Artikel Tentang Guru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Artikel | Guru, Sosok Mulia dalam Mencerdaskan Bangsa Oleh: I Wayan Supadma Kerta Buana



Semua orang berhasil terlahir dari proses pendidikan di sekolah dan tidak bisa lepas dari peran seorang guru. Guru adalah representasi kemuliaan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui proses pendidikan. Pahlawan tanpa tanda jasa bahkan tersemat padanya, namun gelar tersebut pun tidak akan cukup untuk dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menghargai jasa-jasa yang telah dilakukan untuk mencetak Sumber Daya Manusia berkualitas. Masih terbayang-bayang dalam setiap proses pendidikan di sekolah guru-guru selalu berpesan “Belajarlah terus nak, jika kemudian kalian berhasil itu adalah kebanggaan bapak atau ibu”. Pesan-pesan demikian menyiratkan bahwa kebanggaan seorang guru adalah melihat siswa-siswanya berhasil. Sebuah pesan yang memotivasi kepada siswanya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar maupun kehidupan suatu saat nanti setelah selesai mengikuti pendidikan. Seorang guru memiliki tanggung jawab besar bagi pendidikan nasional, dimana tidak hanya terkait dengan prestasi belajar namun juga keberhasilan siswa dalam kehidupannya sebagai hasil pendidikan. Dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk menjadi professional sesuai dengan Undangundang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan Dosen pasal 1 yang menyebutkan “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”. Dalam menjalankan tugasnya sebagai ahli pendidikan pada proses belajar mengajar di sekolah guru dituntut tidak hanya pintar mengajar namun memiliki empat profesi sesuai dengan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2015 pada pasal 10 yang menyatakan “Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi”. Kompetisi pedadogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Kompetisi kepribadian mencakup kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana. Tentu saja berwibawa, berahlak mulia serta menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat. Kompetisi sosial kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi agar mampu berkomunikasi lisan, tulisan, dan/atau secara isyarat. Kompetisi professional merupakan wujud nyata kemampuan penguasaan atas materi pelajaran secara luas dan mendalam (Sembiring, 2008). Tanggung jawab guru begitu besar dalam pendidikan sehingga posisinya mesti harus dimuliakan. Jasa-jasanya dalam melakukan pengabdian tidak bisa dihitung atau



dikalkulasikan karena pengabdiannya bersifat ketulusan. Pemerintah sebagai pemegang kebijakan pendidikan wajib untuk memberikan penghargaan dan pemuliaan profesi guru baik secara material maupun spirit motivasi kerja sehingga dapat memacu kinerjanya dalam pengabdian. Menghormati seorang guru adalah kewajiban bagi seorang peserta didik maupun alumni yang pernah mengenyam pendidikan dari seorang guru. Menjadi guru tidaklah mudah karena membutuhkan berbagai proses serta kompetensi, sehingga penghormatan kepada guru sebagai seorang yang mulia memiliki makna yang sangat berarti. Guru tidak hanya membuat orang dari tidak tahu menjadi tahu, namun lebih dari itu Guru menciptakan generasi-generasi muda yang cerdas, berahlak mulia, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjadi insan-insan berkualitas dan berguna bagi bangsa dan Negara. Terima Kasih Guru.



Artikel Tentang Guru Profesional



Sebagian orang berpendapat, bahwa mengajar adalah proses penyampaian atau mentransfer ilmu dari seorang pendidik kepada peserta didik. Tetapi tampaknya pendapat ini harus jauh-jauh ditinggalkan, karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan jaman. Kini mengajar harus kita maknai sebagai sebuah kegiatan yang komplek, yaitu penggunaan secara integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan ilmu. Pengintegrasian keterampilanketerampilan yang dimaksud di sini harus dilandasi dengan seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu pengetahuan/wawasan. Sedangkan penearapannya akan menjadi unik bila dipengaruhi oleh semua komponen belajar mengajar. Komponen yang dimaksud adalah tujuan yang hendak digapai, ilmu yang ingin disampaikan, seubjek didik, fasilitas dan lingkungan belajar, dan yang tidak kalah penting adalah keterampilan, kebiasaan dan wawasan guru tentang dunia pendidikan dan misinya sebagai pendidik. Jika mengajar dipahami sebagai kegiatan mentransfer ilmu kepada siswa, maka mengajar itu sendiri hanya akan terbatas pada penyampaian ilmu itu saja. Guru di pihak pertama menyampaiakan ilmu dan siswa di pihak kedua akan menerima secara pasif. Prosesnya pun bisa diketahui, pembelajaran akan berjalan secara membosankan. Karena yang mendominasi pembelajaran adalah guru, sedangkan siswa hanya sebagai penerima. Namun, apabila mengajar dimaknai sebagai segala upaya yang dilakukan dengan sengaja untuk menciptakan proses belajara pada siswa dan mencapai tujuan yang telah dirumuskan, maka jelas bahwa yang menjadi sasaran akhir dari proses pengajaran itu ialah siswa belajar. Artinya dalam hal ini segala upaya apapun dapat dilakukan selagi bisa dipertanggungjawabkan, dan bisa menghantarkan siswa menuju pencapaian tujuan belajar yang telah dicanangkan, artinya siswa belajar secara aktif, dan yang mendominasi dikelas adalah siswa. Kesimpulannya, hakekat menjajar itu merupakan usaha guru menciptakan dan mendesain proses belajar pada siswa. Jadi yang terpenting dalam belajar mengajar itu bukanlah bahan yang disampaikan oleh guru, akan tetapi proses siswa dalam mempelajari bahan tersebut (guru lebih menghargai proses dari pada hasil). Sekali lagi peranan yang menonjol dalam belajar mengajar ada pada siswa, ini bukan berarti bahwa peranan guru tersisihkan, hanya diubah saja. Jadi, guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik melalui keterampilan-keterampilan khusus agar tercipta sebuah pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan meyenangkan.



ARTIKEL PERKEMBANGAN DAN KEMAJUAN TEKNOLOGI Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komunikasi yang merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung nilai sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi (menurut Rogers,1986). Keadaan yang demikian, dimana sebuah teknologi mampu merubah sesuatu yang belum tentu dapat dilakukan menjadi sebuah kenyataan. Misalnya, kalau dahulu orang tidak dapat berbicara dengan orang lain yang berada di suatu tempat yang berjarak jauh, maka setelah adanya telepon orang dapat berbicara tanpa batas dan jarak waktu. Dari sinilah, semula dengan ditemukannya berbagai perangkat sederhana, mulai dari telepon, yang berbasis analog, maju dan berkembang terus hingga muncul berbagai perangkat elektronik lainnya. Hingga akhirnya teknologi ini berintegrasi satu dengan lainnya. Teknologi komunikasi yang telah ada merupakan sebuah jawaban dari adanya perkembangan zaman. Hal ini terjadi karena semakin berkembang maju sebuah peradaban manusia maka teknologi pun akan terus mengalami perkembangan untuk menyelaraskan pola peradapan manusia itu sendiri. 1. Pengertian Teknologi Komunikasi dan Teknologi Informasi Menurut Rogers,1986 teknologi merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi



yang



mengandung



nilai



sosial



yang



memungkinkan



individu



untuk



mengumpulkan, memproses dan saling tukar informasi (di kutip dari materi kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi, Jamroji S.Sos: hal 1). Dapat dikatakan pula bahwa teknologi komunikasi adalah sebuah penemuan baru dalam aspek kehidupan dimana setiap individu dapat menggunakan, mengakses, dan memberikan segala hal informasi kepada orang lain secara universal. 2. Perkembangan Teknologi Komunikasi



Saat ini kebutuhan akan teknologi, baik itu teknologi informasi maupun telekomunikasi sangat tinggi dari mulai golongan menengah kebawah dan golongan menengah ke atas. Semua individu sangat membutuhkan teknologi untuk mempercepat perkembangan atau meningkatkan pembangunan baik pembangunan individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi yang saat ini sangat cepat adalah teknologi komunikasi, yang menghadirkan beragam pilihan bentuk teknologi dan kecanggihannya. Perkembangan komunikasi itu sendiri sebenarnya sejalan dengan kehidupan serta keberadaan dari manusia itu sendiri. Ada empat titik penentu yang utama dalam sejarah komunikasi manusia. Menurut Nordenstreng dan Varis (1973) adalah: 1. Perolehan (aquisition) bahasa yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya manusia. 2. pengembangan seni tulisan berdampingan dengan komunikasi yang berdasarkan pada bicara. 3. reproduksi kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alt pencetak, sehingga memungkinkan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya. 4. munculnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, telepon, radio, Televisi, sampai dengan satelit. (dikutip dari Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein Nasution. 1989: hal 15). Sedangkan menurut Alvin Toffler terdapat tiga peradaban dalam perkembangan dari teknologi itu sendiri yakni, zaman pertanian, zaman industri dan yang terakhir zaman informasi (dikutip dari Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang & Perkembangannya, Zulkarimein Nasution.1989: hal 2). Sebelumnya sekedar menengok kembali, bahwa sebenarnya teknologi komunikasi itu sendiri telah muncul semenjak Zaman Pra-Sejarah. Dimana pada waktu itu orang sudah mampu menggunakan bentuk komunikasi. Akan tetapi bentuknya, masih sangat sederhana. Misalnya bentuk-bentuk sebatas gerakan alat tubuh, gambar-gambar sebagai bahasa, bunyi-bunyian dari tulang dan sebagainya. Akan tetapi meskipun demikian, hal tersebut telah dianggap sebagai sebuah bentuk komunikasi yang sesuai pada saat itu.