Askep LP Gizi Anak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN AN.F DENGAN GIZI BURUK



DI SUSUN OLEH



Ika Ariestika, S.Kep



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA 2020



BAB I



KONSEP DASAR A.Definisi Gizi buruk merupakan gangguan pertumbuhan karena malnutrisi kronis yang ditunjukkan dengan nilai z-score panjang badan menurut umur (PB/U) kurang dari -2 SD . masalah kurang nutrisi kronis yang disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai kebutuhan gizi . Gangguan pertumbuhan linier yang disebabkan adanya malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis berulang yang ditunjukkan dengan nilai zscore tinggi badan menurut usia (TB/U) < -2 SD berdasarkan standar WHO (Hairunisa, 2016). Gizi (Nutrision)adalah Suatu proses organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti,absorbsi, transportasi.Penyimpanan metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak di gunakan.Untuk mempertahankan kehidupan,pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi . B.Anatomi dan fisiologi



Anatomi fisiologi pada malnutrisi kurang energi protein berupa gangguan pada sistem pencernaan yang tidak dapat mengaabsorbsi protein.organ saluran cerna membentuk suatu lumen lumen kontinue yang berawal di mulut berakhir di anus fungsi utama saluran cerna adalah mencerna makanan dan menyerap cairan dan zat giziyang di perlukan untuk energi dan sebagai bahan dasar untuk pertumbuhan. karena lumennya bersambung dengan dunia luar, saluaran cerna juga harus membentuk sawar selektif untuk mencegah penetrasi oleh bakteri. Esofagus dalah suatu tabung yang merupakan saluran cerna bagi lewatnya makanan melintasi toraks menuju lambung .Lubang kearah faring tertutup kecuali saat menelan ,sehingga udara tidak tertelan kearah kedalam saluran pencernaan selama bernapas biasa .demikian juda ,lubang kearah lambung tetap tertutup oleh springteresofagus bawah , yang merupakan penebalan muskularis. Lambung berfungsi sebagai reservoar dan pencampur bagi makanan yang tertelan .bagian lambung terbesar adalah badan lambung yang di tandaisecara makroskopis dan lipatanm lipatan tebal. Usus halus adalah organ terbesar di saluran cerna dan bertangung jawab melakukan



sebagian



besar



fungsi



pencernaan



dan



penyerapan.Bagian



pertama,duodenum,berjalan dari pirolus ke ligamentum termasuk lingkungan c melingkari kaput pankreas .Duktus biliaris komunis dan duktus pankreatikus masuk ke dudenum di papila vateri .



Usus halus sisanya memiliki panjang sekitar 200-250cm pada neonatus aterm dan mencapai 350-600 pada orang dewasa .Pencernaan protein di mulai oleh enzim pepsin di lambung yang di sekresikan bersam oleh asam lambung . Beberap protein pembaw spefisik yang deoenden natrium dan dengan spesifitas tumpang tindih secara aktif mengangkut asam amino ke dalam sel . Kebutuhan spesifik yang harus di penuhi biasanya di bagi menjadi deapan bagian dalam ktegori utama yaitu berupa Air, energi, protein, vitamin, mineral, lemak, karbohidrat , vitamin dan elemen renik .



C.Fathway dan fatofisiologi a.Fatofisiologi Dalam kehidupan sehari-hari manusia memerlukan akan zat gizi yang diperoleh dari makanan apabila kebutuhan di dalam tubuh bisa kurang karena oleh susunan makanan yang salah,penyediaan makanan yang kurang baik dimana bahan makanan yang kurang baik.Makanan yang mengandung zat-zat gizi yang cukup baik mikronutrien karbohidrat, lemak, protein maupun mikronutrien vitamin mineral serta air.Kekurangan makanan sumber energi secara umum,baik karbohidrat lemak dan protein mengakibatkan penyakit defisiensi yang disebut penyakit Kurang Energi Protein Kurang Energi Protein (KEP) adalah keadaan dimana kekurangan gizi disebabkan karena tubuh kekurangan energi dan protein dalam makanan Sehari- hari sehingga menimbulkan gangguan kesehatan .Status penderita Kurang Energi Protein termasuk dalam gizi kurang dan gizi buruk. Kurang Energi protein dapat terjadi pada semua umur,baik,dewasa,maupun anak-anak,terutama ibu hamil,ibu menyusui dan anak-anak



. b .Fathway



D Manifestasi klinis Tanda dan gejala terjadinya gizi buruk



1.



Badan kurus bila di timbang pada KMS berada di bawah garis merah atau pita kuning bagian bawah



2.



Lemah lesu



3.



Selera makan kurang



4.



Gangguan pertumbuhan pada anak



5.



Gangguan kecerdasan kepada anak mudah terkena penyakit



E.Penatalaksanaan



1. Penilaian status gizi anak dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran berat badan dan panjang/tinggi badan dengan Standar Antropometri Anak yang menggunakan: -



indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) anak usia 0 sampai



-



dengan 60 bulan; indeks Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U



-



atau TB/U) anak usia 0 sampai dengan 60 bulan. indeks Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB) anak usia 0 sampai dengan 60 bulan.



-



Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak usia 0



-



sampai dengan 60 bulan dan Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak usia lebih dari 5 tahun sampai dengan 18 tahun.



2. Indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) anak usia 0 sampai dengan 60 bulan digunakan untuk menentukan kategori: -



berat badan sangat kurang (severely underweight);



-



berat badan kurang (underweight);



-



berat badan normal; dan



-



risiko berat badan lebih.



3. Indeks Panjang Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U) anak usia 0 sampai dengan 60 bulan digunakan untuk menentukan kategori: sangat pendek (severely stunted); -



pendek (stunted);



-



normal; dan



-



tinggi.



4. Indeks Berat Badan menurut Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atauBB/TB) anak usia 0 sampai dengan 60 bulan digunakan untuk menentukan kategori: -



gizi buruk (severely wasted);



-



gizi kurang (wasted);



-



gizi baik (normal);



-



berisiko gizi lebih (possible risk of overweight);



-



gizi lebih (overweight); dan



-



obesitas (obese).



5. Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak usia 0 sampai dengan 60 bulan digunakan untuk menentukan kategori: -



gizi buruk (severely wasted);



-



gizi kurang (wasted);



-



gizi baik (normal)



-



berisiko gizi lebih (possible risk of overweight);



-



gizi lebih (overweight); dan



-



obesitas (obese).



6. Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) anak usia 5 tahun sampai dengan 18 tahun digunakan untuk menentukan kategori: -



gizi buruk (severely thinness);



-



gizi kurang (thinness);



-



gizi baik (normal);



-



gizi lebih (overweight); dan



-



obesitas (obese).



7. Penilaian status gizi anak dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dan institusi pendidikan, melalui skrining dan survei. Dalam hal hasil penilaian status gizi anak ditemukan permasalahan gizi anak, wajib dilakukan tata laksana sesuai kebutuhan.  Penilaian tren pertumbuhan anak dilakukan dengan: a.



b.



membandingkan pertambahan berat badan dan panjang badan atau tinggi badan dengan standar kenaikan berat badan dan pertambahan panjang badan atau tinggi badan; dan menilai kenaikan indeks massa tubuh yang terjadi di antara periode puncak adipositas (peak adiposity) dan kenaikan massa lemak tubuh (adiposity rebound).



 Penilaian tren pertumbuhan anak dengan membandingkan pertambahan berat badan dan panjang badan atau tinggi badan dengan standar kenaikan berat badan dan pertambahan panjang badan atau tinggi badan menggunakan: c. grafik Berat Badan menurut Umur (BB/U) dan grafik Panjang d.



Badan atau Tinggi Badan menurut Umur (PB/U atau TB/U); dan tabel kenaikan berat badan (weight increment) dan pertambahan panjang badan atau tinggi badan (length/height increment)



 Penilaian tren pertumbuhan anak dengan menilai kenaikan indeks massa tubuh dini yang terjadi di antara periode puncak adipositas (peak adiposity) dan kenaikan massa lemak tubuh (adiposity rebound) menggunakan grafik Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U) berdasarkan hasil skrining yang menggunakan grafik Berat Badan menurut Umur (BB/U).  Tabel kenaikan berat badan (weight increment) dan pertambahan panjang badan atau tinggi badan (length/height increment) digunakan untuk menentukan kategori anak usia 0 (nol) sampai dengan 24 (dua puluh empat) bulan yang mengalami risiko gagal tumbuh (at risk of failure to thrive) atau weight faltering, dan perlambatan pertumbuhan linear yang merupakan risiko terjadinya perawakan pendek (stunted).  Penilaian tren pertumbuhan anak dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan, upaya kesehatan bersumber daya masyarakat, dan institusi pendidikan. upaya deteksi dini risiko gagal tumbuh, kenaikan massa lemak tubuh dini, dan perawakan pendek.  Jika ditemukan risiko gagal tumbuh, kenaikan massa lemak tubuh dini, dan perawakan pendek, wajib segera dilakukan tata laksana sesuai kebutuhan. Pengukuran Antropometri Anak wajib menggunakan alat dan teknik pengukuran sesuai standar.



Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak Indeks



Kategori Status Gizi



Ambang Batas (Z-Score)



Berat badan sangat Berat Badan menurut Umur (BB/U) anak



+ 3 SD



Gizi buruk (severely