Bacaan Gharib Dan Musykilat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bacaan Gharib dan Musykilat A. Bacaan gharib Ghorib artinya asing. Bacaan ghorib adalah bacaan asing. Yaitu bacaan yang tidak sebagaimana biasanya sehingga dikhawatirkan salah dalam membacanya. Agar tidak turut latah dan membiarkan terjadinya kesalahan, alangkah baiknya apabila kita mencatat ayat-ayat yang mengandung bacaan ghorib. Macam- macam bacaan gharib antara lain: 1.Sakta(‫)ﺳﻜﺘﻪ‬ Saktah adalah berhenti sejenak tanpa bernafas, dengan tujuan untuk meluruskan arti ayat. Di dalam mushkhafros mulutsmani, „saktah‟ ditandai dengan khuruf „SIN ‟kecil pada ayat yang mengandung „saktah‟. Menurut Imam Hafs, saktah hanya ada di 4 tempat yaitu surat (18:1-2), (36:52), (75:27) dan (83:14). Pada contoh di bawah ini, huruf „SIN‟ (sebagai tanda saktah) terletak antara kata berwarna merah dan kata berwarna biru. Diantara kedua kata itulah terjadi saktah. Berikut ini adalah ayat yang mengandung saktah: Surat Al-Kahfi (18) antaraayat 1 dan 2:‫ﻋﻮﺟﺎﻗﻴﻤﺎ‬ SuratYasiin (36) ayat 52: ‫ﻣﻦﻣﺮﻓﺪﻧﺎ‬ Surat Al-Muthoffifiinayat 14:‫ﻛﻶﺑﻞﺮﺎﻦ‬ 2.Sajdah( ‫)ﺳﺠﺪﻩ‬ Sajdah di dalam Alqur‟an ditandai dengan gambar berbentuk kubah. Disunnahkan bagi pembaca dan pendengar untuk melakukan sujud tilawah ketika membaca/mendengar ayat sajdah.Disunnahkan melakukan sujud tilawah baik ketika sedang sholat atau diluar sholat. Di dalam sholat, sunnahnya hanya ketika imam melakukan sujud tilawah, jika tidak, maka ma‟mum tidak boleh sujud sendiri (karena ma‟mun harus mengikuti imam). Di luar sholat, disyaratkan menghadap qiblat dan suci dari hadats, boleh diawali dengan berdiri atau duduk, dengan di awali takbirotul ikhrom ataupun tidak. Jika di awali takbir maka ditutup dengan salam, jika tanpa takbir maka tidak perlu salam. Sujud tilawah yang dilakukan saat shalat tidak didahului takbir lagi serta tidak diakhiri salam (sudah takbirotul ikhrom diawal sholat dan salam pada akhir shalat). 3.Imalah Imalah adalah pembacaan fathah yang miring ke kasroh. Contoh pada surat Hud (11) ‫ ﻣﺠﺮﻫﺎ‬Bunyi RO dibaca RE (seperti bunyi REmot) sehingga menjadi majREha. 4.Isymam Isymam adalah menampakkan dhommah yang terbuang dengan isyarat bibir ketika membaca kata „LAATA‟MANNA‟ pada surat Yusuf (12) ayat 11. Teks lengkap surat Yusuf (12) ayat 11 adalah sebagaiberikut:‫ﻻﺗﺄﻣﻧﺎ‬ cara bacanya “laa ta‟manna” .Nah, karena ini termasuk bacaan isymam, cara membacanya yaitu “laa ta‟mannuna”, namun kata “nuu” yang menjadi tambahan hanya diisyaratkan dengan gerakan bibir ditambah mencucu tanpa suara. Jadi suara yang kedengaran hanya sebatas “laa ta‟manna”.



5.Naql Naql adalah memindahkan simbol/baris kasroh pada huruf HAMZAH ke huruf LAM, yaitu pada surat Al-Hujuroot ayat 11 .‫ﺑﺌﺲﺎﻻﺳﻢ‬ Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun sebelumnya. Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al Hujurat ayat 11 .‫ﺑﺌﺲ اﻻﺳﻢ‬Alasan bacaan naql pada kata ‫اﻻﺳﻢ‬yaitu terdapatnya dua hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada al ta‟rif daismu (salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam sehingga menjadi tidak terbaca di kala sambung dengan kata sebelumnya. Di antara manfaat bacaan naql ini adalah untuk memudahkan umat Islam membacanya. 6.Tashil Tashil adalah , yaitu meringankan hamzah kedua (dari dua hamzah yang beriringan) dengan bunyi leburan hamzah dengan alif.Terdapat dalam surat Fushilat 44yang berbunyi ‫ﻋﺄﺟﻤﻲ‬ Dilihat dari tulisannya, bacaannya seharusnya aa‟jamiyyuwa „arabiyy. Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua cara bacanya agak diringankan. Ketika bertemu dua hamzah qatha‟ yang berurutan pada satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang Arab terasaberat, sehingga bacaan seperti ini bisa meringankan. B. Musykilat Musykilat adalah bacaan-bacaan yang antara tulisan dengan cara membacanya berbeda. Hal ini bertujuan agar kita dalam membacanya lebih berhati-hati dan terhindar dari kesalahan membaca. Sebab terjadinya perbedaan : 1. Ada huruf yang tertulis tapi dibaca dengan suara atau bunyi lain 2. Ada huruf dalam kata tertulis tapi tidak dibaca. 3. Ada tandan shifir (bulatan kecil di atas alif) ada 2 yaitu : a. Shifir Mustadhir ; bulatan kecil di atas huruf alif yang berada di tengah kata sehingga huruf alif tersebut tidak berfungsi dan dibaca pendek. b. Shifir Mustahil : bulatan lonjong kecil di atas alif yang berada di akhir kata yang memiliki fungsi jika waqaf maka dibaca panjang dan jika washol dibaca pendek Jenis-jenis bacaan musykilat : 1. Perubahan suara, yaitu suara huruf ‫ ص‬di ganti dengan suara huruf ‫س‬, ini berada di 3 tempat : QS.Al-Baqarah ayat 245, QS.Al-A‟raf ayat 69, dan QS.Ath-thur ayat 37 (yang ini boleh dibaca tetap ‫ ص‬atau di ganti dengan ‫)س‬ 2. Huruf ro‟ di baca tebal Biasanya jika ada Ro‟ Sukun didahului dengan harakat kasrah, maka Ro‟ tersebut dibaca tipis, tetapi pada kata-kata tertentu justru harus dibaca tebal 3. Huruf wawu tidak dibaca Yaitu terdapat huruf wawu dalam sebuah kata, tapi tidak dibaca. Missal : kata ‫ﺻﻠوﻩ‬, ‫ ﺯگﻮﻩ‬dan lainnya 4. “ ‫ ”وا‬dibaca pendek



Yaitu terdapat ‫ وا‬dlam sebuah kata, tapi dibaca pendek, Missal : kata ‫اﻧﺒﻮًا‬ 5. Harakat “ ‫” ﻪ‬ Dalam Al-Qur‟an terdapat beberapa kata yang membacanya tidak sesuai dengan kaidah penulisannya. Missal : ‫ﻓﻴﻪ‬, ‫ ﻋﻠﻴﻪ‬dan lainnya 6. Nun washol/ nun iwadl Adalah jika ada tanwin yang bertemu dengan hamzah washol, maka cara membacanya suara tanwin harus di ganti dengan nun kasrah. Missal : ‫ﺧﻴﺮﻥ اﻟﻮﺻﻴﻪ‬ 7. Hamzah sukun saat waqaf dan washol Dalam Al-Qur‟an terdapat hamzah sukun yang jika dibaca setelah waqaf ( ibtida‟), maka suara hamzah sukun menjadi suara Ya‟ sukun (panjang), namun jika dibaca washol, maka hamzah sukun tidak berubah. Missal : ‫ اﻳﺘﻮﻧﻲ‬menjadi ‫اﯨًً ﺘﻮﻧﻲ‬ Saat washol tidak berubah/tetap ‫اﻳﺘﻮﻧﻲ‬ 8. " ‫"ﺊ‬dibaca pendek Yaitu terdapatnya ‫ ﺊ‬dalam sebuah kata,tapi dibaca pendek. Misal: kata ‫ ﺘﻟﻘﺎ ﺊ‬, ‫ وﺭا ﺊ‬dan sebagainya. 9. “‫ ”ﺃو‬dibaca pendek Yaitu terdapat nya “‫ ”ﺃو‬dalam sebuah kata, tapi dibaca pendek Missal: kata ‫ﺃوﻟوا‬, ‫ ﺃوﻟﺌﻙ‬dan sebagainya. 10. Huruf alif tidak dibaca Yaitu terdapatnya huruf alif dalam sebuah kata, tetapi tidak dibaca Missal: kata ‫ﺠﺎﻱﺀ‬, ‫ﺘﺎﻴﺌﺴوا‬ 11. kednep acabiD"...‫ ﹶا‬..." Terdapatnya "...‫ ﹶا‬..." dalam sebuah kata, tapi dibaca pendek. Missal: kata ‫ ﻤﻼﺌﻪ‬, ‫ اﻔﺎﺌﻥ‬dan sebagainya. 12. ‫ ﹶا‬..." dibaca pendek



Terdapatnya ‫ ﹶا‬...dalam sebuah kata, tapi dibaca pendek. Missal: kata ‫ ﻨﺩﻋوا‬, ‫ ﺜﻤوﺩا‬dan sebagainya. 13. ‫ ﹶا‬..."saat waqof



Terdapatnya ‫ ﹶا‬...dalam sebuah kata, saat waqof dibaca panjang Missal: ‫ اﻟﺴﺒﻴﻼ‬, ‫ اﻟﺭﺴوﻻ‬dan sebagainya.



14.



‫ ﹶا‬..." saat washal



Terdapatnya ‫ ﹶا‬...dalam sebuah kata, saat washal dibaca pendek Missal: ‫ اﻟﺴﺒﻴﻼ‬, ‫ اﻟﺭﺴوﻻ‬dan sebagainya.