Bahaya Laten Komunis [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nadya
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAHAYA LATEN KOMUNIS



Disusun Oleh: 1. Sahna Carissa (1216210142) 2. Nadya Salsabilla (1217210175)



Mata Kuliah: Filsafat Pancasila Dosen: Mhd Dahlan Sumbakti, SH. MH



Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pancasila Jakarta 2018



A.



PENGERTIAN BAHAYA LATEN KOMUNISME Bahaya laten adalah sebuah kondisi keadaan yang menjadi sangat berbahaya jika hal tersebut benar-benar terjadi karena dapat merusak konsep dan keseluruhan nilai yang ada. Contohnya pengertian bahaya laten komunis adalah jika komunis benar-benar eksis dan terjadi maka keadaan tersebut akan berdampak buruk dan akan berakibatkan rusaknya tatanan, konsep dan nilai sebuah bangsa. Contoh lainnya pengertian bahaya laten komunis adalah jika korupsi sudah benar-benar terjadi maka dampaknya akan menghancurkan perekonomian rakyat dan sangat berbahaya dampaknya bagi masyarakat. Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapitalisme dan ideologi lainnya. Paham ini adalah sebagai bentuk reaksi perkembagan masyarakat kapitalis yang merupakan produk masyarakat liberal. Paham komunisme pertama kali dicetuskan oleh Karl Marx, maka paham komunisme juga disebut paham Marxisme. Bertolak belakang dengan individualisme kapitalisme, paham komunisme yang dicetuskan melalui pemikiran Karl Marx memandang bahwa hakikat kebabasan dan hak individu itu tidak ada. Ideologi komunisme mendasarkan pada suatu keyakinan bahwa manusia pada hakikatnya adalah mahluk sosial saja. Prinsipnya, semua adalah milik rakyat dan dikuasai oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga disebut anti liberalisme. Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan oleh partai komunis di seluruh dunia. Kita mengenal Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai partai komunis terbesar di Indonesia. PKI telah banyak melakukan pemberontakan dan menyebabkan kekacauan di Indonesia terutama paska kemerdekaan. Yang paling terkenal dari pemberontakan PKI adalah penculikan jenderal pada tahun 1965 yang kita kenal sebagai Gerakan 30 September atau G30S/PKI. Paham komunisme sendiri sudah lama berkembang di Indonesia sejak sebelum kemerdekaan maupun setelah kemerdekaan. Gerakan komunisme ini sangatlah menggangu kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia. Komunisme merupakan sebuah ideologi yang senantiasa menyebarluaskan kebohongan untuk mencapai tujuannya, menghalalkan segala cara dan merupakan pelaku berbagai tindakan kekejaman di masa lalu.



B. SEJARAH KOMUNISME DI INDONESIA Kelompok Cahaya, kelompok garis besar Freemasonry dibawa oleh keturunan Yahudi Belanda aktivis Kelompok Cahaya yang bernama Hendricus Sneevliet. Pada tahun 1914, Sneevliet dan kawan-kawan giat melebarkan jaringan-jaringannya di kota Semarang dan Surabaya, dia berhasil memikat beberapa pengurus dan anggota Serikat Islam cabang Semarang diantaranya Semaun dan Darsono. Semaun merupakan ketua SI cabang Semarang dan Darsono merupakan seorang wartawan.



Sneevliet sering diundang oleh Semaun untuk memberikan ceramah tentang sosialisme di gedung SI Semarang. Pada Bulan Mei 1914, Sneevliet bersama kawannya H.W. Dekker, J.A. Brandstender, dan P. Bergsma mendirikan Indische Social Democratische Vereniging atau yang disingkat ISDV di Surabaya. Tahun 1917 Semaun dan Darsono resmi menjadi anggota ISDV merangkap pimpinan SI Semarang. Merekapun melakukan kontak dengan Kelompok Cahaya Nederland demi menyukseskan program mereka. Mereka menyebabkan jaringan Freemasonry Atheis kian meluas dalam tubuh SI. Pengajian islam diubah setingkat demi setingkat menjadi pengajian Marxisme. Sebagian anggota SI menolak dengan tegas, SI akhirnya pecah menjadi dua bagian : 1. SI yang tetap mempertahankan asas islam, pimpinan H.O.S. Cokroaminoto, H Agus Salim, Abdul Muis, dll. 2. SI Sosialis Marxis, pimpinan Semaun, Darsono, Ibrahim Tan Malaka, Muso, dll. Pada tanggal 5 Maret 1919 di Moskow diadakan kongres komunis internasional ke-3. Lenin, pemimpin kongres menyerukan penyeragaman nama bagi semua gerakan komunis dunia. Maka pada tanggal 23 Mei 1920, lahirlah Partai Komunis Indonesia yang disingkat PKI, diresmikan di gedung Serikat Islam (SI) Semarang, dengan pengurus :  Ketua: Semaun  Wakil Ketua: Darsono  Sekretaris: Bergsma  Bendahara: Dekker  Anggota: Baars Pada tanggal 12 November 1926, PKI berusaha menghimpun kekuatan untuk berontak dengan memperalat kaum buruh, tapi gagal. Sejak itu PKI bergerak secara ilegal. Pimpinan PKI banyak yang dibuang ke Digul, digantung dan sebagainya. Sebagian anggotanya masuk ke dalam tubuh gerakan-gerakan nasional dan pendidikan. Ketika RI tengah menghadapi siasat pecah belah Belanda ( yaitu dengan membantu kerajaan yang lemah untuk menaklukkan kerajaan yang kuat dan akhirnya keduanya harus tunduk kepada Belanda) pada tahun 1948 Muso dan Mr. Amir Syarifuddin memproklamirkan negara komunis di Madiun yang menelan korban jiwa beribu-ribu orang. PKI membantai lawan politiknya termasuk ribuan umat islam. RI segera menumpas pemberontakan tersebut tapi, Presiden Soekarno tidak membubarkan PKI pada masa itu.



Setelah lama bergerak secara ilegal, akhirnya PKI timbul kembali. Mereka berusaha merebut hati rakyat kecil dengan janji-janji muluk. Setelah berhasil melumpuhkan lawan politiknya, PKI menjadi sponsor NASAKOM dan Ganyang Malaysia. Mereka menghimpun kekuatan dan akhirnya meletuslah G 30S/PKI pada tahun 1965. Akibat peristiwa itu, PKI dibubarkan. Anggota PKI yang tidak tertangkap menjadi PKI malam dan berusaha merasuk ke setiap organisasai yang ada. C. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LATEN KOMUNIS 1.



Maraknya Globalisasi Maraknya globalisasi pada hampir seluruh aspek kehidupan (politik / demokrasi, hukum pelanggaran HAM, ekonomi / pasar bebas, budaya / pelestarian lingkungan hidup, ilmu pengetahuan, komunikasi dan teknologi), mengakibatkan batas wilayah negara menjadi kabur (kecuali wilayah negara dalam pengertian politik), mengundang masuknya teknologi, modal, orang asing, media dan idea / informasi secara terbuka.



2.



Krisis Multidimensi Krisis multidimensi yang berkepanjangan di Indonesia, telah membawa akibat yang cukup serius hampir di seluruh aspek kehidupan, antara lain bertambahnya jumlah penduduk miskin, pengangguran, menurunnya derajat toleransi dan meningkatnya tindak kriminalitas serta konflik horisontal dan vertikal.



3.



Degradasi Nilai Pancasila Pancasila sebagai Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami degradasi dalam pemahaman dan implementasinya.



4.



Nilai Reformasi Gerakan reformasi yang seharusnya adalah melakukan reorganisasi, refungsionalisasi dan revitalisasi ternyata telah menyimpang sehingga terjadi disorganisasi, disfungsionalisasi dan disvitalisasi. Akibatnya tumbuh dan berkembangnya tuntutantuntutan untuk memperoleh kebebasan secara mutlak termasuk dalam bidang ideologi.



5.



Larangan Pengembangan Ideologi Larangan pengembangan ideologi komunis sudah jelas, yang belum lengkap adalah instrumen operasional yang mampu menjelaskan bahwa ajaran komunis bertentangan dengan ideologi nasional.



D. ANTISIPASI BAHAYA LATEN KOMUNIS Langkah-langkah antisipatif yang dapat dilakukan antara lain, konsistensi pemerintah dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan rasa keadilan masyarakat guna mencegah upaya penggalangan dari kelompok komunis yang selalu memanfaatkan isu keterbelakangan, kemiskinan dan ketidakadilan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Bahaya laten komunis dengan segala tipuan, kebohongan serta kekejamannya bukan semata-mata musuh TNI atau angkatan darat saja, tetapi musuh seluruh bangsa Indonesia dan semua pihak harus mencegah setiap upaya pihak manapun yang ingin membangkitkan komunisme di Indonesia dan mempertahankan ideologi Pancasila dan mempertahankan bersama bahwa partai komunis adalah partai terlarang di Indonesia. Langkah antisipatis lainnya adalah dengan membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali komunis melalui sarana diskusi, seminar, penyuluhan, ceramah, kemudian mewaspadai upaya penyusupan ideologi tersebut ke tubuh berbagai komponen bangsa baik pemerintah, TNI/Polri, ormas maupun komponen bangsa lainnya, termasuk dunia pendidikan yang harus senantiasa dididik dan dikembangkan kearah yang lebih baik. Langkah berikutnya adalah mencantumkan kembali materi pelajaran tentang bahaya laten komunis di semua lembaga pendidikan, sementara masyarakat luas harus ikut serta mewaspadai, memantau serta melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat adanya kegiatan berkaitan dengan penyebaran ajaran atau paham komunis. Sudah sepantasnya kita semua waspada dan berhati-hati terhadap bahaya laten komunisme dan berjuang bersama melawan pihak manapun yang ingin merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia serta mempertahankan kedaulatan bangsa Indonesia. E. KAITAN PANCASILA DENGAN BAHAYA LATEN KOMUNIS Pancasila merupakan salah satu ideologi terbaik di dunia, hal ini dibuktikan dari pencaplokan nilai-nilai di dalam Pancasila oleh negara lain, seperti Jerman. Mereka menerapkan nilai-nilai Pancasila dengan memodifikasi untuk selanjutnya diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara rakyat Jerman. Komunisme berbahaya bagi ideologi negeri kita yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Komunisme hanya memandang hal-hal yang rasional dan nyata atau materiil saja. Dengan begitu mereka hanya memandang agama sebagai candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata, sehingga komunisme sangatlah membatasi agama pada rakyatnya bahkan orang-orang



dengan paham komunis cenderung tidak beragama. Hal ini tentu saja sangat berlainan dengan paham ideologi Pancasila. 



Pancasila Sebagai Tujuan Berbangsa Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa, menyatakan dan menegaskan bahwa setiap warga negara Indonesia harus beragama dan menjalankan agamanya dengan baik dan benar. Disadari bahwa kehidupan didunia hanya sementara dan tujuan hidup sebenarnya adalah selamat dunia akhirat. Sila 2, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Dengan meletakkan agama sebagai landasan berbangsa dan bernegara, maka setiap manusia Indonesia pasti akan melekat jiwa kasih sayangnya, dan dalam menjalani kehidupannya pasti berkeadilan dan berkeadaban. Sila 3, Persatuan Indonesia. Dengan landasan agama, maka setiap manusia Indonensia pasti akan menjaga hubungan satu sama lain, menjaga tali silaturahmi, menjaga persatuan. Sila 4, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Landasan agama mengajarkan kasih sayang sesama manusia, menuntun setiap manusia Indonesia untuk mengutamakan kepentingan bersama dan akan selalu bermusyawarah mufakat dalam memecahkan setiap persoalan yang ada, karena yang dicari adalah kebenaran. Sila 5, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, adalah hasil akhir. Dengan demikian betapa indahnya Pancasila sebagai tatanan nilai yang digali dari budaya sendiri, budaya bangsa-bangsa di Nusantara.







Pancasila Sebagai Sistem Berbangsa dan Bernegara. Potensi yang dimiliki Indonesia mendorong para Pendiri Bangsa bersikap hati-hati, cermat dan bijaksana dalam menyiapkan Indonesia sebagai negara yang berdaulat dan merdeka. Dari sidang Badan Usaha Persiapan Kemerdekaan, Negara yang dipilih adalah Kesatuan Kebangsaan yang berbentuk Republik, Negara Kekeluargaan dan Undang-undang Dasar 1945, adalah undang-undang yang disusun dalam bingkai sistim kekeluargaan. Tata/sistim pemerintahan yang disiapkan berdasarkan Pancasila, menganut sistim majelis, tidak menganut sistem partai.



 



 



Majelis Permusyawaratan Rakyat, adalah kumpulan 5 Majelis sesuai sila-sila Pancasila. Majelis I, Majelis Ketuhanan Yang Maha Esa diisi oleh tokoh-tokoh agama wakil-wakil dari agama-agama yang ada di Indonesia dan datang dari wilayah. Majelis II, Majelis Kemanusiaan yang adil dan beradab, diisi oleh para ilmuwan/cerdik cendikia yang merupakan wakil-wak il yang datang dari wilayah.







Majelis III, Majelis Persatuan Indonesia adalah diisi oleh TNI dan bala pertahanan, wakil-wakil ditunjuk oleh Pemimpin TNI dan ditetapkan sebagai wakil dari daerah, dan harus tinggal didaerah yang diwakili.







Majelis IV, Majelis Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, diisi oleh Raja, Sultan dan Pemangku Adat yang datang dari wilayah.







Majelis V, Majelis Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, diisi oleh pimpinan profesi yang datang dari wilayah dan mewakili wilayahnya.



KESIMPULAN Bahaya laten adalah sebuah kondisi keadaan yang menjadi sangat berbahaya jika hal tersebut benar-benar terjadi karena dapat merusak konsep dan keseluruhan nilai yang ada. Contohnya pengertian bahaya laten komunis adalah jika komunis benarbenar eksis dan terjadi maka keadaan tersebut akan berdampak buruk dan akan berakibatkan rusaknya tatanan, konsep dan nilai sebuah bangsa. Contoh lainnya pengertian bahaya laten komunis adalah jika korupsi sudah benar-benar terjadi maka dampaknya akan menghancurkan perekonomian rakyat dan sangat berbahaya dampaknya bagi masyarakat. Awal mula masuknya komunisme ke Indonesia yaitu karena Kelompok Cahaya, kelompok garis besar Freemasonry dibawa oleh keturunan Yahudi Belanda aktivis Kelompok Cahaya yang bernama Hendricus Sneevliet. Pada tahun 1914, Sneevliet dan kawan-kawan giat melebarkan jaringan-jaringannya di kota Semarang dan Surabaya, dia berhasil memikat beberapa pengurus dan anggota Serikat Islam cabang Semarang diantaranya Semaun dan Darsono. Pada tanggal 12 November 1926, PKI berusaha menghimpun kekuatan untuk berontak dengan memperalat kaum buruh, tapi gagal. Sejak itu PKI bergerak secara ilegal. Pimpinan PKI banyak yang dibuang ke Digul, digantung dan sebagainya. Sebagian anggotanya masuk ke dalam tubuh gerakan-gerakan nasional dan pendidikan. Setelah lama bergerak secara ilegal, akhirnya PKI timbul kembali. Mereka berusaha merebut hati rakyat kecil dengan janji-janji muluk. Setelah berhasil melumpuhkan lawan politiknya, PKI menjadi sponsor NASAKOM dan Ganyang Malaysia. Mereka menghimpun kekuatan dan akhirnya meletuslah G 30S/PKI pada tahun 1965. Akibat peristiwa itu, PKI dibubarkan. Anggota PKI yang tidak tertangkap menjadi PKI malam dan berusaha merasuk ke setiap organisasai yang ada. Beberapa faktor yang mempengaruhi laten komunis yaitu: 1.



Maraknya Globalisasi



2.



Krisis Multidimensi



3.



Degradasi Nilai Pancasila



4.



Nilai Reformasi



5.



Larangan Pengembangan Ideologi.



Cara mengantisipasi laten komunis adalah dengan konsistensi pemerintah dalam memperjuangkan peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan dan rasa keadilan masyarakat, membangkitkan kesadaran masyarakat untuk mencegah hidupnya kembali komunis melalui sarana diskusi, seminar, penyuluhan, mencantumkan kembali materi pelajaran tentang bahaya laten komunis di semua lembaga pendidikan, sementara masyarakat luas harus ikut serta mewaspadai, memantau serta melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat adanya kegiatan berkaitan dengan penyebaran ajaran atau paham komunis.



SARAN



1. Sebagaimana penerus bangsa hendaknya kita lebih menjaga dan mencintai Negara kita. Ada pun beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan hal tersebut misalnya meningkatkan kebangaan dan rasa memiliki bangsa Indonesia dalam diri setiap warga negara, membangun saling pengertian dan pengahargaan antarsesama warga yang memiliki latar belakang kepentingan yang berbeda dan etnik yang berbeda, para pemimpin negara sebaiknya menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien, dan memperkuat unsur-unsur yang menjadi alat pertahanan negara, seperti TNI. 2. Melakukan sosialisasi tentang bahaya komunisme di kalangan pelajar, akademisi, pegawai, maupun masyarakat umum. Dengan sosialisasi ini diharapakan masyarakat sadar akan bahaya gerakan komunisme tersebut sehingga ketika datang pengaruh dari luar, masyarakat dapat langsung melakukan perlawanan terhadap pengaruh tersebut. 3. Melakukan pembinaan terhadap penganut paham tersebut agar mereka kembali ke ideologi Pancasila dan agama. Pada umumnya, orang yang menganut paham ini sudah tidak ada agama lagi, karena komunisme juga berlandaskan teori homosentris yang menyatakan bahwa manusia sebagai pusat alam semesta. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai agama harus ditingkatkan.



DAFTAR PUSTAKA



https://prasetyoirfan.wordpress.com/2013/10/01/waspada-bahaya-laten-komunisme/ https://suaradewata.com/read/2016/10/06/201610060014/Sikap-Generasi-Muda-dalamMenghadapi-Bahaya-Laten-Komunisme.html https://fsped.blogspot.co.id/2016/11/cara-mencegah-bahaya-laten-komunisme_28.html