeli dalam jumlah besar dan disimpan sebagai persediaan. Sedangkan yang mudah rusak lebih sering dibeli dadakan. Saat belanja inilah tahap pemilihan bahan makanan mulai dilakukan. Pemilihan bahan akan lebih efektif bila dibeli dalam jumlah terbatas. Khusus untuk makanan mudah rusak, proses seleksi lebih baik dilakukan saat pengolahan. Lalu seleksi makanan yang tidak mudah rusak dilakukan saat penyimpanan. Yang berkondisi tidak baik disingkirkan agar tidak mencemari bahan makanan lain yang berkondisi baik. Menyimpan bahan makanan yang tidak mudah rusak dan yang mudah rusak juga perlu dibedakan. Yang gampang rusak disimpan di lemari es atau gudang berpendingin. Yang awet cukup ditaruh di gudang biasa atau lemari bahan makanan. Yang penting, tempatnya bebas tikus, menerapkan prinsip FIFO (first in first out), mudah dibersihkan, dan penempatan-nya dipisahkan dari bahan kimia. Langkah ketiga, pengolahan bahan makanan menjadi makanan siap santap, yang merupakan salah satu titik rawan terjadinya keracunan. Banyak kasus keracunan terjadi karena tenaga pengolahnya tidak memperhatikan aspek higiene dan sanitasi. Soal sepele seperti kebersihan kuku, pakaian kerja, dan rambut sering diabaikan, padahal bisa berakibat fatal. Perilaku kurang baik, macam merokok saat mengolah makanan, tidak mencuci tangan setelah dari kamar kecil, dan tetap mengolah makanan meskipun dalam keadaan sakit memperbesar risiko terjadinya keracunan. Sesudah diolah, makanan umumnya disimpan lebih dulu, lalu diangkut untuk disajikan. Terjadinya kontaminasi pada tiga tahap terakhir bisa sangat berbahaya, karena makanan sudah dalam keadaan matang atau siap santap. Khusus untuk di rumah, hati-hati dengan makanan setengah matang. Jangan pernah menyimpannya secara sembarangan hanya karena berpikiran akan dimasak lagi. Bisa jadi suhu untuk memanaskan makanan menjadi setengah matang tidak cukup untuk membunuh kuman. Jadi, lebih baik simpan makan-an setengah matang dalam wadah tertutup untuk meng-hindari kontaminasi. Lalu, panaskan sampai



sempurna ketika hendak disajikan. Sebagian besar bakteri akan tewas oleh panas. Simpan sisa makanan Kalau keracunan telanjur terjadi, tentu saja diperlukan langkah penyelamatan. Korban segera dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat. Sementara sisa makanan segera disimpan di lemari pendingin. Jumlah yang diamankan tak perlu banyak-banyak, cukup setengah hingga satu piring kecil. Pada hari itu pula laporkan kejadiannya kepada Dinas Kesehatan, Puskesmas, atau rumah sakit terdekat. Dugaan penyebab keracunan biasanya diketahui setelah petugas kesehatan melakukan serangkaian wawancara dengan korban dan penyedia makanan. Sedangkan kesimpulan akhir penyebab keracunan akan diketahui dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sisa makanan. Contoh makanan biasanya akan diambil petugas kesehatan untuk diperiksa di lab setelah mendapatkan laporan. Ada banyak pemeriksaan yang akan dilakukan. Selain pemeriksaan kimiawi, juga biologis. Biaya pemeriksaan menjadi tanggung jawab pemerintah. Jadi, tidak perlu pusing memikirkan soal biaya untuk itu. Menghadapi kemungkinan terjadinya keracunan, ada baiknya dilakukan penyimpanan "arsip" makanan setiap kali mengadakan pesta atau hajatan. Yang dimaksud "arsip" makanan yaitu sejumlah kecil makanan yang disisihkan dan disimpan di lemari pendingin untuk bahan pemeriksaan bila terjadi keracunan makanan. Bagaimanapun, langkah terbaik tentu saja mencegah sebelum keracunan terjadi. (intisari)



DEFINISI Keracunan bahan kimia dalam makanan merupakan akibat dari memakan tanaman atau hewan yang mengandung racun. KERACUNAN JAMUR (CENDAWAN) Keracunan jamur dapat diakibatkan karena makan satu dari beberapa jenis dari jamur yang ada. Kekuatan racunnya bervariasi tergantung kepada: - jenis jamur - musim pertumbuhan jamur - cara memasak jamur. Pada keracunan yang disebabkan oleh Inocybe dan Clitocybe, bahan yang berbahaya adalah muskarin. Gejala yang timbul beberapa menit sampai 2 jam setelah makan, bisa berupa: - peningkatan produksi air mata dan air liur - pupil yang mengecil



-



berkeringat muntah kram perut diare pusing linglung koma kejang (kadang-kadang).



Dengan pengobatan yang tepat, biasanya akan terjadi penyembuhan dalam waktu 24 jam, meskipun bisa terjadi kematian dalam waktu beberapa jam. Keracunan faloidin yang disebabkan karena memakan Amanita phalloides, gejalanya timbul dalam 6-24 jam. Gejala-gejala saluran pencernaan yang timbul mirip dengan keracunan muskarin, dan kerusakan ginjal bisa menyebabkan berkurangnya produksi air kemih atau tidak ada sama sekali. Sakit kuning karena kerusakan hati akan muncul dalam 2-3 hari. Kadang-kadang gejala akan hilang dengan sendirinya, tetapi hampir 50% penderita akan meniggal dalam 5-8 hari. KERACUNAN TANAMAN DAN SEMAK-SEMAK Keracunan akibat tanaman dan semak-semak terjadi karena makan daundaunan dan buah-buahan dari tanaman dan semak-semak liar. Akar hijau dan akar yang bertunas mengandung solanin, yang bisa menyebabkan mual ringan, muntah, diare dan kelemahan. Fava beans menyebabkan pemecahan sel-sel darah merah (favisme), biasanya merupakan kelainan yang diturunkan. Keracunan ergot dapat disebabkan karena makan gandum yang tercemar oleh jamur Claviceps purpures. Buah dari pohon Koenig menyebabkan muntah Jamaika. KERACUNAN MAKANAN LAUT Keracunan makanan laut bisa disebabkan oleh ikan bertulang atau kerang. Biasanya keracunan ikan merupakan akibat dari 3 jenis racun, yaitu siguatera, tetraodon atau histamin. Keracunan siguatera dapat terjadi setelah makan salah satu dari ebih dari 400 jenis ikan dari pantai tropik di Florida, India Barat atau Pasifik. Toksin dihasilkan oleh dinoflagelata, suatu organisme laut yang sangat kecil, yang dimakan oleh ikan dan terkumpul di dalam dagingnya. Ikan yang lebih



besar dan lebih tua lebih berracun daripada ikan yang lebih kecil dan lebih muda. Gejala bisa dimulai dalam 2-8 jam setelah makan ikan. Kram perut, mual, muntah, dan diare dapat terjadi selama 6-17 jam. Selanjutnya akan timbul gatalgatal, perasaan seperti tertusuk jarum, sakit kepala, nyeri otot, perasaan panas dan dingin yang silih berganti dan nyeri di daerah wajah. Gejala dari keracunan tetraodon dari ikan puffer, yang paling banyak ditemukan di perairan Jepang, sama dengan keracunan siguareta. Kematian dapat terjadi akibat dari kelumpuhan otot-otot pernafasan. Keracunan histamin dari ikan makerel, tuna dan lumba-lumba biru (mahimahi), terjadi jika jaringan ikan yang rusak setelah ditangkap, menghasilkan histamin dalam jumlah yang besar. Jika dimakan, histamin akan segera menyebabkan kemerahan di muka. Juga bisa timbul mual, muntah, nyeri perut dan kaligata ( urtikaria) yang terjadi beberapa menit setelah makan ikan tersebut. Gejala-gejala tersebut biasanya berlangsung kurang dari 24 jam. Dari Juni sampai Oktober, terutama di pantai Pasifik dan New England, kerangkerangan (remis, remis besar, tiram) dapat memakan dinoflagelata yang mengandung racun. Dinoflagelata ini ditemukan dalam jumlah besar di lautan pada waktu-waktu tertentu, dimana air tampak berwarna merah, dan disebut pasang merah. Mereka menghasilkan toksin yang menyerang saraf (neurotoksin) dan menyebabkan keracunan kerang paralitik. Toksin ini akan tetap ada, bahkan setelah kerang tersebut dimasak. Gejala awalnya berupa rasa tertusuk-tusuk jarum di sekitar mulut, dimulai dalam 5-30 menit setelah makan. Selanjutnya timbul mual, muntah dan kram perut. Sekitar 25% penderita mengalami kelemahan otot dalam beberapa jam berikutnya. Kadang-kadang kelemahan ini berkembang menjadi kelumpuhan pada lengan dan tungkai. Kelemahan pada otot-otot pernafasan, kadang sedemikian beratnya sehingga menyebabkan kematian. KERACUNAN BAHAN-BAHAN PENCEMAR Keracunan bahan-bahan pencemar bisa menyerang orang-orang yang memakan : - buah-buahan dan sayur-sayuran yang tidak dicuci, yang disemprot dengan arsen, timah hitam atau insektisida organik - larutan asam yang disimpan dalam wadah tembikar yang dilapisi timah hitam - makanan yang disimpan dalam wadah yang dilapisi kadmium.



SINDROMA RUMAH MAKAN CINA Sindroma Rumah Makan Cina bukan merupakan suatu keracunan bahan kimia dalam makanan. Hal ini lebih mengarah kepada reaksi hipersensitivitas terhadap monosodium glutamat (MSG), suatu penyedap rasa yang sering digunakan dalam masakan Cina. Pada orang-orang yang sensitif, MSG bisa menyebabkan tekanan pada wajah, nyeri dada dan rasa terbakar di seluruh tubuh. Jumlah MSG yang bisa menyebabkan gejala-gejala tersebut, bervariasi pada setiap orang. PENGOBATAN Untuk mengeluarkan racun dari tubuh, biasanya dilakukan pencucian lambung (lavase lambung, bilas lambung). Obat-obatan seperti sirup ipekak dapat digunakan untuk merangsang muntah dan obat pencahar digunakan untuk mengosongkan usus. Jika muntah dan mual berlangsung terus menerus, maka diberikan cairan intravena (melalui pembuluh darah) yang mengandung gula dan garam untuk memperbaiki dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. Pereda nyeri mungkin diperlukan bila kram perut sangat hebat. Mungkin juga diperlukan alat bantu nafas dan perawatan di ruang intensif. Siapapun yang menjadi sakit setelah makan jamur yang tidak dikenal, harus mencoba untuk segera muntah dan memeriksakan muntahannya ke laboratorium, karena jamur yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda pula. Atropin diberikan untuk keracunan muskarin. Pada keracunan faloidin, diberikan makanan yang mengandung banyak karbohidrat dan infus cairan dekstrosa dan natrium klorida, yang akan membantu memperbaiki kadar gula yang rendah dalam darah ( hipoglikemia) yang disebabkan oleh kerusakan hati. Manitol, yang diberikan melalui infus, kadang-kadang digunakan untuk mengatasi keracunan siguatera yang berat. Anti-histamin (penghalang histamin) diberikan untuk mengurangi gejala-gejala karena keracunan histamin dari ikan.



C.P3K ATAS KERACUNAN Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) terhadap korban yang terkena bahan toksik, secara garis besar adalah sebagai berikut :      











Bila bahan kimia terhirup, maka bawa korban ke lingkungan dengan udara bersih. Bila bahan kimia masuk mata, cuci bersih dengan air mengalir terus menerus selama 5-10 menit. Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia dengan cara adsorpsi. Meminumkan air untuk pengenceran. Meminumkan susu untuk menetralkan dan mengadsorpsi asam atau basa kuat dan fenol. Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat diberikan garam laksania (hanya boleh dilakukan oleh Paramedis!!!) (MgSO4, Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan membuat racun terencerkan. Jika keracunan sudah agak lama, maka korban dibuat muntah untuk mengosongkan lambung, dengan pemberian larutan NaCl (garam dapur) hangat. Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih pingsan atau keracunan deterjen, bensin, BTX (Benzene, Toluen, Xylene), CCl4. Segera bawa ke klinik.



Pertolongan Pertama Pada Keracunan



Mungkin kita sering mendengar berita di Koran, majalah, atau televisi bahwa sekelompok pekerja di pabrik tiba-tiba muntah dan pusing setelah melahap jatah makan siang yang disediakan oleh catering. Atau tamu undangan yang tiba-tiba mencret setelah menyantap hidangan dalam acara pesta pernikahan. Kira-kira apa yang ada di pikiran kita? Keracunan kah? Ya betul kita bisa mencurigai seseorang dicurigai menderita keracunan bila : 1.



2.



3.



4.



Seorang yang sehat mendadak sakit. Gejalanya tak sesuai dengan suatu kadaan patologik tertentu. Gejalanya menjadi cepat karena dosis yang besar. Keracunan kronik diduga bila penggunaan obat dalam waktu yang lama atau lingkungan pekerjaan yang berhubungan dengan zat-zat kimia.



Keracunan adalah masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Zat yang dapat menimbulkan keracunan dapat berbentuk : 1. Padat, misalnya obat-obatan, makanan 2. Gas, misalnya CO 3. Cair, misalnya alcohol, bensin, minyak tanah, zat kimia. Seseorang dapat mengalami keracunan dengan cara :



1. Tertelan melalui mulut, keracunan makanan, minuman. 2. Terhisap melalui hidung, misalnya keracunan gas CO 3. Terserap melalui kulit/mata, misalnya keracunan zat kimia Berikut ini adalah Macam-Macam Keracunan yang sering terjadi di masyarakat 1.Keracunan Alkohol Gejala keracunan alkohol : 1. 2. 3. 4.



Kekacauan mental Pupil mata dilatasi (melebar) Sering muntah-muntah Bau alkohol



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan awal : 1.



2.



3.



4.



Upayakan muntah bila pasien sadar Pertahankan agar pernapasan baik Bila sadar, beri minum kopi hitam Bawa ke sarana kesehatan



2. Keracunan asetosal/aspirin/naspro Gejala keracunan asetosal/aspirin/naspro : 1. 2. 3. 4. 5.



Nafas dan nadi cepat Gelisah Nyeri perut Muntah (sering bercampur darah) Sakit kepala



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama : 1. Upayakan pertolongan dengan membuat nyaman pasien 2. Bila sadar beri minum air atau susu 3. Bawa ke sarana kesehatan 3. Keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya Gejala keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya :



1. 2. 3. 4.



Refleks berkurang Depresi pernapasan Pupil kecil  akhirnya dilatasi (melebar) Shock  bisa koma



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan Pertama : 1. Bila penderita sadar, berikan minum hangat serta upayakan agar penderita muntah 2. Bila penderita tidak sadar, bersihkan saluran pernapasan 3. Penderita dibawa ke sarana kesehatan terdekat 4.Keracunan arsen/racun tikus : Gejala keracunan arsen/racun tikus : 1. 2. 3. 4. 5.



Perut dan tenggorokan terasa terbakar Muntah, mulut kering Buang air besar seperti air cucian beras. Nafas dan kotoran berbau bawang Kejang  syok



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama : 1. Usahakan agar dimuntahkan 2. Beri minum hangat /susu atau larutan norit 3. Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit 5.Keracunan bensin/minyak tanah Gejala keracunan bensin/minyak tanah : 1. Inhalasi : nyeri kepala, mual,lemah, sesak nafas 2. Ditelan : Muntah,diare, sangat berbahaya jika terjadi aspirasi (terhisap saluran pernafasan) Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama : 1. Jangan lakukan muntah buatan 2. Beri minum air hangat 3. Segera kirim kepuskesmas/rumah sakit 6.Keracunan makanan laut Beberapa jenis makanan laut seperti kepiting, rajungan dan ikan lautnya dapat menyebabkan keracunan ;



Gejala : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Masa laten 1/3 – 4 jam Rasa panas disekitar mulut Rasa baal pada ekstremitas Lemah Mual, muntah Nyeri perut dan diare



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama: 1. Netralisir dengan cairan 2. Upayakan muntah 7.Keracunan jengkol Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan yaitu jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya. Gejala : 1. 2. 3. 4.



Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkol Sakit pinggang yang diserta sakit perut Nyeri waktu buang air kecil Buang air kecil disertai darah.



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama: 1. minum air putih yang banyak 2. Obat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakitnya. 3. Segera kirim ke puskesmas / rumah sakit 8.Keracunan jamur Gejala alam yang muncul dalam jarakbeberapa menit sampai 2 jam. Gejala : 1. 2. 3. 4.



Sakit perut Muntah Diare Berkeringat banyak



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan 1. Netralisasi dengan cairan 2. Upayakan pasien muntah 3. Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit 9.Keracunan Makanan Penyebab adalah staphylococcus. Seringkali menyebabkan keracunan dengan masa laten 2-8 jam. Gejala : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Mual, muntah Diare Nyeri perut Nyeri kepala, demam Dehidrasi Dapat menyerupai disentri



Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama : 1.



2.



3.



Muntah buatan Beri minuman yang banyak Segera kirim ke puskesmas/rumah sakit



Prinsip penatalaksanaan keracunan Mungkin jika kita harus menghapalkan langkah-langkah yang harus dilakukan seperti tertera di atas, barangkali akan sulit, tapi prinsip utama penatalaksanaan keracunan adalah: “ Mencegah /menghentikan penyerapan racun”. A. Bila Racun ditelan, prinsipnya cuma dua: 1. Encerkan racun yang ada dalam lambung, sekaligus menghalangi penyerapannya dengan cara memberikan cairan dalam jumlah banyak. Cairan yang dipakai adalah air biasa atau susu. Pengenceran dengan susu tidak boleh dilakukan pada penderita yang menelan kamper. 2. Upayakan pasien muntah (emesis), efektif bila dilakukan dalam 4 jam setelah racun ditelan. Dapat dilakukan dengan cara mekanik yaitu dengan



merangsang dinding faring dengan jari atau suruh penderita untuk berbaring tengkurap, dengan kepala lebih rendah dari pada bagian dada. Emesis tidak boleh dilakukan pada keracunan zat korosif, keracunan zat kerosene, serta pada penderita tidak sadar. Tindakan di atas tidak boleh dilakukan pada pasien yang tidak sadar. Segera bawa ke Rumah Sakit. B. Bila racun melalui kulit/mata 1. Pakaian yang terkontaminasi dilepas 2. Cuci/bilas bagian yang terkena dengan air 3. Perhatikan jangan sampai penolong ikut terkena. C. Segera bawa ke Rumah Sakit,. Apabila kita membawa ke Rumah sakit jam, maka tindakan kuras lambung tidak bisa dilakukan. Dan pengobatan biasanya hanya penanganan simptomatiknya saja. Keracunan pada anak anak. Keracunan Lakukan : Usahakan agar anak memuntahkan zat yang mengandung racun (kecuali zat korosif), tapi jangan paksa tenggorokannya. Coba dengan memberikannya segelas air garam. Kalau ia memakan zat korosif, beri anak minum susu dingin dan segera bawa ke rumah sakit. Jangan : Jangan beri makan apa pun jika anak mengalami kejang atau mengeluarkan buih ketika keracunan. setahu saya tanda tanda keracunan itu si anak akan mual sampai > muntah muntah, kulit kemerahan, napas tersengal sengal/sesak, > pusing,gelisah,rewel karena perut sakit bahkan pingsan dan masih banyak lagi...saya tahu karena anak (wkt itu umur 11 bln) > saya pernah keracunan ikan tongkol.....waktu itu muntah dan keluar kemerahan dikulit kaya ruam....untung ada air kelapa muda



setahu saya tanda tanda keracunan itu si anak akan mual sampai muntah muntah, kulit kemerahan, napas tersengal sengal/sesak, pusing gelisah,rewel karena perut sakit bahkan pingsan dan masih banyak lagi...saya tahu karena anak (wkt itu umur 11 bln) saya pernah keracunan ikan tongkol.....waktu itu muntah dan keluar kemerahan



dikulit kaya ruam....untung ada air kelapa muda / degan di kulkas, jadi pertolongan pertama sy beri minum air kelapa untuk menetralkan racun dan mengeluarkannya lewat muntahan, baru saya larikan ke dokter terdekat.....Alhamdulillah........belum terlambat... karena kebetulan efek keracunan tongkol itu baru terlihat sore harinya..... (besyukur....:) ngeri liat wajah anak ampe membiru.....)



Diduga Keracunan Rokok, Warga Banda Aceh Tewas BANDA ACEH - Seorang warga Desa Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh bernama Baharuddin (40) meninggal di RS Malahayati, sekitar pukul 10.00 kemarin setelah dirawat beberapa saat akibat keluhan sakit seusai mengisap rokok kretek Dji Sam Soe. Menurut keterangan yang diperoleh Serambi dari berbagai sumber, musibah yang dialami Baharuddin berawal di sebuah kedai kopi Jalan Cut Meutia (depan Kanwil BRI Aceh). Ketika Baharuddin mengisap rokok merek Dji Sam Soe mendadak terasa sakit di bagian uluhatinya. Menyusul kemudian terasa pening dan muntah-muntah. Ia sempat terlihat meminum susu sebagai antisipasi. Namun upaya itu tidak membantu. Beberapa warga yang berada di warung tersebut secepatnya memboyong korban ke RS Malahayati. Dr Darma yang bertugas di RS Malahayati ketika dihubungi Serambi tadi malam membenarkan bahwa pagi kemarin pihaknya sempat merawat seorang pasien bernama Baharuddin, warga Peuniti Banda Aceh yang terindikasi keracunan rokok. Namun menurut dr Darma, sekitar pukul 10.00, Kamis (3/8) -- ketika masih dalam perawatan medis -- korban meninggal dunia. Masih menurut dr Darma, ketika korban tiba di UGD RS Malahayati, kondisinya sangat lemah, pucat, dan muntah-muntah. Setelah diinfus dan dibantu dengan alat pernafasan, kondisinya membaik dan ditempatkan ke ruang rawat. Akan tetapi, setelah beberapa saat di ruang rawat, mendadak korban muntah-muntah lagi, dan nafasnya sesak. Tindakan medis kembali dilakukan secara intensif. "Namun Tuhan berkehendak lain. Ia menghembuskan nafas terakhir ketika tim medis sedang berupaya secara maksimal," ujar dr Darma. Saat itu juga jenazah Baharuddin dibawa pulang oleh keluarganya. Menurut laporan yang diterima dr Darma, keluhan sakit, pening dan muntah-muntah dirasakan korban ketika mengisap rokok kretek merek Dji Sam Soe di sebuah warung kopi kawasan Jalan Cut Meutia. Kemungkinan, kata Darma, racun yang masuk ke tubuh korban sudah sangat banyak, sehingga daya tahan tubuhnya anjlok secara drastis. Namun, hingga tadi malam belum diketahui secara pasti jenis racun yang menyebabkan kematian korban. "Perlu penelitian laboratorium untuk mengetahui jenis racunnya," kata dr Darma. Bertambah Sejak tiga hari terakhir, korban keracunan akibat rokok dan makanan di Banda Aceh dan sekitarnya terus bertambah. Setidaknya, dalam tiga hari terakhir ada delapan warga terpaksa diboyong ke RSU Zaionel Abidin untuk mendapatkan perawatan medis. Sumber-sumber medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Zainoel Abidin kepada Serambi kemarin mengatakan, mereka yang mengalami keracunan kondisinya lemah, muntah-muntah, pening, dan sesak nafas. Tapi, setelah pernafasan dibantu dengan oksigen, keadaan korban berangsur membaik, dan diizinkan pulang. Menurut catatan pihak IGD RSU Zainoel Abidin, korban yang sempat tumbang



karena terindikasi keracunan rokok pada hari Selasa (1/8) adalah Fauzi (28) warga Garot, Zakaria (50) warga Kampung Mulia, Darmawan (25) warga Jalan T Cut Ali, dan Samino (25) warga Kampung Mulia. Keempat korban yang dirawat pada hari Selasa itu dilaporkan mengisap Dji Sam Soe, Sampoerna, dan Commodore. Keesokan harinya, Rabu (2/8) pihak IGD RSU Zainoel Abidin kembali menerima pasien keracunan rokok yaitu Rusli (20) warga Desa Lambaro. Pemuda tersebut mengalami kelainan setelah mengisap Djie Sam Soe. Sedangkan kemarin, yang jadi korban adalah Azhar (27) sopir labi-labi jurusan Montasik-Pasar Aceh. Ia diboyong rekan- rekannya ke rumah sakit karena muntah-muntah setelah mengisap rokok Gudang Garam Filter. Selain yang diindikasi keracunan rokok, pihak IGD RSU Zainoel Abidin juga merawat Safrida (35) warga Jambo Tape yang diduga keracunan setelah mengkonsumsi tahu goreng. Selain itu, Saibatun (32) penduduk Kampung Keramat yang terindikasi keracunan tape.(n/i) ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++



Pertolongan pertama pada keracunan akut Tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang dialami korban. * Sebelum ke rumah sakit: Gunakan arang aktif (norit). Jangan memberi rangsang agar muntah karena menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran coma atas. * Di rumah sakit: Dilakukan bilas lambung (gastric lavage), pemberian arang aktif (meski pemberian ini akan mengganggu penglihatan bila dilakukan teropong usus untuk mendiagnosis trauma esofagus dan saluran cerna). Hemodialisis (cuci darah) untuk mengeliminasi habis formalin dari tubuh. Tindakan ini dilakukan bila terjadi keadaan asidosis metabolik (keracunan berat yang mengganggu metabolisme). Ciri makanan berformalin: Mi basah: * Bau sedikit menyengat. * Awet, tahan dua hari dalam suhu kamar (25 Celsius). Pada suhu 10 derajat C atau dalam lemari es bisa tahan lebih 15 hari. * Mi tampak mengkilat (seperti berminyak), liat (tidak mudah putus), dan tidak lengket. Tahu: * Bentuknya sangat bagus. * Kenyal * Tidak mudah hancur dan awet (sampai tiga hari pada suhu kamar 25 derajat Celcius). Pada suhu lemari es 10 derajat Celcius tahan lebih dari 15 hari. * Bau agak menyengat. * Aroma kedelai sudah tak nyata lagi. Ikan: * Warna putih bersih.



* * * *



Kenyal. Insangnya berwarna merah tua dan bukan merah segar. Awet (pada suhu kamar) sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk. Tidak terasa bau amis ikan, melainkan ada bau menyengat



Bakso: * Kenyal. * Awet, setidaknya pada suhu kamar bisa tahan sampai lima hari. Ikan asin: * Ikan berwarna bersih cerah. * Tidak berbau khas ikan. * Awet sampai lebih dari 1 bulan pada suhu kamar (25 derajat C). * Liat (tidak mudah hancur). Ayam potong: * Berwarna putih bersih. * Tidak mudah busuk atau awet dalam beberapa hari. Boraks Bisa Mematikan Menurut Dra. Euis Megawati, Apt., boraks adalah bahan solder, bahan pembersih, pengawet kayu, antiseptik kayu, dan pengontrol kecoak. Sinonimnya natrium biborat, natrium piroborat, natrium tetraborat. Sifatnya berwarna putih dan sedikit larut dalam air. Sering mengonsumsi makanan berboraks akan menyebabkan gangguan otak, hati, lemak, dan ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, bahkan kematian. Ciri makanan berboraks Sama seperti formalin, cukup sulit menentukan apakah suatu makanan mengandung boraks. Hanya lewat uji laboratotium, semua bisa jelas. Namun, penampakan luar tetap memang bisa dicermati karena ada perbedaan yang bisa dijadikan pegangan untuk menentukan suatu makanan aman dari boraks atau tidak. Bakso * Lebih kenyal dibanding bakso tanpa boraks. * Bila digigit akan kembali ke bentuk semula. * Tahan lama atau awet beberapa hari * Warnanya tampak lebih putih. Bakso yang aman berwarna abu-abu segar merata di semua bagian, baik di pinggir maupun tengah. * Bau terasa tidak alami. Ada bau lain yang muncul. * Bila dilemparkan ke lantai akan memantul seperti bola bekel. Gula Merah * Sangat keras dan susah dibelah. * Terlihat butiran-butiran mengkilap di bagian dalam. Pewarna Kain di Jajanan Anak Selain formalin dan boraks, beberapa jenis bahan makanan yang diuji BPOM juga mengandung bahan berbahaya seperti pewarna tekstil, kertas, dan cat (Rhodamin B), methanyl yellow, amaranth. Pemakaian ini sangat berbahaya karena bisa memicu kanker serta merusak ginjal dan hati. Payahnya lagi, bahan-bahan ini ditambahkan pada jajanan



untuk anak-anak seperti es sirop atau cendol, minuman ringan seperti limun, kue, gorengan, kerupuk, dan saus sambal. Ciri makanan yang mengandung Rhodamin B: * * * *



Warna kelihatan cerah (berwarna-warni), sehingga tampak menarik. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun). Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya. Baunya tidak alami sesuai makanannya. @