Bahan Bangunan Dan Properti Material PPT 2003 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAN BANGUNAN DAN PROPERTI MATERIAL



SUB .BAB 1.



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Batuan Beton Semen Air Pasir Kerikil Rancang campur beton Besi



9. Baja 10. Cat 11. Kapur 12. Plastik 13. Kayu 14. Bata 15. Genting, Porselen, Keramik



BATUAN



BATUAN 







Batuan adalah suatu porsi padat dari lapisan bumi yang tidak mempunyai bentuk dan komposisi kimia pasti. Batuan dibagi berdasarkan 4 faktor, yaitu: 1.Klasifikasi geologi 2.Klasifikasi fisik 3.Klasifikasi kimia 4.Klasifikasi tingkat kekerasan



(BATUAN)->KLASIFIKASI GEOLOGI 



Batuan beku 



Batuan yang terbentuk dari pendinginan lahar panas, terdiri dari : ○ ○ ○







Batuan sedimen 







Batuan beku vulkanis Batuan beku bassal Batuan beku plutonik



Batuan yang terbentuk dari pengendapan dari material hancur seperti tanah liat, batu karang, organisme laut yang mati, dll dengan bantuan angin, air, dan pembekuan oleh es pada batuan yang ada sebelumnya.



Batuan metamorf 



Batuan yang terbentuk dari malihan/rubahan karena panas dan tekanan



(BATUAN)->KLASIFIKASI FISIK Batuan berlapis  Batuan tidak berlapis  Batuan laminer 



(BATUAN)->KLASIFIKASI KIMIA Batuan silika  Batuan argilik  Batuan kapur 



(BATUAN)->KLASIFIKASI TINGKAT KEKERASAN Batuan sangat keras  Batuan keras  Batuan medium  Batuan lembut 



Skala kekerasan mineral batuan dari yang paling keras ke lunak : Intan –> Corundun –> Topaz –> Quartz –> Felspar –> Apatite –> Flouspar –> Calcite –>Rook Salt –>Talc.



KOMPOSISI BATUAN 



Mineral pembentuk batuan vulkanik 







Terdiri dari Kuarsa (SiO2), Felspar (K2O, Al2O3, 6SiO2), Horn Blende [ 5(CaMg) 6SiO2 ], Mika, Olivine, Serpentine, Khlorit, Augite (Ca, Mg, SiO8)



Mineral pembentuk batuan sedimen 



Terdiri dari Kalsit, Dolomit, Magnesit, Limonite, Glauconite, Gips



TEKSTUR BATUAN Tekstur batuan adalah cara suatu partikel, dari mineral pembentuk batuan yang tersusun dalam struktur batuan. Tekstur batuan dapat divisualisasi dari bidang patahannya sebagai berikut: 



Kristal padat Butiran pembentuk massa sangat baik dan saling terikat kuat. Contohnya adalah kuarsa dan pualam.







Kristal granular Terbentuk ketika semua partikel yang berukuran sama saling terikat bersama oleh material semen. Contohnya adalah pasir dan gnesis.







Konglomerat



Terdiri dari butiran-butiran bulat dengan ukuran yang berbeda dan saling menyatu oleh beberapa material semen. 



Tekstur kaca Teksturnya terlihat seperti gelas atau kaca.



TEKSTUR BATUAN 



Tekstur laminer Tekstur ini terdiri dari semua butiran yang diatur dalam bentuk lapisan paralel.







Granular berpori Adanya lubang-lubang kecil di permukaannya.







Tekstur vesicular Terdapat rongga atau penurunan pada bidang patahan batuan tersebut.







Tekstur porphyrilic Pada tekstur ini, kristal dari beberapa mineral lebih besar daripada kristal pembentuk batu karang.







Tekstur risolitic Menyerupai kacang polong, berukuran besar, dan terdistribusi merata pada permukaan batuan.



KEGUNAAN BATUAN 



Untuk pekerjaan pasangan ponadai, tembok, dll.







Untuk ambang pintu, jendela serta kolom vertikal.







Untuk penutup lantai pada bangunan.







Untuk trotoar jalan dan alur jalan.







Untuk konstruksi jalan.







Sebagai campuran dalam adukan semen.







Material dasar penyaring air dan limbah.







Sebagai bahan penutup pada atap bangunan.







Untuk pembuatan kapur perekat.







Untuk memberikan kekuatan dan penampilan pada bangunan.







Untuk balast pada jalur kereta api.







Sebagai flux dalam tungku perapian peledakan.







Sebagai penahan air dalam bendungan.







Sebagai pengganti pasir alam.



KUALITAS BATUAN Kualitas batuan dapat ditentukan berdasarkan faktor-faktor berikut : 



Struktur batuan  Kehalusan butir  Kepadatan  Ketahanan  Kekuatan  Kekerasan  Persentase keausan  Kemudahan pengerjaan  Penampilan  Porositas dan absorpsi  Resistensi panas  Tingkat kerusakan



FAKTOR PENYEBAB KERUSAKAN BATUAN Variasi suhu  Aksi pembekuan  Atmosfer yang tercemar  Makhluk hidup  Tumbuh-tumbuhan  Air hujan  Angin  Air 



PENGAWETAN BATUAN Dengan cara :  Cat  Minyak biji rami  Coaltar  Parafin  Tawas dan sabun  Senyawa Barium Hidroksida  Pememlesteran



BATUAN BUATAN (BETON) 











Beton adalah campuran semen, air, pasir, kerikil, dan bahan tambah. Kekuatan, keawetan, dan sifat beton yang lain tergantung pada sifat-sifat bahan dasarnya. Perencanaan campuran yang matang diperlukan untuk mendapatkan sifat beton segar dan setelah mengeras sesuai yang diinginkan Keuntungan beton: dapat mencapai kuat tekan yang tinggi Kerugiannya: kuat tarik rendah, getas, dan sulit kedap air secara sempurna



MANFAAT BATUAN BUATAN 



Dapat dicetak dalam ukuran dan bentuk yang beragam.







Kekuatannya dapat melebihi batu alam.







Modah dikerjakan sehingga dapat dimanfaatkan dalam berbagai posisi.







Dapat dipindahkan, disemprotkan, dan disuntikkan dengan mudah.







Tidak memerlukan hiasan apapun.







Dapat diberikan lubang untuk pemasangan pipa dan berbagai keperluan lain.







Massa lebih homogen dan kompak.







Dapat dirancang untuk kekuatan berapapun.







Sangat ekonomis.







Kemungkinan cacat sangat kecil.







Memiliki ketahanan yang lebih tinggi dibandingkan batu alam.







Dapat dicetak di tempat secara langsung.







Memberikan kemudahan dalam pekerjaan konstruksi.



BETON



BETON Beton merupakan komposit bahan konstruksi terutama terdiri dari agregat , semen , dan air. Ada formulasi banyak, yang memberikan sifat bervariasi.  Campuran antara semen dan air membentuk pasta, pasta dan pasir secara bersama-sama membentuk mortar, dan mortar ditambah kerikil akan membentuk beton.  Untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu, beton segar diberi bahan tambah. 



BETON 







Kualitas beton dapat dievaluasi dari kuat tekannya, dan ini sangat tergantung dari kwalitas bahan pembentuknya, serta perbandingan dari komposisi bahan tersebut Agregat ini umumnya kerikil kasar atau batuan hancur seperti batu gamping , atau granit , bersama dengan agregat halus seperti pasir . Semen, umumnya semen Portland , dan bahan-bahan semen lainnya seperti fly ash dan semen terak , berfungsi sebagai pengikat untuk agregat. Berbagai bahan kimia admixtures juga ditambahkan untuk mencapai sifat bervariasi. Air ini kemudian dicampur dengan komposit kering, yang memungkinkan untuk dibentuk (biasanya dituangkan) dan kemudian dipadatkan dan mengeras menjadi sekeras batu kekuatan melalui proses kimia yang disebut hidrasi . Air bereaksi dengan semen, yang obligasi komponen lainnya bersama-sama, akhirnya membuat bahan batuseperti yang kuat. Beton memiliki relatif tinggi kuat tekan , tetapi jauh lebih rendah kekuatan tarik . Untuk alasan ini biasanya diperkuat dengan bahan yang kuat dalam ketegangan (sering baja). Beton dapat rusak oleh banyak proses, seperti beku air terperangkap.



BAHAN PEMBENTUK BETON 



Bahan pembentuk beton :     











Semen Air Pasir Kerikil Bahan tambah



Baru-baru ini penggunaan bahan daur ulang sebagai bahan beton telah mendapatkan popularitas karena undang-undang lingkungan semakin ketat. Yang paling mencolok di antaranya adalah fly ash , dengan-produk batu bara pembangkit listrik. Penggunaan ini mengurangi jumlah penggalian dan ruang TPA diperlukan sebagai tindakan abu sebagai pengganti semen sehingga mengurangi jumlah semen yang diperlukan. Bahan campuran tergantung pada jenis struktur yang sedang dibangun, bagaimana beton akan dicampur dan dikirim dan bagaimana hal itu akan ditempatkan untuk membentuk struktur ini.



CARA PENGUJIAN MUTU BETON 







 



Persyaratan untuk kuat tekan fc harus didasarkan pada hasil pengujian benda uji silinder (diameter 15 cm tinggi 30 cm) di laboratorium. Apabila didasarkan pada nilai yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus dengan ukuran sisi 15 cm maka harus dilakukan konversi untuk mendapatkan fc dengan rumus sebagai berikut: fc = 0,83 fck (dimana fck adalah kuat tekan beton, MPa, didapat dari benda uji kubus dengan ukuran sisi 15 cm). Nilai kuat tekan fc harus didasarkan pada hasil pengujian benda uji pada umur 28 hari. Apabila didapat data kuat tekan pada umur sebelum 28 hari, maka untuk menentukan harga kuat tekan fc pada umur 28 hari, harus digunakan faktor konversi sebagai berikut.



CARA PENGUJIAN MUTU BETON Umur beton (hari) Perbandingan kuat tekan







3



7



14



21



28



0,46



0,70



0,88



0,96



1,00



Kuat tekan beton yang disyaratkan fc yang didapat dari nilainilai pemeriksaan harus dihitung dengan rumus : fc = fcr – 1,64 s dimana : fc : kuat tekan, MPa fcr : (Σ f’cu)/(n), kuat tekan rata-rata, MPa s : [{Σ (f’cu - f’cr )2 }/{n-1}]0,5 deviasi standar, MPa



SIFAT-SIFAT BETON 



Sifat mekanik beton dapat diklasifikasikan menjadi : Sifat jangka pendek, yaitu kuat tekan, kuat tarik, kuat geser, dan modulus elastisitas.  Sifat jangka panjang, yaitu rangkak dan susut. 



Kuat tekan dihitung dari beban tekan maksimum yang dapat ditahan dibagi dengan luas penampang benda uji.  Kuat geser beton ditentukan berdasarkan kuat tekan(vc = 1/6 f’c Mpa)  Modulus elastisitas beton diambil berdasarkan kuat tekan beton(Ec = 4700 f’c Mpa) 



SIFAT-SIFAT BETON Rangkak adalah penambahan regangan terhadap waktu akibat adanya beban yang bekerja.  Susut adalah berkurangnya volume elemen beton dan ada dua macam yaitu susut plastis (susut yang terjadi beberapa jam setelah beton di tempatkan pada cetakan) dan susut pengeringan yang dikarenakan kehilangan uap air. 



EFISIENSI ENERGI 







Energi persyaratan untuk transportasi beton yang rendah karena diproduksi secara lokal dari sumber daya lokal, biasanya diproduksi dalam 100 kilometer dari tempat kerja. Demikian pula, relatif sedikit energi yang digunakan dalam memproduksi dan menggabungkan bahan baku (meskipun sejumlah besar CO 2 yang dihasilkan oleh reaksi kimia dalam pembuatan semen ). keseluruhan energi yang terkandung dari beton karena itu lebih rendah daripada bahan struktural paling selain kayu. Setelah di tempat, beton menawarkan efisiensi energi yang signifikan selama masa bangunan. dinding Beton kebocoran udara jauh lebih sedikit daripada yang terbuat dari kayu-frame. Air kebocoran menyumbang sebagian besar kehilangan energi dari rumah. Sifat massa termal beton meningkatkan efisiensi bangunan baik perumahan dan komersial. Dengan menyimpan dan melepaskan energi yang dibutuhkan untuk pemanasan atau pendinginan, massa termal beton memberikan manfaat sepanjang tahun dengan mengurangi perubahan suhu di dalam dan meminimalkan biaya pemanasan dan pendinginan. Sementara isolasi mengurangi kehilangan energi melalui selubung bangunan, massa termal menggunakan dinding untuk menyimpan dan melepaskan energi. Modern sistem dinding beton menggunakan kedua insulasi eksternal dan massa termal untuk menciptakan sebuah bangunan hemat energi. Formulir Beton isolasi (ICFs) adalah blok berongga atau panel yang terbuat dari busa isolasi baik atau Rastra yang ditumpuk untuk membentuk bentuk dinding bangunan dan kemudian diisi dengan beton bertulang untuk menciptakan struktur.



SEMEN



SEMEN 



Semen portland adalah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidrolis (mengeras bila bersentuhan dengan air) dengan gips sebagai bahan tambah.Semen Portland adalah jenis yang paling umum dari semen dalam penggunaan umum. Ini adalah bahan dasar beton, mortar dan plester . Semen terdiri dari campuran oksida kalsium , silikon dan aluminium . Portland semen dan bahan-bahan yang sama yang dibuat oleh pemanasan batu kapur (sumber kalsium) dengan tanah liat dan menggiling produk ini (disebut klinker ) dengan sumber sulfat (paling sering gipsum ).







Dalam beberapa tahun terakhir, alternatif telah dikembangkan untuk membantu menggantikan semen. Produk seperti PLC (Portland Cement Limestone), yang menggabungkan kapur ke dalam campuran, sedang diuji. Hal ini disebabkan produksi semen menjadi salah satu produsen terbesar dari emisi global gas rumah kaca.



SUSUNAN KIMIA SEMEN 1. 2. 3. 4. 5.



6. 7.



Kapur, CaO dengan kadar (60 – 65) % Silika, SiO2 dengan kadar (17 – 25) % Alumina, Al2O3 dengan kadar (3 – 8) % Besi, Fe2O3 dengan kadar (0,5 – 6) % Magnesia, MgO dengan kadar (0,5 – 4) % Sulfur, SO3 dengan kadar (1 – 2) % Soda&potas, Na2O & K2O dengan kadar (0,5 – 1) %



SUSUNAN KIMIA SEMEN 4 unsur penting pembentuk semen, yaitu:  1.Trikalsium silikat (C3S) atau 3 CaO.SiO2  2.Dikalsium silikat (C2S) atau 2 CaO.SiO2  3.Trikalsium aluminat (C3A) atau 3 CaO.Al2O3  4.Tetrakalsium aluminoferit (C4AF) atau 4CaO.Al2O3.Fe2O3



PENJELASAN SUSUNAN KIMIA SEMEN 



C3S dan C2S biasanya merupakan (70 – 80) % dari semen sehingga merupakan unsur dominan dalam memberi sifat semen.







C3S berhidrasi secara eksotermis, berpengaruh besar terhadap pengerasan semen terutama sebelum mencapai umur 14 hari. Membutuhkanan air 24 % dari beratnya.







C2S bereaksi dengan air lebih lambat, memberi kekuatan akhir, menurunkan besar susut pengeringan, serta membuat semen tahan terhadap serangan kimia. Membutuhkanan air 21% dari beratnya.







C3A berhidrasi secara eksotermis dan bereaksi secara cepat, memberikan kekuatan sesudah 24 jam, kurang tahan terhadap serangan sulfat. Membutuhkanan air 40% dari beratnya.







C4AF bereakurang begitu besar pengaruhnya terhadap pengerasan semen



HIDRASI SEMEN 











Bila semen bersentuhan dengan air maka proses hidrasi berlangsung. Reaksi berlangsung lambat, antara 2 sampai dengan 5 jam (periode induksi atau tak aktif) Tahap berikutnya adalah terbentuknya pasta semen, kalsium hidroksida, sisa sisa semen yang tidak dapat bereaksi, dan air. Pasta semen yang terjadi dari kristal-kristal dari berbagai senyawa membentuk rangkaian tiga demensi yang saling melekat secara random. Reaksi hidrasi unsur-unsur semen : 2C3S + 6H2O  C3 S2 H3 + 3Ca (OH)2  2C2S + 4H2O  C3 S2 H3 + Ca (OH)2 



FAKTOR AIR SEMEN 











Kekuatan pasta semen yang telah mengeras tergantung pada jumlah air yang dipakai. Pada dasarnya jumlah air yang diperlukan untuk proses hidrasi kira-kira 25 % dari berat semennya. Semakin banyak prosentase air, semakin rendah kekuatan pastanya.



KLASIFIKASI SEMEN Semen (PC:Portland Cement) diklasifikasikan dalam 5 jenis sebagai berikut :  Jenis I : Semen portland untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan-persyaratan khusus seperti yang dipersyaratkan pada jenis-jenis lain.  Jenis II : Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang.  Jenis III : Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kekuatan tinggi pada fase permulaan setelah pengikatan terjadi.  Jenis IV : Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah.  Jenis V : Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat.



PENYIMPANAN SEMEN  



Penyimpanan semen harus di tempat yang kering. Udara yang lembab menyebabkan prehidrasi semen yang pada akhirnya merusak mutu semen.



AIR



AIR 











Dalam pembuatan beton, air mempunyai arti yang sangat penting antara lain : Bahan yang dibutuhkan oleh semen untuk menjamin terjadinya proses hidrasi yang baik. Bahan pelarut, pengencer, dan pelicin agar beton dapat dikerjakan dengan baik.



AIR 







Air yang dipakai untuk pembuatan beton, tidak boleh mengandung minyak, asam, garam, zat organik atau bahan yang lain yang dapat merusak beton dan baja tulangan. Bila air yang akan dipakai tersebut diragukan kwalitasnya, maka harus diperiksa di laboratorium.



BAHAN TAMBAH AIR Pemakaian bahan tambah dalam pembuatan beton mempunyai berbagai tujuan antara lain :  Memperbaiki mutu beton.  Memudahkan pengerjaan.  Mempercepat waktu pengikatan/pengerasan.  Memperlambat waktu pengikatan/pengerasan.



AIR 















Menggabungkan air dengan bahan semen membentuk pasta semen oleh proses hidrasi. Perekat semen paste agregat bersama-sama, mengisi rongga di dalamnya, dan membuatnya mengalir lebih bebas. Sebuah air rendah untuk rasio beton akan menghasilkan beton lebih kuat, lebih tahan lama, sedangkan lebih banyak air akan memberikan lebih bebas-mengalir beton dengan tinggi merosot . air kotor/tidak murni yang digunakan untuk membuat beton dapat menyebabkan masalah ketika mengatur atau dalam menyebabkan kegagalan prematur struktur. Hidrasi melibatkan reaksi yang berbeda, sering terjadi pada waktu yang sama. Sebagai reaksi melanjutkan, produk-produk dari proses hidrasi semen secara bertahap obligasi bersama-sama pasir individu dan partikel kerikil dan komponen lain dari beton, untuk membentuk suatu massa yang solid. Reaksi:  Semen kimia notasi : C 3 S + H → CSH + CH  Standar notasi: Ca 3 SiO 5 + H 2 O → (CaO) · (SiO 2) · (H 2 O) (gel) + Ca (OH) 2  Seimbang: 2Ca 3 SiO 5 + 7H 2 O → 3 (CaO) · 2 (SiO 2) · 4 (H 2 O) (gel) + 3Ca (OH) 2



PASIR



PASIR 











Pasir merupakan bahan pengisi, meskipun demikian kwalitas pasir sangat mempengaruhi kwalitas beton. Pasir adalah agregat yang semua butirnya menembus ayakan berlubang 5 mm. Bahan ini harus memenuhi syarat mutu seperti yang ditentukan dalam SII 0052-80.



SYARAT – SYARAT PASIR SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON 



















Susunan besar butir mempunyai modulus kehalusan antara 2,50 sampai dengan 3,80. Kadar lumpur atau bagian butir lebih kecil dari 70 mikron, maksimum 5 %. Kadar zat organik ditentukan dengan larutan Na-sulfat 3%, jika dibandingkan dengan warna standar/pembanding tidak lebih tua Kekerasan butir, jika dibandingkan dengan kekerasan butir pasir kwarsa bangka memberi angka hasil bagi tidak lebih dari 2. Sifat kekal diuji dengan larutan jenuh garam Natrium sulfat bagian yang hancur maksimum 10 %, dan bila dipakai Magnesium sulfat, bagian yang hancur maksimum 15 %.



PENGUJIAN PASIR Faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian pasir :  Kandungan Zat Organik  Kandungan Lumpur  Gradasi Agregat Halus  Specific Gravity Agregat Halus  Berat Isi



KERIKIL



KERIKIL 











Berdasarkan besar ukuran butir, kerikil adalah agregat yang semua butirnya tertinggal di atas ayakan 5 mm. Kerikil dapat berupa bahan yang diambil langsung dari alam, atau berupa batu pecah Bahan ini harus memenuhi syarat mutu seperti yang ditentukan dalam SII 0052-80



SYARAT-SYARAT KERIKIL SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON 















 



Susunan besar butir mempunyai modulus kehalusan antara 6,00 sampai 7,10. Kadar lumpur atau bagian butir lebih kecil dari 70 mikron, maksimum 1 %. Kadar bagian yang lemah, diuji dengan goresan batang tembaga, maksimum 5 %. Sifat kekal, diuji dengan larutan jenuh Natrium sulfat, bagian yang hancur maksimum 12 %. Jika dipakai Magnesium sulfat, bagian yang hancur maksimum 18 %. Tidak bersifat reaktif dengan alkali. Tidak boleh mengandung butiran panjang dan pipih lebih dari 20%.



SYARAT-SYARAT KERIKIL SEBAGAI BAHAN PEMBENTUK BETON Ukuran besar butir maksimum kerikil tidak boleh melebihi :  1/5 dari jarak terkecil antara bidang samping dari cetakan.  1/3 dari tebal plat.  3/4 dari jarak bersih minimum antara batang tulangan.



PENGUJIAN KERIKIL Faktor-faktor yang mempengaruhi pengujian kerikil :  Kandungan Lumpur Agregat Kasar  Gradasi Agregat Kasar  Specific Gravity Agregat Kasar  Berat Isi Agregat Kasar



RANCANG CAMPUR BETON



RANCANG CAMPUR BETON Rancang campur beton normal berdasarkan SK.SNI.T-15-1990-3 :  Mutu Beton yang diharapkan dapat berupa K atau fc’.  Standar deviasi tergantung tingkat Tingkat pengendalian Sd (Mpa) pengendalian. Memuaskan Sangat baik



2,8 3,5



Baik Cukup Jelek Tanpa kendali



4,2 5,6 7,0 8,4



RANCANG CAMPUR BETON 



 



 











Tingkat kegagalan 5%, dalam kurva normal didapat pengali 1,64. Jenis batu bersama slam yang ditentukan untuk mendapatkan jumlah air tiap meter kubik beton. Faktor air semen ditentukan dengan kuat tekan rata-rata yang diharapkan. Golongan pasir ditetapkan untuk menentukan persentase pasir terhadap agregat keseluruhan. Berat jenis agregat campuran dihitung untuk menetapkan berat beton segar tiap meter kubik. Berat agregat didapat dari berat beton segar tiap meter kubik dikurangi berat air dan berat semen dalam tiap meter kubik beton. Volume agregat didapat dari berat agregat dibagi berat satuan agregat.



RANCANG CAMPUR BETON NORMAL K 225 BERDASARKAN SK.SNI. T-15-1990-3 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18



Uraian f’c yang diharapkan 18,675 Mpa Standar deviasi 7 Tingkat kegagalan 5% f’c rata-rata yang diharapkan 30,16 Jenis semen I/biasa Jenis kerikil Pecah Faktor air semen 0,50 Slam 60–180 mm Ukuran kerikil maksimum 40 mm Kebutuhan air 185 l/m3 Kebutuhan semen 370 kg/m3 Golongan pasir 2 Persentasi pasir terhadap agregat keseluruhan 40 % Berat jenis campuran agregat 2,56 Berat jenis campuran beton 2325 kg/m3 Berat pasir + kerikil 1770 kg/m3 Berat pasir 708 kg/m3 Berat kerikil 1062 kg/m3



Keterangan Benda uji silinder Pengendalian Jelek Pengali 1,64 Dihitung Ditetapkan Ditentukan Dari grafik Ditentukan Hasil analisis saringan Ditentukan berdasar slam 296 l/m3 Hasil analisis saringan



Hasil perhitungan Dari Grafik Hasil perhitungan 421,40 l/m3 780,80 l/m3



RANCANG CAMPUR BETON NORMAL K 225 BERDASARKAN SK.SNI. T-15-1990-3    







Perbandingan dalam volume adalah ; Air : Semen : Pasir : Kerikil = 0,625 : 1 : 1,42 : 2,64 Kebutuhan bahan untuk 1 m3 beton adalah ; 185 kg air; 370 kg semen; 708 kg pasir; dan 1062 kg kerikil Kebutuhan bahan untuk 1 zak semen dengan berat 50 kg adalah ; 25 liter air ; 56,95 liter pasir ; dan 105,51 liter kerikil Bahan-bahan ini dicampur dengan perbandingan tertentu, kemudian dimasukkan ke dalam suatu cetakan/begesting. Setelah dua jam beton segar ini akan mulai mengeras, makin lama semakin keras dan semakin besar kuat tekannya. Kwalitas beton dapat dievaluasi dari kuat tekannya, dan ini sangat tergantung dari kwalitas bahan pembentuknya, serta perbandingan dari komposisi bahan tersebut



PERHITUNGAN KUAT TEKAN FC’  











N(jumlah benda uji) = 20 bh f’av(kuat tekan rata-rata) = ∑ f’x /n = 801,61/20 = 40,08 MPa s (deviasi standar) = [{∑(f’av - f’x)^2/(n-1)}^0,5] = (70,2993/19)^0,5 = 1,92 MPa Kuat tekan beton f’c = 40,08 – 1,64. 1,92 = 36, 93 MPa , atau f’c = 36 MPa



KIMIA ADMIXTURES Kimia admixtures adalah bahan dalam bentuk bubuk atau cairan yang ditambahkan ke beton untuk memberikan karakteristik tertentu tidak dapat diperoleh dengan campuran beton polos. Dalam penggunaan normal, dosis campuran kurang dari 5% massa semen dan ditambahkan ke beton pada saat batching / pencampuran. Jenis umum admixtures adalah sebagai berikut.  Accelerators mempercepat hidrasi (pengerasan) dari beton. Bahan-bahan khas yang digunakan adalah CaCl 2 , Ca (NO 3) 2 dan NaNO 3 . Namun, penggunaan klorida dapat menyebabkan korosi pada baja tulangan dan dilarang di beberapa negara, sehingga nitrat dapat disukai.  Retarder memperlambat hidrasi beton dan digunakan dalam besar atau sulit menuangkan mana pengaturan parsial sebelum menuangkan selesai tidak diinginkan. Khas poliol retarder adalah gula , sukrosa , natrium glukonat , glukosa , asam sitrat , dan asam tartaric .  Entrainments Air menambah dan naik kereta api gelembung udara kecil di beton, yang akan mengurangi kerusakan selama freeze-thaw siklus, sehingga meningkatkan daya tahan beton. Namun, udara entrained memerlukan trade off dengan kekuatan, karena setiap 1% dari udara dapat mengakibatkan penurunan 5% pada kuat tekan.



KIMIA ADMIXTURES 



   



Peliat meningkatkan workability dari plastik atau "segar" beton, memungkinkan ditempatkan lebih mudah, dengan upaya konsolidasi kurang. Sebuah plasticizer khas adalah lignosulfonat. Plasticizers dapat digunakan untuk mengurangi kadar air dari beton sambil mempertahankan workability dan kadang-kadang disebut air reducer karena penggunaan ini. Pengobatan tersebut meningkatkan kekuatan dan daya tahan karakteristik. superplasticizers (juga disebut tinggi-range air pengecil) adalah kelas plastisizer yang memiliki efek merusak yang lebih sedikit dan dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan kerja lebih dari yang praktis dengan plasticizers tradisional. Senyawa yang digunakan sebagai superplasticizers termasuk naftalena formaldehida disulfonasi formaldehida kondensat, tersulfonasi melamin kondensat, formaldehida aseton eter kondensat dan polikarboksilat. Pigmen dapat digunakan untuk mengubah warna beton, untuk estetika. Inhibitor korosi digunakan untuk meminimalkan korosi baja tulangan dan baja dalam beton. Agen ikatan yang digunakan untuk membuat ikatan antara beton lama dan baru (biasanya jenis polimer). Memompa bantu meningkatkan pumpability, menebal pasta dan mengurangi pemisahan dan pendarahan.



PENGGANTI CAMPURAN SEMEN Ada bahan anorganik yang juga memiliki pozzolanic sifat hidrolik atau laten. Ini sangat halus bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton untuk memperbaiki sifat-sifat beton (pencampuran mineral), atau sebagai pengganti semen Portland (dicampur semen).  Fly ash : A dengan-produk batu bara pembangkit listrik , digunakan untuk menggantikan sebagian semen Portland (hingga 60% massa). Sifat fly ash tergantung pada jenis batubara dibakar. Secara umum, fly ash mengandung silika yang pozzolanic, sementara berkapur fly ash telah laten sifat hidrolik.  Tanah ledakan terak tungku butiran (GGBFS atau GGBS): Sebuah produk sampingan dari produksi baja digunakan untuk menggantikan sebagian semen Portland (hingga 80% massa). It has latent hydraulic properties. Ini telah laten sifat hidrolik.



PENGGANTI CAMPURAN SEMEN Silika fume : Sebuah produk sampingan dari produksi silikon dan ferosilikon paduan. Silica fume mirip dengan fly ash, namun memiliki ukuran partikel 100 kali lebih kecil. Hal ini menghasilkan permukaan yang lebih tinggi untuk rasio volume dan reaksi lebih cepat pozzolan. Silika fume digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan beton, tetapi umumnya membutuhkan penggunaan superplasticizers untuk workability.  Reaktivitas tinggi metakaolin (HRM): metakaolin menghasilkan beton dengan kekuatan dan daya tahan yang mirip dengan beton dibuat dengan silica fume. Sementara silika fume biasanya abu-abu gelap atau warna hitam, tinggi-reaktivitas metakaolin biasanya putih terang dalam warna, menjadikannya pilihan yang lebih disukai untuk beton arsitektur di mana penampilan adalah penting. Keterangan : Workability adalah kemampuan campuran (plastik) segar konkret untuk mengisi formulir / cetakan baik dengan pekerjaan yang diinginkan (getaran) dan tanpa mengurangi kualitas beton. 



BESI



BESI 



Bijih besi adalah bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar. Besi kasar merupakan bahan baku pembuatan besi tempa, besi tuang, dan baja.







Mengandung silika (SiO2), alumina (Al2O3), kalsium karbonat (CaCO3)



MACAM-MACAM BIJIH BESI 1.



2. 3. 4. 5.



Haematite (Fe2O3) Magnetite (Fe3O4) Pyrities (FeS2) Limonite atau Hydrated haematite (2Fe2O3H2O) Siderit (FeCO3)



BESI KASAR 











Besi kasar adalah besi tidak murni yang diperoleh dari bijih besi. Berisi 92-95% besi, 3-4% karbon, sisanya sulfur, mangan, pospor dan lain-lain. Besi kasar bersifat lemah dan getas



PENGOLAHAN BESI KASAR 



Pencucian lapisan bijih besi Bongkahan-bongkahan yang besar diperkecil ukurannya dengan rock crusher(penghancur batuan),menjadi berukuran 2,5 cm. Setelah itu dicuci dengan air untuk menghilangkan kotoran seperti lempung, tanah liat, dan gangue.Lalu digunakan pemisah magnetik untuk memisahkan besi dari campuran logam lain







Kalsinasi dan roasting bijih-bijih Proses ini dilakukan saat pencucian berlangsung, bijih yang basah di angin-anginkan atau dipanaskan untuk mengoksidasi lapisan bijih besi agar air dan karbondioksida hilang







Peleburan atau pelelehan alam proses pencucian dan kalsinasi, bijih dilelehkan dalam suatu tanur.



BLAST FURNACE (TANUR TINGGI)    



    



Throat (leher) Feeding system Stock Zona silinder Bosh Perapian Tuyeres Penyimpan panas Peniup/Blo wer



CARA LAIN PEMBUATAN BESI KASAR 



Proses reduksi elektrik Metode ini dapat dilakukan di tempat-tempat dengan persediaan listrik yang cukup dan murah.







Tungku pembakaran rendah Lebih digunakan hembusan udara yang diperkaya oksigen daripada udara panas biasa, reduksi bijih besi dicapai dalam waktu yang pendek.







Sponge iron process Dalam metode ini, besi secara langsung dihasilkan dari bijih besi yang direduksi pada suhu di bawah titik lebur.Yang merupakan sebuah massa berpori-pori dari besi yang direduksi dengan sejumlah terak di dalamnya.



KLASIFIKASI BESI KASAR 























Besi kasar no. 1 Mengandung hampir seluruhnya karbon bebas sekitar 3-3,75% dari campuran logam. Sangat lunak, berwarna abu-abu, dan patahannya menunjukkan serpihan grafit. Besi kasar no. 2 Mengandung sekitar 0,4% gabungan karbon dan serpihan grafit yang lebih sedikit dari besi no. 1. Besi kasar no. 3 Besi ini mengandung gabungan karbon sebesar 0,6%,Permukaan patahan halus dan permukaan yang padat teratur dengan serpihan grafit yang sedikit. Besi kasar no. 4 Besi ini mengandung gabungan karbon 0,9% ke atas. Berwarna lebih terang, lebih halus, dan lebih keras. Digunakan untuk cetakan berat. Besi kasar no. 5 Besi ini juga dikenal sebagai mottled pig iron. Mengandung gabungan karbon dan karbon bebas dalam perbandingan yang sama. Patahan dari besi ini bercorang-coreng (mottled). Besi kasar no. 6 Besi ini dihasilkan ketika tungku tidak disediakan bahan bakar yang cukup atau ketika bijih besi atau bahan bakar mengandung sulfur dengan persentasi yang tinggi atau kerika material mentah dibakar dalam suhu rendah. Hampir seluruh karbon dalam keadaan bergabung sehingga besi bersifat sangat keras.



BESI TUANG/COR Pembuatan Besi Tuang :   



Sebuah tungku yang dinamakan cupola furnace (tungku kubah) digunakan dalam pembuatan besi tuang. Bahan dimasukkan ke dalam tungku, dilelehkan dan dikeluarkan dalam bentuk cetakan. Tungku diisi juga dengan campuran yang baik dari besi kasar, potongan besi, batu gamping, dan kokas.



KOMPOSISI BESI TUANG/COR Besi cor mengandung Bahan-bahan tidak murni, yaitu:  Sulphur Membuat besi cor menjadi getas.Kadar belerang di dalam besi cor tidak boleh melebihi 0,1%. 



Phosporus Peningkatan kadar pospor dapat meningkatkan ketidakstabilan besi cor dan membuatnya rapuh. Maka persentasi pospor harus dipertahankan antara 1% sampai 1,5%.







Silisium Silisium bercampur dengan bagian dari besi dan berbentuk suatu massa padat,jika jumlahnya kurang dari 2,5% maka tuangannya akan lebih baik. Persentasi banyaknya silisium juga meningkatkan penyusutan dan membuat besi cor menjadi halus.







Batu kawi/mangan Membuat besi cor menjadi getas. Jumlahnya harus kurang dari 0,75%.



SIFAT BESI TUANG/COR  



   



 











Dapat dilebur dan dikeraskan. Bersifat rapuh dan tidak bisa tahan terhadap goncangan dan pengaruh yang kuat Dapat meleleh dalam suhu 1250 0C Tidak berkarat Menjadi halus ketika ditempatkan di dalam air Tidak magnetik Tidak bisa dikeraskan tetapi dapat dikeraskan dengan pemanasan dan pendinginan mendadak Menyusut jika didinginkan. Menurut fakta besi cor selalu dipertimbangkan saat perekatan pola atau adonan untuk pekerjaan pengecoran logam Memiliki kuat tekan yang sangat kuat tetapi memiliki tegangan yang lemah. Rata-rata mutu besi cor mempunyai kuat tekan 6000kg/cm3 dan kuat tarik 500kg/cm3. Tidak bisa disambung atau disatukan. Dua potongan Besi cor hanya dapat dihubungkan oleh sekrup dan baut.



PENGGUNAAN BESI TUANG/COR  Untuk membuat pipa besi cor.  Digunakan manusia untuk menutup lubang, pembilas tempat penyimpanan air, dan pengepasan saluran air bersih.  Penahan tekanan atau struktur untuk tiang.  Digunakan untuk macam-macam tuangan.  Untuk memproduksi roda kereta api, kursi kereta, dan lain-lain.  Digunakan juga untuk membuat kurungan, gerbang, tempat lampu, dan lain- lain.



BESI TEMPA Komposisi Besi Tempa :  Karbon : 0,05% sampai 0,15%  Silika : 0,15% sampai 0,2%  Fosfor : 0,12% sampai 0,16%  Belerang : 0,02% sampai 0,03%  Mangan : 0,03% sampai 0,1%



PEMBUATAN BESI TEMPA Tahap pembuatan besi tempa :  Penyulingan besi kasar  Pengadukan  Shingling atau Penekanan  Penggulungan



SIFAT-SIFAT BESI TEMPA          



Bahan yang plastis, ulet, dan mudah dibentuk. Dapat dengan mudah ditempa dan disambung/dilas. Tidak dapat digunakan sebagai pembungkus karena penyatuannya yang sulit. Tahan terhadap karat. Mencair pada suhu 1535 °C. Berat jenis sekitar 7,7-7,9. Kuat tarik sekitar 4000 kg/cm² dan kuat tekan sekitar 2000 kg/cm² Tidak dapat dikeraskan atau dirusakkan. Besi yang paling murni. Retakan baru memancarkan warna biru terang yang muncul dan berkilau halus.



CIRI-CIRI KERUSAKAN PADA BESI TEMPA 















Pemendekan emas Kerusakan ini disebabkan oleh adanya fosfor berlebih (lebih dari 0,6%) di dalam besi. Pemendekan merah Kerusakan ini terjadi apabila kadar belerang dalam besi tempa lebih dari 0,1% atau sekitar itu. Melepuh Kerusakan ini disebabkan ketika reaksi kimia antara karbon dan oksida besi. Shellines Kerusakan ini menandakan adanya tekstur yang renggang pada daerah dalam logam.



PENGGUNAAN BESI TEMPA 











Penggunaan besi tempa telah digantikan secara luas oleh baja lunak. Digunakan untuk penggabungan rel kereta, pipa air dan pipa uap air, baut dan sekrup, sepatu kuda, bantalan rel, pengikat untuk tiang penopang atap balok kayu, rantai ,dll. Besi tempa juga digunakan dalam pembuatan baja keras.



BAJA



BAJA 







Baja struktural yang ada di pasaran mempunyai tegangan leleh berkisar antara 165 MPa dan 689 Mpa (24 ksi dan 100 ksi). Pengelompokan jenis baja struktural berdasarkan kadar karbon, susunan paduan, ketahanan terhadap karat, dan kemudahan dilas. Baja struktural yang digiling panas (hot-rolled) dapat dibedakan menjadi : baja karbon, baja paduan rendah berkekuatan tinggi, dan baja paduan dengan pencelupan dan pemanasan kembali.



BAJA KARBON Baja karbon adalah baja yang mengandung unsur bukan besi dengan prosentase maksimum sebagai berikut :  karbon sebesar 1,7%, berguna untuk menaikkan kekuatan.  mangan sebesar 1,65%, berguna untuk memperbaiki sifat mekanis.  silikon sebesar 0,6%, berguna untuk memperbaiki sifat mekanis.  tembaga sebesar 0,6%, berguna untuk menaikkan ketahan-karat



BAJA KARBON 



Baja karbon adalah baja yang mengandung unsur bukan besi dengan prosentase maksimum sebagai berikut : 



karbon sebesar 1,7%, berguna untuk menaikkan kekuatan.







mangan sebesar 1,65%, berguna untuk memperbaiki sifat mekanis.







silikon sebesar 0,6%, berguna untuk memperbaiki sifat mekanis.







tembaga sebesar 0,6%, berguna untuk menaikkan ketahan-karat







Baja karbon dibagi atas empat kelompok : baja karbon rendah (kadar karbon kurang dari 0,15%), baja karbon lunak (kadar karbon antara 0,15-0,29%), baja karbon sedang (kadar karbon antara 0,30,59%), dan baja karbon tinggi (kadar karbon antara 0,60-1,7%).







Baja karbon yang kekuatannya rendah mudah berkarat. Untuk meningkatkan ketahanan tehadap karat dengan menambahkan tembaga sebagai unsur paduan.



BAJA KARBON 











Baja karbon memiliki titik leleh yang jelas seperti ditunjukkan pada Gambar 1.b. Makin besar prosentase karbon makin besar tegangan lelehnya tetapi makin kecil daktilitasnya dan makin sulit dilas. Baja karbon yang dapat dilas dengan tanpa pemanasan awal dan akhir serta tidak memerlukan elektroda khusus adalah baja karbon dengan kandungan karbon tidak lebih dari 0,3%. A36, A53, A500, A501, A529, A570, A611, A709, Bj 34, Bj 37, Bj 41, dan Mutu 36 termasuk baja karbon.



SIFAT-SIFAT BAJA 















Baja karbon, paduan rendah, dan paduan dengan perlakuan panas mempunyai kurva tegangan-regangan yang mirip. Kurva tegangan-regangan akibat tarikan dapat dilihat pada Gambar 2.1. Tegangan ditentukan dengan membagi beban dengan luas penampang lintang benda uji. Regangan ditentukan dengan membagi perpanjangan dengan panjang semula. Kurva tegangan-regangan diawali dari nol membentuk garis lurus sampai titik yang disebut batas proposional. Batas proposional biasanya berimpit dengan titik leleh baja struktural yang titik lelehnya tidak melampui 450 MPa (65 ksi). Batas proporsional untuk baja paduan rendah dengan perlakuan panas tidak jelas, maka titik leleh dinyatakan dengan tegangan di regangan tetap sebesar 0,2%.



SIFAT-SIFAT BAJA 



















Rasio tegangan dan regangan pada daerah garis lurus awal disebut modulus elastisitas/modulus Young, E, dan besarnya diambil 200.000 MPa (29.000 ksi). Daerah dimana kurva berupa garis lurus disebut daerah elastis. Tegangannya disebut tegangan elastis, regangannya disebut regangan elastis, dan modulusnya disebut modulus elastis (Eel). Dari titik leleh kurva hampir sejajar dengan sumbu regangan. Daerah dimana regangan yang besar pada tegangan yang hampir tetap disebut daerah plastis. Daerah dimana regangannya sebesar 15 – 20 kali regangan elastis maksimum, kurva mulai miring lagi hanya lebih landai dibanding dengan kurva miring pertama. Daerah ini disebut daerah pengerasan regangan (strain hardening) dan berakhir sampai kekuatan tarik maksimum. Harga modulusnya (Est) berkisar 4800 MPa - 6200 MPa. Kurva tegangan-regangan akan mengalami penurunan dan berakhir pada saat benda uji mengalami patah.



SIFAT-SIFAT BAJA 















Modulus elastisitas adalah rasio tegangan dan regangan pada daerah garis lurus awal atau disebut modulus Young, E, dan besarnya diambil 200.000 MPa (29.000 ksi). Kekenyalan (resilience) adalah jumlah energi elastis yang dapat diserap oleh satu satuan volume bahan yang dibebani beban tarik, yang besarnya sama dengan luas bidang di bawah diagram tegangan – regangan sampai titik leleh. Keliatan (toughness) adalah jumlah energi elastis dan inelastis yang dapat diserap oleh satu satuan volume bahan yang dibebani beban tarik, yang besarnya sama dengan luas bidang di bawah diagram tegangan – regangan sampai patah. Angka Poison adalah rasio antara regangan tranversal dan regangan longitudinal akibat beban. Angka Poison untuk baja struktural adalah  sama dengan 0,3 pada daerah elastis dan 0,5 pada daerah plastis.



DAKTILITAS & MODULUS ELASTISITAS GESER 







Kurva tegangan-regangan juga menunjukkan daktilitas. Daktilitas didefinisikan sebagai regangan maksimum pada saat patah dibagi dengan regangan elastis maksimum.: s = ult /y dimana : s : daktilitas y : elongasi pada saat leleh ult : elongasi pada saat runtuh Modulus elastisitas geser adalah kemiringan kurva teganganregangan pada beban geser murni, G ( modulus geser/gelincir), sebesar 75.800 MPa (11.000 ksi). G = E / { 2(1 + ) } dimana : G : modulus geser, MPa E : modulus elastisitas, MPa  : angka poison



PENGERTIAN-PENGERTIAN 



 







Patah getas didefinisikan sebagai jenis keruntuhan yang terjadi tanpa deformasi plastis lebih dahulu dan terjadi dalam waktu singkat. Sifat patah getas dipengaruhi oleh suhu, laju pembebanan, tingkat tegangan, ukuran cacat, tebal plat, geometri sambungan, dan mutu pengerjaan. Suhu berpengaruh pada timbulnya mikrostruktur yang getas dan pengendapan senyawa karbon dan elemen paduan. Sobekan lamela merupakan salah satu bentuk patah getas. Bahan pecah akibat regangan sepanjang ketebalan (las) yang timbul karena penyusutan logam las. Regangan setempat akibat penyusutan logam las dapat beberapa kali lebih besar dari regangan titik leleh. Kelelahan (fatigue) adalah keruntuhan akibat beban yang berulang-ulang walaupun tidak melampui beban leleh.



CAT



CAT Cat adalah produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen.



TUJUAN PENGECATAN Tujuan Pengecatan :  Melindungi permukaan dari kerusakan  Mencegah korosi pada logam  Melindungi permukaan dari efek goresan  Memberikan dekorasi dan warna yang menarik  Membuat permukaan aman dan sehat



BAHAN BAKU CAT Secara umum, bahan baku cat terdiri dari 4 bagian, yaitu:  tedy san chester: komponen pokok dalam cat yang berfungsi untuk menghasilkan hardness, flexibility dan pembentukan lapisan.  Solvent: berfungsi untuk mengencerkan cat sebelum di aplikasikan ke barang.  Pigment: berfungai sebagai pewarna dan menciptakan daya tutup cat.  Additive: bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di aplikasikan dan hasilnya sesuai dengan keinginan.



CAT IDEAL Kriteria Cat Yang Ideal :  Harganya murah  Mempunyai daya lekat tinggi  Mudah digunakan dan tidak berbahaya  Dapat digunakan pada permukaan yang kering maupun kering secara bertahap / setengah kering  Warnanya tahan lama  Tidak menggumpal dan warnanya merata  Dapat digunakan pada permukaan yang kasar  Memberikan dekorasi yang menarik  Tidak mengelupas  Tidak retak  Tahan api dan tahan lembab



MACAM / J ENIS CAT Cat Dasar 



















Dalam keadaan baik berbentuk padat, fungsi utamanya memberikan lapisan pertama pada proses pengecatan. Dipakai menggunakan kuas. Tahan terhadap abrasi serta mengurangi retakan, warna yang banyak digunakan antara lain putih, merah, putih seng, silver, putih titanium dan abu-abu. Bahan Pengisi / filler Bahan pengisi dapat berupa; barium, sulfat, silikat, batuan, pemutih, batubara, silikat magnesia atau alumina, dll. Ditambahkan ke dalam cat untuk mengurangi harga atau memperbaiki beberapa komposisi cat. Penambahan yang berlebihan dapat menghilangkan karakter asli cat dan memungkinkan kerusakan. Zat Warna Merupakan bahan yang member warna pada cat. Pengering /Drier Merupakan komponen cat yang berfungsi mempercepat proses pengeringan. Solvent / Pelarut Berfungsi untuk mengurangi kepadatan cat sehingga dapat dipakai dengan mudah pada tembok. Solvent menguap setelah cat mengering. Solvent yang sering digunakan adalah minyak tarpentin dan air.



TIPE CAT 











Cat Alumunium Cara menggunakannya yaitu dengan menggunakan alumunium sebagai suspensi cat dasar dan pernis pada finishing. Digunakan untuk logam dan kayu. Biasanya digunakan untuk mengecat pipa panas, tangki gas, dermaga laut, tangki minyak, radiator, dll. Keuntungan memakai cat alumunium :  Tahan terhadap segala cuaca dan tahan terhadap air.  Dapat digunakan pada tempat gelap karena silver dapat menyala dalam kegelapan.  Melindungi logam dari korosi lebih baik dibanding yang lain.  Tahan listrik.  Tahan terhadap air laut dan uap asam. Anti Korosi Seperti namanya cat ini berfungsi untuk pencegah korosi. melindungi sruktur logam dari efek negatif asam, kimia korosif, uap dll. Beberapa cat tergolong dalam jenis ini yaitu cat yang komposisinya mengandung minyak biji rami dan red lead, seng oksida, besi oksida, seng kromat, dll. Cat Asbestos Digunakan untuk menghentikan kebocoran dari genteng metal, selokan beton, pancuran, dan kap lampu untuk mencegah perkaratan dan kerak. Cat ini digunakan untuk pelapis anti air untuk melapisi lapisan luar dan dinding basement. Merupakan cat yang tahan terhadap gas asam dan uap.



TIPE CAT 











Cat Aspal Komposisinya aspal, bitumen dan beberapa minyak petrolium. Cat ini hanya tersedia dalam warna hitam. Akan tetpi, apabila diinginkan warna lain dapat ditambahkan pigmen warna seperti red oxide dll. Banyak digunakan untuk rangka baja dalam air, tidak tahan terhadap cahaya tetapi tahan terhadap air. Cat Kilap Merupakan campuran antara alumunium dan tembaga dalam pernis. Sangat efektif digunakan untuk eksterior dan interior permukaan besi, tahan terhadap radiasi. Cat Selulase Terbuat dari selulase, nitro-cotton dan photograph film. Cat ini kering sangat cepat, fleksibel tapi memberikan kesan kasar. Dapat digunakan pada permukaan kasar maupun halus. Proses pengeringan berjalan dengan bantuan sinar matahari bukan melalui proses oksidasi. Kelebihannya permukaan yang dicat dapat dicuci dan dibersihkan. Kelemahannya tidak tahan terhadap air panas dan uap asam. Biasanya digunakan untuk mengecat rangka kapal terbang.



TIPE CAT 











Cat Kasein Dibuat dari ekstrak susu, kemudian dicampur pemutih titanium, lithophone, dll. Tersedia dalam bentuk bubuk dan pasta. Di pakai pada tembok, langit-langit, papan beton, permukaan konstruksi blok semen ntuk meningkatkan kehalusan.digunakan untuk permukaan luar dan campuran pernis. Cat Semen Berbentuk bubuk dan terdiri dari semen putih / berwarna, dan menggunakan air sebagai pereaksi tanpa minyak. Awet dan tahan air serta dapat digunakan pada permukaan basah. Digunakan sesegera mungkin setelah dicampur. Cat Email Dibuat dengan mencampurkan cat dasar seperti timah putih / seng oksida dengan pereaksi pernis. Untuk memberikan warna ditambahkan pigmen warna. Cat ini kering dalam waktu yang lama, digunakan untuk permukaan kasar agar nampak lebih halus. Digunakan untuk eksterior dan interior. Untuk hasil maksimal diberikan lapisan titanium dan campuraqn minyak biji rami.



TIPE CAT 



Cat Emulsi Terbuat dari resin sintetik dan plyvinil asetat. Sangat mudah digunakan dan warnanya tahan lama. Permukaan yang dicat dapat dibersihkan dengan air. Cat ini tahan terhadap alkali, proses pengeringan sangat cepat 1-2 jam. Cat ini bisa digunakan sampai dua lapisan, dan setalahnya dapat dilapisi cat semen.







Cat Grafit Warnanya hitam dan digunakan untuk permukaan yang mengalami kontak langsung terhadap amonia chlorine, gas sulfur dll. Biasanya digunakan pada rel KA bawah tanah.







Cat Plastik Komponennya antara lain jenis suspensi plastik yang banyak dipasaran. Bentuknya menarik dan teksturnya agak kasar tapi elastis. Banyak digunakan di showroom, etalase, da auditorium. Cara penggunaannya bisa dengan kuas maupun disemprotkan.



TIPE CAT 



Cat Silikat Campuran antara kalsium, silica, dan resin. Sangat kasar dan penggunaannya agak lama. Dapat digunakan langsung pada batu bata atau sebagai plasteran setelah dibasahi. Cat ini bisa digunakan sebagai lapisan pelindung. Tidak dapat digunakan pada permukaan yang panas.







Cat Luminous Campuran dari kalsium sulfat dan pernis. Cat ini bersinar dalam kegelapan seperti radium. Kelebihan lainnya adalah dapat mencegah korosi.



MACAM-MACAM CARA PENGERINGAN 











Secara fisika ; yaitu adanya reaksi fisika yang berupa penguapan thinner yang berada dalam campuran cat. Bila semua thinner yang ada di dalam campuran itu sudah menguap maka cat itu kering. Contoh: Pengeringan untuk cat NC dan Alkyd. Secara kimia: yaitu adanya reaksi kimia antara dua benda yang berlainan jenis. Contoh ; Pengeringan melamine dan PU setelah bereaksi dengan hardener. Secara radiasi: pada cat UV bisa kering setelah kena radiasi dari lampu UV (Ultra Violet) yang ada dalam mesin UV.



KAPUR



KAPUR 











Kapur merupakan bahan bangunan yang sangat penting dan sudah digunakan sejak dahulu. Orang-orang Mesir menggunakan kapur untuk pekerjaan plester. Di Romawi, kapur digunakan untuk pekerjaan pembuatan adukan, pasangan, plesteran. Sampai saat ini, kapur merupakan bahan bangunan yang utama untuk segala tujuan. Selain itu, kapur juga banyak digunakan dalam bidang industri.



SIFAT-SIFAT KAPUR 



   



Elastisitasnya baik Kapur memberikan kekuatan pada mortar atau adukan Mudah pengerjaannya Mempunyai sifat adhesi yang baik dengan batu atau bata Penyusutan kecil atau sedikit, dan adukan mortar tahan lama



PENGGUNAAN KAPUR 



    



Sebagai perekat dalam pembuatan mortar Untuk labur (kapur pemutih) Untuk stabilisasi tanah Digunakan untuk industri cat Sebagai bahan pembersih air Sebagai bahan tambahan dalam pembuatan bata merah



PENGGOLONGAN KAPUR 



Fat Lime ○ ○







Hidraulic Lime ○















Kapur ini diperoleh dengan pembakaran batu kapur murni (CaCO3). Kapur ini berisi sekitar 95% kalsium oksida (CaO) dan sekitar 5% material lain setelah pembakaran. Kapur padam yang bila diaduk dengan air setelah beberapa waktu dapat mengeras baik dalam air maupun diudara. Kapur ini tidak berwarna putih karena pengaruh presentase kandungan silika alumina dan besi oksida di dalamnya. Banyak digunakan sebagai mortar dan pengerjaan plester. Mengalami penyusutan sangat sedikit.



Poor Lime ○ ○



Kadar lempung lebih dari 30%. Dikenal juga sebagai kapur tidak murni.



PENGOLAHAN KAPUR MURNI 



Mengumpulkan batu kapur 



Batu kapur yang bermutu baik dikumpulkan dari lapangan ke pabrik.  Batu kapur harus mengandung 95% calcium carbonat (CaCO3).  Batu kapur yang terkumpul kemudian di pecah menjadi bongkahanbongkahan yang berukuran lebih kecil. 



Pembakaran atau kalsinasi batu kapur 



Pada proses ini, batu kapur yang telah di pecah di bakar ke suhu pijar (panas tinggi), pada kiln. Kiln dibagi menjadi 2 macam:  



Intermittent kilns Continuous kilns



DIAGRAM ALUR CaCO3 Dari gunung



Dibakar 11000C



CaCO3



CaO2 + CO2 (Lime/kapur murni )



Air + H2O



Ca(OH)2 Kapur Padam



Ca(OH)2 +CO2



CaCO3



PLASTIK



PLASTIK 











Plastik ditemukan oleh Schonbein pada tahun 1896. Plastik adalah suatu material organik yang tersusun dari resin (alami atau buatan, dengan atau tanpa pengisi), plasticisers, dan bahan pelarut atau pigmen. Secara garis besar, plastik adalah campuran karbon dengan unsur-unsur lain seperti oksigen, hidrogen, dan nitrogen.



PENGGOLONGAN PLASTIK 







Thermo setting plastik Thermo setting plastik adalah plastik yang hanya dapat di olah sekali saja, yaitu ketika plastik diberi tekanan dan panas. Thermo Plastik Thermo Plastik adalah plastik yang dapat diolah kembali dan tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.



PENCAMPURAN PLASTIK Getah thermo-setting perlahan kurang lentur dan pecah di bawah tekanan. Untuk mengurangi retakan, pengisi atau peluas seperti, kapas, atau serat kapas, kayu, pakaian, asbest, dan mica ditambahkan. Untuk dapat memberikan efek dekoratif, pencelup dan pigmen ditambahkan. Untuk dapat mencegah plastic dari lengket terhadap lubrikan yang meleleh, oli, lilin, dan sabun ditambahkan. Sebagai tambahan terhadap pigmen, lubrikan, plasticizers diberikan di atas katalis, pelunak, dan pengkeras juga dipakai. Katalis dipakai untuk mempercepat pengkerasan getah.



PEMBUATAN PLASTIK 1.



2.



3.



4.



5.



Peniupan. Material Plastik Termo ditiup dengan uap air ke dalam suatu cetakan tertutup seperti; guci dan botol. Penuangan, resin yang dicairkan dituangkan kedalam cetakan, pada umumnya dibuat dari timah dan dijaga pada suhu sekitar 70o C. Proses ini adalah proses yang paling cocok untuk plastik bahan kimia Calendering, pada metode ini, material plastik dibuat untuk menerobos silinder. Proses terdiri dari empat satuan silinder berputar Laminating, proses ini diadopsi dalam hal thermosetting plastik. Laminating dapat digunakan untuk tujuan dekoratif yang berhubungan dengan perhiasan. Pencetakan, mencetak adalah metoda yang paling umum digunakan untuk pembuatan artikel plastik



SIFAT-SIFAT PLASTIK 



  







  



Pemakaian bahan ini terus meningkat, karena beberapa keuntungan atas bahan-bahan lain, terutama kekuatan yang tinggi, anti karat. Specific Grafity dari 1 hingga 1'6. Hubungan tegangan-regangan mirip dengan metal. Kelembaban juga memengaruhi kekuatan plastik. Sebagian besar plastik merupakan insulator listrik dan dalam skala besar dipakai dalam industri listrik. Sebagian besar plastik jernih dan tembus pandang. Bisa diwarnai. Plastik menjadi konduktor panas yang jelek. Sebagian besar plastik mudah terbakar, namun sebagian tahan api.



KAYU



KAYU   



 







Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Penyebab terbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin pada dinding sel berbagai jaringan di batang. Ilmu perkayuan (dendrologi) mempelajari berbagai aspek mengenai klasifikasi kayu serta sifat kimia, fisika, dan mekanika kayu dalam berbagai kondisi penanganan. Kayu diperoleh dari pepohonan. Kayu yang diperoleh dari pohon yang ditebang kemudian dipotong menjadi bagian-bagian yang panjangnya sesuai disebut glondongan/kayu kasar. Kayu kasar yang digergaji lebih lanjut dan dan diubah menjadi ukuran-ukuran-ukuran untuk diperdagangkan seperti papan, balok, dan lain-lain disebut kayu ubahan.



Kayu / Timber



Kayu Gelondongan / Kayu Kasar



Kayu Ubahan



SIFAT MEKANIKA DAN FISIKA KAYU 



SIFAT MEKANIKA KAYU Sifat kayu terhadap beban luar yang mengenainya. Sifat mekanika ini untuk arah serat berbeda-beda. Untuk perhitungan selanjutnya hanya dibedakan dua buah sumbu saja karena sifat mekanika kearah tangensial dan radial hampir sama: o o







SIFAT FISIKA KAYU Perilaku fisika kayu sebagai tanggapan terhadap perubahan kondisi atmosfir atau udara sekitarnya o o o o o o







Gaya arah longitudinal/axial dan sejajar serat Gaya tegak lurus arah serat (tangensial dan radial)



Berat jenis dan kerapatan Pengaruh temperature Higroskopis Kadar air Anisotropik kayu Sifat listrik



SIFAT HIGROSKOPIS o o



Kadar lengas Kembang susut



KELEBIHAN KAYU Mudah disesuaikan di semua tempat.  Mudah diangkut.  Pengerjaan mudah.  Tidak berkarat.  Isolator panas dan listrik yang baik.  Bahan penyerap suara yang baik. 



KERUGIAN KAYU  



  



Bersifat tidak homogen karena cacat alam seperti mata kayu, kemiringan serat dan lain-lain. Kurang awet dalam keadaan tertentu. Dapat mengembang dan menyusut dengan perubahan kelembaban. Pada pembebanan berjangka lama terdapat lendutan yang besar. meskipun tetap elastis. Kayu dapat mudah terbakar.



KEGUNAAN KAYU Digunakan untuk perlintasan rel kereta api.  Digunakan sebagai bahan penopang atap (reng dan usuk).  Sebagai bahan pembuatan furniture.  Digunakan untuk lantai, langit-langit, dinding penyekat. 



POHON EKSOGEN  











Pertumbuhan pohon-pohon tersebut adalah keluar. Bagian pohon tersebut menunjukan lingkaran yang berbeda dan berurutan yang disebut lingkaran tahun. Jumlah lingkaran tahun menunjukan umur pohon tersebut. Kayu/Timber yang digunakan untuk tujuan pembangunan diperoleh dari kategori pohon ini.



POHON ENDOGEN Pertumbuhan pohon ini adalah ke dalam.  Pohon-pohon ini menunjukan masa serat kearah membujur.  Kayu/Timber dari jenis ini memiliki aplikasi terbatas dalam pekerjaan bangunan.  Contoh pohon ini yaitu, bambu, rotan, palm, dan lainlain. 



STRUKTUR POHON Intisari  Kayu hati (Heartwood)  Kayu Getah (Sapwood)  Kambium  Kulit bagian dalam  Kulit bagian luar (cortex) 



PENJELASAN BAGIAN-BAGIAN KAYU 







Penampang melintang kayu. Titik bagian dalam adalah empulur, bagian kayu berwarna gelap adalah kayu teras, dan bagian berwarna terang adalah bagian kayu hidup (kayu gubal, memiliki pembuluh kayu fungsional). Batang pohon yang dipotong melintang akan memperlihatkan bagian-bagian kayu, yang kerap kali berbeda warna. Bagian terdalam adalah empulur yang lunak, lalu ke luar adalah kayu teras, kayu gubal, dan terakhir adalah pepagan (kulit kayu). Bagian percabangan akan memperlihatkan pola khusus, yang biasa dianggap sebagai "mata".



PENGERINGAN KAYU Proses penghilangan kandungan air berlebih pada kayu yang baru dipotong  Kayu yang baru dipotong mempunyai kandungan air yang sangat banyak yang biasanya terdiri atas getah.  Kandungan air dihilangkan sedemikian rupa sehingga kandungan air pada kayu sesuai dengan kandungan air di atmosfer, dimana kayu itu akan digunakan. 



METODE PENGAWETAN KAYU Penggarangan



Pengaspalan Alami Pengecatan Pengawetan Kayu



Pelapisan creosol Buatan



Penggaraman Wolman Proses HampaTekan Perendaman kayu



Perendaman Air Perendaman Didih Perendaman Kering Perendaman Kimia Perendaman Listrik



KUALITAS KAYU Kualitas kayu yang baik meliputi :  Kayu harus keras dan awet.  Kayu mampu menahan serangan jamur, bahan kimia, dan perantara fisik.  Serat kayu lurus dan padat.  Warnanya gelap dan merata.  Kayu diperoleh dari bagian tengah.  Kayu direndam dengan tepat.  Kayu berbobot berat.  Kayu mampu memberikan resistensi terhadap api.  Kayu harus elastis.  Kayu dapat menahan pengaruh perubahan cuaca.



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAYU 



Kekuatan kayu dipengaruhi oleh : o Angka kerapatan Semakin besar kerapatan kayu, maka kayu tersebut akan mempunyai kekuatan yang besar juga dan sebaliknya, hal ini menunjukan jumlah sel yang mampu yang mampu mendukung beban. o Kadar lengas Berpengaruh pada sifat mekanika kayu, Semakin rendah kadar air kayu semakin sifat mekanika semakin baik/tinggi. Kadar air juga berpengaruh sifat pengolahan, sifat pengerjaan dan penyusutan-pengembangan kayu o Cara dan lamanya pembebanan o Gaya dan arah serat o Penyimpangan arah serat o Mata kayu dan cacat



FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KAYU 



Cara Pembebanan dengan : o Kejut o Jangka Pendek (pengujian) o Jangka Panjang (penggunaan)



BATA



BATA Bata adalah bahan dari tanah liat yang dicetak



biasanya dalam bentuk persegi panjang kemudian dibakar sampai suhu tertentu. Bata biasanya berbentuk segiempat dan proporsi panjangnya dua kali lebar. Ketebalannya kurang lebih setara dengan lebar bata. Digunakan sebagai pengganti batu jika batu tidak tersedia. Bata didapat dengan mencetak massa plastis dengan proporsi tanah yang sesuai kedalam cetakan kayu atau besi.



PERBANDINGAN BATU DENGAN BATA Batu



Bata



Lebih kuat, tahan lama, tahan cuaca buruk



Kurang tahan terhadap cuaca dan kurang kuat



Biasanya tidak diplester



Biasanya diplester



Jika dalam kondisi buruk tidak mudah hancur



Jika dalam kondisi buruk mudah hancur



Kurang baik dalam hal material tahan panas



Baik dalam hal material tahan panas



Kurang banyak menyerap air



Banyak menyerap air



BAHAN YANG BAIK UNTUK BATA TANAH Bahan yang baik untuk Bata, adalah tanah yang mengandung : 



ALUMINE (CLAY) Bata tanah yang baik mengandung 20-30% alumina.







SILIKA Persentase silica dalam bata tanah yang baik adalah 50-60%. Silica berfungsi mencegah retak, kusut, dan bengkok dari bata mentah. Jika berlebihan membuat bata rapuh serta lemah.







KAPUR



Kapur dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Diberikan dalam bentuk bubuk. Terlalu banyak menyebabkan bata meleleh dan kehilangan bentuk. 



OKSIDA DARI BESI Presentase besi dalam bata tanah hanya 5-6%. Warna bata tergantung proporsi oksida dari besi didalam bata tanah. Warna akan bertambah gelap dengan bertambahnya oksida besi.







MAGNESIUM Dibutuhkan dalam proporsi yang sedikit. Berfungsi menurunkan pengerutan dan memberi bintik kuning pada bata.



BAHAN YANG MERUGIKAN UNTUK BATA TANAH Bahan yang merugikan untuk Bata, adalah tanah yang mengandung : 



KAPUR Menyebabkan gangguan pada bata karena pemuaian dan menyebabkan bata meleleh sehingga rusak.







KORAL DARI BATU DAN KERIKIL Menyebabkan bata menjadi lemah.







ALKALI Menyebabka endapan bubuk putih di permukaan kekeringan dan garam yang ada dipermukaan menjadi endapan karena kelembapan tersebut (EFFLORESCENCE).







PIRIT BESI Menyebabkan kristalisasi dan disintegrasi selama pembakaran. Selain itu menyebabkan pengotoran dari bata dalam bentuk terk hitam.







MASALAH ORGANIK Menyebabkan bata keropos.







KEHADIRAN REH ATAU KALLAR Menyebabkan gemuruh atau bunyi dan akhirnya terjadi kegagalan struktur.



TES LEMPUNG 











Bata retak dalam pengeringan → tanah kelebihan kapur. Koreksi : dengan cara penambahan pasir Jika bata kering dan sangat lunak → berarti tanah kelebihan pasir Bata yang bagus memiliki kandungan : o o o



Liquid limit Indek plastic Penyusutan



: 25 – 38 % : 7 – 13 % : 15 – 25 %



JENIS-JENIS BATA 











Bata Kelas Pertama o Ukuran bata yang terbakar harus tepat 19X9X9 cm. o Tanah harus sesuai proporsi. o Kepadatan, kekuatan, tekstur, dan warnanya seragam (merah / kuning). o Bata tidak boleh menyerap air lebih dari 20% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jam. o Kuat desak minimum 105 kg/cm2 Bata Kelas Kedua o Bata tidak boleh menyerap air lebih dari 22% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jam. o Kuat desak minimum 70 kg/cm2 o Bentuk, ukuran, warna dan tekstur bata harus teratur dan seragam. Bata Kelas Ketiga o Bata lunak dan warnanya bersinar. o Ukuran, bentuk dan tekstur tidak teratur dan tidak seragam. o Bata tidak boleh menyerap air lebih dari 25% dari berat keringnya setelah dicelupkan air dingin selama 24 jam. o Biasanya digunakan pada pekerjaan sementara.



JENIS-JENIS BATA 



Bata Over Burnt (Jhama) o



Seperti kaca yang terbakar terlalu lama.



o



Tidak dapat digunakan dalam konstruksi.



o







Digunakan untuk membuat agregat beton kapur dalam pondasi atau sebagai jalan baja dalam konstruksi baja.



Bata Under Burnt ( Pilla ) o



o



Bata yang kurang lama dibakar ( terbakar separuh ) → warnanya kuning. Tidak memiliki kekuatan sama sekali.



KARAKTERISTIK BATU BATA YANG BAIK Warna yang baik batu bata harus seragam. Mungkin merah, cherry, atau tembaga mewarnai. Hal ini menunjukkan komposisi kandungan kimia yang sama.  Shape/bentuk batu bata harus seragam kelurusan tiap tepi-tepi batu bata harus membentuk sudut 900 ke satu sama lain.  Ukuran harus sesuai standard.  Padat, tidak terjadi pembesaran atau mengembang, tidak retak, tidak patah, tidak memiliki celah atau rongga.  Penyerapan air tidak lebih dari 20% dari berat beban keringnya.  Kuat tekan harus tidak kurang dari 105 kg/cm2. 



PEMBUATAN BATA 1.



2.



3. 4.



Pertama – tama semua bahan – bahan seperti tanah , abu sisa gula di campur / di aduk menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah ,kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan. Kemudian adukan tadi dipadatkan kedalam mesin penggiling. Kemudian bahan yang sudah jadi di cetak menggunakan cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm Kemudian batu bata yang masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat. Setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 hari bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan waktu 5 hari atau lebih. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah.



PEMBUATAN BATA 5.



6.



Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama dua hari dua malam di sebuah ruangan ,atau di sebut Open batu bata yang ruang pembakarannya bisa menampung 100.000 bata. Bahan bakarnya berupa kayu bakar atau menggunakan batu bara. Proses pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya batu bata kering. Biasanya memerlukan 3 tenaga pekerja untuk mengawasi proses pembakaran. Setelah dibakar kemudian di dinginkan, barulah batu bata siap dijual, biasanya banyak orderan dari pihak mebel dan pembeli perorangan, dengan harga 1 bata nya Rp 400 – Rp 500 belum termasuk ongkos kirim.



GENTING, PORSELEN, DAN KERAMIK



GENTING, PORSELEN, KERAMIK 







 







Genting, porselin, keramik, adalah bahan bangunan yang diperoleh dari tanah liat yang dibakar. Tanah Liat diperoleh dari pelapukan kimia dari felspar yang merupakan adalah mineral penting dari batuan beku dari gunung berapi, dan salah satu jenis felspar adalah orthoklas. Genting diperuntukkan penutup atap. Porselin diperuntukkan pelapis meja, dan dinding. Keramik diperuntukkan pelapis meja, dinding, dan lantai



GENTING Genting adalah salah satu hasil tanah liat yang digunakan untuk menutup atap. Genting lebih baik dari batu bata karena terbuat dari jenis tanah liat yang lebih baik. Genting dibuat dengan mengikuti 4 tahap: 1.



Persiapan Tanah Liat



Tanah Liat yang digunakan dalam pabrik genting diambil dengan menghilangkan semua kerikil dan kotoran lainnya dari tanah liat. 2.



Pembentukan Genting Pembentukan genting dapat dibuat dengan 2 metode:



3.







pembentukan dengan cetakan kayu







pembentukan dengan mesin



Pengeringan Genting Setelah keluar dari cetakan, genting ditumpuk kira kira setinggi 15 genting. Setelah 2 hari, genting sedikit mengeras. Genting yang mengalami pengembangan yang salah dibetulkan dengan palu kayu datar. Lalu genting ditaruh ditempat yang teduh selama 2-3 hari. Penempatan ditempat yang teduh penting untuk menjaga agar genting tidak retak dan bengkok.



4.



Pembakaran Genting



Setelah pengeringan, genting siap untuk dibakar dalan pembakaran (kiln).



CIRI-CIRI GENTING YANG BAIK Mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.  Memiliki keseragaman warna  Suara nyaring saat satu genting dibenturkan dengan genting yang lain atau dengan palu.  Permukaan genting memiliki kesamaan.  Genting tidak bengkok ataupun retak.  Kuat, keras, dan tahan lama.  Hasik dari pembakaran yang baik  Ketebalan minimal dari genting untuk buatan mesin 10 mm dan untuk cetakan tangan 12-15 mm. 



PORSELEN 











Porselen merupakan barang tanah yang bagus, berwarna putih, tipis, dan semi transparan. Proses pembakaran porselen ringan dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama, produk sebagai biskuit pada suhu bervariasi antara 1000-1200° C. Selanjutnya produk dibiarkan menjadi dingin kemudian dilapisi dengan solusi pengkacaan dan dibakar ulang pada suhu 1500° C Porselen dapat juga dibagi menjadi 2, yaitu  















kategori kekuatan tinggi kategori kekuatan rendah.



Porselen kekuatan rendah sebagian besar digunakan untuk blok tombol, membatasi tabung, stop kontak lampu. Sedangkan porselen kekuatan tinggi digunakan dalam bahan bangunan seperti untuk melapisi; meja, dan dinding. Keramik merupakan bahan sejenis porselin.



KERAMIK   



Merupakan bahan sejenis porselin Diperoleh dari tanah liat yang dibakar Biasa digunakan untuk pelapis meja, dinding, lantai, dan sebagai hiasan