Ayo Tanya Lima o [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT



PROMOSI KESEHATAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT “AYO TANYA LIMA O”



Pembimbing Dr. Wiwin Herdwiani, S.F., M.Sc., Apt



Disusun Oleh : Desi Armayanti, S. Farm



1920374104



Devi Agustin Purnamasari, S. Farm



1920374105



Devri Windi Sari, S. Farm



1920374106



Dhany Ramdhani, S. Farm



1920374107



HALAMAN JUDUL



FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2019



HALAMAN PENGESAHAN



1. Judul Kegiatan



: PROMOSI



KESEHATAN



GERAKAN



MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT



AYO



TANYA



LIMA



“O”



DI



PUSKESMAS KRATONAN, SURAKARTA 2. Ketua Pelaksana a. Nama



: Desi Armayanti, S.Farm



b. NIM



: 1920374104



3. Pemakalah Materi a. Devi Agustin Purnamasari, S. Farm



1920374105



b. Devri Windi Sari, S. Farm



1920374106



c. Dhany Ramdhani, S. Farm



1920374107



4. Jumlah



Tim : 4 orang



Pelaksana 5. Lokasi Kegiatan



: Ruang tunggu UPT Puskesmas Gajahan dan UPT Puskesmas Pembantu Joyosuran



6. Waktu Pelaksanaan



: Jumat, 19 Juli 2019



7. Bentuk Kegiatan



: Penyuluhan dan Pembagian Leaflet



Surakarta, 19 Juli 2019 Mengetahui, Dekan Fakultas Farmasi



Ketua Jurusan Program Profesi



Universitas Setia Budi Surakarta



Apoteker Universitas Setia Budi Surakarta



Prof. Dr. R.A. Oetari, SU., MM., M. Sc., Apt



Dewi Ekowati, M.Si., Apt NIS. 0120040901294



Pembimbing Program Promosi



Ketua Pelaksana



Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta



Dr. Wiwin Herdwiani, S.F., M.Sc., Apt



Desi Armayanti, S. Farm NIM. 1920374104



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan program pengabdian masyarakat yang berjudul PROMOSI KESEHATAN GERAKAN MASYARAKAT CERDAS MENGGUNAKAN OBAT AYO TANYA LIMA “O” pada Pasien Rawat Jalan di UPT Puskesmas Pembantu Joyosuran pada Hari/Tanggal : Jumat, 19 Juli 2019. Kami berharap semoga penyuluhan ini dapat membantu memberikan pengetahuan tentang cara penggunaan obat yang benar di masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf UPT Puskesmas Pembantu Joyosuran, Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi, dan semua pihak yang telah membantu hingga terselenggaranya program pengabdian ini. Kritik dan saran senantiasa kami harapkan untuk meningkatkan kualitas pengabdian masyarakat selanjutnya. Wassalamu’allaikum. Wr. Wb.



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, obat adalah bahan atau



paduan



bahan,



termasuk



produk



biologi



yang



digunakan



untuk



mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Penggunaan suatu obat dapat berpengaruh terhadap kualitas pengobatan, pelayanan dan biaya pengobatan. Penggunaan obat merupakan tahap akhir manajemen obat. Penggunaan obat atau pelayanan obat merupakan proses kegiatan yang mencakup aspek teknis dan non teknis yang dikerjakan mulai dari menerima resep dokter hingga penyerahan obat kepada pasien. Dalam hal penggunaan obat, langkah yang paling penting diperhatikan adalah diagnosis yang tepat, sehingga menghasilkan suatu peresepan rasional, efektif, aman, dan ekonomis (Depkes RI, 1998). Masyarakat Indonesia saat ini mulai terbiasa dengan penggunaan berbagai jenis obat-obatan. Penggunaan obat bebas secara berlebihan (over dosis), kejadian efek samping maupun interaksi obat atau penyalahgunaan obat, seringkali terjadi pada masyarakat sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan baru. Informasi obat yang tercantum pada kemasan obat, sering tidak diperhatikan dan dipahami



dengan baik oleh masyarakat. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan bahwa 35,2% rumah tangga menyimpan obat untuk swamedikasi. Dari 35,2% rumah tangga yang menyimpan obat, 35,7% di antaranya menyimpan obat keras dan 27,8% diantaranya 86,1% antibiotik tersebut diperoleh tanpa resep. Hal ini memicu terjadinya masalah kesehatan baru, serta banyak pasien yang tidak melaporkan efek samping obat yang terjadi. Gema Cermat merupakan upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menggunakan obat dengan benar, meningkatkan kemandirian



dan



perubahan



perilaku



masyarakat



dalam



memilih



dan



menggunakan obat secara benar, dan akhirnya akan meningkatkan penggunaan obat secara rasional, serta meningkatkan peran aktif dari masyarakat untuk melaporkan adanya kejadian efek samping obat. Program Gema Cermat melibatkan aparat pemerintah terkait, tenaga medis yaitu apoteker, dan masyarakat. Apoteker melalui Pendekatan Keluarga diharapkan aktif mendatangi masyarakat sehat. Keberadaan apoteker yang lebih dekat dengan masyarakat merupakan upaya promotif-preventif dalam hal penggunaan obat secara benar. Apoteker pun dapat menjadi mitra yang sinergis di Puskesmas dalam mengoptimalkan pelayanan kefarmasian bagi masyarakat.



B. Tujuan Promosi Kesehatan Beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pelaksaaan Promosi Kesehatan “Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat” yaitu sebagai berikut: 1.



Tujuan Umum Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang baik dan benar.



2.



Tujuan Khusus a.



Meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar



b.



Meningkatkan kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam memilih mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat secara benar.



c.



Meningkatkan penggunaan obat secara rasional



C. Manfaat Promosi Kesehatan Manfaat kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai mengetahui kandungan obat, khasiat obat, dosis obat, cara penggunaan obat dan efek samping obat.



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Pengertian Gema Cermat GeMa Cermat adalah Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015 GeMa Cermat merupakan Upaya bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian



kegiatan



dalam



rangka



mewujudkan



kepedulian,



kesadaran,



pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. GeMa Cermat bertujuan :  Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar  Meningkatnya kemandirian dan perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan obat secara benar  Meningkatnya penggunaan obat rasional



B. Pengertian Obat dan Tanya lima O Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, obat adalah bahan atau



paduan



bahan,



termasuk



produk



biologi



yang



digunakan



untuk



mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk manusia. Obat mempunyai khasiat untuk menyembuhkan penyakit, tetapi masih banyak juga masyarakat yang menderita karena keracunan obat. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa obat dapat bersifat sebagai obat dan dapat juga bersifat sebagai racun. Obat itu akan bersifat sebagai obat apabila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan dosis dan waktu yang tepat. Jadi, apabila obat salah digunakan dalam pengobatan atau dengan dosis yang berlebih maka akan menimbulkan keracunan dan bila dosisnya kecil tidak akan memperoleh penyembuhan (Anief, 1991).



Kementerian Kesehatan mempromosikan tagline “Tanya Lima O”. Melalui tagline ini diharapkan masyarakat dapat lebih aktif lagi mencari informasi tentang obat, baik kepada tenaga kesehatan khususnya tenaga farmasi, maupun dari sumber informasi lainnya yang valid dan terpercaya, seperti kemasan obat. “Tanya Lima O” merupakan 5 (lima) pertanyaan minimal yang harus terjawab sebelum seseorang mengonsumsi obat merujuk pada kata “obat”, yaitu: 1. Obat ini apa Namanya dan Kandungannya? Nama obat pada kemasan dapat berupa nama generik saja, atau nama dagang (merek) diikuti nama zat berkhasiat (nama generik). Nama Generik adalah nama zat berkhasiat dalam obat. Kandungan (komposisi) dapat terdiri dari satu jenis obat/zat berkhasiat (tunggal) atau beberapa obat/zat berkhasiat (kombinasi). Komposisi biasanya mencantumkan nama generik atau nama kimia. 2. Obat ini apa khasiatnya? Khasiat atau indikasi obat adalah efek positif yang telah terbukti dan diharapkan muncul pada pengobatan. Khasiat obat ditentukan oleh kandungan zat berkhasiat (komposisi), bukan oleh merek obat. 3. Obat ini berapa dosisnya? Dosis merupakan takaran untuk menghasilkan khasiat yang diharapkan pada satu kali penggunaan atau interval waktu yang ditentukan. Dosis disesuaikan dengan usia, berat badan, tingkat keparahan penyakit, dan tujuan pengobatan. Penggunaan obat melebihi dosis yang dianjurkan dapat berakibat terjadinya keracunan. Dosis adalah merupakan aturan penggunaan obat yang menunjukkan :  Jumlah gram atau volume obat.  Berapa kali obat harus diberikan. Dosis harus sesuai dengan umur dan berat badan pasien. Gunakan obat tepat waktu sesuai aturan penggunaan, contoh : o Tiga kali sehari berarti obat diminum setiap 8 jam sekali. o Obat diminum sebelum atau sesudah makan.



o Jika menggunakan obat bebas, ikuti petunjuk pada kemasan atau brosur atau leaflet. Bila lupa minum obat : a. Segera minum obat yang terlupa. b. Abaikan dosis yang terlupa, jika hampir mendekati minum berikutnya. c. Kembali ke jadwal selanjutnya sesuai aturan. 4. Obat ini bagaimana cara menggunakannya? Cara penggunaan obat (aturan pakai) disesuaikan dengan bentuk sediaan obat, informasi tambahan yang diberikan, dan kondisi khusus yang dibutuhkan. Aturan pakai meliputi lama pemakaian obat (durasi) dan berapa kali obat digunakan dalam satu hari (frekuensi). Misal :  3 kali sehari artinya diminum setiap 8 jam  Tablet, kaplet atau kapsul ditelan dengan bantuan air minum  Sirup kering dilarutkan dulu dengan air matang sesuai volume yang ditentukan sebelum digunakan sesuai takaran.  Salep dioleskan pada bagaian tubuh yang sakit.  Suppositoria dimasukkan ke dalam anus.  Obat tetes mata diteteskan secara tegak lurus pada kelopak mata.



Penggunaan yang salah dapat menyebabkan rusaknya obat atau obat tidak sampai pada tempat yang diinginkan sehingga tidak memberikan efek. Cara penggunaan obat seperti dibawah ini (Anonim, 2008; Anonim, 2015) : a. Obat minum (tablet, kapsul, pil, cairan) 



Obat diminum dengan air putih (kecuali bila ada petunjuk lain seperti dihisap, dikunyah, ditaruh di bawah lidah atau di kumur).







Perhatikan waktu minum (sebelum, bersamaan atau sesudah makan).







Obat dalam bentuk cair (sirup/suspensi/emulsi) sebaiknya dikocok dahulu dan gunakan sendok takar untuk minum.



b. Obat kulit (salep, krim, dan pasta) 



Cuci tangan terlebih dahulu







Oleskan obat secara tipis dan rata pada bagian yang sakit



c. Obat tetes mata dan salep mata Obat ini termasuk obat steril, maka usahakan ujung penetes obat jangan tersentuh tangan atau terkena permukaan lain dan tertutup rapat setelah digunakan dan jangan gunakan 1 obat tetes mata untuk lebih dari 1 orang agar tidak terjadi penularan infeksi. Cara penggunaan : 1. Cuci tangan. 2. Tengadahkan kepala pasien, dengan jari telunjuk tarik kelopak mata bagian bawah. 3. Tekan botol tetes atau tube salep hingga cairan atau salep masuk dalam kantung mata bagian bawah. 4. Tutup mata pasien perlahan–lahan selama 1 sampai 2 menit. 5. Untuk penggunaan tetes mata tekan ujung mata dekat hidung selama 1-2 menit, untuk penggunaan salep mata, gerakkan mata ke kiri-kanan, ke atas dan ke bawah. 6. Setelah obat tetes atau salep mata digunakan, usap ujung wadah dengan tisu bersih. 7. Tutup rapat wadah obat tetes mata atau salep mata. 8. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.



Gambar 1. Cara pemakaian obat tetes mata



Gambar 2. Cara pemakaian obat salep mata



d. Obat tetes hidung Cara penggunaan : 1. Cuci tangan terlebih dahulu 2. Tengadakan kepala atau letakkan kepala pada bantal yang miring 3. Masukkan ujung alat penetes sedalam satu cm ke dalam lubang hidung. 4. Teteskan sesuai dosis yang ditentukan 5. Tahan posisi kepala selama beberapa menit 6. Bilas ujung obat tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering. 7. Cuci tangan untuk menghilangkan sisa obat pada tangan.



Gambar 3. Cara pemakaian obat tetes hidung



e. Obat tetes telinga Cara penggunaan : 1. Cuci tangan. 2. Miringkan kepala atau berbaring dalam posisi miring dengan telinga yang akan ditetesi obat, menghadap ke atas. 3. Daun telinga ditarik keatas dan ke belakang (dewasa) atau tarik telinga ke bawah dan ke belakang (anak-anak). 4. Teteskan obat pada liang telinga dan biarkan selama 3 menit. 5. Setelah digunakan, keringkan ujung wadah dengan tisu.



Gambar 4. Cara pemakaian obat tetes telinga



f. Supositoria Cara penggunaan : 1. Cuci tangan terlebih dahulu dengan air dan sabun. 2. Buka bungkus supositoria dan basahi supositoria yang runcing dengan sedikit air (bukan air panas). 3. Berbaring miring di tempat tidur dan tekuk salah satu kaki, masukkan supositoria ke dalam dubur dengan posisi bagian yang runcing diatas. Masukkan obat hingga jari anda ikut masuk sekitar 2 cm. 4. Setelah supositoria dimasukkan kedalam dubur, tetap berbaring miring posisikan kaki sejajar kembali selama 5-10 menit agar obat tidak keluar lagi. 5. Cucilah tangan dengan sabun setelah selesai.



Catatan : jika supositoria terlalu lunak sebelum digunakan masukkan ke lemari es selama 30 menit.



Gambar 5. Cara pemakaian obat supositoria



g. Obat vagina Cara penggunaan : 1. Cuci tangan terlebih dahulu. 2. Buka bungkus obat dan lunakkan obat dengan memberi sedikit air. 3. Masukkan obat kedalam vagina dengan jari atau aparatus. 4. Setelah obat dimasukkan tetap berbaring selama 5-10 menit. 5. Cucilah tangan dengan sabun setelah selesai.



Gambar 6. Cara pemakaian obat vagina



5. Obat ini apa efek sampingnya? Efek samping obat adalah semua efek yang tidak dikehendaki yang membahayakan atau merugikan pasien (adverse reactions) akhibat penggunaan obat. Masalah efek samping obat tidak bisa dikesampingkan karena dapat menimbulkan berbagai dampak dalam penggunaan obat baik dari sisi ekonomik, psikologi dan keberhasilan terapi. Dampak ekonomi seperti meningkatnya biaya pengobatan, dampak psikologi pada kepatuhan penderita dalam minum obat akan berakhibat pada kegagalan terapi. Faktor-faktor pendorong terjadinya efek samping obat dapat berasal dari faktor pasien dan dari faktor obatnya sendiri. a. Faktor pasien. Faktor pasien adalah faktor intrinsik yang berasal dari pasien, seperti umur, faktor genetik, dan penyakit yang diderita.



 Umur Pada



pasien



anak-anak



(khususnya



bayi)



sistem



metabolismenya belum sempurna sehingga kemungkinan terjadinya efek samping dapat lebih besar, begitu juga pada pasien geriatrik (lansia) yang kondisi tubuhnya sudah menurun.  Genetik dan kecenderungan untuk alergi Pada orang-orang tertentu dengan variasi atau kelainan genetik, suatu obat mungkin dapat memberikan efek farmakologi yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan timbulnya efek samping. Genetik



ini



juga



berhubungan



dengan



kecenderungan



terjadinya alergi. Contohnya pada penisilin, sekitar 1-5% orang yang mengonsumsi penisilin mungkin mengalami reaksi alergi.  Penyakit yang diderita Untuk pasien yang mengidap suatu penyakit tertentu, hal ini memerlukan perhatian khusus. Misalnya untuk pasien yang memiliki gangguan hati atau ginjal, beberapa obat dapat menyebabkan efek samping serius, maka harus dikonsultasikan pada dokter mengenai penggunaan obatnya. b. Faktor intrinsik dari obat. Faktor intrinsik dari obat yaitu sifat dan potensi obat untuk menimbulkan efek samping, seperti pemilihan obat, jangka waktu penggunaan obat, dan adanya interaksi antar obat.  Pemilihan obat Setiap obat tentu memiliki mekanisme kerja yang berbedabeda, tempat kerja yang berbeda, dan tentunya efek yang berbeda pula. Maka dari itu, harus diwaspadai juga efek samping yang mungkin terjadi dari obat yang dikonsumsi.  Jangka waktu penggunaan obat Efek samping beberapa obat dapat timbul jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.



Contohnya penggunaan parasetamol dosis tinggi pada waktu lama akan menyebabkan hepatotoksik atau



penggunaan



kortikosteroid oral pada jangka waktu lama juga dapat menimbulkan



efek



samping



yang



cukup



serius



seperti moonface, hiperglikemia, hipertensi, dan lain-lain. Lain lagi dengan penggunaan AINS (anti inflamasi non steroid) berkepanjangan, dapat muncul efek samping berupa iritasi dan nyeri lambung.  Interaksi obat Interaksi obat juga merupakan salah satu penyebab efek samping. Ada beberapa obat ketika dikonsumsi secara bersamaan, akan muncul efek yang tidak diinginkan. Contohnya kombinasi antara obat hipertensi inhibitor ACE dengan



diuretik



potasium-sparing



menyebabkan hiperkalemia.



(spironolakton)



dapat



BAB III METODOLOGI PROMOSI KESEHATAN



A. Program Penyuluhan dan pembagian leaflet.



B. Jenis Kegiatan Penyuluhan Kesehatan kepada Masyarakat mengenai “Promosi Kesehatan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat Ayo Tanya Lima O”. Lokasi dan Waktu pelaksanaan ; Lokasi



: UPT Puskesmas Gajahan



Hari/Tanggal



: Jumat, 19 Juli 2019



Waktu



: 07.30 – SELESAI



Lokasi dan Waktu pelaksanaan ; Lokasi



: UPT Puskesmas Pembantu Joyosuran



Hari/Tanggal



: Jum’at, 19 Juli 2019



Waktu



: 09.00 – SELESAI



C. Sasaran Kegiatan Pengunjung Puskesmas Gajahan dan pengunjung Puskesmas Pembantu Joyosuran.



D. Evaluasi Sasaran Evaluasi hasil dilakukan dengan dibuka tanya jawab dari masyarakat yang ikut sebagai peserta tentang hasil dari pemaparan dan leaflet yang telah dibagikan. Promosi kesehatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan pada masyarakat mengenai “tanya lima O” yaitu: obat ini apa namanya dan kandungannya?; obat ini apa khasiatnya?; obat ini berapa dosisnya?; obat ini bagaimana cara menggunakannya?; dan obat ini apa efek sampingnya? dengan



tujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien terhadap obat sehingga pasien dapat menggunakan obat sesuai petunjuk. Selain itu, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif lagi mencari informasi tentang obat, baik kepada tenaga kesehatan khususnya tenaga farmasi, maupun dari sumber informasi lainnya yang valid dan terpercaya, seperti kemasan obat.



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan GeMa Cermat merupakan upaya bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar. GeMa Cermat bertujuan untuk meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat secara benar, meningkatnya



kemandirian



dan



perubahan



perilaku



masyarakat



dalam



penggunaan obat secara benar, dan meningkatnya penggunaan obat rasional. Tagline “Tanya Lima O” merupakan salah satu kegiatan GeMa Cermat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pasien terhadap obat sehingga pasien dapat menggunakan obat sesuai informasi dan petunjuk. Selain itu, diharapkan masyarakat dapat lebih aktif lagi mencari informasi tentang obat, baik kepada tenaga kesehatan khususnya tenaga farmasi, maupun dari sumber informasi lainnya yang valid dan terpercaya, seperti kemasan obat. “Tanya Lima O” merupakan 5 (lima) pertanyaan minimal yang harus terjawab sebelum seseorang mengonsumsi obat merujuk pada kata “obat”, yaitu: obat ini apa namanya dan kandungannya?; obat ini apa khasiatnya?; obat ini berapa dosisnya?; obat ini bagaimana cara menggunakannya?; dan obat ini apa efek sampingnya?.



B. Saran Pendidikan/penyuluhan kesehatan perlu ditingkatkan dan dilaksanakan secara intensif kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan dan membuang obat dengan benar agar masyarakat dapat mendapatkan efek yang maksimal dari pengobatan yang didapatkan.



DAFTAR PUSTAKA Anief, M. 1991. Apa Perlu Diketahui Tentang Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Anonim. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Depkes RI Anonim. 2015. Cara Penggunan Obat. Jakarta: KEMENKES RI Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.



Lampiran 1. Surat Tugas Promkes



Lampiran 2. Dokumentasi Promkes



Lampiran 3. Daftar Pasien Pengunjung Promkes



Lampiran 4. Leaflet