Bab Ii Pengukuran Debit Dengan Tabung Pitot [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB II PENGUKURAN DEBIT DENGAN TABUNG PITOT A.



MAKSUD DAN TUJUAN Pelaksanaan praktikum ini mempunyai maksud dan tujuan tertentu seperti yang diuraikan dibawah ini: 1. Untuk mengetahui cara pemakaian alat pengukur kecepatan arus. 2. Mahasiswa memahami cara mengukur kecepatan di sungai, atau saluran besar melalui pengukuran sederhana di dasar saluran. 3. Dengan mengukur kecepatan aliran dengan alat ukur tabung pitot serta dimensi saluran yang dapat diketahui, maka besarnya debit aliran pada saluran tersebut dapat diketahui.



B.



DASAR TEORI Tabung pitot digunakan untuk mengukur kecepatan aliran air. Dengan menggunakan persamaan Bernoulli akan diperoleh kecepatan aliran air dalam saluran : V = √ 2 g h pitot



Pengukuran dilakukan dengan membagi kedalaman sungai menjadi beberapa bagian dengan leber permukaan yang berbeda. Kecepatan aliran sungai pada setiap bagian diukur sesuai dengan kedalaman. Debit pada suatu pias penampang aliran saluran terbuka : Q = Ai x vi Debit pada suatu penampang aliran saluran terbuka : Q =  q =  ( Ai x vi ) = A x v dimana : Ai = luas penampang basah pias vi = kecepatan rata-rata aliran pada penampang pias



A = luas penampang basah saluran V = kecepatan aliran rata-rata pada penampang saluran vi dapat dicari dengan menghitung rata-rata kecepatan garis arus tiap kedalaman yang dirumuskan sesuai dengan jenis tabung pitot yang digunakan. Kecepatan rata-rata aliran pada setiap penampang pias vi berdasarkan atas sejumlah titik pengukuran adalah sebagai berikut : 



Metode 1 titik pengukuran (kecepatan diukur pada 0,6 kedalaman



air) vi = v0,6 



Metode 2 titik pengukuran (kecepatan diukur pada 0,2 dan 0,8



kedalaman air) vi = (v0,2 + v0,8) / 2 



Metode 3 titik pengukuran (kecepatan diukur pada 0,2 ; 0,6 dan



0,8 kedalaman air) vi = (v0,2 + v0,6 + v0,8) / 3 Ket : Kedalaman diukur dari muka air. C.



PERALATAN 1. Alat Hidrolika 2. Tabung pitot 3. Jangka sorong/alat pengukur berupa penggaris



D.



LANGKAH KERJA 1. Nyalakan Alat Hidrolika; 2.



Terlebih dahulu ukurlah ketinggian muka air saluran (H) dan lebarnya (B) dengan jangka sorong/alat pengukur;



3.



Ukur kedalaman alat yang akan ditempatkan di permukaan air dengan menggunakan metode 2 titik;



4.



Tempatkan Tabung pitot pada kedalaman yang telah ditentukan.;



5.



Ukur ketinggian air di dalam Tabung pitot ( h pitot ¿ sampai batas permukaan air pada saluran;



6.



Catat dan amati data data yang dibutuhkan. (H, h pitot dan B);



7.



Percobaan diatas diulang untuk beberapa tinggi muka air (H) sesuai dengan perubahan aliran yang ditentukan;



8.



Prosedur pengukuran ini dilakukan untuk setiap perubahan debit aliran percobaan (5 debit).