12 0 622 KB
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH 6.1Pengujian Pemadatan Standar ( Standart Proctor Test ) 6.1.1 Dasar Teori Tanah yang akan dipakai dalam konstruksi bangunan seperti tanggul, bendungan tanah atau dasar tanah jalan harus dipadatkan demi memperoleh daya dukung tanah yang diinginkan. Pemadatan tanah merupakan suatu proses mekanis dimana udara dalam pori tanah dikeluarkan. Adapun proses tersebut dilakukan pada tanah yang digunakan sebagai bahan timbunan. Dengan maksud : 1. Mempertinggi kekuatan tanah. 2. Memperkecil pengaruh air pada tanah. 3. Memperkecil compressibility dan daya rembes airnya. 4. Kepadatan tanah itu mulai dari berat isi kering tanah ( dry density ) dan tergantung pada kadar air tanahnya ( water content ). Pada derajat kepadatan tinggi berarti : a. Berat isi basah maksimum (γb maksimum) b. Berat Isi Kering Maksimum (γd maksimum) c. Kadar air tanahnya (w optimum) d. Angka porinya minimum ( e minimum) e. Porositas Minimum ( n minimum) Standart compaction ini adalah suatu percobaan tanah disamping percobaan yang lain yaitu modified compaction test untuk memeriksa kadar air tanah dan sifat yang lain. Adapun hasil percobaan ( berupa grafik ) umumnya dipakai untuk menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi pada waktu pekerjaan pemadatan di lapangan.
6.1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari pengujian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui kadar air optimum pada suatu pemadatan dengan gaya tertentu. 2. Untuk mengetahui angka pori dan porositas tanah. 3. Untuk mengetahui berat isi tanah basah di lapangan. 4. Untuk mengetahui berat isi tanah kering di lapangan.
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
6.1.3 Alat dan Bahan 1. Mould, tempat untuk memadatkan, diameter ± 10cm. 2. Palu besi, diameter 5 cm, tinggi jatuh = 30 cm, berat = 2,5 kg. 3. Strain egne ( pengikir sendok ). 4. Neraca analitis dan anak timbangan. 5. Cawan. 6. Gelas ukur. 7. Oven listrik. 8. Picnometer dan Thermometer. 9. Dongkrak. 10. Kantong plastik. 11. Air. 12. Contoh tanah.
Gambar 6.1. Mould dan alat penumbuk (Alat uji Pemadatan Standart)
Gambar 6.2. Neraca Analitis dan Anak Timbangan 6.1.4 Cara Kerja a. Contoh tanah di lapangan ditumbuk lalu disaring. b. Contoh tanah dibagi menjadi lima bagian dan masing-masing ditambahkan dengan air yang kadarnya berbeda (150 ml, 300 ml, 450 ml, 600 ml, 750 ml,). c. Contoh tanah dicampur dan diaduk secara merata. Kemudian ditaruh didalam plastik dan didiamkan selama 24 jam agar homogen. d. Contoh tanah yang telah homogen dimasukkan ke dalam mould kira-kira 1/3 bagian, lalu ditumbuk 25 kali. Ditambah 1/3 bagian lagi, ditumbuk merata
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
sebanyak 25 kali. Kemudiam ditambah 1/3 bagian lagi sampai mould terisi penuh dan ditumbuk merata sebanyak 25 kali. e. Contoh tanah yang berada dalam mould diratakan permukaannya sesuai dengan volume mould, kemudian ditimbang. f. Menyiapkan 3 (tiga) buah cawan yang telah diketahui beratnya. g. Contoh tanah dikeluarkan dari mould dengan dongkrak, kemudian dibagi menjadi tiga bagian. Pada masing-masing bagian diambil contohnya, ditimbang dengan cawan yang telah disiapkan sebelumnya, kemudian dioven selama 24 jam. h. Kemudian cawan dan tanah yang telah dioven selama 24 jam tadi ditimbang untuk mendapatkan kadar airnya. i. Hal yang sama dilakukan untuk sampel-sampel dengan kadar air yang berbeda.
6.1.5 Cara Perhitungan Rumus-rumus yang digunakan: Berat volume basah b b = berat volume tanah basah / volume tanah basah. Berat volume kering dry
b 1 w Angka pori G . .1 w e s w w b Porositas dry
n
e e 1
Berat volume tanah jenuh sat sat b 1 n n
6.1.6 Data dan Contoh Perhitungan Perhitungan untuk contoh tanah I :
Pemberian air
= 75
ml
Berat tanah basah + mould
= 3505
gram
Berat mould
= 2210
gram
Berat tanah basah
= 1295
gram
Volume cetakan
= 981,748 cm3
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Pada cawan I ( No. 12)
Berat cawan + tanah basah (a)
= 40
gram
Berat cawan + tanah kering (b)
= 36,1
gram
Berat cawan (c)
= 5,33
gram
Berat air
= 75
gram
Berat tanah kering
= 30,77
gram
Kadar air
= 12,675 %
Pada cawan II ( No. 80 )
Berat cawan + tanah basah (a)
= 40
gram
Berat cawan + tanah kering (b)
= 35,8
gram
Berat cawan (c)
= 4,37
gram
Berat air
= 75
gram
Berat tanah kering
= 31,43
gram
Kadar air
= 13,363 %
Pada cawan III ( No. 25 )
Berat cawan + tanah basah (a)
= 40
gram
Berat cawan + tanah kering (b)
= 35,7
gram
Berat cawan (c)
= 4,32
gram
Berat air
= 75
gram
Berat tanah kering
= 31,38
gram
Kadar air
= 13,703 %
Dari data yang diperoleh dari hasil percobaan kemudian diadakan perhitungan dengan rumus-rumus yang telah ada.
Kadar air rata-rata ( w)
= 13,247 %
Spesific Grafity
= 2,150
Berat volume basah b b = berat tanah basah / volume cetakan
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
1295 1,319 gr cm 3 981,748
Berat volume kering dry dry
b 1,319 1,165 gr 3 cm 1 w 1 0,13247
Angka pori (e) e
G s w 1 w 2,150 1 1 0,13247 w 1 0,84 b 1,319
Porositas (n) n
e 0,84 0,46 1 e 1 0,84
Berat volume tanah jenuh sat sat
(Gs e) 2,150 0,84 .w .1 1,62 gr cm 3 1 e 1 0,84
Perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel berikut: Tabel 6.1 Perhitungan Proctor Test Pemberian Air
III
150 ml XIV
6
40
40
40
40
35,8
35,7
33,9
34,5
34,1
5,33
4,37
4,32
4,27
4,84
5,30
75
75
75
150
150
150
Berat tanah kering
30,77
31,43
31,38
29,63
39,66
28,8
Kadar air (%)
12,675 13,363
13,703
20,587 18,543 20,486
Nomor cawan Berat cawan+tanah basah Berat cawan+tanah kering Berat cawan Berat air
Kadar air rata-rata (%)
12
75 ml 80
25
40
40
36,1
13,247
19,872
Angka pori (e)
0,84
0,91
Porositas (n)
0,46
0,48
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
sat (gr/cm3)
1,62
1,60
b (gr/cm3)
1,319
1,347
dry (gr/cm3)
1,165
1,123
225 ml
300 ml
Pemberian Air Nomor cawan Berat cawan+tanah basah Berat cawan+tanah kering Berat cawan
42
XI
15
17
8
IV
40
40
40
40
40
40
33,5
33,9
33,8
32,7
32,8
33,2
4,88
5,33
5,17
5,36
5,31
5,41
225
225
225
300
300
300
Berat tanah kering
28,62
28,57
28,63
27,34
27,42
27,79
Kadar air (%)
22,711 21,351 21,656 26,701 26,191 29,115
Berat air
Kadar air rata-rata (%)
21,906
27,336
Angka pori (e)
0,94
0,93
Porositas (n)
0,48
0,48
sat (gr/cm3)
1,59
1,59
b (gr/cm3)
1,349
1,416
dry (gr/cm3)
1,106
1,112
375 ml
450 ml
Pemberian Air Nomor cawan Berat cawan+tanah basah Berat cawan+tanah kering
5
9
3
30
41
VI
40
40
40
40
40
40
31,5
31,7
31,1
30,1
30,4
30,2
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Berat cawan
4,97
5,32
4,34
4,32
4,27
4,78
Berat air
375
375
375
450
450
450
Berat tanah kering
26,53
26,38
26,76
25,78
26,13
25,42
Kadar air (%)
32,039 31,463 33,259 38,402 36,739 38,532
Kadar air rata-rata (%)
32,254
37,898
Angka pori (e)
0,68
0,70
Porositas (n)
0,40
0,41
sat (gr/cm3)
1,68
1,68
b (gr/cm3)
1,692
1,742
dry (gr/cm3)
1,279
1,263
Tabel 6.2 Perhitungan Jumlah Air, Kadar Air, Angka Pori (e), dry No
Ju ml ah Ai
Kadar air
Angka pori
r
(%)
(e )
) 1
75
13,247
2
150
3
dry
Porositas
b
0,84
1,165
0,46
1,319
19,872
0,91
1,123
0,48
1,347
225
21,906
0,94
1,106
0,48
1,349
4
300
27,336
0,93
1,112
0,48
1,416
5
375
32,254
0,68
1,279
0,40
1,692
6
450
37,898
0,70
1,263
0,41
1,742
(
gram
3 /cm )
( ml
Perhitungan nilai ZAV Contoh perhitungan untuk pemberian air 75 ml. ZAV
Gs . 2,150 x 1 0,883 kN 3 m 1 w . Gs 1 0,13247 x 2,150
Perhitungan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel Tabel 6.3 Perhitungan Kadar Air dan ZAV
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Kadar Air ( % ) 13,247 19,872 21,906 27,336 32,254 37,898
zav (gr/cm3) 0,883 0,834 0,820 0,785 0,756 0,725
Grafik 6.1 Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Satuan Basah
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Grafik 6.2 Hubungan antara Kadar Air dengan Berat Satuan Kering
Grafik 6.3 Hubungan antara Kadar Air dengan Angka Pori
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Grafik 6.4 Hubungan antara Kadar Air dengan Porositas
Grafik 6.5 Hubungan antara Kadar Air dengan Gama ZAV
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Grafik 6.6 Hubungan antara Kadar Air dengan Gamma ZAV, Berat Satuan Kering, Angka Pori, Berat Satuan Basah, dan Porositas
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
6.1.7 Kesimpulan 1. Dari hasil pengujian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa semakin kecil angka pori (e) maka kepadatan makin tinggi. 2. Pada suatu saat angka pori ini akan mencapai titik terendah, pada titik tersebut harga kadar air (w) optimum. 3. Pada saat harga γdry maksimum, maka diperoleh harga angka pori (e) yang minimum. 4. Harga-harga yang didapat dari percobaan di atas : woptimum = 33 % emin = 0,65 nmin = 0,39 γb
= 1,77 gram/cm3
γdry maks
= 1,3 gram/cm3
6.2CBR Laboratorium
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
6.2.1. Maksud dan Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan CBR (California Bearing Ratio) tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium pada keadaan tertentu. CBR adalah perbandingan antar beban penetrasi suatu bahan dengan bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama. Dalam pengujian ini digunakan standar ASTM D – 1883 – 94. 6.2.2. Alat dan Bahan a. Alat penetrasi ( Loading Machine ) berkapasitas minimal 4,45 ton dengan kecepatan penetrasi 1,27 mm/menit. b. Cetakan logam berbentuk silinder dengan diameter 152,4 + 0,6609 mm dengan tinggi 177,8 + 0,13 mm. Cetakan harus dilengkapi dengan leher sambung dengan tinggi 50,8 mm dan keping alas logam yang berlubang-lubang dengan tebal 9,58 mm dan diameter lubang tidak lebih dari 1,59 mm. c. Piringan pemisah dari logam ( spenser disk ) dengan diameter 150,8 mm dan tebal 61,4 mm. d. Alat penumbuk. e. Keping beban dengan berat 2,27 kg diameter 194,2 mm dengan lubang tengah diameter 54 mm. f. Torak penetrasi dari logam dengan diameter 49,5 mm dengan luas 1953 mm2 dan panjangnya tidak kurang dari 101,6 mm. g. Satu buah arloji beban dan satu buah arloji pengukur penetrasi. h. Alat timbang, talam dan alat perata.
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Gambar 6.3. Alat Percobaan CBR Laboratorium 6.2.3. Cara kerja a.
Persiapan Benda Uji Menumbuk contoh tanah dari lapangan lalu menyaringnya. Mencampur contoh tanah dari lapangan dengan air sampel kadar air optimum ( dari percobaan proctor ). Mengaduk campuran hingga homogen. Memasukkan tanah yang telah homogen ke dalam mould kira-kira 1/5 bagian lalu ditumbuk 56 kali. Menambah 1/5 bagian lalu ditumbuk 56 kali. Menambah 1/5 bagian lagi sampai mould terisi penuh dan ditumbuk 56 kali. Contoh tanah yang berada di mould diratakan permukaannya sesuai dengan
volume mould. Menimbang mould yang berisi tanah tersebut. Siap melakukan percobaan CBR. b. Pemeriksaan CBR Meletakkan keping pemberat diatas permukaan benda uji seberat minimal 4,5
kg atau sesuai dengan beban perkerasan. Pertama, Keping pemberat 2,27 kg
diletakkan
untuk
mencegah
mengembangnya permukaan benda uji pada bagian lubang keping pemberat.
Pemberat selanjutnya dipasang setelah torak disentuhkan pada benda uji. Kemudian torak penetrasi diatur pada permukaaan benda uji sehingga arloji beean menunjukkan beban permukaan sebesar 4,5 kg. Pembebanan permukaan ini diperlukan untuk menjamin bidang sentuh sempurna antara torak dengan permukaan benda uji, kemudian arloji penunjuk beban dan arloji
pengukur penetrsi dinolkan. Pembebanan diberikan dengan teratur, sehingga kecepatan penetrasi
mendekati kecepatan 1,27 mm/menit. Mencatat pembebanan pada penetrasi 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 ; 3,0 ; 3,5 ; 4,0 ; 5,0 ; 6,0 ; 7,0 ; 8,0 ; 9,0 ; 10,0 mm.
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Mencatat beban maksimum dan penetrasi bila pembebanan maksimum terjadi
sebelum penetrasi 2,5 mm. Mengeluarkan benda uji dari cetakan dan menentukan kadar air dari lapisan atas benda uji setebal 25,4 mm.
6.2.4
Data Pengujian
Elapsed Time (minute) 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 6 7 9 10
Vertikal Dial (mm) 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 5.0 6.0 7.0 9.0 10.0
VDR
LDR
0 50 10 150 20 250 300 350 400 450 500 600 700 900 1000
0 3,5 6,2 9,1 10,5 13 14 15 16 17 17,5 18,5 19,5 21 22
Data percobaan dapat dilihat pada tabel 7.4 Tabel 6.4 Data pengujian CBR
6.2.5
Perhitungan
Berikut ini perhitungannya
contoh
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
Waktu
= 0,5 menit
Vertikal dial
= 0,5 mm
VDR
= 50
LDR
= 3,5
LRC
= 32,9029 pounds/div
Force
= LDR LRC 0,00445 = 3,5 32,9029 0,00445 = 0,512 KN = 0,512 KPa
Untuk perhitungan selanjutnya disajikan dalam tabel 6.5 Tabel 6.5 Perhitungan load Elapse Time ( Minute ) 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 6 7 9 10
Vertikal Displacement ( mm ) 0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 6,0 7,0 9,0 10,0
Perhitungan CBR0,1 dan CBR0,2
CBR0,1 =
X1 100% 13,34 0,9
= 13,34 x100% = 6,75 %
VDR
LDR
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450 500 600 700 900 1000
0 3,5 6,2 9,1 10,5 13 14 15 16 17 17,5 18,5 19,5 21 22
Force (Kpa) 0 0,512 0,908 1,332 1,537 1,903 2,050 2,196 2,343 2,489 2,562 2,709 2,855 3,075 3,221
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
CBR0,2 =
X2 100% 20,02 1,35
= 20,02 x100% = 6,74 %
2.5
5.0
Grafik 6.7 Hubungan vertical displacement dengan load Tabel 6.6 Perhitungan kadar air No. Percobaan Berat cawan kosong (a)
6 5,3
XII 5,4
XIV 4,8
Berat cawan + tanah basah (b)
40
40
40
30,9 35,55
30,3 38,95 37,15
30,5 36,96
Berat cawan + tanah kering (c) Kadar air (w) = ((b-c)/(c-a)) x100% Kadar air rata-rata ( % ) 6.2.6
Kesimpulan
Dari hasil pengujian diperoleh : a. CBR0.1
= 6,75 %
b. CBR0.2
= 6,74 %
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
c. Kadar air untuk sampel tanah (w)
= 37,15 %
d. Force maksimum (VDR 5mm )yang terjadi sebesar = 2,562 kPa Load (gaya) maksimum yang terjadi sebesar = 3,221 kN = 3221 x 105 Pa , saat VDR = 10 mm
6.3Pengujian Kepadatan Lapangan ( Sandcone Test ) 6.3.1 Maksud dan Tujuan Untuk mengetahui kepadatan di lapangan dari lapisan tanah atau perkerasan yang telah dipadatkan. Dalam pengujian ini digunakan standar ASTM D – 1556 – 90 6.3.2 Alat-alat Yang Digunakan a. Corong kalibrasi pasir diameter 16,51 cm. b. Pelat untuk corong ukuran 30,48 x 38,48 cm, diameter 16,51 cm. c. Peralatan kecil seperti : palu, sendok, kuas, pahat dan peralatan untuk mencari kadar air. d. Timbangan kapasitas 10 kg dengan ketelitian 1,0 gr. e. Tempat tanah atau sebuah kaleng. Benda uji : Pada pemeriksaan ini bahan yang digunakan adalah pasir berih, keras, kering, bisa mengalir bebas, bisa mengandung bahan pengikat dan bergradasi lewat saringan no. 10 (2 mm) dan tertahan pada saringan no. 200 ( 0,074 mm ).
Gambar 6.4. Alat Uji Sandcone
6.3.3 Cara Kerja a. Menentukan berat pasir dalam corong. 1. Botol diisi plan-pelan dengan pasir sampai secukupnya dan ditimbang beratnya.
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
2. Meletakkan alat dengan corong di bawah pada pelat corong pada dasar yang rata dan bersih. 3. Keran dibuka pelan-pelan sampai pasir berhenti mengalir. 4. Keran ditutup dan alat berisi sisa pasir ditimbang. b. Menentukan berat isi tanah. 1. Mengisi botol dengan air secukupnya. 2. Meratakan permukaan tanah yang akan diperiksa dan meletakkan pelat corong pada permukaan yang telah rata tersebut dan dikokohkan agar tidak goyah atau tergeser. 3. Menggali tanah yang terletak dalam lubang dalam pelat minimal 10 cm dan tidak melampaui tebal hamparan padat. 4. Seluruh tanah hasil galian dimasukkan ke dalam kaleng yang tertutup yang telah diketahui beratnya. 5. Menimbang kaleng + tanah hasil galian. 6. Menimbang alat corong + pasir didalamnya. 7. Meletakkan alat dengan corong ke bawah diatas pelat corong dan keran dibuka pelan-pelan sehingga pasir masuk ke dalam lubang. Setelah pasir berhenti mengalir keran ditutup kembali dan alat dengan sisa pasir ditimbang. 8. Mengambil sedikit tanah dari kaleng untuk menentukan kadar air. 6.3.4 Cara Perhitungan a. Menghitung kadar air Rumus yang digunakan : w
b-c x 100 % c-a
dengan : a = berat cawan kosong b = berat cawan + tanah asli ( basah ) c = berat cawan + tanah kering b. Menghitung kepadatan tanah di lapangan dengan Sandcone 1. Berat pasir dalam corong + lubang = W6-W7 2. Berat pasir dalam corong = W4-W5 3. Berat pasir dalam lubang = W10 = (W6-W7)-(W4-W5) 4. Berat volume pasir = γp = (W3-W1) / v1 5. Volume tanah (pasir dalam lubang) = w10 / γp 6. Berat tanah basah = w8-w9 7. Berat volume tanah basah = γb = (W8-W9) / V 8. Berat volume tanah kering = γd = γb / (100+w) 9. Derajat kepadatan lapangan = D = ((γd lap) / (γd lab)) x 100 6.3.5 Data Dan Contoh Perhitungan Tabel 6.7. Data Hasil Percobaan
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
No Cawan
Berat cawan kosong (gram)
91
4,29
17 10
Berat cawan + tanah
Berat cawan
basah (gram)
Kadar air
+ tanah
(w) (%)
40
kering (gram) 36,1
12,26 %
4,80
40
35,8
13,55%
4,30
40
35,4
14,79%
Kadar air rata-rata Perhitungan Kepadatan Sampel Berat gelas kalibrasi (W1) Volume air penuh pada gelas kalibrasi (V1) Berat pasir + gelas kalibrasi (W3) Berat pasir + tabung sebelum kran dibuka (W4) Berat pasir + tabung setelah kran dibuka (W5) Berat pasir dalam corong (W4 - W5) Berat tabung + pasir sebelum kran dibuka (w6) Berat tabung + pasir setelah kran dibuka (W7) Berat pasir dalam corong dan dalam lubang (W6-W7) Berat tanah + mangkuk (W8) Berat mangkuk (W9) Berat pasir dalam lubang (W10) W10 = (W6-W7) – (W4-W5) Berat isi pasir (γ pasir) = (W3-W1)/V1 Volume pasir dalam lubang (V) = W10/γp Kadar Air (w) Berat isi tanah basah di lapangan (γb) b = (W8 - W9) / V Berat isi tanah kering di lapangan d lap = b/(1+w) Berat tanah isi kering di laboraturium (d lab) Derajat kepadatan di lapangan R c = (d lap/d lab ) x 100 % 6.3.6
13,53%
= = = = = = = = = = =
2002 981,75 3404 4630 4204 426 6546 4989 1557 1325 158,9
gram cm³ gram gram gram gram gram gram gram gram gram
= = = =
1131 gram 1,43 gr/cm3 790,9091 cm3 13,53 %
= 1,474
gr/cm3
= 1,673 = 1,293
gr/cm3 gr/cm3
= 129,39 %
Hasil Perhitungan
Dari hasil pengujian pemadatan standar ( Standart Proctor Test ) dan pengujian kepadatan lapangan (Sandcone Test) didapat : Derajat kepadatan lapangan : R c = (d lap/d lab) x 100 % = 129,39 %
Laporan Praktikum Lab Uji Tanah 2013 BAB 6 PENGUJIAN PEMADATAN TANAH Kelompok 4 D3 Teknik Sipil Transportasi 2011
6.3.7
Kesimpulan
Dari hasil pengujian kepadatan lapangan diperoleh derajat kepadatan lapangan sebesar 129,39 %. Berdasarkan data tersebut hasil pengujian > 95% maka dapat disimpulkan bahwa proses pemadatan optimal.