Bab I Makalah Manajemen Supervisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH MANAJEMEN SUPERVISI MOTIVASI KERJA



Disusun Oleh: Ismeda Halia Purnami Miqdad Rifa’i Muhammad Fajar Ramadhan Nita Larasati Rika Khoirunnisa Rusdy Pandrya Arisandy



1520030 1520037 1520039 1520044 1520049 1520051



Penjaminan Mutu Industri Pangan Politeknik AKA Bogor Jl. Pangeran Sogiri no.283 Tanahbaru, Bogor



Daftar Pustaka Daftar Pustaka...........................................................................................................i Bab I Pendahuluan...................................................................................................1 A. Latar Belakang..............................................................................................1 B. Tujuan...........................................................................................................1 C. Rumusan Masalah.........................................................................................1 Bab II Pembahasan..................................................................................................2 A. Pengertian Motivasi Kerja............................................................................2 B. Dasar-Dasar Motivasi Kerja.........................................................................2 C. Faktor Motivasi Kerja......................................................................................4 D. Manfaat Motivasi Kerja bagi Karyawan.........................................................6 E. Peranan Motivasi Kerja dalam Suatu Organisasi............................................8 F. Cara Meningkatkan Motivasi Kerja.................................................................9 Bab III Kesimpulan................................................................................................11 Bab IV Daftar Pustaka...........................................................................................12



i



Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Motivasi kerja merupakan salah satu aspek penting yang menunjang etos kerja seseorang. Dalam implementasinya, produktifitas kerja seseorang akan lebih efektif dan efisien jika seseorang tersebut bekerja dengan penuh semangat dan motivasi tinggi. Pentingnya motivasi kerja ini menuntut manajemen



dalam



mengatur



motivasi



kerja



serta



menjamin semangat kerja karyawannya. Oleh karena itu, manajemen



suatu



perusahaan



harus



betul-betul



memperhatikan serta mengatur hal-hal yang berkaitan dengan motivasi kerja karyawannya. B. Tujuan Tujuan penyusunan makalah ini adalah : 1. Mengetahui pengertian serta dasar-dasar motivasi kerja 2. Mengetahui faktor dan manfaat motivasi kerja 3. Mengetahui peran motivasi kerja dalam suatu organisasi 4. Mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja C. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa pengertian dan dasar dari motivasi kerja? 2. Apakah faktor yang mempengaruhi motivasi kerja? 3. Apa manfaat motivasi kerja? 4. Bagaimanakan



peran



motivasi



kerja



dalam



organisasi? 5. Bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja?



1



suatu



Bab II Pembahasan A. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi kerja pegawai adalah kondisi yang membuat pegawai mempunyai kemauan atau kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja pegawai akan mensuplai energi untuk bekerja atau mengarahkan aktivitas selama bekerja dan menyebabkan seorang pegawai mengetahui adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya. B. Dasar-Dasar Motivasi Kerja  Teori Hierarki Kebutuhan Dari A.H Maslow Hierarki Kebutuhan adalah Hierarki lima kebutuhan, yaitu fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan dan aktualisasi diri yang ada ketika setiap kebutuhan pada dasarnya telah dipenuhi, kebutuhan yang berikutnya menjadi dominan. Secara umum teori hierarki kebutuhan yang dipaparkan oleh A.H. Maslow membahas mengenai motivasi yang didasarkan oleh tingkatan kebutuhan manusia. Motivasi kerja didasarkan oleh 5 macam kebutuhan yaitu mulai dari yang paling dasar (primer) sampai yang paling tinggi derajatnya. Dalam teorema hierarki diakui bahwa terpenuhinya kebutuhan harus didasarkan pada urutan tingkatan yang ada dari dasar hingga tingkatan yang paling tinggi, jadi ketika tingkatan kebutuhan dasar tidak dapat dipenuhi maka untuk tingkatan kebutuhan diatasnya hal itu tidak dapat secara langsung dipenuhi. Lima tingkatan kebutuhan berdasarkan teorema hierarki A.H Maslow dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Tingkatan kebutuhan dasar/ jasmaniah/faali, contoh: gaji 2. Tingkatan kebutuhan akan rasa aman : pengangkatan sebagai pegawai tetap, tunjangan, pensiun, dan sebagainya.



2



3. Tingkatan kebutuhan untuk memiliki dan mencintai: ingin terlibat dalam kegiatan kelompok formal dan informal (sosial). 4. Tingkatan kebutuhan akan harga diri : gelar, jabatan, promosi. 5. Tingkatan kebutuhan untuk aktualisasi diri: ingin merealisasikan gagasan-gagasan dan kreasi-kreasi sendiri. 



Teori ERG Dari Alderfer Teori motivasi kerja oleh Alderfer mirip dengan teori yang dikemukakan oleh Maslow yaitu menghubungkan motivasi kerja dengan kebutuhan tetapi Alderfer hanya mengemukakan 3 kebutuhan, yaitu :







1. Existence



: Kebutuhan untuk bertahan hidup (survival).



2. Relatedness



: Kebutuhan untuk berinteraksi sosial.



3. Growth



: Kebutuhan untuk mengembangkan diri sendiri,



Motif Sosial oleh David McClelland Interaksi sosial yang dilakukan manusia didalam kehidupannya melibatkan



motif



sosial



yang



mengimplikasian



pada



setiap



tindakannya dalam berinteraksi antar sesamanya. Menurut McClelland ada tiga macam motif yang sangat berpengaruh dalam diri seseorang dalam berhubungan dengan lingkungannya. Motif tersebut dinamakan motif sosial yaitu motif yang pada umumnya akan mempengaruhi tingkah laku seseorang bila ia berhubungan dengan orang lain di dalam suatu lingkungan dan situasi tertentu. Adapun motif – motif sosial yang dipaparkan oleh David Mc Clelland adalah: 1. Motif Affiliasi yaitu motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Didalam lingkungannya akan berlaku sebagai seseorang yang menyenangi keharmonisan. 2. Motif Kekuasaan yaitu motif yang menyebabkan seseorang ingin menguasai dan mendominasi orang lain dalam berhubungan dengan seseorang dan lingkungannya. Orang yang mempunyai 3



motif ini cenderung untuk bertingkah laku otoriter. Ia senang dapat bertindak dan berkuasa atas orang lain dan orang-orang tersebut mau berbuat seperti apa yang dikatakannya. 3. Motif prestasi yaitu motif yang mengarahkan tingkah laku seseorang dengan menitikberatkan pada tercapainya suatu prestasi tertentu. Kalau pada motif sebelumnya objeknya adalah motif manusia lain yang ada di lingkungannya maka motif ini sangat erat hubungannya dengan pekerjaan. Orang-orang yang memiliki motif ini tidak terlampau menghiraukan orang lain yang paling penting adalah bagaimana caranya bisa mencapai suatu prestasi tertentu. C. Faktor Motivasi Kerja 



Teori Dua Faktor Dari Hezberg Motivasi kerja ditentukan oleh faktor-faktor yang menghambat dan mendorong motivasi kerja sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang menghambat motivasi kerja disebut sebagai faktor



higienik



misalnya



masalah



gaji,



keamanan



kerja,



pengawasan, kebijaksanaan dan administrasi perusahaan, kondisi kerja, hubungan antara pegawai dan lain-lain. Kalau faktor higienik ditingkatkan maka maka hambatan terhadap motivasi kerja hilang. 2. Faktor-faktor yang mendorong motivasi kerja disebut sebagai motivator misalnya prestasi, penghargaan, tanggung jawab, kemajuan kerja itu sendiri. Peningkatan faktor motivator akan meningkatkan motivasi kerja. 



Faktor-Faktor yang dapat Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan Menurut Martharia (1999) faktor-faktor motivasi kerja yang paling kuat adalah terpenuhinya kebutuhan dasar untuk mempertahankan hidup yaitu makan, minum, tempat tinggal, dan sejenisnya. Kemudian kebutuhannya meningkat yaitu keinginan mendapatkan keamanan hidup. Dalam taraf yang lebih maju, bila rasa aman telah terpenuhi mereka mendambakan barang mewah, status, dan kemudian prestasi.



4



Perbaikan kinerja oganisasi perlu dilakukan untuk meingkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini, menurut Furtwengler (2003) terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatian oleh suatu organisasi di dalam melakukan perbaikan kinerja, yaitu faktor kecepatan, kualitas, layanan, dan nilai. Selain keempat faktor tersebut, juga terdapat faktor lainnya yang turut mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu keterampilan interpersonal, mental untuk sukses, terbuka untuk berubah, kreativitas, terampil



berkomunikasi,



inisiatif,



serta



kemampuan



dalam



merencanakan dan mengorganisir kegiatan yang menjadi tugasnya. Faktor-faktor tersebut memang tidak langsung berhubungan dengan pekerjaan, namun memiliki bobot pengaruh yang sama. Menurut teori situasi kerja Stoner, J.A.F dan R.E. Freeman (1994), situasi kerja yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah: 1. Kebijakan perusahaan, seperti skala upah dan tunjangan pegawai (cuff, pensiun dan tunjangan-tunjangan), umumnya mempunyai dampak kecil terhadap prestasi individu. Namun kebijaksanaan ini benar-benar mempengaruhi keinginan karyawan untuk tetap bergabung



dengan



atau



meninggalkan



organisasi



yang



bersangkutan dan kemampuan organisasi untuk menarik karyawan baru. 2. Sistem balas jasa atau sistem imbalan, kenaikan gaji, bonus, dan promosi dapat menjadi motivator yang kuat bagi prestasi seseorang jika dikelola secara efektif. Upah harus dikaitkan dengan peningkatan prestasi sehingga jelas mengapa upah tersebut diberikan, dan upah harus dilihat sebagai sesuatu yang adil oleh orang-orang lain dalam kelompok kerja, sehingga mereka tidak akan merasa dengki dan membalas dendam dengan menurunkan prestasi kerja mereka. 3. Kultur organisasi, meliputi norma, nilai, dan keyakinan bersama anggotanya meningkatkan atau menurunkan prestasi individu.



5



Kultur yang membantu pengembangan rasa hormat kepada karyawan, yang melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan



dan



yang



memberi



mereka



otonomi



dalam



merencanakan dan melaksanakan tugas mendorong prestasi yang lebih baik dari pada kultur yang dingin, acuh tak acuh, dan sangat ketat. D. Manfaat Motivasi Kerja bagi Karyawan 1. Meningkatkan Retensi Karyawan Pada dasarnya, saat memasuki dunia kerja secara natural karyawan memiliki niat untuk bekerja keras agar memberikan hasil yang memuaskan. Pada awalnya karyawan baru memiliki motivasi kerja yang tinggi. Namun hal ini seiring waktu dapat menurun dikarenakan faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga motivasi tidak agar tidak turun dan tetap stabil bahkan menaik. Kestabilan motivasi karyawan bisa dengan mudah didapatkan selama perusahaan mampu memberikan arah yang jelas, respon yang baik terhadap kinerja perusahaan, dan memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Maka dengan itu karyawan akan tetap termotivasi untuk memberikan hasil kinerja yang baik terhadap perusahaan. 2. Membantu Meringankan Tugas Atasan atau Sesama Rekan Kerja Karyawan yang termotivasi untuk bekerja akan memberikan hasil yang berbeda dengan karyawan yang tak mempunyai motivasi sama sekali. Karyawan yang termotivasi tentu akan berusaha memberikan kinerja yang baik sehingga dapat menghasilkan kinerja sesuai yang diharapkan perusahaan bahkan dapat memberikan hasil lebih. Karyawan yang termotivasi tidak akan segan membantu karyawan lain yang membutuhkan bantuannya. Dia akan dengan senang hati membantu dan hal ini dapat membantu meringankan tugas untuk mencapai kepuasan bersama. Sebaliknya karyawan yang tak mempunyai motivasi dapat menghalangi perusahaan untuk maju dan



6



berkembang karena tidak mampu memberikan performa kinerja dengan kualitas yang diharapkan. 3. Meningkatkan Nilai Produk Adanya karyawan yang memiliki motivasi kerja di perusahaan dapat membantu menghasilkan produk berkualitas tinggi. Motivasi dalam bekerja yang dirasakan karyawan akan membuat mereka merasa bahwa produk yang mereka kerjakan merupakan produk mereka sendiri. Hasilnya, mereka akan memastikan bahwa produk tersebut memiliki nilai spesial bagi pelanggan. Tanpa diminta, karyawan tersebut bersedia menempuh langkah yang lebih jauh untuk membuat produk perusahaan menonjol dan unggul dari produk milik kompetitor. 4. Karyawan Tidak Akan Cepat Puas terhadap Diri Sendiri Motivasi diri dalam bekerja dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif dan kondusif. Karyawan akan merasa passionate dengan apa yang mereka kerjakan berkat adanya motivasi kerja tersebut. Tanpa adanya ketertarikan terhadap pekerjaan sehari-hari, karyawan bisa merasa “lepas” dari target perusahaan secara keseluruhan sehingga mengurangi kualitas performanya. Bukannya memberikan kinerja terbaik, mereka hanya akan bekerja seadanya demi tidak dipecat. Karyawan pun menjadi cepat merasa puas dan tanpa sadar bekerja dengan menerapkan level di bawah kemampuan mereka, padahal sebenarnya mereka bisa melakukan lebih dari itu. 5. Mendorong Kreativitas, Komitmen, dan Energi Karyawan Apapun bidang bisnisnya, kreativitas dan energi sangat dibutuhkan saat bekerja. Keduanyalah yang menjadi asupan wajib karyawan agar bisa terus menghasilkan inovasi yang lebih baik lagi. Apabila karyawan tidak memiliki motivasi pekerjaan, mereka tidak akan mampu menawarkan ide-ide baru yang dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan bisnis dan mendapatkan klien-klien baru. Tanpa sadar, mereka juga membawa energi yang kurang positif ke lingkungan perusahaan. Akibatnya, produktivitas karyawan yang



7



bekerja di perusahaan akan menurun dan dapat menular ke karyawan lainnya. E. Peranan Motivasi Kerja dalam Suatu Organisasi 1. Mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien Kemampuan ketua organisasi dalam memotivasi para staf-nya, akan mampu mimicu semangat kerja sehingga tujuan akan tercapai dalam target yang telah ditentukan. 2. Menciptakan lingkungan kerja yang sehat Motivasi kerja yang baik akan memberikan dorongan positif untuk setiap individu ataupun kelompok dalam melaksanakan tugas. Keinginan menjadi yang terbaik haruslah disertai dengan niat yang baik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan dan lingkungan kerja menjadi nyaman. 3. Memberikan rasa percaya diri Tidak ada individu yang sempurna. Tetapi, setiap individu pasti memiliki potensi dalam dirinya yang dapat terlihat apabila melakukan usaha yg terbaik. Kerja keras adalah cara terbaik untuk bertangung jawab. 4. Menimbulkan sikap optimis dan rasional Optimis menjadi salah satu sifat yang perlu dimiliki oleh setiap anggota suatu organisasi. Sikap ini akan menjadi modal awal dalam melaksanakan rencana yang telah disepakati. Sikap optimis akan berjalan dengan baik apabila disertai dengan pemikiran rasional. Dengan



itu,



setiap



langkah



yang



dipertanggungjawbkan. 5. Menjaga keberlangsungan hidup organisasi



8



dilakukan



mampu



Motivasi kerja bukan hanya berorientasi pada bagaimana cara untuk maju, tetapi juga cara bertahan saat mengalami kegagalan. Maka perlu sekali mental baja dalam menghadapi segala persoalan. F. Cara Meningkatkan Motivasi Kerja 1. Motivasi karyawan dengan membangun kepuasan. Salah satu cara untuk memperoleh keuntungan yang berkelanjutan adalah dengan membangun sebuah lingkungan kerja yang nyaman dan menarik, selalu fokus, dan menjaga karyawan yang berbakat. Maksudnya adalah mereka harus bisa termotivasi supaya siap menunjukkan kemampuan dan mendapatkan komitmen agar mampu tampil di tingkat yang maksimal. Motivasi kerja berhubungan erat dengan tingkat kepuasan diri pekerja atau karyawan dan hal ini dapat tercipta dengan adanya lingkungan kerja yang menyenangkan. Sebab, jika kita fokus pada menciptakan kepuasan karyawan, lalu fokus pada motivasi karyawan, maka akan tercipta suatu hubungan kerja yang baik, karena karyawan yang puas akan mengurus pelanggan dengan baik. 2.



Motivasi karyawan melalui apresiasi Memberikan apresiasi kepada karyawan sangatlah penting agar membangkitkan perilaku positif dan prestasi karyawan, sehingga mereka dapat melakukan pekerjaan dengan baik atau tidak. Manajer yang cerdas dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan dengan memberikan perhatian secara personal, seperti memberikan tepukan di punggung, catatan tulisan tangan, atau komentar singkat di aula. Dan menunjukkan atau memberikan penghargaan, usahakan agar mengatakannya dengan lebih spesifik. Dengan menjadi spesifik, karyawan menyadari tindakan mereka benar-benar diawasi. Dan, motivasi tingkat tinggi karyawan akan didapatkan melalui hasil yang alami.



9



3. Motivasi karyawan melalui pengakuan Sebagian



orang



mampu



melakukan



apapun



hanya



untuk



mendapatkan pengakuan, mereka juga dengan senang hati akan melakukan hal tersebut tanpa imbalan atau bayaran. Hal ini bisa menjadi senjata rahasia seorang manajer untuk memotivasi kerja karyawannya. Pengakuan merupakan hadiah emosional untuk kerja mereka, sepeti mengakui keunggulan karyawan di tempat kerja, memberikan penghargaan atas keberhasilannya mencapai target penjualan



atau



bahkan



penghargaan



untuk



kehadiran



dan



kedisiplinannya. 4. Motivasi Karyawan Melalui Inspirasi Inspirasi terlahir dari kepemimpinan. Motivasi kerja karyawan melalui inspirasi ini meliputi misi perusahaan, serta maksud dan tujuannya. Dengan memiliki misi yang jelas, orang yang bergabung dalam sebuah perusahaan atau organisasi akan tahu kemana akan pergi, sehingga dengan misi tersebut akan membuat para karyawan menjadi bersemangat dan begairah dalam bekerja. Pastikan setiap orang



dalam



organisasi



perusahaan



dapat



memahami



dan



mengkomunikasikan misi, dan ini dilakukan dalam proses pemenuhan misi perusahaan atau organisasi. Sehingga hubungan antara misi-misi dan nilai-nilai individu serta tujuan dari karyawan tercipta dengan baik. 5. Motivasi Karyawan Melalui Kompensasi Sebagian besar orang akan termotivasi oleh uang. Karena itu, motivasi karyawan melalui kompensasi, bisa dalam bentuk kenaikan gaji, pemberian bonus kinerja, komisi, bagi hasil, dan pembagian hadiah lain seperti, mobil, motor, liburan, atau barang-barang lainnya yang dapat digunakan sebagai hadiah. Apapun metode yang dipilih, harus memiliki sistem yang baik di tempat orang atau manager yang membangun motivasi kerja karyawan.



10



Bab III Kesimpulan Dari makalah yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa



11



Bab IV Daftar Pustaka http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/pengertian-motivasi-kerja.html?m=1 http://www.google.co.id/amp/s/novitaariandy.wordpress.com/2012/10/01/konsepdasar-motivasi/amp/ http://sleekr.co/blog/pentingnya-motivasi-kerja-karyawan/ http://www.irmanfsp.com/2015/12/faktor-faktor-yang-dapat-mempengaruhi.html? m=1 http://pendaftaran-cpns.blogspot.co.id/2015/01/cara-dan-upaya-meningkatkanmotivasi.html?m=1



12