Bab 9 - Strategi Produk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMASARAN JASA AKUNTANSI “STRATEGI PRODUK”



Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai tugas Pemasaran Jasa Akuntansi



Oleh Kelompok 4 Agus Kurniawan Fenina Niken Pratiwi Heriyanto



FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU 2019



Kata Pengantar Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat dan karunia-Nya yang tiada akhir, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan tanpa henti dari berbagai pihak kepada penulis. Untuk alasan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada Ibu Ika Berty sebagai dosen dalam bidang ini dan kepada kelompok 4. Makalah berjudul "Strategi Produk" ini disusun untuk memenuhi nilai tugas Pemasaran Jasa Akuntansi. Makalah ini membahas tentang produk, konsep siklus hidup produk, dan lain-lain yang terkait. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan di berbagai sisi. Karena itu, penulis meminta maaf atas segala kekurangannya. Penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan saran dari pembaca untuk dapat membuat makalah yang lebih baik di masa depan.



Pekanbaru, 26 September 2019



Penulis



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini relevan dengan situasi pada zaman dulu yang sering diwarnai perang, jenderal dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan perang. Strategi juga bisa diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Strategi militer didasarkan atas pemahaman akan kekuatan dan penempatan posisi lawan, karakteristik fisik medan perang, kekuatan dan karakter sumber daya yang tersedia, sikap orang-orang yang menempati teritorial tertentu, serta antisipasi terhadap setiap perubahan yang mungkin terjadi. Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal, dan Carl von Clausewitz. Dalam konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut (Jain, 1990): 1. Sumber daya yang dimiliki terbatas; 2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi; 3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi; 4. Keputusan-keputusan harus dikoordinasikan antar bagian sepanjang waktu; 5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif. Menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert Jr. (1995), konsep strategi dapat didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda, yaitu: 1) Dari perspektif apa yang suatu organisasi ingin lakukan (intends to do), dan 2) Dari perspektif apa yang organisasi akhirnya lakukan (eventually does). Pernyataan strategi secara eksplisit merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis. Strategi merupakan kesatuan arah semua anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan mengabaikan keputusan yang lain.



3



BAB II ISI 2.1 Produk Pengertian a. Boyd dkk. (1997: 264) Mendefinisikan produk sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi, atau akuisisi. b. Griffin dan Ebert (1999: 44) Menyatakan produk adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi atau memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud, dapat berupa barang, jasa, maupun ide. c. Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1988: 194) Berpendapat produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. 2.2 Konsep Produk dalam Strategi Produk Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang/jasa yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang dan jasa, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Hal ini menyatakan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja, fitur yang inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan. Meskipun demikian, memfokuskan diri hanya pada produk perusahaan dapat menyebabkan rabun jauh pemasaran juga. Sebagai contoh, beberapa produsen percaya bahwa jika mereka dapat membuat jebakan tikus yang lebih baik, dunia akan membukakan pintu bagi mereka. Tetapi mereka sering terperanjat. Para pembeli mungkin mencari solusi yang lebih baik terhadap masalah tikus tetapi tidak mencari jebakan tikus yang lebih baik. Solusi yang lebih baik bisa berupa semprotan zat kimia, jasa pemusnahan, atau sesuatu yang bekerja lebih baik daripada jebakan tikus.



4



Lebih jauh lagi, jebakan tikus yang lebih baik tidak akan terjual kecuali produsen merancang, mengemas, dan menetapkan harga yang menarik; menempatkan jebakan tikus saluran distribusi yang sesuai; membuat jebakan tikus itu menjadi perhatian masyarakat yang membutuhkannya. Dan meyakinkan pembeli bahwa jebakan tikus itu adalah produk yang lebih baik. 2.2.1



Proses Perencanaan Strategi Meliputi beberapa langkah: 1. Analisis Produk Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain apakah perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang dimiliki, seberapa besar permintaan terhadap produk tertentu, dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan tersebut. 2. Penentuan Tujuan Produk Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, produk yang dihasilkan perusahaan dimaksudkan untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan. 3. Penentuan Sasaran Pasar/Produk Perusahaan dapat berusaha melayani pasar secara keseluruhan ataupun melakukan segmentasi. Dengan demikian, alternatif yang dapat dipilih adalah produk standar, customized product, maupun produk standar dengan modifikasi. 4. Penentuan Anggaran Anggaran ini bisa bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi, sekaligus pengendalian. 5. Penetapan Strategi Produk Dalam tahap ini, alternatif-alternatif strategi produk dianalisis dan dinilai keunggulan dan kelemahannya, kemudian dipilih yang paling baik dan layak untuk kemudian diterapkan. 6. Evaluasi Pelaksanaan Strategi Evaluasi atau penilaian terhadap pelaksanaan rencana yang telah disusun.



5



2.2.2



Cara Melakukan Strategi Produk Salah satu cara untuk melakukan strategi produk yaitu melalui merek. Definisi merek menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (Kotler;2003) adalah suatu nama, simbol, tanda, atau desain atau kombinasi diantaranya, dan ditujukan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari para pesaingnya. Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut: a) Individual branding adalah memberi merek berbeda pada produk baru, seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda, seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda. b) Family Branding/merek keluarga adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun, suzuki satria, dan lain-lain.



2.3 Strategi Produk Secara garis besar, strategi produk dapat dikelompokkan menjadi 8 jenis atau kategori, yaitu: 1. Strategi Positioning Produk Strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produk pesaing. Tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning: a) Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan (attribute positioning), yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu, karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan. b) Positioning berdasarkan harga dan kualitas (price and quality positioning), yaitu positioning yang berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga tinggi atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indikator nilai.



6



c) Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi (use/application positioning). Misalnya Yogurt diposisikan sebagai minuman yang menyehatkan. d) Positioning berdasarkan pemakai produk (user positioning), yaitu mengaitkan produk dengan kepribadian atau tipe pemakai. e) Positioning berdasarkan kelas produk tertentu (product class positioning), misalnya permen Kopiko yang diposisikan sebagai kopi dalam bentuk permen, bukan permen rasa kopi. f) Positioning berkenaan dengan pesaing (competitor positioning), yaitu dikaitkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama. g) Positioning berdasarkan manfaat (benefit positioning), misalnya kamera Nikon’s Lite-Touch memungkinkan pengambilan gambar standar dan panoramis dalam rol film yang sama, sehingga memberikan manfaat dan kenyamanan dan kemampuan yang beraneka ragam. Tujuan pokok strategi positioning adalah: 



Untuk menempatkan dan memposisikan produk di pasar sehingga produk tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.







Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan how you would like customers to evaluate you.



2. Strategi Repositioning Produk Strategi ini dibutuhkan bilamana terjadi salah satu dari empat kemungkinan berikut: a) Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek perusahaan, sehingga membawa dampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan. b) Preferensi konsumen telah berubah. c) Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru, yang diikuti dengan pelaung yang menjanjikan. d) Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya. Strategi ini dilaksanakan dengan meninjau kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan penetuan posisi sebelumnya.



7



3. Strategi Overlap Produk Strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara, yaitu: a) Pengenalan produk yang bersaing dengan produk yang sudah ada. b) Penggunaan label pribadi (private labeling), yaitu menghasilkan suatu produk yang menggunakan nama merek perusahaan lain. Umumnya hal ini banyak dijumpai di supermarkat-supermarket. c) Menjual komponen-komponen yang dipergunakan dalam produk perusahaan sendiri kepada para pesaing. Faktor yang mendasarinya adalah keinginan untuk berproduksi pada tingkat kapasitas penuh dan keinginan untuk mempromosikan permintaan primer. Tujuan penerapan strategi ini adalah: 



Untuk menarik lebih banyak pelanggan pada produk sehingga meningkatkan pasar keseluruhan.







Agar dapat bekerja pada kapasitas penuh.







Untuk menjual kepada para pesaing, sehingga dapat merealisasikan skala ekonomi dan pengurangan biaya.



4. Strategi Lingkup Produk Strategi ini berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan, misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang ditawarkan. Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari unit bisnis. Perusahaan dapat menerapkan strategi produk tunggal, strategi multi produk, atau strategi system-of-products. Masing-masing strategi memiliki tujuan tersendiri, yaitu: a) Strategi Produk Tunggal Untuk meningkatkan skala ekonomis, efisiensi, dan daya saing dengan jalan melakukan spesialisasi dalam satu lini produk saja. b) Strategi Multiproduk Untuk mengantisipasi risiko keusangan potensial suatu produk tunggal dengan menambah beberapa produk lain.



8



c) Strategi System-of-Products Untuk meningkatkan ketergantungan pelanggan terhadap produk perusahaan sehingga mencegah pesaing masuk ke pasar. Strategi ini dapat diwujudkan dengan menciptakan produk komplementer dan pelayanan purna jual, sehingga ada ikatan hubungan antara perusahaan dan pelanggannya. 5. Strategi Desain Produk Strategi ini berkaitan dengan tingkat standardisasi produk. Perusahaan memiliki tiga pilihan strategi, yaitu produk standar, customized product (produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu), dan produk standar dengan modifikasi. Tujuan setiap strategi: a. Produk Standar Untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produksi massa. b. Customized Product Untuk bersaing dengan produsen produksi massa (produk standar) melalui fleksibilitas desain produk. c. Produk Standar dengan Modifikasi Untuk mengkombinasikan manfaat dari 2 strategi di atas. 6. Strategi Eliminasi Produk Dilaksanakan dengan mengurangi komposisi portofolio produk yang dihasilkan unit bisnis perusahaan, baik dengan cara memangkas jumlah produk dalam suatu rangkaian/lini atau dengan jalan melepaskan suatu divisi atau bisnis. Ada tiga alternatif: a. Harvesting Harvesting merupakan strategi ‘memerah’ atau menyedot segala kemungkinan arus kas masuk selagi produk yang bersangkutan masih ada. b. Penyederhanaan Lini Produk Lini produk dipangkas menjadi lebih sedikit dan lebih mudah dikelola. c. Total-Line Divestment Dilakukan dengan melepaskan produk yang tidak berkembang atau tidak memenuhi rencana strategis perusahaan. Tujuan utama strategi eliminasi produk ini untuk membentuk bauran/paduan produk yang ‘paling baik’ dan menyeimbangkan bisnis secara keseluruhan. 9



7. Strategi Produk Baru Produk baru meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan. Selain itu dapat didasarkan pada pandangan konsumen mengenai produk tersebut, apakah baru bagi mereka atau tidak. Tujuan yang ingin dicapai dari penciptaan produk baru: a. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai inovator, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru daripada produk sebelumnya. Dalam hal ini strategi produk baru merupakan strategi ofensif. b. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang ada, yaitu dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang baru. Bentuknya bisa tambahan terhadap lini produk yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada. Dalam hal ini strategi produk baru merupakan strategi defensif. Untuk mengembangkan produk baru diperlukan suatu proses sistematis yang terdiri atas delapan tahap, yaitu pemunculan ide (ide generation), penyaringan (screening), pengembangan dan pengujian konsep, strategi pemasaran, analisis bisnis, pengembangan produk, uji pasar (market testing), dan komersialisasi. 8. Strategi Diversifikasi Diversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yan baru, atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas. Diversifikasi dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu: a. Diversifikasi konsentris, di mana produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang sudah ada. b. Diversifikasi horisontal, di mana perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada pelanggan yang sama. c. Diversifikasi konglomerat, di mana produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.



10



Tujuan: 



Meningkatkan pertumbuhan bila pasar/produk yang ada telah mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle (PLC).







Menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan risiko fluktuasi laba.







Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.



2.4 Strategi Untuk Produk yang Ada 1. Penurunan Biaya Biaya-biaya produk dapat diturunkan dengan mengubah desain teknik, perbaikan produksi, biaya-biaya pasokan, dan peningkatan produktivitas pemasaran. 2. Ciri 3. Mutu 4. Gaya 5. Perubahan strategi pemasaran 6. Penghapusan Produk Membuang suatu produk bermasalah perlu dilakukan apabila strategi penurunan biaya, perbaikan produk, atau perubahan bauran pemasaran tidak tepat. Dalam menentukan produk yang akan dibuang, manajemen harus mempertimbangkan berbagai kriteria kinerja di samping penjualan dan kontribusi laba yang diberikan produk tersebut. Eliminasi (pembuangan) dapat terjadi pada tahap manapun dalam daur hidup produk, namun biasanya dilakukan pada tahap perkenalan atau penurunan. Manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan produksi dan menghabiskan stok yang ada, atau mencoba menjual produk tersebut ke perusahaan lain.



11



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: 



Barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks)







Jasa (restoran, penginapan, transportasi)







Orang atau pribadi (Madonna, Tom Hanks, Michael Jordan)







Tempat (Pantai Kuta, Danau Toba)







Organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB)







Ide (Keluarga Berencana) Klasifikasi produk bisa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan



berwujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu barang dan jasa (service). Selain berdasarkan daya tahannya, produk umumnya juga diklasifikasikan berdasarkan siapa konsumennya dan untuk apa produk tersebut dikonsumsi. Berdasarkan kriteria ini, produk dapat dibedakan menjadi barang konsumen (consumer’s goods) dan barang industri (industrial’s goods). Proses perencanaan strategi produk meliputi beberapa langkah, yaitu: 



Analisis Produk







Penentuan Tujuan Produk







Penentuan Sasaran Pasar/Produk







Penentuan Anggaran







Penetapan Strategi Produk







Evaluasi Pelaksanaan Strategi.



12



DAFTAR PUSTAKA https://www.gomarketingstrategic.com/pengertian-strategi-produk-dan-konsep-siklus-hidupproduk/ http://bangdazul.blogspot.com/2011/03/strategi-produk.html https://isnawannoerprayitno.wordpress.com/2009/06/02/strategi-produk/ http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html



13