Arsitektur Modern Setelah Tahun 1940 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ARSITEKTUR MODERN SETELAH TAHUN 1940



Setelah perang Dunia II, perkembangan di berbagai bidang kehidupan sangat cepat, demikian pula halnya dengan perkembangan arsitektur modern. Tokoh-tokoh arsitektur modern pada masa sebelumnya seperti Le Corbusier, Frank Llyod Wright, Mies van der Rohe, Alvar Aalto, Kenzo Tange tetap menjadi pelopor. Kemudian arsitektur modern berkembang lebih jauh lagi dipelopori oleh para arsitek generasi berikutnya, terutama yang pernah menjadi murid dari tokoh-tokoh arsitektur modern pada masa sebelumnya. Teknologi konstruksi, bahan bangunan dan kebutuhan akan fasilitas ruang yang secara kualitatif dan kuantitatif semakin meningkat membuat perkembangan arsi-tektur modern semakin kompleks. Beberapa tokoh arsitektur pada zaman ini antara lain : 1) Le Corbusier (1889-1965) Di awal abad ke-20, arsitek Le Corbusier membangun prinsip modular sebagai alat pengukur yang berdasarkan atas tubuh manusia dan asas-asas ukuran. Dalam bentuk modular ini, manusia menjadi sangat berarti untuk membentuk bentuk, ruang dan struktur, dari sebuah bangunan. Beberapa karya beliau adalah Unite d'Habitation, Notre-Dame-du-Haut Ronchamp (19501954). 2) Frank Llyod Wright (1867-1959) Wright mempraktekkan apa yang dikenal sebagai arsitektur organik, suatu arsitektur yang berkembang secara alami keluar dari konteks. Arsitektur organik adalah sebuah konsep arsitektur dimana ruang dan bentuk dipadukan. Arsitektur organik Wright adalah awal radikalisme terhadap arsitektur tradisional pada masanya, yang didominasi gaya Eropa. Beberapa karya beliau adalah Guggenheim Museum, Marine Country Civic Center, serta Bangunan di sungai berjudul "The Falling Water".



3) Eero Saarinen (1910-1961) Eero Saarinen adalah salah seorang arsitek kelompok "fungsionalis" , yang menganut paham bahwa suatu bentuk selalu mengikuti fungsinya atau lebih dikenal dengan istilah "form follow function". Ciri-ciri dari bangunannya adalah : 



kesederhanaan dalam bentuk dan bahan







kejujuran dalam mengekspresikan ide arsitek







kesederhanaan dalam mengekspresikan fungsi bangunan itu sendiri



Beberapa karya beliau adalah General Motors Buildings di Detroit, Amerika Serikat (1951), Bandar Udara Trans World Airlines. 4) Hugo Alvar Henrik Aalto (1898-1976) Beliau dijuluki sebagai 'bapak Modernisme' di negara-negara Nordik. Karyanya meliputi arsitektur, furnitur, tekstil dan barang pecah belah. Beberapa karya beliau diantaranya adalah sebuah asrama mahasiswa bernama Baker House, dan sebuah Balai Kota. 5) Ludwig Mies van der Rohe (1886-1969) Mies, seperti rekan-rekannya pasca Perang Dunia I, berupaya menetapkan gaya arsitektur baru yang mampu mewakili zaman modern seperti yang dilakukan arsitektur Klasik dan Gothik pada zamannya masing-masing. Dia mengkreasikan sebuah gaya Arsitektur, dengan pernyataan kemurnian dan kesederhanaan (clarity and simplicity) .Dia menyebut bangunannya sebagai “Kulit dan Tulang” dan melakukan pendekatan rasional yang bisa mengarahkan proses kreatif dalam disain Arsitektur , atau sering dikenal dengan ungkapan “Less is More”. 6) Lucio Costa dan Oscar Niemeyer (1902) dan (1907) Pengaruh corbusian jelas dalam karya-karya awal Oscar Niemeyer. Keleluasaan bentuk melengkung menciptakan ruang yang mengubah skema arsitektur menjadi sesuatu yang sampai sekarang tidak diketahui, harmoni, rahmat dan keanggunan adalah kata sifat yang paling tepat untuk menggambarkan karya Oscar Niemeyer.