Asta Gatra Sebagai Model Tannas Panca Gatra [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

IDENTITAS MATA KULIAH Program Studi



: Ilmu Pemerintahan



Nama Mata Kuliah/Kode



: Kajian Ketahanan Nasional /315E2113



Jumlah SKS



: 3 SKS



Pengajar



: Dr.H.A.Samsu Alam,M.Si Rahmatullah,S.Ip,M.Si



Sasaran Belajar 1. Kompetensi Utama



2. Kompetensi Pendukung



3. Kompetensi lainnya



: : Kemampuan untuk menguasai kajian ketahanan nasional dan penerapannya yang dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab serta jiwa pengabdian dan patriotisme kepada bangsa dan Negara. : Kemampuan memahami kenyataan serta potensi yang ada di lapangan kemudian merumuskan alternatif penyelesaiannya. : Kemampuan dalam memiliki kepekaan sosial secara logis dan sistematis serta saling menghargai antar satu dengan yang lainnya



Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, mahasiswa akan



dapat



menjelaskan konsep-konsep dasar/pokok-pokok pikiran dasar ketahanan nasional dalam menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG) baik pengaruh dari dalam maupun pengaruh dari luar atau internasional.



Deskripsi Mata Kuliah



:



Mata Kuliah Kajian Ketahanan Nasional membahas tentang konsepkonsep dasar/pokok-pokok pikiran dasar ketahanan nasional , pandanganpandangan teoritik tentang hakekat ketahanan nasional, hubungan antar gatra, pola penyelenggaraan ketahanan nasional, beberapa tingkatan ketahanan, beberapa bentuk ancaman terhadap bangsa dan negara, pengaruh kehidupan politik terhadap ketahanan nasional, dampak perkembangan lingkungan global, partisipasi warga dalam pertahanan keamanan dan konsep pertahanan keamanan serta pengukuran kondisi ketahanan nasional.



83



BAHAN AJAR VII KAJIAN KETAHANAN NASIONAL



I. Pendahuluan A. Garis Besar Materi Perwujudan Panca Gatra ketahanan nasional pada kehidupan nasional B. Sasaran Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan : 1. 2. 3. 4. 5.



Perwujudan Gatra Ideologi Perwujudan Gatra Politik Perwujudan Gatra Ekonomi Perwujudan Gatra Sosial Budaya Perwujudan Gatra HanKam



C. Urutan Pembahasan Perwujudan Panca Gatra ketahanan nasional pada kehidupan nasional : a) Perwujudan Gatra Ideologi b) Perwujudan Gatra Politik c) Perwujudan Gatra Ekonomi d) Perwujudan Gatra Sosial Budaya e) Perwujudan Gatra HanKam D. Perilaku awal yang diharapkan 1. Setiap Mahasiswa membuat tugas individu (paper) sesuai dengan pokok bahasan. 2. Tugas diketik computer kertas kwarto maks 2 halaman 3. Setiap Mahasiswa harus memahami tugasnya masing masing 4. Setiap Mahasiswa menjelaskan tugasnya pada sesi umpan balik. 5. Tugas tersebut dikumpul pada akhir sesi kuliah E. Petunjuk Belajar 1. Pemaparan dosen 75 menit. 2. Diskusi/Umpn balik 75 menit



84



II. Penyajian Perwujudan ketahanan nasional pada kehidupan nasional (Perwujudan Aspek Sosial atau Panca Gatra)



1. Gatra Ideologi : 1). Ideologi merupakan seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya, tersusun secara sistematis, digunakan suatu bangsa untuk menata masyarakat dan dijadikan dasar serta tujuan yang ingin dicapai dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ideologi suatu bangsa berperan sebagai pedoman bangsa dalam mengisi kemerdekaan Indonesia untuk mencapai tujuan nasional. Ideologi ada yang datang dari luar, namun ada juga yang digali dari pengalaman bangsa yang bersangkutan yang dikristalisasikan sebagai bahan ajaran lalu digunakan sebagai pedoman dan pemberi arah bangsa tersebut dalam melakukan kegiatan berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, ideologi diartikan serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan kebulatan ajaran yang dijadikan dasar serta pemberi arah dan tujuan yang ingin dicapai didalam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Dapat juga ideologi diartikan sebagai perangkat prinsip pengarah (guiding principle). 2). Kekuatan suatu ideologi, terletak pada : (a). Rangkaian nilai yang terdapat didalamnya yang mampu menampung aspirasi hidup dan kehidupan manusia yang menganutnya, baik sebagai perorangan maupun sebagai masyarakat. (b). Penghayatan dan pengamalan oleh warga negara tersebut, dalam bentuk : pertama pelaksanaan obyektif, yaitu pelaksanaan ideologi yang dituangkan dalam UUD, peraturan-peraturan dan segala kegiatan penyelenggaraab negara. Kedua pelaksanaan subyektif, yaitu pelaksanaan ideologi oleh kesadaran pribadi perseorangan warga negara dalam kehidupan sehari-hari.



85



3). Ketahanan ideologi ialah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik dari dalam maupun dari luar negeri yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan



kelangsungan hidup ideologi suatu



bangsa.



b. Gatra Politik : 1). Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan



yang



digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan, maka masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam negara yang berada ditangan Pemerintah. Pemerintah akan menentukan sistem politik yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan nasionalanya. 2). Kehidupan politik disektor masyarakat berfungsi memberi masukan (input) berupa aspirasi atau tuntutan kebutuhan masyarakat. Kehidupan politik di sektor pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) berupa kebijaksanaan yang melahirkan UU dan peraturan yang berujud keputusan politik. 3). Sistem politik menentukaan bagaimana kehidupan politik dilaksanakan sebagai pencerminan interaksi antara keluaran dan masukan. Kekuatan politik terletak pada keseimbangan dan keserasian yang dinamik antara input dan output sesuai dengan situasi dan kondisi negara yang berlaku dinegara tersebut. Keseimbangan dan keserasian antara input dan output akan selalu berubah secara dinamik sesuai dengan tingkat stabilitas nasional negara tersebut. Jika keluaran (output) lebih dominan dalam sistem politik, maka bentuk pemerintahan akan menjadi otoriter (diktator) dan sebaliknya, jika masukan (input) lebih dominan, maka bentuk pemerintahan menjadi liberal. 4). Upaya bangsa Indonesia untuk peningkatan ketahanan politik ialah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan



86



berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila untuk stabilitas nasional. 5). Tingkat ketahanan politik dapat diukur dari kemampuan suatu sistem politik dalam menghadapi dan menyelesaikan lima (5) fungsi politik, yaitu : mempertahankan pola, pengaturan dan penyelesaian ketegangan, penyesuaian, pencapaian tujuan dan penyatuan (integrasi). 6). Ketahanan politik ialah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri yang sifatnya langsung atau tidak langsung yang dapat membahayakan kehidupan politik bangsa dan negara.



c. Gatra Ekonomi 1). Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan faktor produksi berupa SDA, tenaga kerja, modal, teknologi dan management serta distribusi barang dan jasa hasil produksi untuk kesejahteraan rakyat, baik fisik dan material maupun spiritual. 2). Keadaan perekonomian suatu negara adalah pencerminan dari keseimbangan antara produksi dengan distribusi hasil produksi. Peningkatan kapasitas berarti peningkatan volume, penguasaan teknologi baru, keterampilan kerja, kepimpinan dan peluasan lapangan kerja. 3). Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi yaitu upaya meningkatkan kapasitas produksi (barang dan jasa) dan meningkatkan kelancaran distribusinya keseluruh wilayah negara. 4). AGHT terhadap kelangsungan ekonomi pada hakekatnya ditujukan kepada faktor produksi dan pengolahannya didalam produksi serta distribusi hasil produksi, baik dalam negeri maupun hubungan dengan luar negeri.



87



5). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan ekonomi ialah bumi dan sumber alam, tenaga kerja, modal, industrialisasi, teknologi, hubungan luar negeri, prasarana dan management. 6). Ketahanan nasional dibidang ekonomi ialah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari luar maupun dari dalam negeri yang langsung atau tidak langsung yang dapat membahayakan kehidupan ekonomi bangsa dan negara.



d. Gatra Sosial & Budaya 1). Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan manusia. a. Kemasyarakatan, artinya untuk memelihara kelangsungan hidupnya, maka manusia harus hidup berkelompok dan berhubungan dengan lingkungannya atau hidup bermasyarakat (bekerjasama satu sama lain) serta memenuhi kebutuhannya. Hidup bermasyarakat akan baik jika diwadahi dalam organisasi dan kehidupan diatur dalam suatu tertib sosial yang dapat menampung seluruh aspirasi warganya berdasarkan falsafah bangsa tersebut. Dalam organisasi sosial, masyarakat menentukan norma-norma sosial yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat yang meliputi kehidupan normatif, status kelompok asosiasi dan institusi yang disusun berdasarkan falsafah bangsa. Dalam memelihara eksistensinya di organisasi sosial, setiap anggota masyarakat harus mempunyai : struktur sosial, pengawasan sosial, media sosial yang berupa sarana sosial dan standar sosial berupa norma sosial. b. Kebudayaan, ialah seluruh cara hidup suatu masyarakat yang dimanifestasikan dalam tingkah laku yang sudah melembaga.



88



Tingkah laku masyarakat kebudayaan atau yang melembaga tersebut ialah tercipta karena faktor : a) Organ biologis manusia dalam arti kebutuhan hakiki manusia. b) Lingkungan alam yang melahirkan kebiasaan manusia yang hidup disuatu daerah. c) Lingkungan sejarah dan, d) Lingkungan psikologis.



2). Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya yang berfokus kepada satu atau beberapa faktor budaya (keagamaan, pendidikan, ideologi dll) yang akan mencerminkan kepribadian bangsa tersebut. Bagi bangsa Indonesia, pembinaan sosial budaya berarti kemantapan kehidupan organisasi sosial masyarakat dan perkembangan kebudayaan berdasarkan Pancasila yang akan dapat meningkatkan kesejahteraan dan ketenteraan batin bangsa. 3). Peningkatan ketahanan nasional dibidang sosial budaya ialah meningkatkan pembinaan kemasyarakatan dan kebudayaan berdasarkan Pancasila dan UUD’45, agar dapat menangkal berbagai bentuk norma sosial dan budaya yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD’45. Ketahanan nasional dibidang sosial budaya ialah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisikan keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri yang sifatnya langsung atau tidak langsung yang dapat membahayakan kehidupan sosial budaya bangsa. 4). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dibidang sosial budaya ialah : a). Tradisi, yaitu seluruh kebiasaan, kepercayaan dan tingkah laku yang terlembagakan yang diwariskan dan diteruskan dari satu generasi ke generasi. Yang perlu dihindarkan ialah tradisionalisme, yaitu sikap atau pandangan



89



menuju dan mempertahankan peninggalan masa lampau secara berlebihan dan tidak wajar. Masyarakat harus menilai dan menyadari bahwa suatu tradisi pada suatu tahap perkembangan mungkin sudah tidak sejalan, sehingga merugikan dan menghambat kemajuan. Jika tradisionalisme tetap dibiarkan berkembang dalam pengertian tetap dianut secara kaku, akan dapat mempengaruhi tingkat ketahanan nasional bidang sosial budaya. b). Dengan pendidikan, masyarakat akan memperoleh kemampuan untuk menilai tradisi yang tidak sesuai lagi. Pendidikan bersifat mengubah secara tertib kearah tujuan yang dikehendaki. Pendidikan suatu usaha untuk mendewasakan manusia agar dapat menumbuhkan kehidupan sosial sesuai dengan tuntutan zaman. Sistem pendidikan nasional yang sesuai, akan mampu membawa masyarakat pada tujuan nasionalnya, sehingga memperkuat tingkat ketahanan nasional dibidang sosial budaya. c). Kepemimpinan Nasional yang kuat dan berwibawa, diperlukan untuk membina dan membangun masyarakat modern. Kepemimpinan nasional ditentukan oleh banyak faktor, yaitu pribadi pemimpin, keadaan sosial budaya atau masyarakat, sistem politik dan ilmu serta teknologi. Kepemimpinan nasional yang kuat dan berwibawa akan meningkatkan ketahanan nasional dibidang sosial budaya. d). Tujuan Nasional dapat merupakan pengarah, pemersatu, pemberi motivasi dan merupakan salah satu identitas nasional. Tujuan nasional yang tidak berlandaskan falsafah bangsa, dapat menimbulkan gejolak yang gilirannya akan melemahkan ketahanan nasional dibidang sosial budaya. e). Kepribadian Nasional perlu dipupuk, dibina dan dimasyarakatkan pada setiap generasi, sebab kepribadian nasional ini yang merupakan daya untuk menghadapi tantangan pengaruh asing. Dengan semakin kuat kepribadian suatu bangsa, semakin meningkatkan ketahanan nasional bangsa dibidang sosial budaya.



90



e. Gatra Pertahanan Keamanan 1). Pertahanan keamanan ialah upaya rakyat semesta denagn TNI dan Polri sebagai intinya dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara serta hasil-hasil perjuangan bangsa tersebut. Pertahanan keamanan merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan negara serta hasil perjuangannya. 2). Upaya meningkatkan ketahanan nasional bidang Hankam ialah lebih meningkatkan partisipasi seluruh rakyat dan seluruh kekuatan nasional serta kesadaran masyarakat sesuai dengan fungsi dan profesinya dalam upaya bela negara. Kekuatan Hankamrata merupakan daya tangkal yang ampuh untuk menghadapi hakekat ancaman dari manapun datangnya. Pengertian ketahanan nasional dibidang Pertahanan Keamanan ialah kondisi dinamik suatu bangsa yang berisiskan keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar negeri yang sifatnya langsung atau tidak langsung yang dapat membahayakan Hankam bangsa dan negara. 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan nasional dibidang Pertahanan Keamanan (Hankam) yaitu : a) Doktrin Pertahanan Keamanan merupakan asas pedoman perwujudan sistem Hankam yang mencakup : masalah pertahanan terhadap invasi dari luar, masalah pemeliharaan keamanan dalam negeri, masalah akibat perang dingin (perang urat syaraf, infiltrasi, sabotase, spionase), masalah perwujudan dan pemeliharaan kestabilan serta keamanan wilayah. Mengingat Hankamnas merupakan



kristalisasi



pengalaman



perjuangan



mempertahankan,



menyelamatkan bangsa dan negara, maka peranannya sangat besar terhadap Ketahanan Nasional di bidang Hankam. b) Wawasan Nasional, merupakan wawasan yang dianut bangsa Indonesia yang berintikan kekompakan, kesatuan, persatuan serta keterpaduan antara



91



pemerintah, TNI, Polri dan Rakyat. Penganutan wawasan ini akan memperkuat tingkat Ketahanan Nasional dibidang Hankam. c) Sistem Hankam, yang diperlukan dewasa ini ialah sistem yang merupakan perpaduan serasi antara sistem senjata teknologi dan sistem senjata sosial. Sejarah membuktikan dengan sistek saja tidak memenangkan perang, maka sistek perlu dikembangkan. Penggunaan secara serasi antara sistek dan sissos dengan berlandaskan falsafah bangsa dan pengalaman perjuangan, akan memperkuat ketahanan nasional dibidang Hankam. d) Untuk dapat mempertahankan negara sesuai dengan kondisi geografisnya, diperlukan kekuatan Hankam yang disegani atau menjadi faktor pencegah (deterrent factor). Deterrent faktor yang didukung oleh Hankamnas, guna menghadapi berbagai TAHG akan meningkatkan ketahanan nasional dibidang Hankam. e) Manusia merupakan faktor penentu. Upaya Hankam menuntut manusia yang sehat fisiknya, memiliki sikap mental positif atau moral tinggi, kepercayaan tinggi, kepercayaan diri, nasionalisme atau patriotisme dan jiwa korps yang kuat. Tipe manusia yang demikian jelas akan meningkatkan ketahanan nasional dibidang Hankam. f) Integrasi TNI, Polri dan Rakyat. Ketahanan nasional dibidang Hankam merupakan upaya terpadu atau terintegrasi antara TNI, POLRI dan Rakyat secara keseluruhan. Oleh karena itu integrasi ketiganya merupakan syarat mutlak. Integrasi didalam tubuh TNI dan POLRI sendiri juga merupakan keharusan, sebab perang modern bersifat semesta, mempunyai daya pemusnah sangat besar, jadi dengan terwujudnya integrasi akan meningkatkan ketahanan nasional dibidang Hankam. g) Pendidika kewarganegaraan merupakan sarana untuk menumbuhkan kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan keselarasan serta kemampuan berfikir, bersikap juga bertatalaku secara komprehensif integral



dalam



rangka



ketahanan



nasional.



Pertahanan



Keamanan



diproyeksikan secara maksimal kepada perang rakyat semesta, karena itu



92



diperlukan Pendidikan Kewarganegaraan untuk menanamkan kesadaran Hankamnas. h) Material. Perindustrian pertahanan di negara berkembang masih berada dalam taraf permulaan didalam peralatan dan masih banyak tergantung kepada luar negeri. Keamanan masih diperlukan peningkatan kerjasama dan penyesuaian antar angkatan serta antara industri pertahanan dengan industri sipil. Ketergantungan peralatan Militer/Hankam kepada luar negeri akan dapat mengurangi tingkat ketahanan nasional dibidang Hankam. i)



IPTEK pada umumnya negara-negara berkembang sangat ketinggalan. Untuk itu perlu langkah-langkah nyata, guna mengejar ketinggalan. Penguasaan IPTEK yang rendah mempengaruhi tingkat ketahanan nasional dibidang Hankam.



j) Manajemen. Kemampuan manajerial disemua eselon perlu ditingkatkan terutama dibidang koordinasi, integrasi, penyesuaian dan penyederhanaan. Dengan anggaran yang terbatas, bidang pertahanan memerlukan manajemen yang tinggi. Tingkat kemampuan manajerial yang masih rendah berpengaruh terhadap tingkat ketahanan nasional dibidang Hankam. k) Pengaruh Luar Negri. Dalam hubungan antar bangsa, tampak pola umum bahwa ketegangan dunia dewasa ini beralih ke wilayah negara-negara berkembang. Sebab kondisi dan situasi negara berkembang sangat rawan, sehingga mudah diganggu, dihambat atau dicampuri kekuatan luar. Pengaruh luar negeri, khususnya dari negara Adi Daya dapat mempengaruhi ketahanan nasional dibidang Hankam. l) Kepemimpinan Nasional. Kepemimpinan yang kuat dan berwibawa sangat diperlukan dalam keadaan darurat, agar dapat menjamin kelangsungan kehidupan nasional yang merdeka dan berdaulat. Kewibawaan suatu bangsa dari hasil kepemimpinan yang berwibawa, akan melahirkan daya tangkal, sehingga semakin tinggi kewibawaan bangsa, akan semakin tinggi daya tangkal yang dimilikinya. Jadi faktor kepemimpinan sangat mempengaruhi ketahanan nasional dibidang Hankam.



93



III. Penutup A. Rangkuman Ideologi merupakan seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya, tersusun secara sistematis, digunakan suatu bangsa untuk menata masyarakat dan dijadikan dasar serta tujuan yang ingin dicapai dalam kelangsungan hidup bangsa dan negara. Politik diartikan sebagai asas, haluan dan kebijaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan dan kekuasaan, maka masalah politik selalu dihubungkan dengan masalah kekuasaan dalam negara yang berada ditangan Pemerintah. Kegiatan ekonomi adalah keseluruhan kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan faktor produksi berupa SDA, tenaga kerja, modal, teknologi dan management serta distribusi barang dan jasa hasil produksi untuk kesejahteraan rakyat, baik fisik dan material maupun spiritual. Istilah sosial budaya menunjukkan dua segi kehidupan bersama dari manusia, yaitu segi kemasyarakatan dan segi kebudayaan manusia. Pertahanan keamanan ialah upaya rakyat semesta denagn TNI dan Polri sebagai intinya dalam mempertahankan dan mengamankan bangsa dan negara serta hasil-hasil perjuangan bangsa tersebut. Pertahanan keamanan merupakan salah satu fungsi pemerintahan dalam menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan untuk mencapai keamanan bangsa dan negara serta hasil perjuangannya.



B. Tes Formatif 1. Jelaskan Perwujudan Gatra Ideologi ! 2. Jelaskan Perwujudan Gatra Politik ! 3. Jelaskan Perwujudan Gatra Ekonomi ! 4. Jelaskan Perwujudan Gatra Sosial Budaya ! 5. Jelaskan Perwujudan Gatra HanKam !



94



DAFTAR PUSTAKA Budi S, Tolok Ukur Kondisi Ketahanan Nasional Soemarno, Ketahanan Pribadi dan Ketahanan Keluarga sebagai Tumpuan Ketahanan Nasional Tim Lemharnas, Kewiraan untuk Mahasiswa, Gramedia Pramudji, Demokrasi Pancasila dan Ketahanan Nasional, Bina Aksara Edi Sugardo, Memantapkan Integritas Nasional Yahya, Perspektif Keamanan dan Perdamaian Abad 21 Budi Santoso, Tolak ukur Kondisi Ketahanan Nasional, Jakarta. Ichlasul Amal, Armaidy Armawi (ed). 1996. Sumbangan ilmu Sosial Terhadap Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. -----------------, (ed). 1997. Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. -----------------, (ed). 1998. Regionalisme.Nasionalisme dan Ketahanan Nasional. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta. Lemhanas. 1996. Kewiraan Untuk Mahasiswa. Diterbitkan dengan Kerja Sama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depdikbud dan Gramedia: Jakarta. ----------------, 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Gramedia: Jakarta. Sunardi, RM. 2004. Pembinaan Ketahanan Bangsa. PT Kuatemita Adidarma: Jakarta. Nasution, A H. 1977. Sishankamrata/Ketahanan Nasional. Jakarta, Mimeo: Jakarta. Santoso, Budi. S.S.2002. Peranan Para Pemimpin dan Patriot Bangsa dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidup Bangsa dan Negara. Jumal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM: Yogyakarta. Suniodiningrat, Gunawan. 2001. Pembangunan Ekonomi dan Inlegrasi Bangsa. Jurnal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps - UGM: Yogyakarta. Suryohadiprojo, Sayidiman.2001. Integrasi Bangsa, Jumal Ketahanan Nasional. Program Studi Ketahanan Nasional S.Ps-UGM: Yogyakarta.



95