Apakah Kita Sudah Merdeka [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Apakah Kita Sudah Merdeka ? Jenis



: Monologue



Tema



: Pendidikan



Tokoh



: Kakek dan Cucunya



Latar



: Waktu



: Pagi hari pada peringatan 17 agustus



Suasana



: tegang



Tempat



: Suatu gubuk yang sudah tua



Sinopsis



:



Matahari bersinar dengan cerah pada peringatan 17 agustus. .Masuklah seorang kakek yang terlihat lusuh dan berjalan pincang ke dalam suatu gubuk yang kumuh dan sudah tua.Kakek itu hanya terdiam dikursinya sembari menonton berita tentang pelaksanaan upacara 17 agustus.Ketika ia menonton tv,diam-diam si kampret,cucunya datang mendekat lalu berbisik dengan canggungnya. “ Kakek,apakah kita sudah merdeka ?” Sang kakek pun marah terhadap cucunya karna menanyakan hal tersebut karna kakeknya merupakan pejuang pada perang kemerdekaan.



Apakah Kita Sudah Merdeka ?



Matahari bersinar dengan cerah pada tanggal 17 agustus .Masuklah seorang kakek yang terlihat lusuh dan berjalan pincang ke dalam suatu gubuk yang kumuh dan sudah tua.Kakek itu hanya terdiam dikursinya sembari menonton berita tentang pelaksanaan upacara 17 agustus.



“Pada peringatan ulang tahun Kemerdekaan...Aku leyeh-leyeh menonton tv...Ketika lagu sorak sorak dikumandangkan...Si Kampret,cucuku pelan-pelan mendekat lalu berbisik” Cucu



:”Kakek apakah kita sudah merdeka ?”. “Aku terkejut”



Kakek



:”Apa ?”.



Cucu



:”Apakah kita sudah merdeka?”. “Aku mulai marah”



Kakek :”Siapa yang menyuruhmu mengatakan itu ?”. Cucu



:”Aku baca di koran”.



“Si kampret mengeluarkan sobekan kertas dari sakunya.Kemudian menunjuk sebuah kepala berita.Darahku mendidih.Media zaman sekarang semuanya edan.Dagangannya itu sensasi semua bukan Fakta...Aku gayut tangan si kampret.Lalu,ku dudukan dia di sampingku”. Kakek :”Duduk ! jangan ngomong dulu , aku mau bicara.Apa apa saja kerjaan gurumu itu disekolah ? Apa gurumu itu sudah berhenti mengajar sejarah bangsa indonesia ? Apa gurumu tidak pernah memberitahukan kepada kamu bahwa pada 17 agustus 1945 jam 10 pagi di jalan pekansaan timur.Bung Karno dan Bung Hatta telah memproklamasikan kemerdekaan kita”. “Proklamasi kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan indonesia.Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain.Diselanggarakan dengan cara seksama dengan tempo yang sesingkatsingkatnnya Jakarta,17 Agustus 1945 Atas nama bangsa Indonesia Sukarno-Hatta”. Kakek :”Nah sejak saat itu kita sudah merdeka”. Cucu



:”Jadi kita sudah merdeka ya kek ?”.



Kakek :”Ya jelas”. Cucu



:”Kalau kita sudah merdeka kenapa kita masih miskin?”.



“Hampir saja tanganku ini menampar mulut si kampret , untung aku ingat tuyul ini masih cucuku sendiri.Sambil menahan geram aku meram”. Kakek :”Kampret ! dengarkan baik baik , kalau kita ini merdeka itu artinya kita sudah bebas dari penindasan para penjajah,kita bebas menentukan nasib kita sendiri,kita bebas berbuat,kita bebas berfikir,kita bebas menentukan sikap kita sendiri.Tapi kalau kamu itu lapar,miskin,sakit,terpuruk,gagal,kecewa,kalah,hina itu bukan urusan kemerdekaan.Gini kalau kamu itu mau kaya,harus kerja keras ,mencari sendiri kekayaanmu,membalik sendiri nasib kamu,tidak ada itu orang yang mau nolong.Kalau kamu itu mau berhasil,mau kaya,mau hebat harus kerja keras,harus berani bersaing,harus berani berkorban,harus berani berjuang melawan tantangan ga ada itu orang yang mau menyuapi apalagi mengasihani.Kalau kamu itu ulet, berprestasi,pinter kamu bakal jadi orang nomor 1.Tapi kalau kamu males,bodoh,teler,memelempem,doyannya hanya mengeluh, mengemis ,protes yakin kamu bakal jadi orang kere seumur hidup.Karna sebentar jangan ngomong dulu.Karna jika kita ini merdeka.Kita harus bisa menggunakan sebuah kebebasan yang diberikan kemerdekaan.Jangan mentang-mentang kamu merdeka pikir terus kamu seenaknya sendiri,kebablas,seenak udelmu sendiri. Padahal ,padahal sebentar jangan ngomong dulu saya lagi ngomong.padahal bila kamu merdeka.kemerdekaan kamu itu dibatasi,dibatasi oleh kemerdekaankemerdekaan lain.Milik saudara-saudaramu yang ada di lingkungan kamu sekitar kamu,yang sama-sama merdeka sama seperti kamu.Walau hasil,kalau kamu merdeka sebenarnnya kamu tidak merdeka.Ngerti?”. “Si kampret tidak menjawab” Kakek :”Ngerti?NGERTI?”. Cucu



:”Tidak”.



Kakek :“Nah dengan kamu bilang tidak,artinya kamu orang yang merdeka.Karna hanya orang yang merdeka saja yang berani kapan saja bilang tidak”.



“Di layar televisi sang saka telah dikerek diiringi lagu indonesia raya.Aku jadi merinding terlempar ke masa revolusi ketika aku keluar masuk hutan,bersembunyai di balik ketiak-ketiak bukit, mencegat konvoi tentara kolonial,menghancurkan jembatan,malam-malam mengendap ngendap ke kota,menyusup tangsi militer untuk mencuri senjata.Tapi kami disergap karna ada penghianatan kami lari dan kakiku tertembak.Kami semua jatuh ke dalam sumur tua”. Cucu



:”Jadi betul ke kita sudah merdeka ?”.



“Sang Saka telah naik berada di puncak tiang anggun,perkasa. Aku telah turut,aku telah ikut membayar ongkos perjalanannya hingga kaki ku pincang sampai sekarang.Tapi sama sekali tidak ada rasa menyesal”. Cucu



:”Jadi betul ke kita sudah merdeka ?”.



“Pada saat kemerdekaan aku letakan senjataku.Aku kembali ke sawah hidupku tenang.Sampai pada suatu saat ada orang memfitnahku mengatakan bahwa aku adalah penghianat ketika dulu kami disergap.Aku diperkarakan dan aku dipenjara 5 tahun.Di dalam penjara akhirnya aku sadar,orang yang telah memfintnahku itu adalah pengkhianat sebenarnnya.Setelah bebas,aku cari dia di kota tapi ternyata ia telah menjadi pejabat yang sangat dicintai masyarakat.Dia tahu aku datang,ia suruh orang untuk memberangusku.Aku bukan pahlawan lagi,aku hanya orang biasa yang mencintai keluargaku,aku lari,aku melarikan diri,aku menghilang. Kenapa ketika mengingat ini aku sedih sekali.Ini kah arti kemerdekaan.Aku menangis.Aku menjerit didalam gelap”. Cucu



:”Kalau betul kek,kita sudah merdeka kenapa kakek menangis ?”.



“Aku terkejut cepat cepat aku seka air mataku,ku gayut tangan kampret ku tutup mulutnya lalu aku bicara”. Kakek :”Kampret!kakek menangis karna kita sudah merdeka.Karna hanya orang merdeka yang bisa,boleh,dan berani menangis dimanapun kapanpun ia ingin menangis”.