Belalang Semut Dongeng [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Belalang Dan Semut



Oleh, LISNA RINI AFRIANI, S.Pd.



TK BUDI LESTARI DESA CIBODAS KECAMATAN MAJALENGKA



Semut Dan Belalang Pada zaman dahulu, disaat musim panas yang hangat dan cerah, hiduplah sekumpulan semut dan belalang. Hampir setiap hari belalang bersenang-senang, belalang tidak pernah berfikir untuk melakukan aktivitas yang lainya. Setiap harinya belalang hanya bernyanyi dan menari sambil memaminkan biolanya. Belalang sama sekali tidak mau bekerja ataupun bersiapsiap mengmpulkan



makanan untuk musim dingin, padahal sebentar lagi musim panas yang



sedang dinikmatinya akan segera berakhir. Kala itu terlihat belalang sedang memakan tanaman disekitarnya sambil memainkan biola dan bernyanyi. Belalang



: Ooooohhhh……..sungguh hari yang indah…….aku akan bernyanyi dan memainkan biolaku. lalala…lalalala….lalala…..lalala……



Setelah selesai bernyanyi sepuasnya, belalang melihat semut sedang sibuk dan melewati rumahnya. Semut



: (berjalan terengah-engah sambil membawa biji-bijian untuk bekal makanannya)



Belalang



: Hai semut, sedang apa kau ini, ayo kemari kita bernyanyi dan bersenang-senang bersamaku. Lihat hari ini sangat cerah (ujar belalang kepada semut)



Semut



: Maaf belalang, aku sedang mengumpulkan bekal makanan untuk musim dingin, kami harus mengumpulkannya sebanyak mungkin dan memperbaiki tempat tinggal kami agar lebih hangat “ujar semut kepada belalang.



Belalang



: Aaaaahhh….kau ini semut, berhentilah memikirkan hal yang tidak penting. Ayolah, lebih baik kita nikmati hidup kita dan bersenang-senang.



Belalang tetap bersenang-senang dengan kebiasaannya itu tanpa memikirkan musim dingin yang akan segera tiba. Semut pun kemudian melanjutkan pekerjaanya. Tak disangka kala itu, musim panas berlalu lebih cepat dari biasanya. Musim dingin pun tiba dan belalang panik melihat perubahan itu. Belalang tak berdaya, ia sangat lemah karena kelaparan dan tak memiliki persediaan makanan yang cukup. Rumahnya pun rusak akibat terjangan badai. Belalang



: Aduuuhhhh….bagiamana ini, aku sangat lapar dan kedinginan. Hiks hiks hiks (sambil menangis). Apa yang harus aku lakukan? Oh iya! Sebaiknya aku menemui semut, siapa tahu semut bisa membantuku.



Akhirnya, dengan penuh harapan belalang bergegas menuju rumah semut dan meminta bantuan. Belalang



: Semuuut….semuuut…….tolong aku, beri aku sedikit makanan, aku sangat lapar.



Semut



: Enak saja meminta makanan padaku, aku yang bersusah payah mengumpulkan, sedangkan kau tinggal memintanya saja.



Belalang



: Tolong aku semut, aku sangat lapar, aku sudah mencari ke setiap sudut hutan tetapi tidak menemukan apapun.



Awalnya semut menolak, namun karena kemurahan hatinya dan melihat kondisi belalang yang lemah dan tak berdaya, semut pun memberikan sedikit makanan pada belalang. Semut



:



Baiklah ! belalang ayo kita makan bersama-sama semoga hal ini menjadi pelajaran bagimu, supaya kita hendakna selalu bersiap dan bekerja keras untuk menghadapi masa yang akan datang.



Belalang



: Terimakasih semut, kamu telah menyelamatkanku dari rasa lapar, aku tidak akan melupakan kebaikanmu.



Melihat kebaikan semut, belalang pun berfikir untuk meminta bantuan semut untuk membiarkannya tinggal dirumah semut. Belalang



:



(dalam hati ia berkata) aaaaahhhhh…sebaiknya aku membujuk semut untuk mengijinkan aku tinggal dirumahnya. Oh ya semut kamu sangat baik, apa boleh aku meminta bantuanmu lagi?



Semut



: Bantuan apa belalang?



Belalang



: Tolong ajak aku untuk tinggal bersamamu, aku janji tidak akan menyusahkanmu.



Diluar dugaan belalang, ternyata semut menolaknya. Semut



:



Maafkan aku belalang, aku tidak bisa membantumu, rumahku sanagt sempit, pasti tidak akan cukup bagimu, lagipula bekal kami pun terbatas (jawab semut dengan bijak)



Belalang



: Baiklah semut, aku mengerti



Belalang pun meninggalkan rumah semut dengan penuh penyesalan dan sedih Belalang



: Oooooohhhhh……andai saja waktu itu aku mengikuti nasehat semut, tentunya aku tidak akan kesusahan dan menderita seperti ini ( gumamnya dalam hati).



Itulah kisah semut dan belalang, pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah kita harus menabung dan bekerja keras untuk meraih masa depan yang bahagia. Bekerja keras dan menabung untuk masa yang akan datang akan membawa kita pada ketentraman dan kebahagiaan. Jangan pernah terlena dengan kebahagiaan dan kesenangan saat ini tanpa memikirkan masa yang akan datang. Karena masa depan sedang menantimu. Ingatlah ! masa depan yang indah hanya akan bisa diraih jika kita mau bekerja keras.



SINOPSIS



Belalang Dan Semut Pada zaman dahulu, disaat musim panas yang hangat dan cerah, hiduplah sekumpulan semut dan belalang. Hampir setiap hari belalang bersenang-senang, belalang tidak pernah berfikir untuk melakukan aktivitas yang lainya. Setiap harinya belalang hanya bernyanyi dan menari sambil memaminkan biolanya. Belalang sama sekali tidak mau bekerja ataupun bersiapsiap mengmpulkan



makanan untuk musim dingin, padahal sebentar lagi musim panas yang



sedang dinikmatinya akan segera berakhir. Kala itu terlihat belalang sedang memakan tanaman disekitarnya sambil memainkan biola dan bernyanyi. Setelah selesai bernyanyi sepuasnya, belalang melihat semut sedang sibuk dan melewati rumahnya. Belalang yang mash riang bernyanyi, mengajak semut bersenang-senang, namun semut menolaknya dengan santun. Belalang tetap bersenang-senang dengan kebiasaannya itu tanpa memikirkan musim dingin yang akan segera tiba. Semut pun kemudian melanjutkan pekerjaanya. Tak disangka, kala itu musim panas berlalu lebih cepat dari biasanya. Musim dingin pun tiba dan belalang panik melihat perubahan itu. Belalang tak berdaya, ia sangat lemah karena kelaparan dan tak memiliki persediaan makanan yang cukup, rumahnya pun rusak akibat terjangan badai. Akhirnya, dengan penuh harapan belalang bergegas menuju rumah semut dan meminta bantuan, namun semut tidak bisa membantunya karena rumah semut tidak akan cukup untuk tubuh belalang dan bekal makanan mereka terbatas. Belalang pun meninggalkan rumah semut dengan penuh penyesalan dan sedih. Ia menyesal karena tidak mengikuti nasehat semut untuk lebih bekerja keras sebelum musim dingin tiba



Itulah kisah semut dan belalang, pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah kita harus menabung dan bekerja keras untuk meraih masa depan yang bahagia. Bekerja keras dan menabung untuk masa yang akan datang akan membawa kita pada ketentraman dan kebahagiaan. Jangan pernah terlena dengan kebahagiaan dan kesenangan saat ini tanpa memikirkan masa yang akan datang. Karena masa depan sedang menantimu. Ingatlah ! masa depan yang indah hanya akan bisa diraih jika kita mau bekerja keras.