Bab 2 PT ICA [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN



2.1



Sejarah dan Perkembangan PT. Indonesia Chemical Alumina Indonesia kaya akan sumber daya eksplorasi yaitu banyaknya ditemukan



potensi cadangan mineral dari pulau Sumatera hingga Papua. Berdasarkan hasil eksplorasi yang dilakukan oleh PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk, di sekitar wilayah Izin Usaha Pertambangan diperoleh informasi adanya sumber daya mineral bauksit untuk diolah menjadi chemical grade alumina (CGA) dengan jumlah dan kualitas yang cukup untuk jangka panjang selama lebih dari 20 tahun. PT. Indonesia Chemical Alumina merupakan pemrakarsa industri Alumina pertama di Indonesia dan kelima di kawasan Asia Pasifik yang mengolah bijih bauksit dalam negeri menjadi chemical grade alumina (CGA) yang memiliki kualitas ekspor bermutu tinggi. Sumber cadangan bijih bauksit yang digunakan berasal dari Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia. Industri chemical grade alumina ini didirikan dengan cara membentuk joint venture dengan modal berasal dari PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk sebesar 80 % dan Showa Denko, K.K sebesar 20%. Proyek ini direncanakan untuk memproduksi 300.000 ton chemical grade alumina per tahun. Produk chemical grade alumina saat ini dijual langsung di dalam negeri melalui PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk serta diekspor ke Jepang melalui perusahaan Showa Denko, K.K. PT. Indonesia Chemical Alumina berkomitmen untuk melebarkan hasil produksi ke pangsa – pangsa pabrik yang menggunakan chemical grade alumina sebagai bahan baku



7



8



industrinya disamping untuk dikonsumsi dalam negeri, juga diekspor sehingga dapat meningkatkan devisa negara.



Gambar 2.1 PT. Indonesia Chemical Alumina (www.pt-ica.com) Berbagai industri yang memanfaatkan aluminium hidroksida yang dapat digunakan untuk pemurnian air serta industri yang memanfaatkan alumina untuk menghasilkan deterjen, kertas, semen, refractoriness, abrassive, polishing, keramik, kaca, dan lainnya. Usaha yang dilakukan untuk menghasilkan produk tersebut, proses produksi di Tayan akan dilakukan dalam arsitektur pabrik berbasis teknologi “Proses Bayer” yang dimiliki oleh Showa Denko, K.K. Jepang, yang telah berpengalaman lebih dari 70 tahun dalam mengoperasikan pabrik tersebut di Yokohama. Sejarah pembangunan PT. Indonesia Chemical Alumina secara ringkas adalah sebagai berikut : 1.



Tahun 1980 sampai dengan 1991 PT. Alcomin melakukan penyelidikan dan melaporkan terdapatnya sumber daya bauksit di daerah Kalimantan Barat.



9



2.



Tahun 1991 sampai dengan 1994 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk memperoleh Kuasa Pertambangan (KP) dan melaporkan terdapatnya cadangan bauksit yangcukup untuk suplai bauksit ke pabrik Alumina untuk masa waktu 20 tahun.



3.



Tahun 1994 sampai dengan 2005 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk memperoleh Kuasa Pertambangan Eksploitasi dan melakukan Studi Kelayakan untuk pemgembangan cadangan bauksit yang ada.



4.



Tahun 2006 sampai dengan 2010 PT. Aneka Tambang (Persero) Tbk bekerja sama dengan Showa Denko K.K, Jepang mendirikan PT. Indonesia Chemical Alumina, melakukan proses studi kelayakan, seleksi kontraktor untuk pembangunan pabrik dan melakukan pekerjan persiapan lahan pada area lokasi pabrik dan sarana pendukung.



5.



Tahun 2011 sampai dengan 2013 PT. Indonesia Chemical Alumina bersama Kontraktor WTNC melakukan pekerjaan konstruksi Pabrik Alumina, PLTU, Jetty dan Kantor Administrasi.



6.



Pada bulan Oktober 2013, pabrik pengolahan Alumina Tayan mulai memasuki tahap komisioning.



7.



Pada kuarter ke dua tahun 2014



telah memasuki fase commercial



operation. 8.



Mulai akhir tahun 2014 hingga Juli 2016 mulai meningkatkan kapasitas produk dan akan terus meningkatan kinerjanya sehingga PT. Indonesia Chemical Alumina dapat mencapai target produksi 300.000 ton chemical grade alumina per tahun.



10



2.2



Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Arti Logo PT. Indonesia Chemical Alumina



Visi



Menjadi perusahaan yang terpercaya, prestisius dan terkemuka secara internasional dalam bidang industri alumina



Misi



1. Menghasilkan produk alumina berkualitas tinggi sesuai persyaratan pelanggan melalui praktik industri terbaik. 2. Memanfaatkan sumber daya secara optimal dengan memperhatikan keselamatan kerja, kelestarian lingkungan dan keberlanjutan. 3. Memaksimalkan nilai perusahaan bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan. 4. Meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan bisnis perusahaan.



Kebijakan Mutu



PT. Indonesia Chemical Alumina memiliki empat kebijakan mutu dalam mencapai kepuasan pelanggan melalui perbaikan berkesinambungan dalam produk



11



dan jasa. Keempat kebijakan mutu PT. Indonesia Chemical Alumina adalah sebagai berikut: 1. Memenuhi semua persyaratan pelanggan dan memberikan standard kualitas yang disepakati. 2. Meningkatkan kualitas proses untuk mencapai tingkat produktivitas, kualitas, keselamatan dan kesehatan kerja, serta lingkungan sesuai dengan “Best Practice”. 3. Melaksanakan kegiatan perusahaan dengan terus berkomitmen untuk mematuhi semua peraturan. 4. Meningkatkan keterampilan dan kompetensi karyawan untuk secara efektif memenuhi perubahan persyaratan pelanggan dan perkembangan bisnis perusahaan. PT. Indonesia Chemical Alumina akan mengkomunikasikan kebijakan ini kepada setiap karyawan dan mengevaluasi secara berkala agar tujuan tersebut dapat tercapai.



Arti Logo PT. Indonesia Chemical Alumina



Sebagai salah satu perusahaan pertama di Asia yang mengolah alumina dengan grade kimia dan layanan teknologi smelter, PT. Indonesia Chemical Alumina merupakan pelopor dibidang tersebut. Logo ICA menggambarkan spesialisasi perusahaan dalam proses dan komoditas. Merek ICA memiliki nilainilai tentang standarisasi bagaimana perusahaan dikelola sebagai organisasi yang solid dan bagaimana perusahaan berkomunikasi dengan lingkungan internal dan



12



eksternal. Merek ICA memiliki nilai-nilai yang mewakili modernitas, teknologi, selalu bergerak maju, handal dan bersahabat. Gambaran mengenai perusahaan dituangkan dalam logo seperti yang dimaksud pada Gambar 2.



Gambar 2.2 Logo PT. Indonesia Chemical Alumina (www.pt-ica.com) Arti makna Logo sebagai berikut: 1.



Makna nama Indonesia Chemical Alumina PT. Indonesia Chemical Alumina merupakan perusahaan yang



mempelopori berdirinya industri pengolahan alumina dengan grade kimia dan layanan teknologi smelter pertama di Indonesia dan pertama di Asia Tenggara. Dalam mencerminkan hal tersebut PT. Indonesia Chemical Alumina menggunakan nama ICA yang menegaskan tampilan, rasa dan nada dari identitas tersebut.



2.



Elemen logo Logo ICA menggambarkan spesialisasi perusahaan dalam proses dan



komoditas. Kata IC (Integrated Circuit) menggambarkan bahwa perusahaan berfokus pada teknologi utama dalam mengolah alumina. Simbol perusahaan terdiri dari 3 huruf kapital, yaitu ‘IC” dengan huruf tebal dan



13



“A” didalam bundaran berisi ‘titik-lingkar’ yang mewakili bentuk bubuk alumina.



2.3 K3 PT. Indonesia Chemical Alumina



2.3.1



Kebijakan K3 PT. Indonesia Chemical Alumina



Perusahaan: 1. Melaksanakan peraturan K3 dan Lingkungan yang berlaku. 2. Mengembangkan sistem K3 dan Lingkungan perusahaan. 3. Menyediakan alat pelindung diri yang sesuai jenis dan lokasi kerja. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian karyawan terhadap K3 dan Lingkungan melalui pelaksanaan program K3L. Karyawan: 1. Mematuhi semua peraturan K3 dan Lingkungan serta melaksanakan pekerjaan sesuai tata cara yang aman. 2. Menjaga keselamatan dirinya serta orang lain dan mengambil tindakan terhadap suatu keadaan yang akan dapat menimbulkan bahaya. 3. Menggunakan dan merawat APD dalam melaksanakan tugasnya. 4. Menjaga kebersihan, kesehatan, dan keamanan di lokasi kerja setiap hari.



14



2.3.2



Program K3 PT. Indonesia Chemical Alumina Berikut adalah beberapa program K3 yang telah dilaksanakan oleh PT.



Indonesia Chemical Alumina, diantaranya: 1.



Inspeksi K3 Umum Inspeksi K3 umum ini dilaksanakan setiap dua kali dalam seminggu,



yaitu pada hari senin dan kamis. Beberapa jenis inspeksi K3 umum yang dilaksanakn diantaranya mengenai: a) Kondisi tempat kerja b) Pemakaian APD c) Tumpahan dan ceceran B3 d) Tindakan tidak aman e) Penyimpanan B3 serta pemasangan symbol dan labelnya f) Limbah padat dan limbah cair g) Pengangkutan dan penyimpanan barang h) Kebersihan tempat kerja 2.



Inspeksi APAR Inspeksi APAR ini dilaksanakan setiap satu bulan sekali, inspeksi



yang dilakukan diantaranya mengenai: a) Kecukupan dan penempatan b) Pressure/tekanan c) Kondisi selang/nozzle d) Tanggal kadaluarsa



15



3.



Inspeksi Hydrant Inspeksi Hydrant dilaksanakan setiap satu bulan sekali, inspeksi



yang dilakukan antaranya mengenai: a) Kebersihan kotak hydrant b) Kondisi selang dan gulungan selang c) Kondisi nozzle d) Tekanan pompa e) Kondisi pompa 4.



Inspeksi Kesehatan Kerja Inspeksi Kesehatan Kerja yang dilakukan diantaranya mengenai: a) Pemeriksaan kesehatan/medical check up, yang dilakukan setiap satu tahun sekali. b) Pemeriksaan faktor kimia di udara secara internal (HCHO, SO2, NO2, O2, C O2, NH3, H2S, CO) dan debu total, yang dilakukan setiap satu bulan sekali. c) Pemeriksaan faktor kimia di udara secara eksternal (HNO3, Cl, Silika, Sodium Hidroksida, HCL, Flourida, Al2O3), yang dilakukan setiap enam bulan sekali. d) Suhu dan kelembaban, yang dilakukan setiap enam bulan sekali. e) Inspeksi pencahayaan, yang dialkukan setiap enam bulan sekali. f) Inspeksi getaran dan kebisingan, yang dilakukan setiap satu bulan sekali.



16



g) Inspeksi jumlah dan kualitas air, yang dilakukan setiap tiga bulan sekali. h) Inspeksi ergonomi, yang dilakukan setiap satu tahun sekali. 5.



Inspeksi Higiene dan Sanitasi Perusahaan Inspeksi Higiene dan Sanitasi Perusahaan ini dilaksanakan setiap



dua bulan sekali, inspeksi yang dilakukan diantaranya mengenai: a) Inspeksi kebersihan makanan dan minuman b) Inspeksi cara penyediaan makanan c) Inspeksi cara penyajian makanan 6. Inspeksi Kendaraan Inspeksi Kendaraan yang dilakukan diantaranya mengenai: a) Inspeksi kelayakan dan kelengkapan kendaraan seperti kondisi ban, kondisi rem, seat belt, yang dilakukan setiap enam bulan sekali. b) Inspeksi Emisi kendaraan, yang dilakukan secara berkala. 7. Inspeksi Lingkungan Inspeksi Lingkungan yang dilakukan diantaranya mengenai: a) Kualitas emisi gas buang (Common Stack, Scrubber, Hydrate Dryer, Incinerator, Diesel Generator), yang dilakukan setiap hari untuk inspeksi internal dan tiga bulan sekali untuk inspeksi eksternal. b) Inspeksi kualitas air limbah (outlet IPA1/WP2, Discard Point dekat sungai Kapuas, Control Pond BRPA), yang dilakukan



17



setiap hari untuk inspeksi internal dan tiga bulan sekali untuk inspeksi eksternal.



2.4



Sumber Daya Manusia



2.4.1



Struktur Organisasi Organisasi merupakan bentuk kerja sama manusia untuk mencapai



tujuan bersama, agar organisasi berjalan dengan baik, maka diperlukan suatu struktur organisasi untuk menegaskan pembagian wewenang (Authorized) dan tanggung jawab (Responcibility) antara masing-masing bagian, antar atasan dan bawahan yang sesuai dengan keahlian dan kecakapannya. Bentuk organisasi PT. Indonesia Chemical Alumina merupakan organisasi lini dalam bentuk ini lalu lintas tugas dan tanggung jawab secara langsung berada pada puncak pimpinan kepada karyawan yang berada dibawahnya. Sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 2.2 mengenai struktur keorganisasian di PT. Indonesia Chemical Alumina.



18



Gambar 2.3 Struktur Organisasi di PT. Indonesia Chemical Alumina (Dokumen HRD PT.Indonesia Chemical Alumina)



2.4.2



Tenaga Kerja Dalam menjalankan operasionalnya, Departemen Quality Assurance dan



Quality Control PT. Indonesia Chemical Alumina memiliki tenaga kerja yang dibedakan menjadi : 1.



Karyawan tetap Karyawan ini berhak untuk mendapatkan gaji pokok, tunjangan



kesehatan, transportasi, uang makan, tunjangan keluarga, asuransi keluarga, dan THR (Tunjangan Hari Raya).



19



2.



Karyawan kontrak Karyawan ini berhak untuk mendapatkan gaji pokok, tunjangan



kesehatan, asuransi karyawan, transportasi, uang makan, dan THR (Tunjangan Hari Raya).



Tahapan peneriman karyawan untuk menjadi karyawan tetap, adalah sebagai berikut : 1.



Lulus tes awal.



2.



Melalui masa uji coba beberapa bulan, kemudian menjadi karyawan kontrak.



3.



Jika dinilai mempunyai prestasi yang bagus, maka dapat diangkat menjadi karyawan tetap.



Sistem kerja Departemen Quality Assurance dan Quality Control PT. ICA dibagi menjadi dua, yaitu : 1.



Shift Karyawan shift setiap harinya dibagi menjadi 3(tiga) shift Shift I pukul 07.00 – 15.00 WIB Shift II pukul 15.00 – 23.00 WIB Shift III



2.



pukul 23.00 – 07.00 WIB



Non Shift Karyawan non shift ini bekerja dari pukul 07.30 – 16.30 WIB.



20



Setiap karyawan mempunyai hak untuk mendapatkan ijin cuti selama maksimal 12 hari dalam satu tahun dan libur sehari dalam seminggu. Fasilitas perusahaan yang selama ini didapatkan oleh karyawan adalah sebagai berikut: 1. Mess Karyawan 2. Masjid. 3. Kantin. 4. Pelayanan kesehatan. 2.5 Profil Organisasi Electric Maintenance PT. Indonesia Chemical Alumina Electrical Maintenance PT. Indonesia Chemical Alumina merupakan unit yang bertanggungjawab dalam perbaikan dan perawatan tiap-tiap peralatan elektrik pada pembangkit listrik, motor-motor, serta peralatan distribusi aliran listrik.



STRUKTUR ORGANISASI Organisasi merupakan alat bagi manajemen agar tujuan perusahaan semakin tercapai, Struktur Organisasi yang terdapat di PT. Indonesia Chemical Alumina Departemen Electrical Maintenance pada Gambar 2.3



21



Gambar 2.4 Struktur Organisasi Electrical Maintenance (Dokumen Electrical Maintenance PT.Indonesia Chemical Alumina) 2.6 Lokasi Electrical Maintenance PT. Indonesia Chemical Alumina Secara keseluruhan, PT. Indonesia Chemical Alumina merupakan bagian dari PT. Aneka Tambang. Apabila ditelaah secara administratif, area tambang berada di wilayah tiga kecamatan dengan desa-desa berikut ini:



1.



Kecamatan Tayan Hilir: a) Desa Pedalaman b) Desa Tanjung Bunut c) Desa Sebemban



2.



Kecamatan Toba: a) Desa Belungai Dalam b) Desa Balai Belungai c) Desa Lumut



22



3.



Kecamatan Meliau: a) Desa Meliau Hulu b) Desa Meliau Hilir c) Desa Balai Tinggi



PT. Indonesia Chemical Alumina secara terkhusus berlokasi di Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat dan memiliki luas sebesar 17Ha. Denah lokasi PT. Indonesia Chemica Alumina sebagaimana terlampir dalam lampiran.



2.7 Produk PT. Indonesia Chemical Alumina Produk utama yang dihasilkan PT Indonesia Chemical terdiri dari dua yaitu Produk Hidrat (Al(OH)3 dan Produk Alumina Al2O3 sebagai berikut (Showa Denko,1998):



2.7.1



Produk Hidrat Ada dua jenis produk hidrat yang dihasilkan yaitu Produk Curah (Bulk



Product) dan HigiliteTM. 1.



Produk Ruah atau Bulk Product (HW) terdiri dari dua jenis produk H-W dan H-WC. Aplikasi produk ini sebagai bahan baku untuk komponen alumunium. Contoh: Zeolite, Alumunium Sulfat dll.



23



2.



Produk Hidrat (HigiliteTM) terdapat lebih dari 50 spesifikasi produk Hidrat yang diproduksi oleh PT. Indonesia Chemical Alumina. Klasifikasi produk terdiri atas a. HigiliteTM dengan Ukuran Partikel Standar hingga Kasar terdiri tiga jenis produk H-10, H-10A dan H-10C. Aplikasinya sebagai Alumunium Sulfat, Alumunium Flouride, Katalis dan Katalis carrier, Glass dan Fiber Glass dll. b. HigiliteTM dengan Ukuran Partikel Halus hingga Ekstra Halus terdiri tujuh jenis produk yaitu H-21, H-31, H-32, H-42, H-42M, H-43 dan H-43M. Aplikasinya Polyalumunium chloride, sodium aluminate dan berbagai alumunium salt, Flame-retardant filler untuk latex compound, synthetic rubber dll. c. HigiliteTM dengan Proses Khusus terdiri atas H-32ST, H-42STV, H-42 STE, H-42T, H-34, H-34HL, H-32 I, H-42 I, H-42 S, H-43 S dan H-438. Aplikasinya sebagai produk yang diproses dengan coupling agent, produk dengan viskositas rendah, produk dengan konduktivitas elektrik rendah dll. d. Heat Proof Grade HigiliteTM terdiri dari HP-350 dan HP-360. Aplikasinya digunakan sebagai bahan baku Flame-retardant filler, Filler untuk semiconductor sealing resin dan printed circuit board dsb. e. High-whiteness HigiliteTM terdiri atas H-100-ME, H-210, H-310, H-320, H-141, H-241, H-346, H-320ST, dan H-341ST.



24



Aplikasinya sebagai bahan baku Marble Filler Buatan, Karet dan Plastic Filler dsb. 2.7.2



Produk Alumina Terdapat lebih dari 80 jenis spesifikasi produk alumina yang diproduksi



oleh PT. Indonesia Chemical Alumina. Klasifikasi produk terdiri atas 1. Alumina dengan Ukuran Partikel Standar Hingga Kasar terdiri atas produk A-12, A-13-H, A-13-M, A-13-L, dan A-12-C. Aplikasinya digunakan sebagai bahan baku Sintered Alumina, Fused Alumna, Ceramics Fiber dan Glass Fiber dsb. 2. Low-soda Alumina terdiri atas produk AL-13-H, AL-13-M, AL-13KT, AL-17-1, dan AL-17-2. Aplikasinya digunakan sebagai bahan baku IC boards and packages, Porselen Laboratorium, Keramik Tahan Abrasi, Resistance Insulator dsb. 3. Alumina dengan Ukuran Partikel Halus Hingga Ekstra Halus terdiri atas produk A-42-2, A-420, A-43-M, A-43-L, A-50-K, A-50-N dan A-50-F. Aplikasinya digunakan sebagai bahan baku Insulator, Formed and Castable Refractory, Synthetic spinel, Polishing dan Lapping Filler, Welding rod serta berbagai jenis porselen. 4. Thermally Reactive Alumina terdiri atas berbagai produk yaitu AL160-SG-3, AL-160-SG-4, AL-250, AL-45-A, AL-170, A-161-SG, A-172, dan A-173. Aplikasinya dapat digunakan sebagai bahan baku keramik Tahan Aus, Keramik Tahan Panas, Parts Mesin Pabrik dsb.