Bangunan Ukur Parshall Flume [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Bangunan Ukur Parshall Flume A. Pengertian Alat ukur ini adalah alat ukur yang sudah diuji secara laboratoris untuk mengukur aliran dalam saluran terbuka. Parshall Flume terdiri dari tiga bagian utama, yakni: - Bagian penyempitan (converging / contracting section) - Bagian leher / tenggorokan (throat section) - Bagian pelebaran (diverging / expanding section) Alat ini bekerja dengan cara membuat aliran kritis yang dapat dilihat dengan terjadinya loncatan air (hydraulic jump) pada bagian leher. Alat ini memungkinkan dua kondisi pengaliran, yaitu kondisi aliran bebas (free flow) dan kondisi aliran tenggelam (submerged flow).



Gambar bagian-bagian Parshall Flume Aliran yang mengalir melalui Parshall Flume dikatakan aliran bebas (free flow) ketika debit aliran yang melalui leher saluran tidak dipengaruhi oleh aliran dihilir saluran (Hb). Dalam kondisi ini, loncatan hidrolik dapat terlihat pada leher parshall flume. Apabila tinggi muka air dihilir (Hb) lebih tinggi daripada muka air dihulu (Ha), maka loncatan hidrolik tidak dapat terlihat, sehingga kondisi aliran ini dikatakan sebagai aliran tenggelam (submerged flow). Aliran yang mengalir melalui Parshall Flume dikatakan aliran bebas (free flow) ketika debit aliran yang melalui leher saluran (throat section) tidak dipengaruhi oleh aliran di hilir saluran (Hb). Dalam kondisi ini, loncatan hidrolik (hydraulic jump) dapat terlihat pada leher Parshall Flume. Apabila tinggi muka air di hilir (Hb) lebih tinggi daripada tinggi muka air di hulu (Ha), maka loncatan hidrolik tidak dapat terlihat, sehingga kondisi aliran ini dikatakan sebagai aliran tenggelam (submerged flow). 1. Persamaan Parshall Flume Pada Kondisi Bebas (Free flow) Persamaan untuk mencari nilai debit aliran yang melalui Parshall Flume pada kondisi aliran bebas adalah sebagai berikut: Q = C.Han



dimana: Q



= debit yang melewati saluran (ft3/detik)



Ha



= tinggi muka air pada hulu saluran (ft)



C



= konstanta yang diberikan dari lebar leher



n



= konstanta yang diberikan dari lebar leher Gambar 17: Kondisi Aliran bebas pada Parshall Flume



2. Persamaan Parshall Flume Pada Kondisi Tenggelam (Submerged flow) Apabila terjadi kondisi aliran tenggelam (submerged flow) yang dapat dilihat dengan mengecilnya loncatan air pada bagian leher, maka perlu diadakan koreksi debit pada debit yang diukur. Besarnya debit (m 3/detik) yang melewati leher (throat section) dalam kondisi kritis (F = 1) dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut: Q = C.Han - Qkoreksi dimana: Q



= debit koreksi yang melewati leher (ft3/detik)



Ha



= tinggi muka air pada hulu leher (ft)



W



= lebar leher (ft)



n



= konstanta yang diberikan dari lebar leher Gambar 17: Kondisi Aliran bebas pada Parshall Flume



Tabel Persamaan Qkoreksi Berdasarkan Lebar Leher (W) Lebar Leher (W)



Persamaan Debit (Q)



3 inchi



Q = 0,992.Ha1,547



6 inchi



Q = 2,06.Ha1,58



9 inchi



Q = 3,07.Ha1,53



1 ft – 8 ft



Q = 4.W.Ha1,552W^0,026



10 ft – 50 ft



Q = (3,6875.W + 2,5) Ha1,6 Sumber: http://www.brighthubengineering.com



B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Parshall Flume Alat ukur ini dipakai pada bangunan bagi, bangunan sadap serta bangunan bagisadap untuk pengukuran pembagian dan penyadapan air. Keuntungan dari penggunanaan alat ukur ini diantaranya: a. Dapat mengukur pembagian dan penyadapan air pada tinggi tekan yang kecil. b. Dapat membersihkan endapan di depan alat ukur dengan sendirinya karena kecepatan aliran di leher yang diakibatkan oleh elevasi dasar leher. c. Tidak mudah diubah pembagian airnya oleh orang yang tidak bertanggung jawab. d. Mampu mengukur debit dengan kehilangan tinggi energi yang relatif kecil. e. Tak mudah diubah-ubah oleh petani untuk mendapatkan air diluar jatah. C. Sedangkan kekurangan penggunaan alat ukur ini diantaranya: a. Tidak dapat digunakan pada kombinasi bangunan dengan jarak dekat, karena alat ukur ini memerlukan aliran masuk yang seragam dan muka air yang relatif tenang. b. Biaya pembangunan lebih besar dibandingkan alat ukur lainnya. c. Proses pembuatannya memerlukan ketelitian yang ekstra.