10 0 160 KB
TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II yang diampu oleh : Dr. Debbie Christine, S.E., M.Si., Ak., C.A.
Disusun Oleh: KELOMPOK 6 Diaz Hedna Novian
(0117101130)
Muhammad Rafli Dwisatria
(0117101310)
Renatha Srimorinto
(0118101068)
Ajeng Salsabila Ghaniyya
(0118101103)
Sondang Kristina. P.
(0118101159)
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIDYATAMA 2021
ISI MAKALAH Transaksi perusahaan adalah bentuk pertukaran antar perusahaan yang paling sering terjadi secara konseptual,eliminasi transfer persediaan antar perusahaan yang berelasi tidak berbeda dengan eliminasi jenis trsansaksi antar perusahaan yang lain. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk transfer yang lain. Sering terdapat berbagai jenis persediaan dan beberapa persediaan dapat ditransfer dari satu perusahaan afiliasi ke perusahaan afiliasi lain. Ayat jurnal eliminasi kertas kerja yang digunakan dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi harus mengeliminasi seluruh pengaruh transaksi antar perusahaan ang berelasi. Apabila transaksi tersebut merupakan transaksi persediaan antar perusahaan, diperlukan ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dan beban yang terkait dengan transfer antar perusahaan yang dicatat oleh masing-masing perusahaan. Transfer Pada Biaya Perolehan Barang persediaan dijual keperusahaan yang berelasi sebesar biaya perolehan atau biaya tercatat perusahaan penjual. Pada saat penjualan antarperusahaan tidak menghasilakan keuntungan atau kerugian, tidak diperlukan penyesuaian atas jumlah persediaan dalam laporan posisi keuangan pada akhir periode untuk tujuan konsolidasi karena nilai tercatat persediaan dalam pembukuan afiliasi pembeli saham dengan biaya perolehan afiliasi yang mentransfer dan entitas konsolidasi. Pada penjualan persediaan menghasilkan keuntungan atau kerugian diperlukan satu ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dari penjualan antar perusahaan dan beban pokok penjualan terkait yang dicatat oleh penjual. Laba bersih konsolidasi tidak terpengaruh oleh ayat jurnal eliminasi tersebut jika transfer dilakukan pada biaya perolean karena, baik pendapatan maupun beban pokok penjualan dikurangi oleh jumlah yang sama. Transparan dengan Keuntungan atau Kerugian Perusahaan menggunakan berbagai macam pendekatan berbeda dalam menetapkan harga transfer internal perusahaan. Pada perusahaan tertentu, harga jual kepada afiliasi harganya sama dengan pelanggan lainnya. beberapa perusahaan secara rutin menaikkan harga persediaan yang ditransfer pada afiliasi sebesar presentase biaya tertentu. Perusahaan lain telah menguraikan kebijakan penentuan harga transfer yang dirancang untuk mendorong adanya penjualan internal. Pada penjualan antarperusahaan termasuk keuntungan atau kerugian, ayat jurnal eliminasi konsolidasi dalam periode transfer harus disesuaikan dengan akun laporan laba rugi konsolidasian dan laporan keuangan adalah laporan Laba rugi : Penjualan dan beban pokok penjualan, Laporan posisi Keuangan : Persediaan. Pengaruh Jenis Sistem Persediaan Sebagian besar perusahaan menggunakan system pengendalian persediaan perpetual atau periodik untuk mencatat persediaan dan beban pokok penjualan. Dalam system persediaan perpetual pembelian barang dagang didebit langsung ke akun persediaan, penjualan memerlukan debit ke beban pokok penjualan dan kredit ke persediaan sebesar biaya perolehan barang dagangan yang dijual. Plihan antara system persediaan periodic dan perpetual menghasilkan ayat jurnal yang berbeda dalam pembukuan masing-masing perusahaan dan karena itu memerlukan
ayat jurnal eliminasi kertas kerja yang sedikit berbeda dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Karena sebagian besar perusahaan menggunakan system persediaan perpetual. PENJUALAN DOWNSTREAM ATAS PERSEDIAAN Untuk tujuan konsolidasi, keuntungan tercatat atas penjualan prsediaan antarperusahaan diakui pada periode persediaan tersebut dijual kepada pihak yang tidak berelasi. Sampai terjadinya penjualan kepada pihak luar tersebut, semua keuntungan penjualan antarperusahaan harus ditangguhkan. Laba bersih konsolidasi harus berdasarkan laba direalisasi dari afiliasi yang melakukan transfer. Karena keuntungan dari penjualan antarperusahaan tercatat dalam pembuuan induk perusahaan, laba bersih konsolidasi dan keseluruhan klaim pemegang saham induk perusahaan harus dikurangi sebesar nilai penuh keuntungan belum direalisasi Pada saat perusahaan menjual persediaan barang dagangan ke afiliasi, terjadi satu dari tiga situasi berikut: 1.
Persediaan tersebu dijual ke non-afiliasi pda periode yang sama
2.
Persediaan tersebut dijual ke non-afiliasi pada periode berikutnya
3.
Persediaan tersebut dimiliki selama dua periode atau lebih oleh afiliasi pembeli.
Contoh berikut adalah PT induk dan PT anak, digunakan untuk mengilustrasikan proses konsolidasi untuk masingmasing alternative situasi. Asumsikan bahw PT induk membeli 80% saham biasa PT anak pada tanggal 31 Desember 20X0 sebesar nilai bukunya, yaitu Rp. 240.000.000, dan pada nilai wajar kepentingan nonpengendalian PT anak pada tanggal yang sama dengan nilai wajarnya Rp. 60.000.000. Untuk ilustrasi pengaruh penjualan downstream, asumsikan pada tanggal 1 Maret 20X1, PT Induk membeli persediaan seharga Rp. 7.000.000 dan menjualnya ke PT anak seharga Rp.10.000.000 pada tanggal 1 april 20X1. PT induk mencatat ayat jurnal berikut pada pembukaannya 1 Maret 20X1 1.
(dr). Persediaan
7.000.000
(cr). Kas
7.000.000
Pembelian Persediaan 1 April 20X1 2.
(dr). Kas
10.000.000 (cr). Penjualan
10.000.000
Penjualan persediaan ke PT Anak 3.
(dr). Beban Pokok Penjualan
7.000.000
(cr). Penjualan
7.000.000
Beban pokok penjualan yang dijual ke PT Anak PT Anak mencatat pembelian persediaan dari PT induk dengan ayat jurnal berikut 1 April 20XI 4.
(dr). Persediaan (cr). Kas
10.000.000 10.000.000
Pembelian Persediaan dari PT Induk Penjualan Kembali Pada Periode Transfer Antarperusahaan Untuk mengilustrasikan konsolidasi pada ssat persediaan dijual ke afiliasi dan dijual kembali ke non-afiliasi pada periode yang sama, asumsikan pada tanggal 5 November 20X1, PT anak menjadi persediaan yang dibeli dari PT Induk ke PT Nonafiliasi seharga Rp. 15.000.000. PT. Anak menjual persediaan ke PT Nonaffiliasi dengan ayat jurnal berikut. 5 November 20X1 5.
(dr). Kas
15.000.000 (cr). Penjualan
15.000.000
Penjualan Persediaan ke PT Nonafiliasi 6.
(dr). Beban Pokok Penjualan
10.000.000
(cr). Penjualan POS
PT INDUK
10.000.000 PT ANAK
TOTAL BELUM
TOTAL
Penjualan
Rp. 10.000.000
RP. 15.000.000
DISESUAIKAN Rp. 25.000.000
KONSOLIDASI Rp. 15.000.000
Beban Pokok
(7.000.000)
(10.000.000)
(17.000.000)
(7.000.000)
Penjualan Laba Kotor Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000 atas semua ayat jurnal yang dicatat oleh masing-masing perusahaan mengindikasikan saldo yang tidak tepat akan dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian jika pengaruh dari penjualan antarperusahaan tidak dihilangkan.
7.
(dr). Penjualan
10.000.000
(cr). Beban Pokok Penjualan
10.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antarperusahaan. Penjualan Kembali Pada Periode Setelah Transfer Antarperusahaan Pada saat persediaan dijual ke afiliasi dengan keuntungan, tetapi tidak dijual dalam periode yang sama, diperlukan penyusaian untuk penyusunan laporan keuaangan konsolidasian pada periode terjadinya penjualan antarperusahaan dan pada setiap periode berikutnya sampai persediaan tersebut dijual ke nonafiliasi. asumsikan bahwa PT Induk membeli persediaan pada tahun 20X1 seharga Rp. 7.000.000 dan menjual persediaan tersebut kepada PT. Anak selama tahun berjalan seharga Rp. Anak menjual persediaan tersebut ke PT Nonafiliasi seharga Rp. 15.000.000 pada tanggal 2 januari 20X2. Tahun 20X1, PT Induk mencatat pembelian persediaan dan penjualan ke PT Anak dengan ayat jurnal (1) sampai (3), yang telah dijelaskan sebelumnya, PT Anak mencatat pembelian persediaan dari PT Induk denggan ayat jurnal (4). Pada tahun 20X2, PT Anak mencatat penjualan persediaan ke PT Nonafiliasi dengan ayat jurnal (5) dan (6), yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar-20X1 8.
(dr). Kas
24.000.000 (cr). Investasi pada saham PT Anak
24.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak Rp.30.000.000 x 0,80 9.
(dr). Investasi pada Saham PT Anak
40.000.000
(cr). Pendapatan dari Anak Perusahaan
40.000.000
Kertas Kerja Konsolidasi – 20X1 Empat ayat jurnal eliminasi terdapat dalam kertas kerja berikut. E(10)
E(11)
(dr). Pendapatan dari Anak Perusahaan
40.000.000
(cr). Dividen Diumumkan
24.000.000
(cr). Investasi pada Saham PT Anak
16.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan. (dr). Pendapatan untuk kepentingan Nonpengendali
10.000.000
(cr). Dividen Diumumkan
6.000.000
(cr). Kepentingan Nonpengendalian
4.000.000
Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendalian : E(12)
Rp. 10.000.000 = Rp. 50.000.000 x 0,20 (dr). Saham Biasa-PT Anak
200.000.000
(dr). Saldo Laba, 1 januari
100.000.000
(cr).Investasi
pada
Saham
PT
Anak
(cr). Kepentingan Nonpengendali E(13)
240.000.000
Mengeliminasi saldo Investasi awal (dr). Penjualan
60.000.000 100.000.000
(cr). Baban Pokok Penjualan
7.000.000
(cr). Persediaan
3.000.000
Mengeliminasi penjualan downstream persediaan antarperusahaan
FIGUR 7-1 31 Desember 20X1, Kertas Kerja Konsolidasi, Periode Penjualan Antarperusahaan; Penjualan Persediaan Downstream Pos Penjualan Pendapatan
PT Induk dari
Anak Perusahaan
400.000.000 40.000.000
PT Anak 200.000.000
Eliminasi Debit 10.000.000 40.000.000
Kredit
Konsolidasi 590.000.000
Kredit Beban
Pokok
Penjualan Penyusunan
440.000.000 170.000.00
200.000.000 115.000.000
50.000.00
20.000.000
40.000.000 (260.000.000)
15.000.000 (150.000.000)
7.000.00
0 dan
Amortisasi Beban Lain Debit
0
00 70.000.0
0
00
Pendapatan untuk
55.000.000 (403.000.000) 187.000.000 10.000.0
10.000.00
Kepentingan
0
Nonpengendali Laba Bersih,
590.000.000 278.000.0
00
180.000.000
50.000.000
60.000.000
7.000.000
177.000.000
1
300.000.000
100.000.000
100.000.000
300.000.000
Januari Laba Bersih, dari
180.000.000
50.000.000
100.000.000
177.000.000
dicatat ke depan (carry forward) Saldo Laba,
atas (60.000.000 )
(30.000.000)
Dividen Diumumkan Saldo Laba,
31
Desember, dicatat
420.000.00 0
24.000.000 6.000.000
60.000.000
37.000.00
417.000.0
160.000.00 120.000.000
0
0
00
ke depan (carry forward) Kas Piutan Usaha Persediaan Tanah Bangunan dan Peralatan Investasi
264.000.000 75.000.000 100.000.000 175.000.000 800.000.00 0
pada
Saham PT Anak
75.000.000 50.000.000 75.000.000 40.000.000
3.000.000
00
600.000.000 256.000.00
16.000.00
0
Debit Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Utang Obligasi Saham Biasa Saldo Laba, dari
0
atas
0
339.000.000 125.000.000 172.000.000 215.000.000 1.400.000.0
0 240.000.000 1.670.000.000 250.000.00
840.000.000 220.000.000
100.000.000 400.000.000 500.000.000 420.000.00
100.000.000 200.000.000 200.000.000 120.000.000
2.251.000.000 470.000.0 00
200.000.000 160.000.00 0
200.000.000 600.000.000 500.000.000 417.000.0
37.000.00 0
00
Kepentingan
4.000.00
Nonpengendali
0
Kredit
60.000.000 360.000.000
1.670.000.000
840.000.000
360.000.000
64.000.000 2.251.000.000
Laba Bersih Konsolidasi – 20X1 laba operasi terpisah PT Induk dikurang: laba antarperusahaan belum direalisasi dari penjualan persediaan downstream laba direalisasi terpisah PT Induk laba bersih PT Anak laba bersih konsolidasi laba kepentingan non pengendali (Rp50.000.000 x 0,20) laba kepentingan pengendali tahun 20X1
Rp 140.000.000 (3.000.000) Rp 137.000.000 Rp 50.000.000 187.000.000 10.000.000 Rp 177.000.000
Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar-2OX2 (14)
Kas Investasi pada Saham PT Anak
32.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak:
32.000.000
Rp40.000.000 x 0,80 (15)
Investasi pada Saham PT Anak
60.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan
60.000.000
Mencatat pendapatan metode ekuitas: Rp75.000.000 x 0,80 Saldo Akun Investasi Investasi pada Saham PT Anak (9) Biaya perolehan Akrual ekuitas tahun 20X1 (Rp50.000.000 x 0,80) Saldo, 31/12/X1 (15)
Akrual ekuitas tahun 20X2 (Rp75.000.000 x 0,80) Saldo, 31/12/X2
240.000.000 (8) 40.000.000 256.000.000
60.000.000 284.000.000
(14)
Dividen tahun 20X1 (RP30.000.000 x 0,80)
24.000.000
Dividen tahun 20X2 (Rp40.000.000 x 0,80)
32.000.000
Kertas Kerja Konsolidasi – 20X2 E(16)
Pendapatan dari Anak Perusahaan
60.000.000
Dviden Diumumkan
32.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
28.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(17)
Pendapatan untuk Kepentingan Nonpengendali
15.000.000
Dividen Diumumkan
8.000.000
Kepentingan Nonpengendali
7.000.000
Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali: RP15.000.000 = Rp75.000.000 x 0,20 E(18)
Saham Biasa – PT Anak
200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari
120.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
256.000.000
Kepentingan Nonpengendali
64.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal E(19)
Saldo Laba, 1 Januari
3.000.000
Beban Pokok Penjualan
3.000.000
Mengeliminasi keuntungan persediaan awal Laba Bersih Konsolidasi – 20X2 laba operasi terpisah dikurang: laba antarperusahaan belum direalisasi dari penjualan persediaan downstream laba direalisasi terpisah PT Induk laba bersih PT Anak laba bersih konsolidasi laba kepentingan non pengendali (Rp50.000.000 x 0,20) laba kepentingan pengendali tahun 20X1
Rp 160.000.000 (3.000.000) Rp 163.000.000 Rp 75.000.000 Rp 238.000.000 (15.000.000) Rp 223.000.000
FIGUR 7-2 31 Desember 20X2, Kertas Kerja Konsolidasi, Periode Penjualan Antarperusahaan; Penjualan Persediaan Downstream Pos
PT Induk
PT Anak
Penjualan Pendapatan dari anak
450.000.000 60.000
perusahaan Kredit Beban pokok penjualan Penyusunan dan
.000 510.000.000 180.000.000 50.0
300.000.000 160.000.000 20.000.000
amortisasi Beban lain
00.000 60.000.000
45.000.000
Eliminasi Debit
Kredit
Konsolidasi
300.000.000
750.000.000 60.000.00 0 750.000.000 337.000.000 70.000.0
3.000.000 00
105.000.000
Debit
(290.000.000)
Pendapatan
(225.000.000)
untuk
(512.000.000) 238.000.000 15.000.000
15.000.000
kepentingan nonpengendali Laba bersih, dicatat ke
220.0
75.000.00
depan (carry forward) Saldo laba, 1 Januari
00.000 420.000.000
75.000.000 120.000.000
Laba bersih, dari atas
220.000.000 640.000.000 60.000.000
75.000.000 195.000.000 40.000.000
Dividen diumumkan Saldo
laba,
31
Desember, dicatat ke
0 120.000.000 3.000.000 75.000.000
580.0 00.000 291.000.000 150.000.000 180.000.000 175.000.000 800.000.000
peralatan Investasi pada saham
284.0
0
0
233.000.0 00 417.000.000
3.000.000
233.000.000 640.000.000
32.000.000 8.000.000 43.000.00
198.000.00 155.000.000
depan (carry forward) Kas Piutan usaha Persediaan Tanah Bangunan dan
3.000.00
0
60.000.000 580.000.0 00
85.000.000 80.000.000 90.000.000 40.000.000 600.000.000
376.000.000 230.000.000 270.000.000 215.000.000 1.400.000.000 28.000.00
PT Anak
00.000
0 256.000.000
Debit Akumulasi penyusutan Utang usaha Utang obligasi Saham biasa Saldo laba, dari atas Kepentingan
1.880.000.000 300.000.000 100.000.000 400.000.000 500.000.000 580.000.000
895.000.000 240.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 155.000.000
200.000.000 198.000.000
1.880.000.000
895.000.000
398.000.000
43.000.000 7.000.000
2.491.000.000 540.000.000 200.000.000 600.000.000 500.000.000 580.000.000
nonpengendali Kredit
E(20)
Saldo Laba, 1 Januari Persediaan Mengeliminasi keuntungan persediaan awal
PENJUALAN UPSTREAM ATAS PERSEDIAAN
64.000.000 398.000.000
71.000.000 2.491.000.000
3.000.000 3.000.000
Penjualan upstream dapat diilustrasikan menggunakan contoh yang sama dengan kasus penjualan downstream. Asumsikan penjualan persediaan dari PT Anak kepada PT Induk sebagai berikut: PT Anak membeli persediaan pada tanggal 1 Maret 20X1 senilai Rp7.000.000 dan menjualnya ke PT Induk senilai Rp10.000.000 pada tahun yang sama. PT Induk memegang persediaan tersebut sampai tanggal 2 Januari tahun berikutnya, di mana pada saat itu PT Induk menjualnya ke PT Nonaflliasi senilai Rp15.000.000. Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar-20X1 PT Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas dasar berikut di tahun 20X1. (21)
Kas
24.000.000 Investasi pada Saham PT Anak
24.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak : Rp30.000.000 x 0,80 (22)
Investasi pada Saham PT Anak
40.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan
40.000.000
Mencatat dividen dari PT Anak: RP50.000.000 x 0,80
Kertas Kerja Konsolidasi –20X1 E(23)
Pendapatan dari Anak Perusahaan
40.000.000
Dividen Diumumkan
24.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
18.000.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(24)
Pendapatan untuk Kepentingan Nonpengendali
9.400.000
Dividen Diumumkan
6.000.000
Kepentingan Nonpengendali
3.400.000
Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali Rp.9.400.000 = (Rp.50.000.000-Rp.3.000.000) x 0,20 E(25)
Saham biasa—PT Anak
200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari
100.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
240.000.000
Kepentingan Nonpengendali
60.000.000
Mengeliminasi Saldo Investasi awal E(26)
Penjualan
10.000.000
Beban Pokok Penjualan
7.000.000
Persediaan
3.000.000
Mengeliminasi keuntungan penjualan upstream atas
Persediaan antarperusahaan. Post Penjualan Pendapatan dari Anak perusahaan Kredit Beban pokok Penjualan Penyusutan dan Amortisasi Beban Lain Debit pendapatan untuk kepentingan non pengendali Laba Bersih dicatat ke depan (carry Forward) Saldo Laba,1 Januari Laba Bersih dari atas Dividen Diumumkan Saldo Laba ,31 Desember, dicatat ke depan (Carry forward) Kas Piutang Usaha Persediaan Tanah Bangunan dan Peralatan Inventasi pada Saham PT Anak Debit Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Utang Obligasi Saham Biasa Saldo Laba, dari atas Kepentingan Nonpengendali Kredit
PT Induk 400.000.000 40.000.000 440.000.000 170.000.000 50.000.000 40.000.000 (260.000.000)
PT Anak 200.000.000
Eliminasi Debit (26) 10.000.000 (23) 40.000.000
200.000.000 115.000.000 20.000.000 15.000.000 (150.000.000)
Kredit
(25) 7.000.000
(24) 9.400.000 59.400.000 (25)100.000.000 59.400.000
7.000.000
180.000.000 300.000.000 180.000.000 480.000.000 (60.000.000)
50.000.000 100.000.000 50.000.000 150.000.000 (30.000.000)
(23)24.000.000 (24) 6.000.000
420.000.000
120.000.000
159.400.000
37.000.000
264.000.000 75.000.000 100.000.000 175.000.000 800.000.000 256.000.000
75.000.000 50.000.000 75.000.000 40.000.000 600.000.000
1.670.000.000
840.000.000
250.000.000 100.000.000 400.000.000 500.000.000 420.000.000
220.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 120.000.000
(25)200.000.000 159.400.000
1.670.000.000
840.000.000
359.400.000
(26) 3.000.000
(23)16.000.000 (25)240.000.000
(24)37.000.000 (25) 3.400.000 60.000.000 359.400.000
FIGUR 7-3 31 Desember 20X1, Kertas kerja konsolidasi, Periode Penjualan Antarperusahaan; Penjualan Persediaan Upstream
Konsolidasi 590.000.000 590.000.000 278.000.000 70.000.000 55.000.000 (400.000.000) 187.000.000 (9.400.000) 177.600.000 300.000.000 177.600.000 477.600.000 (60.000.000) 417.600.000 339.000.000 125.000.000 172.000.000 215.000.000 1.400.000.000 2.251.000.000 470.000.000 200.000.000 600.000.000 500.000.000 417.000.000 63.400.000 2.251.000.000
Ayat jurnal eliminasi : (23) Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan (24) Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali (25) Mengeliminasi saldo investasi awal (26) Mengeliminasi penjualan upstream antarperusahaan atas persediaan Laba Bersih Konsolidasi-20X1 Laba bersih konsolidasi untuk tahun 20X1 yang disajikan di Figur 7-3 sebesar
Rp177.600.000 setelah mengurangi
bagian laba pemegang saham nonpengendali. Angka ini dapat diverifikasi sebagai berikut.
XLaba operasi berpisah PT Induk
Rp.140.000.000 Rp.47.000.000 187.000.000 (Rp9.400.000) Rp177.600.000
Bagian PT Induk atas laba Pt Anak Laba bersih PT Anak Rp.50.000.000 Dikurangi. Laba antarperushaan blum direalisasi dari penjualan upstream atas persediaan (3.000.000) Laba direalisasi PT Anak Laba bersih konsolidasi 20X1 Laba kepentingan nonpengendali (Rp47.000.000 x 0,20) Laba kepentingan pengendali
Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar---20X2 PT Induk mengakui bagiannya atas laba dan dividen PT Anak untuk tahun 20X2 dengan ayat jurnal metode ekuitas dasar sebagai berikut Kas
32.000.000 Investasi pada saham PT
32.000.0000
Mencatat dividen dari PT Anak:
Rp40.000.000 x 0.80
Investasi pada Saham PT Anak
60.000.000
Pendapatan dari Anak Perusahaan Mencatat dividen dari PT Anak: Rp75.000.000 x 0,80
60.000.000
TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTARPERUSAHAAN-METODE EKUITAS DISESUAIKAN PENUH DAN METODE BIAYA.
Asumsikan bahwa PT. Anak membeli persediaan senilai Rp7.000.000 pada tahun 20X1, menjual persediaan tersebut ke PT. Induk seharga Rp10.000.000. PT. Induk menjual persediaan tersebut ke pihak eksternal pada tahun 20X2. Kedua perusahaan menggunakan persediaan perpetual. Metode Ekuitas Disesuaikan Penuh. Ketika menggunakan metode ekuitas disesuaikan penuh, induk perusahaan mengurangi pendapatandan saldo akun investasinya sebesar bagiannya atas keuntungan antarperusahaan belum direalisasi yang timbul selama tahun berjalan. Ditahun berikutnya, induk perusahaan meningkatkan pendapatan dan nilai tercatat akun investasi ketika keuntungan antarperusahaan direalisasi melalui transaksi dengan pihak eksternal. Ayat Jurnal Metode Ekuitas Disesuaikan Penuh-20X1 Pada tahun 20X1, PT. Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas untuk mencerminkan bagiannya atas laba dan dividen PT. Anak, dan ayat jurnal tambahan untuk mengurangi pendapatan dan akun investasi sebesar bagian induk perusahaan atas keuntungan antarperusahaan belum direalisasi selama periode berjalan. (36)
Kas
24.000.000 Investasi pada saham PT. Anak
24.000.000
(Mencatat dividen dari PT. Anak Rp30.000.000 x 0,80) (37)
Investasi pada saham PT. Anak
40.000.000
Pendapatan dari anak perusahaan
40.000.000
(Mencatat pendapatan metode ekuitas Rp50.000.000 x 0,80) (38)
Pendapatan dari anak perusahaan
2.400.000
Investasi pada saham PT. Anak
2.400.000
(Menghilangkan keuntungan belum direalisasi dari penjualan persediaan arus keatas Rp30.000.000 x 0,80) Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi-20X1 E(39)
Pendapatan dari Anak Perusahaan
37.600.000
Dividen Diumumkan
24.000.000
Kepemilikan Minoritas
13.600.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak Perusahaan E(40)
Pendapatan untuk kepemilikan minoritas
9.400.000
Dividen Diumumkan
6.000.000
Kepemilikan Minoritas
3.600.000
Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas: (Rp9.400.000 = Rp50.000.000-Rp30.000.000)x 0,20 E(41)
Saham Biasa—PT. Anak
200.000.000
Saldo laba, 1 Januari
100.000.000
Investasi pada saham PT. Anak
240.000.000
Kepemilikan minoritas
60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal E(42)
Penjualan
10.000.000
Harga Pokok Penjualan
7.000.000
Persediaan
3.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antarperusahaan Arus keatas. Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi—20X2 Berikut adalah ayat jurnal eliminasi kertas kerja yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20X2, E(46)
Pendapatan dari Anak Perusahaan
62.400.000
Dividen Diumumkan
32.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
30.400.000
Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(47)
Pendapatan untuk Kepemilikan Minoritas
15.600.000
Dividen Diumumkan
8.000.000
Kepemilikan Minoritas
7.600.000
Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas: Rp15.600.000 = (Rp75.000.000 + Rp3.000.000)x 0,20 E(48)
Saham Biasa—PT Anak
200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari
120.000.000
Investasi pada Saham PT Anak
256.000.000
Kepemilikan Minoritas
64.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal. E(49)
Investasi pada Saham PT Anak Kepemilikan Minoritas Harga Pokok Penjualan
2.400.000 600.000 3.000.000
Mengeliminasi keuntungan persediaan awal
Metode Biaya Jika menggunakan metode biaya, induk perusahaan mencatat dividen yang diterima dari anak perusahaan sebagai pendapatan dan tidak membuat penyesuaian atas laba anak perusahaan yang tidak didistribusikan atau keuntungan antarperusahaan yang belum direalisasi. Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi—20X1
Berikut ayat jurnal eliminasi yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi tahun 20X1, E(50)
Pendapatan DIviden
24.000.000
Dividen Diumumkan
24.000.000
Mengeliminasi pendapatan dividen dari anak Perusahaan: Rp30.000.000 x 0,20 E(51)
Pendapatan Untuk Kepemilikan Minoritas
9.400.000
Dividen Diumumkan
6.000.000
Kepemilikan Minoritas
3.400.000
Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas Rp9.400.000 = (Rp50.000.000 - Rp3.000.000) x 0,20 E(52)
Saham Biasa—PT Anak
200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari
100.000.000
Investasi pada saham PT Anak
240.000.000
Kepemilikan Minoritas
60.000.000
Mengeliminasi saldo investasi awal E(53)
Penjualan
10.000.000
Harga Pokok Penjualan
7.000.000
Persediaan
3.000.000
Mengeliminasi penjualan persediaan antarperusahaan Arus ke atas
Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi—20X2 Berikut ayat jurnal eliminasi yang diperlukan dalam kertas kerja konsolidasi yang disusun pada akhir tahun 20X2, E(54)
Pendapatan Dividen
32.000.000
Dividen Diumumkan
32.000.000
Mengeliminasi pendapatan dividen dari Anak perusahaan: Rp 40.000.000 x 0,20 E(55)
Pendapatan untuk kepemilikan minoritas
15.600.000
Dividen Diumumkan
8.000.000
Kepemilikan Minoritas
7.600.000
Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas: Rp15.600.000 = (Rp75.000.000 + Rp3.000.000) x 0,20 E(56)
Saham Biasa—PT Anak
200.000.000
Saldo Laba, 1 Januari
100.000.000
Investasi pada Saham PT Anak Kepemilikan Minoritas Mengeliminasi saldo invetasi pada tanggal akuisisi
256.000.000 64.000.000
E(57)
Saldo Laba, 1 Januari
4.000.000
Kepemilikan Minoritas
4.000.000
Mengalokasikan laba anak perusahaan tidak Didistribusikan periode sebelumnya ke Kepemilikan minoritas: Rp20.000.000 x 0,20 E(58)
Saldo Laba, 1 Januari
2.400.000
Kepemilikan Minoritas
600.000
Harga Pokok Penjualan
3.000.000
Mengeliminasi keuntungan persediaan awal PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PSAK No. 4 : Laporan konsolidasi seharusnya tidak memasukkan keuntungan atau kerugian dari transaksi antarperusahaan dalam grup. Karenanya setiap laba atau rugi antar-perusahaan didalam grup harus dieliminasi; konsep yang biasanya diterapkan untuk tujuan ini adalah laba atau rugi kotor (bruto). PSAK No. 4 : juga menekankan bahwa jumlah laba antar-perusahaan yang dieliminasi tidak dipengaruhi oleh keberadaan minoritas dan harus dieliminasi semuanya. Alasan pengeliminasian laba dan rugi antar perusahaan adalah bahwa manajemen dari perusahaan induk dapat mengendalikan semua transaksi antar-perusahaan, termasuk otorisasi dan penetapan harga, tanpa tawar menawar antar-perusahaan afiliasi.Tujuan eliminasi adalah untuk menunjukkan laba rugi dan posisi keuangan entitas yang dikonsolidasikan yang seharusnya tampak jika transaksi antar-perusahaan tidak ada.Kebanyakan transaksi antar-perusahaan yang menyangkut keuntungan dan kerugian dapat dikelompokkan ke dalam persediaan, aktiva tetap, dan obligasi. OPINI Laporan keuangan konsolidasian disusun untuk entitas yang dikonsolidasikan seolah-olah perusahaan tersebut adalah satu perusahaan. Oleh karena itu, efek dari semua transaksi antara perusahaan dalam entitas harus dihilangkan dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasi. Transaksi antarperusahaan terdapat berbagai macam misalnya dalam transaksi jual beli persediaan, obligasi, dan transaksi atas asset tetap. Transaksi persediaan barang dagang timbul karena unit pembelian lebih besar dari pada unit yang dijual. Untuk transaksi persediaan antar perusahaan,penjualan antar perusahaan dan harga pokok penjualan harus dihilangkan.
Selain itu, laba antar
perusahaan tidak dapat diakui dalam konsolidasi sampai dikonfirmasi oleh penjualan kembali untuk persediaan kepihak eksternal. Keuntungan antar perusahaan yang belum direalisasi harus dieliminasi sepenuhnya dan dialokasikan secara proporsional terhadap kelompok pemegang saham dari afiliasi penjualan. Jika persediaan yang mengandung laba antarperusahaan yang belum direalisasi dijual selama periode tersebut, maka beban pokok penjualan konsolidasi harus disesuaikan untuk mencerminkan biaya aktual kepada entitas terkonsolidasi dari persediaan yang terjual; jika persediaan masih dipegang pada akhir periode,maka harus disesuaikan dengan biaya sebenarnya ke entitas yang dikonsolidasikan Transaksi atarperusahaan induk dan anak merupakan transaksi internal perusahaan yang akan mengakibatkan saldo akun resiprokal pada buku perusahaan
inflasi. Saldo akun resiprokal antar perusahaan harus dieliminasi kerugian dan keuntungannya inflasi harus di eliminasi sampai tahap persediaan kepada pihak eksternal yang harus di konsolidasi.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Richard E.Baker, Valdean C.Lembke, Thomas E. King, advance Financial Accounting, Edisi ke 6 (2005). Diambil dari https://www.academia.edu/40599310/Pertemuan_9_Transaksi_persediaan_antarperusahaan Theodore E. Christensen, David M. Cottrell, Richard E. Baker, Kurnia Irwansyah Rais, Widhi Astono, Etty Retno Wulandari, Akuntansi Keuangan Lanjutan – Perspektif Indonesia, Edisi ke 2, Buku 1, Salemba Empat, 2015.