Aras Makro [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH Strategi Pemberdayaan Masyarakat Aras Makro Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat



Disusun oleh: Maulidya Alista



P20624419018



KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN CIREBON 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pemberdayaan Masyarakat Aras Makro” untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat pada Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Cirebon Politeknik Kesehatan Tasikmalaya Wilayah Cirebon yang diampu oleh Hj. Entin Jubaedah, SST., M.Keb dan Tim. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing, dan mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya penyusunan makalah ini. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.



Cirebon, 1 April 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



Kata Pengantar.................................................................................................. i Daftar Isi............................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.........................................................................................3 B. Rumusan Masalah....................................................................................3 C. Tujuan Penulisan......................................................................................3 BAB II PEMBAHASAN A. Strategi Pemberdayaan Masyarakat.........................................................4 1. Aras Makro........................................................................................5 2. Perumusan Kebijakan........................................................................5 3. Perencanaan Sosial.............................................................................5 4. Kampanye..........................................................................................6 5. Aksi Sosial.........................................................................................7 6. Lobbying............................................................................................8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA



ii



BAB I PENDAHULUAN A.



Latar Belakang Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat adalah hal yang sangat lumrah. Dibicarakan untuk kemajuan dan perubahan bangsa saat ini dan kedepan, apalagi jika dilihat dari skill masyarakat indonesia kurang baik, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri, konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian pembangunan masyarakat (community development) dan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat ( community based development). Pertama-tama



perlu



dipahami



arti



dan makna



pemberdayaan



dan



pembangunan masyarakat, keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar memiliki kesehatan fisik dan mental, serta didik dan kuat inovatif, tentunya memiliki keberdayaan yang tinggi, sedangkan pembangunan masyarakat adalah suatu hal yang perlu manage untuk keperluan masyarakat itu sendiri. Memberdayakan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat kita yang dalam kondisi sekarang masih belum mampu utuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan dengan kata lain pemberdayaan masyarakat adalah memampukan dan mendirikan masyarakat sehingga mucul perubahan yang lebih efektif dan efisien. B.



Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan strategi pemberdayaan masarakat menurut Aras Makro ( Large System Strategy ) ?



C.



Tujuan Penulisan



3



1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi pemberdayaan masyarakat dan bagaimana perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial dan lobbying.



4



BAB II PEMBAHASAN A.



Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pengertian strategi ditinjau secara segi etimologi, kata strategi berasal dari Yunani yaitu Strategos yang mengambil dari kata strator yang berarti militer dan ag yang berati memimpin. Pada konteks awalnya, strategi diartikan sebagai generalship atau siasat yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat rencana untuk menaklukkan musuh dan memenangkan perang (Purnomo dan Zulkiflimansyah, 1999). Arti lain dari kata strategi yang masih berasal dari Yunani, yaitu strategos yang berarti jendral (Steiner dan Minner, 2000). Strategi pada mulanya berasal dari peristiwa peperangan, yaitu sebagai suatu siasat untuk mengalahkan musuh. Namun pada akhirnya strategi berkembang untuk semua kegiatan organisasi termasuk keperluan ekonomi, sosial, budaya dan agama (Rafi’udin dan Djalil, 2001). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) disebutkan bahwa istilah strategi adalah suatu ilmu yang menggunakan sumber daya untuk melaksanakan kebijakan tertentu. Pemberdayaan adalah mengembangkan diri dari keadaan tidak atau kurang berdaya menjadi berdaya, guna mencapai kehidupan yang lebih baik. Pemberdayaan pada intinya membahas bagaimana individu, kelompok, ataupun komunitas berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dengan keinginan mereka. Pemberdayaan juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang relatif terus



berjalan



untuk



meningkatkan



kepada



perubahan



(Adi,



2000).



Pemberdayaan bisa diartikan sebagai perubahan kepada arah yang lebih baik, dari tidak berdaya menjadi berdaya. Pemberdayaan terkait dengan upaya peningkatan hidup ketingkat yang lebih baik. Pemberdayaan adalah meningkatkan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang dimiliki, tentunya dalam menentukan tindakan kearah yang lebih baik lagi (Diana, 1997).



5



Strategi pemberdayaan dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja di lakukan secara individual: meskipun pada gilirannya strategi ini pun tetap berkaitan dengan kolektifitas, dalam arti mengaitkan klien dengan sumber atau sitem lain di luar dirinya. Dalam kontek pekerjaan sosial, pemberdayaan dapat dilakuakan melalui tiga arus atau matra pemberdayaan (empowerment setting): mikro, mezzo, dan makro. 1. Aras Makro Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar (large system strategy), karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasisituasi mereka sendiri, dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak. 2. Perumusan Kebijakan Perumusan kebijakan merupakan suatu tindakan dan interaksi dilingkungan stake holder yang menghasilkan output dalam bentuk kebijakan. Menurut Laswell ( dalam Dunn, 1998) bahwa tujuan ilmu-ilmu kebijakan tidak sekedar untuk memberikan pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan demokrasi. Secara singkat penekanan khususnya adalah perwujudan manusia baik secara teori maupun fakta. 3. Model Perencanaan Sosial (Social Planning Model) Perencanaan sosial disini menunjuk pada proses pragmatis untuk menentukan keputusan dan menetapkan tindakan dalam memecahkan masalah sosial tertentu seperti kemiskinan, pengangguran, kenakalan remaja, kebodohan (buta huruf), kesehatan masyarakat yang buruk dll. Berbeda dengan pengembangan masyarakat lokal, perencanaan sosial lebih



6



berorientasi pada “tujuan tugas” (task goal). Sistem klien perencanaan social umumnya adalah kelompok-kelompok yang kurang beruntung atau kelompok rawan sosial-ekonomi seperti para lanjut usia, orang cacat, janda, yatim piatu, wanita tuna sosial. Pekerja sosial berperan sebagai perencana sosial yang memandang mereka sebagai “konsumen” atau “penerima pelayanan”. Keterlibatan para penerima pelayanan dalam proses pembuatan kebijakan, penentuan tujuan, dan pemecahan masalah bukanlah masalah prioritas, karena pengambilan keputusan di lakukan oleh para pekerja sosial, di lembaga lembaga formal semisal di lembaga formal, semisal lembaga kesejahteraan sosial pemerintah (Depsos) atau Swasta (LSM). 4. Kampanye Kampanye adalah suatu aktifitas komunikasi atau kegiatan penyampaian informasi yang dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan, mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat, menggunakan berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu tertentu. Menurut Venus ( 2004), berdasarkan tujuannya kampanye dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu: 1) Kampanye



sosial



adalah



suatu



kegiatan



berkampanye



yang



mengkomuniaksikan pesan-pesan yang berisi tentang masalah sosial kemasyarakatan.



Tujuan



dari



kampanye



sosial



adalah



untuk



menumbuhkan kesadaran masyarakat akan gejala-gejala sosial yang sedang terjadi. 2) Kampanye bisik yaitu kempanye yang dilakukan melalui gerakan untuk melawan atau mengadakan aksi secara serentak dengan menyiarkan kabar angin. 3) Kampanye promosi adalah kegiatan kampanye yang dilaksanakan dalam rangka promosi untuk meningkatkan atau mempertahankan penjualan dan sebagainya.



7



4) Kampanye politik yaitu kampanye yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat agar masyarakat memperoleh informasi tentang apa dan bagaimana suatu partai, program maupun visinya. Dengan demikian masyarakat dapat memahami maksud dan tujuan dari partai tersebut untuk menentukan dipilih atau tidak. Menurut Gregory (2010), proses penyampaian pesan atau informasi dalam komunikasi kampanye dilakukan melalui tiga proses yaitu sebagai berikut: 1) Awareness, publik dilibatkan dalam proses kognitif pada level pengertian yang baru. Level ini dapat dikatakan sebagai promosi awal untuk mendapatkan perhatian publik dengan memberikan informasi dan pengetahuan yang dapat menarik publik untuk berfikir lebih jauh tentang suatu permasalahan. 2) Atitudes and Opinion, membentuk kebiasaan atau pandanagan tertentu terhadap suatu subjek atau permasalahan. Atitude berfokus pada reaksi yang ditimbulkan dalammenerima informasi, hal ini berkaitan dengan kemampuan afektif (perasaan yang menyangkut aspek emosional) dan dapat menimbulkan ketertarikan (interest), penerimaan (acceptable), atau penolakan (rejection). 3) Behavior, menarik publik untuk mlakukan suatu tindakan, biasa disebut konatif. Hal tersebut dilakukan dengan mempromosikan suatu respon yang diinginkan dengan melibatkan tindakan yang harus dilakukan. 5. Model Aksi Sosial (Social Action Model) Model ini menekankan tentang betapa pentingnya penanganan kelompok penduduk yang tidak beruntung secara terorganisasi, terarah dan sistematis. Juga, meningkatkan kebutuhan yang memadahi bagi kebutuhan masyarakat yang lebih luas dalam rangka meningkatkan sumber atau perlakuan yang lebih sesuai dengan keadilan social atau demokrasi. Model ini bertujuan mengadakan perubahan yang mendasar di dalam lembaga utama atau



8



kebiasaan-kebiasaan masyarakat. Model aksi sosial ini menekankan pada pemerataan, kekuasaan dan sumber-sumbernya, atau dalam pembuatan keputusan masyarakat dan mengubah dasar kebijakan organisasi-organisasi formal. Tujuan dan sasaran utama aksi sosial adalah perubahanperubahan fundamental dalam kelembagaan dan struktur masyarakat melalui proses pendistribusian kekuaasaan (distribution of power) sumber (distribution resources) dan pengambilan keputusan (distribution of decision making). Pendekatan aksi sosial ini di dasari suatu pandangan bahwa masyarakat adalah sistem klien yang seringkali menjadi ‘korban’ ketidak adilan struktur. Mereka miskin karena di miskinkan, mereka lemah karena dilemahkan, dan tidak berdaya karena tidak di berdayakan, oleh kelompok elit yang menguasai sumber-sumber ekonomi politik dan kemasyarakatan. Aksi sosial berorientasi baik pada tujuan proses dan tujuan hasil. Masyarakat di organisir melalui proses penyadaran, pemberdayaaan dan tindakan-tindakan aktual untuk mengubah struktur kekuasaan agar memenuhi prinsip demokrasi, kemerataan (equality dan keadilan). 6. Lobbying Lobbying adalah sebuah usaha yang dilakukan untuk dapat mempengaruhi pihak-pihak tertentu dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Ciri pemberdayaan : 1) Community Leader : petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, Lurah kepala adat "ustad" dan sebagainya. 2) Community Organization : organisasi seperti PKK "Karang taruna" majlis taklim " dan lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya pemberdayaan masyarakat.



9



3) Community Fund : Dana sehat atau jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu prinsip pemberdayaan masyarakat. 4) Community Material : Setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya desa dekat kali penghasil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk memudahkan akses ke Puskesmas . 5) Community



knoledge



pemberdayaan



bertujuan



meningkatkan



pengetahuan masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan Community based health education. 6) Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan



untuk



pengembangan



program



penyaringan air dengan pasir atau arang.



10



kesehatan



misalnya



BAB III PENUTUP A.



Kesimpulan Pemberdayaan



sebagai



suatu



gerakan



yang



menekankan



kepada



kemandirian pada objek masyarakat langsung dan mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk kebijakan sering bertolak belakang dengan kenyataan yang dialami saat sekarang, dimana kebijakan maupun program pemerintah belum memiliki arah yang tepat sasaran. Pendekatan Aras makro ini disebut juga sebagai strategi sistem besar, karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan, perencanaan social, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian masyarakat, manajemen konflik adalah beberapa strategi dalam pendekatan ini. Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka sendiri dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.



11



DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied. 2011. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Damara, Cherry dkk. 2015. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (Ppmk) di Kota Bandar Lampung. JIIA Volume 3 Hikmat Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung : Humaniora Utama Press Ruslan, Rosady. 2007. Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sunartiningsih. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Jogjakarta : Aditya Media. Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat Suparjan, Suyatno. 2003. Pengembangan Masyarakat. Jogjakarta: Aditya Media