Askep Ibu Hamil Dengan Anemia 2021 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL G1P0A0DENGAN ANEMIA TRIMESTER III PADA Ny. F DI DESA GIRINATA DUKUPUNTANG - CIREBON TAHUN 2020



Disusun Oleh :



PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON 2021



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Kehamilan merupakan peristiwa alamiah dimana terdapat pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterine sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Dalam proses kehamilan ibu memerlukan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mendeteksi adanya komplikasi dalam kehamilan. Pemerikasaan kehamilan minimal empat kali selama hamil yaitu satu kali pada trimester I (usia kehamilan 0-13 minggu), satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14-27 minggu), dua kali padatrimester III (usia kehamilan 28-40 minggu), (Rukiyah 2018). Pada masa kehamilan volume darah akan bersikulasi secara bertahap dan progresif dari umur kehamilan 6 minggu akan terus meningkat pada umur kehamilan 14-27 minggu dan puncaknya pada umur kehamila 32-34 minggu. Peningkatan volume darah ini terjadi untuk menyuplai darah keuterus, payudara, ginjal, kulit dan sejumlah kecil organ lainnya, serta memfasilitas pertukaran gas dan gizi pada ibu dan janin. (Wylie dan Bryce, 2015). Anemia dalam kehamilan merupakan komplikasi akibat berbagai perubahan anatomik serta fisiologik dalam tubuh ibu yang dapat menyebabkan ekspansi volume plasma sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan produksi eritropenin. Ekspansi volume plasma mulai pada minggu ke enam kehamilan dan mencapai maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, dan terus meningkat sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya volume plasma sekitar 40% lebih tinggi pada ibu hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat. Peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan konsentrasi hemoglobin (hemodilusa), (Prawirohardjo, 2010). Penyebab utama anemia pada ibu hamil tersebut berkaitan dengan kemiskinan, sehingga tidak mampu memenuhi standar makanan empat sehat lima sempurna (Manuaba, 2007). Sedangkan 51% penyebab anemia yang lain diseluruh dunia adalah defisiensi zat besi yang terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil. (Robson &Waung, 2016). World Health Organization (WHO) memperkirakan 35 - 75% ibu hamil di negara berkembang dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia. Namun, banyak diantara ibu hamil yang telah mengalami anemia pada saat konsepsi, dengan perkiraan prevalensi sebesar 43% pada perempuan yang tidak hamil di negara berkembang dan 12% di negara yang lebih maju (Prawirohardjo, 2017). Hasil Survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia tahun 2018 menunjukkan persentase anemia pada ibu hamil sebesar 48,9%. Dampak anemia pada ibu hamil maupun janinnya dapat mengganggu kesehatan dan menyebabkan abortus, persalinan prematur, peningkatan angka infeksi, ancaman dekompensasi jantung jika Hb kurang dari 6,0 g/dl (Pratami, 2016). Hasil penelitian Putri Rosalina & Trisnasari tahun 2015 bahwa 224 ibu hamil dengan anemia yang mengalami abortus sebanyak 91



orang (40,6%). Bahaya terhadap janinya adalah resiko terjadinya kematian intra-uteri, abortus, berat badan lahir rendah, resiko terjadinya cacat bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga kematian perinatal atau tingkat intilegensi bayi rendah (Pratami, 2016). Menurut Budiastuti dkk 2013 didapatkan sebagian besar (81,8%) ibu hamil dengan anemia ringan pada trimester III melahirkan bayi BBLR. Sedangkan anemia sedang pada ibu hamil trimester III yang melahirkan bayi BBLR sebanyak 4 ibu hamil (12,1%), dan yang melahirkan BBSLR sebanyak 2 ibu hamil dengan persentase 6,1%. Mengingat besarnya dampak anemia terhadap ibu hamil dan janinnya maka pencegahan anemia yang dilakukan pada ibu hamil yaitu dengan selalu mengkonsumsi nutrisi yang baik selama kehamilan. 1.2



Rumusan Masalah Dengan latar belakang diatas di dapatkan rumusan masalah : 1. Definisi Kehamilan 2. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil 3. Diagnosis Kehamilan 4. Pemeriksaan Leopold 5. Definisi Anemia 6. Kasifikasi Anemia dalam Kehamilan 7. Etiologi 8. Manifestasi Klinik 9. Patofisiologi 10. Komplikasi 11. Respon Tubuh 12. Penatalaksanaan



1.3



Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum Laporan asuhan keperawatan ini dibuat agar mahasiswa mampu memahami mengenai penyakit anemia pada ibu hamil dan mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien anemia pada ibu hamil dengan baik dan benar menurut prosedurnya. 1.3.2 Tujuan Khusus Agar mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang : 1. Definisi Kehamilan 2. Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil 3. Diagnosis Kehamilan 4. Pemeriksaan Leopold 5. Definisi Anemia 6. Kasifikasi Anemia dalam Kehamilan 7. Etiologi 8. Manifestasi Klinik



9. Patofisiologi 10. Komplikasi 11. Respon Tubuh 12. Penatalaksanaan 1.4



Manfaat Dari Laporan Asuhan Keperawatan Praktek Lapangan ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami materi mengenai anemia pada kehamilan, dan mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada pasien anemia pada kehamilan dengan tepat dan benar.



BAB II LAPORAN PENDAHULUAN



2.1



Definisi Kehamilan Kehamilan merupakan proses alamiah. Perubahan-perubahan yang terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologi (Nugroho 2015). Kehamilan adalah mulai dari masa ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu) (Rukiyah 2016). Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin yang di kandung ditubuh wanita yang sebelumnya diawali dengan proses pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan. (Maryunani 2015). Setiap kehamilan merupakan proses yang alamiah,bila dijaga kesehatan dengan baik akan memberikan komplikasi pada ibu dan janin dalam keadaan sehat dan aman.



2.2



Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil 1. Perubahan sistem reproduksi:



1) Uterus Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gr dan kapasitas 10 ml atau kurang, selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menambung janin,plasenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 bahkan mencapai 20 atau lebih berat rata-rata 1100 gr (Rukiyah 2015). 2) Ovarium Proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium (Rukiyah 2015). 3) Vagina dan Perineum Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dan otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick (Rukiyah 2015). 2. Perubahan Metabolik:



1) Sistem Respirasi Selama kehamilan sirkumferensia torak akan bertambah ±6 cm, tetapi tidak mencukupi penurunan kapasitas residu fungsional dan volume residu paru-paru karena pengaruh diafragmayang naik ±4 cm selama kehamilan. Perubahan ini akan mencapai puncaknya pada minggu ke 37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala dalam 24 minggu setelah persalinan (Rukiyah 2015). 2) Traktus Urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan, kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Pada akhir



kehamilan, jika kepala janin sudah mulai turun kepintu atas panggul, keluhan ini akan timbul kembali.



3) Sistem Endokrin Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil, sedangkan hormone androstenedion,dioksikortikosteron, aldosterone, dan kortisol akan meningkat, sementara itu dehidroepian drosteron sulfat akan menurun. 4) Sistem Muskuloskeletal Lordosis yang progresif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan. Akibat kompensasi dari pembesaran uterus keposisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat kebelakang kearah dua tungkai. 2.3



Diagnosis Kehamilan 1. Tanda Kehamilan Tidak Pasti:



1) Amenorhoe (tidak dapat haid) Berhentinya menstruasi pada seorang wanita yang sebelumnya telah mengalami menstruasi sangat mendukung tanda kehamilan. Oleh karena itu wanita harus mengetahui hari pertama haid yang terakhir (HPHT) untuk menentukan tafsiran persalinan (HTP) (Wiknjosastro, 2016). Cara ini menentukan taksiran persalinan yaitu dengan menggunakan rumus naeggle yaitu hari pertama haid terakhir +7 har -3 bulan -1 tahun = tanggal persalinan. Rumus ini bisa dipakai hanya kalau haid ibu teratur. Rumus ini tidak bisa digunakan kalau: Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid, Ibu menyusui yang biasanya tidak menstruasi dalam masa laktasi, Ibu hamil setelah berhenti mengkomsumsi pil KB dan belum haid lagi. Kalau salah diatas terjadi, perkiraan tanggal persalinan dilakukan secara klinis (misalnya dengan melihat besarnya uterus) atau menggunakan ultrasound (Pusdiknakes, 2016).



2) Nausea (enek/mual) dan Vomit (muntah) Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut “morning sickness”.



3) Ngidam Ibu hamil sering menginginkan makan-makanan dan minum tertentu, terutama pada bulan-bulan pertama kehamilannya.



4) PerubahanBerat Badan Pada kehamilan 2-3 bulan sering terjadi penurunan berat badan karena mual dan muntah dan nafsu makan berkurang.



5) Sering kencing (Polyuria) Biasanya terjadi pada triwulan pertama yang disebabkan oleh penekanan kandung kencing oleh pembesaran uterus. Gejala ini akan berkurang sampai hilang pada triwulan kedua dan muncul kembali pada akhir kehamilan yang



disebabkan oleh penekanan kandung kencing oleh penurunan bagian terendah janin (bokong atau kepala).



6) Konstipasi atau Obstipasi Ini disebabkan karena menurunnya tonus otot khususnya oleh pengaruh hormone steroid.



7) Sinkope / Pingsan Terjadi karena peningkatan jumlah volume darah pencairan darah yang disebut hidremia.



8) Payudara menjadi tegang dan membesar (Mastodenia) Payudara akan membesar dan tegang akibat pengaruh dari hormonesomatomammotropin, estrogen, dan progesteron. Estrogen menimbulkan hipotrofi system saluran sedangkan progesteron menambah selsel asinus dan menimbulkan perubahan-perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein,laktobumin dan laktoglobulin, dimana tujuannya adalah untuk mempersiapkan mamae untuk laktasi.



9) Pigmentasi Kulit Terjadi penumpukan melanin pada kulit dibagian tubuh tertentu terutama dibagian pipi dan dahi yang disebut dengan cloasma gravidarum.



10) Epulis Sering terjadi pada triwulan pertama yang disertai dengan pembengkakan dan perdarahan gusi. Pada keadaan wanita hamil yang kekurangan vitamin C juga dapat terjadi perdarahan pada gusi.



11) Balotemen



adalah tanda ada massa yang melayang dalam cairan. Tanda ini muncul pada minggu ke 16 sampai minggu ke 20 karena pada saat itu cairan amnion telah cukup banyak untuk menimbulkan efek ini.



12) Varises Sebagai pengaruh hormone pelebaran pembuluh darah juga sering terjadi.



13) Perubahan Mamae Merupakan akibat stimulasi hormone prolactin dan HPL, sehingga dengan pemijatan ringan dapat mengeluarkan kolostrum pada usia kehamilan > 16 minggu.



14) Rahim membesar sesuai dengan tuanya kehamilan Setelah 12 minggu kehamilan, uterus biasanya dapat diraba melalui dinding abdomen, tepat diatas symfisis sebagai sebuah tumor/massa. Kemudian uterus akan bertambah besar seiring dengan tuanya umurkehamilan.



15) Kontraksi uterus (Braxton Hicks) Adalah perut kencang, tanpa rasa sakit. Tanda ini muncul belakangan, bila berlebihan dapat menimbulkan rasa mules sebagai pencegahan dapat diberi relaksan.



16) Perubahan pada Organ Pelvic



Terjadinya peningkatan suplay darah ke organ pelvic, dan pengaruh hormone steroid reproduksi menyebabkan adanya perubahan pada organ pelvic. 2. Tanda Pasti Kehamilan dapat Ditentukan dengan jalan: 1) Gerakan janin dalam Rahim: Terlihat /teraba gerakan janin, Teraba bagianbagian janin, Gerakan janin dapat dirasakan oleh ibu pada umur kehamilan 18 minggu , pada primigravida (seorang wanita yang baru hamil pertama kali ) dan 16 minggu pada multigrsvids (seorang wanita yang sudah pernah hamil 2 kali atau lebih). 2) Adanya denyut jantung janin (DJJ) dapat diketahui dengan cara: Stetoskop laennae pada minggu ke 17 sampai 18, Stetoskop ultrasonic /Dopller pada minggu ke 12, USG dapat dilihat denyut jantung janin pada minggu ke 7 sampai minggu ke 8 ( dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir), Keterangan : 6 minggu amenorea ( di hitung dari HPM) = minggu umur embrio. Dengan USG pada 6 minggu sudah terlihat gestational sacc, Fetal EKG dapat direkan pada minggu ke 12. 3) Palpasi Yang harus ditentukan adalah outline janin. Biasanya menjadi jelas setelah minggu ke 22, gerakan janin dapat dirasakan dengan setelah minggu ke 24. 4) Rontgenografi Gambaran tulang- tulang janin tampak setelah minggu ke 12 sampai minggu ke 14. Pemeriksaan ini dilakukan hanya atas indikasi yang mendesak sekali sebab janin sangat peka terhadap sinar x. Saat ini pemeriksaan sinar X telah terdesak oleh adanya USG. 5) Tes laboratorium Yang paling popular adalah tes inhinisi koagulasi yaitu mendeteksi adanya Hcg yang dibentuk oleh sinsitiotrofoblas dalam urin. Tes deteksi hCG yang terkenal PP test dan Gravindex test. 2.4



Pemeriksaan Leopold Pemeriksaan (maneuver) leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untik menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasiabdomen, namum menjadi sulit dilakukan bila bertemu dengan yang obesitas (gemuk) atau dengan ibu hamil yang memiliki jumlah cairan amnion berlebih. Pemeriksaan leopold terdiri dari 4 langkah. Masing-masing langkah memiliki tujuan yang berbeda-beda. 1. Pemeriksaan leopold I Bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain yang terdapat pada bagian fundus uteri dengan cara:  Wajah pemeriksaan menghadap kearah ibu  Palpasi fundus uterus  Tentukan bagian janin yang ada pada fundus 2. Pemeriksaan leopold II



Bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin disepanjang sisi maternal, dengan cara:  Wajah pemeriksa menghadap kearah kepala ibu  Palpasi dengan satu tangan pada tiap sisi abdomen  Palpasi janin diantara dua tangan  Temukan mana punggung dan bagian ekstermitas 3. Pemeriksaan leopold III Bertujuan untuk membedakan bagian persentasi janin dan sudah masuk dalam pintu panggul, dengan cara:  Wajah pemeriksa menghadap kearah ibu  Palpasi diatas simfisis pubis  Beri tekanan pada area uterus  Palpasi bagian presentasi janin diantara ibu jari dan keempat jari dengan menggerakkan pergelangan tangan  Tentukan presentasi janin  Jika ada tahanan berarti ada penurunan kepala 4. Pemeriksaan leopold IV Bertujuan untuk menyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masukpintu atas panggul. Memberikan informasi tentang bagian presentasi: bokong atau kepala, sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi), dengan cara :  Wajah pemeriksaan menghadap kearah ektermitas ibu  Palpasi janin diantara dua tangan  Evaluasi penurunan bagian presentasi. 2.5



Definisi Anemia Anemia adalah suatu keadaan kurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwono, dkk 2017). Anemia dalam kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II (Pratami 2016). Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan. Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan 2 detik  Ekstremitas : Terdapat edema pada ektremitas atas maupun bawah, tidak terdapat varises. Sistem Pencernaan  I :Adanya hemoroid  P :Tidak ada benjolan  P : A : Kelembaban Membran Mukosa : Membran mukosa tampak kering.  Edema : Tidak tampak edema.  BU : Tidak ada.  Hemoroid : Adanya hemoroid. Sistem Persyarafan  I : Tidak adanya kelainan  P : Tidak teraba varises  P : A : Status Mental : Status mental pasien sedikit cemas  Kejang : Tidak ada kejang  Reflek Patela : Reflek patella normal



f. Sistem Panca Indra  I : Adanya gangguan pada pandangan pasien karena nilai Hb turun  P : Tidak teraba benjolan  P : A : Fungsi Penglihatan : Normal  Pandangan : Berkunang-kunang  Pendengaran : Normal  Penciuman : Normal  Pengecapan : Semua makanan terasa pahit  Perabaan : Normal g. Sistem Perkemihan  I : Tidak tampak benjolan  P : Tidak teraba massa  P : A : Berkemih : Hematuri. h. Sistem Integumen  I : Tampak ada closma gravidarum  P : Tidak ada benjolan  P : A : Turgor Kulit : Sedikit kering, kurang perawatan diri. i. Sistem Endokrin  I : Tidak tampak benjolan  P : Tidak teraba massa  P : A : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.  Pasien mengalami tremor pada bagian ekstremitas atas. j. Sistem Muskuloskeletal  I : Tidak tampak benjolan  P : Adanya udem pada ektremitas atas dan bawah  P : Reflek patella normal  A : Massa tonus otot : Normal  Kekuatan Otot : Lemah  ROM : 4 4 3 3  Deformitas



:-



 Diastasis rektur abdominis : Lebar k. Sistem Reproduksi  I : Adanya pembesaran pada payudara, terdapat hiperpigmentasi pada areola, putting susu menonjol, tidak adanya kolostrum, tidak ada bengkak, kebersihan terjaga.  P : Tidak teraba benjolan  P : A : Uterus : Leopod I : Ballotement Leopod II : Ballotement Leopod III : Ballotement Leopod IV : Belum dilakukan  Genetalia : Tidak ada edema, tidak ada varises, kebersihan terawat. 3.8



Data Psikososial Spiritual 1. Psikososial a. Pola Pikir dan Persepsi Ny. F mengatakan bahwa kehamilan ini merupakan kehamilan yang sangat diharapkan, karena pernikahannya dengan suaminya tidak mendapatkan restu dari orangtua suami, tetapi dengan dirinya hamil, pasien jadi dinikahi oleh suaminya. Ny. F mengatakan bahwa belum mengetahui cara-cara pemberian ASI dan belum ada rencana lamanya pemberian ASI kepada calon anaknya. Ny. F mengatakan yang akan membantu merawat bayi nya dirumah yaitu ibu dari Ny. F. b. Persepsi Diri Ny. F mengatakan saat ini yang selalu ada didalam pikirannya yaitu cemas akan proses persalinannya nanti, untuk beraktivitas saja lemas apalagi nanti harus melewati proses persalinan yang harus mengeluarkan banyak tenaga. Ny. F mengatakan perubahan yang dirasa setelah hamil yaitu banyak sekali perubahan yang dialaminya baik perubahan fisik maupun perubahan psikologisnya. c. Konsep Diri Ny. F mengatakan awalnya tidak percaya diri, harga dirinya menurun karena hamil diluar nikah, Ny. F mengatakan bawa saat ini dirinya belum bisa menjadi peran sebagai istri yang baik, karena dari awal nikah sampai saat ini Ny. F belum pernah memasak untuk suaminya, untuk melakukan aktivitas membersihkan rumah juga dilakukan oleh suaminya. d. Hubungan/Komunikasi Bahasa sehari-hari yang digunakan oleh Ny. F yaitu bahasa sunda. Hubungan Ny.F dengan keluarganya terjalin baik. e. Kebiasaan Seksual



Tidak ada gangguan seksual, Ny. F mengatakan belum memahami secara jelas terkait hubungan seksual yang baik dilakukan pada saat kehamilannya. 2. Spiritual



 Sumber Kekuatan Sumber kekuatan untuk Ny. F saat ini adalah suaminya.



 Tuhan Ny. F selalu berdoa setiap hari agar proses persalinannya nanti berjalan dengan lancer, dan bisa melahirkan secara normal.



 Agama Islam.



 Kepercayaan Ny. F percaya bahwa pertolongan Allah itu ada.



 Sistem Nilai dan Kepercayaan Sebelum hamil, Ny. F selalu pergi ke musolah dekat rumahnya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim, tetapi saat ini Ny. F sudah tidak ke musolah lagi karena untuk berjalanpun pasien merasakan kelelahan dan berkunang-kunang. 3.9



Data Penunjang Hb : 8,2 g/dl.



3.10 Pengobatan Ny. F hanya melalukan pengobatan ke bidan terdekat, itupun tidak rutin setiap satu bulan sekali, dan Ny. F jarang meminum obat maupun vitamin yang diberikan oleh bidan.



3.11 Analisa Data No 1.



Data Fokus



Data Subjektif : - Ny. F mengatakan tidak bisa mengatasi rasa pusing yang dialaminya - Ny.F mengatakan sulit melakukan aktivitas seperti biasanya karena cepat merasa lelah dan pusing - Ny. F mengatakan lemas dan mudah lelah Data Objektif : - KU : Kelemahan Umum - Ny. F tampak keletihan



Etiologi Kelesuhan Fisiologis (Anemia dalam Kehamilan)



Masalah Keperawatan Intolerans Aktivitas



2.



3.



- Fisik Ny. F tampak tidak bugar - Gaya hidup kurang gerak - TTV TD : 90/70 mmHg Nadi : 85 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,50 C - Hb : 8,2 g/dl - Kekuatan ROM 4 4 3 3 Data Subjektif : - Pasien mengatakan sulit melakukan aktivitas seperti biasanya karena cepat merasa lelah dan pusing, setiap aktivitas pasien selalu membutuhkan bantuan suami atau ibu nya. - Pasien mengeluh pandangannya sering berkunang-kunang. Data Objektif : - Tampak adanya edema pada bagian ektremitas atas dan bawah - Tampak nyeri pada ektremitas - Tampak adanya perubahan karakteristik kulit - Gaya hidup kurang gerak - Konjungtiva tampak anemis - TTV TD : 90/70 mmHg Nadi : 85 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,50 C - Hb : 8,2 g/dl Data Subjektif : - Pasien mengeluh dari kehamilannya usia 3 minggu sampai saat ini kehamilannya memasuki usia 35 minggu tetapi masih saja merasakan mual dan kadang sesekali pasien memuntahkan kembali makananyang dimakannya. - Pasien mengatakan cepat merasa kenyang setelah makan Data Objektif : - Pasien tampak mual - Muka pasien terlihat pucat - Pasien tampak kurang minat pada makanan - Konjungtiva anemis - Membrane mukosa tampak pucat - Tonus otot menurun



3.12 Diagnosa Keperawatan No Data



Diagnosa



Menurun Kadar Hb dalam Darah



Gangguan Perfusi Jaringan



Kurang Asupan Makanan



Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh



Time



Sign



1.



DX. I



2.



DX. II



3.



DX. III



3.13 Intervensi No Diagnosa . Kep. 1. DX. I



Domain 4. Aktivitas/Istirahat Kelas 4. Respons Kardiovaskular/Pulmonal (00092) Intoleran Aktivitas Intoleran Aktivitas b.d Kelesuhan Fisiologis (Anemia dalam Kehamilan) Domain 4. Aktivitas/Istirahat Kelas 4. Respons Kardiovaskular/Pulmonal (00204) Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Gangguan Perfusi Jaringan b.d Menurun Kadar Hb dalam Darah Domain 2. Nutrisi Kelas 1. Makan (00002) Ketidakseimbangan Nutrisi Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh b.d Kurang Asupan Makanan



NOC



01/12/2020



Mela



01/12/2020



Mela



01/12/2020



Mela



NIC



Domain 1. Domain I. Fungsi Kesehatan Level 2. Kelas A. Level 3. Manajemen Aktivias (0005) Toleransi Terhadap dan Laihan Aktivitas (0200) Peningkatan Setelah dilakukan tindakan Latihan keperawatan selama 3 x 24 1. Kaji TTV jam diharapkan intoleransi 2. Kaji penyebab terhadap aktivitas pasien keletihan dapat teratasi dengan 3. Pantau asupan kriteria hasil: nutrisi pasien 4. Ajarkan rentang - Pasien mampu pengaturan aktivitas menoleransi aktivitas manajemen waktu yang bisa dilakukan. untuk mencegah - Pasien menyadari kelelahan keterbatasan energy. 5. Bantu pasien untuk - Menyeimbangkan mengidentifikasi aktivitas dan istirahat. aktivitas pasien - Mengatur jadwal akivitas 6. Damping pasien untuk menghemat pada saat energy. menjadwalkan latihan secara rutin setiap minggunya 7. Libatkan keluarga/orang yang memberi perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan



Rasional 1. 2. 3. 4. 5.



6. 7.



8.



9.



TTV pasien dalam batas normal Pasien mengerti penyebab keletihan Pasien akan mengontrol asupan nutrisinya Pasien akan mencoba mengatur aktivitas Pasien merasa nyaman dan senang dengan bantuan bagaimana mengatur aktivitas oleh tenaga kesehatan Mencegah latihan fisik yang terlalu berlebihan Keluarga mampu membantu selama program latihan diberikan kepada pasien Menambah wawasan informasi kepada pasien maupun keluarga pasien terkait manfaat dari latihan fisik Menghindari cedera



2.



DX. II



Domain II. E-Jantung Paru Level 3. (0422) Perfusi Jaringan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan intoleransi terhadap aktivitas pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil: - Status sirkulasi normal - Tekanan sistol dan diastole dalam rentang yang diharapkan - Menunjukkan konsentrasi yang baik - Tingkat kesadaran baik



8. Beri informasi mengenai manfaat kesehatan dan efek fisiologis latihan 9. Instruksikan pasien terkait teknik yang digunakan untuk menghindari cedera selama latihan 10.Monitor kepatuhan pasien terhadap program latihan. Domain 2. Kelas N. Manajemen Perfusi Jaringan (4104) Perawatan Emboli : Perifer 1. Kaji TTV 2. Kaji sirkulasi ke jaringan perifer 3. Monitor tanda-tanda sirkulasi vena menurun diujung kaki dan tangan yang mengalami udema 4. Berikan diet tinggi Fe 5. Bantu pasien untuk melakukan ROM pasif dan aktif dengan cara tepat 6. Tinggikan tempat tidur dengan menggunakan alas dikaki ranjang dibagian ujung kaki dan tangan yang mengalami udema 7. Beri informasi kepada pasien untuk istirahat yang cukup 8. Beri informasi kepada keluarga pasien untuk menjaga pasien yang sedang tirah baring dan ubah posisinya setiap 2 jam sekali 9. Kolaborasi dengan



pada pasien 10. Menilai apakah program latihan yang diberikan kepada pasien tercapai dengan target yang diinginkan atau tidak.



1. 2. 3.



4.



5.



6.



7.



8. 9.



TTV dalam batas normal Memonitor sirkulasi ke jaringan perifer Mencegah terjadinya komplikasi udema pada ekstremitas pasien Fe berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh Gerakan ROM mampu melatih kekuatan otot pasien yang kaku ataupun kelemahan otot Posisi tidur dengan keadaan ekstremitas lebih tinggi dari posisi badan mampu meminimalisir pembesaran udema Menambah wawasan pengetahuan kepada pasien terkait pentingnya mengatur jam istirahat yang cukup Mencegah terjadinya kekakuan otot pada pasien Dengan diberikannya obat antikoagulan mampu mengencerkan darah dan mampu mencegah



dokter untuk pemberian obat antikoagulan 10.Monitor efek samping dari obat antikoagulan. 3.



DX. III



Domain II. K-Pencernaan dan Nutrisi (1009) Status Nutrisi: Asupan Nutrisi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam diharapkan intoleransi terhadap aktivitas pasien dapat teratasi dengan kriteria hasil:



Domain 1. Kelas D. Dukungan Nutrisi (1120) Terapi Nutrisi 1. Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai 2. Observasi dan catat intake makanan pasien 3. Timbang BB setiap - Kebutuhan nutrisi hari terpenuhi 4. Beri makanan - Menunjukkan sedikit dengan peningkatan/mempertaha frekuensi sering atau nkan BB dengan nilai makan diantara Lab. normal waktu makan - Tidak mengalami tanda- 5. Beri suplemen tanda malnutrisi nutrisi sesuai kebutuhan 6. Anjurkan pasien untuk memilih makanan setengah lunak 7. Motivasi pasien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalium sesuai dengan kebutuhan 8. Beri pendidikan kesehatan terkait diet dan perencanaan diet sesuai dengan kebutuhan 9. Pastikan bahwa dalam diet mengandung makanan yang tinggi serat untuk



pembekuan pada darah 10. Adanya perdarahan merupakan efek samping yang paling mungkin terjadi akibat penggunaan obat antikuagulan. 1. Mengidentifikasi defisiensi, mengawasi masukan kalori atau kualitas kekurangan mengkonsumsi makanan 2. Memudahkan intervensi 3. Mengawasi adanya penurunan BB 4. Menurunkan kelemahan, meningkatkan pemasukan nutrisi 5. Memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan pasien 6. Makanan setengah lunak dapat menghindari kejadian konstipasi/sembelit pada pasien 7. Makanan tinggi kalium dapat membantu engatasi rasa kelelahan pada pasien 8. Mampu menambahkan wawasan pengetahuan pada keluarga pasien terkait nutrisi yang dibutuhkan 9. Mampu mencegah terjadinya konstipasi pada pasien 10. Memenuhi kebutuhan nutrisi



mencegah konstipasi 10.Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien. 3.14 Implementasi No Tanggal . 1.



01/12/2020



Diagnosa Keperawata n DX. I



2.



01/12/2020



DX. II



pada pasien sesuai dengan kebutuhan.



Tindakan



Ttd. Perawat



Mengkaji TTV Mengkaji penyebab keletihan Memantau asupan nutrisi pasien Mengajarkan rentang pengaturan aktivitas manajemen waktu untuk mencegah kelelahan 5. Membantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas pasien 6. Mendampingi pasien pada saat menjadwalkan latihan secara rutin setiap minggunya 7. Melibatkan keluarga/orang yang memberi perawatan dalam merencanakan dan meningkatkan program latihan 8. Memberikan informasi mengenai manfaat kesehatan dan efek fisiologis latihan 9. Menginstruksikan pasien terkait teknik yang digunakan untuk menghindari cedera selama latihan 10. Memonitori kepatuhan pasien terhadap program latihan. 1. Mengkaji TTV 2. Mengkaji sirkulasi ke jaringan perifer 3. Memonitori tanda-tanda sirkulasi vena menurun diujung kaki dan tangan yang mengalami udema 4. Memberikan diet tinggi Fe 5. Membantu pasien untuk melakukan ROM pasif dan aktif dengan cara tepat 6. Meninggikan tempat tidur dengan menggunakan alas dikaki ranjang dibagian ujung kaki dan tangan yang mengalami udema 7. Memberikan informasi kepada pasien untuk istirahat yang cukup



Mela



1. 2. 3. 4.



Mela



8.



3.



01/12/2020



3.15 Evaluasi No Hari/Tanggal . 1. Kamis 03/12/2020



DX. III



Memberikan informasi kepada keluarga pasien untuk menjaga pasien yang sedang tirah baring dan ubah posisinya setiap 2 jam sekali 9. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat antikoagulan 10. Memonitori efek samping dari obat antikoagulan. 1. Mengkaji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai 2. Mengobservasi dan catat intake makanan pasien 3. Menimbang BB setiap hari 4. Memberikan makanan sedikit dengan frekuensi sering atau makan diantara waktu makan 5. Memberikan suplemen nutrisi sesuai kebutuhan 6. Menganjurkan pasien untuk memilih makanan setengah lunak 7. Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tinggi kalium sesuai dengan kebutuhan 8. Memberikan pendidikan kesehatan terkait diet dan perencanaan diet sesuai dengan kebutuhan 9. Memastikan bahwa dalam diet mengandung makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi 10. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan tipe nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.



Diagnosa Evaluasi Keperawatan DX. I S: - Ny. F mengatakan sudah mulai bisa mengatasi rasa pusing yang dialaminya - Ny.F mengatakan sudah mulai mampu melakukan aktivitas seperti biasanya - Ny. F mengatakan badannya sudah tidak lemas dan tidak mudah lelah O: - KU : Compos Metis - Ny. F tidak tampak keletihan - Fisik Ny. F tampak mulai bugar - Gaya hidup sudah mampu melakukan aktivitas pergerakan fisik



Mela



Nama & Ket. Perawat Mela



- TTV TD : 100/90 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 22 x/menit Suhu : 360 C - Hb : 11 g/dl - Kekuatan ROM 9 9 8 8



2.



Rabu 02/12/2020



DX. II



3.



Rabu 02/12/2020



DX. III



A: Masalah keperawatan teratasi. P: Hentikan intervensi. S: - Pasien mengatakanbahwa dirinya sudah mampu melakukan aktivitas (membersihkan rumah, makan, mandi) tanpa dibantu oleh suaminya maupun ibunya. - Pasien mengatakan pandangannya sudah tidak berkunang-kunang lagi. O: - Tidak tampak adanya edema pada bagian ektremitas atas dan bawah - Tidak tampak nyeri pada ektremitas - Tidak tampak adanya perubahan karakteristik kulit - Gaya hidup sudah mampu melaukan pergerakan aktivitas fisik - Konjungtiva tidak tampak anemis - TTV TD : 110/90 mmHg Nadi : 80 x/menit RR : 22 x/menit Suhu : 360 C - Hb : 11 g/dl A: Masalah keperawatan teratasi. P: Pertahankan intervensi. S: - Pasien mengeluh masih mual tetapi tidak memuntahkan makanan yang dimakannya - Pasien mengatakan cepat merasa kenyang setelah makan, tetapi saat ini pasien sudah mulai mampu memakan sedikit-sedikit tetapi sering O:



Mela



Mela



- Pasien tampak masih mual - Muka pasien terlihat sedikit pucat - Pasien sudah mulai tampak minat terhadap makanan - Konjungtiva tampak anemis - Membrane mukosa tampak sedikit pucat - Tonus otot sudah mulai ada peningkatan A: Masalah keperawatan belum teratasi. P: Lanjutkan intervensi.