Askep ANC Trimester 3. David Bayu Kristanto 01.3.20.00439 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I LAPORAN PENDAHULUAN 1.1 Tinjaun Teori 1.1.1 Definisi Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada akhirnya membentuk janin. Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis ± 40 minggu (Masriroh, 2013). Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh perawat kepada ibu hamil, seperti pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo & Putrono, 2016). Antenatal Care merupakan pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan (Manuaba, 2010). 1.1.2 Tujuan Antenatal Care Tujuan antenatal care untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan atau janin berupa deteksi dini faktor risiko (Manurung, Tutiany, & Suryati, 2011) : 1. Mendeteksi secara dini risiko komplikasi yang mungkin dialami ibu selama hamil. 2. Mencegah komplikasi selama hamil. 3. Memantau kesehatan ibu dan janin. 4. Membantu dan memfasilitasi proses adaptasi yang terjadi sehingga ibu dapat beradaptasi dengan perubahan fisik dan peran barunya. 5. Menginformasikan kunjungan ulang. 6. Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan. 7. Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal. 1.1.3 Fisiologi Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untuk menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara seperti :



1. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari, contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu suburnya adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24 2. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2 derajat celcius. a) Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum b) Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam. Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor yang panjang seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak masuk melalui kanalis cervikalis dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba untuk menunggu kedatangan sel telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi, maka kemungkinan besar akan terjadi fertilisasi. Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan meninggalkan ekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing dengan kromosom mencari pasangannya. Mula-mula terjadilah pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya hingga seluruh ruangan ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut morula. Pembelahan berlangsung terus hingga bagian dalam terbentuk ruangan yang mengandung cairan disebut blastokist. Sementara itu bagian luar dinding telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang akan berguna untuk menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam bentuk reaksi decidua. Hasil konsepsi dalam bentuk blastokist yang mempunyai villi korealis dapat menanamkan diri pada dinding rahim yang disebut nidasi atau implantasi.



Sejak saat terjadi konsepsi, fertilisasi, impregnancy, sampai



nidasi diperlukan waktu 6-7 hari (Purwaningsih dkk, 2010).



1.1.4 Patofisiologi



2 minggu setelah haid Hormon estrogen meningkat Selaput lendir mulai menebal



Tidak terjadi



Terjadi pembuahan



Ovulasi



pembuahan Sel telur degenerasi



zigot



Sel telur keluar



Plasenta



bersama darah haid Peningkatan



Bagian dalam Embrio



hormon estrogen & progesteron



Perubahan fisik



Janin



pada ibu Ansietas Perubahan pola seksualitas Traktus urinarius



Pernapasan



Dilatasi, pemanjangan dan penekukan ureter Penumpu Penurunan kan urin



tonus



dalam



kandung



Pergeseran diafragma Sesak



Pencernaan



Penurunan peristaltik usus,



nyeri



Kardiovaskuler Mual,



Hemodilusi



muntah Penurunan



TD rendah



Hb



penekanan uterus



ureter bagian 1.1.5 Tanda dan Gejala Kehamilan Tanda dan gejala kehamilan (Manuaba 2010) dibagi menjadi 3 bagian,yaitu: 1. Tanda tidak pasti hamil a. Amenore (tidak haid) Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan akan menjadi lebih mudah, dengan memakai rumus Neagele rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi



pada hari ke 14. Caranya yaitu tanggal hari pertama mestruasi terakhir ditambah 7 dan bulan dikurangi 3. b. Mual dan muntah Bisa terjadi pada bulan - bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut morning sickness. c. Mengidam (ingin makan khusus) Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, Akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan. d. Pingsan Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang sesudah kehamilan 16 minggu. e. Anoreksia (tidak ada selera makan) Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan, Tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. f. Mamae menjadi tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan pengaruh hormone estrogen danprogesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. g. Miksi sering Sering buang air kecil disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gelaja ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. h. Konstipasi atau obstipasi Ini terjadi karena tonus usus menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid yang dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. i. Pigmentasi (perubahan warna kulit) Pada areola mamae, genital, cloasma, linea alba yang berwarna lebih tegas, melebar dan bertambah gelap terdapat pada perut bagian bawah. j. Epulis Suatu hipertrofi papilla ginggiva (egusi berdarah). Sering terjadi pada triwulan pertama. k. Varises (pemekaran vena-vena)



l. Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena. Penambahan pembuluh darah ini terjadi disekitar genetalia eksterna, kaki dan betis dan payudara. 2. Tanda kemungkinan hamil (Manuaba 2010). a. Perut membesar Setelah kehamilan 14 minggu, rahim dapat diraba dari luar dan mulai pembesaran perut. b. Uterus membesar Terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan bentuknya makin lama makin bundar. c. Tanda hegar Konsitensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah hismus. Pada minggu-minggu pertama hismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofiismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak d. Tanda Chadwick Perubahan warna menjadi kebiruan atau keunguan pada vulva, vagina, dan serviks. Perubahan warna ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen. e. Tanda piscaseck Uterus mengalami pembesaran, kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran. f. Tanda Braxton-Hicks Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada kehamilan misalnya pada mioma uteri, tanda Braxton-hicks tidak ditemukan. g. Teraba ballotemen Merupakan fenomena bandul atau pantulan balik. Ini adalah tanda adanya janin di dalam uterus. h. Reaksi kehamilan positif Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya hormon chorionigonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama



pada pagi hari. Dengan tes ini dapat membantu menemukan diagnosa kehamilan sedini mungkin. 3. Tanda pasti hamil (Manuaba (2010). a. Gerakan janin yang dapat dilihat, dirasa atau diraba, juga bagian bagian janin. b. Denyut jantung janin (1) Didengar dengan stetoskop-monoral Laennec (2) Dicatat dan didengar dengan alat Doppler (3) Dicatat dengan feto-elektro kardiogram (4) Dilihat pada untrasonograf c. Diagnosa banding Kehamilan Diagnosa banding kehamilan menurut Manuaba (2010) meliputi : (1) Hamil palsu Dijumpai tanda dugaan hamil tetapi dengan pemeriksaan alat canggih dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan. (2) Tumor kandungan atau mioma uteri Terdapat pembesaran rahim tetapi tidak disertai tanda hamil, bentuk pembesaran tidak merata dan perdarahan banyak saat menstruasi. (3) Kista ovarium Terjadi pembesaran perut tetapi tidak disertai tanda hamil, datang bulan terus berlangsung, lamanya perbesaran perut dapat melampaui umur kehamilan dan pemeriksaan tes biolgis kehamilan dengan tes negatif. (4) Hematometra Terlambat datang bulan dapt melampaui umur kehamilan, perut terasa sakit setiap bulan, terjadi tumpukan darah dalam rahim, tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil yang positif.



1.1.6 Klasifikasi Kehamilan 1) Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira 40 minggu dan tidak lebih dari 43 minggu 2) Kehamilan prematur merupakan kehamilan yang berlangsung antara 26 – 36 minggu 3) Kehamilan post matur adalah kehamilan bila lebih dari 43 minggu



4) Kehamilan ektopik adalah implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium kavum uteri. Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi : 1) Kehamilan trimester I



: 0 – 14 minggu



2) Kehamilan trimester II



: 14 – 28 minggu



3) Kehamilan trimester III



: 28 – 42 minggu



1.1.7 Jadwal Kunjungan Antenatal Care Program pelayanan kesehatan ibu di Indonesia menganjurkan agar ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan minimal empat kali selama masa kehamilan. Pemeriksaan kehamilan sesuai dengan frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai persalinan) (Kemenkes RI, 2018). Ibu hamil melakukan kunjungan antenatal care minimal empat kali yaitu : 1.



Kunjungan pertama/K1 (Trimester I) K1 adalah kunjungan pertama ibu hamil pada masa kehamilan ke pelayanan kesehatan. Pemeriksaan pertama kehamilan diharapkan dapat menetapkan data dasar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim dan kesehatan ibu sampai persalinan. Kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: anamnesa, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan khusus obstetri, penilaian risiko kehamilan, menentukan taksiran berat badan janin, pemberian imunisasi TT1, KIE pada ibu hamil, penilaian status gizi, dan pemeriksaan laboratorium (Wagiyo & Putrono, 2016).



2.



Kunjungan kedua/K2 (Trimester II) Pada masa ini ibu dianjurkan untuk melakukan kujungan antenatal care minimal satu kali. Pemeriksaan terutama untuk menilai risiko kehamilan, laju pertumbuhan janin, atau cacat bawaan. Kegiatan yang dilakukan pada masa ini 11 adalah anamnesis keluhan dan perkembangan yang dirasakan ibu, pemeriksaan fisik, pemeriksaan USG, penilaian risiko kehamilan, KIE pada ibu, dan pemberian vitamin (Wagiyo & Putrono, 2016).



3.



Kunjungan ketiga dan ke-empat/K3 dan K4 (Trimester III) Pada masa ini sebaiknya ibu melakukan kunjungan antenatal care setiap dua minggu sampai adanya tanda kelahiran. Pada masa ini dilakukan pemeriksaan: anamnesis keluhan dan gerak janin, pemberian imunisasi TT2, pengamatan gerak janin, pemeriksaan fisik dan obstetri, nasihat senam hamil, penilaian risiko kehamilan, KIE ibu hamil, pemeriksaan USG, pemeriksaan laboratorium ulang (Wagiyo & Putrono, 2016).



1.1.8 Pemeriksaan Kehamilan 1. Bila HPHT tidak diketahui, usia kehamilan ditentukan dengan cara : a. TFU (Cm x 7/8 = Usia dalam minggu) b. Terabanya ballotement di simpisis  12 mgg c. DJJ (+) dg Dopller  10-12 mgg d. DJJ (+) dg fetoscop  20 mgg e. Quickening  20 mgg f. USG 2. Perhitungan Taksiran Partus (Naegle) a. Hari + 7 b. Bulan (1-3) + 9,



B (4-12) – 3



c. Tahun (1-3) + 0,



T (4-12) + 1



3. Perhitungan Taksiran Berat Janin a. TFU – (11 belum masuk PAP) X 155 = ….gr b. TFU – (13 sudah masuk PAP) X 155 = ….gr 4. Frekuensi Kunjungan 1) Kunjungan I (12-24 minggu) Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri, pemeriksaan laboratorium, antopometri, penilaian resiko kehamilan, KIE 2) Kunjungan II (28-32 minggu) Anamnesis, USG, penilaian resiko kehamilan, nasehat perawatan payudara dan senam hamil), vaksin TT I 3) Kunjungan III (34 mgg) Anamnesis, pemeriksaan ulang laboratorium, vaksin TT II 4) Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg) Anamnesis , perawatan payudara dan persiapan persalinan 1.1.9 Pemeriksaan Penunjang 1. LABORATORIUM a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL). b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis). c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik). 2. U S G a. Jenis kelamin. b. Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion (Masriroh, 2013). 1.2 Tinjauan Asuhan Keperawatan 1.2.1



Pengkajian ANC



1) Anamnesa a. Anamnesa identitas istri dan suami b. Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan c. Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya 2) Pemeriksaan Fisik Diagnostik (1)



Keadaan umum Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul. Adanya kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis, skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).



(2)



Tinggi badan Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu memiliki panggul sempit.



(3)



Berat badan Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5 kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat BB yang berlebihan, perlu



dipikirkan



adanya



risiko



bengkak,



kehamilan



kembar,



hidroamnion, dan anak besar. (4)



Lingkar lengan atas (LILA) LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.



(5)



Tanda-tanda vital a. Tekanan darah TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi. b. Denyut nadi



Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit. c. Suhu Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan. d. Pernapasan Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung. (6)



Kepala dan Leher a. Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah b. Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna kuning/jaundice pada sklera c. Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi d. Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis



(7)



Payudara a. Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar b. Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam c. Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus d. Retraksi akibat adanya lesi e. Masa atau pembesaran pembuluh limfe



(8)



Abdomen 1. Memeriksa apakah ada bekas luka operasi 2. Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12 minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan



>



22 minggu 3. Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan kepala janin kalau lebih dari 36 minggu Pemeriksaan Leopold : Leopold I



:



1. Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil 2. Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus 3. Konsistensi uterus Leopold II



:



1. Menentukan batas samping rahim kanan-kiri 2. Menentukan letak punggung janin 3. Pada letak lintang, tentukan dimana kepala janin Leopold III



:



1. Menentukan bagian terbawah janin 2. Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang Leopold IV



:



1. Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil 2. Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk PAP (9) Tangan dan kaki 1. Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari 2. Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises 3. Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper (10) Pemeriksaan panggul a. Panggul : genital luar 1. Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina untuk melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi, jumlah, bau) 2. Melakukan palpasi pada kelenjar bartolini untuk mengetahui adanya pembengkakan masa atau cairan kista b. Panggul : menggunakan spekulum 1. Memeriksa serviks untuk melihat adanya cairan/darah, luka/lesi, apakah serviks sudah membuka atau belum 2. Memeriksa dinding vagina untuk melihat adanya cairan/darah dan luka c. Panggul : pemeriksaan bimanual 1. Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang) 2. Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya masa. 3) Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :



Dari Janin : 1. DJJ pada bulan ke 4-5 2. Bising tali pusat 3. Gerakan dan tendangan janin Dari ibu



:



1. Bising rahim 2. Bising aorta 3. Peristaltik usus 4) Pemeriksaan Dalam (1) Vaginal Toucher (VT) (2) Rectal Toucher (RT) Dapat dinilai : 1. Pembukaan serviks : berapa cm/ jari. 2. Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya. 3. Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge. 1.2.2 Diagnosa Keperawatan 1.2.2.1.



Diagnosa Keperawatan I : Ansietas



1) Kategori : Perilaku 2) Subkategori : Integritas Ego 3) Definisi : Kondisi emosi dan pengalaman subyektif individu terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan



individu



melakukan



tindakan



untuk



menghadapi



ancaman. 4) Penyebab : a. Krisis situasional b. Kebutuhan tidak terpenuhi c. Krisis maturasional d. Ancaman terhadap konsep diri e. Ancaman terhadap kematian f. Kekhawatiran mengalami kegagalan g. Disfungsi sistem keluarga h. Hubungan orang tua-anak tidak memuaskan i. Faktor keturunan (tempramen mudah teragitasi sejak lahir) j. Penyalahgunaan zat k. Terpapar bahaya lingkungan (mis. Toksin, polutan, dan lain-lain) l. Kurang terpapar informasi 5) Gejala dan Tanda Mayor



Subjektif a. Merasa bingung b. Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi c. Sulit berkonsentrasi Objektif a. Tampak gelisah b. Tampak tegang c. Sukit tidur 6) Gejala dan Tanda Minor Subjektif a. Mengeluh pusing b. Anoreksia c. Palpitasi d. Merasa tidak berdaya Objektif a. Frekuensi nafas meningkat b. Frekuensi nadi meningkat c. Tekanan darah meningkat d. Diaforesis e. Tremor f. Muka tampak pucat g. Suara bergetar h. Kontak mata buruk i. Sering berkemih j. Berorientasi pada masa lalu 7) Kondisi klinis terkait a. Penyakit kronis progresif (mis. Kanker, penyakit autoimun) b. Penyakit akut SLKI Luaran Utama : Tingkat Ansietas Luaran Tambahan : a. Dukungan Sosial b. Harga diri c. Kesadaran diri d. Kontrol diri e. Proses informasi f. Status kognitif



g. Tingkat agitasi h. Tingkat pengetahuan



Tingkat Ansietas............................................................................................L.090933 Definisi : Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Ekspetasi



Menurun



Kriteria Hasil Meni



Cukup



ngkat



Mening



Sedang



kat



Cukup



Menur



Menur



un



un



Verbalisai kebingungan Verbalisai khawatir akibat kondisi yang



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



dihadapi Perilaku gelisah Perilaku tegang Keluhan pusing Anoreksia Palpitasi Frekuensi pernapasan Frekuensi nadi Tekanan darah Diaforesis Tremor Pucat



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Mem



Cukup



Sedang



Cukup



Memb



buru



Memb



Memb



aik



k



uruk



1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2



Konsentrasi Pola tidur Perasaan keberdayaan Kontak mata Pola berkemih Orientasi



aik



3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5



Dukungan Sosial.............................................................................................L.13113 Definisi : Ketersediaan sokongan dari orang lain untuk memenuhi kebutuhan individu yang menjalani perawatan. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil Men



Cukup



Cukup



Menin



urun



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



Sedang



Kemampuan meminta bantuan pada orang



1



2



3



4



5



lain Bantuan yang ditawarkan oleh orang lain Dukungan emosi yang disediakan oleh



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



orang lain Jaringan sosial yang membantu



1



2



3



4



5



Harga Diri........................................................................................................L.09069 Definisi : Perasaan positif terhadap diri sendiri atau kemampuan sebagai respon terhadap situasi saat ini. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil



Penilaian diri positif Perasaan memiliki



Men



Cukup



Cukup



Menin



urun



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



Sedang



atau



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



kemampuan positif Penerimaan penilaian positi terhadap diri



1



2



3



4



5



sendiri Minat mencoba hal baru Berjalan menampakkan wajah Postur tubuh menampakkan wajah Konsentrasi Tidur Kontak mata Gairah aktivitas Aktif Percaya diri berbicara Perilaku asertif Kemampuan membuat keputusan



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Meni



Cukup



Sedang



Cukup



Menur



ngkat



Menin



Menur



un



gkat



un



kelebihan



Perasaan malu Perasaan bersalah Perasaan tidak mampu melakukan apapun Meremehkan kemampuan mengatasi



1 1 1 1



2 2 2 2



3 3 3 3



4 4 4 4



5 5 5 5



masalah Ketergantungan pada penguatan secara



1



2



3



4



5



berlebihan Pencarian penguatan secara berlebihan



1



2



3



4



5



Kesadaran Diri................................................................................................L.14126 Definisi : Kemampuan menilai kekuatan, kelemahan, pikiran, sikap, kepercayaan, emosi, motivasi seseorang berkaitan dengan diri, lingkungan dan orang lain. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil



Mengakui kemampuan fisik Mengakui kemampuan mental Mengakui kemampuan emosional Mengenali keterbatasan fisik



Men



Cukup



Cukup



Menin



urun



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



1 1 1 1



2 2 2 2



Sedang



3 3 3 3



4 4 4 4



5 5 5 5



Mengenali keterbatasan mental Mengenali keterbatasan emosi Mengenali pola kebiasaan Mengenali nilai-nilai pribadi Mengenali respon subjektif orang lain Mengenali respon subjektif terhadap



1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2



3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5



situasi Mempertahankan kesadaran berpikir Mempertahankan kesadaran terhadap



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



perasaan Verbalisasi perasaan pada orang lain Interaksi dengan orang lain Verbalisasi kebutuhan Menerima perasaan sendiri Menerima perilaku sendiri Membedakan diri dari orang lain Membedakan diri dari lingkungan



1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2



3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5



Kontrol Diri.....................................................................................................L.09076 Definisi : kemampuan untuk mengendalikan atau mengatur emosi, pikiran, dan perilaku dalam menghadapi masalah Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil Men



Cukup



urun



Menuru



Sedang



n



Cukup



Menin



Menin



gkat



gkat



Verbalisai ancaman orang lain Verbalisai umpatan Perilaku menyerang Perilaku melukai diri sendiri/orang lain Perilaku merusak lingkungan sekitar Perilaku agresif/amuk Suara keras Bicara ketus Verbalisasi keinginan bunuh diri Verbalisasi isyarat bunuh diri Verbalisasi ancaman bunuh diri Verbalisasi rencana bunuh diri Verbalisasi kehilangan hubungan yang



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



penting Perilaku merencanakan bunuh diri Euforia Alam perasaan depresi



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



Proses Informasi.............................................................................................L.10100 Definisi : Kemampuan untuk mencari, mengorganisasi dan menggunakan informasi. Ekspetasi



Membaik



Kriteria Hasil Men



Cukup



urun



Menuru



Sedang



Cukup



Menin



Menin



gkat



n



Memahami kalimat Memahami paragraf Memahami cerita Memahami simbol-simbol umum Menyampaikan pesan yang keheren Pesan verbal yang koheren Proses pikir teratur Proses pikir logis Menjelaskan kesamaan antara dua item Menjelaskan perbedaan antara dua item



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



gkat



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Status Kognitif.....................................................................................L.09088 Definisi : Kemampuan melakukan proses mental yang kompleks. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil



Komunikasi jelas sesuai usia Pemahaman makna situasi Kemampuan membuat keputusan Perhatian Konsentrasi Orientasi kognitif Memori segera Memori saat ini Memori jangka panjang Proses informasi Pertmbangan alternatif saat memutuskan Kemampuan berhitung



Men



Cukup



urun



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



Cukup



Menin



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



Sedang



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Tingkat Agitasi.....................................................................................L.09092 Definisi : Manifestasi fisiologis dan perilakuakibat stres atau pemicu miokimia. Ekspetasi



Menurun



Kriteria Hasil Meni



Cukup



ngkat



Mening



Sedang



kat



Kegelisahan Frustasi Sifat lekas marah Tidak mampu menahan diri Mondar mandir Pergerakan berulang Ketidakmampuan untuk tetap duduk Menolak bantuan Memukul Menendang Melempar Meludah Menggigit



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



Cukup



Menur



Menur



un



un



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Memaki Ungkapan yang tidak tepat Isyarat tidak pantas



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



Mem



Cukup



Sedang



Cukup



Memb



buru



Memb



Memb



aik



k



uruk



1 1 1 1 1



2 2 2 2 2



Emosi Status hidrasi Tekanan darah Nadi radial Tidur



aik



3 3 3 3 3



4 4 4 4 4



5 5 5 5 5



Tingkat Pengetahuan............................................................................L.12111 Definisi : Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil Men



Cukup



urun



Menuru



Sedang



n



Cukup



Menin



Menin



gkat



gkat



Perilaku sesuai anjuran Verbalisasi minat dalam belajar Kemampuan menjelaskan pengetahuan



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



tentang suatu topik Kemampuan menggambarkan sebelumnya



1



2



3



4



5



sesuai dengan topik Perilaku sesuai dengan pengetahuan



1



2



3



4



5



Meni



Cukup



Sedang



Cukup



Menur



ngkat



Menin



Menur



un



gkat



Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi Persepsi yang keliru terhadap masalah Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat



n



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



Mem



cukup



Sedang



Cukup



Memb



buru



Memb



Memb



aik



k



uruk



aik



1



2



Perilaku



3



4



Standart Intervensi Intervensi Utama 1. Reduksi ansietas 2. Terapi relaksasi Intervensi Pendukung 1. Bantuan konrol marah 2. Bibloterapi 3. Dukungan emosi 4. Dukungan kelompok 5. Dukungan kenyakinan 6. Dukungan memaafkan 7. Dukungan pelaksanaan ibadah 8. Dukungan pengungkapan keburuhan 9. Dukungan proses berduka 10. Intervensi krisis



14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.



Teknik distraksi Terapi hipnosis Teknik imajinasi terbimbing Teknik menenangkan Terapi biofeedback Terapi diversional Terapi musik Terapi penyalahgunaan zat Terapi relaksasi otot progesif Terapi reminisens



5



11. Konseling 12. Manajemen demensia 13. Persiapan pembedahan Reduksi Ansietas I.09314



24. 25.



Terapi seni Terapi validasi



Definisi: meminimalkankondisi individu dan pengalaman subjektif terhadap obyek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman. Tindakan: 1. Observasi a) Idenifikasi saat ansietas berubah (mis, kondisi, wakt, stresor) b) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan c) Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal) 2. Terapeutik a) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan b) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan c) Pahami situasi yang membuat ansietas d) Dengarkan dengan penuh perhatian e) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan f) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan g) Diskusikan perencanaan realitis tentang peristiwa yang akan datang 3. Edukasi a) Jelaskan peosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami b) Informasikan secara faktual mengenai diagnosis, pengobatan dan prognosis c) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika memungkinkan d) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi e) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan f) Latih teknik relaksasi 4. Kolaboorasi a) Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu Terapi relaksasi I.09326 Definisi: menggunakan teknik peregangan untuk mengurangi tanda dan gejala ketidaknyamanan seperti nyeri, ketegangan otot, atau kecemasan. Tindakan: 1. Observasi a) Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efekif digunakan b) Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya c) Monitor terhadap terapi relaksasi 2. Terapeutik a) Ciptakan lingkugan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika perlu b) Berikan informasi tertilis persiapan dan prosedur teknik relaksasi c) Gunakan pakaian longgar d) Gunakan suaralembut dengan irama lambat dan berirama 3. Edukasi a) Jelaskan tujuan, batsan, manfaat, an jenis relaksasi tang tersedia (mis, musik, meditasi,, nafas dalam, relaksasi otot progresif) b) Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih c) Anjurkan mengambil posisi nyaman d) Anjurkan rileks dan merasakan sensadi relaksasi e) Anjurkan sering mengulangiatau melatih teknik yang dipilih f) Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis, nafas dalam, peregangan, atau imajinasi terbimbing). Konseling I.10334 Definisi: membreikan bimbingan untuk meningktakan atau mendukung



penanganan, pemecahan masalah dan hubungan intrapersonal. Tindakan: 1. Observasi a) Identifikasi kemampuan dan beri penguatan b) Identifikasiperilaku keluarga yang mempengaruhi pasien 2. Terapeutik a) Bina hubungan terapeutik berdasarkan rasa percaya dan penghargaan b) Berikan empati, kehangatan, dan kejujuran c) Tetapkan tujuan dan lama hubungan konseling d) Berikan privasi dan pertahankan kerahasiaan e) Fasilitasi mengidentifikasi masalah 3. Edukasi a) Anjurkan mengekpresikan perasaan b) Anjurkan membuat daftar alternatif penyelesaian maslah c) Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu d) Anjurkan mengganti meladaptif dengan adaptif e) Anjurkan untuk menunda pengambilan keputusan stres 1.2.2.2. Diagnosa Keperawatan II : Defisit pengetahuan 1) Kategori : Perilaku 2) Subkategori : Penyuluhan dan pembelajaran 3) Definisi : Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. 4) Penyebab : a. Keterbatasan kognitif b. Gangguan fungsi kognitif c. Kekeliruan mengikuti anjuran d. Kurang terpapar informasi e. Kurang minat dalam belajar f. Kurang mampu mengingat g. Ketidaktahuan menemukan sumber informasi 5) Gejala dan Tanda Mayor Subjektif a. Menanyakan masalah yang dihadapi Objektif a. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran b. Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah 6) Gejala dan Tanda Minor Subjektif a. (tidak tersedia) Objektif a. Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat b. Menunjukkan perilaku berlebihan (mis. Apatis, bermusuhan, agitasi, histeria) 7) Kondisi klinis terkait a. Kondisi klinis yang baru dihadapi klien



b. Penyakit akut c. Penyakit kronis SLKI Luaran Utama : Tingkat Pengetahuan Luaran Tambahan : a. Memori b. Motivasi c. Proses informasi d. Tingkat agitasi e. Tingkat kepatuhan Tingkat Pengetahuan...................................................................................L.12111 Definisi : Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil Men



Cukup



urun



Sedang



Cukup



Menin



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



Perilaku sesuai anjuran Verbalisasi minat dalam belajar Kemampuan menjelaskan pengetahuan



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



tentang suatu topik Kemampuan menggambarkan sebelumnya



1



2



3



4



5



sesuai dengan topik Perilaku sesuai dengan pengetahuan



1



2



3



4



5



Meni



Cukup



Sedang



Cukup



Menur



ngkat



Menin



Menur



un



gkat



Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi Persepsi yang keliru terhadap masalah Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat



Perilaku



n



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



Mem



cukup



Sedang



Cukup



Memb



buru



Memb



Memb



aik



k



uruk



aik



1



2



3



4



5



Motivasi.......................................................................................................L.09080 Definisi : Keinginan internal individu untuk melakukan tindakan/perilaku positif. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil Men



Cukup



urun



Menuru



Sedang



n



Pikiran berfokus masa depan Upaya menyusun rencana tindakan



1 1



2 2



Cukup



Menin



Menin



gkat



gkat



3 3



4 4



5 5



Upaya mencari sumber sesuai kebutuhan Upaya mencari dukungan sesuai



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



kebutuhan Perilaku bertujuan Inisiatif Harga diri positif Keyakinan positif Berani mencari pengalaman baru Penyelesaian tugas Pengambilan kesempatan Bertanggung jawab



1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2



3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5



Proses Informasi.................................................................................. L.10100 Definisi : Kemampuan untuk mencari, mengorganisasi dan menggunakan informasi. Ekspetasi



Membaik



Kriteria Hasil



Memahami kalimat Memahami paragraf Memahami cerita Memahami simbol-simbol umum Menyampaikan pesan yang keheren Pesan verbal yang koheren Proses pikir teratur Proses pikir logis Menjelaskan kesamaan antara dua item Menjelaskan perbedaan antara dua item



Men



Cukup



Cukup



Menin



urun



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



Sedang



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Tingkat Agitasi.................................................................................... L.09092 Definisi : Manifestasi fisiologis dan perilakuakibat stres atau pemicu miokimia. Ekspetasi



Menurun



Kriteria Hasil



Kegelisahan Frustasi Sifat lekas marah Tidak mampu menahan diri Mondar mandir Pergerakan berulang Ketidakmampuan untuk tetap duduk Menolak bantuan Memukul Menendang Melempar Meludah Menggigit



Meni



Cukup



ngkat



1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1



Cukup



Menur



Mening



Menur



un



kat



un



2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2



Sedang



3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3



4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4



5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5



Memaki Ungkapan yang tidak tepat Isyarat tidak pantas



Emosi Status hidrasi Tekanan darah Nadi radial Tidur



1 1 1



2 2 2



3 3 3



4 4 4



5 5 5



Mem



Cukup



Sedang



Cukup



Memb



buru



Memb



Memb



aik



k



uruk



1 1 1 1 1



2 2 2 2 2



aik



3 3 3 3 3



4 4 4 4 4



5 5 5 5 5



Tingkat Kepatuhan.............................................................................L.12110 Definisi : Perilaku individu dan/atau pemberi asuhan dalam mengikuti rencana perawatan/pengobatan



yang



disepakati



dengan



tenaga



kesehatan



sehingga



perawatan/pengobatan efektif. Ekspetasi



Meningkat



Kriteria Hasil



Merbalisasi kemauan memenuhi program perawatan atau pengobatan V erbalisasi mengikuti anjuran



Risiko



komplikasi



penyakit/masalah



Men



Cukup



urun



1



Cukup



Menin



Menuru



Menin



gkat



n



gkat



2



Sedang



3



4



5



1



2



3



4



5



Meni



Cukup



Sedang



Cukup



Menur



ngkat



Menin



Menur



un



gkat



un



1



2



3



4



5



Mem



Cukup



Sedang



Cukup



Memb



buru



Memb



Memb



aik



k



uruk



1



2



3



4



5



1 1



2 2



3 3



4 4



5 5



kesehatan



Perilaku



mengikuti



program



perawatan/pengobatan Perilaku menjalankan anjuran Tanda dan gejala penyakit



aik



Standart Intervensi Intervensi Utama 3. Edukasi kesehatan Intervensi Pendukung 1. Bimbingan sistem kesehatan 2. Edukasi aktivitas/istirahat 3. Edukasi alat bantu dengar 4. Edukasi analgesia terkontrol 5. Edukasi berat badan efektif 6. Edukasi berhenti merokok



51. Edukasi mutrisi anak 52. Edukasi nutrisi bayi 53. Edukasi nutrisi parenteral 54. Edukasi orangtua: fase anak 55. Edukasi perawatan kulit 56. Edukasi perawatan mata 57. Edukasi perawatan mulut 58. Edukasi perawatan nefrostomi 59. Edukasi perawatan patah tulang 60. Edukasi perawatan perineum



hasil



7. Edukasi dehidrasi 8. Edukasi dialisis peritoneal 9. Edukasi diet 10. Edukasi edema 11. Edukasi efek samping obat 12. Edukasi fisioterapi dada 13. Edukasi hemodialisis 14. Edukasi infertilitas 15. Edukasi irigasi kandung kemih 16. Edukasi irigasi kolostomi 17. Edukasi irigasi urostomi 18. Edukasi keamanan anak 19. Edukasi keamanan bayi 20. Edukasi kelekatan ibu dan bayi 21. Edukasi keluarga berencana 22. Edukasi keluarga : pola kebersihan 23. Edukasi kemoterapi 24. Edukasi keselamatan lingkungan 25. Edukasi keselamatan rumah 26. Edukasi keterampilan psikomotor 27. Edukasi komunikasi efektif 28. Edukasi latihan berkemih 29. Edukasi latihan fisik 30. Edukasi manajemen demam 31. Edukasi manajemen nyeri 32. Edukasi manajemen stres 33. Edukasi mobilisasi 34. Edukasi nutrisi 35. Edukasi orangtua: fase bayi 36. Edukasi orangtua: fase remaja 37. Edukasi pada pengasuh 38. Edukasi pemberian makanan pada anak 39. Edukasi pemberian makanan pada parenteral 40. Edukasi penilaian keselamatan 41. Edukasi pengukuran respirasi 42. Edukasi penyalahgunaan alkohol 43. Edukasi penyalahgunaan zat 44. Edukasi perawatan bayi 45. Edukasi perawatan diri 46. Edukasi perawatan gigi palsu 47. Edukasi perawatan gips 48. Edukasi perawatan kaki 49. Edukasi perawatan kateter



61. Edukasi perawatan selang drain 62. Edukasi perawatan stoma 63. Edukasi perawatan trakheostomi 64. Edukasi perawatan urostomi 65. Edukasi perilaku upaya kesehatan 66. Edukasi perkembangan bayi 67. Edukasi persalinan 68. Edukasi pijat bayi 69. Edukasi pencegahan bayi 70. Edukasi persalinan 71. Edukasi pencegahan infeksi 72. Edukasi pencegahan jatuh 73. Edukasi pencegahan luka tekan 74. Edukasi pencegahan osteoporosis 75. Edukasi penggunaan alat kontrasepsi 76. Edukasi penggunaan alat bantu 77. Edukasi Pengukuran nadi radialis 78. Edukasi pengukuran respirasi 79. Edukasi pengukuran suhu tubuh 80. Edukasi pengukuran tekanan darah 81. Edukasi pengurangan risiko 82. Edukasi pola perilaku kebersihan 83. Edukasi preoperatif 84. Edukasi program pengobatan 85. Edukasi prosedur tindakan 86. Edukasi prosedur tindakan 87. Edukasi proses keluarga 88. Edukasi proses penyakit 89. Edukasi reaksi alergi 90. Edukasi rehabilitasi jantung 91. Edukasi resep obat 92. Edukasi seksualitas 93. Edukasi stimulasi bayi/anak 94. Edukasi teknik adaptasi 95. Edukasi teknik ambulasi 96. Edukasi teknik mengingat 97. Edukasi teknik napas 98. Edukasi teknik pemberian makanan 99. Edukasi terapi antikoagulan 100. Edukasi terapi cairan 101. Edukasi terapi darah 102. Edukasi terapi relaksasi otot progresif 103. Edukasi termoregulasi 104. Edukasi toilet training 105. Edukasi vaksin 106. Edukasi vitamin 107. Konseling 108. Konsultasi 109. Promosi edukasi laktasi di komunitas 110. Promosi kesiapan penerimaan informasi 111. Promosi literasi kesehatan



urine 50. Edukasi kehamilan



perawatan



Edukasi Kesehatan I.12383 Definisi: mengajarkan pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih serta sehat. Tindakan: 1. Observasi a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi b) Identifikasi faktor-faktor yang dapat mrningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat 2. Terapeutik a) Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan b) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan c) Berikan kesempatan untuk bertanya 3. Edukasi a) Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat c) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat Bimbingan Sistem Kesehatan I.12360 Definisi: mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan Tindakan: 1. Observasi a) Idenitifikasi masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat b) Identidikasi inisiatif individu, keluarga, dan masyarakat 2. Terapeutik a) Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan b) Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan mandiri c) Libatkan kolega/teman untuk membimbing pemenuhan kebutuhan kesehatan d) Siapkan pasien untuk mampu berkolaborasi dan bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan 3. Edukasi b) Bimbing untuk bertanggung jawab mengidentifikasi dan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah kesehatan secara mandiri. Edukasi Berat Badan Efektif I.12365 Definisi: memberikan informasi tentang berat badan dan presentase lemak tubuh yang optimal. Tindakan: 5. Observasi d) Identifikadi kesiapan dan kemampuan menerima informasi 6. Terapeutik h) Sediakan materi dan medis edukasi i) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan j) Beri kesempatan pada keluarga untuk bertanya 7. Edukasi g) Jelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan



h) i) j) k)



penurunan berat badan Jelaskan kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan Jelaskan risiko kondisi kegemukan (overwight) dan kurus (underweight) Jelaskan kebiasaan, tradisi dan budaya, serta faktor genetik yang mempengaruhi berat badan Ajarkan cara mengelola berat badan secara efektif



DAFTAR PUSTAKA Manuaba, (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standart Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnosis. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatauan Perawatan Nasional Indonesia. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standart Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnosis. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatauan Perawatan Nasional Indonesia. Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnosis. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat Persatauan Perawatan Nasional Indonesia. Wagiyo & Putrono, (2016). Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal, dan Bayi. Baru Lahir Fisiologi & Patologis. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.



STIKES RS. BAPTIS KEDIRI PRODI KEPERAWATAN PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI ___________________________________________________________________________ _________________ FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS (PADA KASUS ANC) NAMA MAHASISWA



: DAVID BAYU KRISTANTO



SEMESTER



: PROGRAM NERS



NIM



: 01.3.20.00439



RUANG



: RSUD KABUPATEN SUKOHARJO



Tanggal masuk RS



: 07 Maret 2013



Nomor Rekam Medis



: ─



Diagnosa masuk



: G1P0A0



Tanggal Pengkajian



: 07 Maret 2013



Jam



: 19.00 WIB



I. PENGKAJIAN A. IDENTITAS/BIODATA Nama Ibu



: Ny.S..................



Nama Suamai



: Tn.S



Umur



: 26 tahun............



Umur



: 30 tahun



Suku/Bangsa



: Jawa/Indonesia.



Suku/Bangsa



: Jawa/Indo



Agama



: Islam.................



Agama



: Islam



Pendidikan



: SMP..................



Pendidikan



:



Pekerjaan



: IRT...................



Pekerjaan



: Swasta



Alamat Rumah : Bulu, Sukoharjo



Alamat Kantor



: ─



Telepon



Telepon



: ─



: ─.......................



SMA



B. ANAMNESA (DATA SUBYEKTIF) Pada tanggal 07 Maret 2013 1. Alasan kunjungan ini :



Pukul 19.00 WIB……….  Pertama



 Rutin



√ Ada keluhan



2. Keluhan Utama : Pasien mengatakan keluhan pusing, pandangan mata berkunang-kunang…………... …………………………………………………………………………………………... 3. Riwayat Sosial a. Kehamilan ini :



√ Direncanakan



 Tidak direncanakan √ Diterima  Tidak diterima



b. Perasaan tentang kehamilan ini : Pasien mengatakan merasa senang dengan kehamilannya saat ini……………..



c. Jenis kelamin yang diharapkan : Pasien mengatakan laki-laki maupun perempuan tidak masalah ….…………………………………………………. d. Status perkawinan : kawin……………Kawin : 1 kali e. Kawin I : Umur: 25 tahun



Dengan suami umur : 29 tahun



Lamanya 1 tahun



Anak : hamil ini Orang



Abortus ─ X



f. Kawin II : Tidak terkaji di jurnal……………………………. g. Genogram : Tidak terkaji



h. Lingkungan Rumah : Pasien mengatakan lingkungan rumah bersih jauh dari jalan kebisingan….……………………………………………………………... ……………………………………………………………………………………  Ya



√ Tidak



Alkohol



 Ya



√ Tidak



Narkoba



 Ya



√ Tidak



i. Perilaku kesehatan : Merokok



4. Riwayat Obstetri a. Riwayat Haid HPHT



: 15 – 7 – 2012………………………………………………



Haid bulan sebelumnya : Tidak terkaji ……………………………………............................................ Haid pertama



: Umur 12 tahun



Teratur



Siklus



: ± 28 hari



Lamanya : 6 - 7 hari



Banyaknya



: 2 – 3x/ Hari



Sifat darah : Encer



Dismenorrhoe : Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri haid sampai mengganggu aktivitasnya………………………………………………………… b. Riwayat kehamilan Taksiran persalinan : Tidak terkaji Keluhan-keluhan pada Trimester I Trimester II



: pasien mengatakan sering mual muntah : pasien mengatakan tidak ada keluhan



Trimester III : pasien mengatakan sering pusing, dan pandangan berkunang-kunang Pergerakan anak pertama kali : hamil 5 bulan Bila pergerakan sudah terasa, pergerakan anak dalam 24 jam :   10 x



√ 10 x – 20 x



  20 x



Bila lebih dari 20 x dalam 24 jam, dengan frekuensi √  15’



  15’



 ……………………………………………..



Keluhan-keluhan : Pasien mengatakan tidak ada keluhan yang dirasakan…… …………………………………………………………………………………….



5. Riwayat kehamilan, persalinan dan Nifas Yang Lalu G1P0A0



Hamil Ke



TGL Lahir



Jenis Kelamin



Jenis Partus



Umur Kehamilan



1.



Penyulit/ Komplikasi



Penolong



BBL



Keadaan Bayi



Hamil Sekarang



6. Riwayat keluarga berencan : Pasien mengatkan belum pernah menggunakan kb karena masih kehamilan yang pertama…………………………………………….……………………………… 7. Riwayat kesehatan : Penyakit yang pernah diderita Penyakit Jantung Tekanan Darah tinggi Hepar Diabetes Mellitus P.H.S Campak Malaria T.B.C 7. Riwayat kebiasaan



Klien Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada



Keluarga Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada



a. Pola makan (sebelum hamil dan saat hamil muda) :  Sebelum hamil : 3x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi sedang dan tidak ada keluhan minum 5 – 8 gelas/hari.  Saat hamil



: 2x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi sedang dan



tidak ada keluhan 8 – 12 gelas/hari b. Pola eliminasi :  Sebelum hamil : BAK 5x sehari, warna kuning jernih, berbau urine dan tidak ada keluhan. BAB 2x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau khas feses dan tidak ada keluhan.  Saat hamil



: BAK 7x sehari sehari, warna kuning jernih, berbau



urine dan tidak ada keluhan. BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau khas feses dan tidak ada keluhan. c. Personal Hygiene :  Sebelum hamil : Mandi 2x sehari pagi dan sore, keramas 3x seminggu, sikat gigi setiap mandi dan setelah makan.  Saat hamil



: Mandi 2x sehari pagi dan sore, keramas 3x seminggu,



sikat gigi setiap mandi dan setelah makan.



d. Aktivitas sehari-hari :  Sebelum hamil : Pasien mengatakan aktivitas pekerjaan rumah, seperti belanja, mencuci, menyapu, mengurus anak dan tidak ada keluhan.  Saat hamil



: Pasien mengatakan aktivitas pekerjaan rumah di bantu



suami dan tidak ada keluhan. e. Pola istirahat dan tidur :  Sebelum hamil : Tidur siang ± 2jam, tidur malam ± 7jam/hari  Saat hamil



: Tidur siang jarang, tidur malam ± 5jam/ hari dan



merasa kurang nyenyak. f. Seksualitas :  Sebelum hamil : Pasien mengatakan melakukan hubungan seksual dengan suami pulang kerja (merantau) dan tidak ada keluhan.  Saat hamil



: pasien mengatakan sudah melakukan hubungan seksual



dan tidak ada keluhan. Immunisasi TT :  Belum



√ Sudah : 2 x



Tanggal I saat mau menikah II usia



kehamilan 16 minggu C. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF) 1. Status emosional : KU Baik, kesadaran : compos mentis 2. Tanda vital  Tekanan Darah : 190/110 MmHg



Llia : 30 Cm



 Denyut Nadi



: 82 X/menit



TB



 Pernafasan



: 20 X/menit



BB sebelum hamil : 72 Kg



 Suhu



: 36,6 oC



BB



3. Muka : Oedema



:  Ada



: 162 Cm



: 80 Kg



√ Tidak



Conjungtiva : Berwarna merah muda Sklera mata : Berwarna putih 4. Dada : Simetris



√ Ya



 Tidak



Mammae : tidak ada pembengkakan, kolostrum belum keluar Benjolan



: tidak ada benjolan



Striae



:terdapat garis-garis ditengah atas pusat berwarna biru



Areola



: Hyperpigmentasi



Puting susu : menonjol dan lemas Keluhan



: tidak ada keluhan yang dirasakan



5. Pinggang (periksa ketuk : Costro Vertebra Angie tenderness) Nyeri



:



 Ya



√ Tidak



Keluhan : tidak terdapat benjolan maupun nyeri tekan 6. Ekstremitas



Oedema tangan dan jari



:  Ada



√ Tidak



Oedema tibia, kaki



:  Ada



√ Tidak



Betis merah/lembek/keras



:  Ada



√ Tidak



Varices tungkai



:  Ada



√ Tidak



Refleks Patella Kanan



: √ Ada



 Tidak



Keluhan



: tidak ada keluhan yang dirasakan



7. Abdomen :  Ada



7.1. Bekas luka



√ Tidak



Pembesaran perut



: pembesaran uterus sesuai dengan kehamilan



Bentuk perut



: memanjang



Oedema



:  Ada



√ Tidak



Acites



:  Ada



√ Tidak



Keluhan



: tidak ada keluhan yang dirasakan



8. Pemeriksaan Obstetrik 8.1 Palpasi uterus  Tinggi fundus uteri : pertengahan pusat-Px, Mc Donald : 30 cm  Letak



: (Bokong)



 Presentasi



: teraba bulat, lunak, tidak melenting



 Punggung



: teraba keras, memanjang seperti papan



 Kontraksi



: Sebelah kanan



 Frekwensi



: 2-3x/menit



 Kekuatan



: 2-3 kali gerakan janin per 1 jam



8.2 Palpasi supra pubik kandung kemih : Bagian bawah janin belum masuk panggul 8.3 Auskultasi : DJJ



: 142x/menit……………. Tempat : kanan bawah pusat



Frekwensi : TBJ (30-12) x 155=18x155= 2790 Teratur 9. Genitalia 9.1 Inspeksi Vulva & vagina : Varices :



 Ada



√ Tidak



Luka



:



 Ada



√ Tidak



Kemerahan



:



 Ada



√ Tidak



Nyeri



:



 Ada



√ Tidak



:



 Ada √ Tidak



Lain-lain



:



 Ada √ Tidak



Bila ada



: Tidak ada



Perineum : Bekas luka/episiotomo



Keluhan : Tidak ada keluhan yang dirasakan II. PEMERIKSAAN LABORATORIUM Tanggal : belum dilakukan. Darah



: Hb ─ gr% Gol. Darah : ─ (Anamnese) Rhesus : ─



R.P.R : ─ Urine



: Protein : ─ Reduksi : ─



Pemeriksaan penunjang lain : tidak dilakukan...………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………



Kediri, 16 September 2020 Mahasiswa



(David Bayu Kristanto)



ANALISA DATA NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



DATA OBYEKTIF (DO) DATA SUBYEKTIF (DS)



FAKTOR YANG BERHUBUNGAN/RISIKO (E)



MASALAH KEPERAWATAN (SDKI)



kehamilan 33 minggu, janin tunggal,



Penyakit kronis progresif



Ansietas



hidup intra uteri, letak memanjang,



(mis. Hipertensi)



D.0080



Kondisi klinis yang baru di



Defisit Pengetahuan



hadapi oleh klien



D.0111



DS : Pasien mengatakan umur



punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi khawatir dengan



kehamilannya



merasakan



pusing dan mata berkunang-kunang DO :          



KU : Baik Kesadaran : Compos mentis Mengeluh pusing Tekanan darah meningkat Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi Tampak gelisah TD : 190/110mmhg N : 82 x/menit S : 36,6°C R : 20 x/menit



DS : Pasien mengatakan merasa pusing dan mata berkunang-kunang terdapat riwayat hipertensi. DO :  Menunjukkan perilaku sesuai anjuran  Menanyakan masalah dihadapi  TD : 190/110mmhg  N : 82 x/menit  S : 36,6°C  R : 20 x/menit



tidak yang



DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



NO 1.



2.



TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN MUNCUL (SDKI) 16 September Ansietas berhubungan dengan 2020 Penyakit kronis progresif (mis. Hipertensi) ditandai dengan Pasien mengatakan umur kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi khawatir dengan kehamilannya merasakan pusing dan mata berkunang-kunang. KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, Mengeluh pusing, Tekanan darah meningkat, Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi, Tampak gelisah, TD : 190/110mmhg, N : 82 x/menit, S : 36,6°C, R : 20 x/menit.



TANGGAL TERATASI



Defisit Pengetahuan 16 September berhubungan dengan Kondisi klinis yang baru di hadapi oleh 2020 klien ditandai dengan Pasien mengatakan merasa pusing dan mata berkunang-kunang terdapat riwayat hipertensi. Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran, Menanyakan masalah yang dihadapi, TD : 190/110mmhg, N : 82 x/menit, S : 36,6°C, R : 20 x/menit.











TANDA TANGAN



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



DIAGNOSA KEPERAWATAN : Ansietas berhubungan dengan Penyakit kronis progresif (mis. Hipertensi) 1. SIKI : Tingkat Ansietas



(L.090933)



a. Perilaku gelisah



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



b. Keluhan pusing



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



c. Tekanan darah



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



d. Verbilasi khawatir akibat kondisi



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



e.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



f.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



g.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



h.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



i.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



j.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



k.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



2. SIKI : Tingkat Agitasi



(L.09092)



a. Kegelisahan



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



b. Tekanan darah



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



c.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



d.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



e.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



f.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



g.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



h.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



i.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



j.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



k.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3. SIKI : a.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



b.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



c.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



d.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



e.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



f.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



g.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



h.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



i.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



j.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



k.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan) coret salah satu



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



DIAGNOSA KEPERAWATAN : Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Kondisi klinis yang baru di hadapi oleh klien 1. SIKI : Tingkat Agitasi (L.09092)................................. ............................................................... a. Kegelisahan



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



b. Tekanan darah



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



c.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



d.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



e.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



f.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



g.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



h.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



i.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



j.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



k.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



2. SIKI : Tingkat kepatuhan



(L.12110)



a. Merbalisasi program perawat



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



b. Verb. Mengikuti anjuran



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



c. Res. Masalah penyakit



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



d. Per. Mengikuti prog. perawat



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



e. Perilaku menjalankan anjuran



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



f. Tanda dan gejala penyakit



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3



g.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



h.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



i.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



j.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



k.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



3. SIKI : a.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



b.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



c.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



d.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



e.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



f.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



g.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



h.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



i.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



j.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



k.



Dipertahankan/ditingkatkan pada



Keterangan : (dipertahankan/ditingkatkan) coret salah satu



RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



NO



DIAGNOSA KEPERAWATAN



1.



Ansietas berhubungan dengan Penyakit kronis progresif (mis. Hipertensi) ditandai dengan Pasien mengatakan umur kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi khawatir dengan kehamilannya merasakan pusing dan mata berkunang-kunang. KU : Baik, Kesadaran : Compos mentis, Mengeluh pusing, Tekanan darah meningkat, Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi, Tampak gelisah, TD : 190/110mmhg, N : 82 x/menit, S : 36,6°C, R : 20 x/menit.



INTERVENSI (SIKI)



RASIONAL



1. Identifikasi kondisi saat ansietas berubah (mis.kondisi)



Untuk mengidentifikasikan kondisi pasien dan memantau



2. Monitor tanda-tanda ansietas



pasien tanda dan gejala asietas



3. Pahami yang membuat ansietas



Untuk menciptakan suasana dan membina hubungan saling



O:



N: 4. Ciptakan



suasana



terapeutik



untuk



menumbuhkan percaya dengan pasien dalam pemahaman ansietas



kepercayaan E: 5. Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika Agar keluarga tetap menemani pasien saat kondisi pasien memungkinkan. 6. Anjurkan mengekpresikan perasaan



memungkinkan



dan



menganjurkan



pasien



untuk



mngekspresikan perasaan yang dialami saat ini.



C: 7. Kolaborasi pemberian obat ansietas, jika perlu



Agar pasien saat mengalami ansietas bisa diberikan obat, jika perlukan.



O:



NO 2.



DIAGNOSA KEPERAWATAN



INTERVENSI (SIKI) kesiapan dan kemampuan



Defisit Pengetahuan berhubungan 1. Identifikasi menerima dengan Kondisi klinis yang baru di informasi hadapi oleh klien ditandai dengan 2. Idenitifikasi masalah kesehatan individu, keluarga dan Pasien mengatakan merasa pusing dan masyarakat mata berkunang-kunang terdapat 3. Identifikasi faktor-faktor yang dapat mrningkatkan dan riwayat hipertensi. Menunjukkan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat perilaku tidak sesuai anjuran, N : Menanyakan masalah yang dihadapi, 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan TD : 190/110mmhg, N : 82 x/menit, 5. Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan S : 36,6°C, R : 20 x/menit. 6. Siapkan pasien untuk mampu berkolaborasi dan bekerjasama dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan E:



RASIONAL



Untuk mengidentifikasi pasien dalam kesiapan diberikan informasi dalam maslah kesehatan dan meninkatkan motivasi perilaku hidup sehat dan bersih.



Agar



pasien



dapat



memahami



materi



yang



akan



disampaikan dan media mengenai pendidikan kesehatan



7. Jelaskan hubungan asupan makanan, latihan, peningkatan dan penurunan berat badan 8. Bimbing untuk bertanggung jawab mengidentifikasi dan Agar dapat memecahkan masalah yang dihadapinya mengembangkan kemampuan memecahkan masalah mengenai masalah kesehatan secara mandiri dalam asupan kesehatan secara mandiri. C: makanan, latian, peningkatan dan penurunan berat badan 9. Kolaborasi dengan dokter dan tim medis dalam pemenuhan yang dibutuhkan.



Agar pemenuhan kebutuhan dapat terselesaikan.



TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



NO



NO.DX



TGL/JAM



1.



1.



16 Sep 2020 11.00 11.20 12.30 12.45 13.14



TINDAKAN KEPERAWATAN  Identifikasi kemampuan mengambil keputusan  Identifikasiperilaku keluarga yang mempengaruhi pasien  Dengarkan dengan penuh perhatian  Diskusikan perencanaan realitis tentang peristiwa yang akan datang  Jelaskan peosedur termasuk sensasi yang mungkin dialami  Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi  Kolaborasi dengan tim medis dan tenaga kesehtan yang lain.



2.



1.



16 Sep 2020 12.00 12.30 12.55 13.15 13.30



 Identifikasi faktor-faktor yang dapat mrningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat  Identidikasi inisiatif individu dan keluarga  Fasilitasi pemenuhan kebutuhan kesehatan mandiri  Libatkan kolega/teman untuk membimbing pemenuhan kebutuhan kesehatan  Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan  Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat  Kolaborasi dengan tim medis dan tenaga kesehtan yang lain.



TANDA TANGAN



TINDAKAN KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



NO



NO.DX



TGL/JAM



1.



2.



17 Sep 2020 12.00



TINDAKAN KEPERAWATAN



TANDA TANGAN



 Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)



12.30



 Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik sebelumnya



12.55



 Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan  Dengarkan dengan penuh perhatian



13.15



 Ciptakan lingkugan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika perlu



13.30



 Anjurkan pengembangan keterampilan baru, jika perlu  Kolaborasi



dengan



dokter



dan



tim



kesehatan yang lainnya



2.



2.



17 Sep 2020 12.10 12.55 13.25 13.40



 Identifikadi kesiapan dan kemampuan menerima informasi  Sediakan materi dan medis edukasi  Jelaskan



faktor



risiko



yang



dapat



mempengaruhi kesehatan  Kolaborasi



dengan



dokter



dan



kesehatan dalam pemberian edukasi



tim



EVALUASI KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



NO



NO.DX



TGL/JAM



1.



1.



16 Sep 2020 11.25



EVALUASI KEPERAWATAN S



:



Pasien



mengatakan



khawatir



TANDA TANGAN dengan



kehamilannya karena sering merasakan pusing dan mata berkunang-kunang dengan hipertensi dalam kehamilan.



11.45



O:  Pasien mengatakan masih cemas dengan kehamilannya.  KU : Baik  Kesadaran : Compos mentis  Mengeluh pusing  Tekanan darah meningkat  Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang di hadapi  Tampak gelisah  TD : 190/110mmhg  N : 82 x/menit  S : 36,6°C  R : 20 x/menit



12.00



A : Ansietas berhubungan dengan Penyakit kronis progresif (mis. Hipertensi) belum teratasi



12.30



P : Intervensi dilanjutkan.  Anjurkan membuat daftar alternative penyelesaian masalah  Memantau KU dan Vital sign pasien setiap 4 jam sekali  Memberi obat SF 2x1, Vitamin C 2x1, Amoxylin 500mg 3x1



2.



1.



16 Sep 2020



S : Pasien mengatakan masih pusing pandangan masih



sedikit



berkunang-kunang



dengan



hipertensi dalam kehamilan. O:     



KU : Baik Kesadaran : Compos mentis Mengeluh pusing Tekanan darah meningkat Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi



NO



NO.DX



TGL/JAM



EVALUASI KEPERAWATAN     



TANDA TANGAN



yang di hadapi Tampak gelisah TD : 190/110mmhg N : 82 x/menit S : 36,6°C R : 20 x/menit



A : Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Kondisi klinis yang baru di hadapi oleh klien belum teratasi. P : Intervensi dilanjutkan.  Bimbing



untuk



mengidentifikasi kemampuan



bertanggung dan



jawab



mengembangkan



memecahkan



masalah



kesehatan secara mandiri.  Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat



EVALUASI KEPERAWATAN NAMA PASIEN



: Ny. S



UMUR



: 26 tahun



NO. REGISTER



: ─



NO



NO.DX



TGL/JAM



EVALUASI KEPERAWATAN



1.



2.



17 Sep 2020



S : Pasien mengatakan sudah tidak cemas dan



12.30



pandangannya sudah tidak berkunang-kunang.



12.50



O:  KU : Baik  Pasien tidak cemas  Kesadaran : Composmentis  TD : 130/80 mmhg  N : 80 x/menit  S : 36,6°C



13.35 13.55 2.



2.



17 Sep 2020



 R : 22 x/menit A : Ansietas berhubungan dengan Penyakit kronis progresif (mis. Hipertensi) sudah teratasi P : Intervensi dihentikan. S : pasein mengatakan sudah tidak pusing, sudah tidak cemas dan pandangannya sudah tidak berkunang-kunang. O:  KU : Baik  Pasien tidak pusing  Kesadaran : Composmentis  TD : 130/80 mmhg  N : 80 x/menit  S : 36,6°C  R : 22 x/menit A : Defisit Pengetahuan berhubungan dengan Kondisi klinis yang baru di hadapi oleh klien sudah teratasi. P : Intervensi dihentikan.



TANDA TANGAN