Asam Asetat Glasial [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Alzrin Aulyna 13012031 Kelas 01



TUGAS 01 METODA PENGUKURAN DAN ANALISIS TK2102



1.



Sebuah produk larutan sirup pemanis untuk pengguna diabetes (sugar free syrup) diklaim tidak mengandung gula (sukrosa). Cari dan susunlah analisis kimia klasik (wet chemical analysis) dan instrumental analitik untuk menguji ketidakhadiran gula pada sirup pemanis tersebut!



Sukrosa adalah gula yang kita kenal seharihari. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa dan fruktosa ( bantuan oleh sukrose). Molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau keton bebas, atau tidak mempunyai gugus – OH glikosidik (shingga disebut gula non pereduksi). Sukrosa mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Sukrosa (gula pasir yang umum) didapatkan secara komersil dari tebu atau bit. Atom-atom anomer unit glukosa dan unit fruktosa berikatan [ada disakarida ini, konfigurasi ikatan glikosidik ini adalah α untuk glukosa dan β untuk fruktosa. Dengan sendirinya, sukrosa tidak mempunyai gugus pereduksi bebas (ujung aldehid atau keton), berbeda dengan sebagian besar gula lainnya. Analisis kimia klasik Analisis kimia klasik menggunakan polarimeter yaitu ketika dilewatkan terhadap bidang polarisator maka diamati mengenai pergerakan rotasi yang terjadi. Jika tidak terjadi pergerakan (tidak memutar bidang polarisator) berarti larutan tidak mengandung sukrosa. Sedangkan jika sampel larutan yang dilewatkan memutar bidang polarisator, maka perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut karena memiliki kemungkinan mengandung sukrosa. Identifikasi itu adalah dengan menghidrolisis larutan tersebut dengan menggunakan enzim sukrase untuk menghindari senyawa lain mengalami hidrolisis juga. Kemudian, setelah dihidrolisis, arahkan kembali polarisator untuk mengetahui sudut rotasi yang terbentuk lalu kemudian diperoleh selisih antara sudut polarisator awal dan juga sudut polarisator setelah hidrolisis. Berdasarkan referensi, C12H22O11 (sukrosa murni, rotasi=66,5O) + H2O (air, 00)



C6H12O6 (glukosa, rotasi=52,7O) + C6H12O6 (fruktosa, rotasi=-92O) O O 0 Terjadi perubahan arah dari 66,5 menjadi -39,3 , sekitar 115,8 Sehingga ketika terjadi perubahan sudut polarisator sekitar 115,80, maka di dalam larutan tersebut terkandung sukrosa



Alzrin Aulyna 13012031 Kelas 01 Analisis instrumental analitik Cara mendeteksi sukrosa dapat dilakukan dengan biosensor elektrokimia yaitu dengan mengimobilisasi enzim invartase pada polianilin (PANI) yang terendapkan di elektroda emas. Dalam hal ini, invertase yang digunakan mengandung 12,838 mg protein/ml. Imobilisasi invertasi pada PANI dilakukan dengan metode elektropolimerisasi. Elektroda emas/PANI/invertase/nanopartikel emas memberikan respon kenaikan arus yang linier terhadap keberadaan konsentrasi sukrosa. Kelinearan ini digunakan untuk kalibrasi untuk aplikasi analitis. Batas deteksi sukrosa pada metoda di bawah 1 mM sensitivitas adalah sekitar 6,3124 X 10-9µA.mm-2.mM-1. Respon sensor linear sampai minimal 1mM konsentrasi sukrosa. Elektroda emas/PANI/invertase/nanopartikel emas dapat digunakan untuk mendeteksi sukrosa dengan metode voltametri siklik



2.



Cari dan buatlah prosedur/tahapan mengukur kadar etanol dari tapai singkong (peuyeum)!



Ada banyak cara untuk mengukur kadar etanol dan setiap metode pengukuran memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Beberapa metode itu adalah analisis menggunakan metode dengan menggunakan hidrometer alkohol , GC (Gas Chromatography), analisis dengan HPLC (High Performance Liquid Chromatography), metode enzim, hingga menggunakan sensor. Berikut ini adalah prosedur dari metoda hidrometer alkohol dan juga sensor. A. Prosedur menggunakan metoda hidrometer alkohol (menggunkan piknometer)



Identifikasi permasalahan



Rancangan Percobaan



Penentuan kadar etanol dari tapai singkong (kuantitatif)



 Memperoleh etanol dari tapai singkong dengan destilasi (destilasi dilakukan duplo)  Etanol yang dihasilkan, diuji secara kualitatif dengan K2Cr2O7dengan penambahan H2SO4, serta dengan reaksi uji nyala. (uji keberadaan alkohol)  Penentuan kadar alkohol secara kuantitatif dengan menggunakan metode hydrometer alkohol (alat piknometer dengan bantuan tabel presentase kadar etanol dan berat jenis)



Alzrin Aulyna 13012031 Kelas 01



Pelaksanaan Percobaan



Analisis Hasil Percobaan



Pelaporan Hasil



 Destilasi hasil fermentasi singkong (mendapat sampel etanol)  Penentuan kadar etanol dengan menggunkan piknometer (mengukur berat piknometer kosong, berat piknometer + aquadest, berat piknometer + larutan ethano. Semua diukur ketika volum di dalam piknometer mencapai garis batas, biasanya 25 ml)



 Diperoleh densitas dari sampel etanol dengan perhitungan P = (M3 – M1) : (M2 – M1) P = densitas M1 = berat piknometer kosong M2 = berat piknometer + aquadest M3 = berat piknometer + etanol (aq)  Dibandingkan densitas (Berat Jenis) yang diperoleh dalam tabel presentase kadat etanol untuk mengetahui kadar etanol yang terbentuk dalam sampel



Melaporkan kadar etanol sampel dari tabel presentase kadar etanol dan berat jenis (densitas)



Alzrin Aulyna 13012031 Kelas 01



B. Menggunakan sensor Gas



Identifikasi permasalahan



Rancangan Percobaan



Penentuan kadar etanol dari tapai singkong (kuantitatif)



 menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan ( sampel etanol , berbgai program pengolahan data, sensor alkohol TGS 2620 beserta kebutuhan rangkaiannya, mikokontroller (contoh ATMEGA8535) sebagai pengkonversi data dari tegangan analog menjadi keluaran digital dan hasilnya ditampilkan di LCD)  Kalibrasi alat-alat yang akan digunakan







Pelaksanaan Percobaan



Melakukan pengujian ketinggian sensor terhadap sampel sebanyak tiga kali menggunakan voltmeter digital, hingga diperoleh tegangan yang stabil. Lalu diperoleh rata-rata ketinggian.  Lakukan pengujian batas waktu sensor digunakan  Program utama meliputi proses pembacaan sensor, penghitungan waktu, dan penampilan pada LCD. Tombol A pada keypad ditekan bersamaan dengan memasukkan sensor ke dalam wadah cairan tetapi tidak sampai tercelup. 



Alzrin Aulyna 13012031 Kelas 01



Diperoleh nilai keluaran dari sensor berupa bit yang kemudian akan dikoneversi menjadi kadar etanol melalui tabel anatara kadar etanol dan keluaran bit



Analisis Hasil Percobaan



Pelaporan Hasil



Semakin besar nilai kadar pada cairan maka semakin besar pula data bit yang mengindikasikannya dengan kenaikan yang tidak linear. Pengukuran kadar etanol didasarkan pada pendeteksian sensor terhadap jumlah uap etanol dari cairan beralkohol. Semakin besar jumlah uap etanol yang terdeteksi maka semakin besar pula kadar etanol pada cairan beralkohol tersebut.



•Melaporkan kadar etanol sampel yang diperoleh dari output sensor berbentuk bit yang kemudian dibandingkan dengan tabel bit-kadar etanol .