Biografi Eka TJ [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BIOGRAFI EKA TJIPTA WIDJAJA DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN MENURUT STEPHEN COVEY



Penyusun 1.Galang risky wiawan (14612159)



UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK PRODI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Mata kuliah: Penghantar manajemen bisnis



Biografi Eka Tjipta Widjaja Eka Tjipta Widjaja diperkirakan lahir sekitar tahun 1923 (waktu itu belum ada akta kelahiran). Eka Tjipta adalah orang asli tionghoa. Beliau hanyalah seorang lulusan Sekolah Dasar yang tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kendala biaya. Meski sebetulnya beliau ingin melanjutkannya, tetapi pada saat itu uang sangat sulit untuk didapatkan. Saat Eka Tjipta



berusia 9 tahun, beliau berlayar selama tujuh hari tujuh malam menuju Makassar. Saat itu ibunya tidak punya uang, untuk bisa berlayar ke Makassar menyusul suaminya yang lebih dulu berlayar mengharuskan ibu Eka Tjipta Widjaja berhutang kepada rentenir 150 dollar. Beliau dan ibunya pun harus ikhlas tidur di tempat yang jelek di kapal bawah kelas dek. Namun bagi beliau dan ibunya merasa bersyukur karena masih bisa tidur. Saat hendak makan, Eka dan ibunya harus menahan nafsu untuk makan kenyang, sebab ibunya sadar bahwa dirinya hanya punya sedikit uang. Setelah berada di Makassar, Eka Tjipta masih memakai nama aslinya, Oei Ek Tjhong. Beliau musti harus beradaptasi dengan lingkungan karena masih menggunakan bahasa China. Di Makassar Eka Tjipta Widjaja membantu sang ayah membangun usaha toko kecilnya. Setelah 2 tahun berdagang, utang 150 dollar baru bisa dibayarkan. Lulus sekolah dasar, Eka tjipta ingin melanjutkan sekolahnya, tapi karena sulit sekali untuk mendapatkan uang, memaksa beliau untuk melupakan keinginan tersebut. Sejak saat itu, beliau mulai berpikir untuk belajar berbisnis. Dalam selang 2 bulan waktu berlalu, beliau sudah mengantongi laba Rp 20, jumlah yang cukup besar saat itu sebab harga beras perkilo masih 3-4 sen. Dari keuntungan yang ia peroleh, beliau kemudian membeli becak untuk memuat barang dagangnya. Keberuntungan Eka Tjipta tidak berlangsung lama, usaha yang ia dirikan hancur karena Jepang menyerang Makassar. Sedangkan uang Rp 2.000 yang ia dapatkan selama berdagang beberapa tahun habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Suatu ketika, beliau iseng-iseng berkeliling Makassar menggunakan sepedanya. Di Paotere tepatnya di pinggiran Makassar yang kini telah menjadi pangkalan perahu terbesar di luar Jawa, Eka mengamati tumpukan terigu, semen, dan gula yang masih dalam kondisi layak jual. Barang-barang tersebut sedang di angkut tawanan belanda dan ada banyak tentara jepang yang mengawasi waktu itu. Melihat peluang tersebut, Eka Tjipta segera kembali pulang untuk menyiapkan makanan dan minuman yang akan dijual kepada tentara jepang. Sebelum shubuh tiba, beliau sudah berada di tempat tentara jepang tersebut. Beliau pun bersiap-siap untuk menyiapkan kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang di isi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air panas, cangkir, sendok, dan sebagainya. Semua itu ia pinjam dari dapur ibunya. Beliau juga meminjam 6 ayam yang kemudian dipotong dan dibuat ayam putih gosok garam. Eka Tjipta juga tidak lupa membawa satu botol wiskey, brandy, dan anggur yang dipinjam dari teman-temannya. Beliau tahu bahwa tentara jepang sangat suka minum-minuman



keras. Jam 7 pagi semua tentara jepang dan belanda sudah terlihat berdatangan ke tempat tersebut untuk bekerja. Dua jam waktu berlalu, namun tidak ada satupun tentara yang datang ke tempat beliau berjualan. Beliau pun berpikir bagaimana cara agar tentara-tentara tersebut mau berkunjung. Beliau sadar bahwa orang jepang selalu mematuhi perintah bosnya. Eka Tjipta Widjaja pun mencoba mendekati komandannya. Beliau menyiapkan sajian makanan dan minuman lezat untuk komandantersebut. Sang komandan sangat menyukai makanan dan minuman yang dipersiapkan Eka Tjipta Widjaja. Akhirnya semua anak buahnya diperbolehkan makan dan minum di tenda beliau. Setelah semua tentara tersebut merasa puas, Eka Tjipta pun meminta izin kepada mereka untuk membawa semua barang yang sudah dibuang. Mengingat barang yang akan dibawanya sangat banyak, Eka Tjipta kemudian pulang dan membawa anakanak di kampung untuk membantu mengangkat barang-barang tersebut. Eka Tjipta membayar mereka masing-masing 5-10 sen. Lalu barang-barang tersebut diperiksa dan dipisahkan antara yang masih layak untuk dijual dan yang tidak. Barang-barang sudah mengeras ditumbuk dan diolah kembali agar layak untuk dipakai lagi. Eka Tjipta Widjaja juga belajar menjahit karung untuk menempatkan barang-barang tersebut.Eka Tjipta pun mulai menjual barang-barang tersebut. Ia mendapatkan keuntungan yang cukup banyak. Beliau juga menaikkan harga jual karena permintaan yang banyak. Suatu ketika, ada seorang pembuat kuburan khusus untuk orang-orang kaya yang ingin membeli semen dari Eka Tjipta. Beliau bertanya untuk apa semen tersebut?. Mendengar jawaban dari pembuat kuburan tersebut, beliau menolak untuk menjual semennya. Menurutnya jika semen itu dijual kepada si pembuat kuburan tersebut, beliau hanya mendapatkan Rp 40 per semen. Sedangkan bila beliau sendiri yang membuat kuburan dengan menyewa orang untuk membuat kuburan dan menyediakan semen, beliau bisa mendapatkan Rp 3.500 hingga Rp 6.000 per kuburan. Lalu orang yang disewa bisa di bayar Rp 15, ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Dari bisnis ini beliau mendapatkan keuntungan yang cukup besar.Setelah bahan semen dan besi beton yang ia miliki habis, Eka mulai beralih ke bisnis lain, Beliau menemukan bisnis yang berpeluang besar yaitu menjual kopra. Minimnya transportasi, ia tetap berlayar ke Selayar yang berada di selatan Sulawesi Selatan dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk memperoleh kopra murah. Dari usaha tersebut beliau mendapatkan untung yang sangat besar. Namun apalah daya, saat itu mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi Rp



1,80 per kaleng. Padahal pasaran harga per kaleng Rp 6. Bisnis tersebut pun merugi, kemudian beliau mencoba menjual makanan khas Makassar yaitu teng-teng. Namun bisnis ini juga tidak berlangsung lama karena harga barang komoditi yang diperjual-belikan jatuh. Modal yang dikeluarkan habis dan beliau juga meninggalkan utang. Memaksa beliau untuk menjual barangbarangnya, cincin kimpoi, dua sedan, dan satu jip untuk menutupi utang tersebut. Eka Tjipta pun memulai usahanya dari bawah lagi. Beliau mencoba menjual barang-barang kebutuhan seharihari. Namun pada saat itu kondisi politik masih belum cukup baik. Pada tahun 1950, ada permesta barang dagangannya, terutama kopra habis dijarah oknum- oknum permesta tersebut. Beliau tidak menyerah, beliau memulai lagi dari awal. Bisnis Eka Tjipta Widjaja mengalami perkembanganpesat ketika terjadi peralihan dari orde lama ke orde baru. Pada masa kepemimpinan Presiden Soeharta, gejolakpolitik sudah mulai terkontrol dengan baik. Keamananpun sudah mulai terjaga dengan baik. Saat usia 53 tahun, Eka Tjipta Widjaja membangun Tjiwi Kimia, dan memproduksi 10.000 ton kertas dan terus bertambah. Lalu saat beliau berusia 57 tahun ia melirik bisnis di sektor perkebunan sawit, kemudian dilanjutkan dengan bisnis perkebunan teh. Beliau juga membangun pabrik teh seluas 1.000 Ha berkapasitas 20.000 ton. Ketika usia beliau mencapai 59 tahun, Beliau membeli Bank Internasional Indonesia (BII) yang pada saat itu hanya memiliki 2 cabang. 12 tahun setelah dikelola Eka Tjipta Wijaja, BII telah memiliki sebanyak 40 cabang, dari aset Rp 13 milyar sekarang menjadi Rp 9,2 triliun. Saat Eka Tjipta Widjaja berusia 61 tahun, Beliau membeli PT Indah kiat dari produksi pulp 50.000 ton pertahun, setelah dikolala dengan beliau oleh beliau, produksinya meningkat 700.000 ton pulp pertahun. Selain itu Eka Tjipta Widjaja juga terjun ke bisnis real estate. Di Roxy beliau membangun apartemen Green Vie. Dikuningan beliau mendirikan ambassador. Beliau juga juga membangun ITC mangga dua, ruko, apartemen lengkap dengan pusat perdagangan.dia kemudian mendirikan Sinar Mas pada 1962,Sinarmas kini telah menjadi salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia, dengan fokus di pulp dan paper, agrikultur dan makanan, real estat, jasa keuangan, energi dan infrastruktur serta telekomunikasi.



1.Fungsi kepemimpinan menurut stepen covey: Perintis (Path-finding) Sebagai seorang pemimpin, menurut Stephen Covey individu harus memiliki fungsi sebagai perintis atau path-finding yang artinya di dalam suatu organisasi pemimpin tersebut harus mampu menunjukkan jalan mana yang harus ditempuh oleh anggotanya. Seperti mengarahkan anggotanya untuk berjalan di atas visi & misi yang sama dengan apa yang diharapkan oleh organisasi agar tercapainya tujuhan yang telah dicita- citakan bersama. Dalam membangun bisnisnya bapak Eka Tjipta Widjaja pernah mengatakan bahwa Apa pun kesulitan yang dihadapi, asalkan memiliki keinginan untuk melawan, pasti semua kesulitan dapat diatasi. Hal itu sesuai dengan visi dan misi sinar mas group yaitu: VISI Menjadi perusahaan asuransi profesional dan terpercaya dengan memberikan nilai yang berarti kepada nasabah, perusahaan reasuransi, pemegang saham dan karyawan kami." MISI Mengenal dan memenuhi kebutuhan nasabah Hasil underwriting yang menguntungkan Mengembangkan bakat, meningkatkan produktivitas dan efisiensi karyawan Inovasi produk dan pengembangan teknologi informasi yang berkesinambungan. Hal itu yang membuat sinar mas gruop menjadi perusahaan yang memiliki aset US$5,3 miliar setara dengan Rp68,9 triliun, hal itu juga di contohkan oleh Beliau dalam kisah hidupnya, Beliau hanya tamatan SD karena masalah ekonomi. Iapun mulai jualan. Ia keliling kota Makassar, Dengan mengendarai sepeda, ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biskuit, serta aneka barang dagangan toko ayahnya,bahkan Beliau berani berhutang kepada teman-temanya untuk memulai usaha makanan waktu zaman perang, hingga akhirnya menjadi CEO sinar mas group.sehingga sinar mas group sekarang



menguasai



di



berbagai



bidang,



antara



lain



pulp,CPO,Asuransi,Keuangan,



Tambang,Kontruksi dll. 2.Penyelaras (Aligning) Selain sebagai perintis, pemimpin juga harus memiliki fungsi sebagai seorang penyelaras. Maksudnya adalah di dalam suatu organisasi yang memiliki anggota dengan karakter berbeda



pemimpin mampu mensinergiskan dan menyelaraskan pekerjaan satu sub- bagian dengan bagian yang



lain.Contohnya



Untuk



mengintegrasikan



dan



menyelaraskan



pekerjaan



dalam



mengembangkan sinar mas group eka tjipta widjaja dalam industri CPO yang paling valueable, yakni Golden Agri Resources. Dalam industri Kelapa sawit PT Sinar Mas Grup sedikitnya memiliki Ada 11 anak perusahaan PT Sinar Mas Group, diantaranya di Kecamatan Semitau dan Suhaid, yakni PT Kartika Prima Cipta, Duta Nusa Lestari, dan Paramitra Internasional Pratama, di Kecamatan Badau, PT BenuaTunas Sejahtera, Sentra Karya Manunggal, Kapuasindo Palm Industri, Sawit Kencana Kapuas dan Citra Nusa Indonesia,Kemudian di Kabupaten Sintang, yakni PT Dinamika Multi Prakarsa, Perkasa Mas Langgeng dan Persada Ghara Mandiri dan akan membangun lagi empat unit pabrik CPO. "Untuk tahap pertama kami akan membangun pabrik CPO di Kecamatan Badau dan Silat Hilir," Selain itu,sinar mas group membangun jalan dari Silat ke Badau sekitar 300 kilometer, karena CPO produksi Sinar Mas akan diekspor ke Malaysia."Dengan pertimbangan lebih murah dan satu-satunya perkebunan yang bisa langsung ekspor, pemerintah juga akan mendapatkan pendapatan asli daerah dari pajak ekspor," Berbeda kalau CPO dibawa ke Pontianak, selain membutuhkan biaya yang tinggi, juga tidak bisa melakukan ekspor langsung melainkan dikirim kembali ke Medan sehingga hanya daerah itu yang mendapat pajak ekspor. PT Sinar Mas Group terus menerus mengembangkan sayapnya dengan membangun perkebunan kelapa sawit ke Kabupaten Kapuas Hulu dan juga membangun pabrik CPO di kabupaten itu.Dengan dibangunnya pabrik CPO dan juga bisa melakukan ekspor langsung ke Malaysia, maka akan menambah PAD dari sektor pajak ,hal itu juga membuat laba PT SMART semakin menggunung. 3. Pemberdayaan (Empowering) Fungsi yang ke-3 menurut Covey adalah pemberdayaan atau empowering, pemimpin di dalam suatu organisasi harus mampu



menghidupkan suasana dilingkungan kerjanya agar setiap



komponen di dalamnya bersemangat untuk bekerja dan meraih hasil yang maksimal. Dalam membangun dan melebarkan sayap perseroan Bapak eka tjipta widjaja memberikan fasilitas-fasilitas,reward,maupun pelatihan-pelatihan agar para karyawan yang dimilikinya bisa berkembang dan memberikan produktivitas yang tinggi ,seperti yang di berikan oleh salah satu



Anak perusahaan sinar mas group Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh PT. SMART Tbk, Surabaya untuk kesejahteraan karyawannya adalah sebagai berikut : 1. Berbagai tunjangan sosial. 2. Koperasi karyawan 3. Pemberian konsumsi 4. Fasilitas kerohanian dan bimbingan 5. Fasilitas Jatah Natura 6. Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) 7. Pengembangan Karyawan Proses pengembangan karyawan di PT. SMART Tbk, Surabaya sangat diperhatikan karena hal ini dapat meningkatkan prestasi, pengalaman serta pengetahuan karyawan sebagai bagian dari aset perusahaan. Pengembangan karyawan dilakukan melalui beberapa cara, yaitu : a. Mengikutsertakan karyawan dalam berbagai program training baik yang diselenggarakan oleh badan training milik perusahaan (internal) maupun lembaga training dai pihak luar (eksternal). b. Mengikutsertakan karyawan dalam berbagai kegiatan seminar yang berkaitan dengan bidang pekerjaan masing-masing karyawan. Hal ini bertujuan untuk memperluas wawasan kerja karyawan. Pembinaan dan Kedisiplinan Tenaga Kerja Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu perusahaan merupakan aset yang sangat berharga dan dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan tersebut, sehingga dapat terus bersaing dalam pasar. PT. SMART Tbk, Surabaya menyadari hal itu, sehingga dilakukan pula usaha-usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Usaha-usaha yang dilakukan di antaranya adalah : a. Pelatihan Pelatihan dilakukan bila terdapat mesin atau peralatan baru yang didatangkan. Pelatihan juga dilakukan bila terdapat program yang dicanangkan oleh PT. SMART Tbk, Surabaya, seperti program “5 R” (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang merupakan dasar dari TPM (Total Production Maintenance), TQM (Total Quality Management ), ISO ( International Standard Organization), dan HACCP ( Hazard Analytical Critical Control Point ). b. Pemberian motivasi untuk melakukan program yang dicanangkan oleh PT. SMART Tbk, Surabaya Pemberian motivasi dilakukan agar karyawansenantiasa menjalankan program yang dicanangkan oleh PT. SMART Tbk, Surabaya, seperti program “5 R”. Tujuan dari program “5 R”



ini adalah untuk menciptakan suasana kerja yang nyaman. Selain itu masih banyak programprogram yang lainnya seperti SMART COIN yang berguna untuk kemajuan perusahaan. 3. Hak Tenaga Kerja ,Tenaga kerja di PT. SMART Tbk, Surabaya memiliki berbagai hak, seperti : 1. Tunjangan dan libur hari raya 2. Program Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) 3. Hak Cuti 4. Panutan (Conscience) Fungsi yang terakhir adalah panutan, seorang pemimpin harus menjadi contoh bagi anggotanya. Seperti menjadi panutan di dalam perilaku, tutur kata, sikap, dan segala perbuatan yang dilakukan, sehingga anggotanya dapat mencontoh dan menjadikan organisasi tersebut menjadi organisasi yang baik.Eka Tjipta Wijaya, pemilik Sinar Mas Grup, menceritakan bahwa kesuksesannya didapat berkat belajar di pinggir jalan. Peluang yang dimanfaatkannya, mulai dari menjual kopi di pinggir jalan sampai menjadi kontraktor kuburan di Sulawesi Selatan, mengantarkannya menjadi salah satu konglomerat di negeri ini. Mitos:Pengusaha harus selalu sukses dan tidak boleh gagal Persepsi ini sangat keliru, karena pengusaha yang sukses selalu membangun bisnisnya dengan jatuh bangun dan banyak yang mengalami kegagalan. Merupakan hal yang wajar bila pengusaha mengalami sejumlah kegagalan sebelum meraih kesuksesan. Mereka mengikuti pepatah jika pada mulanya gagal, maka Anda harus berani mencoba, mencoba, dan terus mencoba sampai berhasil. Sebenarnya, kegagalan memberikan banyak pelajaran kepada mereka yang berkeinginan untuk terus belajar dan sering justru mengarahkan seseorang mencapai kesuksesan di masa mendatang, dan untuk mengimbangi hal itu diperlukan kedispilin pengintegritasan seperti yang diterapkan Beliau dalam perseroannya yaitu penekanan recruitment meperkerjakan dan memepertahankan karyawan terbaik serta membentuk budaya perseroan atas nilai-nilai integritasan ,sikap positif,komitmen,perbaikan berkelanjutan,inovasi, kegigihan, dan kesetiaan. Hal tersebut tercermin dari masa lalunya,memangbeliau itu ulet dan pekerja keras, beliau dengansemangat berjualan dengan sepedanya menjual barang dagangannya ke toko-toko di wilayah Makassar. Tidak heran, hanya dalam 2 bulan, beliau sudah mengail laba Rp 20, (harga beras masih 3-4 sen per kilogram), dan sudah dapat untuk membeli becak untuk mengangkut barang-barang dagangannya tersebut. Namun usaha tersebut hancur total, karena ulah Jepang yang menyerbu Indonesia, termasuk Makassar, tak ada barang lagi yang bisa dijual.



Total keuntungan Rp 2000 yang beliau kumpulkan susah payah selama bertahun- tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam keterpurukan, beliau tidak mudah menyerah, dan tidak mudah putus asa. beliau terus berusaha keras agar tujuannya untuk memperbaiki kehidupannya bisa terwujud nyata. Eka pun mengayuh sepedanya mengelilingi Makassar, sambil berpikir untuk mencari ide bisnis baru. Sampailah beliau di Paotere, di situlah beliau melihat betapa ratusan tentara Jepang sedangmengawasi ratusan tawanan pasukan Belanda. Tetapi bukan tentara Jepang dan Belanda yang menarik Eka, melainkan bongkahan semen, besi-besi bekas dan barang lain-lainnya. Daftar pustaka: http://m.okezone.com/read/2015/10/08/320/1228627/miliki-sinarmas-keluarga-widjaja-kantongirp80-6-triliun http://rabassamelif.blogspot.com/2014/05/modul-kewirausahaan-kelas-x-bab-1.html?m=1 http://www.kemenperin.go.id/artikel/1217/Sinar-Mas-Grup-Bangun-Dua-Pabrik-CPO http://m.bisnis.com/market/read/20160307/192/525712/grup-sinarmas-benarkah-orang-terkayake-4-di-ri-beli-viva-dari-bakrie-rp27-triliun https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sinar_Mas_Group http://dunianuril.blogspot.com/2013/11/pt-smart-tbk-surabaya.html?m=1 http://kisahuntuksukses.blogspot.com/2013/05/kisah-pengusaha-eka-tjipta-widjaja.html?m=1