Artikel Chemistry For Fun [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CHEMISTRY FOR FUN Sintani Nur Choirin Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam [email protected]



ABSTRAK Pada program kerja kali ini berjudul Chemistry For Fun, yang merupakan permaianan beredukasi serta eksperimen kimia sederhana guna mengenalkan ilmu kimia kepada anak-anak berumur belia yang dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari. Program kerja ini dilakukan selama 5 kali dengan durasi waktu tiap harinya selama 2 jam yaitu pada tanggal 22, 25 Juli serta 2, 8, 15 Agustus 2018. Eksperimen yang dilakukan ada 4, yaitu tiup balon, gelembung dalam gelembung, miniatur gunung meletus dan membawa api di tangan. Untuk melakukan praktik eksperimen kimia sederhana tersebut, dilaksanakan bersamaan setelah program kerja bimbel yang bertujuan sebagai refreshing anak-anak yang bertempat di kediaman Bapak Kepala Dusun Glondong Duwur. Alat yang digunakan pada eksperimen ini antara lain adalah baskom, sedotan, sak bekas semen, dan botol bekas. Sedangkan untuk bahan yang digunakan adalah air, soda kue, cuka, pewarna makanan, sabun cuci piring, gula dan gas portable. Metode pelaksanaan yang digunakan adalah antara lain yang pertama adalah observasi, yang kedua tahap desain, yang ketiga tahap sosialisasi, dan yang terakhir tahap implementasi. Hasil nya adalah anak-anak sangat senang dan berantusias untuk melakukan eksperimen kimia sederhana dan mereka tidak hanya senang namun juga paham ilmu kimia sederhana.



Key word: Eksperimen, Kimia.



A. Pendahuluan Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai kemajuan yang lebih baik. Secara sederhana, pengertian pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti, paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir. Pendidikan dapat diperoleh baik



secara formal maupun non formal. Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang telah direncanakan, terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau kementrian suatu negara seperti di sekolah pendidikan yang mana memerlukan sebuah kurikulum untuk melaksanakan perencanaan pengajaran. Sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari dari berbagai pengalaman baik yang dialami atau dipelajari dari orang lain. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan menjadi kebutuhan bagi semua orang. Tanpa adanya pendidikan kita tidak dapat mengenal dunia. Pendidikan tidak hanya dapat diajarkan disekolah, kita dapat belajar melalui apa yang kita lihat dan apa yang kita temukan. Hal ini merupakan contoh dari pendidikan non formal. Di dalam dunia pendidikan perlu dibutuhkan sebuah inovasi dalam proses pembelajarannya. Menurut Wina Sanjaya (2008), inovasi diartikan sebagai sesuatu yang baru dalam situasi sosial tertentu dan digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu permasalahan. Inovasi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Khususnya dalam bidang pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya



keresahan



dan



keinginan



dari



pihak-pihak



tertentu



tentang



penyelenggaraan pendidikan. Misalnya, keresahan pendidik tentang proses pengajaran yang dianggap kurang berhasil atau mungkin keresahan siswa dalam menerima pembelajaran yang diberikan. Keresahan – keresahan itu pada akhirnya membentuk



permasalahan–permasalahan yang menuntut penanganan dengan



segera. Proses pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang perlu dirancang agar dapat memfasilitasi peserta didik mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pembelajaran berbasis permainan dan eksperimen merupakan salah satu inovasi dalam metode pembelajaran yang dapat diterapkan. Proses pembelajaran dapat dilakukan dengan adanya permainan dan eksperimen edukatif. Dengan adanya permainan, anak akan lebih aktif dan bersemangat. Sedangkan melalui eksperimen, anak akan meningkatkan rasa ingin tahunya dan tertantang dalam menguji kemampuannya. Maka dari itu, menggunakan permainan dan eksperimen dapat membuat anak merasa senang dan tidak bosan dalam



pembelajaran, karena diharapkan dapat menciptakan suasana yang santai tetapi masih ada unsur pendidikan yaitu belajar. Padukuhan Glondong Duwur merupakan salah satu padukuhan di Desa Wulunggunung yang terkenal dengan wilayah penghasil tembakau. Padukuhan Glondong Duwur terletak di Desa Wulunggunung, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada tanggal 15 Juli 2018, didapatkan informasi bahwa di Padukuhan Glondong Duwur terdapat 6 RT dan 1 RW. Menurut anak-anak di Padukuhan Glondong Duwur, mereka senang apabila mendapatkan ilmu-ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari selain harus belajar ke sekolah. Mereka lebih senang apabila diajak belajar sambil bermain karena bisa mengurangi penat akibat tugas sekolah



yang



menumpuk.



Oleh



karena



itu,



melalui



pendidikan



non



formal,“Chemistry For Fun” ditetapkan sebagai program kerja individu pada KKN di Padukuhan Glondong Duwur ini. Chemistry For Fun memuat kegiatan percobaan-percobaan kimia sederhana dari bahan yang ada di dapur yang dilakukan dengan belajar sambil bermain. Tujuan dari program kerja ini yaitu untuk mengenalkan lebih dini dan mengajarkan kepada anak-anak mengenai ilmu kimia yang dapat mereka temukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka tidak menganggap bahwa ilmu kimia merupakan sebuah ilmu yang sulit dan hanya berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. B. Metode Pelaksanaan



Mengingat bahwa memberi pemahaman kepada masyarakat tidak dapat dilakukan secara langsung maka program utama ini dilakukan melalui beberapa tahapan pelaksanaan. Pertama adalah tahap observasi. Tahap ini telah dilakukan pada tanggal 2 Juli 2018. Pada tahap ini dilakukan survey lokasi KKN di Padukuhan Glondong Duwur, Desa Wulunggunung. Tujuannya adalah mengetahui keadaan masyarakat yang ada di Padukuhan Glondong Duwur. Pada kegiatan ini, dilakukan penelusuran potensi yang terdapat di Padukuhan Glondong Duwur. Hasilnya, didapatkan bahwa di Padukuhan Glondong Duwur terdapat banyak anak-anak



yang berada dalam usia sekolah. Anak-anak ini merupakan anak dari RT 1 sampai RT 5 yang biasa berkumpul dan bermain bersama setelah sepulang sekolah. Mereka biasanya bermain setelah sepulang sekolah untuk mengisi waktu luangnya di rumah Bapak Dukuh Glondong Duwur yang dijadikan pusat kegiatan Padukuhan Glondong Duwur. Kedua adalah tahap desain. Setelah dilakukan observasi, selanjutnya adalah mendesain program kerja yang akan diberikan selama KKN di Padukuhan Glondong Duwur. Mengetahui bahwa anak-anak di Padukuhan Glondong Duwur senang bermain, maka diputuskan untuk membuat permainan dan eksperimen kimia sederhana yang bahan dan praktiknya dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Program kerja tersebut diberi nama “Chemistry For Fun”. Dalam kegiatan tersebut, diharapkan anak-anak mampu mengetahui ilmu kimia dari suatu kejadian yang terjadi pada kehidupan sehari-hari yang dikemas secara menarik dan menyenangkan. Ketiga adalah tahap sosialisasi. Sosialisasi program kerja ini dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2018 di rumah Bapak Wibowo selaku Dukuh Glondong Duwur. Dalam sosialisasi tersebut tidak hanya mengutarakan program kerja individu pribadi tetapi juga program kerja kelompok dan program kerja individu dari rekan kelompok KKN yang lain. Sosialisasi ini dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat Padukuhan Glondong Duwur. Tahap yang terakhir yaitu tahap implementasi. Pelaksanaan dari program kerja yang telah dirancang dilaksanakan tiga kali, yaitu proses persiapan alat dan bahan, proses percobaan, dan pelaksanaan program kerja. Tempat program kerja dilaksanakan yaitu di halaman posko KKN UNY 286 yang bertempat di pos Padukuhan Glondong Duwur. Terdapat 4 eksperimen yang berbeda sehingga anak-anak tidak merasa bosan dan tetap tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. Berikut eksperimen yang diberikan: 1. Meniup balon menggunakan soda kue dan cuka. 2. Miniatur gunung meletus menggunakan soda kue, pewarna makanan, dan cuka. 3. Membuat gelembung di dalam gelembung dengan sabun cuci piring, sedotan dan gula.



4. Membawa api di tangan menggunakan sabun cuci piring, gas portable, dan baskom.



C. Hasil dan Pembahasan Chemistry For Fun merupakan program kerja individu yang meliputi permainan dan eksperimen kimia sederhana yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sasaran program kerja ini diberikan kepada anak-anak usia sekolah Padukuhan Glondong Duwur. Chemistry For Fun diberikan untuk mengenalkan ilmu kimia yang dapat diterapkan di kehidupan sehingga mereka tidak hanya mengenal ilmu kimia hanya sebagai ilmu yang sulit, berisikan bahan-bahan kimia berbahaya dan hanya dapat dipelajari oleh orang yang lebih dewasa. Proses persiapan alat dan bahan dilakukan pada tanggal 22 Juli 2018. Kegiatan ini melengkapi alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan meliputi balon, sedotan, soda kue, cuka makan, gas, dan sabun cuci piring. Proses percobaan dilakukan pada tanggal 25 Juli 2018. Kegiatan ini meliputi pembuatan miniatur gunung berapi dari botol aqua dan kertas karton, serta melakukan keempat percobaan untuk mengetahui keberhasilan percobaan. Proses pelaksanaan percobaan dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2018 dengan percobaan pertama yaitu meniup balon menggunakan soda kue. Pada kegiatan ini anak-anak diberikan penjelasan bagaimana cara meniup balon menggunakan reaksi antara soda kue dan cuka yang membentuk gas karbon dioksida (Holleman, 2001). Chemistry For Fun yang kedua yaitu melakukan eksperimen gunung meletus dengan miniatur gunung berapi menggunakan soda kue, pewarna makanan, dan cuka. Pada kegiatan ini anak-anak diberikan penjelasan bagaimana cara membuat miniatur gunung meletus menggunakan reaksi antara soda kue dan cuka yang terlihat semakin menarik dengan adanya pewarna makanan yang ikut bereaksi menyebabkan perubahan fisik menjadi terlihat. Chemistry For Fun yang ketiga dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2018, yaitu eksperimen membuat gelembung di dalam gelembung menggunakan sedotan untuk meniup gelembung dari sabun cuci piring yang telah dicampur



dengan gula. Penambahan gula sendiri untuk memperkuat gelembung yang terbentuk agar tidak mudah pecah sehingga anak-anak dapat mencoba membuat gelembung sebanyak-banyaknya diatas permukaan meja yang datar. Pada kegiatan ini, anak-anak usia SMA diberi penjelasan bahwa terjadi reaksi kimia antara gula dengan sabun cuci piring membentuk ikatan hidrogen yang menyebabkan gelembung sabun tidak mudah pecah (Fessenden, 1990). Chemistry For Fun yang keempat dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2018, yaitu eksperimen membawa api di tangan menggunakan gas portable dan sabun cuci piring. Pada kegiatan ini anak-anak diberi penjelasan bahwa gas dapat masuk dan terperangkap di dalam gelembung sabun, tetapi sifat gas yang mudah terbakar masih ada. Setelah dilakukan percobaan, anak-anak memahami bahwa gas yang terbakar tidak terasa panas apabila terkena kulit tangan karena terlindungi oleh sifat dari sabun cuci piring. C. Penutup Kesimpulan Chemistry For Fun merupakan program kerja individu yang bertujuan untuk mengenalkan ilmu kimia melalui eksperimen sederhana yang dikemas secara menarik. Kegiatan ini terdiri dari 4 percobaan yang berbeda-beda menggunakan bahan-bahan yang ada di dapur. Sasaran dari program kerja ini yaitu anak-anak usia sekolah Padukuhan Glondong Duwur. Kegiatan ini dimulai dari kegiatan observasi, tahap desain, sosialisasi kepada masyarakat dan tahap implementasi. Program ini berjalan lancar dan mampu membuat anak-anak berpikir kreatif, menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar dan dapat mengetahui bahwa dalam kehidupan sehari-hari selalu terselip ilmu kimia didalamnya. Saran Program ini diharapkan dapat membuat anak-anak di Padukuhan Glondong Duwur agar dapat berpikir kreatif. Diharapkan pula dengan adanya pembelajaran



melalui



eksperimen



yang



telah



dilakukan



dapat



selalu



diimplementasikan dan dikembangkan, sehingga mereka tidak akan asing lagi



dengan ilmu kimia dan tidak akan menganggap ilmu kimia sebagai ilmu yang sulit dan membahayakan apabila diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.



DAFTAR PUSTAKA Fessenden, R.J. dan Fessenden J.S. 1990. Kimia Organik Jilid II Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Holleman, A. F. Wiberg, E. 2001. Inorganic Chemistry. San Diego: Academic Press. Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktek Pengembangan KTSP. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.