Bearing, Valve, Dan Seal [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Makalah Peralatan Industri Proses Seal, Bearing dan Valve



OLEH : Nama Kelompok



: Anggik Pratama (061330400289) Ridho Tri Julian (061330400311)



Kelompok



:1



Kelas



: 2 KA



Dosen Pengasuh



: Ir. Mustain, M.T



TEKNIK KIMIA



POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA



TAHUN AJARAN 2013/2014



0



KATA PENGANTAR



Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatNya lah makalah Peralatan Industri Proses mengenai Seal, Bearing dan Valve ini dapat terselesaikan dengan baik. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, dan juga tak terlupa kepada Bapak Ir. Mustain, M.T Selaku dosen pengasuh mata kuliah Peralatan Industri Proses, serta rekan yang telah mampu bekerjasama dalam pengerjaan pembuatan makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Kami sadar Makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran, kritik, dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya besar harapan kami kiranya makalah ini dapat membantu teman-teman sekalian dalam memahami materi Seal, Bearing dan Valve ini.



Palembang, 10 Maret 2014



Tim Penulis



1



DAFTAR ISI Halaman Judul Kata Pengantar..............................................................................................................



1



Daftar Isi.......................................................................................................................



2



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1.3 Tujuan ............................................................................................................ 1.4 Metode Penulisan..............................................................................................



3 3 4 4



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Seal 2.1.1 2.1.2 2.1.3



Pengertian seal....................................................................... Fungsi seal.............................................................................. Jenis-jenis seal .......................................................................



5 5 5



2.2.1 2.2.2 2.2.3



Pengertian bearing.................................................................. Fungsi bearing........................................................................ Jenis-jenis bearing .................................................................



8 9 9



2.3.1 2.3.2 2.3.3



Pengertian valve..................................................................... Fungsi valve........................................................................... Jenis-jenis valve ....................................................................



15 15 15



Kesimpulan...................................................................................................................



25



Saran ...........................................................................................................................



25



DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................



26



2.2 Bearing



2.3 Valve



BAB III Penutup



BAB I PENDAHULUAN 1.1



2



LATAR BELAKANG



Penggunaan alat merupakan bagian dari proses produksi dalam industri kimia. Zat kimia merupakan penyebab utama terjadinya kerusakan pada proses manufaktur dengan teknologi tinggi. Alat yang di gunakan pada proses produksi harus memiliki kombinasi yang baik antara kekuatan, kehandalan dalam bekerja, karakteristik material lainnya dan kemampuan bekerja pada lingkungan yang disesuaikan. Salah satu contoh penggunaan nya pada industri titanium, dimana sebagai penghasil titanium, proses produksinya memerlukan perlatan yang handal sehingga selalu diupayakan cara terbaik terutama pada system penyekat pada poros di tangki pencampur dengan suhu tinggi di mana Ticl diproduksi. Zat kimia yang cukup agresif mempunyai tendensi untuk terbakar dengan sendirinya dan potensi uap yang berbahaya serta asap putih beracun yang berimbas pada isu keselamatan. Selain itu, tatkala zat kimia ini bercampur dengan air, ia akan sangat berbahaya. Alat proses produksi pada makalah ini yaitu mengenai seal, bearing dan valve. Penggunaan alat ini diperlukan untuk menjaga proses produksi dan setiap alat tersebut memiliki karakteristik, fungsi dan prinsip kerja masing-masing. Seal adalah suatupart/bagian dalam sebuah konstruksi alat/mesin yang berfungsi untuk sebagai penghalang/pengeblok keluar/masuknya cairan, baik itu fluida proses maupun pelumas. Sedangkan bearing adalah salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Letak bearing bisa di mana saja tergantung alat dan mesin yang memanfaatkan bearing tersebut dan jenis bearingnya. dan yang terakhir adalah Valve, valve adalah sebuah peralatan mekanis untuk membatasi dan mengatur lalu lintas aliran fluida dalam suatu saluran atau pipa. Valve memiliki berbagai variasi dan nama, tergantung pada pabrik pembuatnya. Masing-masing unit pabrik memiliki alat tersebut dalam proses produksi divariaskian dengan alat-alat lain yang digunakan. Pada makalah ini,akan dibahas lebih spesifik mengenai seal, bearing dan valve. 1.2



RUMUSAN MASALAH  Apa saja karakteristik dari seal, bering dan valve  Apa perbedaan fungsi seal, bearing dan valve  Bagaimana prinsip kerja seal, bearing dan valve



1.3



TUJUAN  Mampu menjelaskan karakteristik dari seal, bering dan valve  Mampu menjelaskan perbedaan fungsi seal, bearing dan valve  Mampu menjelaskan prinsip kerja seal, bearing dan valve



3



1.4 METODE PENULISAN Studi pustaka : penyusunan karya tulis ini menggunakan sumber-sumber tertulis yaitu buku-buku sebagai acuan dalam mencari informasi penulisan dan studi internet



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Seal 2.2.1 Pengertian seal



4



Seal adalah suatu part atau bagian dalam sebuah konstruksi alat atau mesin yang berfungsi untuk sebagai penghalang keluar dan masuknya cairan, baik itu fluida proses maupun pelumas. Seal lebih merujuk pada pengertian suatu fungsi. Apapun bentuk dan materialnya, apabila berfungsi untuk mencegah kebocoran, maka dia disebut sebagai Seal. 2.2.2 Fungsi seal Seal berfungsi sebagai : 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Menjaga kebocoran pelumas (lubrikasi). Menjaga kotoran dan material lain masuk ke sistem. Memberikan batasan cairan supaya tidak tercampur. Lebih fleksibel terhadap komponen yang bergerak dan tidak bocor. Melapisi permukaan yang tidak rata. Komponen tidak cepat rusak. .



2.2.3 Jenis seal jenis-jenis seal : 1. Gasket seal



Gasket adalah salah satu jenis seal yang banyak digunakan pada celah yang kecil pada komponen yang diam. Beberapa tempat yang menggunakan gasket misalnya antara cylinder head dan block , antara block dan oil pan. Permukaan yang memakai gasket harus rata, bersih, kering dan tidak ada goresan.Kekencangan pengikat dua permukaan yang menggunakan gasket sangat penting, selalu berpedoman pada spesifikasi torque untuk mencegah kebocoran. b. O-rings



5



Sebuah O-ring adalah bentuk cincin yang sangat lunak yang terbuat dari bahan alami atau karet synthetic atau plastik. Dalam pemakaianya O-ring biasanya dikompres antara dua permukaan sebagai seal , O-ring sering digunakan sebagai static seal yang fungsinya sama dengan gasket . Untuk penyekat pada aplikasi yang bertekanan tinggi di atas 5500 kPa (800 psi) sering O-ring ditambahkan dengan back-up ring untuk mencegah kebocoran yang ditimbulkan oleh adanya celah antara dua permukaan. Pressure back-up ring biasanya terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk memperpanjangusia O-ring . Pada saat pemasangan O-ring seal , yakinkan semua permukaanbersih dari kotoran dan debu. Periksa O-ring seal dari kotoran, debu, goresan ( screth ) dan cacat lainya yang akan menyebabkan kebocoran. c. Lip Seals



Lip seal adalah jenis dynamic seal yang banyak digunakan pada kontruksi alat berat. Lip seal memikul semua jenis kondisi pengoperasian dan mencegah tidak beroperasinya machine karena panas yang diakibatkan gesekan atau juga mencegah bercampurnya pelumas atau cairan. Lip Seal juga menahan perpindahan gerakan di antara dua komponen



6



yang dibatasi. Lip seal relatif sangat mudah dilepaspada saat perbaikan atau penggantian komponen. Jenis lip seal adalah Radial lip seal dan Dirt excluding lip seal s.



Dirt excluding lip sea -



Dirt excluding lip seal digunakan untuk membersihkan kotoran pada cylinder .



Radial lip seal -



7



Radial lip seal digunakan untuk mencegah kebocoran pada perputaran shaft dan dibuat dengan bermacam-macam bentuk dan ukuran disesuaikan dengan aplikasi pemasangannya. Internal lip seal mempunyai bibir seal di diameter dalam. External radial lip seal mempunyai bibir seal pada diameter luar dari seal tersebut. Radial lip seal menahan permukaan shaft dengan tekanan cairan dan garter spring . Garter spring menekan bibir seal ketika tekanan cairan rendah. Pada operasi yang sebenarnya seal dibantu oleh lapisan tipis oli antara bibir seal dan shaft , ini supaya



bisa melumasi bibir seal dan mencegah kebocoran. d. Duo Cone Seal



Duo cone seal dibuat untuk menjaga kotoran tidak masuk ke dalam sistem dan menjaga kebocoran cairan pelumas pada area yang luas. Duo cone seal harus bisa menahan karat yang lebih lama dengan sedikit perawatan Duo cone seal lebih bisa menahan kebengkokan shaft , end play dan beban yang tiba-tiba. Duo cone seal terdiri dari dua ring yang biasanya terbuat dari karet, dipasangkan pada dua groove metal retaining ring . 2.2



Bearing



2.2.1 Pengertian bearing Bearing adalah alat yang memungkinkan terjadinya pergerakan relatif antara dua bagian dari alat atau mesin, biasanya gerakan angular atau linear. Bearing terletak pada barang-barang yang berputar. jika ada benda berputar, disana pasti ada bearing, fungsinya sebagai penyangga beban poros berputar(rotor). Karena itu umumnya posisi bearing berada di ujung-ujung poros/as yang berputar. Dengan adanya Bearing, gesekan antara dua bagian tersebut menjadi sangat minim dibandingkan tanpa bearing. Letak Bearing bisa di mana saja tergantung alat dan Mesin yang memanfaatkan bearing tersebut dan jenis bearingnya. Salah satu jenis bearing adalah BearingFreewheel, yang ada di Sepeda. Mungkin kita tidak menyadarinya, ketika kita mengayuh Pedal Sepeda ke arah depan, Sprocket



8



Pedal akan menarik rantai sepeda, tapi ketika dikayuh kebelakang, sprocket pedal tidak menarik rantai sehingga sepeda tidak mundur ke belakang.



2.1.2 Fungsi Bearing (Bantalan) Bearing memiliki fungsi yaitu : 



Menghubungkan siku dan alat







Untuk mengurangi koefisien gesekan antara siku dan alat







Menjadikan siku dan alat tidak aus karena tidak bergesekan langsung tapi melalui bearing.







Mempermudah maintenance peralatan yang berputar.







Memper murah biaya pembuatan siku ( siku tidak perlu dibuat dari baja kwalitas tinggi) sehingga menjadikan alat yang berputar heavyduty dan mengurangi waktu perawatan



2.1.3 Jenis bearing Bila gerakan dua permukaan yang saling berhubungan terhambat, maka akan menimbulkan panas. Hambatan ini dikenal sebagai gesekan (friction). Gesekan yang terus menerus akan menyebabkan panas yang makin lama semakin meningkat dan menyebabkan keausan pada komponen tersebut. Gesekan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada komponen dan alat tidak bisa bekerja.



9



Gb. 1.2 Friction Bearing digunakan untuk menahan / menyangga komponen-komponen yang bergerak. Bearing biasanya dipakai untuk menyangga perputaran pada shaft, dimana terjadi sangat banyak gesekan.







Bearing pada Transmisi Fungsi bearing: Mengurangi gesekan, panas dan aus.







Menahan beban shaft dan machine.







Menahan radial load dan thrust load.







Menjaga toleransi kekencangan.







Mempermudah pergantian dan mengurangi biaya operasional.







Bearing dibagi menjadi dua bagian yaitu: Solid Bearing







Anti-friction Bearing.



10



2.1.3.1 Solid Bearing







Solid Bearing Pada solid bearing, shaft berputar pada permukaan bearing. Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas. Ketika berputar pada kecepatan operasional shaft ditahan oleh lapisan tipis oli bukan oleh bearing. Yang termasuk Solid Bearing: Sleeve/Bushing Bearing







Spit-half Bearing.







Sleeve Bearing



Sleeve Bearing Bentuk yang sangat sederhana dari solid bearing adalah Sleeve Bearing atau juga disebut bushings. Bila Journal dan Sleeve terbuat dari logam (steel), dengan pelumasan yang bagus memungkinkan sangat sedikit kontak yang terjadi antara dua permukaan. Sleeve dari bearing kebanyakan dilapisi dengan Bronze, atau Babbitt metal.Bronze sleeve bearing umumnya digunakan pada pompa dan motor elektrik. Solid Bearing dilapisi dengan metal yang lebih lunak dari shaft sehingga apabila terjadi perputaran antara keduanya, maka yang mengalami keausan adalah bearing, dan bukan shaft.



11



Split-half Bearing







Split-half bearing umumnya diberi tambahan lubang oli, sering berupa alur yang berfungsi untuk mengalirnya oli yang akan melumasi seluruh permukaan bearing. Split-half Bearing juga mempunyai locking tabs (bagian yang menonjol) yang akan ditempatkan pada notches(coakan) pada bearing caps. Tabs ini berfungsi untuk mencegah bearing bergerak horisontal pada shaft. Split-half bearing biasanya terbuat dari dua tipe metal, permukaan bearing menggunakan aluminum yang lebih lunak dari logam dan menghantarkan panas yang baik. Manfaat dari solid bearing adalah: Biaya penggantian lebih murah.







Menahan berat Radial Load. 2.1.3.2 Anti Friction Bearings







Anti Friction Bearings Anti Friction Bearing digunakan pada benda-benda yang berputar, untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gesekan awal pada permukaan bearing yang rata/datar. Anti Friction bearing terdiri dari: Ball bearing







Roller bearing,



12







Needle bearing Anti friction bearing tersusun dari beberapa komponen yaitu: Inner race, Outer race, Balls atau roller dan Cage.  Inner race atau Cone: cincin baja yang dikeraskan dengan diberi alur untuk pergerakan rolleratau ball di bagian luarnya, sering dipasang pada shaft yang berputar sebagai penyanggabearing.  Outer race: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer race adalah cincin baja yang dikeraskan dengan alur untuk pergerakan ball atau roller di bagian dalam.  Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada komponen yang berfungsi mengurangi gesekan yang dilakukan oleh balls, rollers atau tapered rollers. Balls dan Rollersini terbuat baja yang dikeraskan. Balls atau rollers bergerak bebas di antara inner dan outer race.



Balls atau Rollers 



Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang digunakan untuk menjaga jarak ballatau roller yang satu dengan yang lainnya.



Cage Anti Friction Bearing mengurangi panas dengan cara mengurangi kontak area yang saling bergesekan.Balls mempunyai contact point antara inner dan outer race untuk menahan beban



13







sehingga memungkinkan berputar dengan kecepatan tinggi. Lapisan oli lubrikasi berfungsi memisahkan komponen yang saling berhubungan. Yang termasuk Anti Friction Bearing: Straight Roller, mempunyai line contact, yang memungkinkan bisa menahan beban RadialLoad yang lebih besar.



Straight Roller 



Tapered Roller, cara kerjanya sama dengan straight roller. Tapered bearing sering digunakan di bagian ujung shaft yang berputar bersama untuk menahan radial load dan menahan gerak ke arah kiri, kanan shaft (Thrust Load).







Needle Bearing cara kerjanya sama dengan straight bearing dan tapered bearing dengan linecontact. Sebab dengan diameter yang lebih kecil, needle bearing bisa digunakan pada pengaplikasian di tempat-tempat sempit.



Caged Needle Bearing







Caged Needle Bearing mempunyai kemampuan beban yang lehih tinggi dibandingkan dengan Needlebearing dan aplikasinya terbatas pada celah yang lebih kecil dari 10 inch (245 mm). Keuntungan Anti Friction Bearing: Tidak ada keausan pada shaft



14







Memperkecil tenaga yang terbuang.







Memungkinkan kecepatan yang lebih tinggi



2.3 2.3.1



Valve Pengertian Valve



Valve (Katup) adalah sebuah perangkat yang mengatur, mengarahkan atau mengontrol aliran dari suatu cairan (gas, cairan, padatan terfluidisasi) dengan membuka, menutup, atau menutup sebagian dari jalan alirannya. Valve (katup) dalam kehidupan sehari-hari, paling nyata adalah pada pipa air, seperti keran untuk air. Contoh akrab lainnya termasuk katup kontrol gas di kompor, katup kecil yang dipasang di kamar mandi dan masih banyak lagi.Katup memainkan peran penting dalam aplikasi industri mulai dari transportasi air minum juga untuk mengontrol pengapian di mesin roket. Valve (Katup) dapat dioperasikan secara manual, baik oleh pegangan , tuas pedal dan lain-lain. Selain dapat dioperasikan secara manual katup juga dapat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan prinsip perubahan aliran tekanan, suhu dll. Perubahan2 ini dapat mempengaruhi diafragma, pegas atau piston yang pada gilirannya mengaktifkan katup secara otomatis. 2.3.2



Fungsi Valve



Berdasarkan fungsinya, valve dapat dibagi ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu : 1. Isolator (Blocking) 2. Kontrol (Regulating) 3. Pencegahan arus balik ( BackFlow) 4. Membuang tekanan berlebih (Pressure relief) 2.3.3



Jenis-jenis Valve Berdasarkan cara kerjanya, valve dapat kita kelompokkan menjadi :



15



1.



GATE VALVE



Gate valve adalah jenis katup yang digunakan untuk membuka aliran dengan cara mengangkat gerbang penutup nya yang berbentuk bulat atau persegi panjang. Gate Valve adalah jenis valve yang paling sering dipakai dalam sistem perpipaan. Yang fungsinya untuk membuka dan menutup aliran. Gate valve tidak untuk mengatur besar kecil laju suatu aliran fluida dengan cara membuka setengah atau seperempat posisinya, Jadi posisi gate pada valve ini harus benar benar terbuka (fully open) atau benar-benar tertutup (fully close). Jika posisi gate setengah terbuka maka akan terjadi turbulensi pada aliran tersebut dan turbulensi ini akan menyebabkan : a)



Akan terjadi pengikisan sudut-sudut gate.



laju aliran fluida yg turbulensi ini dapat mengikis sudut-sudut gate yang dapat menyebabkan erosi dan pada akhirnya valve tidak dapat bekerja secara sempurna.



16



b)



Terjadi perubahan pada posisi dudukan gerbang penutupnya.



Gerbang penutup akan terjadi pengayunan terhadap posisi dudukan (seat), sehingga lama kelamaan posisi nya akan berubah terhadap dudukan (seat) sehingga apabila valve menutup maka gerbang penutupnya tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.



Keuntungan menggunakan Gate Valve : Low pressure drop waktu buka penuh 1. Amat ketat dan cukup bagus waktu penutupan penuh 2. Bebas kontaminasi 3. Sebagai Gerbang penutupan penuh, sehingga tidak ada tekanan lagi. Cocok apabila akan melakukan service / perbaikan pada pipa Kerugian menggunakan Gate Valve : 1. Tidak cocok di pakai untuk separuh buka, karena akan menimbulkan turbulensi sehingga bisa mengakibatkan erosi dan perubahan posisi gate pada dudukan 2. Untuk membuka dan menutup valve perlu waktu yang panjang dan memerlukan torsi / torque yang tinggi; 3. Untuk ukuran 10 “ keatas tidak cocok dipakai untuk steam. 2. Globe Valve Globe Valve adalah jenis Valve yang digunakan untuk mengatur laju aliran fluida dalam pipa.



Prinsip dasar dari operasi Globe Valve adalah gerakan tegak lurus disk dari dudukannya. Hal ini memastikan bahwa ruang berbentuk cincin antara disk dan cincin kursi bertahap sedekat Valve ditutup.



17



Ada tiga jenis desain utama bentuk tubuh Globe Valve, yaitu: Z-body, Y-body dan Anglebody : 



 



Z-Body desain adalah tipe yang paling umum yang sering dipakai, dengan diafragma berbentuk Z. Posisi dudukan disk horizontal dan pergerakan batang disk tegak lurus terhadap sumbu pipa atau dudukan disk. Bentuknya yang simetris memudahkan dalam pembuatan, instalasi maupun perbaikannya. Y-Body desain adalah sebuah alternatif untuk high pressure drop. Posisi dudukan disk dan batang (stem) ber sudut 45˚ dari arah aliran fluidanya. Jenis ini sangat cocok untuk tekanan tinggi Angle-Body desain adalah modifikasi dasar dari Z-Valve. Jenis ini digunakan untuk mentransfer aliran dari vertikal ke horizontal.



Keuntungan menggunakan Globe valve adalah :  



Kemampuan dalam menutup baik. kemampuan throttling (mengatur laju aliran) Cukup baik. Kelemahan utama penggunaan Globe Valve adalah:



 



Penurunan tekanan lebih tinggi dibandingkan dengan Gate Valve Valve ukuran besar membutuhkan daya yang cukup atau aktuator yang lebih besar untuk beroperasi



3. BALL VALVE Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang, yang berada di tengah sehingga ketika



18



lubang tersebut segaris lurus atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan terjadi. Tetapi ketika katup tertutup, posisi lubang berada tegak lurus terhadap ujung katup, maka aliran akan terhalang atau tertutup.



Ball valve banyak digunakan karena kemudahannya dalam perbaikan dan kemampuan untuk menahan tekanan dan suhu tinggi. Tergantung dari material apa mereka terbuat, Bal Valve dapat menahan tekanan hingga 10.000 Psi dan dengan temperature sekitar 200 derajat Celcius. Ball Valve digunakan secara luas dalam aplikasi industri karena mereka sangat serbaguna, dapat menahan tekanan hingga 1000 barr dan suhu hingga 482 ° F (250 ° C). Ukurannya biasanya berkisar 0,2-11,81 inci (0,5 cm sampai 30 cm). Ball Valve dapat terbuat dari logam , plastik atau pun dari bahan keramik. Bolanya sering dilapisi chrome untuk membuatnya lebih tahan lama. 4. Butterfly Valve Butterfly Valve adalah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi atau mengatur aliran. Mekanisme penutupan mengambil bentuk sebuah disk . system pengoperasiannya mirip dengan ball valve, yang memungkinkan cepat untuk menutup. Butterfly Valve umumnya disukai karena harganya lebih murah di banding valve jenis lainnya. desain valvenya lebih ringan dalam berat dibanding jenis-jenis valve yang lain. Biaya pemeliharaan biasanya pun lebih rendah karena jumlah bagian yang bergerak minim.



19



Sebuah butterfly valve, diilustrasikan pada Gambar di bawah ini, adalahgerakan berputar valve yang digunakan untuk berhenti, mengatur, dan mulai aliran fluida. Butterfly Valve mudah dan cepat untuk dioperasikan karena rotasi 90o yang digerakkan oleh handwheel dengan menggerakkan disk dari tertutup penuh ke posisi terbuka penuh.



Butterfly Valve sangat cocok untuk penanganan arus besar cairan atau gas pada tekanan yang relatif rendah dan untuk penanganan slurries atau cairan padatan tersuspensi dengan jumlah besar. 5. Check Valve Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow. Aplikasi valve jenis ini dapat dijumpai pada outlet/discharge dari centrifugal pump. Ketika laju aliran fluida sesuai dengan arahnya, laju aliran tersebut akanmembuat plug atau disk membuka. Jika ada tekanan yang datang dari arahberlawanan, maka plug atau disk tersebut akan menutup. Jenis-jenis check valve : a. Swing Check Valve



20



check valve tipe ini terdiri atas sebuah disk seukuran dengan pipa yang digunakan, dan dirancang menggantung pada poros (hinge pin) di bagian atasnya. Apabila terjadi aliran maju atau foward flow, maka disk akan terdorog oleh tekanan sehingga terbuka dan fluda dapat mengalir menuju saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi aliran balik atau reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk menutup rapat sehingga tidak ada fluida yang mengalir. Semakin tinggi tekanan balik semakin rapat disk terpasang pada dudukannya. b. Lift Check Valve



Penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow yang tinggi. dalam konfigurasinya mirip dengan globe valve hanya saja pada globe valve putaran disk atau valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak (karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve). Port inlet dan outlet dipisahkan oleh sebuah plug berbentuk kerucut yang terletak pada sebuah dudukan, umumnya berbahan logam. Ketika terjadi foward flow, plug akan terdorong oleh tekanan cairan sehingga lepas dari dudukannya dan fluida akan mengalir ke saluran outlet. Sedangkan apabila terjadi reverse flow, tekanan fluda justru akan menempatkan plug pada



21



dudukannya, semakin besar tekanan semakin rapat pula posisi plug pada dudukannya, sehingga fluida tidak dapat mengalir. Umumnya lift check valve digunakan untuk aplikasi fluida gas karena tingkat kebocoran yang kecil. Penggunaan check valve tipe lift ini di industri adalah untuk mencegah aliran balik condensate ke steam trap yang dapat menyebabkan terjadinya korosi pada turbin uap. Keuntungan menggunakan lift check valve adalah terletak pada kesederhanaan desain dan membutuhkan sedikit pemeliharaan. Kelemahannya adalah instalasi dari check valve jenis lift hanya cocok untuk pipa horisontal dengan diameter yang besar. c. Back water check valve



Back water valve, banyak digunakan pada sistem pembuangan air bawah tanah yang mencegah terjadinya aliran balik dari saluran pembuangan saat terjadi banjir. Saat banjir saluran pembuangan akan penuh dan bertekanan tinggi sehingga memungkinkan terjadinya aliran balik, dengan menggunakan back water valve, hal ini dapat diatasi dengan baik. d. Swing Type Wafer Check Valve



22



Dalam penggunaan swing check valve dan lift check valve terbatasi hanya untuk pipa ukuran besar (diameter DN80 atau lebih). jadi sebagai solusinya adalah dengan menggunakan wafer check valve. Dengan menggunakan wafer ceck valve dapat digunakan tubing dengan ukuran yang mengerucut pada satu sisinya sehingga dapat diaplikasikan pada pipa yang lebih kecil ukurannya. e. Disk Check valve



valve jenis ini terdiri atas body, spring, spring retainer dan disc. Prinsip kerjanya adalah saat terjadi foward flow, maka disk akan didorong oleh tekanan fluida dan mendorong spring sehingga ada celah yang menyebabkan aliran fluida dari inlet menuju outlet. Sebaliknya apabila terjadi reverse flow, tekanan fluida akan mendorong disk sehingga menutup aliran fluida perbedaan tekanan diperlukan untuk membuka dan menutup valve jenis ini dan ini ditentukan oleh jenis spring yang digunakan. Selain spring standar, tersedia juga beberapa pilihan spring yang tersedia:



23



  



No spring - Digunakan di mana perbedaan tekanan di valve kecil. Nimonic spring - Digunakan dalam aplikasi suhu tinggi. Heavy duty spring - Hal ini meningkatkan tekanan pembukaan yang diperlukan. Bila dipasang pada line boiler water feed, dapat digunakan untuk mencegah uap boiler dari kebanjiran ketika mereka unpressurised. f. Split disc check valve



check valve jenis ini adalah terdiri dari disk yang bagian tengahnya merupakan poros yang memungkinkan disk bergerak seolah terbagi dua bila didorong dari arah yang benar (foward flow) dan menutup rapat bila ditekan dari arah yang salah (reverse flow)..



BAB III



24



PENUTUP Dalam industri bagian (part) alat adalah hal yang penting pengaruhnya dengan kerja suatu alat atau sitem dalam menghasilkan produk, bagian part tersebut diantaranya seal, bearing dan valve. Part tersebut masing-masing memiliki fungsi dan dapat digunakan pada :



NO. 1.



Jenis Alat Seal



Fungsi Menjaga alat dari kebocoran dan mencegah kotoran maupun material lain masuk ke dalam sistem.



-



Penggunaan Digunakan pada bagian konstruksi alat berat Pelindung kebocoran pada pipa bertekanan tinggi



2.



Bearing



Mengurangi gesekan panas dan aus pada alat yang bergerak, serta menahan beban dan Menjaga toleransi kekencangan pada alat tersebut.



-



Digunakan sebagai bantalan pada sentrifuge



3.



Valve



Mengatur, mengarahkan serta mengontrol aliran dari suatu fluida (gas, cairan, padatan yang terfluidisasi)



-



Pengatur aliran pada keran rumah Pembuang air pada saat banjir Pengontrol aliran perpipaan pada sistem PDAM Pembuka aliran pada pengapian, seperti bunsen



-



-



DAFTAR PUSTAKA



25



http://rizkyahmadmaulana.blogspot.com/2013/11/pengertian-bearing-seal-dangasket_21.html



http://zend09mt.blogspot.com/2013/06/makalah-elemen-mesin-iii-pengertian-dan_3.html http://anton-rivai.blogspot.com/2011/11/jenis-seal.html



http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101218174346AAWVYGv http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090303103038AA7qqTC http://eryhartoyo.wordpress.com/2012/08/14/jenis-jenis-valve/ http://nibco.com http://zend28juandy.wordpress.com/tag/duo-cone-seals-dan-packing-rings-gb-2-2-jenis-jenisseal-berikut-akan-dijelaskan-mengenai-jenis-jenis-seal-1-gaskets-gasket-adalah-salah-satujenis-seal-yang-banyak-digunakan-pada-celah-yang-kecil/ http://developmentsciencetechnology.blogspot.com/2012/12/fungsi-bearing-atau-bantalandan-cara.html http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20101218174346AAWVYGv http://developmentsciencetechnology.blogspot.com/2012/12/fungsi-bearing-atau-bantalandan-cara.html http://pengertiandancontoh.blogspot.com/2013/03/pengertian-bearing.html http://id.scribd.com/doc/100114962/10/Material-atau-Bahan-baku-Bearing#page=15 http://www.ondavalve.com/news/2012/gambaran-umum-tentang-apa-itu-valve-1/ http://syofuan.wordpress.com/2011/02/05/valve-catatan-seorang-engineer/ http://tarunaakademipelayaran.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-valve.html http://www.arishockbreaker.com/2013/06/apa-itu-seal-dan-as-shockbreaker.html http://industryoleochemical.blogspot.com/2012/03/pengertian-dasar-mechanical-sealpada.html http://elearning.unsri.ac.id/pluginfile.php/4400/mod_resource/content/1/BANTALAN %20(BEARING).pdf



26