Bergaul Yang Cerdas [PDF]

Citation preview

Bergaul yang Cerdas Chloe Evelley Thesman 9F / 09, Hendrio Tangjaya 9F / 19, Vincent J. Runtung 9F / 29 1. Pandangan saya mengenai bergaul yang cerdas: Bergaul yang cerdas adalah sikap bergaul yang bijaksana dan cerdas dalam memilih teman, serta berinteraksi dengan sesama. Kita bisa hidup dengan damai dan tentram, namun tetap dapat mengedepankan sikap dan sifat positif dengan satu sama lain. 2. Ciri – ciri bergaul yang cerdas: - Saling menguntungkan dan saling belajar banyak, dimana tidak ada pihak yang merasa rugi untuk bergaul satu sama lain - Memiliki pergaulan yang sehat dan aman, namun tetap bahagia - Memiliki teman yang memiliki cara pandang / hobi yang sama atau mirip - Pergaulan bisa berlangsung lama bahkan hingga bertahun – tahun - Saling membantu sesama jika sedang mengalami kesulitan 3. Cara saya bersikap dalam bergaul dengan teman / sesama: - Menjadi pendenger yang baik (mendengarkan dan coba mengikuti perasaan situasi teman) - Tidak mudah tersinggung (menerima dengan besar hati, contoh : jika teman suka mengatakan perkataan yang kurang berkenan saat bercanda, jangan dianggap secara serius) - Membantu teman yang mengalami kesulitan - Jujur (orang yang suka berbohong biasanya suka dikucilkan oleh teman – temannya) - Tidak egois (bersikap rendah hati dan terbuka kepada semua orang) 4. Kendala / hambatan yang sering terjadi dalam bergaul: - Cara komunikasi yang kurang efektif, sehingga mengakibatkan mispersepsi - Memiliki sikap diskriminatif - Rasa malu untuk berkomunikasi dengan orang lain - Lebih mementingkan gadget dibandingkan berkomunikasi dengan teman 5. Kiat / usaha / cara jika kami mengalami permasalahan / konflik dalam bergaul: - Temukan kesamaan dan coba untuk mengembangkan itu Bersama - Menjadi diri sendiri dan percaya diri dalam semua situasi yang sedang dihadapi - Memperbaiki cara berkomunikasi menjadi lebih efektif



6. Satu (1) contoh pengalaman kalian dalam bergaul: Selama pandemik covid – 19 ini, saya tidak dapat bertemu dengan teman – teman saya sama sekali, jadi saya kehilangan kontak dengan banyak orang. Tetapi setelah diperbolehkan oleh pemerintah untuk keluar lagi, saya dan teman – teman saya yang terdekat berencana untuk pergi jalan-jalan bersama. Saat, kami pergi kami tentu mengikuti protokol kesehatan demi keamanan kami sendiri. Akhirnya, kami pergi jalan – jalan sambil berbicara dengan sesama untuk menceritakan apa yang kami lewatkan selama pandemik ini dan mereka juga menginap untuk berbicara lebih banyak lagi.