Asal Usul Gunung Kidul [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASAL USUL GUNUNG KIDUL Sejarah Berdirinya Kabupaten Gunung Kidul Kabupaten Gunungkidul sama seperti halnya Sleman dan bantul merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Motto dari kabupaten ini adalah Handayani yang merupakan singkatan dari hijau aman, normatif, dinamis, yakin, asah, asih, asuh. Nilai tambah dan indah dari temuan-temuan arkeologis kawasan Gunungkidul diperkirakan telah dihuni oleh manusia sejak ratus ribu tahun yang lalu. Banyak ditemukan petunjuk keberadaan manusia yang ditemukan di gua-gua dan di perbukitan Gunungkidul terutama di kecamatan Ponjong. Kecenderungan manusia menempati Gunungkidul saat itu disebabkan sebagian besar Dataran rendah di Yogyakarta masih digenangi air hingga pergerakan terjadi pada akhir periode pleistosen saat itu. Tangan manusia pertama di Gunungkidul manusia Resort steroid bermigrasi dari Pegunungan Sewu di Pacitan melewati lembah-lembah karst di daerah Wonogiri hingga akhirnya mencapai pesisir pantai selatan Gunungkidul melalui jalur Bengawan Solo purba. Selain itu peninggalan arkeologis yang berasal dari masa hindu-budha cukup banyak ditemukan di Gunungkidul. Temuan yang bersifat monumental tersebut berupa bangunan candi yang menunjukkan hasil kebudayaan agama Hindu maupun agama Budha sedangkan pada masa islam peninggalan arkeologis juga dapat dijumpai di wilayah Gunungkidul antara lain berupa tapal batas yang memisahkan wilayah kekuasaan Kesultanan Yogyakarta dan kasunanan Surakarta tak serta wilayah ini juga menjadi basis bagi perjuangan Pangeran Sambernyawa dalam melawan Belanda.



Namun menurut cerita rakyat dari masyarakat Gunungkidul itu sendiri dikisahkan bahwa Prabu Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit melarikan diri ke wilayah ini bersama para pengikut setianya kelompok pelarian ini Kemudian menyebar dan memisahkan diri. Sesampainya di Gunungkidul dalam upayanya untuk menghilangkan jejak keberadaan mereka dari kejaran tentara Kesultanan Demak Salah satu tokoh pelarian bernama Joko umbaran dikisahkan sampai disebuah tempat yang saat ini masuk wilayah Dusun betoro Kidul Kecamatan Ponjong. Di tempat tersebut Joko umbaran berganti nama menjadi betara katong. Dalam upayanya menghilangkan jejak Batara Katong sendiri masih keturunan Prabu Brawijaya di daerah tempat Betara Katong tinggal sekarang dinamakan mesin betoro keberadaan Prabu Brawijaya sendiri dipercaya oleh masyarakat tinggal di wilayah ponggang tepatnya di pantai Ngobaran. Pantai Ngobaran dipercaya merupakan tempat Prabu Brawijaya melakukan Patio pong untuk meninggalkan jejak setelah Batara katun pindah ke desa katongan 10 km Utara pongangan saat ini putranya yang bernama Raden romaco. Ia membangun desa



pongangan sehingga semakin lama semakin ramai hingga akhirnya beberapa waktu kemudian Klaten shiromajo pindah Karangmojo. Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh Raja Mataram yaitu Sunan Amangkurat amral yang berkedudukan di Kartosuro kemudian Ia mengutus Senopati gitu manggung. Program vaksoakan membuktikan kebenaran berita tersebut. Setelah dinyatakan kebenarannya Tumenggung prawirodigdoyo menasehati Raden surowijoyo agar meminta izin pada raja Mataram karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya. Raden Surowijoyo tidak mau dan akhirnya terjadilah peperangan yang mengakibatkan dia tewas begitu juga dua anak dan menantunya Ki pontjodirjo yang merupakan anak retensi. Romeo akhirnya menyerahkan diri dan oleh Pangeran Sambernyawa diangkat menjadi Bupati Gunungkidul pertama namun Bupati Mas Tumenggung PantjoDirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegara Ad yang terjadi pada tanggal 13 Mei 1831 Gunungkidul menjadi kabupaten di bawah kekuasaan Kesultanan Yogyakarta Mas Tumenggung pontjodirjo diganti oleh Mas Tumenggung prawirosetiko yang mengalihkan kedudukan kota Kabupaten dari pojok woonosari namun secara administrasi menurut mister RM suryodiningrat dalam bukunya friend tahan Praja Kejawen yang dikuatkan juga dengan buku the Foster London terbitan 1931 tulisan GPro file serta pendapat dari pringgodigdo dalam bukunya berdirinya Gunungkidul pada tahun 1831 setahun seusai Perang Diponegoro hal ini bersamaan dengan terbentuknya kabupaten lain Yogyakarta yang merupakan perjanjian antara Kesultanan Yogyakarta dengan pemerintah Belanda Hai dan oleh upaya yang dilakukan panitia untuk melacak hari jadi kabupaten Gunungkidul tahun 1984 baik yang terungkap melalui fakta sejarah serta penelitian akhirnya ditetapkan bahwa kabupaten Gunungkidul dengan woonosari sebagai pusat pemerintahannya lahir pada hari Jumat tanggal 27 mei 1831 serta dikuatkan dengan keputusan Bupati kepala daerah tingkat 2 tentang penetapan hari tanggal bulan dan tahun hari jadi kabupaten Gunungkidul yang ditandatangani oleh Bupati saat itu yakni dokterandes KRT sosial Hadiningrat pada tanggal 14juni 1985 penjelasan tadi merupakan sedikit sejarah tentang berdirinya kabupaten Gunungkidul semoga menambah wawasan kita semua terus di dalam mengenal wilayah-wilayah di nusantara.