Balancing Roda Dan Ban [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Modul Pemeliharaan Chasis Kendaraan ringan Balancing roda dan ban



Universitas negeri medan Prodi pendidikan teknik otomotif Tahun 2018



1



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ...................................................................................i DAFTAR ISI ..................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1 Deskripsi ..............................................................................................1 Prasyarat...............................................................................................1 Petunjuk Penggunaan Modul ...............................................................1 BAB II URAIAN MATERI BALANCE ......................................................5 Uraian Materi .......................................................................................5 Pengertian Balance ........................................................................5 Balance Roda .................................................................................7 BAB III DIAGNOSA BALANCE RODA DAN BAN ................................11 Keausan Spot [Spot Wear (Cupping)] .................................................11 Getaran .................................................................................................12 Balance Roda .......................................................................................13 BAB IV PERBAIKAN BALANCE RODA DAN BAN ..............................15 Keselamatan Kerja................................................................................15 Alat dan Bahan ....................................................................................15 Langkah Kerja .....................................................................................16 BAB V EVALUASI ........................................................................................22 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23



2



BAB I



PENDAHULUAN



1. DESKRIPSI. Modul ini disiapkan sebagai pemandu pelatihan sekaligus merupakan bahan informasi



dalam



pembelajaran.



Didalamnya



selain



informasi



mengenai



pengetahuan dasar, juga memuat beberapa lembaran tugas dan beberapa lembar tes untuk mengukur apakah proses pendidikan dan pelatihan telah dapat mengubah sikap/perilaku peserta didik menjadi seseorang yang memiliki kompetensi sesuai standar. Modul Pemeliharaan Chasis dan Pemindah Tenaga Kendaraan, tentang Mendiagnosis dan Perbaikan Balance Roda dan Ban.. Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliputi : (a) Jenis-jenis Balance Roda dan Ban (b) Cara Kerja Balance Roda dan Ban (c) Mendiagnosis Kerusakan Balance Roda dan Ban (d) Memperbaiki Kerusakan Balance Roda dan Ban. Modul ini terdiri atas empat kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas Jenis-jenis Balance Roda dan Ban. 2 membahas Cara Kerja Balance Roda dan Ban, Kegiatan belajar 3 membahas Mendiagnosis Kerusakan Balance Roda dan Ban dan Kegiatan belajar 4 membahas tentang Memperbaiki Kerusakan Balance Roda dan Ban.



BAB II



PEMBELAJARAN



1. URAIAN MATERI a. Pegertian Balancing Balancing roda adalah pekerjaan menyeimbangkan roda mobil agar sebaran massa/bobot merata, sehingga roda mobil atau sepeda motor dapat berputar pada sumbu putarnya dengan tenang tanpa ada getaran. Menjaga roda-roda mobil agar tetap balance memberikan manfaat kepada performa yang optimum dari investasi sebuah ban . Keuntungan yang lain adalah



3



pengemudian



yang



halus



meningkatkan



kenyamanan



pengemudian



dan



mengoptimumkan usia pemakaian ban. Dalam hal ini balancing roda turut andil dalam memperlambat keausan ban dan kendaraan agar  selalu dalam kondisi balance sepanjang waktu pemakaian ban. Yang dimaksud roda dalam uraian ini meliputi assembly pelek dan bannya.    



         Gambar 2.1. Ilustrasi Akibat Kondisi Roda Yang Tidak Balance  Roda adalah salah komponen kendaraan yang menopang berat kendaraan. Roda sendiri terdiri dari ban dan pelek. Ban berputar mengikuti perubahan arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi. Selain itu ban juga berfungsi meredam getaran dari jalan. Keausan ban sangat dipengaruhi oleh fungsi dari suspensi, steering dan penyetelan front wheel alignment. Sehingga ban dan pelek menjadi komponen yang mempunyai fungsi vital dalam kendaraan. Kondisi roda juga sangat mempengaruhi kenyamanan dan keamanan dalam berkendara. Ban dan pelek akan mengalami perubahan kualitas dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan medan dan cara penggunaan kendaraan. Saat roda berputar, terjadi gaya sentrifugal pada tiap bagian roda. Jika pada roda yang berputar masanya tidak merata, misalnya terdapat bagian spot atau titik yang berat, bagian tersebut akan akan tertarik dengan arah gaya luar dari radius roda. Gaya ini semakin kuat ketika roda berputar semakin cepat. Akibatnya roda menjadi tidak seimbang (unbalance). Roda juga mendapatkan distribusi gaya sentrifugal yang tidak merata. Gaya sentrifugal yang lebih besar pada salah satu titik roda, akan menarik dengan gaya yang kuat saat ban berputar.  Hal ini bisa mengakibatkan roda mobil bergerak ke atas dan ke bawah atau dari sisi satu ke sisi yang lainnya (oblak). Jika getaran



4



tidak mampu diredam oleh sistim suspensi mobil,pengendara akan merasakan goncangan atau getaran akibat roda yang tidak balance.    



 Gambar. 2.2. Ilustrasi Sebaran Bobot/Masa Pada Roda  Yang  Beputar  Sebagian pendapat menyatakan  bahwa balancing roda-roda mobil tidak sebegitu dipentingkan. Mempertimbangkan trend dan issu industry, bahwa  bodi mobil sekarang pada umumnya dibuat lebih ringan dan terus dibuat semakin ringan dibandingkan dengan  generasi mobil sebelumnya, maka efek getaran yang ditimbulkan bobot komponen mobil sekitar suspensi  dan dibawah suspensi termasuk roda menjadi semakin dominan. Roda kendaraan yang tidak balance sedikit saja akan memberikan akibat yang semakin besar.



  Gambar 2.3. Ilustrasi Mengemudi Yang Tidak Nyaman.  Beberapa faktanya adalah, bobot mobil generasi terdahulu yang berat membantu menghasilkan peredaman yang baik pada sistem suspensi selama berkendara, sehingga   penumpang tidak terlalu merasakan datangnya getaran yang berarti. Dalam kasus ini fungsi peredaman getaran menjadi optimum sehingga mobil dinaikinya terkesan lebih lembut.  Pertimbangan yang lain adalah teknologi ban. Penggunaan ban mobil saat ini trend umumnya menggunakan ban profil rendah. Ban dengan profil yang lebih rendah memiliki karakter lebih responsif ( memberikan umpan balik kondisi  jalan dan respon pengemudian yang lebih baik kepada sopir ). Jika roda ada yang tidak



5



balance sedikit (missal : setengah ons)saja akan mengakibatkan getaran yang cukup terasa pada sebagian besar kendaraan modern. Bobot ini jauh lebih kecil daripada rata-rata sepuluh tahun yang lalu. Bagi mobil yang menggunakan pelek berukuran besar dan profil  ban yang rendah, balancing roda-roda mau tidak mau menjadi suatu keharusan b. Balance Roda 1) Balance statis. Roda yang dalam kondisi tidak  balance statis apabila   pada roda tersebut terdapat titik yang bagian itu menjadi terlalu berat atau terlalu ringan. Spot masa pada ban akan menjadikan ban bergulir/ berputar secara tidak merata. Kondisi ini megakibatkan saat roda  berputar juga timbul gerakan naik-turun pada porosnya.  



 Gambar 2.4. Ilustrasi Balance Statis. 2) Balance dinamis Balance dinamis terjadi ketika ada beban yang tidak merata pada satu atau kedua sisi tengah lateral ban dan pelek, sehingga menghasilkan  goyangan sisi ke sisi ban, dengan kata lain roda meliuk atau berputar sambil oleng, hall ini yang menyebabkan steer menjadi shimmy.        



Gambar 2.5. Ilustrasi Getaran Dinamis Pada Roda Yg Berputar



6



Ketidakseimbangan statis menciptakan hop atau getaran   vertikal. Ketidakseimbangan dinamis menciptakan gerakan sisi   ke sisi atau bergoyanggoyang. Umumnya roda memiliki kedua jenis ketidakseimbangan, dan memerlukan keseimbangan dinamis ( biasanya disebut sebagai balancing spin / mesin balancing) untuk menciptakan pemerataan berat. Sistem balancing mengarahkan teknisi untuk menempatkan bobot counter pada permukaan luar pelek untuk mengimbangi ketidakseimbangan. Pada pekerjaan balancing diupayakan  distribusi berat menjadi  hampir sempurna. Apabila roda ( pelek dan ban) sudah seimbang (balance) roda menjadi  tidak bergetar.. Ban akan berputar halus dan  imbang dan tenang pada porosnya.



  Gambar 2.6. Ilustrasi Mobil Berjalan Dengan Roda Yang Tidak Balance.    c. Manfaat Menjaga Kondisi Roda Mobil/Kendaraan Tetap Balance



7



Gambar 2.7. Ilustrasi Balance Roda. Sebagai misal, diasumsikan sebuah ban yang dibeli dari toko telah terdorong dan menggelinding sejauh 7000 km. Selama perjalanan, membelok ke kiri dan kanan, mengenai gundukan dan lubang. Tidak bisa dielakkan bahwa ban mobil akan melewati berbagai kondisi permukaan jalan selama perjalanan, hal tersebut sangat mungkin mengakibatkan keausan ban menjadi tidak merata. Selama dikendarai mobil mengalami berbagai goncangan dan hentakan di perjalanan mengakibatkan data spooring mobil berubah, hal ini juga merupakan faktor yang menambah kemungkinan terjadinya keausan ban menjadi tidak merata. Getaran pada ban yang tidak balance juga menghasilkan panas pada ban karena ban seperti tergesek kekanan dan kekiri pada permukaan jalan. Hal ini turut andil dalam mempercepat keausan ban. Jadi disamping melakukan rotasi ban mobil dengan benar sesuai petunjuk pabrikan, maka roda juga musti dibalance, walaupun mobil tidak ada keluhan pada steer / pengemudian.   Pertimbangannya adalah bahwa getaran pada ban selalu ada dan berubah kondisinya. Jadi setiap periode pemakaian tertentu misalnya 8 bulan sekali atau sekitar 60.000 s/d 80.000 km sekali atau sesuai petunuk pemeliharaan ban musti dibalance. Juga pada saat ganti ban baru. Roda-roda mobil yang tidak balance biasanya akan menghasilkan getaran ketika mobil melaju pada kecepatan tertentu. Hal.ini mengurangi kenyamanan dalam mengemudi, mempercepat keausan dan mempersingkat  umur pemakaian komponen   suspensi, komponnen sistem kemudi mobil dan ban.



8



Tanda pertama bahwa roda mobil  mungkin tidak tidak balance adalah ketika roda kemudi mobil mulai goyah pada kecepatan tertentu. Banyang  tidak balance mennimbulkan getaran dan kebisingan. Ketika mengemudi dengan roda yang tidak balance, secara harfiah roda akan bergoyang-goyang dan memantul selama perjalanan dengan kata lain tidak berputar dengan lancar dan mulus.. Hal ini dapat merugikan control kemudi. Mobil-mobil generasi baru mengaplikasikan sistem suspensi



yang



ringan,



oleh



 karena



itu



dia



lebih



sensitif



terhadap



ketidakseimbangan / getaran apabila dibandingkan dengan mobil lama. Keausan yang terjadi pada permukaan telapak ban selama dipakai berkendara menjadikan balance roda berubah.    



Gambar 2.8.  Akibat Terdapat Bobot / Spot Massa Pada Roda. Untuk gambaran jika setiapmobil melaju pada kecepatan antara  60 km/jam 80 km/jam setir mobil terasa bergetar, getaran hilang / tidak terjadi saat mobil berjalan lebih lambat atau lebih kencang  (saat mobil kecepatan dibawah 60 km/jam dan kecepatan diatas 80 km/jam getaran pada setir tidak terjadi). Kondisi ini dimungkinkan salah satu factor penyebabnya adalah roda yang tidak balance.  Stir mobil bergoyang kiri-kanan sendiri ketika melaju pada kecepatan tertentu distilahkan  “shimmy”. Roda-roda mobil yang balance memungkinkan ban selalu menapak pada permukaan jalan dengan konstan.  Di jalan, roda yang tidak balance dapat mengangkat ban dari kontak dengan jalan dan menciptakan getaran pada steer, serta



menimbulkan



tambahan



permasalahan



 pada



sistem



kemudi



dan



rem. Kerusakan suspensi, bearing roda dan komponen kemudi dapat terjadi jika balance roda diabaikan. Roda mobil yang kondisi balance-nya benar membantu untuk  menghindari keausan prematur ban,  memperpanjang umur pakai komponen sistem suspensi serta ikut andil menurunkan konsumsi bahan bakar.



9



BAB III



DIAGNOSA BALANCE RODA DAN BAN



Mesin rnemutarkan axle shaft atau drive shaft, dan selanjutnya memutar ban. Hal ini rnenunjukkan bahwa ban adalah bagian dari pemindah tenaga. Ban juga mengubah arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi, dari sini dikatakan juga bahwa ban merupakan bagian dari system kemudi. Ditambah lagi karena ban juga menopang berat kendaraan dan meredam getaran dari jalan, ban juga merupakan bagian dari system suspensi. Oleh karena itu, pada saat melakukan troubleshooting pada masalah ban, ketiga sistem tersebut yaitu ban dan peiek, kemudi, dan suspensi harus juga diperhatikan. Sama pentingnya, kesalahan perawatan ban juga akan menyebabkan gangguan pada ban dan system lainnya yang terkait. Oleh karena itu, langkah pertama pada troubleshooting ban adalah memeriksa apakah ban dipakai dan dirawat dengan baik. Apabila ban/ roda tidak balance, maka akan terjadi keolengan atau getaran pada kendaraan. Getaran yang dipindahkan ke badan mobil, dalam kecepatan tertentu, akan dapat merusak komponen-komponen kendaraan, antara lain : pegas rusak/patah, peredam getaran rusak, bantalan-bantalan roda rusak, kerusakan pada ball joint, dan kerusakan pada lengan-lengan kemudi. Jadi ban/ roda yang balance dapat : menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa aman berkendaraan dan menambah umur kendaraan. Gejala-gejala ban untuk di balance : 1. Keausan Spot [Spot Wear (Cupping)] Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti diterangkan di bawah. Kalau bearing roda, ball joint, tie rod end, dan lainlain mengalami keausan yang berlebihan, atau kalau spindle bengkok, ban akan bergoyang pada titik tertentu di saat berputar dengan kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan



10



terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.



Gambar 3.1. Keausan Spot. 2. Getaran Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan steering shimmy. a. Body shake Adalah getaran vertikal atau lateral yang terjadi pada body kendaraan dan roda kemudi, bersama-sama dengan getaran tempat duduk. Penyebab utama goncangan adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan, dan rigiditas ban yang tidak seragam. Jika masalah tersebut diperbaiki, maka goncangan biasanya akan hilang. Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam, penyebabnya biasanya runout roda yang berlebihan atau ban yang kurang seragam. Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang tidak balance.



11



Gambar 3.2. Body Shake b. Steering Shimmy dan Flutter Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyeba utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment. Shimmy dibagi menjadi dua tipe yaitu : getaran yang terjadi pada kecepatan yang relatif rendah (20-60 km/jam) dan getaran (yang disebut "flutter") yang terjadi pada kecepatan tertentu di alas 80 km/jam.



Gambar 3.3.Steering Shimmy 3. Balance Roda Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mesin, handling dan kemampuan pengereman, juga aerodinamik body, ini memungkinkan kendaraan dapat berjalan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. Wheel assembly (ban dan peiek) yang tidak balance dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke body melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini disebut dengan wheel balancing. Wheel balancing dilakukan dengan menggunakan balancing weight bagi keseluruhan wheel assembly, yaitu pelek dengan ban yang terpasang. Wheel balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda berputar) . a. Static balance



12



Untuk mengetahui static balance, gambarkan sebuah roda yang setimbang berputar bebas pada porosnya. Kalau berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi semacam ini roda dikatakan static balance.



Gambar 3.4. Roda Tidak Balance Dinamik Menyebabkan Ayunan Melingkar Setiap roda berputar 180°, seluruh momen gaya yang ditimbulkan oleh perubahan arah ini membuat getaran lateral mengikuti ayunan putaran roda. Getaran lateral ini mengakibatkan kondisi pada steering wheel yang disebut shimmy yaitu ayunan melingkar dari steering wheel. Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'



Gambar 3.5. Balance Weight Menjadikan Balance Dinamik.



13



BAB IV



PERBAIKAN BALANCE RODA DAN BAN



A. Keselamatan Kerja 1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 2. Gunakan pakaian kerja / wear pack. 3. Ikutilah instruksi dari instruktur atau prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja. 4. Gunakan tekanan kompresor yang sesuai dengan tekanan yang diijinkan. 5. Bila perlu,mintalah buku manual ban yang menjadi training object. B. Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan langkah kerja, ialah :



Gambar 4.1. Wheel Balance. 1. Kunci Roda. 2. Mesin Balance Roda (Wheel Balancer). 3. Width Measuring Gauge. 4. Amplas. 5. Timbel/Beban/Bobot Balancer. 6. Sepasang roda. 7. Timah temple dan timah ketok. 8. Tang potong. 9. Sekrap



14



C. Langkah Kerja Langkah kerja dalam melakukan praktek Balance Roda, ialah antara lain : 1.



Sebelum dilakukan balance roda, terlebih dahulu mengendorkan mur roda pada roda yang akan dibalance menggunakan kunci roda.



2.



Setelah mur roda dikendorkan, kemudian mendongkrak kendaraan menggunakan dongkrak, selanjutnya bagian yang didongkrak ditopang menggunakan jack stand.



3.



Selanjutnya, melepas mur roda dan melepas roda yang akan dibalance dari kendaraan.



4.



Setelah itu, memastikan tekanan ban dalam keadaan standar, berikutnya membersihkan permukaan peleg roda dari bobot balancer sisa yang menempel, serta segala kotoran pada permukaan peleg.



5.



Kemudian, memasang roda yang akan dibalance ke dudukan roda pada Mesin Balance Roda (Wheel Balancer) dan dikunci dengan menggunakan pengunci roda, serta memastikan roda sudah terpasang dengan kuat.



Gambar 4.2. Pemasangan Roda Ke Wheel Balance 6.



Kemudian Nyalakan Wheel Balancer



7.



Setelah itu atur angka angka yang ada pada papan wheel balancer.Angka yang letaknya paling kiri,menunjukkan jarak wheel balancer dengan roda.Angka yang letaknya di tengah,menunjukkan lebar pelek,Dan angka yang letaknya paling kanan,menunjukkan diameter pelek.



15



Gambar 4.3. Angka-Angka Yang Ada Di Wheel Balance. 8.



Atur angka yang ada di sebelah kiri dengan menarik tuas wheel balancer ke roda.Setelah itu Lepaskan tuasnya.Maka angka yang ada di sebelah kiri wheel balancer,otomatis berubah sesuai pengukuran.Jika angkanya tidak sesuai dengan pengukuran,maka ubah angkanya dengan menekan tombol a+ atau a-.



Gambar 4.4. Pengukuran Wheel Balance Ke Roda. 9.



Setelah itu,atur angka yang letaknya di tengah.Angka yang letaknya di tengah merupakan lebar roda.Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek.jika kodenya hilang atau tidak terlihat,maka ukurlah lebar pelek menggunakan Width Measuring Gauge.Setelah itu,atur angkanya dengan menekan tombol b+ atau b-.



16



Gambar 4.6. Pengukuran Lebar Ban



Gambar 4.7. Pengaturan Lebar Ban Pada Wheel Balance 11.



Setelah itu,atur angka yang letaknya dikanan.Angka yang letaknya di kanan merupakan diameter roda.Di pelek terdapat kode kode yang menunjukkan lebar dan diameter pelek.jika kodenya hilang atau tidak terlihat,maka ukurlah diameter pelek menggunakan Width Measuring Gauge.Setelah itu,atur angkanya dengan menekan tombol c+ atau c-.



Gambar 4.8. Pengukuran Lebar Pelek



17



Gambar 4.9. Pengukuran Lebar Pelek Pada Wheel Balance. 13.



Setelah itu,tutup penutup ban



14.



Lalu tekan tombol start



Gambar 4.10. Saat Menekan Tombol Start. 15.



Setelah itu,mesin bekerja.



16.



Setelah mesin berhenti,buka penutup ban dan baca hasilnya.



17.



Setelah itu,ambil bobot balancer dan pasang pada roda sesuai dengan angka yang ditunjukkan pada mesin.Sebelum memasangnya pada roda,putar roda terlebih dahulu sampai tanda di sebelah angka tsb penuh/satu garis lurus.Setelah itu,pasang bobot balancer.Angka sebelah kiri menunjukkan bobot balance yang akan dipasang pada sebelah kiri roda sebesar … gram.Begitu juga sebliknya.



18



Gambar 4.11. Pemasangan Bobot Balance Pada Roda. 18.



Setelah terpasang,tutup penutup ban lalu tekan tombol start lagi.



19.



Lihat hasil pemeriksaan,jika hasilnya”Gud” sebelah dan yang sebelahnya menunjukkan angka tertentu maka balancing belum jadi.Putar roda lagi sampai tanda disebelah angka full.setelah itu,pasang lagi bobot balancer.



Gambar 4.12. Pemasangan Ulang Bobot Balance Pada Roda 20.



Setelah itu,tutup penutup ban dan tekan tombol start.maka mesin bekerja.



21.



Setelah



mesin



berhenti,



lihat



hasil



pemeriksaan.



”Gud….Gud”. Maka roda telah berhasil dibalance.



19



Jika



hasilnya



Gambar 4.13. Hasil Balancing Roda Pada Wheel Balancer Yang Sukses 22.



Setelah proses balance selesai,lepas roda dari Mesin Balance Roda (Wheel Balancer), dengan melepas pengunci roda pada dudukan roda,



23.



Setelah itu,lakukan pemasangan roda pada kendaraan. BAB V



EVALUASI



1. Mengapa pada kendaraan bermotor khususnya kendaraan roda 4 sangat dibutuhkan balancing, tuliskan dan jelaskan? 2. Tuliskan dan jelaskan jenis-jenis balance? 3. Apakah pengaruh yang terjadi pada kendaraan dan pengemudi jika ban tidak balance? 4. Bagaimana cara memperbaiki balans roda ?



DAFTAR PUSTAKA 1. http://ontak2.blogspot.co.id/2016/04/laporan-prakerin-perbaikan-dan.html 2. http://habibikanziprabowo.blogspot.co.id/2016/09/pembongkarankopling.



html. 3. Anonim (1994). Training Manual Drive Train Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-Astra Motor. 4. Anonim (tt). Step 2 Materi Pelajaran Chassis Group, Jakarta : Penerbit PT. Toyota-Astra Motor. 5. Anonim (2004). N-Step Step 2 Chasis Training Materials text, Jakarta : Penerbit PT. NISSAN.



20



6. Karim Nice (2000). How Clutches Work, www. howstuffworks.com



21