Bahan Bakar Dan Bahan Tahan API [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN BAKAR DAN BAHAN TAHAN API



I.



Bahan Bakar Bahan Bakar yaitu suatu materi apa pun yang dapat dirubah menjadi



energi. Umumnya bahan bakar mengandung energi panas yang bisa dilepaskan serta dimanipulasi. Biasanya bahan bakar dipakai manusia lewat sistem pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar itu bakal melepaskan panas sesudah direaksikan dengan oksigen di udara. A.



Jenis Bahan Bakar  Bahan Bakar Padat Bahan bakar bersifat padat adalah bahan bakar berupa padat, serta umumnya jadi sumber daya panas. Contohnya kayu serta batubara. Daya panas yang dihasilkan dapat dipakai untuk memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan peralatan serta menyediakan energi.



Sumber: syafari760.blogspot.co.id



Gambar 1 Bahan Bakar Padat (Batubara)



 Bahan Bakar Cair Bahan bakar cair adalah bahan bakar yang strukturnya tidak rapat, jika dibandingkan dengan bahan bakar padat molekulnya dapat bergerak bebas. Bensin/gasolin/premium, minyak solar, minyak tanah adalah contoh bahan bakar cair. Bahan bakar cair yang biasa dipakai dalam industri, transportasi maupun rumah tangga adalah fraksi minyak bumi.



Minyak bumi adalah campuran berbagai hidrokarbon yang termasuk dalam kelompok senyawa: parafin, naphtena, olefin, dan aromatik. Kelompok senyawa ini berbeda dari yang lain dalam kandungan hidrogennya. Minyak mentah, jika disuling akan menghasilkan beberapa macam fraksi, seperti: bensin atau premium, kerosen atau minyak tanah, minyak solar, minyak bakar, dan lain-lain. Setiap minyak petroleum mentah mengandung keempat kelompok senyawa tersebut, tetapi perbandingannya berbeda  Bahan Bakar Gas Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Petroleum Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG adalah campuran dari propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan untuk kompor rumah tangga, sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa digunakan untuk sebagian kendaraan bermotor. B.



Berdasarkan Ketersedian Materinya  Bahan bakar tidak berkelanjutan Bahan bakar tidak berkelanjutan bersumber pada materi yang diambil dari alam dan bersifat konsumtif. Sehingga hanya bisa sekali dipergunakan dan bisa habis keberadaannya di alam. Misalnya bahan bakar berbasis karbon seperti produk-produk olahan minyak bumi.  Bahan bakar berkelanjutan Bahan bakar berkelanjutan bersumber pada materi yang masih bisa digunakan lagi dan tidak akan habis keberadaannya di alam. Misalnya tenaga matahari.



C.



Berdasarkan Proses Terbentuknya  Bahan bakar alamiah Bahan bakar alamiah ialah bahan bakar yang berasal dari alam. Contoh bahan bakar padat alamiah antara lain : antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Sedangkan bahan bakar gas alamiah misalnya: gas alam dan gas petroleum.  Bahan bakar non-alamiah



Bahan bakar non-alamiah ialah bahan bakar yang tidak berasal dari alam atau buatan manusia. Contoh dari bahan bakar padat non-alamiah antara lain: kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, serta bahan bakar nuklir. Sedangkan bahan bakar cair non-alamiah antara lain: bensin atau gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu, dan juga bahan bakar padat yang diproses menjadi bahan bakar cair seperti minyak resin dan bahan bakar sintetis. Untuk bahan bakar gas nonalamiah misalnya gas rengkah (atau cracking gas) dan "producer gas".



D.



Cara Produksi Bahan Bakar  Destilasi kering/pirolisis Distilasi kering adalah suatu metoda pemisahan zat-zat kimia. Dalam proses distilasi kering, bahan padat dipanaskan sehingga menghasilkan produk-produk berupa cairan atau gas (yang dapat berkondensasi menjadi padatan). Produk-produk tersebut disaring, dan pada saat yang bersamaan mereka berkondensasi dan dikumpulkan. Distilasi kering biasanya membutuhkan suhu yang lebih tinggi dibanding distilasi biasa. Metode ini dapat digunakan untuk memperoleh bahan bakar cair dari batubara dan kayu. Selain itu, distilasi kering juga digunakan untuk memecah garam-garam mineral.  Gelatinasi Proses pemasakan pati di dengan melunakkan dan memecah sel. Dalam proses gelatinasi, bahan baku ubi kayu, ubi jalar, atau jagung dihancurkan dan dicampur air sehingga menjadi bubur, yang diperkirakan mengandung pati 27-30%. Kemudian bubur pati tersebut dimasak atau dipanaskan selama 2 jam sehingga berbentuk gel.  Sakharifikasi Proses penguraian polisarida menjadi gula-gula sederhana seperti glukosa, fruktosa dan galaktosa (Stanbury et al., 1995). Semua proses untuk memproduksi sesuatu menggunakan kultur mikrobia di sebut fermentasi. Sebagian besar fungi merupakan organisme yang dianggap lebih kuat dalam menghasilkan enzim ekstra seluler, termasuk selulase (Gianfreda dan Rao, 2004 yang disitasi oleh Ali Mursyid, 2009). Proses



sakarifikasi memerlukan suhu proses berkisar pada 55oC hingga 58oC selama 48 hingga 96 jam.  Fermentasi. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.  Gasifikasi Suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termo kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama proses berlangsung).



II.



Bahan Tahan Api Bahan Tahan Api atau refraktori adalah suatu bahan atau benda bukan



logam yang tahan dengan suhu tinggi tanpa menjadi lunak. Hampir semua bahan tahan api termasuk dalam kelompok keramik. Bahan tahan api digunakan untuk melapis tanur tiup, untuk membuat krus guna melelehkan logam, dan untuk halhal yang memerlukan ketahanan terhadap suhu tinggi dan korosi. Bahan pesawat angkasa luar ulang – alik juga memerlukan salutan bahan tahan api. Bahan tahan api yang meluas penggunaannya adalah bata api. Bata ini mengandung alumunium silikat dan sedikit oksida titanium. Sebenarnya ada banyak bahan bangunan yang tahan terhadap api. Beberapa diantaranya bahkan kerap digunakan untuk membangun rumah dewasa ini. Namun untuk lebih jelasnya, berikut beberapa material bangunan tahan api yang perlu diketahui: a. Kaca Tahan Api Bahan ini merupakan salah satu jenis kaca khusus yang memiliki tingkat ketahanan yang cukup tinggi, khususnya terhadap api. Kaca jenis ini terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar dan lapisan dalam. Saat terjadi kebakaran, kaca jenis ini tidak akan langsung pecah secara keseluruhan. Jika terjadi kebakaran, kaca bagian luarlah yang akan pecah terlebih dahulu. Setelah itu, barulah kaca



bagian dalam yang pecah. Ketangguhan kaca jenis ini juga berkat penggunaan tempered glass yang 4 kali lebih kuat dari kaca biasa. b. Beton Beton adalah salah satu bahan bangunan yang paling umum dan sering digunakan dalam membangun rumah ataupun bangunan lain. Bahan bangunan ini juga memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap api. Butuh waktu lama bagi panas api untuk merusak struktur beton yang kokoh. Menariknya lagi, daya tahan beton terhadap api juga masih lebih baik dari baja. Itulah kenapa bahan bangunan ini kerap digunakan untuk melindungi baja dari kebakaran, khususnya dalam struktur bangunan.



c. Gips Gips ternyata juga memiliki ketahanan yang cukup baik terhadap api. Meski material yang satu ini terkesan agak rapuh, nyatanya kemampuannya dalam menahan panas api dinilai cukup baik. Tidak mudah terbakar dan memiliki tekstur yang rapi, itulah kenapa bahan bangunan tahan api yang satu ini kerap digunakan sebagai bagian dari finishing interior. d. Batu Bata Batu bata ialah material bangunan yang paling kerap digunakan untuk membangun rumah, khususnya di Indonesia. Pemilihan batu bata sebagai bahan bangunan ternyata memiliki banyak alasan. Selain karena lebih kokoh dan mampu menyerap suhu panas dengan baik, bahan bangunan ini juga termasuk dalam bahan bangunan yang memiliki ketahanan api sangat baik. Saat terbakar, bahan bangunan ini bahkan bisa bertahan antara 1 hingga 4 jam. Tentu saja, daya tahan tersebut juga bergantung pada konstruksi dan ketebalan dinding bangunan. Daftar bahan tahan api yang sering digunakan sebagai berikut : 



Fire brick, bata tahan api, batu tahan api biasanya digunakan didalam ruang bakar atau tungku.







Semen api atau semen tahan api, atau air setting mortar. digunakan untuk merekatkan batu tahan api.







Castable digunakan untuk mengecor bagian tungku yang tidak bisa menggunakan batu tahan api.







Insulation brick atau batu isolasi. dipasang setelah batu tahan api.







Rock woll, fibre blanket digunakan untuk melapisi bagian yang panas seperti dinding furnace atau pipa steam.