BAKTERIOLOGI [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : Rohaeni NPM : 5118028 Prodi : DIV Teknoogi Labolatorium Medik Tugas bakteriologi klinik II Jelaskan cara identifikasi bakteri Corynebacterium difteri dari mulai awal preparasi hingga akhir penyamapan hasil kepada pasien



ISOLASI SPECIMEN SWAB MUKOSA TENGGOROKAN PRA ANALITIK  Waktu pngambilan Setiap saat terutama pada phase akut , sebaiknya sebelum pemberian antimokroba.  Alat 1. Spatula lidah  bahan 1. Lidi kapas steril 2. Media transport (Amies/stuart Media) 3. Media isolasi (Agar darah, Agar Cystin Tellurite, Agar Loeffler) 4. Pewarna gram dan Neisser  Prosedur pengambilan 1. Penderita DIPOSISIKAN duduk ( kalau anak-anak dipangku) 2. Penderita diminta membuka mulut 3. Lidah ditekan dengan spatel lidah 4. Masukkan lidi kapas yang sudah dibasahi dengan saline steril hingga menyentuh dinding belkang faring 5. Usap kekiri dan kanan dinding belakang faring dan tonsil lalu tarik keluar dengan hatihati, tanpa menyentuh bagian mulut yang lain. 6. Masukkan lidi kapas ke dalam media transport atau langsung tanam pada media isolasi (Agar darah, Agar Cystin Telluritee, Agar Loeffler) dan di buat sediaan.







Pemberian identitas Formulir permintaan pemeriksaaan 1. Surat pngantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara lengkap 2. Tanggal permintaan 3. Tanggal dan jam pengambilan specimen



4. Identitas pasien ( Nama, umurr, jenis kelamin, alamat, nomor rekam medik ) 5. identtits pengirim ( nama, alamat, nomor telepon) 6. identits specimen ( jenis, volume, lokasi pengambilan) 7. pemeriksaan laboratorium yang di minta 8. nama pengambil spsimen 9. transport media 10. keterangan klinis : diagnosis atau riwayat singkat pnyakit, riwayat pengobatan. 



Labeling Wadah specimen yang dikirim ke laboratorium diberi label yang harus memuat : 1. Tanggal pengambilan specimen 2. Identitas pasien 3. Jenis Spesimen  Penyimpanan spesimen  Pengiriman spesimen Dilakukan dengan menggunakan cool box (2c-8c) kecuali jika waktu perjalanan kurang dari 24 jam ANALITIK Proses analitik secara sistematis dan komprehensif adalah sebagai berikut : A. Cultur Dan Biokimia Tumbuhnya aerob dengan suhu optimum 370C Untuk dapat tumbuh dengan baik medianya perlu diperkaya dengan darah atau serum  Blood Agar Plate :Koloni kecil-kecil, putih keruh, smooth, cembung, haemolytis atau anhaemolytis  Tellurite blood agar plate:Koloni kecil-kecil,abu-abu tengahnya hitam,hitam kelabu atau hitam seluruhnya,mengkilat,smooth,cembung  Loeffler Serum :Koloni subur,smooth,putih cream,sedikit cembung  Nutrient Agar :Koloni kurus,smooth,putih dengan bercak hitam  Media gula-gula :  Glucose : asam  Lactose : alkalis  Mannitol : alkalis  Sucrose : acalis  Trehalose : asam  Maltose : asam  Catalase Tes : (+)  Urea hydrolysa : (-)  Motility : (-)



 Nitrat reduksi : (+) Bahan pemeriksaan ditanam pada perbenihan di atas, kemudian di nkubasi 37°C selama 1 malam kecuali agar telurit selama 2 malam. Hasil biakan pada Loefler terlihat koloni-koloni barwarna putih, selanjutnya dibuat preparat Albert atau Neisser. Dari telurit cair ditanam pada loefler sebagai tanaman ulangan, dan pada agar darah diperiksa adanya kumankuman pathogen lainnya. B. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Corynebacterium diptheriae a. Tujuan : Melakukan isolasi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi saluran pernapasan bagian atas pada penderita dan pada carier. b. Peralatan : Inkubator, kaca objek, kaca penutup, lampu spiritus, mikroskop, sengkelit, sungkup lilin. c. Media & Reagen  Agar darah  Agar Loeffler  Agar Cysttin Tellurite  Pewarnaan Gran  Pewarnaan Neisser d. Prosedur Pemeriksaan Hapus tenggorokan, hapus hidung atau dari tempat lain yng mencurigakan . Identifikasi berdasarkan atas : 1) Pemeriksaan Mikroskopis dengan pewarnaan gram dan neisser Dibuat preparat hapus dari bahan pemeriksaan dan diwarnai dengan Neisser dan Gram, hasil yang diamatai adalah sebagai berikut :  Bentuk  Warna  Batang  Granula  Susunan Batang Seperti huruf cina atau membentuk hurup V, L, T 2) Pemeriksaan Biakan Dengan menggunakan Media antara ain : Media Loeffler Agar, agar tellurite, agar darah, gula-gula, tellurite cair, Blood Tellurite Agar.  Loeffler : gunanya untuk menyuburkan bakteri sehingga bila dibuat preparatakan tampak granula yang jelas.  Blood Tellurite Agar : Media selektif differensial.  Agar tellurit : gunanya untuk isolasi koloni-koloni Corynebacterium diphtheriae yang selanjutnya ditanam pada gula-gula untuk difteri.  Telurit cair : berguna sebagai media pengaya.







Agar darah : gunanya untuk membiak kuman-kuman lainnya seperti Streptococcus haemolyticus dan Staphylococcus aerus  Gula-gula untuk difteri : glukosa serum dan sakarosa serum untuk membedakan 3) diptheri dengan kuman sejenis Adapun proses pemeriksaan bakterinya adalah sebagai berikut : a) Inokulasi Dari media Transport maupun secara langsung specimen ditanam pada :  Agar darah untuk isolasi Corynebacterium diptheriae  Agar Loeffler untuk isolasi Corynebacterium diptheriae  Agar Cysttin Tellurite untuk isolasi Corynebacterium diptheriae b) Inkubasi  Agar darah pada suhu 35 – 370C dalam sungkup lilin selama 24 – 48 jam.  Agar Cysttin Tellurite dan Agar Loeffler pada suhu 35 – 370C selama 24 – 48 jam Amati Pertumbuhan koloni pada media isolasi : Koloni yang tumbuh dilakukan pewarnaan Neisser, bila dijumpai adanya granula dilanjutkan dengan uji identifikasi tes biokimia dan tes virulensi.  Tes biokimia Koloni tersangka yang berwarna abu-abu hitam pada agar telurit ditanam pada glukosa serum dan sakarosa serum (atau bisa pula ditambahkan amylum), kemudian dieram pad suhu 370C selama 1 malam. Hasil pengamatan adalah sebagai berikut :  Glukosa Sakarosa Amylum > C. diphteriae + – +/> C. Xerosis +++ > C. hofmanii – -  Tes virulensi Tes ini digunakan untuk mengetahui bakteri Corynobacterium diptheriae yang diisolasi adalah virulen arena menghasilkan eksotoksin, yang dilakukan dengan dua cara, yakni : a. in vivo : Intrakutan dan tes subkutan b. in vitro : Tes elek-Ouchterlony (gel difusi gel dari elek) > caranya : pada medium gel yang mengandung serum, sebelum mengeras diletakan 1 strip kertas yang telah dijenuhi dengan antitoksin pada tengah-tengah medium dan ditekan perlahan ke bawah permukaan dengan pingset steril.Kemudian medium dibiarkan mengeras.Setelah itu biakan dari bakteri difteri yang dicurigai digoreskan menyilang dengan tegak lurus pada strip kertas.Perlu juga digoreskan biakan bakteri sebagai control positif maupun negative.Setelah



diinkubasi pada suhu 370C seama 24 – 48 jam, dilihat ada tidaknya garis presipitasi yang terjadi pada bakteri tes. C. Pembacaan dan Interpretasi hasil 1. Pemeriksaan Mikroskopis dengan pewarnaan Gram Yakni : Gram Positif Batang, Panjang Pendek, Besar Kecil, polymorph, tidak berspora, tidak berkapsul, ada pool korrel pada salah satu atau kedua ujungnya. a. Biakan Koloni tersangka yang tumbuh pada media sebagai berikut :  Blood Agar Plate :Koloni kecil-kecil,putih keruh,smooth, cembung,haemolytis atau anhaemolytis  Tellurite blood agar :Koloni kecil-kecil,abu-abu tengahnya hitam,hitam kelabu atau hitam seluruhnya,mengkilat,smooth,cembung  Loeffler Serum :Koloni subur, smooth,putih cream, sedikit cembung Pembacaan dan interpretasi hasil disesuaikan terhadap sifat – sifat spesifikasi bakteri Corynebacterium diptheriae seperti yang telah diutarakan sebelumnya. PASCA ANALITIK  Melakukan sterilisasi terhadap berbagai alat-alat yang telah digunakan agar dapat steril dan tidak mengkontaminasi benda-benda yang lain dengan dimasukan ke dalam autoklaf.  Terhadap Media atau bahan-bahan hasil pemeriksaan yang infeksius dilakukan pemusnahan dengan pembakaran panas tinggi , dengan menggunakan incinerator.  Mencuci tangan dengan sabun setelah memeriksa agar steril dari zat-zat yang infeksius