Bioma Gurun [PDF]

  • Author / Uploaded
  • alwi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

A. Pengertian Bioma Gurun Dikatakan sebagai bioma gurun karena suatu wilayahnya tidak menerima curah hujan yang sedikit atau berkisar sekitar 250 mm/tahun. Bioma gurun ini sangatlah tidak mendukung kehidupan. Persebaran dari bioma gurun ini terletak di tengah-tengah benua, hal tersebut dikarenakan sebagian besar merupakan daerah bayangan hujan. Makhluk hidup yang hidup pada bioma ini adalah makhluk hidup yang tahan terhadap kekeringan seperti tumbuhan kaktus, ular pengerat dan reptil lain yang tahan kekeringan. Bioma ini paling luas terpusat di sekitar 20 derajat LU, mulai dari Pantai Atlantik di Afrika hingga ke Asia Tengah. Sepanjang daerah itu terdapat kompleks gurun Sahara, gurun Arab dan gurun Gobi dengan luas mencapai 10 juta km persegi. Tumbuhan gurun tergolong xerofit (tumbuhan yang hidup di habitat kering) dengan ciri-ciri berakar panjang, menyimpan air (sukulen), dan batang atau daunnya memiliki lapisan lilin, misalnya kaktus. Gurun identik dengan daerah kering, sehingga binatang yang berada di daerah ini biasanya mampu beradaptasi dan bertahan hidup dalam kondisi cuaca yang panas dan kering.



Binatang yang hidup di daerah kering dicirikan dengan pencarian mangsa pada pagi hari atau malam hari dan hidupnya di lubang-lubang untuk melindungi diri dari sengatan sinar matahari pada siang hari dan cuaca dingin pada malam hari. Binatang yang hidup di gurun biasanya berukuran kecil, seperti kadal, ular dan tikus. Binatang yang berukuran besar biasanya jarang ditemui di daerah ini, karena adaptasinya yang sulit. Contoh, binatang besar yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup di daerah gurun adalah unta dan kuda. Bioma gurun memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 



Memiliki curah hujan yang sangat rendah +/- 25 mm/tahun.







Evaporasi (penguapan) tinggi dan lebih cepat daripada presipitasi (hujan).







Tingkat deflasi yang tinggi.







Memiliki perbedaan suhu udara siang dan malam yang sangat tinggi yaitu disiang hari 45 derajat celcius, malam 0 derajat celcius.







Tanah pasir sangat tandus karena tidak dapat menampung air.







Mempunyai kelembaban udara yang sangat rendah. Di seluruh dunia terdapat banyak gurun-gurun yang tidak banyak orang ketahui



bahwa gurun memiliki keanekaragaman hayati. Walaupun gurun terlihat sangat tandus, gurun memiliki tanaman-tanaman yang unik dan indah serta hewan-hewan liar yang bisa bertahan hidup di gurun tersebut. Gurun dapat ditemukan di setiap benua, banyak manusia yang mengunjungi gurun untuk berwisata serta menikmati keindahan keanekaragaman hayati yang terdapat di wilayah gurun-gurun tersebut. Dan berikut beberapa tumbuhan serta hewan yang terdapat pada gurun.



B. Proses Terjadinya Gurun Berdasarkan proses terjadinya, ekosistem gurun merupakan ekosistem alami yaitu ekosistem yang terjadi secara alami tanpa campur tangan manusia. Sebagian besar gurun terletak di kedua sisi Khatulistiwa, di daerah yang dikenal sebagai daerah tropis. Udara hangat mengalir dari Khatulistiwa ke daerah Tropis, udara akan naik dan mendingin. Saat dingin, udara melepaskan kelembabannya berupa hujan. Pada saat mencapai daerah Tropis, udara mulai turun ke arah tanah dan memanas lagi. Udara hangat ini menyerap semua kelembaban dari tanah di bawahnya, sehingga menjadi kering dan terjadilah Gurun kering. Selain itu, kebanyakan, pembentukan permukaan gurun disebabkan oleh air. Hujan yang turun di daerah gurun biasanya sangat deras, sehingga tanah yang kering dan keras tidak bisa menyerap air. Air tersebut akhirnya terus mengalir deras menuruni lereng, menjadi banjir. Air tersebut memahat lereng lembah curam yang dikenal dengan nama “Wadis”. Batu-batuan raksasa dan batu kali hanyut dari lembah ke dataran gurun. Batuan yang berada dipermukaan gurun terkena panas di siang hari dan malam hari menjadi dingin. Pemanasan dan pendinginan ini lama kelamaan akan merapuhkan batu dan akhirnya pecah menjadi pasirpasir.



C. Flora Bioma Gurun Tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi di daerah kering (tumbuhan serofit). Oleh karena itu, tumbuhan yang dimiliki wilayah ini sangat sedikit. Di



gurun juga dijumpai tumbuhan menahun berdaun seperti duri, contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air.



1. Ngengat yuka dan tanaman yuka Yuka adalah lili gurun. Bau bunga yang berwarna pucat ini memikat ngengat yuka betina. Ngengat merangkak kedalam bunga dan mengumpulkan serbuk sari, lalu terbang ke yuka lain. Ia bertelur di indung telur (putik) bunga, seraya menyerbukinya. Begitu buah yuka matang, ulat ngengat memakannya, ngengat yuka atau bunga yuka tidak dapat hidup tanpa yang lain. 2. Kurma Kurma memiliki berbagai guna. Buahnya yang bergizi menjadi makanan manusia dan hewan, serat kulit dan kayunya dianyam menjadi tikar dan tali temali, sedangkan daunnya dijadikan atap dan tirai penghalang sinar matahari. 3. Kaktus Kaktus menyimpan air pada batang yang membengkak. Duri tajam melindunginya dari hewan pemakan tanaman. Buah kaktus pir duri ini dapat dimakan. 4. Pachypodium Pachypodium merupakan tanaman hias yang berasal dari Afrika Selatan, khususnya Madagaskar. Tanaman ini juga sering disebut sebagai Madagaskar Palm. Habitat asli Pachypodium yang berupa tempat kering, tandus dan berbatu membuat tanaman ini berkembang sebagai tanaman penyimpan air (tanaman sukulen). Dalam taksonomi tumbuhan, Pachypodium termasuk dalam keluarga Apocynaceae, satu keluarga dengan euphorbia, plumeria dan adenium. Karena masih berkerabat dekat dengan adenium, tanaman ini memiliki bentuk yang sangat mirip dengan adenium mulai dari batang, bunga dan daunnya. Beberapa Pachypodium juga memiliki bentuk yang menyerupai kaktus, sehingga kadang-kadang orang awam sulit untuk membedakannya dengan kaktus. Nah, selain tumbuhan ternyata hewan yang hidup di



padang pasir juga telah mengembangkan adaptasi khusus untuk meningkatkan kelangsungan hidup. Berbeda dengan tanaman, hewan ini bisa mendapatkan sebagian besar air melalui makanan yang mereka makan. Fluktuasi suhu yang besar antara siang hari yang panas dan malam yang dingin adalah masalah utama yang dihadapi oleh hewan gurun. Mereka telah mengembangkan berbagai adaptasi untuk membantu mereka menghadapi perubahan suhu dan mengatur suhu tubuh mereka.



D. Fauna Bioma Gurun



Binatang gurun telah berkembang secara mengesankan untuk mengatasi panas serta kekeringan hebat pada lingkungannya. Dekat permukaan gurun, suhu siang dan malam hari berubah sangat drastis. Nah, untuk itu anda dapat melihat beberapa hewan yang beradaptasi di daerah tandus ini. 1. Unta Dromedari Dromedari, anggota suku unta, sanggup menahan perubahan suhu tubuh yang lebih besar daripada kebanyakan binatang berdarah panas lainnya; suhu tubuhnya dapat berkisar antara 34-41 derajat C. Karena suhunya turun sangat drastis pada malam hari, unta tersebut tetap merasa dingin untuk jangka waktu yang lebih lama pada siang hari berikutnya. Dengan demikian, uap air yang hilang melalui keringat unta hanya sedikit. 2. Peccary Peccary, atau Javelina, memiliki mulut yang kuat dan sistem pencernaan khusus yang memungkinkannya untuk mengunyah kaktus (salah satu makanan favorit mereka) tanpa merasakan efek dari ribuan duri kecil. Sebagai bonus tambahan, menggunakan kaktus sebagai sumber makanan adalah cara yang bagus untuk melengkapi asupan air kaktus benar-benar sarat dengan hal-hal tersebut. 3. Kadal Gurun



Selama siang hari, kadal gurun menggali lubang dengan kakinya yang berjumbai. Lubang di bawah permukaan relatif dingin. Penutup di atas mata dan lubang hidungnya menahan butir-butir pasir. 4. Jerboa Banyak mamalia kecil yang hidup di gurun, termasuk berbagai jenis tikus kecil, gerbil dan jerboa. Dengan kaki belakang yang panjang, jerboa utara yang tampak disini dapat melompat menjauhi bahaya. Jari kakinya melebar agar ia tidak terperosok di pasir halus. Jerboa hidup dari biji tumbuhan. 5. Meerkat Meerkat telah menjadi ikon dari gurun Kalahari. Spesies ini tidak hanya penuh dengan kepribadian, tapi juga beradaptasi terhadap lingkungannya yang keras. Meerkat memiliki beberapa ciri fisik yang membuat mereka cocok untuk kehidupan gurun. Mereka mendapatkan banyak air dari diet mereka, dengan memakan serangga, ular dan kalajengking. Mereka kebal terhadap racun kalajengking dan dapat mentolerir hingga enam kali jumlah bisa ular yang akan membunuh seekor kelinci. Mereka mungkin makan akar dan umbi-umbian jika mereka membutuhkan tambahan air. Mereka membuat penggunaan sistem liang untuk melarikan diri dari predator dan cuaca yang keras. Mereka bisa menutup telinga mereka untuk menjaganya dari pasir, dan memiliki kelopak mata ketiga untuk melindungi mata mereka. Pewarnaan gelap di sekitar mata mereka lebih melindungi mereka dengan mengurangi silau matahari sehingga mereka memiliki penglihatan yang lebih baik dalam sinar terang matahari. 6. Kura-kura Darat Kura-kura darat membawa air cadangan di bawah cangkangnya. Reptilia sangat cocok dengan iklim gurun. Binatang ini memperoleh sebagian besar airnya melalui makanan dan hampir tidak melepaskan air sedikit pun melalui kulit. Seperti halnya tikus kangguru, reptilia mampu mengeluarkan sisa makanannya dalam bentuk sangat pekat dengan cairan sedikit saja. 7. Rajawali Rajawali cokelat kekuningan bisa bertahan hidup di gurun. Penglihatannya tajam, ia bisa melihat kelinci atau kadal dari jarak ribuan meter. Kalau melihat mangsa, ia menukik dan mencekeram mangsa dengan cakar yang kuat. 8. Ular Viper Gurun Rangkaian huruf S di pasir pada dini hari menandakan ular viper gurun lewat kesitu pada malam hari, barangkali mengejar tikus. Jalannya bergelombang, karena selalu hanya dua



bagian kecil badannya yang menyentuh tanah sekaligus sehingga cengkeramannya kuat pada pasir yang longgar. Hewan-hewan gurun yang aktif pada siang hari antara lain unta, burung pemangsa seperti elang ekor merah, ular, kupu-kupu, belalang, kalajengking, harimau ekor layanglayang, burung pengicau gurun dan laba-laba tarantula. Hewan-hewan yang aktif pada malam hari antara lain kanguru, tikus, kanguru, rubah fennec, tokek pemburu malam. Terlepas dari kondisi yang keras ditemukan di padang pasir, ada banyak jenis hewan yang dapat hidup pada lingkungan ini. Amfibi (seperti kodok) dan reptil (termasuk ular derik dan kadal), yang sering terlihat berlarian di gurun. Gurun ini juga tempat tinggal bagi beberapa burung besar seperti buletin dan burung unta. Mamalia yang ditemukan di padang pasir sering berukuran kecil dan cepat dan termasuk rubah, tikus, kelinci dan hyena.



E. Jenis Bioma Gurun Berdasarkan ciri-cirinya bioma gurun dapat dibedakan menjadi 4 jenis bioma gurun. Ke-4 jenis bioma gurun tersebut adalah sebagai berikut:



1. Bioma Gurun Dingin Bioma gurun dingin ini identik dengan daerah tundra, yaitu wilayah pada daerah iklim dingin sampai kutub (terutama lingkaran Arktik) yang bagian permukaannya selalu ditutupi oleh salju atau es, serta memiliki jenis vegetasi (flora) yang didominasi oleh lumut (lichenes) dan semak. Suhu pada saat musim dingin di daerah ini mencapai sekitar -57º C dan suhu maksimum pada saat musim panas adalah sekitar 15º C. Walaupun es atau salju mencair di permukaan tanah selama musim panas, tetapi masih terdapat lapisan es yang tetap membeku (permafrost). Musim tumbuh vegetasi cukup pendek yaitu hanya sekitar 30–120 hari pertahun dan hanya jenis tumbuhan yang mampu bertahan dalam suhu dingin yang dapat bertahan



hidup. Wilayah penyebarannya antara lain di Alaska, Kanada bagian utara, Siberia, Greenland, dan Tierre del Fuego (Tanah Api) di ujung Amerika Selatan. 2. Gurun Pesisir The Nearctic dan ecozones Neotropical adalah rumah bagi gurun pantai. Suhu ratarata di daerah ini berkisar antara 13-24 ° C, dengan suhu berkisar sekitar 5 ° C dan di bawah, selama musim dingin. Curah hujan rata-rata berukuran 8-13 cm. Tanah di gurun pesisir bertekstur halus dengan kandungan tanah sedang dan cukup berpori dengan drainase yang baik. Tanaman memiliki tebal, daun berdaging atau batang yang dapat mengambil sejumlah besar air bila tersedia, sementara disimpan untuk digunakan di masa depan. Beberapa tanaman juga memiliki permukaan bergelombang dengan alur longitudinal dan pegunungan. Semak garam, soba semak, semak hitam, rumput padi, sedikit sikat daun kuda, dan bijak hitam adalah beberapa tanaman yang tumbuh subur di gurun pesisir. 3. Gurun Panas dan Kering Pada bioma gurun panas kering ini identik dengan padang pasir, yaitu merupakan suatu wilayah di daerah iklim subtropics sampai sedang yang didominasi oleh hamparan pasir dengan kondisi vegetasi yang sangat terbatas, suhu udara rata – rata tinggi, amplitude suhu harian tinggi, curah hujan rendah (kurang dari 25 mm/tahun), dan penguapan tinggi. Pada umumnya jenis vegetasi yang tumbuh pada daerah ini memiliki ciri – ciri akar yang sangat panjang, berdaun kecil atau tebal atau bahkan tidak berdaun, batang pohon relatif tebal, dan bagian tubuhnya seringkali berduri. Contohnya seperti kaktus saguaro dan semak berduri. 4. Gurun Semi Kering Semak-semak dari Utah, Montana dan Great Basin bersama dengan ecozone Nearctic, membentuk gurun semi kering. Di sini, musim panas cukup panjang dan kering dan musim dingin membawa konsentrasi rendah curah hujan. Tanaman dan hewan yang diuntungkan oleh malam yang dingin untuk mengurangi hilangnya kelembaban dari transpirasi, keringat, dan pernapasan. Tanah di gurun semi kering dimulai dari fragmen berpasir dan bertekstur halus, kehilangan batu, kerikil, atau pasir. Dekat lereng gunung, tanah dangkal, berbatu, dan baik dikeringkan, sedangkan di permukaan tanah, tanah berpasir dan bertekstur halus. Tanaman melindungi diri di gurun semi kering dengan bantuan duri. Ini juga membantu untuk menaungi permukaan cukup untuk mengurangi transpirasi untuk sebagian besar.



Beberapa dari mereka juga memiliki daun keperakan atau glossy yang memungkinkan mereka untuk memantulkan energi bercahaya. Bioma gurun dikenal sebagai bioma terpanas yang pernah ada diantara bioma daratan lainnya. Pada siang hari suhu rata- rata mencapai 38 derajat celcius, suhu terpanas dapat mencapai 60 atau lebih. Sedang pada malam hari, suhu bioma gurun sangat berbeda ketika siang hari, yaitu sekitar -3 sampai 9 derajat celcius. Suhu yang sangat ekstrim pada bioma gurun membuat sangat sedikit vegetasi tumbuhan yang dapat tumbuh. Oleh karena itu suhu pada malam hari sangat dingin karena di bioma gurun sangat sedikit tumbuhan yang dapat menahan panas. Dan perlu untuk anda ketahui bahwa Bioma Gurun tersusun atas komponen abiotik dan biotik yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.



F. Komponen Penyusun Bioma Gurun Setiap ekosistem mempunyai komponen masing- masing. Komponen- komponen tersebut terdiri dari komponen biotik dan juga abiotik. Sama seperti dengan jenis ekosistem lainnya, ekosistem gurun atau padang pasir ini juga mempunyai komponennya sendiri yang menyusun ekosistem gurun tersebut. Komponen yang ada di ekosistem gurun ini juga meliputi komponen biotik dan juga abiotik. Komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup atau berupa benda mati, sementara komponen biotik merupakan komponen yang berupa makhluk hidup. Berbagai komponen yang berada di ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain: 



Komponen Biotik Komponen biotik atau komponen hidup yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau



padang pasir ini jumlahnya banyak dan ada beberapa jenis. Komponen biotik yang ada di ekosistem gurun atau padang pasir antara lain tanaman dan juga binatang yang hidup di wilayah ekosistem gurun atau padang pasir tersebut. Tumbuhan yang hidup di padang pasir ini adalah jenis tumbuhan yang mampu bertahan hidup dengan pasokan air yang sangat sedikit. Demikian pula binatang yang bisa hidup di daerah ini juga jenis binatang yang mampu bertahan hidup di daerah kering. 



Komponen Abiotik Selain komponen yang hidup, ekosistem gurun atau padang pasir juga memiliki



komponen yang tidak hidup. Komponen yang tidak hidup ini disebut sebagai komponen abiotik. Komponen abiotik ini adalah komponen fisik dan juga komponen kimia yang dijadikan media maupun substrat yang dijadikan sebagai tempat hidup makhluk hidup.



Beberapa komponen abiotik yang dimiliki oleh ekosistem gurun atau padang pasir ini antara lain adalah suhu, air, cahaya matahari, angin, batu, pasir dan tingkat keasaman atau pH. Berikut ini merupakan persebaran gurun di permukaan bumi. Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia, dan Asia Barat. 



Benua Amerika: Gurun Mojave, Gurun Atacama, Gurun Great Basin dan Gurun Sonoran.







Benua Afrika: Gurun Sahara, Gurun Kalahari, Gurun Namib.







Benua Australia: Gurun Simpson, Gurun Victoria Besar, Gurun Sandy Besar.







Benua Asia: Gurun Thor, Gurun Arabi, Gurun Gobi.



Meskipun air adalah dasar dari kehidupan dan semua kehidupan tergantung pada air, kekurangan air dan fluktuasi temperatur yang ekstrim telah membuat bioma gurun menjadi lingkungan yang unik. Karena lingkungan yang keras, tanaman gurun dan hewan telah mengembangkan adaptasi khusus untuk bertahan hidup dan berkembang di habitat ini. Nah, untuk itu demikianlah penjelasan mengenai bioma gurun.