Audit Produksi Dan Operasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH AUDIT MANAJEMEN AUDIT PRODUKSI DAN OPERASI



Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Manajemen Dosen Pengampuh: Sumarlin, S.E., M.Si.Ak Disusun oleh: Ainun Mardya Ratmadany 90400118115 Akuntansi C 2018



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR



TAHUN 2020/2021



ii



KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb. Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala kasih sayang-Nya, rahmat, nikmat, petunjuk, dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Audit Produksi dan Operasi”. Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Audit Manajemen. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan penjelasan yang baik serta mudah dipahami mengenai segala hal yang berkaitan dengan materi “Audit Produksi dan Operasi”. Segala kritikan dan saran sangat dibutuhkan demi perkembangan keutuhan makalah ini, sehingga akan lahir makalah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. Serta ucapan terima kasih kepada Dosen mata kuliah yang telah membimbing saya untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan juga penulis. Semoga materi dari tugas ini dapat memberikan manfaat. Atas segala kekurangan pada makalah ini, saya meminta maaf dan atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih. Wassalamu Alaikum Wr.Wb. Jeneponto, November 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.....................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN A.    Latar Belakang...........................................................................................1 B.    Rumusan Masalah.....................................................................................2 C. Tujuan Masalah.........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A



Pengertian Audit Produksi dan Operasi ....................................................3



B.   Prinsip-Prinsip Umum.................................................................................3 C. Tujuan dan Manfaat Audit.........................................................................4 D. Tahap-Tahap Audit....................................................................................5 E.



Ruang Lingkup Audit.................................................................................7



F.



Pengendalian Produksi dan Operasi..........................................................9



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12



ii



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Adanya tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini, menuntut perusahaan untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Perubahan permintaan pasar menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efisien, fleksibel, dan menempatkan produk tepat waktu di pasar tanpa mengabaikan standar kualitas sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Pemahaman terhadap kondisi ini dan komitmen untuk memuaskan pelanggan, mendorong perusahaan merancang proses produksi sedemikian rupa sehingga produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan pelanggan dalam kualitas, kuantitas, dan waktu yang tepat. Industri sebagai suatu sistem, mengintegrasikan empat hal penting dalam keunggulan bersaing perusahaan yang meliputi: riset pasar, desain produk, proses produksi, dan pemasaran produk. Perbaikan kinerja bisnis modern mencakup keseluruhan system industry mulai dari pemesanan material sampai dengan distribusi produk kepada konsumen, pelayanan purna jual, dan desain ulang produk. Berdasarkan hasil riset pasar, diperoleh informasi tentang keinginan konsumen terhadap suatu produk. Dari informasi ini kemudian perusahaan merancang desain produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Sertiap desain produk menetapkan model dan spesifikasi yang harus diikuti oleh bagian produksi sehinggaproduk yang dihasilkan dapat memenuhi spesifikasi pelanggan. Di samping itu,proses produksi harus berjalan secara efektif dan efisien untuk menghasilkan produkberkualitas dengan biaya serendah mungkin. Fungsi produksi dan operasi yang mentransformasikan input menjadi outputbertanggung jawab untuk mneghasilkan produk dalam kualitas dan



1



kuantitas yangtelah ditentukan, tepat waktu, secara efektif, dan efisien. Dalam aktivitasnya dimulaidari perencenaaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi, fungsi ini harus secaraoptimal mengubungkan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan internal yangdimiliki perusahaan. Kebijakan produksi dan operasi, kapasitas produksi (sumberdaya dan fasilitas), jadwal produksi, inovasi, dan peningkatan berkelanjutan harus dikonsentrasikan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, agar perusahaan memilikikeunggulan dalam intensitas persaingan yang sangat ketat ini. B. Rumusan Masalah 1) Apa pengertian audit produksi dan operasi? 2) Bagaimana prinsip-prinsip umum yang memberikan panduan pada pelaksanaan audit produksi dan operasi? 3) Apa tujuan dan manfaat audit produksi dan operasi? 4) Bagaimana tahap-tahap audit produksi dan operasi? 5) Apa saja ruang lingkup dari audit produksi dan operasi?



C. Tujuan 1) Untuk mengetahui pengertian audit produksi dan operasi. 2) Untuk mengetahui prinsip-prinsip umum yang memberikan panduan pada pelaksanaan audit produksi dan operasi. 3) Untuk mengetahui tujuan dan manfaat audit produksi dan operasi. 4) Untuk mengetahui tahap-tahap audit produksi dan operasi. 5) Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup dari audit produksi dan operasi.



2



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Audit Produksi dan Operasi Audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas. Beberapa alasan yang mendasari perlu dilakukannya audit ini antara lain : 1) Proses produksi dan operasi harus berjalan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. 2) Kekurangan/kelemahan yang terjadi harus ditemukan sehingga segera dapat diperbaiki. 3) Konsistensi berjalannya proses harus diungkapkan. 4) Pendekatan proaktif harus menjadi dasar dalam peningkatan proses. 5) Berjalannya tindakan korektif harus mendapat dorongan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. B. Prinsip-prinsip Umum Beberapa prinsip umum yang memberikan panduan terhadap pelaksanaan audit ini, yang digunakan oleh auditor sebagai pedoman dalam menjalankan tugas profesionalnya. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tujuan utama audit adalah untuk menentukan apakah proses produksi dan operasi yang berjalan saat ini sudah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan konsisten dengan standar kualitas yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi wilayah (bagian) yang masih memerlukan perbaikan.



3



2. Auditor harus secara objektif dan sistematis mengumpulkan dan menganalisis data yang cukup dan relevan sebagai dasar penilaian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan kriteria yang telah ditetapkan. 3. Auditor harus mengklarifikasi ketidaksesuaian yang terjadi antara aktivitas produksi dan operasi denan kebutuhan kriteria (standar) yang telah ditetapkan dan membuat rekomendasi untuk peningkatan.disamping itu, auditor harus mendiskusikan beberapa langkah perbaikkan sebagai solusi atas kekurangan yang masih terjadi dan merupakan tanggung jawab perusahaan untuk menentukan langkah yang paling tepat untuk memperbaiki ketidaksesuaian tersebut. C. Tujuan dan Manfaat Audit 



Tujuan Audit



Tujuan yang ingin dicapai melalui pelaksanaan audit ini adalah untuk mengetahui : 1) Apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar)? 2) Apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah sevara cermat menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan? 3) Apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan? 4) Apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien? 5) Apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien? 6) Apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas priduksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung



4



dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan? 7) Apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan? 



Manfaat Audit



Audit fungsi produksi dan operasi dapat membantu manajemen dalam menilai bagaimana fungsi ini berjalan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Secara rinci audit ini dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1) Dapat memberikan gambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan kemampuan fungsi produksi dan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi yang telah ditetapkan. 2) Dapat memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses produksi dan operasi yang telah dilakukan perusahaan serta hambata-hambatan yang dihadapi. 3) Dapat menentukan area permasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan produksi dan operasi serta tujuan perusahaan secara keseluruhan. 4) Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian tujuan perusahaan. D. Tahap-Tahap Audit 1. Audit Pendahuluan Audit pendahuluan diawali dengan perkenalan antara pihak auditor dengan organisasi auditte. Pertemuan ini bertujuan untuk mengonfirmasi scope audit, mendiskusikan rencana audit dan penggalian informasi umum tentang organisasi auditte, objek yang akan diaudit, mengenal lebih lanjut kondisi perusahaan dan prosedur yang diterapkan pada proses produksi. Pada tahap ini auditor melakukan overview terhadap perusahaan secara umum, produk yang



5



dihasilkan, proses produksi yang dijalankan, melakukan peninjauan terhadap pabrik(fasilitas produksi), layout pabrik, sistem komputer yang digunakan dan berbagai sumber daya penunjang keberhasilan fungsi ini dalam mencapai tujuannya. Hasil pengamatan pada tahap audit ini dirumuskan ke dalam bentuk tujuan audit sementara. 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen Auditor melakukan review dan pengujian terhadap bebrapa perubahan yang tejadi pada struktir perusahaan, sistem manajemen kulatias, fasilitas yang digunakan dan/atau personalia kunci dalam perusahaan, sejak hasil audit terakhir. Pada tahap ini auditor juga mengindentifikasi dan mengklasifikasikan penyimpangan



dan



gangguan-gangguan



yang



mungkin



terjadi



yang



mengakibatkan terhambatnya pencapaian tujuan audit produksi dan operasi. Berdasar review dan pengujian yang dilakukan pada tahap ini auditor mendapatkan keyakinan tentang dapat diperolehnya data yang cukup dan kompeten serta tidak terhambatnya akses untuk melakukan pengamatan yang lebih dalam terhadap tujuan audit sementara yang telah ditetapkan pada tahapan audit sebelumnya. 3. Audit Lanjutan (Terinci) Auditor melakukan audit yang lebih dalam dan pengembangan temuan terhadap fasilitas,  prosedur, catatan-catatan yang berkaitan dengan produksi dan operasi. Konfirmasi kepada pihak  perusahaan selama audit dilakukan untuk mendapatkan penjelasan dari pejabat yang berwenang tentang adanya hal-hal yang merpuakan kelemahan yang ditemukan auditor. Untuk mendapatkan informasi yang lengkap, relevan dan dapata dipercaya, auditor menggunakan daftar pertanyaan yang ditujukan kepada berbagai pihak yang berweang dan berkompeten berkaitan dengan masalah yang diaudit. 4. Pelaporan Laporan audit disajikan dengan format :



6



1. Informasi latar belakang Menyajikan gambaran umum fungsi produksi dan operasi dari perusahaan yang diaudit, tujuan dan strategi pencapaiannya serta ketersediaan sumber daya yang mendukung keberhasilan implementasi strategi tersebut. 2. Kesimpulan Audit dan Ringkasan Temuan Audit Menyajikan kesimpulan atas hasil audit yang telah dilakukan auditor dan ringkasan temuan audit sebagai pendukung kesimpulan yang dibuat. 3. Rumusan Rekomendasi Menyajikan rekomendasi yang diajukan auditor sebagai alternative solusi atas kekurangan yang masih terjadi. 4. Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup audit menjelaskan tetang cakupan (luas) audit yang dilakukan sesuai dengan  penugasan yang diterima dengan pemberi tugas audit 5. Tindak Lanjut Rekomendasi yang disajikan auditor dalam laporannya merupakan alternatife perbaikan yang ditawarkan untuk meningkatkan berbagai kelemahan yang masih terjadi pada perusahaan. Tindak lajut yang dilakukan merupakan bentuk komitmen manajemen untuk menjadikan organisasinya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. E. Ruang Lingkup Audit Ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi keseluruhan dari program/aktivitas yang dikelola pada fungsi ini, yang merupakan bagian dari wewenang dan tanggung jawab untuk mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Secara keseluruhan ruang lingkup audit produksi dan operasi meliputi:



7







Rencana produksi dan operasi



Rencana produksi dan operasi mengakomodasi rencana fungsi-fungsi bisnis lain, yang merupakan penjabaran dari rencana pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. Rencana ini mengubungkan kebutuhan pasar atas produk yang dipersayaratkan, aktivitas pengembangan dan rekayasa, kapasitas produksi, rencana persediaan, keuangan, ketersediaan SDM, bahan baku, dan tingkat imbal hasil investasi yang dipersyaratkan investor. Melalui hasil survei pasar dan umpan balik yang diterima dari pelanggan, dapat diidentifikasi peluang-peluang yang mungkin untuk dikembangkan, yang merupakan selisih (kesenjangan) antara kebutuhan pasar dengan kemampuan industri untuk memenuhinya. 



Produktivitas dan peningkatan nilai tambah



Transformasi yang mengubah input menjadi output selalu diikuti dengan peningkatan nilai tambah. Nilai tambah meliputi seluruh usaha dalam meningkatkan manfaat yang diperoleh baik oleh perusahaan maupun pelanggan. Penerapan tekhnologi mutakir, metode produksi inovatif dapat meningkatkan efisiensi proses. Peningkatan daya guna produk dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada pelanggan yang menggunakan produk tersebut. Faktor terpenting dalam usaha peningkatan nilai tambah adalah adanya komitmen untuk beroperasi secara efisien pada semua tingkatan dalam perusahaan. Komitmen ini akan menyatukan usaha dari berbagai komponen dalam perusahaan untuk hanya melibatkan aktivitas bernilai tambah dalam operasinya. Dengan demikian aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah (nonvalue added activity) harus dieliminasi semaksimal mungkin. Pada kondisi ini, seluruh sumber daya (kapasitas) yang digunakan, memberikan nilai tambah kepada perusahaan dan pelanggan, yang berarti operasional perusahaan telah secara maksimal mampu menekan berbagai pemborosan yang terjadi. Lean production, suatu metode produksi ramping, yang dikembangkan oleh produsen yang menggunakan focus berulang dalam rancangan prosesnya mampu secara signifikan member



8



keuntungan bagi perusahaan yang menerapkannya. Metode produksi ini menekankan kesempurnaan proses yang berjalan dengan mengeliminasi celahcelah kesalahan yang masih terbuka. Untuk menunjang kesuksesannya, metode ini mensyaratkan adanya proses belajar, kreativitas, kerja kelompok yang penuh kemampuan semua pihak. Keuntungan lean production, didukung oleh kebijakan dan praktik produksi yang secara maksimal mengoptimalkan penggunaan sumber daya perusahaan untuk meningkatkan keunggulan bersaingnya, kebijakan dan praktik tersebut meliputi: 1. Penghapusan persediaan (zero inventory) 2. Tingkat cacat nol (zero defect ) 4. Meminimalkan kebutuhan tempat (areal) 5. Kemitraan dengan pemasok 6. Tanggung jawab pemasok 7. Meminimalkan aktivitas yang tidak menambah nilai 8. Pengembangan angkatan kerja 9. Menciptakan tantangan dalam bekerja 



Penghapusan Persediaan



Produsen dengan lean production memfokuskan produksi dan operasinya pada penurunan (penghapusan) persediaan. Metode ini menggunakan Just In Time dalam menurunkan waktu pemrosesan dan biaya, dalam meningkatkan efisiensi proses operasinya. 



Zero Defect



Metode produksi ini membangun suatu sistem produksi dan operasi yang dapat membantu karyawan memproduksi unit yang sempurna untuk setiap kalinya. Persiapan proses produksi dilakukan dengan lebih matang untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam menghasilkan prosuk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. 



Meminimalkan Kebutuhan Tempat



Upaya meminimalkan jarak tempuh unit produk dapat mengurangi kebutuhan tempat (areal) dalam proses produksi. Penataan fasilitas produksi yang



9



terintegrasi dengan gudang penyimpanan bahan baku dan atau produk jadi, dapat menghemat kebutuhan tempat tanpa mengganggu jalannya proses produksi. 



Kemitraan dengan Pemasok



Melibatkan pemasok kedalm rencana keberhasilan perusahaan merupakan model yang banyak dikembangkan dalam praktik produksi modern saat ini. Dengan membangun hubungan yang erat (kemitraan) dengan pemasok dan menjelaskan rencana dan standar kebutuhan, dan bertanggungjawab untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tehadap pasokan bahan baku dalam kualitas, kuantitas, dan waktu pasokan tersebut dibutuhkan harus sudah tersedia di perusahaan. 



Meminimalkan Aktivitas yang Tidak Menambah Nilai



Melalui suatu analisis aktivitas dan komitmen untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus, perusahaan yang menerapkan metode ini, meminimalkan aktivitas-aktivitasyang tidak berguna (tidak menambah nilai baik bagi pelanggan maupun bagi perusahaan 



Pengembangan Angkatan Kerja



Dengan secara terus-menerus memperbaiki desain pekerjaan, pelatihan, partisipasi, komitmen karyawan dan pemberdayaan kelompok-kelompok kerja, metode ini secara konsisten mengembangkan angkatan kerja. 



Menciptakan Tantangan dalam Bekerja



Pemberdayaan dan pelibatan karyawan dalam keberhasilan dapat menimbulkan tantangan



tersendiri



padakaryawan



dan



mendorong



mereka



untuk



bertanggungjawab dan berprestasi. Selanjutnya, lean production mengidentifikasi tujuh sumber pemborosan yang mengakibatkan operasi tidak efisien, meliputi 1) Produksi yang lebih besar dari kebutuhan (penumpukan persediaan) 2) Waktu tunggu dan atau waktu menganggur 3) Penanganan material yang terlalu sering 4) Persediaan (bahan baku dan atau barang jadi)



10



5) Pergerakan peralatan dan operatornya yang tidak menambah nilai bagi produk 6) Proses prduksi yang tidak penting (tidak dibutuhkan) 7) Pengolahan kembali produk cacat Perusahaan yang mengoperasikan bisnisnya dengan komitmen peningkatan nilai tambah akan selalu berinovasi mengembangkan metode operasi yang semaksimal mungkin mengeliminasi aktivitas tidak bernilai tambah. Rasio input dan output berada pada tingkat yang ptimal dimana seluruh sumber daya yang digunakan alan menghasilkan output pada tingkat produktivitas yang optimal. F. Pengendalian Produksi dan Operasi Pengendalian produksi dan operasi menyangkut pengamatan atas hubungan antara proses yang berjalan dengan standar (kriteria) operasi yang telah ditetapkan. Pengamatan ini bertujuan untuk memandu proses agar tidak keluar dari standar operasi pencapaian tujuan perusahaan, agar keseimbangan antara sumber-sumber



daya



yang



tersedia



dengan



permintaan



total



dapat



dipertahankan. Dalam praktik manajemen modern seluruh lapisan manajemen dan karyawan bertanggung jawab secara proporsional terhadap berjalannya operasi secara efektif dan efisien serta dihasilkannya produk yang memenuhi standar kualitas, kuantitas, ketepatan waktu dan dengan pengorbanan yang minimal. Inspeksi, pengujian dan distribusi menyangkut penanganan produk untuk memastikan bahwa produk yang diserahkan kepada pelanggan adalah sesuai dengan spesifikasinya. Pengendalian ini menyangkut pengujian tentang kesesuaian produk dengan spesifikasinya, pengelolaan persediaan untuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang diproduksi pertama didistribusikan terlebih dahulu, prosedur penanganan terhadap produk yang dikembalikan. ! erkaitan dengan hal ini, perusahaan harus memiliki prosedur tertulis tentang metode pengambilan sampel dalam pengujian, ketentuan pemasangan label



11



kedaluwarsa,



pengelolaan



pesediaan,



dikembalikan pelanggan.



12



dan



penanganan



produk



yang



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dari makalah ini adalah bahwa audit produksi dan operasi melakukan penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi audit produksi dan operasi untuk menentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif dan efisien). Audit ini dilakukan tidak hanya terbatas pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhan proses produksi dan operasi. Audit ini juga berperan melengkapi fungsi pengendalian kualitas. Beberapa prinsip umum yang memberikan panduan terhadap pelaksanaan audit ini, yang digunakan



oleh



auditor



sebagai



pedoman



dalam



menjalankan



tugas



profesionalnya. Penilaian secara komprehensif terhadap keseluruhan fungsi produksi dan operasi untukmenentukan apakah fungsi ini telah berjalan dengan memuaskan (ekonomis, efektif, dan efisien).Audit ini tidak terbatas hanya pada unit produksi tetapi juga berlaku untuk keseluruhanproses produksi dan operasi. Adapun manfaat audit produksi dan operasi sebagai berikut : 



Dapat memberikangambaran kepada pihak yang berkepentingan tentang ketaatan dan kemampuan fungsi produksidan operasi dalam menerapkan kebijakan serta strategi yang telah ditetapkan.







Dapat



memberikan informasi tentang usaha-usaha perbaikan proses



produksi dan operasi yang telahdilakukan perusahaan serta hambatanhambatanyang dihadapi. 



Dapat menentukan areapermasalahan yang masih dihadapi dalam mencapai tujuan produksi dan operasi serta tujuanperusahan secara keseluruhan.







Dapat menilai kekuatan dan kelemahan strategi produksi dan operasi serta kebutuhan perbaikannya dalam meningkatkan kontribusi fungsi ini terhadap pencapaian tujuan perusahaan. 13



DAFTAR PUSTAKA http://endovus.blogspot.com/2011/12/makalah-audit-produksi.html https://dokumen.tips/documents/makalah-audit-manajemen-audit-produksidan-operasi.html http://aka2013feunma.blogspot.com/2016/12/kelompok-07.html https://www.academia.edu/8745545/Audit_Produksi_dan_Operasi



14