7 0 3 MB
Pada bagian ini berisi informasi tentang Dasar-Dasar Hydraulic Valve yang digunakan pada System hydraulic Caterpillar. Spool Valve Simple Relief Valve (4 type) Pilot Operated Relief Valve Piston Operated Relief Valve Restriction Type Relief Valve Check Valve Make up Valve Flow Control Valve Flow Divider Valve Pressure Reducing Valve Pressure Differential Valve Modified Pilot Operated Relief Valve Modulating Relief Valve Orifice Check Simple Mechanical Safety Device Hydraulic Safety Valve Combine With Neutralizer Function Hydraulic Safety Valve Combine With Sequence Valve Combination Valve Safety Reset Valve Neutralizer Valve Shift Governor Ilustrasi ini akan membantu Anda mengenali jenis-jenis valve, fungsi, cara kerja, dan lokasinya. Sebelum melanjutkan ke bahasan tentang Hydraulic Valve, ada baiknya kita memperhatikan masalah yang paling sering dihadapi dan cara pemecahannya: 1. Springs a. Sebelum pump menghasilkan aliran, valve akan mengembang sepenuhnya pada ruangan dimana valve tersebut ditempatkan b. Valve dapat menciut dan mengembang yang disebabkan oleh tekanan oli. Tapi akan kembali seperti semula jika tidak ada tekanan didalam system 1
2. Valves Memblok atau mengontrol aliran oli 3. Pressure Terjadi hanya jika ada hambatan aliran oli 4. Hydraulic circuits Seperti membeca peta, Valve memberi tanda untuk aliran oli 5. Trouble Shooting a. Cari gambar yang benar tentang masalah tersebut, dan perhatikan faktor penyebabnya b. Coba untuk memahami apa saja yang harus diselesaikan terlebih dahulu c. Mulai dari awal dan ikuti mulai dari sumber kerusakan
G. 01. Hydraulic Valve
2
SPOOL VALVE Fungsi : Menutup atau mengarahkan aliran oli terhadap circuit Jenis : a. 2 Posisi (Reverse, Forward) b. 3 Posisi (Raise, Hold, Lower) c. 4 Posisi (Raise, Hold, Lower, Float) Konstruksi : a. Dudukan yang dapat digerakkan untuk memilih jenis circuit b. Throttling Slots Machine pada dudukan yang memungkinkan aliran sebagian (seperti pada close blade control) c. Machine Group yang mengelilingi dudukan valve untuk membantu pelumasan, sealing dan centering spool pada bore. Pengaplikasian : a. Bulldozer Hydraulic Controls b. Traxcavator Hydraulic Controls c. Transmission Hydraulic Controls d. Implement Hydraulic Controls Trouble Shooting Malfunction Blade atau bucket tergelincir
Penyebab a. Kebocoran antara spool land dan valve body
Perbaikan Ganti komponen yang rusak Ganti
b. Seal aus Bersihkan Macet
a. Kontaminan
Lihat spec untuk torque dan
b. Saat perakitan, valve
pengencangan
body tidak di torque dengan benar c. Permukaan mounting tidak rata Catatan : 3
Spool bertekanan tinggi tidak dapat diaplikasikan tanpa body yang cocok. Spool bertekanan rendah (seperti pada power shift transmission spool) dijual terpisah Spesifikasi oversize spool dan bore .020”.
G. 02. Spool Valve
SIMPLE RELIEF VALVE 4
Fungsi : Untuk membatasi tekanan maksimum Konstruksi : Valve, Seat dan spring Cara kerja : Pertama-tama valve tertutup dikarenakan tekanan spring. Tekanan yang berlebih (yang di sensing pada bagian upstream circuit) akan diatasi spring dan membuka valve agar oli mengalir melalui bypass. Pengaplikasian : a. Low Pressure Application dimana tekanan tidak terlalu critical b. Booster dan system pelumasan c. Ketika noise dari operasi tidak terlalu critical Trouble Shooting Malfunction Low Pressure
High Pressure
Penyebab a. Spring rusak atau lemah
Ganti
Perbaikan
b. Seat rusak
Ganti
c. Kontaminan
Bersihkan atau Ganti
d. Shims salah
Adjust
a. Poppet macet
Bersihkan
b. Shims salah
Adjust
5
G. 03. Simple Relief Valve
PILOT OPERATED RELIEF VALVE
6
Fungsi : a. Membatasi tekanan maksimum b. Melindungi system dari pressure yang disebabkan oleh beban berlebih atau blocked line Konstruksi : Pilot Valve, 2 buah spring, dan unloading valve dengan orifice Cara Kerja : Oli masuk ke relief valve housing dan mengalir melalui orifice unloading valve untuk menghubungkan pilot valve. Ketika tekanan oli naik ke relief valve setting, pilot valve membuka dan membuang oli dari ruangan spring unloading valve. Sejak oli dapat mengalir melampaui pilot valve kemudian melalui orifice unloading valve, tekanan berkurang di unloading valve spring chamber. Unloading valve kemudian bergerak keatas yang memungkinkan aliran dibuang ke tanki Catatan : Throttling holes pada dasar unloading valve memungkinkan pembuangan yang lembut Pengaplikasian : a. All Tractor Hydraulic controls b. All Excavator Hydraulic controls c. All Scraper Hydraulic controls Alasan Penggunaan : a. Flutter atau hammering yang kecil b. Oli dalam jumlah besar dapat mengalir dengan cepat melalui large dump port, dengan hanya menggunakan spring kecil dan konstruksi mekanik yang kecil. c. Menjaga tekanan berbeda dari flow rate
Trouble Shooting
7
Malfunction Pressure setting
Penyebab a. Jumlah Shims terlalu banyak
Perbaikan Lepaskan dan set ulang
high.
b. Spring pilot valve tidak benar
Ganti
c. Aliran pump berlebih
Cocokkan valve dan pump
Pressure Setting
a. Jumlah shims kurang
Tambah dan set ulang
Low.
b. Kontaminan pada pilot valve seat
Bersihkan
c. Kebocoran pada unloading valve
Ganti O-Rings
chamber
Erratic Operation
d. Pilot valve seat aus
Ganti
a. Unloading Valve sticking
Cek perubahan bentuk bore Cek kontaminan pada oli
b. Pilot valve aus
Ganti
G. 04. Pilot Operated Relief Valve
PISTON OPERATED RELIEF VALVE Fungsi : 8
a.
Membatasi tekanan maksimum
b. Melindungi Lines, cylinder, dan valve dari pressure yang disebabkan oleh gaya dari luar pada bucket Konstruksi : Piston, Valve, spring dan shims Cara Kerja : Oli terjebak pada hydraulic line, Main control valve memperoleh tekanan dari external force pada bucket excavator atau pada bucket linkage yang terblok, dan dipisahkan dari main relief valve. Oli bertekanan akan masuk ke valve dan menggerakkan piston. Ketika terdapat cukup gaya/tekanan, valve akan menggerakkan spring dan membuang sebagian oli sampai overpressure berkurang. Pengaplikasian : Kedua sisi pada tilt circuit pada wheel dan track type excavator. Pada beberapa kasus, dua buah piston digunakan untuk mensensing tekanan pada circuit yang berbeda. Valve ini disebut ”Dual Sensing” Trouble Shooting Malfunction Hose, Tilt, atau Lift cylinder
Penyebab Relief Valve tidak bekerja
gagal atau rusak karena
dengan benar
Perbaikan Lepaskan dan perbaiki
tekanan berlebih Relief Valve tidak bekerja dengan benar
a. Piston Mencengkram
Ganti
housing b. Hydraulic lock pada
Bersihkan saluran drain
spring chamber
Bucket Tergelincir
c. Dump valve aus
Ganti jika out of spec
a. Kebocoran seal O-
Bersihkan atau ganti
Ring, atau melampaui 9
valve seat b. Relief valve membuka dibawah pressure
Seting ulang Relief Valve tidak bekerja maksimal
setting main relief valve
G. 05. Piston Operated Relief Valve
RESTRICTION TYPE RELIEF VALVE 10
Fungsi : Untuk menghambat aliran yang dihasilkan oleh pump, yang menstabilkan tekanan system Konstruksi : Valve dengan orifice dan chamber yang membuka tekanan aliran pump dan spring. Beberapa memiliki piston (slug) pada orifice chamber. Cara Kerja : Valve menghasilkan hambatan pada aliran pump dengan memblok outlet. Saat system terisi, tekanan naik melalui orifice ke chamber dan menggerakkan valve melawan spring hingga outlet terbuka. Oli dapat mengalir melampaui valve untuk menaikkan batas pressure. Piston (slug) digunakan pada orifice chamber yang memungkinkan spring mudah mengontrol pergerakan valve, karena oli bertekanan akan bergerak ke area bertekanan rendah. Poppet digunakan untuk mengurangi pergerakan valve dengan memperlambat closing rate. Pengaplikasian : Transmisssion Hydraulic Control pada Tractors (D6C), Excavators, Wheel Loader
Trouble Shooting 11
Malfunction Low Pressure
Penyebab a. Jumlah shims kurang
Perbaikan Tambah dan set ulang
b. Shims yang digunakan terlalu
Replace with correct
lembut
hardened shims
c. Spring salah atau patah
Ganti
d. Slug hilang (jika ada)
Ganti
e. Saluran drain dibelakang slug
Bersihkan
tersumbat High Pressure
a. Jumlah shim terlalu banyak
Buang dan set ulang
b. Pressure tidak melalui orifice
Bersihkan
c. Valve mencengkram bore
Ganti jika out of spec
d. Slug (jika ada) mencengkram
Ganti jika out of spec
valve
Erratic Condition
e. Spring salah
Ganti jika out of spec
a. Dudukan relief valve aus
Drain dan bilas system.
dikarenakan bahan abrasive
Cari penyebab pengikisan.
halus pada oli
Ganti part yang aus
b. Kadang-kadang ngejamed
Lepaskan valve dari bore
12
G. 06. Restricted Type Relief Valve
CHECK VALVE
13
Fungsi : Mengatur arah aliran oli hanya ke satu arah Konstruksi : Spring dan vanve dengan tapered seat. Round ball kadang-kadang digunakan untuk membantu valve yang ditunjukkan disini. Pada rangkaian lain, check valve pada posisi bebas (tanpa spring) atau memiliki orifice pada valve. Cara Kerja : Valve akan menaikkan seat dan mengontrol aliran ketika gaya spring bertambah. Pengaplikasian : Dozer, ripper, tilt cylinder dan circuit bucket excavator untuk memisahkan 2 circuit. Circuit steering clutch untuk mencegah kehilangan pressure selama jeda pemilihan transmisi pada power shift machine. Trouble Shooting Malfunction Bucket atau dozer turun ketika posisi naik dipilih
Penyebab a. Seat aus
Perbaikan Ganti
b. Valve aus
Ganti
c. Spring patah
Ganti
d. Tumpukan debu
Bersihkan
G. 07. Check Valve MAKE-UP VALVE Fungsi : 14
Memungkinkan oli mengalir melalui by pass tanpa melewati pump dan mengalir langsung ke cylinder ketika reservoir pressure lebih tinggi dari line pressure. Konstruksi : Check valve dan light spring, valve akan selalu berada di bawah level oli reservoir. Make-up valve terdapat pada masing-masing circuit. Cara Kerja : Ketika tekanan oli pada line kira-kira 2 Psi kurang dari tekanan reservoir, make-up valve bergeser, memungkinkan oli mengalir ke line. Contohnya pada blade atau bucket yang turun dengan cepat. Hal ini mencegah cavitasi pada cylinder dan line. Pengaplikasian : Dozer, ripper dan circuit hydrulic pada excavator Troble Shooting Malfunction Blade atau bucket tergelincir
Penyebab Valve yang tersumbat terbuka
Perbaikan Bersihkan atau ganti
Blade tidak terangkat
Valve yang tersumbat terbuka
Bersihkan atau ganti
Blade kekurangan tekanan
Valve yang tersumbat terbuka
Bersihkan atau ganti
15
G. 08. Make-Up Valve
FLOW CONTROL VALVE Fungsi :
16
Mengantisipasi kenaikan tekanan pada salah satu circuit dan mem by-pass kelebihan tekanan ke circuit lain Konstruksi : Sebuah orifice yang didesain untuk mem by-pass aliran pada pressure differential yang ditetapkan, dan sebuah valve untuk mem by-pass atau menghambat kelebihan oli. Valve berisi sebuah spring dan kadang-kadang orifice juga terdapat pada valve. Cara Kerja : Orifice akan mengakibatka upstream dan downstream. Hal ini akan mengakibatkan oli berlebih akan di by-pass karena menghambat aliran oli ke valve (tergantung pada konstruksi valve). Aliran yang melalui orifice akan menjaga tekanan yang dibutuhkan. Pengaplikasian : Kontrol Transmisi Hydraulic, Kontrol Implement Hydraulic Trouble Shooting Malfunction Tidak dapat membatasi jumlah aliran
Penyebab a. Valve mengikis bodi b. Pemasangan Full Flow
Perbaikan Bersihkan aau ganti spring Ganti dengan plug orifice
Plug Jumlah aliran terlalu rendah
a. Spring valve patah atau Ganti spring lemah b. Valve terkikis
Bersihkan atau ganti
c. Pemasangan plug
Ganti dengan higher flow
orifice
rate plug
17
G. 09. Flow Control Valve
FLOW DIVIDER VALVE Fungsi :
18
Untuk membagi sama rata aliran oli yang disuplai oleh satu pump, tanpa memperhatikan perbedaan hambatan pada outlet, yang memungkinkan dua circuit yang terpisah dapat disuplai terus menerus dari satu pump Konstruksi : Spool drilled untuk mengirim oli ke tengah, kemudian cross drilling yang mengarahkan oli ke masing-masing circuit yang lain Cara Kerja : Dengan kedua outlet yang menyediakan hambatan yang sama untuk menyisakan oli di outlet passages pada body, flow divider spoll akan diseimbangkan pada pusat body. Ketika operator menutup salah satu outlet dengan mengoperasikan brake atau steering clutch, dan menaikkan aliran, pressure yang meningkat akan menyebabkan spool mergerak ke low pressure side. Spool sendiri kemudian akan menghambat aliran oli dari pump dan menyebabkan pressure meningkat sama seperti hambatan yang disebabkan oleh brake atau steering clutch action. Aliran oli dari kedua outlet kemudian akan sama. Pengaplikasian : Excavator steering clutch circuit dan crawler tractor brake booster circuit.
Trouble Shooting Malfunction
Penyebab
Perbaikan
19
Tekanan oli rendah ketika
Valve tergores pada posisi
salah satu brake
central
Bersihkan atau ganti
dioperasikan, tekanan oli kembali normal saat kedua brake dioperasikan. Tekanan oli terdapat hanya
Valve tergores pada salah satu
pada satu brake booster.
ujung body
Tekana brake rendah
a. Main relief valve di
Bersihkan atau ganti
Lepas dan seting ulang
seting rendah b. Brake relief valve di
Ganti spring
seting rendah
G. 10. Flow Divider Valve
PRESSURE REDUCING VALVE
20
Fungsi : Mengurangi tekanan pump yang ditentukan oleh relief valve, sesuai kebutuhan sistem Konstruksi : Valve dengan slug compartment orifice terbuka untuk pressure downstream. Spring menentukan tekanan downstream sistem Cara Kerja : a. Awalnya valve terbuka karena gaya spring (Normally Open) b. Tekanan harus berasal dari sisi downstream dan slug chamber c. Saat tersedia cukup gaya pada chamber, valve bergerak melawan spring, mengurangi aliran pump dan menjaga tekanan Pengaplikasian : Transmission hydraulic control D6c, 600 Series, 769, 824, dan 834
Trouble Shooting Malfunction
Penyebab
Perbaikan 21
Pressure berkurang tidak
a. Incorrect shimming
Tambah atau lepas shim
sesuai spec
b. Tekanan inlet rendah
Perhatikan setting main relief valve atau terdapat kekurangan hambatan pada sisi downstream pada pressure reducing valve
c. Spring rusak
Ganti spring
d. Slug terabaikan saat
Ganti slug
assembly Tekanan tidak dikurangi oleh
a. Orifice tersumbat
Bersihkan sumbatan
valve
b. Valve yang macet
Bebaskan valve pada bore
terbuka c. Slug tergores pada
Bersihkan atau ganti
valve Tidak ada tekanan yang dirasakan pada sisi downstream valve
a. Valve yang tersumbat
Bebaskan valve pada bore
tertutup b. Slug tergores pada
Bersihkan atau ganti
valve, holding valve tertutup c. Saluran drain oli dibelakang slug
Menentukan penyebab hydraulic terkunci
tersumbat d. Orifice terbuka untuk
Menentukan penyebab,
aliran bertekanan
mungkin disebabkan oleh
pump holding valve
gelombang tekanan dari
tertutup
desakan downstream valve orifice pada pump flow chamber
22
G. 11. Pressure Reducing Valve
PRESSURE DIFFERENTIAL VALVE
23
Fungsi : Untuk mensuplai oli pada sebuah constant pressure differential ke dua circuit Konstruksi : Valve dengan passages leading untuk spring compartment dan untuk circuit kedua Cara Kerja : Differential valve awalnya memblok aliran oli sampai tekanan naik. Tekanan yang naik ini menggerakkan valve melawan spring dan memungkinkan oli mengalir melalui secondary circuit. Saat tekanan naik pada secondary circuit, oli akan mengalir pada spring compartment dan tekanan akan sama seperti pada secondary circuit. Tekanan oli didalam spring compartment digabungkan dengan aksi spring untuk menggerakkan valve melawan pressure oli pada primary circuit. Valve kemudian akan mencari posisi dimana pressure pada primary circuit sama dengan gabungan efek pressure pada secondary circuit dan gaya spring. Tanpa memperhatikan tekanan inlet, perbedaan tekanan pada primary dan secondary circuit selalu sama (setara) dengan pressure spring yang disebut ”pressure differenrial”. Hal ini hanya dapat dirubah dengan mengganti spring rate. Atau dengan mengganti spring itu sendiri. Pengaplikasian : Power shift transmission control circuit. 600 wheel tractor torque divider transmission Kenapa Digunakan ? a. Power shift transmission – Memastikan sequence clutch engagement benar b. 600 torque divider transmission seperti pada automatic shift circuit
Trouble Shooting Malfunction
Penyebab
Perbaikan 24
Pressure differential kurang dari spec
a. Spring tidak benar atau Ganti spring patah b. Kebocoran oli pada spring chamber c. Tidak cukup hambatan
Menunjukkan penyebab kebocoran Kurangi kebocoran
pada secondary circuit Pressure differential lebih
a. Spring salah
besar dari spec
Ganti dengan spring yang benar (lebih lembut)
b. Valve yang macet
Ganti komponen jika rusak
terbuka Pressure tidak turun saat shift
Differential valve tidak
Pastikan valve bebas didalam
pada secondary circuit
membuka dump port
bore
transmisi
G. 12. Pressure Differential Valve
25