Bahaya Biologis PD Pekerja Lab [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Penyakit Akibat Kerja & Penyakit Akibat Hubungan Kerja di laboratorium Para pekerja di laboratorium mempunyai risiko yang besar terinfeksi, terutama untuk laboratorium yang menangani organisme atau bahan-bahan yang megandung organisme pathogen. Karena pada Lingkungan kerja di laboratorium favorable bagi berkembang biaknya strain kuman yang resisten, terutama kuman-kuman pyogenic, colli, bacilli dan staphylococci, yang bersumber dari pasien, benda-benda yang terkontaminasi dan udara. Virus yang menyebar melalui kontak dengan darah dan sekreta (misalnya HIV dan Hep. B) dapat menginfeksi pekerja hanya akibat kecelakaan kecil dipekerjaan, misalnya karena tergores atau tertusuk jarum yang terkontaminasi virus. Faktor lingkungan kerja yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja (occupationalhealth hazards) adalah bahaya : 1. Faktor fisik (panas, cahaya, noise, vibrasi, ioniasing radiation,debu, tekanan, suhu, listrik, gelombang elektromagnitik, dll ) 2. Faktor kimia (logam berat, nonlogam, gas, vapor, uap, fume, asap , dll) 3. Biologie ( jamur, bakteri, fungi, serangga, dll), Ergonomi.Bahaya biologi dapat didefinisikan sebagai debu organik yang berasal dari sumber-sumber biologi yang berbeda seperti virus, bakteri, jamur, protein dari binatang atau bahan-bahan dari tumbuhan seperti produk serat alam yang terdegradasi. Bahaya biologi dapat dibagimenjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non-infeksi. Bahaya dari yang bersifat non infeksi dapat dibagi lagi menjadi a. organisme viable, b. racun biogenik dan c. alergi biogenik.II. IDENTIFIKASI RESIOKO BAHAYA BIOLOGI DI TEMPAT KERJA Identifikasi resiko bahaya factor biologi di lingkungan tempat kerja, yaitu melalui agents penyebab penyakit seperti: 1. Mikro organisme (bakteri, virus, fungi) : toksin, infeksi, alergi, 2. Arthopoda (serangga, dll) : sengatan, infeksi, 3. Tumbuhan tingkat tingkat tinggi (toksin &allergen) : dermatitis, asma, pilek 4. Tumbuhan tingkat tingkat rendah (yang membentuk spora) 5. Vertebrata (protein allergen) : urine, saliva, faeces, kulit/rambut, allergi 6. Inervertebrata selain Arthopoda (cacing, protozoa).



2.1 Bakteri Bakteri mempunyai tiga bentuk dasar yaitu bulat (kokus), lengkung dan batang (basil. Banyak bakteri penyebab penyakit timbul akibat kesehatan dan sanitasi yang buruk, makanan yang tidak dimasak dan dipersiapkan dengan baik dan kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh bakteri yaitu : anthrax (kulit dan paru), tuberculosis (paru), burcelosis (sakit kepala, atralagia, enokkarditis), lepra, tetanus, thypoid, cholera, dan sebagainya. 2.2. Bahaya infeksi Penyakit akibat kerja karena infeksi relative tidak umum dijumpai. Contoh penyakit : hepatitis B, tuberculosis, salmonella, chlamidia, psittaci. Masuknya mikroorganisme ini kedalam tubuh dipengaruhi oleh banyak factor, antara lain virulensi, ketahanan tubuh, respon imun tubuh, dll. 2.3 Virus Virus mempunyai ukuran yang sangat kecil antara 16-300 nano meter. Virus tidak mampu bereplikasi, untuk itu virus harus menginfeksi sel inangnya yang khas. Contoh penyakit yang diakibatkan oleh virus yaitu : influenza, varicella, hepatitis, HIV, dan sebagainya. Pada pekerja laboratorium juga rentan terinfeksi virus HIV. Karena HIV ini dapat ditularkan melalui transfuse darah yang tercemar, dan tertusuk/teriris jarum/pisau yang terontaminasi. Dimana pekerja laboratorium ini lebih sering bekerja dengan kerentanan terhadap hal-hal tersebut. 2.4 Parasit 1. Malaria



: gigitan nyamuk anopheles



2. Ansxylostomiosis : anemia khronis 3. Jamur



: gatal-gatal dikulit.



Jamur dapat berupa sel tunggal atau koloni, tetapi berbentuk lebih complex karena berupa multi sel. Dapat mengambil makanan dan nutrisi dari jaringan yang mati dan hidup dari organism atau hewan lain. 2.5 Hewan -



Serangga



: sengatan



-



Binatang berbisa



: gigitan ular



-



Binatang buas



: carnivore



2.6 Organisme variable dan racun biogenic a. Organisme variable termasuk didalamnya jamur, spora, dan mycotoxins b. Racun biogenic endotoxins, aflatoxins 2.7 Racun biogenic a. Termasuk di dalamnya adalah jamur, animal-derived protein, enzim b. Bahan allergen dapat berasal dari protein pada kulit binatang, rambut dari bulu, dan protein dari urine dan feses, proses fermentasi, pembuatan obat, bioteknologi (enzim, vaksin, dan kultur jaringan) c. Pda orang yang sensitive, pemajanan allergen dapat menimbulkan gejala alergi seperti rhinitis, conjunctivis dan asma.



CARA PENULARAN KEDALAM TUBUH MANUSIA Banyak dari mikroorganisme ini dapat menyebabkan penyakit hanya setelah masuk kedalam tubuh manusia dan cara masuknya kedalam tubuh yaitu: 1. Melalui saluran pernapasan Inhalasi spora/debu tercemar : kokidiomikosis, histoplasmosis, new castle, ornitosisk, Qfever, Tbc 2. Melalui mulut (makanan dan minuman) Hepatitis, diare, poliomyelitis 3. Melalui kulit -



Kulit utuh



: anthrax, bruselosis, leptospirosi, skistosomiasis, tularemia,



cacing tambang. -



Kulit rusak



: erisipeloid, rabies, sepsis, tetanus



-



Kulit meserasi



: infeksi jamur



-



Gigitan serangga : leismaniasis, malaria, riketsiosis



-



Gigitan sengkenit : tripanosomiasis



Mengontrol / pencegahan pada factor biologi Factor biologi dan juga bahaya-bahaya lainnya di tempat kerja dapat dihindari dengan pencegahan antara lain : 1. Penggunaan masker yang baik untuk pekerja yang tertular organism pathogen 2. Seluruh pekerja harus mendapat pelatihan dasar tentang kebersihan, epidemilogi dan desinfeksi 3. Sebelum bekerja dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk memastikan dalam keadaan sehat badani, punya cukup kekebalan alami untuk bekrja dengan bahan infeksius, dan dilakukan imunisasi. 4. Melakukan pekerjaan laboratorium dengan praktek yang benar (Good Laboratory Practice) 5. Menggunakan desinfektan yang sesuai dan cara penggunaan yang benar. 6. Sterilisasi dan desinfeksi terhadap tempat, peralatan, sisa bahan infeksius dan spesimen secara benar 7. Pengelolaan limbah infeksius dengan benar 8. Menggunakan kabinet keamanan biologis yang sesuai. 9. Kebersihan diri dari petugas 10. Mengkarantina hewan lab yang terinfeksi dan vaksinasi 11. Imunisasi bagi pekerja yang beresiko tertular penyakit di tempat kerja 12. Membersihkan semua debu yang ada di system pendingin paling tidak satu kali setiap bulan 13. Membuat system pembersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme yang pathogen. Dengan mengenal bahaya dari factor biologi pada pekerja laboratorium dan bagaimana mengontrol dan mencegah penularannya diharapkan efek yang merugikan dapat dihindari. Dapus Subiantoro



Agung,



W.



2011.



KESELAMATAN



DAN



LABORATORIUM SAINS. Jurdik Biologi FMIPA UNY Bung ‘okles. 2008. Pengenalan Bahaya Di Lingkungan Kerja



KESEHATAN



KERJA



DI