24 0 273 KB
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. N DENGAN ABDOMINAL PAIN DI RUANG ANGGREK RSUD AMBARAWA
Disusun oleh : Vika Rahmawati P1337420918145
PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN SEMARANG POLTEKKES KEMENKES SEMARANG TAHUN 2018
I.
PENGKAJIAN a. DATA DEMOGRAFI 1. Klien / Pasien Tanggal Pengkajian
: Minngu, 29 September 2018
Tanggal Masuk
: Minggu, 29 September 2018
Ruangan
: Anggrek
Identitas
:
Nama
: An. A
Tanggal Lahir / Umur : 27 Januari 2008/ 10 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Jawa
Diagnosa Medis
: Fraktur 1/3 distal tibia fibula
Penanggung Jawab : Tn. R
2. Orang Tua / Penanggungjawab a. Ibu Nama
: Ny. R
Umur
: 29 tahun
Hubungan dengan Klien
: Ibu kandung
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai swasta
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: Asinan 1/1 Bawen
No Telpon
:-
b. Ayah Nama
: Tn. R
Umur
: 31 tahun
Hubungan dengan Klien
: Ayah kandung
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Pegawai swasta
Suku
: Jawa
Agama
: Islam
Alamat
: Asinan 1/1 Bawen
No Telepon
b.
:-
RIWAYAT KLIEN 1. Keluhan Utama
: nyeri kaki kanan saat digerakan
P : Saat digerakkan Q : Seperti di tusuk benda tajam R : Kaki kanan bawah S : Skala 7 T : Menetap 2. Riwayat Penyakit Klien Sekarang : Klien datang ke IGD RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang pada tanggal 29 September 2018 karena mengalami kecelakaan lalu lintas terserempet sepeda motor saat berjalan pulang dari sekolah di dekat rumahnya, kemudian klien langsung dibawa ke IGD RSUD Ambarawa. Klien mengeluh nyeri kaki kanan, pusing, dan muntah satu kali. KU: Cukup dengan TTV : TD 110/70 mmHg, nadi 96x/menit, RR 20x/menit dan suhu 37oC. Kemudian klien dipindahkan ke ruang Anggrek. Diagnosa klien yaitu Close fraktur 1/3 distal tibia fibula dekstra dan sudah dilakukan pemasangan bidai. 3. Riwayat Penyakit Klien Sebelumnya : Ibu pasien mengatakan sebelumnya pasien pernah dirawat di rumah sakit karena diare. 4. Riwayat Kehamilan (ANC, Masalah kesehatan selama kehamilan, dll) Prenatal a. Prenatal Ibu pasien mengandung anaknya selama 9 bulan dan rutin memeriksakan ANC ke bidan, dengan ketentuan : Trimester I : memeriksakan kandungan setiap 1 bulan sekali. Trimester II : memeriksakan kandungan setiap 1 bulan sekali. Trimester III : memeriksakan kandungan setiap 2 minggu sekali. Ibu pasien selama kehamilan mendapat imunisasi TT 2x. Keluhan waktu hamil : Trimester I : Lemes, mual, muntah Trimester II : Tidak ada keluhan Trimester III : Tidak ada keluhan
b. Natal Ibu pasien mengatakan melahirkan An. A pada usia cukup bulan dan melahirkan secara spontan pervagina. c. Post Natal Ibu pasien mengatakan pada saat melahirkan tidak mengalami perdarahan dan An. A tidak mengalami asfiksia. An. A lahir dengan berat badan 4200 gram dan tinggi badan 50 cm. An. A merupakan anak pertama. d. Imunisasi Ibu pasien mengatakan bahwa An. A sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai umur yaitu HB0 pada umur 1 hari, BCG dan Polio I pada umur 1 bulan, DPT 1 dan Polio II pada umur 2 bulan, DPT II dan Polio III pada umur 3 bulan, DPT III dan Polio IV pada umur 4 bulan, campak pada umur 9 bulan. 5. Riwayat Pemakaian Obat – Obatan : Ibu klien mengatakan sebelum masuk RS klien telah di bawa ke puskesmas mendapatlan obat tetapi An.N masih nyeri perut dan muntah-muntah 6. Riwayat Alergi : Ibu klien mengatakan
bahwa An.N tidak mempunyai riwayat alergi
terhadap obat maupun makanan. c. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA 1. Riwayat Penyakit Dalam Keluarga : Ibu klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami sakit seperti yang diderita An.N sekarang. Genogram :
Keterangan : Perempuan : Laki-laki : Pasien : Menikah : Garis Keturunan --------
: Tinggal satu rumah
d. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 1. Penampilan Umum a. Keadaan Umum : sadar, compos mentis b. Pemeriksaan Tanda – Tanda Vital Pernafasan
: 22 x / menit
Suhu
: 37 oC
Nadi
: 96 x / menit
2. Nutrisi dan Cairan Sebelum sakit : Ibu klien mengatakan An. A sebelum sakit makan baik 3-4 kali sehari, minum 6-7 kali/hari Saat sakit : Ibu klien mengatakan An.A saat ini nafsu makan menurun karena kondisinya yang sekarang, makanan porsi dari RS tidak habis BB : 35 kg, TB : 135 cm 3. Istirahat Tidur a. Lama waktu tidur (24 jam) : 6 - 8 jam b. Kualitas Tidur
: kurang baik, klien mudah terbangun saat tidur dan
sulit memulai tidur c. Tidur siang
: Ya
d. Kebiasaan sebelum tidur
: berdampingan dengan ibu
4. Pengkajian Nyeri : klien mengatakan nyeri pada kaki kanan klien P : Saat digerakkan Q : Seperti di tusuk benda tajam R : Kaki kanan bawah S : Skala 7 T : Menetap
5. Pemeriksaan Fisik (Head to toe) : a. Keadaan umum
: baik
b. Kesadaran
: composmentis.
c. GCS : 15 (E4 M6 V5). d. TTV, S
: 37ºC. (normal 36,5 ºC – 37,5 ºC).
N
: 96 x/menit (normal 60 - 100x/menit).
RR
: 22 x/menit (normal 16 - 24 x/menit).
e. Tinggi Badan : 135 cm. Berat badan sebelum sakit
: 35 kg.
Lingkar lengan atas : 25 cm Lingkar kepala
: 45 cm
f. Kepala
: mesochepal, rambut hitam, bersih, terdapat luka dikepala.
g. Mata
: konjungtiva tiidak anemis, sklera tidak ikterik, fungsi
penglihatan baik. h. Hidung
: Bersih, tidak ada massa
i. Gigi dan Mulut
:Bentuk bibir simetris,bibir tampak lembab,tidak terdapat
lesi,lidah bersih, dan ovula berada di tengah, Reflek sucking positif, reflek muntah positif,relflek batuk positif,gigi sudah tumbuh lengkap tidak ada carries. j. Telinga
: simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
k. Leher
: tidak ada pembesaran kelenjar tyroid.
l. Dada, Jantung
: Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Perkusi
: pekak.
Palpasi
: tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi
: reguler S1 > S2.
: Inspeksi
:simetris, tidak ada retraksi dinding dada.
Perkusi
: sonor.
Palpasi
: fraktur fetus normal
Auskultasi
: Tidak ada suara tambahan
Inspeksi
: supel (kesimetrisan)
Auskultasi
: Bising usus 12x/menit
Perkusi
: timpani
Paru-paru
m. Abdomen,
Palpasi : tidak ada nyeri tekan n. Punggung
: tidak ada kelainan tulang belakang.
o. Genetalia
: Jenis kelamin laki-laki, Bersih, Scrotum sudah turun, tidak ada
kelainan pada alat reproduksi.
p. Ekstremitas : Atas = tidak ada edema, pada tangan kiri terpasang infus RL 16 tpm (makro). Bawah = Terpasang bidai pada kanan. q. Kulit : akral hangat
6. Psikososial Anak dan Keluarga : a. Respon Hospitalisasi (rewel, tenang) : An.A tampak rewel karena kesakitan dengan sakitnya yang sekarang. b. Kecemasan (anak dan orangtua) : Orang tua merasa cemas dan sering bertanya tentang penyakit anaknya. c. Koping Klien / Keluarga dalam menghadapi masalah : An. A kooperatif, orang tua senantiasa mendukung dan merawat An.A, menuruti kemauan An.A dan membantu An.A dalam melakukan aktifitas saat di rawat di RS d. Pengetahuan orangtua tentang penyakit anak : Orang tua tidak paham sakit yang diderita An. A, orang tua tampak sering cemas dan sering mananyakan sakit yang di alami An.N dan tindakan medis yang dilakukan pada An.A. e. Keterlibatan orangtua dalam perawatan anak : Setiap hari, ibu pasien mendampingi An.A ditempat tidur, begitupun dengan neneknya, keluarga tampak menyayangi An.A dan mendukung tindakan perawatan demi kesembuhan An.A. f. Konsep diri : An. A terlihat senang saat bermain dan melihat video / film kartun di Hp, An.A, klien mengatakan suka menonton fila kartun. g. Spiritual (kebiasaan ibadah, keyakinan, nilai, budaya) : Keluarga An.A selalu berdoa untuk kesembuhan pasien, dengan menjalankan sholat 5 waktu dan membaca do’a saat pasien tertidur. An.A saat dirumah diajari sholat dan mengaji. h.
Adakah terapi lain selain medis yang dilakukan : Tidak ada
1.
Pemeriksaan penunjang (laboratorium): a. Hasil Laboratorium pada tanggal 29 September 2018 Pemeriksaan Darah lengkap Hemoglobin Leukosit Hematokrit Eritrosit Trombosit MCV MCH MCHC RDW MPV Hitung Jenis Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit Kimia Klinik Natrium Glukosa Sewaktu Kalium *DUPLO Klorida HBsAg
Hasil
Satuan
Nilai Normal
12,5 13,5 L 34,9 4,1 390 L 70,8 L 25,4 31,8 15,1 9,9
g/dL u/L % 10^6/uL /uL fL pg/cell % % fL
10,7 - 13,1 6-17 40-52 3,6 - 5,2 150-400 82 - 08 27 - 32 32 - 37 10-16 7-11
0,08 L 0,060 L 0,6 29,5 L4 H 1,81
% % % % % %
0 – 0,2 2-4 3-6 25 - 60 25 - 40 0 -0,6
137 H 109 5,1
mmol/L mg/dL mmol/L
136 - 146 74 – 106 3,5 – 5,1
103 Non Reaktif
mmol/L -
96 – 106 Non Reaktif
7. Terapi : a. Obat injeksi : -
Ketorolac 10 mg/ 8 jam
-
Ranitidin 25 mg/ 2 jam
-
Lameson 62,5 mg/ 24 jam
-
Piracetam 500 mg
-
Citikolin 2 x 250 mg
-
Kalnex 3 x 250 mg
b. Cairan Infus -
RL 16 tpm (makro)
II.
ANALISA DATA NO DATA FOKUS 1. Ds : Klien mengeluh nyeri pada kaki sebelah kanan P : Saat digerakan Q : Seperti di tusuk benda tajam R : kaki kanan bawah (1/3 distal tibia fibula dekstra) S : Skala 7 T : menetap Do : - Pasien terlihat sering merintih nyeri ke ibunya - ekspresi wajah terlihat tegang menahan nyeri - kaki kanan klien terpasang bidai 2.
Ds : Keluarga mengatakan klien tiak mau melihat dan menggerakkan kakinya karena sakit, dan klien merasa kesulitan untuk berpindah serta merubah posisinya di tempat tidur Do: - Klien terlihat mempertahankan posisi kakinya - klien post KLL patah tulang tibia fibula dekstra - Kaki kanan terpasang bidai
ETIOLOGI Agen Injury Fisik
PROBLEM Nyeri Akut
Gangguan Hambatan mobilitas muskuloskeletal fisik
III. PROBLEM LIST 1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik
2.
Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan musculoskeletal
IV. RENCANA KEPERAWATAN NO DX TUJUAN 1. I Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam di harapkan nyeri akut teratasi. NOC : Pain Control Kriteria hasil : Indikator Awal Mampu mengontrol nyeri Melaporkan nyeri berkurang Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Keterangan : 1. Tidak pernah 2. Jarang 3. Kadang-kadang 4. Sering 5. Selalu
2.
II
2 1 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama x 24 jam di harapkan hambatan mobilitas fisik pasien teratasi. NOC : Posisi Tubuh: Berinisiatif Sendiri Kriteria hasil : Indikator Awal Bergerak dari posisi 1 berbaring ke posisi duduk 1 Bergerak dari posisi duduk ke posisi berbaring Bergerak dari posisi 1 duduk ke posisi berdiri Bergerak dari posisi 1 berdiri ke posisi duduk Keterangan : 1. Sangat terganggu 2. Banyak terganggu 3. Cukup terganggu 4. Sedikit terganggu 5. Tidak terganggu
INTERVENSI NIC : Pain Managemen 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 3. Kurangi faktor presipitasi nyeri Tujua 4.n Pilih dan lakukan penanganan nyeri 5.5 Ajarkan tentang teknik non farmakologi : Relakasi terapi music audio visual 6.5 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri 7.5 Tingkatkan istirahat
NIC : Terapi Latihan: Mobilitas Sendi 1. Tentukan level motivasi pasien untuk meningkatkan atau memelihara pergerakan sendi 2. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan ketidaknyamnan selama pergerakan 3. Bantu pasien mendapatkan posisi tubuh Tujuan 5yang optimal untuk pergerakan sendi pasif maupun aktif 4. Dukung pasien untuk duduk di tempat tidur, 5disamping tempat tidur (menjuntai) atau di kursi, sesuai toleransi 5. Dukung ambulasi jika memungkinkan tanpa memberi beban pada kaki yang dilakukan 4operasi dengan menggunakan bantuan kruk dan tidak menapakkan kaki yang dioperasi. 6. Kolaborasikan dengan ahli terapi fisik 4dalam mengembangkan dan menerapkan sebuah program latihan
V. IMPLEMENTASI No 1.
Waktu Senin, 1 Oktober 2018 15.00 WIB
Dx
Implementasi
I, II
1. Mengkaji keluhan pasien
DS : Klien mengatakan nyeri pada kaki kanan bawah setelah kecelakaan di tabrak motor DO : -Klien tampak rewel menahan nyeri - Klien terpasang bidai pada kaki kanan
2. Mengkaji KU dan TTV
KU : Baik, CM TD : 110/70 mmHg N : 96x/menit RR : 20x/menit S : 37o C DS : Klien mengeluh nyeri pada kaki kanan P : Saat digerakkan Q : Seperti di tusuk benda tajam R : kaki kanan bawah (1/3 distal tibia fibula dekstra) S : Skala 7 T : menetap DO : - Klien tampak rewel - Klien tampak menahan nyeri - Kaki kanan terpasang bidai
2.
16.00 WIB
I, II
3.
16.30 WIB
I
3. Mengkaji nyeri secara komprehensif
4.
17.00 WIB
II
4. Mengkaji kekuatan otot
5.
18.30 WIB
I
19.00 WIB
I
6.
Respon
DS : Klien mengatakan pelanpelan karena sakit DO : - Kekuatan otot kaki kanan 1, karena klien hanya dapat menggerakkan ujung ekstremitas 5. Memberikan DS : Klien mengatakan nyaman lingkungan nyaman tiduran pada klien DO : klien tiduran sambil bermain handphone 6. Mengkaji musik yang DS : Klien mengatakan suka disukai dan film/kartun menonton kartun : “Tayo dan
yang klien sukai
ipin upin” dan musik backsound film kartun DO : klien tampak kooperatif
7.
20.00 WIB
I
7. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien
DS : klien mengatakan skala nyerinya masih 7 Klien DO : -klien tampak menahan nyeri -Klien rewal, dan -Terpasang bidai
8.
20.00 WIB
I
8. Melakukan manajemen nyeri : Relakasi distraksi terapi musik audio visio
DS : Klien mengatakan senang di RS bisa nonton kartun kesukaannya DO : - Klien kooperatif - klien tampak ternyesum dah tampak fokus melihat Kartun dan mendengar suara kartun yang klien sukai.
9.
20.30 WIB
I
10.
22.00 WIB
I
VI. EVALUASI NO Tanggal/jam 1. Senin, 1 Oktober 2018
9. Mengevaluasi tingkat nyeri klien setelah dberikan manajemen nyeri : Relaksasi
10. Kolaborasi pemberian analgetik
No DX 1
DS : klien mengatakan nyeri berkurang jadi 5 DO : - Klien tampak lebih baik ekpresi wajahnya setelah diberikan relaksasi - Klien tidak rewel DS : DO : Injeksi IV Ketorolac 10 mg dan Ranitidin 25 mg diberikan tidak ada tanda-tanda alergi, klien kooperatif.
Evaluasi S : Klien mengatakan nyer berkurang jadi 5 P : Saat digerakan Q : Seperti di tusuk benda tajam R : kaki kanan bawah (1/3 distal tibia fibula dekstra) S : Skala 5 T : menetap O:
-
-
Klien tampak tersenyum senang dan fokus pada terapi audio visual : melihat kartun yang klien sukai Ekspresi wajah klien tampak senang Klien koopeartif
A : Masalah nyeri akut belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri 3. Ajarkan tentang teknik non farmakologi : Relakasi terapi music audio visual 4. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri 2
Senin, 1 II Oktober 2018
S : ibu klien mengatakan masih takut bergerak, aktivitas di bantu keluarga dan alat O : - klien terpasang bidai pada kaki kanan - Klien closed Fraktur 1/3 distal tibia fibula dextra - Klien hanya bergerak ke posisi duduk di badnya A : Masalah hambatan mobilitas fisik belum teratasi P : Lanjutkan intervensi 1. Tentukan level motivasi pasien untuk meningkatkan atau memelihara pergerakan sendi 2. Monitor lokasi dan kecenderungan adanya nyeri dan ketidaknyamnan selama pergerakan 3. Bantu pasien mendapatkan posisi tubuh yang optimal untuk pergerakan sendi pasif maupun aktif 4. Dukung pasien untuk duduk di tempat tidur, disamping tempat tidur (menjuntai) atau di kursi, sesuai toleransi 5. Dukung ambulasi jika memungkinkan tanpa memberi beban pada kaki yang dilakukan operasi dengan menggunakan bantuan kruk dan tidak menapakkan kaki yang dioperasi. 6. Kolaborasikan dengan ahli terapi fisik dalam mengembangkan dan menerapkan sebuah program latihan