6 0 248 KB
Bab 12. Statistik Sistem Kuantum Pada bab ini kita akan mempelajari penggunaan penggunaan prosedur fisika statistik yang dijelaskan pada bab III untuk sistem kuantum yang mempunyai tingkatan energi diskrit. Seperti dijelaskan sebelumnya, pada sistem kuantum (energi diskrit) prinsip ekuipartisi energi tidak dapat digunakan. Efek kuantum seperti sifat tak bisa dibedakan atau indistinguishable, degenerasi tingkatan energi (degenerate) dan jenis statistika atau simetri dari partikel harus diperhatikan dalam penentuan probabilitas dan fungsi partisi. Partikel-partikel dalam suatu sistem kuantum dapat dibagi menjadi dua kasus yaitu : a. Kasus partikel yang bisa dibedakan (distinguishable) b. Partikel yang tidak bisa dibedakan (indistinguishable) Partikel yang bisa dibedakan berarti kita mampu secara fisis membedakan antara partikel yang satu dengan partikel yang lain. Mungkin kita bisa membedakan dari segi ukuran, massa, dan muatan, atau komposisisi partikel. Atau dengan kata lain kita mampu melakukan sebuah eksperimen untuk dapat membedakan jenis partikel tersebut. Dari segi mekanika klasik walaupun bendanya sama, kita mampu membedakan partikel dengan melihat lokasi dan kecepatan partikel tersebut. Dalam mekanika kuantum ini tidaklah mungkin.
12.1. Distinguishable Partikel Untuk sistem distinguishable, dengan energi diskrit, fungsi partisinya berbentuk, π = β exp(βπ½πΈ) ππ
ms adalah semua konfigurasi sistem (microstate) keadaan mikro. π
π= ββπ π=1
Fungsi partisinya menjadi π
π
= β exp(βπ½ β β π ) ππ
π=1
= β exp(βπ½[β1 +β2 + β― +βπ ]) ππ
= β exp(βπ½ β1 ) . exp (β π½ β2 ) β¦ exp(βπ½ βπ ) ππ
= [ββ1 exp(βπ½ β1 ] . [ββ2 exp(βπ½ β2 ] . [ββπ exp(βπ½ βπ ]
π
= β β exp( β π½ β1 ) π=1 β1
12.2 Indistinguishable Partikel Karena partikel tidak bisa dibedakan, maka kita tidak bisa memberi label pada partikel, tetapi kita bisa memberikan tingkatan energi. Kita dapat menentukan jumlah partikel pada tingkatan energi tertentu. Simbol yang kita gunakan adalah ns yang artinya jumlah partikel pada tingkatan energi s, dan jumlah partikel adalah N. Sekarang keadaan mikro (microstate) dapat dideskripsikan degan nilai nilai ns. sebagai contoh (n1, n2, n3,β¦). Energi setiap keadaan mikro adalah β
πΈππ = β ππ πΈπ π =1
Dan jumlah partikel β
π = β ππ π =1
Fungsi partisi π = β exp(βπ½πΈ) ππ
=
β
exp[βπ½ (π1 β1 + π2 β2 + π3 β3 + β― )]
(π1 ,π2 ,π3,β¦ )
Aproksimasi dengan menggunakan anggapan bahwa sistem non degenerate. Dengan ketentuan bahwa jumlah partikel N, sehingga kemungkinan dua partikel N, sehingga kemungkinan dua partikel berada pada tingkat energi yang sama sangat kecil. Dengan kata lain setiap tingkatan energi cenderung diisi oleh suatu partikel. Dalam asumsi ini, kita akan memulai menghitung fungsi partisi dengan contoh dengan nilai N yang terkecil terlebih dahulu. Jika N = 1, keadaan mikronya yaitu (1, 0, 0, 0, β¦), (1, 0, 0, 0, β¦),(0, 0, 1, 0, β¦),(0, 0, 0, 1, β¦) dan seterusnya. Maka fungsi partisinya menjadi π=
β
exp[βπ½ (π1 β1 + π2 β2 + π3 β3 + β― )]
(π1 ,π2 ,π3,β¦ )
= exp( β π½ β1 ) + exp( β π½ β2 ) + exp( β π½ β3 ) + β―
= β exp(βπ½ βπ ) π
dengan cara yang sama, untuk N = 2 dan melakukan pengisian seperti untuk N = 1, kita memperowh keadaan mikronya yaitu (1, 1, 0, 0, β¦), (1, 0, 1, 0, β¦) π=
β
exp[βπ½ (π1 β1 + π2 β2 + π3 β3 + β― )]
(π1 ,π2 ,π3,β¦ )
= exp( β π½(β1 +β2 ) + exp( β π½ β1 ββ3 ) + exp( β π½ β1 β3 ) + exp( β π½ β2 β3 ) + β―
= [βπ exp(βπ½ βπ ]2
1 2!
[(π = 1)]2
Langkahnya kurang disini Begitu pula untuk N = 3, kita mendapatkan Z =
1 3!
[π§(π = 1)]3, dan seterusnya. Jadi
secara umum untuk N partikel kita memperoleh, 1
π(π) β π! [π(π = 1)]N Sebagai perbandingan untuk partikel yang bisa dibedakan, kita mempunyai π(π) β [π(π = 1)]N Jadi ada faktor 1/N!, karena kita tidak bisa membedakan partikel. Dengan kata lain, jika kita melihat fungsi partisi untuk sistem partikel yang bisa dibedakan, untuk mengubah ke bentuk fungsi partisi untuk partikel yang tidak bisa dibedakan kit harus membagi fungsi partisinnya dengan N! karena ada N! keadaan mikro yang sama. Contoh sistem Untuk gas kuantum ideal, tanpa interaksi antar partikel
π(π) β
1 π π§ π
Dengan, π§ = β exp(βπ½ππ ) π
Untuk molekul, energi dapat dibagi menjadi beberapa bagian seperti energi translasi, energi rotasi dan energi vibrasi β = βπ,π‘ππππ +βπ,πππ‘ +βπ,π£ππ Fungsi partisinya π§ = β exp( β π½[βπ,π‘ππππ +βπ,πππ‘ +βπ,π£ππ ]) πππ
Indeks i, j, dan k adalah indeks untuk tingkatan energi translasi, rotasi dan vibrasi. Karena penjumlahan indeks i, j, dan k dapat dilakukan secara independen, maka
π§ = [β exp(βπ½ βπ,π‘ππππ )] . [β exp(βπ½ βπ,π‘ππππ π,πππ‘) ] . [β exp(βπ½ βπ,π£ππ )] π
π
π
= βπ,π‘ππππ +βπ,πππ‘ +βπ,π£ππ Kita tentukan logaritma dari fungsi partisi, ln π β ln π§ β ln π = π ln π§π‘ππππ + π ln π§π0π‘ + π ln π§π£ππ β ln π
Energi dalamnya menjadi,
π=
=π
ππππ ππ½
ππππ§π‘ππππ ππππ§πππ‘ ππππ§π£ππ βπ βπ ππ½ ππ½ ππ½ = ππ‘ππππ + ππππ‘ + ππ£ππ