Berpikir Kritis Dalam Berwirausaha [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BERPIKIR KRITIS DALAM BERWIRAUSAHA



PENGERTIAN BERPIKIR KRITIS MENURUT PARA AHLI – Iskandar (2009 ) yaitu bahwa kemampuan berpikir adalah kegiatan penalaran yang dilakukan secara refleks atau tiba-tiba, kritis, kreatif, dan berorientasi pada proses pemikiran yang akan menghasilkan pembentukan suatu konsep, dan sebuah analisis. Proses tersebut dihasilkan dari pola pikir berdasarkan pengamatan, pengalaman, refleksi, tindakan, serta komunikasi.



Artinya dengan berpikir akan menuntun seseorang menemukan suatu tujuan, serta menemukan pemahaman sesuai yang diinginkan.



– Menurut Sumadi Suryabrata (2002) mengatakan bahwa pola berpikir kritis memerlukan tiga langkah,yaitu 1.



Proses analisis berdasarkan ciri-ciri dari beberapa objek yang sejenis.



2. proses menyambungkan pemahaman atau pengertian antara satu hal dengan hal yang lain. Proses ini ada yang berbentuk pemikiran positif serta pemikiran yang negatif. 3. kemampuan menggabungkan beberapa hal atau pendapat yang berbeda-beda menjadi sebuah kesimpulan atau suatu keputusan



– Menurut Moore dan Parker Berpikir Kritis adalah “ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya.”



Kemampuan berpikir kritis adalah sesuatu yang amat penting. Berbagai masalah muncul tanpa begitu saja dapat ditunjuk penyebabnya. Solusi yang diajukan pun juga harus semakin kompleks dan tajam. Untuk itu kemampuan berpikir kritis sangatlah diperlukan.



Mengapa sikap kritis diperlukan dalam bisnis? – Bukankah yang diperlukan adalah modal yang besar, dan pasar yang luas?



– Bukankah yang diperlukan adalah jaringan kerja yang luas? Dibalik itu semua (modal, pasar, dan jaringan) terdapat sikap kritis yang tersembunyi di baliknya. ARTINYA… Sikap kritis membantu kita mempertanyakan pemahaman-pemahaman yang kita pegang erat-erat.



– (Baldoni, 2011) Menyatakan bahwa orang-orang yang berpikir kritis berusaha mencari alasan di balik berbagai peristiwa yang terjadi, dan mencoba mencari alternatif berpikir untuk menanggapi peristiwa tersebut. Mereka akan mempertanyakan, mengapa suatu metode salah, mengapa suatu taktik pemasaran gagal, dan apakah mereka harus mengubah sesuatu di dalam organisasi, atau tidak.



Apakah anda termasuk orang-orang yang berpikir kritis?



– Sikap kritis juga memungkinkan kita melihat satu masalah dari berbagai sisi. Orang-orang yang berpikir kritis mampu melihat hal-hal yang tak dilihat orang lain. Seperti kesempatankesempatan yang tak terlihat oleh orang-orang yang tak mampu berpikir kritis. Di mata orang lain, suatu fenomena adalah krisis. Sementara di mata orang-orang kritis, krisis tersebut adalah suatu kesempatan.



Perilaku berpikir kritis dapat dibedakan dalam beberapa kegiatan, diantaranya: 1) Berpusat pada pertanyaan (focus on question) 2) Analisa argument (analysis arguments)



3) Bertanya dan menjawab pertanyaan untuk klarifikasi (ask and answer questions of clarification and/or challenge) 4) Evaluasi kebenaran dari sumber informasi (evaluating the credibility sources of information)



– Manfaat Berpikir Kritis – Berfikir kritis dapat memberikan banyak keuntungan bagi diri kita maupun bagi orang lain, seperti dapat menyelesaikan masalah secara lebih cepat dan bijak. 1) Mudah Dalam Memahami Sudut Pandang Orang Lain 2) Memiliki Banyak Alternatif Jawaban Dan Ide Yang Kreatif



3) Dapat Menjadi Rekan Kerja Yang Baik Dan Dapat Diandalkan 4) Lebih Mandiri Menghadapi Permasalahan 5) Dapat Menemukan Banyak Peluang Baru



Unsur-Unsur Berpikir Kritis menurut Ennis (1996: 364) FRISCO



❖ F (Focus): Untuk membuat sebuah keputusan tentang apa yang diyakini maka harus bisa memperjelas pertanyaan atau isu yang tersedia, yang coba diputuskan itu mengenai apa. ❖ R (Reason): Mengetahui alasan-alasan yang mendukung atau melawan putusan-putusan yang dibuat berdasar situasi dan fakta yang relevan. ❖ I (Inference): Membuat kesimpulan yang beralasan atau menyungguhkan. Bagian penting dari langkah penyimpulan ini adalah mengidentifikasi asumsi dan mencari pemecahan, pertimbangan dari interpretasi akan situasi dan bukti. ❖ S (Situation): Memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir akan membantu memperjelas pertanyaan (dalam F) dan mengetahui arti istilah-istilah kunci, bagian-bagian yang relevan sebagai pendukung. ❖ C (Clarity): Menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan. ❖ O (Overview): Melangkah kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang diambil.



Karakteristik Pemikir Kritis ▪ ▪ ▪ ▪ ▪



jujur terhadap diri sendiri melawan manipulasi Mampu mengatasi confusion selalu bertanya selalu mendasarkan penilaiannya pada bukti ▪ mencari hubungan antar topik ▪ bebas secara intelektual



Bagaimana cara pandang seorang Muslim dalam menghadapi masalah? – Pertama, memandang masalah merupakan bentuk kasih sayang Allah swt yang berupa ujian dan peringatan. Al-Quran menegaskan hal ini dalam surat al-Anbiya ayat 35: َّ ‫ت َونَ ْبلُو ُك ْم بِال‬ ََ‫ش ِر َو ْال ََْ ِْر ِِْْنَة َو ِِلَ ْْنَا ْ ُ ْر ََُُو‬ ِ ‫– ُك ُّل نَ ْف ٍس َذائِقَةُ ْال َم ْو‬ – Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.



– Surat Al Ankabut ayat 2 َ‫و‬ َ ُ‫اس أََ ُْ ْۡ َر ُك ٓواْ أََ َْقُولُ ٓواْ َءا َمنَّا َو ُه ۡم ََل ُْ ۡفَْن‬ ُ َّ‫ب ٱلن‬ َ ‫أ َ َح ِس‬ Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?



– Kedua, menganggap masalah merupakan media/cara Allah swt untuk meningkatkan derajat dan status kita sebagai hamba. AlQuran surat al-Insyiqaq ayat 6 menegaskan: ُ ‫س‬ ََِِْ ‫اَ ِِنَّ ََ َكاٌِِ ِِلَ َربِ ََ َك ِْحا َِ ُم‬ َ ‫اْ ْن‬ ِ ْ ‫– َْا أَُّْ ََا‬ – Hai manusia, sesungguhnya kamu sudah bekerja untuk Tuhanmu dengan sungguh-sungguh, maka kamu (kelak) akan menemuinya.



– Ketiga, mempercayai bahwa Allah swt memberikan masalah sesuai dengan kadar kemampuan kita. Allah swt Maha Adi yang tidak akan membebani hambanya di luar batasnya. Cara pandang seperti ini akan membuat kita selalu optimis dalam menjalani hidup dan menghadapi masalah. Ketika kita telah yakin, maka kita tinggal mencari jalan keluarnya. Al-Quran mengingatkan dalam surat al-Baqarah ayat 45:



َْ َ ُِ ‫علَ ْالََا ِش‬ َّ ‫صب ِْر َوال‬ َّ ‫– َوا ْسْ َ ُِْنُوا ِبال‬ َ ‫ْرة ِِ ََّل‬ َ ‫ص ََةِ َو ِِنَّ ََا لَ َك ِب‬ – Dan mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan salat, dan sesungguhnya hal tiu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’. – Ayat ini merupakan panduan bagi kita dalam menghadapi masalah, dua kata kunci yang dapat kita pegang adalah ikhtiar dan doa. Sikap sabar diimplementasikan edengan cara menyelesaikan masalah secara prosedural, tidak melanggar aturan, dan menapaki setiap tingkat permasalah sedikit demi sedikit. Aspek yang tidak kalah penting adalah konsistensi dalam berdoa dan beribadah.



– Keempat, meyakini bahwa dimana ada kesulitan di situ pasti ada kemudahan, sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S al-Insyirah: 6,



‫– َِإ ِ ََّ َم َع ْالُُ ْس ِر ُْ ْسرا () ِِ ََّ َم َع ْالُُ ْس ِر ُْ ْسرا‬ – Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. – Ayat ini penting bagi kita untuk kita renungkan, bahwa ketika kita menghadapi satu kesulitan sebenarnya secara tidak sadar ada kemudahan yang kita dapatkan pada aspek lain. Terkadang kita tidak menyadarinya karena terlalu fokus pada masalah, sehingga menafikan bahwa pada saat yang sama ada kemudahan yang kita rasakan.



ِ َّ ‫ص َر‬ ِ َّ ‫ص ُر‬ – ‫َّللا َِ ِرْب‬ ْ َ‫َّللا ۗ أ َ ََل ِِ ََّ ن‬ ْ َ‫“ َمْ َ ٰ ن‬ – Artinya Kapan kemenangan dari Allah itu? Ketahuilah bahwa kemenangan dari Allah itu dekat.” (QS Al Baqarah [2]: 214) . di balik firman Allah tersebut sesungguhnya ada pesan moral yang perlu diterapkan. Yakni manusia dianjurkan untuk tetap berbuat kebaikan meski dalam keadaan kritis