Bab 7 Transaksi Persediaan Antarperusahaan - AKL II - Kelas E [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTAR PERUSAHAAN MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II



Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan II yang diampu oleh : Dr. Debbie Christine, S.E., M.Si., Ak., C.A.



Disusun Oleh: KELOMPOK 6 Diaz Hedna Novian



(0117101130)



Muhammad Rafli Dwisatria



(0117101310)



Renatha Srimorinto



(0118101068)



Ajeng Salsabila Ghaniyya



(0118101103)



Sondang Kristina. P.



(0118101159)



PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WIDYATAMA 2021



ISI MAKALAH Transaksi perusahaan adalah bentuk pertukaran antar perusahaan yang paling sering terjadi secara konseptual,eliminasi transfer persediaan antar perusahaan yang berelasi tidak berbeda dengan eliminasi jenis trsansaksi antar perusahaan yang lain. Proses pencatatan untuk transfer persediaan antar perusahaan dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan pencatatan bentuk transfer yang lain. Sering terdapat berbagai jenis persediaan dan beberapa persediaan dapat ditransfer dari satu perusahaan afiliasi ke perusahaan afiliasi lain. Ayat jurnal eliminasi kertas kerja yang digunakan dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi harus mengeliminasi seluruh pengaruh transaksi antar perusahaan ang berelasi. Apabila transaksi tersebut merupakan transaksi persediaan antar perusahaan, diperlukan ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dan beban yang terkait dengan transfer antar perusahaan yang dicatat oleh masing-masing perusahaan. Transfer Pada Biaya Perolehan Barang persediaan dijual keperusahaan yang berelasi sebesar biaya perolehan atau biaya tercatat perusahaan penjual. Pada saat penjualan antarperusahaan tidak menghasilakan keuntungan atau kerugian, tidak diperlukan penyesuaian atas jumlah persediaan dalam laporan posisi keuangan pada akhir periode untuk tujuan konsolidasi karena nilai tercatat persediaan dalam pembukuan afiliasi pembeli saham dengan biaya perolehan afiliasi yang mentransfer dan entitas konsolidasi. Pada penjualan persediaan menghasilkan keuntungan atau kerugian diperlukan satu ayat jurnal eliminasi untuk menghilangkan pendapatan dari penjualan antar perusahaan dan beban pokok penjualan terkait yang dicatat oleh penjual. Laba bersih konsolidasi tidak terpengaruh oleh ayat jurnal eliminasi tersebut jika transfer dilakukan pada biaya perolean karena, baik pendapatan maupun beban pokok penjualan dikurangi oleh jumlah yang sama. Transparan dengan Keuntungan atau Kerugian Perusahaan menggunakan berbagai macam pendekatan berbeda dalam menetapkan harga transfer internal perusahaan. Pada perusahaan tertentu, harga jual kepada afiliasi harganya sama dengan pelanggan lainnya. beberapa perusahaan secara rutin menaikkan harga persediaan yang ditransfer pada afiliasi sebesar presentase biaya tertentu. Perusahaan lain telah menguraikan kebijakan penentuan harga transfer yang dirancang untuk mendorong adanya penjualan internal. Pada penjualan antarperusahaan termasuk keuntungan atau kerugian, ayat jurnal eliminasi konsolidasi dalam periode transfer harus disesuaikan dengan akun laporan laba rugi konsolidasian dan laporan keuangan adalah laporan Laba rugi : Penjualan dan beban pokok penjualan, Laporan posisi Keuangan : Persediaan. Pengaruh Jenis Sistem Persediaan Sebagian besar perusahaan menggunakan system pengendalian persediaan perpetual atau periodik untuk mencatat persediaan dan beban pokok penjualan. Dalam system persediaan perpetual pembelian barang dagang didebit langsung ke akun persediaan, penjualan memerlukan debit ke beban pokok penjualan dan kredit ke persediaan sebesar biaya perolehan barang dagangan yang dijual. Plihan antara system persediaan periodic dan perpetual menghasilkan ayat jurnal yang berbeda dalam pembukuan masing-masing perusahaan dan karena itu memerlukan



ayat jurnal eliminasi kertas kerja yang sedikit berbeda dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian. Karena sebagian besar perusahaan menggunakan system persediaan perpetual. PENJUALAN DOWNSTREAM ATAS PERSEDIAAN Untuk tujuan konsolidasi, keuntungan tercatat atas penjualan prsediaan antarperusahaan diakui pada periode persediaan tersebut dijual kepada pihak yang tidak berelasi. Sampai terjadinya penjualan kepada pihak luar tersebut, semua keuntungan penjualan antarperusahaan harus ditangguhkan. Laba bersih konsolidasi harus berdasarkan laba direalisasi dari afiliasi yang melakukan transfer. Karena keuntungan dari penjualan antarperusahaan tercatat dalam pembuuan induk perusahaan, laba bersih konsolidasi dan keseluruhan klaim pemegang saham induk perusahaan harus dikurangi sebesar nilai penuh keuntungan belum direalisasi Pada saat perusahaan menjual persediaan barang dagangan ke afiliasi, terjadi satu dari tiga situasi berikut: 1.



Persediaan tersebu dijual ke non-afiliasi pda periode yang sama



2.



Persediaan tersebut dijual ke non-afiliasi pada periode berikutnya



3.



Persediaan tersebut dimiliki selama dua periode atau lebih oleh afiliasi pembeli.



Contoh berikut adalah PT induk dan PT anak, digunakan untuk mengilustrasikan proses konsolidasi untuk masingmasing alternative situasi. Asumsikan bahw PT induk membeli 80% saham biasa PT anak pada tanggal 31 Desember 20X0 sebesar nilai bukunya, yaitu Rp. 240.000.000, dan pada nilai wajar kepentingan nonpengendalian PT anak pada tanggal yang sama dengan nilai wajarnya Rp. 60.000.000. Untuk ilustrasi pengaruh penjualan downstream, asumsikan pada tanggal 1 Maret 20X1, PT Induk membeli persediaan seharga Rp. 7.000.000 dan menjualnya ke PT anak seharga Rp.10.000.000 pada tanggal 1 april 20X1. PT induk mencatat ayat jurnal berikut pada pembukaannya 1 Maret 20X1 1.



(dr). Persediaan



7.000.000



(cr). Kas



7.000.000



Pembelian Persediaan 1 April 20X1 2.



(dr). Kas



10.000.000 (cr). Penjualan



10.000.000



Penjualan persediaan ke PT Anak 3.



(dr). Beban Pokok Penjualan



7.000.000



(cr). Penjualan



7.000.000



Beban pokok penjualan yang dijual ke PT Anak PT Anak mencatat pembelian persediaan dari PT induk dengan ayat jurnal berikut 1 April 20XI 4.



(dr). Persediaan (cr). Kas



10.000.000 10.000.000



Pembelian Persediaan dari PT Induk Penjualan Kembali Pada Periode Transfer Antarperusahaan Untuk mengilustrasikan konsolidasi pada ssat persediaan dijual ke afiliasi dan dijual kembali ke non-afiliasi pada periode yang sama, asumsikan pada tanggal 5 November 20X1, PT anak menjadi persediaan yang dibeli dari PT Induk ke PT Nonafiliasi seharga Rp. 15.000.000. PT. Anak menjual persediaan ke PT Nonaffiliasi dengan ayat jurnal berikut. 5 November 20X1 5.



(dr). Kas



15.000.000 (cr). Penjualan



15.000.000



Penjualan Persediaan ke PT Nonafiliasi 6.



(dr). Beban Pokok Penjualan



10.000.000



(cr). Penjualan POS



PT INDUK



10.000.000 PT ANAK



TOTAL BELUM



TOTAL



Penjualan



Rp. 10.000.000



RP. 15.000.000



DISESUAIKAN Rp. 25.000.000



KONSOLIDASI Rp. 15.000.000



Beban Pokok



(7.000.000)



(10.000.000)



(17.000.000)



(7.000.000)



Penjualan Laba Kotor Rp. 3.000.000 Rp. 5.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 8.000.000 atas semua ayat jurnal yang dicatat oleh masing-masing perusahaan mengindikasikan saldo yang tidak tepat akan dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasian jika pengaruh dari penjualan antarperusahaan tidak dihilangkan.



7.



(dr). Penjualan



10.000.000



(cr). Beban Pokok Penjualan



10.000.000



Mengeliminasi penjualan persediaan antarperusahaan. Penjualan Kembali Pada Periode Setelah Transfer Antarperusahaan Pada saat persediaan dijual ke afiliasi dengan keuntungan, tetapi tidak dijual dalam periode yang sama, diperlukan penyusaian untuk penyusunan laporan keuaangan konsolidasian pada periode terjadinya penjualan antarperusahaan dan pada setiap periode berikutnya sampai persediaan tersebut dijual ke nonafiliasi. asumsikan bahwa PT Induk membeli persediaan pada tahun 20X1 seharga Rp. 7.000.000 dan menjual persediaan tersebut kepada PT. Anak selama tahun berjalan seharga Rp. Anak menjual persediaan tersebut ke PT Nonafiliasi seharga Rp. 15.000.000 pada tanggal 2 januari 20X2. Tahun 20X1, PT Induk mencatat pembelian persediaan dan penjualan ke PT Anak dengan ayat jurnal (1) sampai (3), yang telah dijelaskan sebelumnya, PT Anak mencatat pembelian persediaan dari PT Induk denggan ayat jurnal (4). Pada tahun 20X2, PT Anak mencatat penjualan persediaan ke PT Nonafiliasi dengan ayat jurnal (5) dan (6), yang telah dijelaskan sebelumnya.



Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar-20X1 8.



(dr). Kas



24.000.000 (cr). Investasi pada saham PT Anak



24.000.000



Mencatat dividen dari PT Anak Rp.30.000.000 x 0,80 9.



(dr). Investasi pada Saham PT Anak



40.000.000



(cr). Pendapatan dari Anak Perusahaan



40.000.000



Kertas Kerja Konsolidasi – 20X1 Empat ayat jurnal eliminasi terdapat dalam kertas kerja berikut. E(10)



E(11)



(dr). Pendapatan dari Anak Perusahaan



40.000.000



(cr). Dividen Diumumkan



24.000.000



(cr). Investasi pada Saham PT Anak



16.000.000



Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan. (dr). Pendapatan untuk kepentingan Nonpengendali



10.000.000



(cr). Dividen Diumumkan



6.000.000



(cr). Kepentingan Nonpengendalian



4.000.000



Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendalian : E(12)



Rp. 10.000.000 = Rp. 50.000.000 x 0,20 (dr). Saham Biasa-PT Anak



200.000.000



(dr). Saldo Laba, 1 januari



100.000.000



(cr).Investasi



pada



Saham



PT



Anak



(cr). Kepentingan Nonpengendali E(13)



240.000.000



Mengeliminasi saldo Investasi awal (dr). Penjualan



60.000.000 100.000.000



(cr). Baban Pokok Penjualan



7.000.000



(cr). Persediaan



3.000.000



Mengeliminasi penjualan downstream persediaan antarperusahaan



FIGUR 7-1 31 Desember 20X1, Kertas Kerja Konsolidasi, Periode Penjualan Antarperusahaan; Penjualan Persediaan Downstream Pos Penjualan Pendapatan



PT Induk dari



Anak Perusahaan



400.000.000 40.000.000



PT Anak 200.000.000



Eliminasi Debit 10.000.000 40.000.000



Kredit



Konsolidasi 590.000.000



Kredit Beban



Pokok



Penjualan Penyusunan



440.000.000 170.000.00



200.000.000 115.000.000



50.000.00



20.000.000



40.000.000 (260.000.000)



15.000.000 (150.000.000)



7.000.00



0 dan



Amortisasi Beban Lain Debit



0



00 70.000.0



0



00



Pendapatan untuk



55.000.000 (403.000.000) 187.000.000 10.000.0



10.000.00



Kepentingan



0



Nonpengendali Laba Bersih,



590.000.000 278.000.0



00



180.000.000



50.000.000



60.000.000



7.000.000



177.000.000



1



300.000.000



100.000.000



100.000.000



300.000.000



Januari Laba Bersih, dari



180.000.000



50.000.000



100.000.000



177.000.000



dicatat ke depan (carry forward) Saldo Laba,



atas (60.000.000 )



(30.000.000)



Dividen Diumumkan Saldo Laba,



31



Desember, dicatat



420.000.00 0



24.000.000 6.000.000



60.000.000



37.000.00



417.000.0



160.000.00 120.000.000



0



0



00



ke depan (carry forward) Kas Piutan Usaha Persediaan Tanah Bangunan dan Peralatan Investasi



264.000.000 75.000.000 100.000.000 175.000.000 800.000.00 0



pada



Saham PT Anak



75.000.000 50.000.000 75.000.000 40.000.000



3.000.000



00



600.000.000 256.000.00



16.000.00



0



Debit Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Utang Obligasi Saham Biasa Saldo Laba, dari



0



atas



0



339.000.000 125.000.000 172.000.000 215.000.000 1.400.000.0



0 240.000.000 1.670.000.000 250.000.00



840.000.000 220.000.000



100.000.000 400.000.000 500.000.000 420.000.00



100.000.000 200.000.000 200.000.000 120.000.000



2.251.000.000 470.000.0 00



200.000.000 160.000.00 0



200.000.000 600.000.000 500.000.000 417.000.0



37.000.00 0



00



Kepentingan



4.000.00



Nonpengendali



0



Kredit



60.000.000 360.000.000



1.670.000.000



840.000.000



360.000.000



64.000.000 2.251.000.000



Laba Bersih Konsolidasi – 20X1 laba operasi terpisah PT Induk dikurang: laba antarperusahaan belum direalisasi dari penjualan persediaan downstream laba direalisasi terpisah PT Induk laba bersih PT Anak laba bersih konsolidasi laba kepentingan non pengendali (Rp50.000.000 x 0,20) laba kepentingan pengendali tahun 20X1



Rp 140.000.000 (3.000.000) Rp 137.000.000 Rp 50.000.000 187.000.000 10.000.000 Rp 177.000.000



Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar-2OX2 (14)



Kas Investasi pada Saham PT Anak



32.000.000



Mencatat dividen dari PT Anak:



32.000.000



Rp40.000.000 x 0,80 (15)



Investasi pada Saham PT Anak



60.000.000



Pendapatan dari Anak Perusahaan



60.000.000



Mencatat pendapatan metode ekuitas: Rp75.000.000 x 0,80 Saldo Akun Investasi Investasi pada Saham PT Anak (9) Biaya perolehan Akrual ekuitas tahun 20X1 (Rp50.000.000 x 0,80) Saldo, 31/12/X1 (15)



Akrual ekuitas tahun 20X2 (Rp75.000.000 x 0,80) Saldo, 31/12/X2



240.000.000 (8) 40.000.000 256.000.000



60.000.000 284.000.000



(14)



Dividen tahun 20X1 (RP30.000.000 x 0,80)



24.000.000



Dividen tahun 20X2 (Rp40.000.000 x 0,80)



32.000.000



Kertas Kerja Konsolidasi – 20X2 E(16)



Pendapatan dari Anak Perusahaan



60.000.000



Dviden Diumumkan



32.000.000



Investasi pada Saham PT Anak



28.000.000



Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(17)



Pendapatan untuk Kepentingan Nonpengendali



15.000.000



Dividen Diumumkan



8.000.000



Kepentingan Nonpengendali



7.000.000



Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali: RP15.000.000 = Rp75.000.000 x 0,20 E(18)



Saham Biasa – PT Anak



200.000.000



Saldo Laba, 1 Januari



120.000.000



Investasi pada Saham PT Anak



256.000.000



Kepentingan Nonpengendali



64.000.000



Mengeliminasi saldo investasi awal E(19)



Saldo Laba, 1 Januari



3.000.000



Beban Pokok Penjualan



3.000.000



Mengeliminasi keuntungan persediaan awal Laba Bersih Konsolidasi – 20X2 laba operasi terpisah dikurang: laba antarperusahaan belum direalisasi dari penjualan persediaan downstream laba direalisasi terpisah PT Induk laba bersih PT Anak laba bersih konsolidasi laba kepentingan non pengendali (Rp50.000.000 x 0,20) laba kepentingan pengendali tahun 20X1



Rp 160.000.000 (3.000.000) Rp 163.000.000 Rp 75.000.000 Rp 238.000.000 (15.000.000) Rp 223.000.000



FIGUR 7-2 31 Desember 20X2, Kertas Kerja Konsolidasi, Periode Penjualan Antarperusahaan; Penjualan Persediaan Downstream Pos



PT Induk



PT Anak



Penjualan Pendapatan dari anak



450.000.000 60.000



perusahaan Kredit Beban pokok penjualan Penyusunan dan



.000 510.000.000 180.000.000 50.0



300.000.000 160.000.000 20.000.000



amortisasi Beban lain



00.000 60.000.000



45.000.000



Eliminasi Debit



Kredit



Konsolidasi



300.000.000



750.000.000 60.000.00 0 750.000.000 337.000.000 70.000.0



3.000.000 00



105.000.000



Debit



(290.000.000)



Pendapatan



(225.000.000)



untuk



(512.000.000) 238.000.000 15.000.000



15.000.000



kepentingan nonpengendali Laba bersih, dicatat ke



220.0



75.000.00



depan (carry forward) Saldo laba, 1 Januari



00.000 420.000.000



75.000.000 120.000.000



Laba bersih, dari atas



220.000.000 640.000.000 60.000.000



75.000.000 195.000.000 40.000.000



Dividen diumumkan Saldo



laba,



31



Desember, dicatat ke



0 120.000.000 3.000.000 75.000.000



580.0 00.000 291.000.000 150.000.000 180.000.000 175.000.000 800.000.000



peralatan Investasi pada saham



284.0



0



0



233.000.0 00 417.000.000



3.000.000



233.000.000 640.000.000



32.000.000 8.000.000 43.000.00



198.000.00 155.000.000



depan (carry forward) Kas Piutan usaha Persediaan Tanah Bangunan dan



3.000.00



0



60.000.000 580.000.0 00



85.000.000 80.000.000 90.000.000 40.000.000 600.000.000



376.000.000 230.000.000 270.000.000 215.000.000 1.400.000.000 28.000.00



PT Anak



00.000



0 256.000.000



Debit Akumulasi penyusutan Utang usaha Utang obligasi Saham biasa Saldo laba, dari atas Kepentingan



1.880.000.000 300.000.000 100.000.000 400.000.000 500.000.000 580.000.000



895.000.000 240.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 155.000.000



200.000.000 198.000.000



1.880.000.000



895.000.000



398.000.000



43.000.000 7.000.000



2.491.000.000 540.000.000 200.000.000 600.000.000 500.000.000 580.000.000



nonpengendali Kredit



E(20)



Saldo Laba, 1 Januari Persediaan Mengeliminasi keuntungan persediaan awal



PENJUALAN UPSTREAM ATAS PERSEDIAAN



64.000.000 398.000.000



71.000.000 2.491.000.000



3.000.000 3.000.000



Penjualan upstream dapat diilustrasikan menggunakan contoh yang sama dengan kasus penjualan downstream. Asumsikan penjualan persediaan dari PT Anak kepada PT Induk sebagai berikut: PT Anak membeli persediaan pada tanggal 1 Maret 20X1 senilai Rp7.000.000 dan menjualnya ke PT Induk senilai Rp10.000.000 pada tahun yang sama. PT Induk memegang persediaan tersebut sampai tanggal 2 Januari tahun berikutnya, di mana pada saat itu PT Induk menjualnya ke PT Nonaflliasi senilai Rp15.000.000. Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar-20X1 PT Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas dasar berikut di tahun 20X1. (21)



Kas



24.000.000 Investasi pada Saham PT Anak



24.000.000



Mencatat dividen dari PT Anak : Rp30.000.000 x 0,80 (22)



Investasi pada Saham PT Anak



40.000.000



Pendapatan dari Anak Perusahaan



40.000.000



Mencatat dividen dari PT Anak: RP50.000.000 x 0,80



Kertas Kerja Konsolidasi –20X1 E(23)



Pendapatan dari Anak Perusahaan



40.000.000



Dividen Diumumkan



24.000.000



Investasi pada Saham PT Anak



18.000.000



Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(24)



Pendapatan untuk Kepentingan Nonpengendali



9.400.000



Dividen Diumumkan



6.000.000



Kepentingan Nonpengendali



3.400.000



Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali Rp.9.400.000 = (Rp.50.000.000-Rp.3.000.000) x 0,20 E(25)



Saham biasa—PT Anak



200.000.000



Saldo Laba, 1 Januari



100.000.000



Investasi pada Saham PT Anak



240.000.000



Kepentingan Nonpengendali



60.000.000



Mengeliminasi Saldo Investasi awal E(26)



Penjualan



10.000.000



Beban Pokok Penjualan



7.000.000



Persediaan



3.000.000



Mengeliminasi keuntungan penjualan upstream atas



Persediaan antarperusahaan.   Post Penjualan Pendapatan dari Anak perusahaan Kredit Beban pokok Penjualan Penyusutan dan Amortisasi Beban Lain Debit   pendapatan untuk kepentingan non pengendali Laba Bersih dicatat ke depan (carry Forward)   Saldo Laba,1 Januari Laba Bersih dari atas   Dividen Diumumkan     Saldo Laba ,31 Desember, dicatat ke depan (Carry forward)   Kas Piutang Usaha Persediaan Tanah Bangunan dan Peralatan Inventasi pada Saham PT Anak   Debit   Akumulasi Penyusutan Utang Usaha Utang Obligasi Saham Biasa Saldo Laba, dari atas Kepentingan Nonpengendali   Kredit



  PT Induk 400.000.000 40.000.000 440.000.000 170.000.000 50.000.000 40.000.000 (260.000.000)



  PT Anak 200.000.000



Eliminasi Debit (26) 10.000.000 (23) 40.000.000



200.000.000 115.000.000 20.000.000 15.000.000 (150.000.000)



Kredit



(25) 7.000.000



(24) 9.400.000 59.400.000 (25)100.000.000 59.400.000



  7.000.000



180.000.000 300.000.000 180.000.000 480.000.000 (60.000.000)



50.000.000 100.000.000 50.000.000 150.000.000 (30.000.000)



 



 



 



(23)24.000.000 (24) 6.000.000  



420.000.000



120.000.000



159.400.000



37.000.000



264.000.000 75.000.000 100.000.000 175.000.000 800.000.000 256.000.000



75.000.000 50.000.000 75.000.000 40.000.000 600.000.000



1.670.000.000



840.000.000



250.000.000 100.000.000 400.000.000 500.000.000 420.000.000



220.000.000 100.000.000 200.000.000 200.000.000 120.000.000



(25)200.000.000 159.400.000



  1.670.000.000



  840.000.000



  359.400.000



(26) 3.000.000



(23)16.000.000 (25)240.000.000



(24)37.000.000 (25) 3.400.000 60.000.000 359.400.000



FIGUR 7-3 31 Desember 20X1, Kertas kerja konsolidasi, Periode Penjualan Antarperusahaan; Penjualan Persediaan Upstream



  Konsolidasi 590.000.000   590.000.000 278.000.000 70.000.000 55.000.000 (400.000.000) 187.000.000   (9.400.000) 177.600.000 300.000.000 177.600.000 477.600.000   (60.000.000)     417.600.000   339.000.000 125.000.000 172.000.000 215.000.000 1.400.000.000     2.251.000.000   470.000.000 200.000.000 600.000.000 500.000.000 417.000.000   63.400.000 2.251.000.000



Ayat jurnal eliminasi : (23) Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan (24) Mengalokasikan laba ke kepentingan nonpengendali (25) Mengeliminasi saldo investasi awal (26) Mengeliminasi penjualan upstream antarperusahaan atas persediaan Laba Bersih Konsolidasi-20X1 Laba bersih konsolidasi untuk tahun 20X1 yang disajikan di Figur 7-3 sebesar



Rp177.600.000 setelah mengurangi



bagian laba pemegang saham nonpengendali. Angka ini dapat diverifikasi sebagai berikut.



XLaba operasi berpisah PT Induk



 



Rp.140.000.000         Rp.47.000.000 187.000.000 (Rp9.400.000) Rp177.600.000  



Bagian PT Induk atas laba Pt Anak Laba bersih PT Anak Rp.50.000.000 Dikurangi. Laba antarperushaan blum direalisasi dari penjualan upstream atas persediaan (3.000.000) Laba direalisasi PT Anak Laba bersih konsolidasi 20X1 Laba kepentingan nonpengendali (Rp47.000.000 x 0,20) Laba kepentingan pengendali    



Ayat Jurnal Metode Ekuitas Dasar---20X2 PT Induk mengakui bagiannya atas laba dan dividen PT Anak untuk tahun 20X2 dengan ayat jurnal metode ekuitas dasar sebagai berikut Kas



32.000.000 Investasi pada saham PT



  32.000.0000



Mencatat dividen dari PT Anak:



 



Rp40.000.000 x 0.80



     



Investasi pada Saham PT Anak



60.000.000



Pendapatan dari Anak Perusahaan Mencatat dividen dari PT Anak: Rp75.000.000 x 0,80



  60.000.000



 



   



TRANSAKSI PERSEDIAAN ANTARPERUSAHAAN-METODE EKUITAS DISESUAIKAN PENUH DAN METODE BIAYA.



Asumsikan bahwa PT. Anak membeli persediaan senilai Rp7.000.000 pada tahun 20X1, menjual persediaan tersebut ke PT. Induk seharga Rp10.000.000. PT. Induk menjual persediaan tersebut ke pihak eksternal pada tahun 20X2. Kedua perusahaan menggunakan persediaan perpetual. Metode Ekuitas Disesuaikan Penuh. Ketika menggunakan metode ekuitas disesuaikan penuh, induk perusahaan mengurangi pendapatandan saldo akun investasinya sebesar bagiannya atas keuntungan antarperusahaan belum direalisasi yang timbul selama tahun berjalan. Ditahun berikutnya, induk perusahaan meningkatkan pendapatan dan nilai tercatat akun investasi ketika keuntungan antarperusahaan direalisasi melalui transaksi dengan pihak eksternal. Ayat Jurnal Metode Ekuitas Disesuaikan Penuh-20X1 Pada tahun 20X1, PT. Induk mencatat ayat jurnal metode ekuitas untuk mencerminkan bagiannya atas laba dan dividen PT. Anak, dan ayat jurnal tambahan untuk mengurangi pendapatan dan akun investasi sebesar bagian induk perusahaan atas keuntungan antarperusahaan belum direalisasi selama periode berjalan. (36)



Kas



24.000.000 Investasi pada saham PT. Anak



24.000.000



(Mencatat dividen dari PT. Anak Rp30.000.000 x 0,80) (37)



Investasi pada saham PT. Anak



40.000.000



Pendapatan dari anak perusahaan



40.000.000



(Mencatat pendapatan metode ekuitas Rp50.000.000 x 0,80) (38)



Pendapatan dari anak perusahaan



2.400.000



Investasi pada saham PT. Anak



2.400.000



(Menghilangkan keuntungan belum direalisasi dari penjualan persediaan arus keatas Rp30.000.000 x 0,80) Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi-20X1 E(39)



Pendapatan dari Anak Perusahaan



37.600.000



Dividen Diumumkan



24.000.000



Kepemilikan Minoritas



13.600.000



Mengeliminasi pendapatan dari anak Perusahaan E(40)



Pendapatan untuk kepemilikan minoritas



9.400.000



Dividen Diumumkan



6.000.000



Kepemilikan Minoritas



3.600.000



Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas: (Rp9.400.000 = Rp50.000.000-Rp30.000.000)x 0,20 E(41)



Saham Biasa—PT. Anak



200.000.000



Saldo laba, 1 Januari



100.000.000



Investasi pada saham PT. Anak



240.000.000



Kepemilikan minoritas



60.000.000



Mengeliminasi saldo investasi awal E(42)



Penjualan



10.000.000



Harga Pokok Penjualan



7.000.000



Persediaan



3.000.000



Mengeliminasi penjualan persediaan antarperusahaan Arus keatas. Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi—20X2 Berikut adalah ayat jurnal eliminasi kertas kerja yang diperlukan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi pada akhir tahun 20X2, E(46)



Pendapatan dari Anak Perusahaan



62.400.000



Dividen Diumumkan



32.000.000



Investasi pada Saham PT Anak



30.400.000



Mengeliminasi pendapatan dari anak perusahaan E(47)



Pendapatan untuk Kepemilikan Minoritas



15.600.000



Dividen Diumumkan



8.000.000



Kepemilikan Minoritas



7.600.000



Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas: Rp15.600.000 = (Rp75.000.000 + Rp3.000.000)x 0,20 E(48)



Saham Biasa—PT Anak



200.000.000



Saldo Laba, 1 Januari



120.000.000



Investasi pada Saham PT Anak



256.000.000



Kepemilikan Minoritas



64.000.000



Mengeliminasi saldo investasi awal. E(49)



Investasi pada Saham PT Anak Kepemilikan Minoritas Harga Pokok Penjualan



2.400.000 600.000 3.000.000



Mengeliminasi keuntungan persediaan awal



Metode Biaya Jika menggunakan metode biaya, induk perusahaan mencatat dividen yang diterima dari anak perusahaan sebagai pendapatan dan tidak membuat penyesuaian atas laba anak perusahaan yang tidak didistribusikan atau keuntungan antarperusahaan yang belum direalisasi. Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi—20X1



Berikut ayat jurnal eliminasi yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi tahun 20X1, E(50)



Pendapatan DIviden



24.000.000



Dividen Diumumkan



24.000.000



Mengeliminasi pendapatan dividen dari anak Perusahaan: Rp30.000.000 x 0,20 E(51)



Pendapatan Untuk Kepemilikan Minoritas



9.400.000



Dividen Diumumkan



6.000.000



Kepemilikan Minoritas



3.400.000



Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas Rp9.400.000 = (Rp50.000.000 - Rp3.000.000) x 0,20 E(52)



Saham Biasa—PT Anak



200.000.000



Saldo Laba, 1 Januari



100.000.000



Investasi pada saham PT Anak



240.000.000



Kepemilikan Minoritas



60.000.000



Mengeliminasi saldo investasi awal E(53)



Penjualan



10.000.000



Harga Pokok Penjualan



7.000.000



Persediaan



3.000.000



Mengeliminasi penjualan persediaan antarperusahaan Arus ke atas



Ayat Jurnal Eliminasi Konsolidasi—20X2 Berikut ayat jurnal eliminasi yang diperlukan dalam kertas kerja konsolidasi yang disusun pada akhir tahun 20X2, E(54)



Pendapatan Dividen



32.000.000



Dividen Diumumkan



32.000.000



Mengeliminasi pendapatan dividen dari Anak perusahaan: Rp 40.000.000 x 0,20 E(55)



Pendapatan untuk kepemilikan minoritas



15.600.000



Dividen Diumumkan



8.000.000



Kepemilikan Minoritas



7.600.000



Mengalokasikan laba ke kepemilikan minoritas: Rp15.600.000 = (Rp75.000.000 + Rp3.000.000) x 0,20 E(56)



Saham Biasa—PT Anak



200.000.000



Saldo Laba, 1 Januari



100.000.000



Investasi pada Saham PT Anak Kepemilikan Minoritas Mengeliminasi saldo invetasi pada tanggal akuisisi



256.000.000 64.000.000



E(57)



Saldo Laba, 1 Januari



4.000.000



Kepemilikan Minoritas



4.000.000



Mengalokasikan laba anak perusahaan tidak Didistribusikan periode sebelumnya ke Kepemilikan minoritas: Rp20.000.000 x 0,20 E(58)



Saldo Laba, 1 Januari



2.400.000



Kepemilikan Minoritas



600.000



Harga Pokok Penjualan



3.000.000



Mengeliminasi keuntungan persediaan awal PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) PSAK No. 4 : Laporan konsolidasi seharusnya tidak memasukkan keuntungan atau kerugian dari transaksi antarperusahaan dalam grup. Karenanya setiap laba atau rugi antar-perusahaan didalam grup harus dieliminasi; konsep yang biasanya diterapkan untuk tujuan ini adalah laba atau rugi kotor (bruto). PSAK No. 4 : juga menekankan bahwa jumlah laba antar-perusahaan yang dieliminasi tidak dipengaruhi oleh keberadaan minoritas dan harus dieliminasi semuanya. Alasan pengeliminasian laba dan rugi antar perusahaan adalah bahwa manajemen dari perusahaan induk dapat mengendalikan semua transaksi antar-perusahaan, termasuk otorisasi dan penetapan harga, tanpa tawar menawar antar-perusahaan afiliasi.Tujuan eliminasi adalah untuk menunjukkan laba rugi dan posisi keuangan entitas yang dikonsolidasikan yang seharusnya tampak jika transaksi antar-perusahaan tidak ada.Kebanyakan transaksi antar-perusahaan yang menyangkut keuntungan dan kerugian dapat dikelompokkan ke dalam persediaan, aktiva tetap, dan obligasi. OPINI Laporan keuangan konsolidasian disusun untuk entitas yang dikonsolidasikan seolah-olah perusahaan tersebut adalah satu perusahaan. Oleh karena itu, efek dari semua transaksi antara perusahaan dalam entitas harus dihilangkan dalam menyiapkan laporan keuangan konsolidasi. Transaksi antarperusahaan terdapat berbagai macam misalnya dalam transaksi jual beli persediaan, obligasi, dan transaksi atas asset tetap. Transaksi persediaan barang dagang timbul karena unit pembelian lebih besar dari pada unit yang dijual. Untuk transaksi persediaan antar perusahaan,penjualan antar perusahaan dan harga pokok penjualan harus dihilangkan.



Selain itu, laba antar



perusahaan tidak dapat diakui dalam konsolidasi sampai dikonfirmasi oleh penjualan kembali untuk persediaan kepihak eksternal. Keuntungan antar perusahaan yang belum direalisasi harus dieliminasi sepenuhnya dan dialokasikan secara proporsional terhadap kelompok pemegang saham dari afiliasi penjualan. Jika persediaan yang mengandung laba antarperusahaan yang belum direalisasi dijual selama periode tersebut, maka beban pokok penjualan konsolidasi harus disesuaikan untuk mencerminkan biaya aktual kepada entitas terkonsolidasi dari persediaan yang terjual; jika persediaan masih dipegang pada akhir periode,maka harus disesuaikan dengan biaya sebenarnya ke entitas yang dikonsolidasikan Transaksi atarperusahaan induk dan anak merupakan transaksi internal perusahaan yang akan mengakibatkan saldo akun resiprokal pada buku perusahaan



inflasi. Saldo akun resiprokal antar perusahaan harus dieliminasi kerugian dan keuntungannya inflasi harus di eliminasi sampai tahap persediaan kepada pihak eksternal yang harus di konsolidasi.



DAFTAR PUSTAKA



Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Richard E.Baker, Valdean C.Lembke, Thomas E. King, advance Financial Accounting, Edisi ke 6 (2005). Diambil dari https://www.academia.edu/40599310/Pertemuan_9_Transaksi_persediaan_antarperusahaan Theodore E. Christensen, David M. Cottrell, Richard E. Baker, Kurnia Irwansyah Rais, Widhi Astono, Etty Retno Wulandari, Akuntansi Keuangan Lanjutan – Perspektif Indonesia, Edisi ke 2, Buku 1, Salemba Empat, 2015.