BAB I Media Cetak [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Media cetak telah berperan penting dalam peradaban manusia. Berbagai peristiwa bersejarah tak lepas dari pengaruh media cetak. Perang Dunia II pada tahun 1939 banyak mengikutsertakan media cetak di dalamnya. Media cetak digunakan sebagai sarana propaganda. Banyak negara yang terlibat perang menggunakan media cetak berupa Koran dan selebaran untuk mempengaruhi pihak kawan maupun lawan. Sangat efektif. Sehingga pada akhirnya banyak pihak yang mengusung perdamaian karena terpengaruh konten dalam media cetak tersebut. Peran media cetak pada saat itu sangat vital. Hingga Napoleon Bonaparte mengatakan, wartawan itu cerewet, pengecam, penasihat, pengawas, penguasa, dan guru bangsa. Empat surat kabar musuh lebih aku takuti daripada seribu bayonet (Rakhmat,1993:21). Indonesia turut merasakan pengaruh luar biasa dari adanya media cetak. Zaman penjajahan-yang keras dan ganas-dapat dikalahkan dengan ‘peluru’ katakata yang terdapat dalam media cetak. Para elit politik dan pemimpin menyuarakan semangat mereka dan mengajak seluruh rakyat melawan penjajah yang disebarkan melalui media cetak. Hasilnya tepat. Indonesia bersatu; Indonesia bangkit; Indonesia melawan para penjajah dan mengusir mereka dari negeri tercinta. Media cetak kian menunjukkan eksistensinya di dua dekade terakhir. Tiada peristiwa penting yang terlewatkan oleh media cetak. Semua tertulis. Media cetak menjadi saksi bisu atas peradaban manusia, juga atas perkembangan Indonesia. Terdapat banyak produk media cetak yang beredar di kalangan masyarakat. Koran sudah tentu menjadi primadona. Belasan, bahkan puluhan perusahaan percetakan koran yang bersaing mendapatkan hati masyarakat. Banyak yang mulus, namun



tidak sedikit yang berhenti turun cetak karena kurangnya biaya operasional. Itu hukum alam. Pengaruh yang begitu besar dimiliki oleh media cetak. Seperti dijelaskan Haris Sumadiria dalam Jurnalistik Indonesia, media cetak memiliki lima fungsi utama: informasi, edukasi, koreksi, rekreasi, dan mediasi. Fungsi itulah yang membuat media cetak begitu berpengaruh bagi masyarakat luas. Media cetak dapat membentuk karakter seseorang melalui pesan-pesan yang disampaikan. Terlepas dari pengaruh baik dan buruknya, media cetak tak ubahnya seperti sebilah pisau yang dapat digunakan sesuai niat si pemegangnya. Kemaha pengaruhan media cetak menjadi magnet tersendiri bagi sebagian orang. Tak sedikit yang menyalahgunakan media cetak untuk kepentingan individu, yang meninggalkan nilai-nilai dari media cetak itu sendiri. Media cetak telah banyak memberi kontribusi dalm perkembangan zaman. Peran media sebagai kontrol sosial juga terbukti. Media cetak mampu meredam, bahkan memicu amarah masyarakat terhadap suatu hal. Namun kehebatan media cetak lambat laun mulai tersaingi oleh media elektronik yang semakin canggih. Onong Uchjana dalam Ilmu, Teori, dan Filsafat komunikasi, mengatakan, media elektronik memiliki kemampuan memikat perhatian kahlayak secara serempak dan serentak. Itu efek dari media elektronik yang memuat banyak sekali hiburan sehingga mudah mendapatkan tempat di kalangan masyarakat. Media elektronikradio dan televisi- sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya media elektronik lebih mudah mempengaruhimanusia dalam hal-hal tertentu. Media online atau biasa juga disebut portal berita kini semakin menjadi ancaman bagi koran dan media cetak lainnya karena seiring perkembangan teknologi. Pesatnya perkembangan internet juga mendorong masyarakat untuk mengakses media online. Media online semakin mudah diakses karena tidak hanya lewat computer, tapi dapat melalui telepon genggam atau gadget lainnya. Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Suwarjono, mengatakan, Saat ini dari 260 juta jiwa penduduk Indonesia sebanyak 23 persen diantaranya telah



menjadi pembaca setia beragam media online dan akan terus berkembang (Republikaonline.com). Realita yang ada memang mengancam para penerbit media cetak. Namun hal itu tak lantas membuat mereka berbondong-bondong beralih ke media online. Media cetak kuat. Punya karakter yang khas. Itu yang membuat sebagian besar masyarakat lebih memilih media cetak daripada media online. Berita yang jelas, lengkap, dan terperinci menjadi nilai lebih dari media cetak. Kolom-kolom berita pada media cetak yang mengupas tuntas suatu masalah selalu dinanti masyarkat. Selain itu, berabad-abad media cetak telah mengiringi perkembangan peradaban manusia, sehingga tak mudah untuk dilupakan. Media online memang menjianjikan. Dia cepat, hangat, dan kontinu. Namun berita itu hanya dapat diakses dengan menggunakan alat canggih. Tidak semua masyarakat miliki itu. Berita pada media online hanya dapat dinikmati kalangan tertentu: mereka yang dekat, dan mengerti teknologi. Sedangkan yang tidak? mereka tetap setia menggunakan koran sebagai jendela berita ditemani kopi dan gorengan di pagi hari. Pengakses media online tersebut adalah minoritas, sebagian besar lainnya masih lebih memilih media cetak. Itu disebabkan faktor teknologi yang tidak merambah seluruh lapisan masyarakat, hanya sebagian kecil saja. Kendati demikian, media cetak telah melakukan antisipasi dini. Mereka mulai membuat media online untuk mendampingi media etak yang mereka terbitkan. Antisipasi kmungkinan terburuk yang akan terjadi: media cetak tertelan zaman teknologi yang canggih.



1.2 Rumusan Masalah 1. Apa Definisi Media Cetak ? 2. Bagaimana Jenis-jenis Media Cetak ? 3. Bagaimana Peranan Media Cetak ? 4. Bagaimana Kharakteristik dan Fungsi Penggunaan Media Cetak ? 5. Apa Saja Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak ? 6. Bagaimana Klasifikasi Media Cetak Menurut Karakteristik Sosial Pendidikan Pembacanya? 7. Bagaimana Perkembangan Teknologi Media Cetak?



1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan 1.3.1 Tujuan Umum a Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Teknologi Pendidikan Kesehatan Masyarakat b Untuk dapat mengetahui berbagai media dalam komunikasi pendidikan c Untuk dapat memahami peranan media cetak dalam pendidikan 1.3.2



Tujuan Khusus a. Untuk dapat mengetahui definisi media cetak b. Untuk dapat mengetahui jenis-jenis media cetak c. Untuk dapat memahami peranan, fungsi serta kharakteristik media cetak d. Untuk dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan media cetak e. Untuk dapat mengetahui perkembangan teknologi media cetak



1.4 Manfaat Penulisan Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah : a Membuka wawasan dan pengetahuan mengenai media pembelajaran yang efektif b Memberi pengetahuan mengenai berbagai jenis media cetak dan klasifikasinya c Memahami kharakteristik media cetak d Mengetahui perkembangan teknologi media cetak



1.5 Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah dengan melalui metode pengumpulan data sekunder, yaitu : 1



2



Studi pustaka Dilakukan dengan mencatat data yang dibutuhkan dari pustaka-pustaka yang ada. Pencarian data Dilakukan dengan mencari data atau informasi tentang Media Grafis dalam Komunikasi Pendidikan dari sumber berbagai website di internet. 3 Literatur Dilakukan dengan mengambil materi atau teori subjektif pada literatur buku yang ada di perpustakaan.



1.6 Pengertian Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Pengertian media cetak bagi masyarakat masih dipahami secara sempit. Banyak orang beranggapan bahwa media cetak sama dengan pengertian surat kabar atau majalah. Padahal jika diurai maknanya secara mendalam, media cetak tidak terbatas pada dua jenis media itu saja. Secara harfiah pengertian media cetak bisa dirtikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki manfaat dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang di dalamnya berisi informasi yang di dalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pda kelompok tertentu saja. Media cetak merupakan media yang berpengaruh besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Pasca Indonesia merdeka, media cetak adalah sarana yang paling utama bagi masyarakat dalam mengemukakan pendapat. Sehingga pada akhirnya akibat dari kesadaran pihak pemerintah mengenai dampak dari media cetak itu sendiri terhadap opini publik, maka dalam eksistensinya untuk menyampaikan informasi, media cetak tersebut harus memiliki Surat Ijin Terbit. 1.7 Sistematika Penulisan JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus 1.4 Manfaat 1.5 Metode Penulisan 1.6 Pengertian 1.7 Sistematika Penulisan BAB II PEMBAHASAN BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BAB II PEMBAHASAN



2.1 Definisi Media Cetak Kata “media” berasal dari kata medius yang secara harfiah berarti “perantara” atau “pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyaluran informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan ketrampilan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidak jelasan bahan yang



disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara dalam pembelajaran di kelas. Di dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian yang lebih khusus media merupakan guru, buku paket dan lingkungan sekolah, yang dalam proses belajar mengajar lebih cenderung diartikan sebagai alat untuk menangkap memproses dalam menyusun kembali informasi. Pada dasarnya suatu media pembelajaran itu sebagai suatu perantara untuk mencapai pembelajaran sesuai harapan dan keinginan. Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau perlengkapan yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Alat Bantu itu disebut media, sedangkan media cetak menurut Eric Barnow adalah segala barang yang dicetak yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud media cetak meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi. Sementara dalam kutipan Ronald H Aderson media cetak berarti bahan bacaan yang diproduksi secara profesional seperti buku, majalah, dan buku petunjuk. Media cetak mempunyai makna sebuah media yang menggunakan bahan dasar kertas atau kain untuk menyampaikan pesan-pesannya. Unsur-unsur utama adalah tulisan (teks), gambar visualisasi atau keduanya. Media cetak ini bisa dibuat untuk membantu fasilitator melakukan komunikasi interpersonal saat pelatihan atau kegiatan kelompok. Media ini juga bisa dijadikan sebagai bahan referensi



(bahan



bacaan)



atau



menjadi



media



instruksional



atau



mengkomunikasikan teknologi baru dan cara-cara melakukan sesuatu (leaflet, brosur, buklet). Bisa juga mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta



mengkampanyekan suatu isu (poster) dan menjadi media ekspresi dan karya personal (poster, gambar, kartun, komik). Media cetak dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena media ini banyak menyimpan pesan tertulis yang mudah diterima. 2.2 Jenis-jenis Media Cetak Secara umum, jenis media cetak yang ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pemgklsifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yag dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagin media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Surat Kabar Harian Ini adalah jenis media cetak yang terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pda hari libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Berita yang disampaikan adalah jenis berita news atau informasi terkini dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya. 2. Surat Kabar Mingguan Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya berita yang diangkat adalah berita hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif. 3. Majalah Mingguan Jenis majalah ini terbit setiap hari minggu sekali. Berita yang diangkat adalah berita in depth news dengan jenis berita adalah berita news tentang peristiwa. 4. Majalah Tengah Bulanan



Majalah ini terbit sebulan dua kali. Berita yang ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang berita life style tau gaya hidup. 5. Majalah Bulanan Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan yang disampaikan biasanya termasuk investigatif atau berita yang didapat dari hasil penelitian. 6. Majalah Dwibulanan Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi yang disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya, laporan neraca perusahaan atau juga majalah yang berisi laporan pandapatan sebuah lembaga zakat. 7. Majalah Tribulanan Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwibulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit yang dilakukan setiap tiga bulan sekali.



8. Bulletin Media cetak ini biasanya dibuat untuk kalangan tertentu atau intern saja. Media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Bulletin juga dibuat untuk kepentingan komersial. Jenis meia cetak tersebut mempunyai berbagai macam bidangnya lagi. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jenis media cetak tersebut dibagi lagi berdasarkan usia, isi informasi, dan bidangnya. Jadi perusahaan media cetk yang ada di Indonesia sudah banyak jenisnya. 2.3 Peranan Media Cetak Walaupun perkembangan teknologi informasi kian melesat, namun sistem komunikasi cetak masih digemari sampai sekarang. Industri yang paling mengandalkan media cetak saat ini adalah jurnalisme dan periklanan. Tidak dapat



dipungkiri bahwa banyak media massa yang menyediakan fasilitas online karena cepat, praktis, sekaligus efektif; namun informasi yang disediakan media cetak lebih detail sehingga nilai beritanya lebih mendalam, yang membuat kebanyakan orang lebih memilih media cetak daripada media online yang menawarkan lebih banyak kemudahan. Sesuai dengan fungsinya sebagai media komunikasi, jenis-jenis media cetak seperti surat kabar, majalah, poster, flier, novel, buku, tabloid, dan lain-lain, memerlukan sumber informasi yang memiliki kemampuan-kemampuan yang baik dalam berbahasa yang baik, menulis dengan menarik, dan menguasai peralatan sehingga dapat membuat pesan yang disampaikan dapat ditangkap maknanya oleh pembaca dari segala golongan tanpa membuat persepsi yang berbeda akibat segala macam gangguan (baik semantik, perbedaan SARA, dan lain-lain) dalam saluran media cetak. Komunikasi massa adalah sebuah konsep yang diambil dari komunikasi cetak. Komunikasi massa sendiri hanya dilakukan oleh majalah dan surat kabar sampai pada akhir abad ke 19, sedangkan media massa lainnya pun belum lahir. Tetapi sekarang majalah dan surat kabar telah mengalami kemajuan sangat pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang telah semakin canggih. Kalau pada awalnya majalah dan surat kabar hanya dicetak menggunakan tinta hitam saja, namun sekarang sudah menggunakan dengan bermacam-macam warna atau bisa disebut full-colour. Percetakan yang sudah semakin berkembang dan maju sudah membuat bentuk majalah dan surat kabar menjadi semakin indah dan baik, ditambah teknik penulisan dari isi redaksionalnya juga semakin baik pula. Sedangkan teknik percetakan jarak jauh adalah perkembangan terakhir dari media cetak. Beberapa surat kabar besar yang ada di dunia telah menerapkan teknik cetak jarak jauh tersebut. Contoh saja surat kabar yang biasa dulunya hanya dicetak di Amerika, namun sekarang dalam waktu yang sama juga dapat dicetak di Jepang. Di Indonesia teknik ini pun juga telah berlangsung, yang berguna untuk



memudahkan pembuatan media cetak ke daerah menggunakan teknik cetak jarak jauh ini, sehingga dapat meminimalisasi waktu pengiriman yang terjadi. Media cetak sendiri terkadang masih dipahami secara sempit, hanya dititik beratkan kepada majalah dan surat kabar, sebenarnya tidak hanya terbatas kepada dua jenis media tersebut. Sebenarnya pengertian dari media cetak itu adalah sebagai suatu media yang mennyampaikan informasi juga memliki kegunaan yang terkait mengenai kepentingan masyarakat luas yang disampaikan dengan cara tertulis. Dapat disimpulkan, bahwa media cetak ialah suatu media yang di dalamnya berisikan informasi dan juga terkait dengan kepentingan masyarakat luas dan bukan hanya terbatas pada suatu kelompok tertentu. Media massa atau media cetakpun telah menjadi suatu sarana bagi pengembangan kebudayaan, namun bukan hanya budaya yang mengandung seni dan simbol, tapi juga dalam pengembangan mode, norma-norma, gaya hidup dan tata-cara (Dennis McQuil, 1987). Biasanya media cetak menyediakan informasi yang sedang hangat dibicarakan di publik, atau yang dianggap menarik konsumen untuk membaca. Kedudukan media massa pada masyarakat amatlah penting karena media massa berperan besar dalam perkembangan bahkan perubahan tingkah laku suatu masyarakat yang ada. Hal tersebut disebabkan karena media massa bersifat massal (menyeluruh) dan mempunyai jaringan luas sehingga jumlah masyarakat yang membaca bukan hanya seorang atau dua orang, namun telah mencakup jumlah yang sangat banyak mencapai puluhan, ratusan, dan juga ribuan pembaca. Maka dari itu dampak dari media massa terhadap masyarakat akan sangat terlihat jelas. Industri dalam media massa sangat berkembang pesat, karena masyarakat akan terus haus akan informasi sampai kapanpun, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya perusahaan media cetak, yang memuat surat kabar ataupun majalah, seperti koran Kompas, Jawa Pos, Indo Pos, Nova. Meskipun media cetak dianggap telah tertinggal dibanding kedua pesaingnya yaitu media digital dan media elektronik, tetapi bukan berarti media



cetak tidak mampu menarik pembaca lagi. Terbukti di Indonesia, masyarakat tetap terus berlangganan koran harian seperti Kompas, koran mingguan seperti Tempo maupun majalah bulanan seperti Gaya Nusantara. Padahal sudah banyak berita online yang beredar di internet secara gratis dan mudah diakses, seperti contoh detik.com, okezone.com, vivanews.com, dan kompas.com. Kompas sendiripun memiliki dua cara media penyampaian informasi, seiring ikut dengan perkembangan zaman teknologi yang terus meningkat. Mengapa masyarakat masih terus mengkonsumsi media cetak seperti koran atau majalah? Hal itu disebabkan karena media cetak sendiri mampu menyampaikan sebuah informasi secara terperinci, sedangkan media digital dan media elektronik, lebih mengutamakan kecepatan informasi, jadi sering kali informasi yang disampaikan sering bersifat berulang-ulang dan hanya sepotong, menyebabkan akan dilanjutkan dengan judul berita yang berbeda namun berisikan tambahan informasi dengan topik berita yang sama dalam kurun waktu yang berdekatan.



2.4 Kharakteristik Media Cetak dan Fungsi Penggunaan Media Cetak 1. Tergolong praktis, cepat, dengan harga terjangkau. 2. Daya jangkau dan edar surat kabar dapat sampai pelosok. Perkembangan zaman telah menciptakan segmentasi, dan mengidentifikasi surat kabar dan majalah menurut karakteristik sosial pendidikan pembacannya. 3. Peranan jenis huruf, ukuran, aspek lay out turut menentukan keberhasilan iklan. 4. Dapat bertahan, tidak satu kali lalu habis.



Pada pasal 3 UU No.40 Tahun 1999 tentang pers, disebutkan bahwa fungsi pers (media cetak dan media elektronik) adalah sebagai berikut: 1.



Pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan,



hiburan, dan kontrol sosial. 2.



Disamping fungsi-fungsi tersebut, pers nasional dapat berfungsi



sebagai lembaga ekonomi. Dari fungsi yang telah disebutkan pada pasal 3 UU No.40 Tahun 1999 tentang pers, dapat dipaparkan lebih jelas seperti berikut: a.



Fungsi informasi yaitu menyajikan informasi karena masyarakat



memerlukan informasi tentang berbagai hal yang terjadi di masyarakat, dan Negara. b.



Fungsi pendidikan yaitu sebagai sarana pendidikan massa (mass



education), maka pers memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan dan wawasannya. c.



Fungsi hiburan yaitu hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat pers



untuk mengimbangi berita-berita berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Hiburan dapat berupa cerpen, cerita bergambar, cerita bersambung, teka-teki silang, pojok, karikatur. d.



Fungsi kontrol sosial yaitu sikap pers dalam melaksanakan fungsinya



yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok dengan maksud memperbaiki keadaan melalui tulisan. Tulisan yang dimaksud memuat kritik baik langsung atau tidak langsung terhadap aparatur Negara, lembaga masyarakat. e.



Fungsi sebagai Lembaga Ekonomi yaitu pers adalah sebuah



berusahaan yang bergerak di bidang penerbitan. Pers memiliki bahan baku yang diolah sehingga menghasilkan produk yang namanya “berita” yang diminati masyarakat dengan nilai jual tinggi. Semakin berkualitas beritanya maka semakin



tinggi nilai jualnya. Pers juga menyediakan kolom untuk iklan. Pers membutuhkan biaya untuk kelangsungan hidupnya. 2.5 Kelebihan dan Kelemahan Media Cetak Media cetak memiliki kelebihan dan kekurangan untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Kelebihan dan kekurangan itu antara lain sebagai berikut. 1. Kelebihan Kelebihan dari media pembelajaran, khususnya media cetak yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Dapat dibaca berulang-ulang oleh pembaca. b. Dapat dibaca oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. c. Dapat dikumpulkan atau dibuat kliping. d. Informasi didalamnya jelas dan mampu menejelaskan hal-hal yang kompleks ataupun bersifat investigatif, terkadang juga disertai gambar atau foto kejadian perkara. e. Harganya terjangakau untuk semua kalangan. f. Dapat memilih produk keluarannya, misalnya majalah, koran, dan sebagainya. g. Fleksibel, mudah dibawa kemana saja. h. Tidak memerlukan peralatan yang ribet. i. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang disajikan. j. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa. k. Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun konsep abstrak yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap. l. Dapat digunaan kapan saja dan dimana saja. m. Penggunaan mudah, tidak bergantung pada peralatan lain. 2.



Kekurangan Media cetak yang digunakan untuk media pembelajaran mempunyai beberapa kekurangan, antara lain sebagai berikut: 1) penyampaian informasinya lebih lambat dari media lain, 2) foto dan gambar yang ada terbatas, tidak seperti di media lain, 3) biaya produksinya mahal, jumlah barangnya terbatas, 4) membutuhkan waktu yang lama untuk membaca semua berita sampai selesai, 5) kurang bisa membantu daya ingat, 6) apabila penyajiannya tidak menarik cepat membosankan para pembaca.



2.6 Klasifikasi Media Cetak Menurut Karakteristik Sosial Pendidikan Pembacanya Perkembangan zaman telah menciptakan segmentasi, dan megidentifikasi media cetak menurut karakteristik sosial pendidikan pembacanya menjadi 3 bentuk, yaitu : 1.



Koran



Karakteristiknya : a.Judul singkat, provokatif, informal, dan spesifik. b. Topik aktual dan menarik , berita terbaru. c. Berita cepat. d. Umur berita pendek. e. Bahan referensi berita. f. Gaya tulisan umumnya menggunakan gaya serius. g. Nada tulisan sebagian besar bernada informatif, dan sebagian lainnya bernada argumentatif, disamping ada juga yang bernada kritik. h. Ukuran umumnya antara 1000 hingga 2000 kata. i. Target audiencenya umum, tapi pembaca lebih banyak pria. j. Koran (seperti juga radio dan televisi) biasanya tidak hanya melaporkan berita (yang



obyektif), tapi menampilkan berita yang berasal dari investigasi atau



wawancara para wartawannya. Dengan demikian, koran juga membuat berita. Lebih jauh, koran juga seringkali menjadi sarana kampanye sebuah perjuangan yang dipandang kalayak. Seringkali susah memastikan dimana batas antara reportase obyektif dengan kampanye tadi. Bagaimanapun, satu hal yang perlu dicatat adalah upaya untuk mencapai reportase yang bisa dipercaya tanpa mengesampingkan hak untuk memperjuangkan sesuatu yang dipandang merupakan kepentingan publik. Kelebihannya : a.



Dapat menyampaikan informasi detail, secara teratur bisa menyajikan berita



dan interpretasi secara mendalam.



b.



Relatif murah.



c.



Mudah didokumentasikan (dikliping).



d.



Bisa dibaca sesuai kelonggaran waktu konsumennya.



e.



Lebih jelas dalam menyajikan tabel statistik, peta, bagan, grafik dan



medium gambar lainnya. f.



Jumlah pembaca lebih tinggi dibandingkan majalah.



g.



Visual Impact.



h.



Dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai dengan cakupan



pasarnya. i.



Kebiasaan konsumen membawa surat kabar sebagai referensi untuk



memilih barang sewaktu berbelanja. Kekurangannnya : a.



Dari segi kenyamanan, koran sangat tidak praktis bila dibandingkan dengan



media lain yang sejenis misal majalah. Dengan ukuran yang relatif besar koran membutuhkan tempat yang lebih luas untuk membacanya. Sehingga bila kita ingin membacanya kita membutuhkan tempat yang relatif cukup luas. b.



Dari segi efektivitas, untuk membaca koran sangat dibutuhkan konsentrasi



penuh pembacanya. Hal ini sangat berbeda dengan media radio dimana penikmatnya dapat mendapatkan informasi sambil melakukan berbagai pekerjaan lainnya. c.



Sekalipun jangkauannya bersifat masal, surat kabar dibaca orang dalam



tempo yang sangat singkat, umumnya tidak lebih dari lima belas menit, dan mereka hanya membaca sekali saja. Surat kabar hanya berusia 24 jam sehingga cepat basi. d.



Sekalipun surat kabar memilki sirkulasi yang luas, beberapa kelompok



pasar tidak dapat terlayani. misalnya untuk pembaca di bawah umur 20 tahun. e.



Jangkauan lokal bagi koran lokal.



f.



Kualitas kertas kurang bagus.



g.



Kelemahan lain koran adalah ketika para kru di koran tersebut tidak lagi



memiliki dana dan energi untuk melakukan inovasi. Inovasi tidak hanya meliputi



bidang konten tekstual maupun visual, tetapi juga menyangkut langkah-langkah antisipatif atau langkah-langkah penyesuaian terhadap perkembangan teknologi mutakhir yang terus saja mendorong orang untuk memiliki makin banyak alternatif tentang cara membaca dan cara mendapatkan informasi. 2.



Tabloid



Karakteristiknya : a.



Bersifat informatif ulasan berita dan artikel.



b.



Isi berita lebih ringan dari majalah .



c.



Umur berita diantara Koran dan majalah.



d.



Umum dan segmentasi.



e.



Pembaca cenderung lebih banyak wanita dan dari kelas menengah bawah.



f.



Sebagai pengganti majalah.



Kelebihannya : a.



Informasi detail.



b.



Jangkauan luas dibandingkan majalah.



Kekurangannya : a.



Kualitas kertas lebih bagus daripada koran.



b.



Probabilitas iklan terbaca lebih lama



3.



Majalah



Karakteristiknya : a.



Bersifat informatif melalui kombinasi tulisan dan gambar.



b.



Berita berupa ulasan.



c.



Umur berita lebih lama dan cenderung disimpan oleh pembaca.



d.



Bahan referensi artikel.



e.



Tersegmen, pembaca lebih banyak wanita.



Kelebihannya : a.



Khalayak sasarannya jelas, karena lebih tersegmen dan terspesialisasi.



b.



Majalah dapat mengangkat produk-produk yang diiklankan sejajar dengan



persepsi khalayak sasaran terhadap prestige majalah tersebut. c.



Usia edar majalah lebih panjang daripada surat kabar.



d.



Kualitas visual lebih baik daripada surat kabar.



e.



Efektif untuk pesan iklan yang berbau promosi penjualan.



f.



Informasi detail.



Kekurangannya : a. Flexibility kurang, karena ada deadline dalam pembuatan final artwork iklan. b. Biaya pencetakan tinggi, karena kualitas visualnya bagus. c. Biasanya tidak ada ready stock, karena distribusi majalah umumnya lambat dan jaringan distribusi kurang tepat sasaran. d. Deadline panjang e. Jangkauan kecil Segmentasi Majalah : Untuk meng-segmentasikan audience, maka media selection perlu memperhatikan sebagai berikut : 1.Profilkhalayak,berdasarkan: - faktor demografis (usia, pendapatan perbulan, dll) - mengidentifikasikan kebiasaan konsumen dalam menggunakan produk) - kelompok psikografis (gaya hidup, motivasi dan perilaku, kepribadian) membagi pembaca dalam 3 kelompok, yaitu: 1) Swinger. Pembaca yang selalu mencari produk yang mutakhir, up to date, bergerak cepat. Cara hidup mereka adalah mementingkan kesenangan. 2) Prestigious Seeker. Kelompok pembaca yang ketika mencari produk dihubungkan dengan pencerminan kedudukan yang tinggi di masyarakat. Mereka selalu menjaga prestige dan penampilan, karena mereka ingin selalu dianggap trendy. 3) Plain Joes. Kelompok yang lebih kasual, mencari barang yang biasa dan tidak mencolok mata tetapi dapat memenuhi kebutuhan.



2. Daya jangkau yang memadai, majalah tersebut lingkup nasional ataukah regional. 3. Media dengan frekuensi yang sesuai (mingguan, 2 mingguan, dst…). 2.7 Perkembangan Teknologi Media Cetak Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak. Inovasi teknologi media memunculkan persaingan yang mengakibatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini turut membawa perubahan sosial masyarakat. Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format atau bentuk-bentuk yang muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan. Dulu, ketika teknologi media cetak belum berkembang, suatu iklan produk dibuat dengan menggunakan teknologi mesin tik, sedangkan gambar-gambar iklan produk tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang untuk membuat iklan dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu produk dapat didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di media. Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah, kecuali bentuk atau formatnya. Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dan lain-lain. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa-peristiwa penting yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu hingga kini banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit



sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media. Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan. Pada zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press dan freedom of the speech, pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang dimuat di artikel akan ditanggapi dengan seksama oleh surat kabar yang memuat tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justru artikel-artikel yang memuat kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya revolusi. Tidak hanya kritikan surat kabar yang bisa mendapat ancaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan yang memuat dokumendokumen penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja pemerintah, berbagai skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang dijalankan pemerintah untuk tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai dengan dokumen yang dimiliki oleh surat kabar. Berbagai peristiwa penting dunia juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar. Perkembangan teknologi media cetak memang memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi, namun di satu sisi juga memunculkan suatu masalah baru. Ideologi liberalisme yang berkembang melahirkan adanya freedom of the press, freedom of the speech, dan freedom of expression. Dengan begitu isi dari media yang muncul tidak dapat dikontrol. Padahal media sering memuat peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu penting yang sensitif, seperti agama, suku, dan ras. Selain itu, hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, seperti yang berbau seksual misalkan, lebih mudah diakses oleh anak-anak di bawah umur.



Jurnalisme media cetak mencapai puncak kejayaannya ketika berbagai majalah dan surat kabar mulai menyertakan fotografi di halamannya untuk menguatkan isi berita yang dimuat. Dengan begitu audience yang menjadi sasaran mereka pun meluas. Sebuah perusahaan surat kabar biasanya akan mendapat untung besar jika terdapat tulisan yang memungkinkan menjadi sesuatu yang sensational, atau berpeluang menjadi ‘ramai’ dibicarakan. Peristiwa-peristiwa kriminal, berbagai skandal pemerintah, bencana yang dialami manusia, informasi selebriti, merupakan berita-berita yang sangat sering meramaikan kolom-kolom surat kabar, bahkan hingga di era modern seperti saat ini. Surat kabar juga meliputi beritaberita lokal, nasional, maupun internasional, serta mencakup editorial, opini, kritikan, atau komentar-komentar dari pembaca. Masalahnya adalah jumlah audience dari surat kabar justru menurun di level usia yang lebih rendah. Biasanya anak-anak, remaja, atau anak-anak muda pada umumnya lebih menyukai membaca majalah atau menonton televisi daripada membaca surat kabar. Sebagai salah satu media massa yang modern, majalah sekarang lebih fokus pada audience yang telah tersegmentasi menurut kepentingan atau interest masing-masing, misalkan majalah olahraga, majalah remaja, majalah khusus wanita, majalah otomotif, majalah bisnis-ekonomi, dan sebagainya. Setiap penemuan teknologi media tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kelebihan dari perkembangan teknologi media cetak, surat kabar khususnya, yaitu dapat meningkatkan pendidikan masyarakat, menurunkan jumlah buta huruf, pendapatan dan kualitas hidup pun meningkat. Selain itu, kemudahan akan mendapat informasi ini menjadikan tingkat pengeluaran lebih rendah. Teknologi percetakan juga memudahkan siapa saja untuk mengkopi tulisan. Tulisan yang memiliki nilai jual tinggi tentunya menjadi incaran bagi siapapun. Untuk itu dibutuhkan suatu hak cipta yang melindungi pembuatan setiap tulisan bagi si penulis, sehingga ia tidak perlu khawatir tulisannya dikopi



atau dicuri orang lain. Kemajuan teknologi menjadikan media cetak tidak harus berupa kumpulan kertas yang berisikan tulisan. Jurnalisme media cetak, seperti surat kabar, mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920. Munculnya teknologi internet menjadikan media cetak seperti surat-surat kabar, koran, atau majalah dapat diakses melalui World Wide Web. Justru dengan online internet, berita-berita media cetak menjadi lebih up-to-date dan lebih cepat diterima oleh masyarakat. Selaikan itu, perusahaan-perusahaan surat kabar dapat menjangkau audience lebih luas. Selain itu, internet juga lebih membuka peluang kerja sama antara perusahaan media cetak dengan perusahaan penerbit.1



1 http://www.waena.org/index.php? option=com_content&task=view&id=719&Itemid=9



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa. Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan- pesan visual. Jenis-jenis media cetak yaitu surat kabar harian, majalah mingguan, majalah tengah bulanan, majalah bulanan, majalah dwibulanan, majalah tribulanan, bulletin.



3.2 Saran Adapun saran yang dapat penulis berikan bagi pembaca yaitu untuk dapat memahami dan mempelajari lebih dalam lagi mengenai media cetak dalam media massa, agar kita dapat mengetahui cara pengelolaan dan dipublikasikan kepada masyarakat.



DAFTAR PUSTAKA Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2006) Nuruddin, 2011. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers. Ronald H.Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994) Sandi, S., 2012. Sejarah Perkembangan Teknologi komunikasi dari zaman praaksara hingga zaman internet. Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996). Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, Pelayanan Profesional Pembelajaran dan Mutu Hasil Belajar (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). http://www.goggle.com/search/ie=UTF.8&OE=UTF.8sourcied=navclient &Gfris=1&q= pengertian + media + cetak. http://jurnal.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2007/04/blcom-02-vol2-no2april2007.pdf http://ayomenulisfisip.files.wordpress.com/2011/02/modul-manajemen-mediacetak-2012.pdf pelangii21sekretaris.blogspot.com/2010/10/fungsi dan manfaat media cetak azman-duniaku-blogspot-com ANNEAHIRA.com_files/pengertian media cetak dan jenisnya http://niluhdiantarisunshine.blogspot.co.id/2013/12/media-cetak.html http://media.diknas.go.id/media/document/3537.pdf. http://berbagiilmublogspotcom.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-media-cetak.html



http://estywidyastuty.blogspot.co.id/2013/12/karakteristik-media-cetak.html