Bab 11 Aktiva Tetap [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

AKTIVA TETAP Pengertian Aktiva Tetap Menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002, Nomor 16.2 Paragraf 05) “Aktiva tetap adalah aktiva tetap berwujud yang digunakan dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan dalam operasi perusahaan. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun”. Aktiva tetap adalah barang berwujud milik perusahaan yang sifatnya relative permanen dan digunakan dalam kegiatan normal perusahaan, bukan untuk diperjualbelikan. Kriteria Aktiva Tetap Berdasarkan definisi tersebut, jelas bahwa tidak setiap asset perusahaan dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Agar dapat dikelompokkan sebagai aktiva tetap, suatu asset harus memiliki kriteria tertentu, yaitu : a. Berwujud Ini berarti asset tersebut berupa barang yang memiliki wujud fisik, bukan sesuatu yang tidak memiliki bentuk fisik seperti goodwill, hak paten, dan sebagainya. b. Umurnya Lebih dari Satu Tahun Asset ini harus dapat digunakan dalam operasi lebih dari satu tahunatau satu periode akuntansi. Walaupun memiliki bentuk fisik, tetapi jika masa manfaatnya kurang dari satu tahun sperti kertas, tinta printer, pensil, penghapus, selotif, dan sebgainya tidak dapat dikategorigakan sebagai aktiva tetap. Dan yang dimaksudkan dengan umur asset tersebut adalah umur ekonomis, buka umur teknis, yaitu jangka waktu dimana suatu asset dapat digunakan secara ekonomis oleh perusahaan. c. Digunakan dalam Operasi Perusahaan Barang tersebut harus dapat digunakan dalam operasi normal perusahaan, yaitu dipakai untuk menghasilkan pendapatan bagi organisasi. Jika suatu asset memiliki wujud fisik dan berumur lebih dari satu tahun tetapi rusak dan tidak dapat diperbaiki sehingga tidak dapat digunakan untuk operasi perusahaan, maka asset tersebut harus dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap. d. Tidak diperjualbelikan Suatu asset berwujud yang dimiliki perusahaan dan umurnya lebih dari satu tahun, tetapi dibeli perusahaan dengan maksud untuk dijual lagi, tidak dapat dikategorikan sebagai aktiva tetap dan harus dimasukkan kedalam kelompok persediaan. e. Material Barang milik perusahaan yang berumur lebih dari saru tahun dan digunakan dalam operasi perusahaan tetapi nilai atau harga per unitnya atau harga totalnya relative tidak terlalu besar disbanding total asset perusahaan, tidak perlu dimasukkan sebagai aktiva tetap. f. Dimiliki perusahaan Asset berwujud yang bernilai tinggi yang digunakan dalam operasi dan berumur lebih dari satu tahun, tetapi di sewa perusahaan dari pihak lain, tidak boleh dikelompokkan sebagai aktiva tetap. Pengelompokan Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat berupa kenderaan, mesin, bangunan, tanah, dan sebagainya. Dari berbagai jenis aktiva tetap yang dimiliki perusahaan, untuk tujuan akuntansi dapat dikelompokan ke dalam kelompok :



a. Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas, seperti tanah tempat kantor atau bangunan pabrik berdiri, lahan pertanian, lahan perkebunan, dan lahan peternakan. Aktiva tetap jenis ini adalah aktiva tetap yang dapat digunakan secara terus menerus selama perusahaan menghendakinya tanpa harus memperbaiki atau menggantinya. b. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya bisa ganti dengan asset lain yang sejenis, seperti bangunan, mesin, kenderaan, computer, mebel, dan sebagainya. Aktiva tetap kelompok kedua adalah jenis aktiva tetap yang memiliki umur ekonomis maupun umur teknis yang terbatas. c. Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa manfaatnya tidak dapat diganti dengan yang sejenis, seperti tanah pertambangan dan hutan. Kelompok aktiva tetap yang ketiga merupakan aktiva tetap sekali pakai dan tidak dapat diperbaharui karena kandungan atau isi dari asset itulah yang dibutuhkan, bukan wadah luarnya. Penilaian dan Penyajian Aktiva tetap yang dimliki perusahaan biasanya memiliki nilai yang cukup material dibandingkan dengan total asset yang dimiliki perusahaan tersebut. Karena itu, metode penilaian dan penyajian aktiva tetap sebuah perusahaan akan bepengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan bersangkutan. Berkaitan dengan penilaian dan penyajian aktiva tetap, IFRS mengizinkan salah satu dari dua metode yang dapat digunakan, yaitu : 1. Berbasis Harga Perolehan (Biaya) Ini adalah metode peniaian asset yang didasarkan paa jumlah pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan untuk meperoleh asset tetap tertentu sampai asset tetap tersebut siap digunakan. Itu berarti nilai asset yang disajikan dalam laporan keuangan adalah jumlah rupiah historis pada saat memperoleh asset tetap tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan (jika ada). 2. Berbasis Revaluasi (Nilai Pasar) Ini adalah metode penilaian asset yang di dasarkan pada harga pasar ketika laporan keuangan disajikan. Penggunaaan metode ini akan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang nilai asset yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu tertentu. Karena nilai suatu aktiva tetap tertentu sering kali sudah tidak relevan lagi dengan kondisi ketika laporan keuangan disajikan oleh perusahaan. Sebagai contoh, sebidng tanah yang dibeli perusahaan 10 tahun yang lalu harganya pasti sudah berlipat-lipat ganda pad saat ini. Jika tanah tersebut disajikan dengan menggunakan biaya historis, maka dianggap tidak mencerminkan lagi kondisi actual aktiva tetap perusahaan ketika laporan keuangan. Cara-cara Memperoleh Aktiva Tetap Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing-masing cara perolehan itu akan mempengaruhi penentuan harga perolehan aktiva tetap tersebut. Cara perolehannya antara lain : 1. Pembelian tunai Aktiva tetap yang diperoleh melalui pembelian tunai dicatat dalam buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan untuk memperoleh aktiva tetap tersebut, yaitu mencakup harga faktur aktiva tetap, bea balik nama, beban angkut , beban pemasangan, dan lain-lain. 2. Pembelian angsuran Apabila aktiva tetap diperoleh melalui pembelian angsuran, harga perolehan aktiva tetap tersebut tidak termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran harus dibebankan sebagai beban bunga periode akuntansi berjalan. Sedangkan yang dihitung sebagai harga perolehan adalah



total angsuran ditambah beban tambahan seperti beban pengiriman, bea balik nama, beban pemasangan dan lain-lain. 3. Perolehan Melalui Pertukaran Cara perolehan aktiva tetap yang ketiga dapat dilakukan dengan :  Ditukar dengan Surat-surat Berharga  Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar.  Ditukar dengan aktiva tetap yang lain  Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar-menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu : pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis, pertukaran aktiva tetap yang sejenis  Diperoleh sebagai Donasi, jika aktiva tetap diperoleh sebagai donasi, maka asset tersebut dicatat dan diakui sebesar harga pasarnya. Beban-Beban Selama Masa Penggunaan Aktiva Tetap Terdapat pengeluaran-pengeluaran yang harus terjadi selama masa penggunaan aktiva tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan. Beban-beban tersebut antara lain : 1. Reparasi dan pemeliharaan Beban dalam kelompok ini dapat dipilah menjadi beban yang jumlahnya kecil dan beban yang jumlahnya besar. Beban yang jumlahnya jecil di masukkan sebagai bagian dari beban operasi tahun berjalan, sedangkan beban yang jumlahnya besar dikapitalisasi ke dalam asset sehingga menambah harga perolehan aktiva tetap tersebut. 2. Penggantian Ada kemungkinan suatu bagian dari aktiva tetap harus diganti karena rusak. Jika beban penggantian tersebut berjumlah kecil, maka akan langsung dibebankan sebagai beban tahun berjalan, sedangkan jika jumlahnya besar  akan dikapitalisasi ke aktiva tetap bersangkutan. 3. Penambahan Penambahan adalah memperbesar atau memperluas fasilitas suatu asset, seperti penambahan ruang dalam bangunan, penambahan kapasitas mesin, dan sebagainya. Semua pengeluaran penambahan itu dikapitalisasi ke aktiva tetap bersangkutan. Penyusutan Aktiva Tetap Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi beban ke dalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aktiva tetap tersebut. Terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan beban penyusutan setiap periode yaitu : 1. Harga perolehan, yaitu keseluruhan uang yang di keluarkan untuk memperoleh suatu aktiva tetap sampai siap digunakan oleh perusahaan. 2. Nilai Sisa (Residu), yaitu taksiran harga jual aktiva tetap pada akhir masa manfaatnya. Setiap perusahaan akan memiliki taksiran yang berbeda satu dengan lainnya atas suatu jenis asset tetap yang sama. Jumlah taksiran nilai residu juga akan sangat dipengaruhi oleh umur eonomisnya, inflasi, nilai tukar mata uang, hiding usaha, dan sebagainnya.



3. Taksiran Umur Kegunaan, yaitu taksiran masa manfaat dari aktiva tetap. Masa manfaat adalah taksiran umur ekonomis dari aktiva tetap, bukan umur teknis. Taksiran masa manfaat dapat dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan hasil produksi atau satuan jam kerja. Metode Perhitungan Penyusutan Untuk mengalokasikan harga perolehan suatu aktiva tetap ke periode yang menikmati aktiva tetap tersebut bukan hanya dapat digunakan satu metode saja, tetapi ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan periodic, penyusutan periodic, yaitu : 1. Metode garis lurus (Straight Line Method) Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dimana setiap periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata. 2. Metode Jam Jasa Ini adalah metode perhitungan penyusutan Aktiva Tetap di mana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa jam periode akuntansi tersebut menggunakan aktiva tetap itu. Semakin lama aktiva tetap digunakan dalam suatu periode, semakin besar beban penyusutannya. 3. Metode Hasil Produksi Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, di mana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan berapa banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan aktiva tetap itu. 4. Metode Jumlah Angka Tahun Ini adalah metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalikan harga perolehan aktiva tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu berkurang.