Auditing [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOAL ESSAY SIKLUS PENJUALAN 1. Bagaimana prosedur audit untuk penghapusan piutang tak tertagih dan untuk estimasi beban piutang tak tertagih? 2. Berikan contoh transaksi dari terjadinya pemesanan penjualan sampai dengan penghapusan piutang usaha? 3. Bagaimana asersi manajemen terkait dengan penjualan kredit? 4. Sebut dan Jelaskan tujuan pengujian substantive terhadap piutang Jawaban: 1. Untuk mengaudit penghapusan piutang tak tertagih, auditor melakukan



pengujian



persetujuan piutang untuk akun sampel untuk mengidentifikasi seberapa besar jumlah piutang yang tak tertagih sedangkan untuk mengestimasi piutang tak tertagih tergantung pada saldo akhir piutang. Ketika melakukan audit atas piutang, maupun mengaudit yang lain dan mengalami kebingungan, auditor dapat menerapkan atau menggunakan 5 asersi manajemen, karena asersi tersebut yang akan menjadi landasan untuk melakukan audit. Berdasarkan daftar prosedur audit yang dapat digunakan oleh auditor untuk melakukan pengujian pengendalian terhadap transaksi pencadangan kerugian, program audit dapat disusun menurut 5 asersi manajemen yang dituju, yaitu : 1) Keberadaan dan Keterjadian 



Dapat melakukan pengamatan terhadap persetujuan pembebenan kerugian piutang







Melakukan pemeriksaan apakah benar-benar terjadi penjualan secara kredit yang menyebabkan timbulnya piutang. Dapat memeriksa faktur penjualan.



2) Kelengkapan 



Melakukan pemeriksaan apakah semua piutang sudah lengkap.



3) Hak dan Kewajiban : 



Melakukan pemeriksaan apakah piutang yang ada benar-benar milik perusahaan.



4) Penilaian dan Alokasi







Melakukan penilaian terkait dengan pencadangan kerugian piutang.



5) Penyajian dan Pengungkapan 



Melakukan pemeriksaan apakah piutang yang ada di sajikan dalam jumlah yang benar



2. Ketika terjadi pemesanan, perusahaan belum melakukan jurnal atas pemesanan tersebut. Namun, ketika perusahaan telah melakukan pejualan secara kredit sampai dengan menerima pembayaran dari pelanggan, maka perusahaan akan menjurnal sebagai berikut : 1) Ketika terjadi penjualan kredit dan menimbulkan piutang : Piutang



xxx



Penjualan



xxx



2) Ketika terjadi pelunasan piutang : Kas



xxx Piutang



xxx



3) Ketika terjadi piutang tak tertagih : Piutang tak tertagih



xxx



Cadangan kerugian piutang tak tertagih



xxx



4) Ketika terjadi pelunasan piutang : Cadangan kerugian piutang tak tertagih Piutang tak tertaagih



xxx xxx



3. Program audit untuk pengujian pengendalian transaksi penjualan kredit berdasarkan asersi manajemen, yaitu :



Kejadian itu seperti kita mengaudit penjualan dan dilihat dari transaksi, kuitansi dan apakah benar dari transaksi tersebut terjadi sebuah kejadian 1) Keberadaan Melakukan pemeriksaan tentang keberadaan transaksi penjualan kredit, dimana transaksi tersebut bisa mempengaruhi persamaan dan menambah kas. Dan apakah transaksi tersebut benar-benar tejadi. 2) Kelengkapan Kelengkapan itu dilihat dari transaksi kejadian apakah sudah lengkap atau belum, dan apakah transaksi dan kuitansi tersebut sudah benar adanya atau perusahaan tidak membuat transaksi fiktif. 3) Hak dan kewajiban Setelah menerima pelunasan piutang, apakah benar-benar hak milik perusahaan. Hak itu bisa dikatakan juga sebagai aset yang merupakan hak entitas sedangkan kewajiban bisa dikatakan dengan hutang. 4) Penyajian dan Pengungkapan Melakukan periksaan penyajian dan pengungkapan yang dicatat di dalam catatan atas laporan keuangan. Seperti catatan untuk laporan perusahaan siapa saja yang telah menjadi konsumen perusahaan. 4. Tujuan pengujian substantive terhadap piutang: 1) Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan piutang. Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo piutang yang dicantumkan di negara, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan keandalan catatan akuntansi yang mendukung informasi piutang yang disajikan di neraca. Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo piutang yang dicantumkan di neraca dengan akun piutang di dalam buku besar 2) Membuktikan asersi keberadaan atau keterjadian piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Dalam pengujian substantif terhadap aktiva pada umumnya, pengujian ditujukan untuk membuktikan apakah aktiva yang dicantumkan di neraca sesuai dengan aktiva yang sesungguhnya ada dan berasal dari transaksi yang benar-benar



terjadi. Untuk membuktikannya auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini : 



Pengujian analitik







Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha







Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha.







konfirmasi piutang usaha.



3) Membuktikan asersi kelengkapan piutang usaha yang dicantumkan di neraca. Untuk membuktikan bahwa piutang usaha yang dicantumkan di neraca mencakup semua klaim klien kepada debitur pada tanggal neraca dan mencakup semua transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha dalam tahun yang diaudit. Auditor melakukan berbagai pengujian substantif berikut ini : 



Pengujian analitik







Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha







Pemeriksaan pisah batas transaksi yang berkaitan dengan piutang







Konfirmasi piutang usaha



Salah satu pengujian substantif untuk membuktikan asersi kelengkapan piutang usaha adalah pemeriksaan terhadap ketepatan pisah batas transaksi yang bersangkutan dengan piutang usaha 4) Membuktikan asersi hak kepemilikan klien atas piutang yang dicantumkan di neraca. Piutang usaha yang ada pada tanggal neraca belum tentu merupakan hak milik klien, karena piutang tersebut telah dijual kepada perusahaan penagih atau digadaikan sebagai jaminan penarikan utang. Auditor melakukan pengujian substantif berikut ini : 



Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha.







Konfirmasi piutang usaha



5) Membuktikan asersi penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca seperti tersebut dalam prinsip akuntansi berterima umum, piutang uasaha harus disajikan di neraca pada nilai bersih yang dapat direalisasikan pada tanggal neraca atau dengan kata lain sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur pada tanggal neraca.. auditor melakukan pengujian substantif berikut ini :







Prosedur audit awal







Pengujian anlitik







Pemeriksaan bukti pendukung transaksi yang berkaitan dengan piutang usaha







Konfirmasi piutang usaha







Penilaian terahadap kecakupan akun Cadangan Kerugian Piutang







Pembandingan penyajian piutang usaha di neraca dengan prinsip akuntansi berterima umum.







Membuktikan asersi penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca. Penyajian dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan yang harus didasarkan pada prinsip akuntansi berterima umum. Pengujian substantif terhadap piutang usaha diarahkan untuk mencapai salah satu tujuan membuktikan apakah unsur piutang usaha telah disajikan dan diungkapkan oleh klien di neracanya sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum.