Bab 8 RTR Rab [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA KSM “ BERSEKA ” DESA CUAN KEC. SUKASUKA



BAB VIII RTR DAN RAB 8.1. Rencana Teknik Rinci (RTR) Rencana Teknik Rinci (RTR) dibuat oleh masyarakat dan didampingi oleh tenaga fasilitator lapangan setelah jenis sarana sanitasi dan teknologi pengolahan limbah dipilih oleh masyarakat dalam rembuk warga adalah Jamban Individu. 8.1.1.



Kriteria Desain Jamban Individu



Opsi infrastruktur toilet individu merupakan salah satu kelengkapan pada suatu bangunan dimana fungsinya sebagai instalasi pengolahan air kotor (air limbah domestik) terutama dari kakus atau WC sedangkan air limbah domestik dari dapur dan kamar mandi diolah melalui sumur resapan. Komponen Toilet Individu terdiri dari: 1.



Toilet berikut aksesoris (pengadaan/rehabilitasi)



2.



Ruang Toilet (pembangunan/rehabilitasi) terbuat dari pasangan batako/ bata merah atau bahan sejenis, plester, diaci dilengkapi dengan lantai keramik, beratap genteng, seng



3.



Bak kontrol dilengkapi penangkap lemak (grease trap)



Kriteria design Sarana Pembuangan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) Toilet dan Tangki Septik Individu untuk penggunaan 5–10 KK adalah sebagai berikut: 1.



Skala Individual berupa tangki septik dengan Bidang Resapan/tanpa resapan



2.



Warga yang belum memiliki toilet dan/atau tangki septik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI 03-2398-2017).



3.



Kepadatan penduduk kurang dari 150 jiwa/Ha



Pada Desa Majasari terdapat 43 sambungan rumah (SR) yang masing-masing menggunakan pilihan teknologi tangki septik individu. Perhitungan Dimensi Tangki Septik Individu untuk penggunaan 5–10 KK dapat dilihat pada tabel di bawah ini :



73



73



SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA KSM “ BERSEKA ” DESA CUAN KEC. SUKASUKA



Tabel 16 Perhitungan Dimensi Tangki Septik dengan pengurasan 3 tahun No.



Ukuran (m)



Pemakai



Volume Total



Jumlah



(Orang)



P



L



T



(M3)



Titik (SR)



1.



5



1.2



0.8



1.5



1.44



42



2.



10



1.6



0.8



1.3



1.66



1



3.



15



1.8



1.0



1.4



2.5



-



4.



20



2.1



1.0



1.4



2.9



-



Sumber :



Buku Petunjuk Teknis Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya Tahun 2020



Untuk menentukan desain struktur suatu bangunan tentunya perlu dilakukan survey dan pengukuran. Sehingga dari dari proses perencanaan tersebut akan dapat menghasilkan bangunan yang sesuai dengan kebutuhan. Proses perencaan yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut : 1.



Survey : Kegiatan ini telah kami laksanakan bersamaan dengan kegiatan penentuan titik lokasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jumlah jiwa, jumlah KK, ketersediaan lahan dan air bersih dari masing-masing calon penerima manfaat.



2.



Pengukuran : Kegiatan ini merupakan tindak lanjut setelah pembentukan KSM, dalam proses pengukuran dilakukan pengamatan sarana sanitasi yang dibutuhkan oleh calon penerima manfaat, diantaranya bilik toilet, kloset leher angsa, tangki septik, bidang resapan, dan panjang jalur pipa. Sehingga dari hasil pengukuran tersebut dapat digunakan untuk proses penghitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB)



Dari proses perencanaan yang telah dilakukan di atas, dapat digambarkan bentuk dan ukuran sarana sanitasi yang akan dibangun. Untuk gambar rincinya dapat dilihat dilampiran RTR atau DED.



74



SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA KSM “ BERSEKA ” DESA CUAN KEC. SUKASUKA



8.1.2.



Sketsa Tanki Septik Individu/Komunal



Gambar 19 Sketsa Tanki Septik Individu/Komunal



75



SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA KSM “ BERSEKA ” DESA CUAN KEC. SUKASUKA



8.2. Rencana Anggaran Dan Biaya Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dilakukan setelah gambar perencanaan yang didasarkan pada hasil survey, pengukuran dan perhitungan dimensi selesai. Perhitungan Anggaran Biaya tentunya akan mengikuti gambar desain tersebut, dengan dasar perhitungan menggunakan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Kabupaten Pesawaran tahun terbaru. Dalam kegiatan Sanitasi Perdesaan Padat Karya biaya konstruksi digolongkan pada tiga pokok bangunan yang meliputi: 1.



Bangunan Utama merupakan bangunan pokok berupa bangunan SPALDS yaitu ruang toilet, kloset leher angsa, dan tangki septik individu.



2.



Bangunan Perpipaan berupa jalur pipa yang meliputi pengadaan pipa, dan pekerjaan konstruksinya.



Hasil perhitungan biaya konstruksi dari semua bangunan ini adalah minimal 60%. Untuk proses pelaksanaan pekerjaan fisik dianggarkan berjumlah 95% dari dana bantuan, yang terdiri minimal 60% untuk bahan material dan upah maksimal 35%. Besaran nilai dari harga satuan upah dan bahan ditentukan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh KSM. Dari hasil survey tersebut diambil harga rata-rata dan tetap berada di bawah atau sama dengan harga satuan Kabupaten Pesawaran. Biaya Operasional merupakan biaya untuk kegiatan non fisik selama proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang meliputi biaya ATK, Biaya Alat Pelindung Diri (APD), Biaya Rembuk, Biaya peningkatan kapasitas, transportasi dan lainya. Besaran biaya operasional maksimal sebesar 5%. Biaya Pemeliharaan yaitu biaya untuk kebutuhan kegiatan yang akan dibebankan kepada para pengguna dari bangunan SPALD-S yang dibebankan kepada para masing-masing calon penerima manfaat, dikarenakan tangki septik yang akan dibangun merupakan tangki septik individu.



76



SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA KSM “ BERSEKA ” DESA CUAN KEC. SUKASUKA



Skema pelaksanaan Perhitungan Anggaran Biaya



Keterangan : 1.



2.



3. 4.



5. 6. 7.



Upah Tenaga Kerja tergantung dari masing-masing keahlian, dan dihitung perhari kerja yaitu 8 jam per hari. Upah tenaga kerja didapat dilokasi, dikumpulkan dan dicatat dalam satu daftar yang dinamakan daftar Harga Satuan Upah. Harga bahan/material untuk pelaksanaan fisik didasarkan pada setiap daerah/lokasi masing-masing (berdasarkan hasil survey di lokasi masingmasing). Harga satuan upah dan bahan/material untuk dasar perhitungan Biaya Perencanaan didasarkan Harga Satuan Setempat. Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan analisa untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan dengan menggunakan analisa SNI (Permen PU No.11-PRT-M-2013). Harga satuan pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah yang dihitung/berdasarkan analisa SNI (Permen PU No.11-PRT-M-2013). Volume pekerjaan adalah besar volume atau kubikasi suatu pekerjaan yang dihitung berdasarkan gambar bestek dan gambar detail. Rencana anggaran biaya suatu bangunan adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan (bahan dan upah) untuk menyelesaikan bangunan tersebut.



77



SANITASI PERDESAAN PADAT KARYA KSM “ BERSEKA ” DESA CUAN KEC. SUKASUKA



8.2.1.



Hasil Survey Harga



Survey harga dilaksanakan oleh tim pengadaan KSM Berseka, tim pengadaan mengutus 3 orang yang dipercaya untuk melaksanakan survey harga minimal di 3 (tiga) toko / supliyer yang terdekat. Setelah dilaksanakan survey ke 3 (tiga) toko/supliyer maka diadakan rembug bersama penetapan harga satuan dan toko yang direkomendasikan. 8.2.2.



Harga Satuan Upah dan Bahan



Dalam penentuan harga satuan lebih diutamakan pada harga yang termurah dengan kualitas standar (SNI) yaitu dengan membandingkan harga 3 (tiga) toko yang telah disurvey dan harga satuan kota, jika harga survey lebih tinggi dari harga kota tetap mengacu pada harga survey . Harga bahan merupakan harga on site sampai ditempat termasuk besarnya langsiran yang mungkin ada. 8.2.3.



Analisa Biaya



Analisa



harga



satuan



pekerjaan



adalah



perhitungan



analisa



untuk



mendapatkan harga satuan pekerjaan dengan menggunakan analisa SNI (Permen



PU No.11-PRT-M-2013). 8.2.4.



RAB tiap Item Pekerjaan RAB tiap item pekerjaan terlampir



8.2.5.



Rekapitulasi RAB Rekapitulasi RAB terlampir



8.2.6.



Kurva S Kurva S kegiatan terlampir



78