Bias Dan Sampling Eror-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIAS DAN SAMPLING ERROR



Oleh: Dinar Rumahorbo NIM. 032017024



PROGRAM STUDI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN 2020



i



KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Bias Dan Sampling Error” Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata,saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.semoga Allah Yang Maha Kuasa senantiasa memberkati segala usaha kita.



Medan,8 September 2020 Penyusun Dinar Rumahorbo



ii



DAFTAR ISI Halaman sampul...............................................................................................i Kata pengantar..................................................................................................ii Daftar isi...........................................................................................................ii BAB 1 MATERI 1.1 Menguraikan Bias.................................................................................4 1.2 Sampling Error .....................................................................................8 1.3 Non Sampling Eror...............................................................................9 1.4 Ukuran Sampel.....................................................................................9 BAB 2 KASUS.................................................................................................12 2.1. Contoh kasus.......................................................................................12 BAB 3 PEMBAHASAN...................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................17



iii



BAB 1 MATERI 1.1. Menguraikan Bias A. Pengertian Bias adalah persoalan serius dalam riset kualitatif (Zamili,M., (2015). Penelitian, apapun bentuknya, pada dasarnya adalah melakukan suatu estimasi tentang permasalahan yang ada di populasi. Penelitian deskriptif melakukan estimasi terhadap ukuran dan parameter kejadian penyakit dipopulasi. Pada penelitian analitik fokus untuk melakukan estimasi terhadap adanya hubungan (asosiasi) yang mengarah ke hubungan sebab akibat. Dalam melakukan estimasi sebaik apapun metode yang digunakan tetap memungkinkan terjadinya kesalahan estimasi (eror).Untuk itu penting dipelajari tentang kesalahan estimasi, jenis-jenisnya, sumber-sumbernya dan carapenanggulangannya (Putra,I.,Eka,W.G.A.,&Sutarga,I.M.(2018). B. . Jenis kesalahan estimasi terdiri dari: 1. Kesalahan tidak sistematik (random eror) adalah kesalahan estimasi yang terjadi secara random (acak), lebih banyak disebabkan karena variasi sampling, besar sampel dan karakteristik data statistik (varians). Masalah adanya random eror sudah secara detail dan mendalam dipelajari dalam mata kuliah biostatistika sehingga pada tutorial ini hanya disampaikan sekilas. 2. Kesalahan sistematik (non random eror) atau disebut juga bias. Bias diakibatkan berbagai aspek metodologi selain variasi sampling (misal desain studi, analisis, seleksi subyek penelitian, kualitas informasi yang dikumpulkan, variabel penting lain selain faktor risiko/ exposure utama dan penyakitnya. Bias sangat penting untuk diidentifikasi bahkan sejak proposal penelitian dikembangkan supaya dapat diminimalisir sekecil mungkin. Bahkan semua literatur menyampaikan bahwa identifikasi terhadap kesalahan sistematis dan pembahasannya wajib disampaikan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan simpulan. Untuk itu dalam mata kuliah metodologi penelitian akan lebih fokus mempelajari tentang bias ini.



4



C. Sumber-sumber bias: Berdasarkan sumbernya, bias dapat dibagi menjadi: 1) Bias seleksi, adalah bias yang terjadi karena kesalahan dalam proses seleksi atau partisipasi subyek penelitian. Contohnya kesalahan dalam pemilihan sampel. 2) Bias Informasi, adalah bias yang terjadi karena kesalahan proses pengumpulan data. Contohnya kesalahan pada saat pengukuran variabel menggunakan alat yang tidak dikalibrasi atau kesalahan menilai variabel karena menggunakan kuesioner yang tidak cocok. 3) Confounding, adalah bias yang terjadi akibat tercampurnya efek pajanan utama dengan efek faktor risiko eksternal lainnya atau adanya variabel lain sebagai perancu yang tidak diperhitungkan pada metode maupun saat analisis. D. Arah bias Berdasarkan arah bias maka dapat dikelompokkan menjadi : 1) Over estimasi, adalah kesalahan hasil estimasi menjauhi nilai null atau nilai yang didapat dari hasil penelitian lebih tinggi dari hasil sebenarnya di populasi. 2) Under estimasi, adalah kesalahan hasil estimasi mendekati nilai null atau nilai yang didapat dari hasil penelitian lebih rendah dari hasil sebenarnya di populasi. Catatan: 



Menjauh dari null artinya overestimate dari efek







Mendekat ke null artinya underestimate







Melewati null artinya ada kesalahan perubahan efek kearah yang sebaliknya (kausatif menjadi protektif atau sebaliknya)



E. Macam- Macam BIAS 1. Bias seleksi 2. Bias misklasifikasi 3. Bias informasi 4. Confounding



5



1. Bias selesksi A. Bias selesksi adalah distorsi efek berkaitan dengan cara pemilihan subyek kedalam populasi studi. Bisa terjadi bila status penyakit pada studi kohort (retrospektif), atau status exposure pada kasus kontrol atau kedua-duanya pada studi cross-sectional mempengaruhi pemilihan subyek pada kelompok-kelompok yang diperbandingkan.3 karakteristik penting bias seleksi adalah: 1) Terjadi ketika menggunakan kriteria yang berbeda dalam prosedur seleksi subyek 2) Besar



dan



arahnya



seringkali



tidak



dapat



diperkirakan 3) Bias ini, sekali terjadi tidak dapat dikendalikan, melainkan hanya dapat dicegah. B. Beberapa jenis bias seleksi: 1) Self-selection bias 2) Healthy-worker effect 3) Selective loss to follow-up (withdrawal bias) 4) Diagnostic bias 5) Berkson’s Bias/ Berkson’s Paradox/ Hospital admission bias 6) Inclusion/exclusion bias 7) Kemenduaan temporal (temporal ambiguity) C. Penanggulangan Bias Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan



dalam



prinsip



penting



menanggulangi



masalah bias: 1. Untuk menanggulangi bias seleksi, langkah utamanya adalah berupa upaya mengantisipasi dan mencegah kemungkinan terjadinya bias ini dengan beberapa pendekatan misalnya: 6



a)



sedapat mungkin menggunakan data insiden



b)



pada studi kasus kontrol, pilihlah kontrol dari populasi asal yang aktual (actual base population) darimana kasus studi tersebut muncul



c)



pada studi kasus kontrol yang tidak berbasis pada populasi, dapat dipertimbangkan untuk menggunakan lebih dari 1 jenis populasi control



d)



terapkan kriteria kelayakan yang sama untuk memilih semua subyek studi.



e)



Usahakan agar semua subyek potensial menjalani prosedur diagnostik yang sama dan mendapat peluang deteksi dan pelaporan kasus yang sama.



f)



Minimalkan non-respons atau nonpartisipasi dan loss to follow-up.



g)



Kumpulkan sebanyak mungkin informasi tentang riwayat pajanan, termasuk waktu dan alasan perubahan status pajanan.



h)



Upayakan agar penyakit didiagnosis tanpa pengaruh dari pengetahuan tentang status pajanan (secara blind)



2. Untuk



menanggulangi



bias



informasi,



langkah



utamanya adalah juga berupaya mengantisipasi dan mencegah kemungkinan terjadinya bias ini dengan beberapa pendekatan misalnya: a) Berusaha menjamin obyektifitas dari peneliti dan subyek penelitian selama proses pengumpulan data.



Untuk



menjamin



obyektifitas,



maka



beberapa pendekatan dapat dipakai, seperti 7



penggunaan kriteria atau definisi penyakit dan pajanan yang ketat dan dibenarkan (justified), menggunakan mengumpulkan



pendekatan informasi



blinding, tentang



ketika pajanan



dan/atau penyakit, menggunakan placebo dalam desain experimental, pendekatan restriksi dalam seleksi subyek b) Berusaha menjamin dan memelihara tingkat kesahihan



(measurement



validity)



dan



kehandalan (reliability) dari instrumen/ tes studi 3. Untuk menanggulangi bias akibat confounding, dapat ditempuh beberapa pendekatan sebagai berikut: a) Pada fase seleksi dan alokasi subyek, sebelum pengumpulan data, dapat diterapkan beberapa pendekatan seperti: fiksasi pada studi esperimental, restriksi,



matching



untuk



desain



kohort,



randomisasi (randomization/ random allocation) untuk desain experimental murni. b) Pada



fase



pengendalian/



analisis



data



pengontrolan



dapat



dilakukan



atau



adjustment



terhadap confounder melalui pendekatan analisis startifikasi atau analisis multivariat. 1.2. Sampling Error Jika peneliti sudah menghilangkan beberapa sumber error, seperti pertanyaan kuesioner yang kurang baik, desain sampling yang tidak baik, dan lain-lain, tetapi masih dipastikan kita tetap memiliki error pada sampling. Nilai dari populasi disebut dengan parameter, sedangkan nilai dari sampel disebut statistik. Kesalahan pada pemilihan sampel pada haikatnya tidak akan menimbulkan kesulitan dalam analisis data.



8



Penggunaan sampling error dalam pengambilan sampel karena belum pernah ada sampel yang bisa mewakili karakteristik populasi sepenuhnya 1.3. Non Sampling Error Kesalahan subjketif yang biasa muncul pada pengambilan sampel yang tidak dapat diukur dan dihitung, juga kesalahan ini sulit untuk dihindari. Masalah non sampling error ini sering diabalkan oleh peneliti, dan cenderung terjadi akibat kesalahan manusia (human error). Non sampling error dapat terjadi pada setiap bagian dari proses penelitian, mulai dari menentukan masalah, desain penelitian, pengambilan data, pengolahan, hingga penarikan kesimpulan Non sampling error terjadi bukan hanya diakibatkan dari penarikan sampel saja,namun karena error yang terjadi selama proses penelitian baik disengaja mupun tidak disengaja. Kejadian non sampling error ini terjadi diantaranya bersumber dari: 1.



Peneliti/Researcher



Adanya gap antara informasi yang dibutuhkan dengan informasi yang dikumpulkan si peneliti, dengan jawaban dari responden. Hal ini dapat terjadi akibat tidak validnya alat ukur yang digunakan dalam mengukur subjek/objek penelitian, sehingga terjadi perbedaan makna antara infromasi yang telah dikumpulkan dengan informasi yang dihasilkan. Pertanyaan/pernyataan pada alat ukur kuesioner yang memiliki makna ganda, biasanya menimbulkan kesalahan yang seharusnya tidak perlu terjadi dalam penelitian. Ketidakpastian pendefinisian populasi penelitian yang mencakup: isi, cakupan, dan waktu, termasuk daftar anggota populasi yang memiliki rentang waktu cukup lama dari penelitian berlangsung. Kejadian seperti ini sering terjadi di Indonesia, karena data kependudukan yang belum tertib administrasi. Selanjutnya adalah proses analisis data yang sangat bergantung pada kompetensi si peneliti. Terkadang, mengabaikan asumsi dari suatu analisis multivariate misalnya, kenormalan data, homogenitas, multikolinieritas, dan asumsi-asumsi yang harus dipenuhi lainnya, menjadikan hasil analisis memiliki hasil yang tidak tepat dalam intepretasi. 2. Pemrosesan Data (Data Processing-Data Entry) Penyusunan program data entry yang tidak menyertakan aturan (rule) validasi yang lengkap, terkadang membuka kesempatan bagi petugas data entry untuk melakukan kesalahan. Kesalahan dalam entry data mutlak kesalahan dari manusia (human error) karena kurang teliti atau masalah 9



yang lain. Model kesalahan ini bisa diminimalisasi dengan cara melakukan entry data dua kali dengan orang yang berbeda. 3. Surveyor/Interviewer/Observer/Field Unit Pewawancara (interviewer) atau petugas yang melakukan pendapatan salah dalam bertanya, overinterpretasi terhadap panduan pertanyaan, atau bisa



juga



tidak



menggali



jawaban



responden/informan.



Termasuk



melakukan kesalahan dalam pencatatan respons yang diberikan oleh responden. Ada juga hal lain yang berkaitan dengan moralitas. Interviewer berbohong dengan “mengisi” sebagian atau seluruh kuesioner (survei, polling). 4. Responden Kesalahan data yang bersumber dari subjek/objek penelitian menimbulkan



beberapa



kesalahan.



Responden/informan



yang



tidak



memberikan infromasi yang benar atau tepat, akibat tidak ingat peristiwa atau pengalaman yang ditanyakan. Menurut sejumlah pakar riset pemasaran, idealnya waktu untuk wawancara dengan metode survei maksimal 20 menit, dan



untuk



wawancara



mendalam



sekitar



2



jam.



Ada



juga



responden/informan “gengsi” atau “takut” memberikan jawaban yang sebenarnya. Kejadian pada saat melakukan pendataan yang mungkin terjadi termasuk menolak diwawancara. Bisa jadi penyebabnya adalah karena masalah privasi, topik yang kurang menarik, dan sebab-sebab lainnya. Non sampling error merupakan kesalahan yang disebabkan oleh manusia. Cara meminimalisir kesalahan ini adalah dengan kontrol ketat penelitian melalui pelatihan, pengawasan, dan pemeriksaan yang berjenjang. 1.4. Ukuran Sampel Menghitung ukuran sampel merupakan langkah yang oenting pada proses sampling karena akan memengaruhi biaya survei dan nilai sampling error. Ada banyak metode yang tersedia untuk menghitung ukuran sampel, dari yang sederhana sampai yang kompleks. Pada kenyataannya tidak ada satu kriteria pun yang dapat membuat ukuran sampel menjadi optimum, 10



kecuali pada beberapa kasus khusus. Ukuran sampel harus ditentukan berdasarkan banyak kriteria, hal ini berarti peneliti harus memahami bahwa ukuran sampel yang diperoleh tidak optimum. Semua metode didasari pada konsep dasar mengenai seberapa besar error yang ditoleransi. Cara umum untuk menentukan ukuran sampel ialah dengan menetapkan batas error yang dapat diterima. Kemudian batas error tersebut menjadi dasar untuk menaksir ukuran sampel. Rumus untuk menentukan ukuran sampel: N



= Z²(p) (1-p) Error²



Dimana : Z = nilai Z pada level kepercayaan yang kita pilih P = proporsi responden yang memberikan respons terhadap survei Error = jumlah error yang ditoleransi, missal 0,4 (40%)



11



BAB 2 KASUS 2.1.



Contoh kasus dari jurnal Sebuah Perpustakaan IAIN Purwokerto responden



diambil sampel 100



Pengambilan sampel menggunakan rumus slovin dengan



sampling error 10%.bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka terhadap layanan referensi pada bagian layanan jurnal, ensiklopedi, kamus dan hasil penelitian di Perpustakaan IAIN Purwokerto. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan populasi anggota aktif di perpustakaan IAIN Purwokerto. Penyelesaian : Populasi dalam kajian ini adalah anggota perpustakaan IAIN Purwokerto yang masih aktif, yaitu berjumlah 5.779 pemustaka (database SLiMS Perpustakaan). Sampel diambil dengan random. “Simple random sampling adalah cara pengambilan sampel dari semua anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi itu. Cara ini dilakukan jika anggota populasi dianggap homogen” Sampel yang diambil menggunakan rumus slovin dengan sampling error sebesar 10%. Populasi dan Sampel Dengan rumus n = N 1+Ne² n = 5.779 . 1+5.779(0,10)2 =5.779 58,8 =98,2 dibulatkan menjadi 98. Keterangan: n



=jumlah sampel 12



N



= jumlah populasi



e



= sampling erro Dengan demikian diperoleh sampel minimal 98 semakin banyak



sampel yang diambil semakin baik. Adapun dalam kajian ini mengambil sampel sebanyak 100. Hal ini dimaksudkan untuk menggenapkan dan memudahkan penghitungan. TeknikPengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Observasi Peneliti yang mengadakan pengamatan langsung ke lokasi Perpustakaan IAIN Purwokerto, dimana layanan referensi ada. Karena peneliti merupakan pustakawan dari Perpustakaan IAIN Purwokerto maka observasi sudah berlangsung. 2. Kuesioner Kuesioner dengan dua puluh tujuh (27)pernyataan, terdiri darilima (5) sub variabel yang menunjukkan kepuasan pemustaka terhadap



layanan



referensi



diPerpustakaan



IAIN



Purwokerto.



Menggunakanskala genap dengan pilihan jawaban sebagai berikut: SM (sangat memuaskan) dengan bobot nilai 4, CM (cukup memuaskan) dengan bobot nilai 3, KM (kurang memuaskan) dengan bobot nilai 2, dan TM (tidak memuaskan) dengan bobot nilai 1. Angka 1 sampai 4 tersebut merupakan simbol. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah analisis data kuantitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk angkaangka.Masing-masing pernyataan dari sub variabel dihitung rataratanya, dan masing-masing ratarata sub variabel diambil rata-rata keseluruhannya (Panjaitan,D.R.H.,&Aripin,A.(2017)).



13



BAB 3 PEMBAHASAN 3.1.



Penelitian Antasari,I.W.(2018), tentang Survei Kepuasan Pemustaka Terhadap Layanan Referensi di Perpustakaan IAIN Purwokerto Data Kepuasan Terhadap Fasilitas Pernyataan



Nilai rata rata 1 Responden 1- 2,35



2 3,15



3 3,08



4 3,01



5 2,79



100 Total rata-



6 2,74 3,08



rata Pada sub variabel kepuasan pemustaka terhadap fasilitas ini, terdapat enam (6) pernyataan, yaitu: 1. Kenyamananruangan 2. Kecukupan pengatur suhu ruangan



(AC)



yang



berjumlah



4



3.



Kenyamanan



toilet



untuk



pengunjung/pemustaka 4. Fasilitas meja kursi untuk membaca dan menulis 5. Jumlah sambungan listrik/colokan untuk charge HP, Notebook/tablet. 6. Fasilitas wifi Nilai terendah pada kepuasan terhadap fasilitas wifi. Gedung perpustakaan yang baru ini memang seringkali mendapat masalah dengan wifi, namun fasilitas perpustakaan ini terkait dengan bagian TIPD IAIN Purwokerto. Sehingga jika jaringan terputus atau wifi lemah, petugas perpustakaan melaporkan ke pihak TIPD.



Data Kepuasan Terhadap Layanan



14



Pernyataan Nilai rata rata Responden 1-



12 3,12



13 3



14 3,04



15 3,04



16 3,02



100 Total rata-



17 3 3,04



rata Pada sub variabel kepuasan pemustaka terhadap layanan ini, terdapat enam (6) pernyataan mulai nomor 12 sampai 17, yaitu : 12. Hasil penelitian dapat didownloadbebas melalui layanan repository (repository.iainpurwokerto.ac.id) 13. Artikel jurnal yang tersedia dapat dicari melalui komputer (OPAC) 14. Layanan fotokopi yang disediakan 15. Disediakan layanan penelusuran literatur, untuk mencari bahan/informasi yang dibutuhkan 16. Jika diperlukan tersedia layanan penelusuran ke repository kampus lain, google scholar, One Search, DOAJ dll 17. Layanan akses ke jurnal internasional PROQUEST memudahkan mendapatkan hasil penelitian berbahasa asing terbaru. Kepuasan



pemustaka



tertinggi



ada



pada



kepuasan



terhadappetugas/pustakawan (3.40) danterendah pada kepuasan terhadap koleksi (2.73). Dengan demikian penataan koleksi harus mendapatkan perhatian utama. Perlu diperhatikan saran dari pemustaka untuk memperbaiki jaringan internet agar lancar, memperbaiki penataan koleksi, maupun menambah fasilitas agar tercukupi Penelitian ini merekomendasikan untuk mengadakan penelitian seputar layanan referensi di perpustakaan perguruan tinggi yang lebih komprehensif dengan memperhatikan jumlah rata-rata pengunjung yang datang ke lokasi layanan referensi dan berapa yang terpenuhi kebutuhannya untuk kemudian dibuat peta rencana agar lebih tinggi lagi kepuasan pemustakanya.



DAFTAR PUSTAKA



15



Antasari,I.W.(2018).Survei Kepuasaan Pemustaka Terhadap Layanan Referensi Di Perpustakaan IAIN Purwokerto.Indonesia journal of Academic Librarianship,2(1),63-73 Panjaitan,D.R.H.,&Aripin,A.(2017).Metode Penelitian Untuk Bisnis Putra,I.,Eka,W.G.A.,&Sutarga,I.M.(2018).Kesalahan Sistematik(Bias) dan Cara Penanggulangannya. Zamili,M.(2015).Menghindari dari Bias: Praktik Triangulasi dan Kesahihan Riset Kualitatif.LISAN AL-HAL:Jurnal Pengembangan Pemikirian dan Kebudayaan,0(2),2830304 .



16