Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ANALISIS ISU GLOBAL ARTIFICIAL INTELLIGENCE (KECERDASAN BUATAN) Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Pengantar Geografi dan Isu Global yang diampu oleh: Dr Lili Soemantri, S.Si, M.Si.



Dibuat oleh M. Akmalul Iman L 1900909



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2019



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di masa sekarang dunia telah banyak mengalami perubahan. Dalam dekade terakhir, manusia menciptakan roket yang dapat mendarat sendiri, kotak plastik yang dapat menghubungkan manusia ribuan kilometer jauhnya, dan juga peta digital yang mampu menangani perhitungan matematis dengan jumlah yang masif dan cepat melampaui kartografer di seluruh dunia. Dapat dikatakan penetrasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence dalam kehidupan manusia sedang mencapai titik tertingginya. Kecerdasan buatan sendiri merupakan cabang keilmuan dari Computer Science atau ilmu komputer yang mempelajari dan mengembangkan mesin yang mampu melakukan tugas yang umumnya membutuhkan kesadaran dan pikiran manusia. Meskipun demikian, belum banyak masyarakat yang memahami dan mengerti tentang kecerdasan buatan. Kondisi ini dapat dikatakan sebagai ironi, karena pengetahuan akan kecerdasan buatan dapat dikatakan sebagai aspek penting (key factor) yang harus dipahami oleh setiap manusia di suatu negara agar negara tersebut dapat berkembang pesat di zaman post-millenial ini. Terlebih lagi, perkembangan ilmu artificial intelligence atau kecerdasan buatan sangatlah cepat dan dinamis. Setiap saat, selalu ada inovasi dan kreasi yang merupakan terobosan baru (breakthrough) dan membuat batasan keilmuan ini semakin membesar sehingga mengakibatkan negara-negara yang tidak memahaminya dengan baik hanya menjadi “pengamat dan pemakai” dari kecerdasan buatan. Oleh karena melihat kondisi diatas, penulis memilih tema artificial intelligence sebagai masalah isu global yang akan dikaji dan dianalisis untuk tugas Pengantar Geografi dan Isu Global. B. 1. 2. 3. 4.



Rumusan Masalah Apa itu kecerdasan buatan? Bagaimana sejarah perkembangan kecerdasan buatan? Bagaimana kecerdasan buatan mempengaruhi kehidupan manusia? Apakah kecerdasan buatan ancaman atau solusi bagi manusia?



C. 1. 2. 3. 4.



Tujuan Penulisan Pembaca memahami dan mengerti kecerdasan buatan Pembaca memahami sejarah perkembangan kecerdasan buatan Pembaca memahami pengaruh kecerdasan buatan di dalam kehidupan Pembaca memahami kekurangan dan kelebihan dari kecerdasan buatan



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kecedasan Buatan Umat manusia memberikan nama bagi kaumnya yaitu homo sapiens -the wise mankarena kemampuan kemampuan berfikir kita yang sangat penting untuk kesadaran diri dan kehidupan sehari-hari. Bidang keilmuan Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan berusaha memahami dan mengajari mesin agar bisa seperti manusia. Definisi kecerdasan buatan (artificial intelligence) sebenarnya sangatlah luas dan beragam. Di dalam dunia komputer, kecerdasan buatan dapat di definisikan dari dua sudut pandang, yang pertama dengan thought proceses and reasoning (proses berfikir dan penalaran) dan yang kedua dengan behavior (tingkah laku). Selain itu juga, untuk mendefiniskannya perlu dipertimbangkannya act atau tindakan dari kecerdasan buatan, apakah itu rasional atau irrasional? Sehingga dari paparan di atas kita akan mendapatkan empat pengertian dari empat pendekatan yang berbeda dalam mengkaji kecerdasan buatan. (Stuart, 1995) "The exciting new effort to make computers "The study of mental faculties through the think . . . machines with minds, in the full use of computational models" (Charniak and literal sense" (Haugeland, 1985) and McDermott, 1985) "[The automation of] activities that we "The study of the computations that make associate with human thinking, activities it possible to perceive, reason, and act" such as decision-making, problem solving, (Winston, 1992) learning ..."(Bellman, 1978) "The art of creating machines that perform "A field of study that seeks to explain and functions that require intelligence when emulate intelligent behavior in terms of performed by people" (Kurzweil, 1990) computational processes" (Schalkoff, 1990) "The study of how to make computers do things at which, at the moment, people are "The branch of computer science that is better" (Rich and Knight, 1991) concerned with the automation of intelligent behavior" (Luger and Stubblefield, 1993) Empat pengertian tersebut dapat kita kategorikan menjadi Sistem yang berfikir seperti manusia



Sistem yang berfikir rasional



Sistem yang bertindak seperti manusia



Sistem yang bertindak rasional



Dari empat pengertian tersebut dapat ditarik kesamaan yaitu, kecerdasan buatan adalah sistem yang menerima persepsi dari lingkungan dan melakukan aksi/tindakan dari persepsi yang diterimanya.



B. Sejarah Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan salah satu cabang ilmu termuda di dunia computer. Bermula dari barisan kode yang ditulis untuk menjalankan mesin Ferranti Mark 1 di Universitas Manchester, Inggris. sebuah program permainan naskah yang ditulis oleh Christopher Strachey dan program permainan catur yang ditulis oleh Dietrich Prinz.Istilah kecerdasan buatan sendiri pertama kali dicetuskan oleh John McCarthy pada 1956 dia juga menemukan bahasa pemograman LISP yang akan mengkatalis perkembangan kecerdasan buatan dalam beberapa dekade ke depan. Pada 1960, Matematikawan sekaligus pemecah kode enigma Alan Turing, menciptakan Turing Test yang menentukan apakah suatu mesin mampu menunjukkan perilaku cerdas yang mirip dengan atau tak dapat dibedakan dari manusia. Dalam ujian ini, seorang penentu melakukan perbincangan dengan manusia dan mesin yang tak dapat dibedakan dari manusia biasa. Semua peserta dipisah satu sama lain. Jika sang penentu tak mampu membedakan mesin dari manusia, mesin itu dikatakan telah lulus ujian ini. Tes ini tidak memeriksa kemampuan menjawab dengan benar, tetapi seberapa mirip jawaban mesin dengan manusia. Perbincangan dibatasi melalui teks seperti papan ketik dan layar, sehingga hasilnya tidak diganggu oleh kemampuan mesin untuk mengubah kata-kata menjadi suara.



Penggambaran Umum Tes Turing (Wikipedia)



Selama tahun 1960-an dan 1970-an, Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma, program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons, yang mendemostrasikan batas jaringan saraf sederhana dan Alain Colmerauer mengembangkan bahasa komputer Prolog. Ted Shortliffe mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturan untuk representasi pengetahuan dan inferensi dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama. Hans Moravec mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri. Pada tahun 1980-an, jaringan saraf digunakan secara meluas dengan algoritma propagansi balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974. Pada tahun 1982, para ahli fisika seperti Hopfield menggunakan teknik-teknik statistika untuk menganalisis sifat-sifat penyimpanan dan optimasi pada jaringan saraf. Para ahli psikologi, David Rumelhart dan Geoff Hinton, melanjutkan penelitian mengenai model jaringan saraf pada memori. Pada tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan kembali algoritma pembelajaran propagansi balik (Back-Propagation learning). Algoritma ini



berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu komputer dan psikologi. Tahun 1990-an ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi. Seperti program Deep Blue, sebuah komputer permainan catur yang mengalahkan Garry Kasparov dalam sebuah pertandingan 6 game yang terkenal pada tahun 1997. Pada milenia 2000-an AI mulai mengalami diversifikasi dalam pemanfaatannya, pada masa ini pemanfaatan AI tidak hanya untuk melakukan perhitungan matematika dan permainan sederhana. AI mulai di kembangkan untuk memahami perilaku manusia, mengemudikan mobil secara otomatis dan juga menganalisis prediksi cuaca dan kebencanaan di masa depan. Booming-nya “.com bubble” pada masa itu juga membuat AI memasuki ranah internet dan pengembangan perangkat lunak (software). C. Kecerdasan Buatan Dalam Kehidupan Kecerdasan buatan kini tidak asing lagi dalam kehidupan manusia. Pemanfaatannya sudah sangat luas dan beragam. Beberapa sangatlah umum sepert Google search dan Siri, Beberapa memiliki fungsi khusus, seperti dalam bidang pemetaan terdapat software ArcGIS dan MapInfo, dalam bidang Video Editor terdapat Adobe Premier dan Filmora, dan juga dalam bidang desain terdapat CorelDRAW dan AutoCAD. Untuk memudahkan pengelompokan, Kecerdasan buatan dibagi menjadi 2 tipe yaitu 1. Narrow Artificial Intelligence Narrow Artificial Intelligence adalah tipe AI yang umumnya hanya dapat melakukan satu tugas atau fungsi dan memiliki fungsi terbatas untuk melakukan hal lain. Contoh AI yang termasuk dalam tipe ini yaitu; Google Search, Siri, Tiktok, Autodrive Car, Autocorrect Word dan beragam Software serta algoritma lain yang hanya mampu melakukan satu tugas saja. 2. Artificial General Intelligence Artificial General Intelligence bisa dibilang merupakan “cawan suci” dalam pengembangan ilmu kecerdasan buatan. Tipe AI ini merupakan pengembangan kecerdasan buatan dengan tingkat pemahaman dan memiliki kemampuan mendekati atau bahkan melebihi manusia. Contoh AI dalam tipe ini adalah JARVIS di dalam Film Iron Man Penetrasi kecerdasan buatan di dalam kehidupan manusia didukung oleh berbagai inovasi teknologi di dalam dunia komputer dan elektronika, seperti transistor dan kabel fiber optik yang memungkinkan perpindahan data dan barisan kode untuk menjalankan program kecerdasan buatan menjdi lebih cepat dan memerlukan perangkat penerima serta pengirim yang lebih kecil. D. Kecerdasan Buatan Vs Kecerdasan Manusia Kecerdasan buatan memiliki keunggulan dibandingkan kecerdasan manusia. Keunggulan pertama adalah kemampuannya melakukan suatu tugas spesifik lebih cepat daripada manusia. Contoh paling mudah dari keunggulan ini adalah perkalian. Kecerdasan buatan dengan mudah dapat menghitung hasil kali dari suatu bilangan acak dengan interval dari minus tak hingga ke postif tak hingga. Namun, manusia memerlukan waktu yang lebih



lama untuk menghitungnya. Terkhusus untuk bilangan-bilangan yang memiliki nilai-nilai tersendiri seperti logaritma, integral, akar dan juga trigonometri. Keunggulan kedua, kecerdasan buatan akan focus pada tugas yang diberikan, tidak seperti manusia yang mudah terdisrupsi dan mengalami “salfok”. Berbeda dari manusia yang memiliki indera, yang dapat mengalihkan perhatian, Kecerdasan buatan, hanya akan mengeksekusi kode yang diberikan oleh lingkungan dan menyelesaikan tugasnya. Keunggulan ketiga, kecerdasan buatan tidak memerlukan makan, minum, mandi dan keperluan manusia lainnya. Selama terdapat listrik dan fasilitas yang memadai, kecerdasan buatan dapat berjalan 24 jam tanpa henti. Hal ini merupakan penyebab utama perkembangan AI dalam dunia komersil karena “pekerja” yang mampu bekerja tanpa henti akan menguntungkan pengusaha manufaktur dari jumlah barang produksi yang dapat dibuat. Keunggulan keempat, kecerdasan buatan dapat mengolah data yang sangat banyak beragam atau yang bahasa kerennya disebut dengan “Big data”.Kemampuan ini sangat berguna dalam bidang-bidang yang mengolah banyak data seperti administrasi dan komersil. Jika dilihat sekilas, terlihat seperti kecerdasan buatan sangat superior di bandingkan dengan manusia. Kecerdasan buatan mampu menyimpan dan mengolah banyak data, mampu bekerja tanpa henti dan mampu menyelesaikan tugasnya hingga akhir. Namun, manusia juga memiliki keunggulannya tersendiri. Keunggulan pertama, kecerdasan buatan memang dapat mengolah dan menyimpan banyak data. Namun umumnya, fungsi dari hasil olahan data hanya digunakan unftuk satu fungsi dan terbatas untuk fungsi lainnya. Karena itulah, kita tidak bisa membuat Google search memasak makanan atau berlari 10 km, karena memang bukan itu fungsinya. Keunggulan kedua, walaupun kecerdasan buatan mampu menganalisis dan mempelajari hal baru, hal itu hanya terbatas pada analisis if-else saja. Untuk perubahanperubahan yang lebih dinamis dan membutuhkan common sense tetap membutuhkan peranan manusia di dalamnya. Contoh jelas dari keunggulan manusia ini dapat dilihat di bidang yang berhubungan dengan kemanusiaan, seperti kedokteran dan psikologi. Keunggulan ketiga, hingga saat ini kecerdasan buatan belum bisa menulis coding untuk menjalankan programnya sendiri. Kecedasan buatan masih harus diprogram dan dibuat oleh manusia agar bisa menjalankan fungsinya dengan semestinya.



BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada saat ini dalam beberapa bidang, kecerdasan buatan memiliki fungsi sebagai subtitusi manusia sedangkan dalam beberapa bidang lainnya hanya mampu berperan sebagai komplemen manusia. Apakah pada akhirnya kecerdasan buatan dapat menggantikan seluruh tugas manusia? Butuh analisis dan pemahaman serta kajian mendalam yang sayangnya tidak bisa dijawab dengan pasti dalam makalah ini. Namun , kecerdasan buatan tetaplah hanya sebuah program yang dijalankan melalui kode dan membutuhkan manusia sebagai penulis dan pengatur coding-nya. B. Saran Dari kacamata geografis, untuk mencegah terjadinya pengambilan-alihan semua tugas manusia oleh kecerdasan buatan maka diperlukan peningkatan pemahaman tentang dunia internet dengan cara meningkatkan akses internet dan pembelajaran lain yang berhubungan dengan Machine Learning dan Artificial Intelligence hingga ke pelosok negeri. Namun, penulis yakin dibutuhkan juga kesadaran dari manusia itu sendiri untuk memiliki niat berubah dan menyadari bahwa kecerdasan buatan bisa saja mengambil porsi pekerjaan mereka di masa depan.



Daftar Pustaka Buku Russel, S .dkk. (1995).Artificial Intelligence : A Modern Approach. New Jersey: Prentice-Hall Inc. Winston, P. (1993). Artificial Intelligence : Third Edition. Massachusets: AddisonWesley Publishing. Internet Wikipedia. Uji Turing.Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Uji_Turing. Wikipedia. Kecerdasan Buatan.Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan