Askep Pada Fetal Distress [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Oleh: Nurul Muna Shofaria Psik A semester 2



 Fetal



distress (Gawat janin) adalah bradikardi janin persisten yang apabila tidak segera ditangani dapat menimbulkan dekompresi respon fisiologis dan menyebabkan kerusakan permanen sistem saraf pusat dan organ lain serta kematian.



 Etiologi a. b. c.



d. e. f.



fetal distress ibu



penurunan kemampuan membawa oksigen ibu Anemia yg signifikan penurunan aliran darah uterin posisi supine atau hipotensi lain, preeklampsia kondisi ibu yang kronis hipertensi



 Etiologi a.



b.



– Faktor Uteroplasental



Kontraksi uterus seperti hiperstimulas dan solusio plasenta disfungsi uteroplasental



 Etiologi a. b.



– Faktor Janin



kompresi tali pusat Penurunan kemampuan janin membawa O2







gejala yg dirasakan oleh janin adalah berkurangnya gerakan pada janin. Ibu dapat melakukan deteksi dengan janin/kick count. Janin bergerak minimal 10 gerakan dari saat makan pagi sampai makan siang. Jika janin sudah bergerak minimal 10 kali gerakan, maka ibu tdk perlu menghitung lagi untuk hari berikutnya.















Mekonium kental berwarna hijau terdapat di cairan ketuban pada letak kepala Takhikardi/brakikardi dr denyut jantung janin untuk mengetahui adanya tanda-tanda spt di atas dilakukan dgn pemantauan dgn menggunakan kardioteknografi Asidosis janin diperiksa dgn cara mengambil sampel darah janin



 Perubahan



pada kehamilan postterm  Perubahan cairan amnion  Perubahan pada plasenta  Perubahan pada janin







USG







Kardiotopografi







Amniocentesis







Uji oksitisin







Pemeriksaan kadar esteriol dalam urine







Pemeriksaan sitologi vagina







Amnioscopy







golongan darah dan faktor RH pada ibu dan bayi untuk menetukan resiko incompatibilitas, RH ayah juga diperiksa jika RH ibu negatis atau ( tesprenata )







Hitung leukosit, menurun sampai dibawah 5000/mm3, mengidentifikasikan terjadinya infeksi.



 Penata



laksanaan umum



Pasien dibaringkan miring ke kiri agar sirkulasi janin dan pembawaan oksigen dari ibu ke janin lebih lancar. Berikan oksigen sebagai antisipasi terjadinya hipoksia janin. Hentikan infuse oksitosin jika sedang diberikan karena dapat meningkatkan kontraksi uterus yg berlanjut dan meningkat dg resiko hipoksia janin.



 Pengkajia 1.



Riwayat keluarga







Org tua atau keluarga dg penyakit liver Prenatal care Diabetes melitus pd ibu Infeksi seperti sipilis, hepatitis, harves saat persalinan Penyalah gunaan obat pada org tua Ibu dg RH negatif sedangkan ayah dg RH positif Riwayat tranfusi RH positif pd ibu RH negatif Riwayat abortus dg bayi RH negatif Penggunaan vakum ekstraksi



       



2.



Staus bayi saat kelahiran











Prematuritas atau kecil masa kehamilan APGAR score yg mengindikasikan asfiksia Trauma dg hematoma dan injuri Sepsis neonatus, adanya caran yg berbau tdk sedap Hepatosplenomegali



3.



Kardiovaskuler







edema general atau penurunan volume darah mengakibatkan gagal jantungpada hidrofetalis



 







4.



Gastrointesnital



o



o



Oral feeding yg buruk Kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yg disebabkan karena intake kalori Hepatosplenomegali



5.



Integumen



o



Jaundice selama 24 jam pertama (tipe patologis), setelah 24 jam pertama (fisiologis tipe) atau setelah satu bulan dg diberikan ASI Kalor yg disebabkan oleh anemia yg terjadi karena hemolisis RBC jika terdapat tanda



o



o



6.



Neurologi











Hipotoni tremor, tidak adanya reflek muro dan reflek menghisap, reflek tendon yang minimal iritabilitas, fleksisiku, kelemahan otot, opistotonis kejang



7.



Pulmonar











 



apnea, sianosis, dispnea setelah kejadian kern ikterus aspiksia, efusi pumonal



 hipoksia



janin berhubungan dengan penurunan oksigen menuju ke janin  aspixia janin berhubungan dengan gangguan perfusi di uterus plasenta  ansietas berhubungan dengan ancaman yang dirasakan pada klien atau janin  reaksi berduka berhubungan dengan kematian janin







Intervensi tanda2 gawat janin tergantung pd penyebab. Demam pada maternal dapat dikurangi dengan antibiotic, hidrasi, dan proses pendinginan. Pemberian O2 8-12 l/menit dpt membantu. Takikardi dpt menjadi tanda yg berbahaya bila berhubungan dengan deselorasi lambat. Deselorasi berubah2 yg berat atau tidak adanya variabilitas. Takikardi persiston dengan variabilitas dasar rata-rata atau tidak adanya perubahan periodik, tidak muncul serius pada kondisi bayi baru lahir, hal ini benar bila takikardi dihubungkan dengan maternal yang demam. Denyut jantung janin lebih dari 160 dpm dalam kehamilan variabilitas dasarnya dan menunjukkan deselerasi lanjut pada kontaksi uterus. Bila Hipoksia menetap glikollsis anaerob menghasilkan asam laktat dengan PH janin yang menurun.



1. 2. 3. 4. 5.



Janin yang pertumbuhannya terhambat. Janin dari ibu dengan diabetes matitus. Janin Proterm dan Posterm. Janin dengan kelainan letak. Janian kelainan bawahan atau infeksi