Bersaing Di Pasar Global [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS MENAJEMEN PEMASARAN



Nama Kelompok 6 1. 2. 3. 4. 5.



Ryan Maruli Pratama Frengky Sitorus Novita Saulina Sitohang Syarifah Farida Hanum Siti Marsito Sari



BERSAING DI PASAR GLOBAL



A. Globalisasi Dan Perdagangan Di Dunia Dunia kini menghadapi era baru yang ditandai dengan kecendrungan globalisasi dunia akibat semakin banyaknya yang melaksanakan liberalisasi/refromasi ekonomi yang ditunjang pula dengan majunya teknologi komunikasi dan transportasi. Globalisasi mengandung pengertian bahwa setiap negara, bahkan setiap bisnis dan perusahaan, menghadapi persaingan global, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerjasama multilateral dan regional semakin banyak dikembangkan guna mengantisipasi perkembangan yang sedang akan terjadi. Wujud kerja sama yang ada antara lain : 1. Kerja sama multilateral, sebagai contoh adalah GATT (General Agreement on Tariff and Trade) tanggal 15 April 1994 yang menghasilkan keputusan penting menyangkut pembentukan WTO. 2. Kerjasama Pengembangan sub-regional antar negara-negara ASEAN, sebagai contoh SIJORI (Singapura-Johor-Riau) Kerja sama regional, ada beberapa kerja sama regional yang sudah ada antara lain: a. Masyarakat Ekonomi Eropa b. NAFTA (North American Free Trade Area) c. APEC (Asian Pacific Economic Cooperation) d. AFTA (ASEAN Free Trade Area) 3. Kerjasama Pengembangan sub-regional antar negara-negara ASEAN, sebagai contoh SIJORI (Singapura-Johor-Riau) B. Faktor-faktor Pendorong Globalisasi Industri Menurut YIP (1994) faktor- faktor yang mendorong globalisasi industri terdiri atas : 1. Market Drivers Faktor ini tergantung pada berbagai aspek diantaranya perilaku konsumen, struktur saluran distribusi dan sifat pemasaran dalam indsutri yang bersangkutan. 2. Cost Drivers Faktor ini tergantung pada aspek ekonomi dunia bisnis. 3. Government Drivers Faktor ini tergantung kepada tindakan pemerintah. 4. Competitive Drivers Faktor ini tergantung pada tindakan para pesaing. 5. Faktor-faktor lain Faktor lain yang memicu globalisasi industri antara lain : a. Revolusi dalam informasi dan komunikasi. b. Globalisasi pasar-pasar financial c. Penyempurnaan dalam bisnis travel C. Perdagangan Internasional dan Pemasaran Internasional



Dalam ilmu ekonomi Perdagangan internasional seringkali dikaitkan dengan kegiatan ekspor impor, valuta asing, serta neraca perdagangan dan neraca pembayaran. Sementara itu yang dimaksud dengan pemasaran internasional adalah penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka menyalurkan barang atau jasa perusahaan ke konsumen di berbagai negara demi tercapainya keuntungan-keuntungan tertentu. D. Tahap-Tahap Perusahaan yang Beroperasi di Pasar Dunia Ada 4 tahapan yang harus dilalui oleh suatu perusahaan yang beroperasi di pasar dunia yaitu : a. Perusahaan domestik, yaitu perusahaan yang memfokuskan orientasi dan strateginya pada pasar, pemasok, dan pesaing domestik. b. Perusahaan internasional yaitu perusahaan yang melayani pasar domestik di negaranya sendiri dan pasar nasional di negara lain c. Perusahaan Multinasional, yaitu perusahaan yang menjual produknya ke banyak negara, yang setiap negara diperlakukan sebagai pasar tersendiri. d. Perusahaan global atau internasional, yaitu perusahaan yang memperlakukan dunia sebagai satu pasar. E. Alasan-Alasan untuk “GO Internasional” Secara umum ada dua kelompok pertimbangan atau alasan yang mendasari suatu perusahaan untu GO Internsional yaitu alasan yang bersifat Proaktif dan reaktif 1. Proaktif - Perusahaan memiliki produk yang unk, yang sumber-sumbernya tidak ada di negara lain. - Komitmen menajemen untuk terjun ke arena internasional - Adanya informasi ekslusif tentang pasar internasional. - Perusahaan ingin memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi sehingga dapat menjangkau konsumen internasional. 2. Reaktif - Perusahaan menghadapi ancaman akan kehilangan pasar di kandang sendiri karena diserbu perusahaan asing - Perusahaan mengalami overproduksi sehingga kelebihannya dipasarkan keluar negeri. - Untuk memanfaatkan kelebihan kapasitas - Untuk mengurangi ketergantungan pada satu pasar saja



F. Aspek-Aspek Analisis Pasar Internasional a. Lingkungan Ekonomi Internasional Setiap perusahaan yang melakukan pemasaran internasional akan menghadapi lingkungan ekonomi yang berbeda-beda setiap negara yang dimasuki. Pada dasarnya



lingkungan ekonomi dapat ditinjau dari dua sudut pandang yaitu sudut pandang makro dan mikro. Berdasarkan sudut pandang Makro kebutuhan dan keingingan masyarakat dan kebijakan ekonomi suatu negara membentuk cakupan pasar dan pandangan ekonomi. Sedangkan sudut pandang mikro lebih terfokus pada kemampuan sebuah perusahaan untuk bersaing dalam pasar tertentu. b. Politik Internasional Pemahaman akan aspek politik seringkali memegang peranan penting dalam bisnis internasional. Faktor penyebab yang terutama adalah karena politik yang dianut oleh berbagai negara tidaklah selalu beragam. Umumnya setiap negara berusaha menciptakan lingkungan politik yang kondusif di dalam negeri agar bisnis domestiknya dapat berkembang. Kondisi ini menyebabkan lingkungan politik yang dihadapi oleh perusahaan global menjadi sangat kompleks karena melibatkan 3 lingkungan antara lain : 1. Politik asing 2. Politik domestik 3. Politik Internasional Permasalahan dalam aspek politik internasional yang mempengaruhi bisnis perusahaan global banyak disebabkan oleh intervensi pemerintah. Bentuk bentuk intervensi pemerintah yang umum dijumpai antara lain : -



-



Ekspropriasi, yaitu pengambilalihan kekayaan/investasi asing oleh pemerintah dengan disertai pemberian kompensasi atau ganti rugi tertentu di dasarkan pada nilai dasar dalam mata uang yang konvertibel. Konfiskasi yaitu pengambilalihan kekayaan/investasi asing oleh pemerintah lokal tanpa disertai pemberian kompensai (ganti rugi). Nasionalisasi, yaitu pengambilalihan industri tertentu atau keseluruhan perusahaan asing secara paksa oleh pemerintah lokal. Domestika, yaitu pengambilalihan perusahaan asing oleh pemerintah lokal secara bertahap atau hanya sebagian saja. Bentuk bentuk lainnya seperti Exchange control (pembatasan terhadap pembiayaan uang dari negara tujuan), Import restriction (pembatasan terhadap impor komoditas tertentu), Market control (usaha pemerintah lokal untuk menentukan kendali dengan tujuan mencegah perusahaan asing untuk masuk dalam pasar tertentu), Tax control (penetapan pajak yang besar dan tidak konvensional terhadap perusahaan asing), Price control (mengendalikan harga produk-produk esensial), dan labor restriction (pemberlakuan ketentuan yang melindungi hak-hak karyawan lokal).



Stabilitas politik akan menentukan resiko politik suatu negara, dan bagaimanapun juga resiko politik itu tidak mungkin dihapuskan akan tetapi dapat diminimumkan antara lain dapat diterapkan : 1. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal



2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Memperkerjakan tenaga kerja lokal Membagi kepemilikan. Menerapkan Political Neutrality (tidak terlibat dalam masalah politik) Lisensi Melakukan Lobbying Mengantisipasi resiko politik Menghindari usaha yang berkaitan dengan produk sensitif secara politik



c. Hukum Internasional Secara filosofis hukum-hukum negara di dunia dapat dibedakan menjadi 2 sistem antara lain : 1. Common Law yaitu hukum yang berdasar tradisi, praktik-praktik masa lalu yang masih berlaku sampai sekarang, peristiwa maupun perseden legal di masyarakat yang oleh pengadilan tertinggi disusun hukum melalui interpretasi UU 2. Civil or Code Law yaitu hukum yang bersumber dari sistem aturan tertulis Hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam Code law yang sah dibedakan menjadi hukum dagang, hukum perdata, dan hukum pidana. Ada beberapa jenis hukum internasioanl yang mengatur bisnis antar batas negara, diantaranya Konvensi dan Pakta PBB, Pedoman perlindungan konsumen PBB, perlindunga properti, dan hukum regional. Disamping itu ada lembagayang berkaitan dengan hukum Internasional antara lain WTO, IMF, dan World Bank. d. Budaya Internasional Pemahaman kebudayaan dapat dibedakan menjadi 2 pengertian. Pertama pemahaman faktual atas kebudayaan yang umumnya perlu dipelajari. Dan Kedua interpretasi atas pemahaman kebudayaan yaitu kemampuan untuk mengerti dan memahami secara penuh berbagai nuansa dari perbedaan pola kebudayaan. Unsur yang ada dalam kebudayaan meliputi : 1. Kebudayaan Material 2. Lembaga Sosial 3. Kemanusiaan dan universalitas 4. Estetika 5. Bahasa Dalam melaksanakan aktivitas pemasaran internasional akan terjadi interaksi atau silang budaya. Yang patut diperhatikan secara cermat adalah kenyataan bahwa norma dan prilaku bisnis berlainan antara negara yang satu dengan yang lain G. Strategi Memasuki Pasar Internasional Setiap perusahaan perlu memilih negara yang akan dipilih sebagai pasar sasaran. Pemilihan ini harus didasarkan pada kriteria tertentu dan tidak dapat dilakukan secara random, karena adanya keanekaragaman lingkungan politik, hukum, ekonomi, dan budaya atar negara. Proses pemilihan pasar di mulai dengan segmentasi pasar yaitu mengelompokkan setiap negara kedalam kelompok yang homogen. Proses segmentasi ini terdiri atas 5 langkah :



1. Mengembangkan taksonomi pasar untuk mengklarifikasi pasar dunia 2. Mengelompokkan semua negara dalam kelompok-kelompok homogen yang memiliki karakteristik yang sama 3. Menentukan metode yang secara teoritis paling efisien untuk melayani masingmasing kelompok. 4. Memilih kelompok yang memiliki kesesuaian paling tinggi antara kemampuan perusahaan dan persyaratan kelompok yang bersangkutan. 5. Menyesuaikan kalsifikasi ideal diatas dengan hambatan yang dijumpai dalam dunia nyata Apabila sudah terbentuk segmen pasar berdasarkan kriteria yang dipilih, maka langkah berikutnya adalah memilih segmen yang paling sesuai untuk dilayani, pemilihan segmen pasar perlu memenuhi kondisi berikut : a. b. c. d.



Dapat dijangkau Dapat diukur Memberikan keuntungan Dapat memberikan perbedaan maksimum dalam strategi bersaing



Dalam penentuan cara atau strategi memasuk pasar internasional, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa faktor khusus yang berlaku bagi setiap perusahaan dan industri antara lain : 1. 2. 3. 4.



Tujuan perusahaan Ukuran atau volume penjualan Lini produk dan sifat produk Persaingan dalam pasar luar negeri.



Disamping itu faktor-faktor umum yang menjadi kriteria umum adalah: 1. Jumlah Pasar 2. Penetrasi dalam Pasar 3. Umpan balik dari Pasar 4. Pengalaman 5. Kendali 6. Biaya pemasaran inkremental 7. Kemungkinan memperoleh laba 8. Persyaratan investasi 9. Perysaratan administrasi 10. Persyaratan sumber daya manusia yang dibutuhkan 11. Persyaratan di negara yang dituju 12. Fleksibilitas 13. Risiko. Secar umum ada 4 macam cara memasuki pasar internasional antara lain : 1. Ekspor Kegiatan ekspor merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di pasar global. Kegiatan ekspor memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah menghindari biaya substansi dan membantu



perusahaan mencapai kurva pengalaman dan likasi yang ekonomis apalagi jika negara itu tersentralisasi maka bisa memanfaatkan skala ekonomi dari volume penjualan global. Sedangkan kekurangannya adalah akan tidak menguntungkan di negara sendiri jika ternyata lebih ekonomis jika diproduksi di negara tujuan pasar global, lalu biaya transportasi yang tinggi dan ancaman tarif membuat menjadi kurang ekonomis serta sangat beresiko. Ada 2 jenis ekspor yaitu : - Ekspor tidak langsug - Ekspor langsung 2. Lisensi Merupakan suatu perjanjian abtara pemberi lisensi yang menghabiskan haknya dengan pembeli lisensi dalam beberapa waktu tertentu dimana pemilik lisensi akan menerima pengembaliannya dalam bentuk royalti dari pembeli lisensi. Keuntungannya : - Biaya dan resiko yang dihasilkan rendah atau kecil - Merupakan kesempatan yang menarik bagi perusahaan yang memiliki dana terbatas dan ingin melakukan operasional di negara asing - Mempermudah perusahaan yang ingin masuk pasar asning melalui investasi -



-



Kelemahannya : Tidak adanya hak bagi perusahaan dalam mengendalikan atau melakukan kontrol terhadap manufaktur, pemsaraan, strategi dan memanfaatkan lokasi untuk tujuan ekonomis Sulit dalam hal bersaiing karena memerlukan koordinasi dan strategi Kemungkinan kehilangan technological know how yang merupakan keunggulan bersaing bagi perusahan asing. Ada solusi untuk mengatasi kelemahan diatqs yaitu melalui cross licensing agreement, merupakan cara yang umum digunakan industri-industri teknologi dimana ada perjanjian atau kesepakatan bahwa perusahaan biosa melisensi beberapa kepemilikannya yang intangibel dan meberikan pengetahuan teknologinya kepada perusahaan asal.



3. Joint Venture Joint venture adalah perjanjian kemitraan / partnership antara investor asing dan ivestor lokal setempat untuk mendirikan usaha lokal yang keduanya berbagi kepemilikan dan pengendalian. Adapun alasan kenapa memilih strategi Join venture adalah : - Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan keahlian khusus mitra lokal - Startegi ini memungkinkan perusahaan untuk memiliki akses ke sistem distribusi lokal - Strategi ini memungkinkan perusahaan menembus larangan pemerintah lokal - Strategi ini mengatasi masalah perusahaan dalam hal kekurangan modal atau kemampuan sumber daya



-



Strategi ini menawarkan pasar baru yang atraktif Meskipun demikian, adanya kemungkinan kehilangan kendali secara mutlak, hilangnya kebebasan bertindak dalam produksi dan pemasaran, mahalnya biaya untuk pengendalian dan koordinasi menunjukkan kelemahan strategi ini.



4. Direct Investment Investasi langsung ini dapa dalam bentuk mendirikan cabang perusahaan dan dapat pula dalam bentuk investasi fasilitas. Manfaatnya : -



Perusahaan memperoleh penghematan berupa tenaga kerja atau bahan mentah menjadi lebih murah Penghematan biaya transportasi Memperoleh citra yang baik di host country karena membuka lapangan pekerjaan yang luas Perusahaan dapat memegang kendali penuh atas investasinya Adapun kelemahan dari metode ini adalah resikonya besari karena adanya kemungkinan pengambilalihan usaha, adanya devaluasi mata uang, atau situasi pasar yang memburuk



H. Kebijakan Produk Internasional Ada 4 kelompok produk yang dapat dipilih perusahaan yaitu : 1. Local Product yaitu produk yang di persepsikan hanya berpotensi di dalam sau pasar internasional 2. International Product yaitu produk yang diadaptasikan agar memiliki karakteristik yang khas 3. Global Product yaitu produk yang di desain untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar global. Ada beberapa faktor yang mendorong Standarisasi Produk, karena pada dasarnya proses memperlakukan berbagai dasar sebagai satu pasar homogen, dengan jalan mencari kesamaan antara pasar yang satu dengan yang lain. Faktor yang mendorong tersebut adalah : a. b. c. d. e. f. g.



Biaya untuk adaptasi mahal Perusahaan hanya memiliki sau sumber produksi Sebagian besar produk yang dihasilkan perusahaan adalah produk industri Terdapat kesamaan selera di berbagai pasar nasional yang berbeda Pemakaian produk terutama di lingkungan urban Strategi utama dalam memasuki pasar internasional adalah ekspor. Pengaruh citra negara produsen produk sangat menentukan keputusan pembelian konsumen h. Pesaing juga memasarkan produk standar. Faktor yang Mendorong Adaptasi produk : a. Persyaratan standar teknis bervariasi di setiap negara atau wilayah intgrasi ekonomi b. Produk perusahaan yang utama adalah produk konsumen dan personal-use-product.



c. Selera dan kebutuhan pelanggan sangat beranekaragam d. Adanya variasi kondisi pemakaian seperti iklim, ketrampilan pemakai atau kebiasaan setempat. e. Adanya perbedaan daya beli karena pendapatan per kapita di setiap negara berdedabeda f. Adana perbedaan bahasa dan kebudayaan g. Adanya pengaruh pemerintah negara tujuan, h. Strategi adaptasi terbukti sukses diterapkan oleh pesaing Merek dan Trademark Setiap perusahaan yang akan memasuki pasar internasional perlu memutuskan apakah harus menggunakan merek untuk produk tertentu atau tidak, menggunakan merek sendiri, ataukah menggunakan merek milik perantara. Berikut ini adalah ikhtisar strategi merek di pasar internasional : 1. No Brand, dengan tidak menggunakan merek. - Keunggulan : biaya produksi murah, pemasaran murah, logal cost murah - Kelemahan : tidak memiliki identitas pasar. 2. Brandding, dengan menggunakan merek tertentu - Keunggulan : memungkinkan penetapan harga premium, memberi peluang yang lebih baik dari diferensiasi produk - Kelemahan : biaya produksi mahal, pemasaran mahal, legal cost mahal 3. Private Brand, dengan menggunakan merek milik perantara dalam menjual produk. - Keunggulan : memberi margin laba yang besar bagi dealer, tidak perlu berpromosi, cocok untuk perusahaan yang belum terkenal - Kelemahan : dapat menimbulkan persaingan harga, perusahaan tidak memiliki identitas pasar. 4. Manufacture’s brand, dengan menggunakan merek sendiri. - Keunggulan : dapat memanfaatkan kesetiaan pelanggan pada merek perusahaan, perusahaan memiliki kendali yang lebih baik atas distribusi, adanya kesetiaan merek. - Kelemahan : tidak layak bagi produsen kecil yang mereknya produk kurang terkenal, kadang-kadang juga diperlukan promosi. 5. Multiple Brand, dengan menggunakan beberapa merek dalam satu pasar. - Keunggulan : menimbulkan semangat bersaing, tercipta efisiensi dalam pemasaran - Kelemahan : biaya pemasaran menjadi mahal, biaya persediaan meningkat 6. Single brand, dengan menggunakan satu merek saja. - Keunggulan: meningkatkan efisiensi dalam pemasaran, pemasaran produk menjadi lebih fokus, memperoleh keuntungan karena reputasi bagus - Kelemahn : berasumsi bahwa pasar bersifat homogen, tidak banyak tempat di rak pajangan pengecer. 7. Local Brand, menggunakan merek yang khusus. - Keunggulan : lebih terkenal di pasar setempat, penetrasi pasar lebih tepat - Kelemahan : biaya pemasaran lebih mahal, biaya persediaan meningkat.



8. Worldwide Brand, dengan menggunakan satu merek untuk menjual ke seluruh dunia. - Keunggulan : efisiensi pemasaran dapat dimaksimalkan, menghemat biaya iklan, menghilangkan kebingungan akan merek, mudah dikenal wisatawan. - Kelemahan : bisa menimbulkan konotasi negatif, masalah hukum yang dihadapi sangat kompleks, memerlukan kositensi dalam kuantitas dan kualitas.



I. Kebijakan Harga Internasional Ada beberapa masalah seputar kebijakan harga produk internasional yang masih sering muncul diataranya : 1. Price Escalation Yaitu mahalnya harga di luar negeri bila dibandingkan dengan harga di dalam negeri. Hal ini terjadi karena biaya seperti transportasi, tarif, pajak, fluktuasi valutas asing, dan biaya lainnnya. 2. Transfer Price Yaitu harga yang ditetapkan untuk barang dan jasa yang ditransfer antar unit bisnis perusahaan yang sama, dalam konteks ini unit bisnis tersebut berlokasi di berbagai negara yang berbeda. Ada beberapa metode harga transfer yang sering digunakan yaitu harga transfer berdasarkan biaya langsung, harga transfer berdasarkan biaya langsung ditambah biaya overhead, harga transfer yang diturunkan dari harga pasar akhir, dan harga transfer yang ditetapkan oleh perusahaan lain untuk produk sejenis. 3. Dumping Yaitu salah satu bentuk strategi dual pricing yang menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih rendah dari pada harga di dalam negeri, atau menjual barang di luar negeri dengan harga dibawah biaya produksi. Jenis dumping adalah dumping sporadis, dumping predatori, dumping persisten. 4. Grey market Yaitu menjual suatu merek atau produk yang diimpor secara ilegal tapi tidak melalui saluran distribusi reguler atau resmi. J. Kebijakan Distribusi Internasional Kebijakan distribusi dalam pemasaran internasional erat kaitannya dengan tingkat keterlilbatan suatu perusahaan dalam pasar luar negeri, yang ditunjukkan dengan strategi atau metode memasuki pasar luar negeri. Secara garis besar perantara dalam pemasaran internasional dapat dikategorikan menjadi 2 kelompok yaitu perantara yang tidak bertanggung jawab atas penyerahan produk kliennya, dan perantara yang bertanggung jawab atas penyerahan produk kliennya. 1. Perantara yang tidak bertanggung jawab : a. Purchasing agent b. Export broker c. Export Merchant d. Norazy Agent



2. Perantara yang bertanggung jawab : a. Export Management b. Manufacturer’s representative c. Export distributor d. Export Commision Representative e. Cooperative exporter f. Webb-Pomerene Association g. Managing Agent h. Foreign Freight Forwarder i. Trading company K. Kebijakan Promosi Internasional Kebijakan propmosi erat kaitannya dengan kebijakan produk, dimana perusahaan dapat menerapkan strategi promosi yang sama seperti di dalam negeri. Beberapa kendala yang dihadapi dalam komunikasi pemasaran internasional meliputi : a. Perbedaan Bahasa b. Peranan periklanan dalam masyarakat c. Ketersediaan Media d. Kendali Pemerintah e. Persaingan f. Ketersediaan agen